Anda di halaman 1dari 3

Margin of safety

Margin of safety merupakan alat yang dapat memberikan informasi tentang berapa besar
volume penjualan yang dianggarkan atau hasil penjualan tertentu boleh turun agar perusahaan
tidak menderita kerugian. Angka nargin of safety akan memberikan petunjuk mengenai
jumlah maksimun penurunan volume penjualan yang direncanakan atau dianggarkan
sekaligus tidak mengakibatkan kerugian. Sederhananya, margin of safety merupakan kondisi
di mana terdapat selisih lebih rendah antara harga saham dengan nilai intrinsik saham pada
perusahaan tersebut. Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia, margin of safety berarti
margin pengaman. Istilah ini dikenalkan dan dipopulerkan dalam buku The Security yang
diterbitkan pada tahun 1934. Dengan mengetahui margin of safety akan diperoleh manfaat
bagi kemajuan perusahaan dalam hal ini nargin of safety bagi perusahaan yang merupakan
syarat bagi manajemen untuk mengetahui batas keamanan dari kondisi penjualannya dan juga
dapat diketahui berapa yang harus diproduksi agar penjualan mendekati titik break even
point.

Hal yang Harus Diperhatikan Ketika Melakukan Perhitungan Nilai Intrinsik Margin of Safety

1. Biasanya nilai intrinsik akan lebih tinggi dari nilai buku

Konsep nilai intrinsik ini akan ditemukan ketika melihat seberapa besar modal bersih dari
perusahaan tersebut. Nilai intrinsik akan lebih tinggi dari modal bersih. Nilai intrinsik akan
menurun jika ada momen koreksi pasar.

2. Jangka waktu beroperasinya perusahaan


Semakin lama jangka waktu operasi atau berjalannya suatu perusahaan maka akan semakin
bagus juga untuk melakukan investasi pada perusahaan tersebut. Ketika suatu perusahaan
telah berjalan dalam jangka waktu yang lama, maka ia akan memiliki track record juga.

3. Utang yang dimiliki oleh perusahaan

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap perusahaan yang mengambil utang pasti ditujukan
untuk kepentingan perusahaan. Kepentingan yang dimaksudkan adalah untuk meningkatkan
laba dengan cara ekspansi perusahaan melalui peningkatan kualitas dan kuantitas produksi.
Utang inilah yang nantinya akan mengurangi nominal deviden atau laba yang nantinya akan
diterima oleh para investor. Biasanya pihak perusahaan akan mengalokasikan laba atau
deviden tersebut ke investor akan tetapi juga untuk melunasi beban utang sebelumnya.

4. Hindari saham komoditas

Stabilitas kinerja dari perusahaan juga memiliki peran yang penting dalam mengukur nilai
intrinsik perusahaan tersebut. Menghindari perusahaan yang labanya bergantung pada
fluktuasi harga yang mereka jual dan pasarkan sendiri. Seperti misalnya pada perusahaan
batubara yang mampu menghasilkan laba bersih yang besar pada satu jangka waktu tertentu
ketika harga produk tersebut naik. Sebenarnya bisa saja diatasi dengan selalu memperhatikan
dan meninjau pergerakan ke depannya apakah akan naik atau turun, akan tetapi kembali lagi
hal ini sangat sulit dilakukan. Berinvestasilah pada perusahaan yang nominal saham pada
harga produknya akan naik terus seiring adanya inflasi. Contohnya adalah perusahaan Sprite,
Coca Cola, hingga Fanta.

5. Ekonomi makro

Salah satu komponen dari ekonomi makro yang sangat berpengaruh adalah tingkat inflasi.
Menjadi suatu hal yang umum jika inflasi pada suatu negara pastinya selalu berubah setiap
saat dalam jangka waktu tertentu. Ketika inflasi meningkat maka secara otomatis suku bunga
juga akan meningkat.

Rumus Margin of safety (MOS)

= 1- (harga saham/nilai intrinsik)

Jika diterapkan pada contoh di atas tadi, maka:

= 1- (6.000/10.000)
= 1- (0.6)

= 0.4 atau 40%

Daftar Pustaka

Situmorang Yudha. 2021. Apa itu margin of safety dalam saham


https://id.investing.com/analysis/apa-itu-margin-of-safety-dalam-saham-200229971

Iskandar Januar. Margin od safety : Pengertian, rumus, konsep


https://doseninvestor.com/margin-of-safety

Anda mungkin juga menyukai