Pada umumnya, hewan dan tumbuhan diberi nama sesuai dengan
bahasa daerah di mana ia berada. Namun, penggunaan bahasa
daerah dalam pemberian nama hewan dan tumbuhan hanya tepat untuk suatu daerah tertentu. Begitu banyaknya ragam dan dialek bahasa di bumi ini, maka suatu jenis makhluk hidup yang sama akan memiliki banyak nama.
Hal ini pun bisa menimbulkan kerancuan. Contohnya, pepaya di
Semarang dan Surabaya disebut kates, di Banyumas disebut gandul, di Jawa Barat disebut gedang. Padahal gedang oleh orang Surabaya berarti pisang. Keragaman nama boleh saja, dan tidak salah, karena itu adalah hasil dari proses budaya. Namun perlu satu nama universal di mana orang Trenggalek sama pahamnya dengan orang Talin, Estonia.
Itulah perlunya standar penamaan. Saat ini, pedoman penamaan
makhluk hidup yang berlaku adalah nama ilmiah. Nama ilmiah pepaya sendiri adalah Carica papaya.
Adalah Carolus Linnaeus, seorang ilmuwan asal Swedia yang
meletakkan dasar cara pemberian nama makhluk hidup. Tata cara pemberian nama makhluk hidup ini dikenal dengan istilah binomial nomenklatur.
Bagaimanakah cara penulisan nama ilmiah makhluk
hidup?
Berdasarkan sistem binomial nomenklatur tersebut, setiap spesies
diberi nama dengan dua kata dalam bahasa Latin. Kata pertama menunjukkan nama marga (genus), sedangkan kata kedua menunjukkan jenis (species). Kata pertama dimulai dengan huruf kapital (huruf besar) sedangkan kata kedua cukup dimulai dengan huruf kecil. Kata ditulis menggunakan bahasa Latin dan dicetak dengan huruf yang berbeda dengan huruf lain (italic atau miring, jika diketik dengan komputer) atau dapat pula dengan diberi garis bawah pada setiap kata, jika ditulis dengan tangan.
Contoh nama ilmiah padi adalah Oryza sativa, Oryza adalah nama
marganya (kenapa bukan marga Situmorang?), sedangkan sativa merupakan penunjuk jenisnya.
Musa paradisiaca L (pisang), nama genus pisang adalah Musa,
penunjuk species-nya adalah paradisiaca, pengidentifikasi pertama pisang (secara ilmiah) dilakukan oleh Linnaeus (disingkat L).
Klasifikasi adalah suatu cara pengelompokan (penggolongan) dan
pemberian nama makhluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri makhluk hidup tersebut. Taksonomi adalah ilmu yang mempelajari pengelompokan makhluk.
Tujuan klasifikasi makhluk hidup
Tujuan klasifikasi makhluk hidup adalah sebagai berikut:
1. untuk mempermudah mempelajari dan mengenal berbagai macam makhluk hidup; 2. untuk mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup; 3. untuk mengetahui manfaat makhluk hidup untuk kepentingan manusia; 4. untuk mengetahui adanya saling ketergantungan antara makhluk hidup.
Dasar Klasifikasi Makhluk Hidup
Berikut ini adalah dasar-dasar pengklasifikasian makhluk hidup.
1. Persamaan dan perbedaan yang dimiliki.
2. Morfologi dan anatomi morfologi: ciri bentuk tubuh anatomi: alat dalam tubuh. 3. Manfaat, ukuran, tempat hidup, dan cara hidupnya.
Dalam taksonomi terdapat unit taksonomi, yaitu suatu tingkatan
takson (hirarki). Urutan takson dari yang tertinggi sampai takson yang terendah adalah sebagai berikut.
Kriteria Klasifikasi Tumbuhan
Dalam menentukan atau mengklasifikasikan tumbuhan, para ahli
menggunakan beberapa kriteria, antara lain
1. Organ perkembangbiakannya, apakah dengan spora atau
dengan bunga. 2. Habitusnya, apakah berupa pohon, perdu atau semak. 3. Bentuk dan ukuran daun. 4. Cara tumbuhan itu berkembang biak, apakah dengan seksual (generatif) atau aseksual (vegetatif).
Kriteria Klasifikasi Hewan
Sementara untuk mengklasifikasikan hewan, para ahli juga melihat
kriteria berikut ini. 1. Saluran pencernaan makanannya. Hewan tingkat rendah belum mempunyai saluran pencernaan makanan. Hewan tingkat tinggi mempunyai sistem pencernaan makanan yaitu lubang mulut, saluran pencernaan, dan anus. 2. Kerangka (skeleton), apakah kerangka berada dii luar tubuh (eksoskeleton) atau berada di dalam tubuh (endoskeleton). 3. Anggota gerak. Apakah hewan tersebut berkaki dua, empat, lebih dari empat, atau tidak berkaki.
Saat ini terdapat klasifikasi 5 kingdom/dunia untuk
mengklasifikasikan makhluk hidup, yaitu Monera, Protista, Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan).
Pada artikel kali ini kita akan mempelajari kingdom/dunia Monera.
Kingdom atau dunia Monera adalah makhluk hidup bersel satu, yang tidak memiliki int sel. Beberapa jenis Monera berupa benang atau berbentuk koloni.
Ciri-ciri Monera:
Monera mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Tidak memiliki inti sejati atau prokariotik. 2. Sebagian besar bersifat heterotrof. Heterotrof adalah organisme yang membutuhkan senyawa organik lain untuk hidup. Heterotrof tidak dapat membuat makanan sendiri dalam rantai makanan dan hanya bergantung pada makhluk hidup lainnya. 3. Berkembangbiak dengan cara pembelahan, dan ada pula beberapa jenis Monera yang melakukan konjugasi. Konjugasi adalah cara perkembangbiakan generatif (seksual) untuk makhluk hidup yang belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.
Contoh dari kingdom Monera adalah kelompok bakteri dan
ganggang hijau biru. Kelompok ganggang hijau biru contohnya adalah adalah Gloeocapsa, Nostoc. Contoh kelompok bakteri adalah Rhizobium, Clostridium, dan Azotobacter.
Bakteri dalam lingkungan yang tepat dan menguntungkan bagi
dirinya dapat berkembang biak dengan sangat cepat dengan cara membelah diri. Di lingkungan yang panas, kering, atau kekurangan makanan, bakteri dapat membentuk dinding yang tebal sebagai pelindung dirinya, yang disebut kista (endospora). Setelah lingkungannya baik (menguntungkan), maka bakteri tersebut keluar dari dalam kista.
Peranan Bakteri Bagi Manusia
Seringkali di media massa, ada iklan berbagai macam sabun anti
bakteri. Namun tahukah kamu bahwa tidak semua bakteri itu buruk dan merugikan? Ada pula bakteri yang menguntungkan manusia.
Beberapa bakteri yang menguntungkan manusia adalah Clostridium
pasteurianum, dan Azotobacter chroococcum. Bakteri Clostridium pasteurianum, dan Azotobacter chroococcum adalah bakteri pengikat nitrogen yang hidup bebas dalam tanah sehingga menyuburkan tanah. Contoh lainnya adalah bakteri Rhizobium radicicola yang menyuburkan tanah. Bakteri ini hidup bersimbiosis dalam bintil akar kacang-kacangan (polong-polongan).
Contoh lain adalah bakteri belerang yang dapat menyuburkan tanah,
karena mampu menguraikan zat-zat kimia di dalam tanah menjadi zat-zat yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Bakteri asam susu banyak dimanfaatkan dalam perindustrian dalam proses pembuatan mentega, keju, alkohol dan asam cuka.
Bakteri yang merugikan antara lain Salmonella typhosa yang
menyebabkan penyakit tipus, Mycobacterium tuberculosis menyebabkan penyakit TBC, Clostridium tetani yang merupakan penyebab penyakit tetanus, dan Shigella dysentriae yang menyebabkan penyakit disentri.
Nama bakteri Fungsi
Bakteri Clostridium Menyuburkan tanah menguntungka pasteurianum n Azotobacter Menyuburkan tanah chroococcum Rhizobium Menyuburkan tanah radicicola Bakteri belerang Menyuburkan tanah Menyebabkan Salmonella typhosa penyakit tipus Mycobacterium Menyebabkan Bakteri tuberculosis penyakit TBC merugikan Menyebabkan Clostridium tetani penyakit tetanus Menyebabkan Shigella dysentriae penyakit disentri
Dua cara/metode yang digunakan untuk membunuh bakteri agar
tidak berbahaya bagi tubuh adalah dengan pasteurisasi dan sterilisasi.
Pasteurisasi adalah pembasmian bakteri dengan cara pemanasan
sampai suhu 70 derajat Celcius secara berulang-ulang. Dengan metode ini bakteri-bakteri yang bersifat patogen (penyebab penyakit) diharapkan akan mati. Pasteurisasi digunakan untuk mengawetkan susu. Orang pertama yang melakukan pasteurisasi adalah Louis Pasteur.
Sterilisasi adalah pembasmian bakteri dengan cara
memanaskannya hingga 110 – 120 derajat Celcius. Pada suhu 100 derajat Celcius bakteri yang tidak dalam bentuk kista (endosprora) akan mati, sedangkan bakteri yang dalam bentuk kista akan mati pada suhu 120 derajat Celcius. Cara ini umumnya digunakan untuk mensterilisasi misalnya alat-alat kesehatan.
Metode sterilisasi yang lain selain pemanasan adalah dengan
menggunakan zat-zat kimia seperti alkohol dan larutan asam yang pekat. Pada sistem klasifikasi 5 kingdom/dunia, ada Monera, Protista, Fungi (jamur), Plantae (tumbuhan), dan Animalia (hewan). Sistem ini didasarkan pada hubungan evolusi masing-masing organisme.
Setelah sebelumnya kita mempelajari kingdom/dunia Monera dan
Protesta, maka kali ini kita akan mempelajari kingdom/dunia Fungi atau jamur. Siapa yang tak mengenal jamur? Jamur tak hanya terdapat pada kulit yang bisa menyebabkan gatal (makanya jaga kebersihan tubuhmu). Ada jamur yang bisa diolah menjadi makanan yang sedap, namun ada pula yang bersifat racun bagi manusia. Ilmu yang mempelajari tentang jamur disebut mikologi.
Ciri-ciri umum jamur
Ciri-ciri umum jamur adalah
1. Jamur tersusun oleh satu sel (uniseluler) atau sebagian besar
tubuh terdiri atas banyak sel (multiseluler). 2. Sel-selnya bersifat eukariotik (berinti), membentuk benang atau hifa. 3. Reproduksi dapat berlangsung secara generatif dan vegetatif 4. Secara umum berkembang biak dengan spora. 5. Tidak memiliki klorofil sehingga tidak dapat berfotosintesis. 6. Hidup sebagai saprofit atau sebagai parasit. saprofit: menguraikan zat sisa organisme parasit: merugikan organisme lainnya.
Macam-macam Jamur
Kingdom Fungi/jamur terdiri atas empat divisio yaitu: Zygomycota,
Ascomycota, Basidiomycota dan Deuteromycota.
1. Zygomycota, contoh Rhizhopus oryzae, digunakan untuk
pembuatan tempe. 2. Ascomycota, contohnya adalah Saccaromyces cerreviceae, yang digunakan dalam pembuatan minuman beralkohol. Contoh lain adalah Penicillium notatum, yaitu jamur penghasil zat antibiotik yang kita kenal sebagai penisilin, dan Penicillium camemberti (bahan pembuat keju) 3. Basidiomycota, contohnya adalah Volvariella volvacea, lebih umum dikenal dengan jamur merang, dan Auricularia polytrica (jamur kuping) 4. Deuteromycota, contohnya adalah Rhyzoctonia solani, yang menyebabkan penyakit pada tanaman kentang.
Beberapa contoh jamur yang merugikan antara lain Malassesia
Pernahkah kamu mendengar tentang lumut kerak? Lumut kerak atau
lichenes terbentuk dari simbiosis mutualisme antara jamur dengan ganggang. Jamur mendapatkan makanan dan oksigen dari hasil fotosintesis ganggang, sedangkan ganggang mendapatkan keuntungan berupa air dan perlindungan dari kekeringan.
Jamur yang bersimbiosis dengan ganggang ini biasanya dari
golongan Ascomycota dan Basidiomycota, sedangkan ganggangnya berasal dari golongan Cyanophyta (ganggang biru) dan Chlorophyta/ganggang hijau. Lichenes dapat hidup pada tempat di mana makhluk hidup (tumbuhan) lain dapat hidup. Misalnya pada kulit pohon, batu- batuan, tembok, serta pegunungan yang kering/panas, bahkan di daerah kutub. Hal ini bisa terjadi karena Lichenes mudah menyesuaikan diri terhadap tempat hidupnya. Caranya adalah dengan membuat lapukan pada batu-batuan.
Oleh sebab itulah lumut kerak atau Lichenes disebut tumbuhan
perintis (pelopor = pioner).
Contoh lumut kerak adalah Usnea dasypoda (lumut janggut) untuk
ramuan jamu; Peltigera polydactyla yang berbentuk lembaran dan menempel tumbuh di permukaan tanah, dan Graphis sp yang menempel pada kulit pohon.