Anda di halaman 1dari 4

Dasteo

Bakteriologi merupakan ilmu yang mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Bakteriologi
dapat dikatakan juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel bakteri,
klasifikasi, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga tanggapan bakteri terhadap
perubahan pada lingkungan hidupnya. Bakteriologi merupakan satu bagian penting dalam
mikrobiologi.
Bakteri berasal dari kata Latin bacterium (jamak, bacteria), adalah kelompok terbanyak
dari organisme hidup. Sehingga dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali berinteraksi dengan
bakteri. Bakteri pertama kali ditemukan oleh Anthony van Leeuwenhoek pada 1674 dengan
menggunakan mikroskop buatannya sendiri.
Media adalah suatu bahan atau susunan bahan yang terdiri dari nutrisi atau zat-zat makanan
yang digunakan untuk menumbuhkan mikroba (bakteri). Media pertumbuhan atau pembiakan
diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan identifikasi, determinasi, atau
diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan.
Pentingnya mengisolasi suatu mikroba dari lingkungan kita seperti pada makanan (subtrat
padat), minuman (subtrar cair) atau pada diri kita sendiri karena banyaknya mikroba / bakteri yang
sulit untuk diamati atau dibedakan secara langsung oleh panca indera. Sehingga dengan isolasi
akan mempermudah kita untuk melihat dan mengamati bentuk-bentuk pertumbuhan mikroba pada
beberapa medium yang berbeda-beda serta melihat morfologi dari mikroba tersebut.
Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lain yang
berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapa dilakukan dengan
menumbuhkannya dalam media padat, karena dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk
suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya. Bila digunakan media cair, sel-sel mikroba sulit
dipisahkan secara individu karena terlalu kecil dan tidak tetap tinggal ditempatnya (Sutedjo, 1997).
Pembiakan biakan diperlukan untuk mempelajari sifat bakteri untuk dapat mengadakan
identifikasi, determinasi atau diferensiasi jenis-jenis yang ditemukan. Pertumbuhan ketahanan
bakteri tergantung pada pengaruh luar, seperti makanan (nutrisi), atmosfer, suhu, lengas,
konsentrasi ion hydrogen, cahaya dan berbagai zat kimia yang dapat menghambat aun menumbuh.
Menurut kebiasannya, kebutuhan berbagai jenis bakteri itu berlainan, ada yang dapat hidup
dalam lingkungan yang laus dan ada pula yang hanya terbatas pada lingkungan yang sempit
terutama yang termaksud dalam golongan yang hidup sebagai parasitb pada manuasi atau hewan,
misalnya gonokokus tidak hanya dalam hal makananynya tetapi juga suhu dan factor-faktor
lainnya harus diperhatikan untuk dapat tumbuh di laboratorium (Irianto koes,2014)
Salah satu bakteri yang dapat hidup dalam lingkungan yang luas adalah bakteri streptococcus..
Bakteri kelompok Streptococcus sp merupakan bakteri gram positif yang dapat menyebabkan
berbagai penyakit. Pada saat system imun menurun maka bakteri ini akan masuk ke dalam tubuh
baik melalui mulut, inhalasi,maupun penetrasi kulit. Jika bakteri ini masuk ke dalam peredaran
darah dan menyebar ke organ tubuh lainnya maka akan merusak organ-organ tubuh tersebut dan
menyebabkan berbagai penyakit. Misalnya Staphylococcus aureus dapat menyebabkan penyakit
infeksi pada folikel rambut dan kelenjar keringat, meningitis, endocarditis, pyelonephritis, dan
osteomyelitis (Entjang, 2003).
Untuk mengetahui spesies bakteri yang menyebabkan penyakit pada manusia maka dilakukan
suatu langkah identifikasi dan isolasi terhadap specimen yang diperoleh dari tubuh manusia yang
didiagnosa terinvasi oleh bakteri. Specimen yang biasa digunakan sebagai bahan pemeriksaan
dapat berupa sputum, faeces dan sisa-sisa bahan makanan, eksudat atau pus dari abses, dan
darah. Pratikum kali ini dilakukan dengan mengambil sampel swab nasofaring untuk
mengidentifikasi bakteri streptococcus.

Mikrobiologi ialah telah mengenai organisme hidup yang berukuran mikroskopis. Dunia
mikroorganisme terdiri dari lima kelompok organisme :bakteri, protozoa, virus,
serta algae dan cendawan mikroskopis. Dalam bidang mikrobiologi kita mempelajari banyak segi
mengenai jasad-jasad renik ini (juga dinamakan mikrobe atau protista); dimana ciri-cirinya,
kekerabatan antara sesamanya seperti juga dengan kelompok organisme lainnya,
pengendaliannya, dan peranannya dalam kesehatan serta kesejahteraan kita (Michael J, 1986).
Mikroba yang menular bagi manusia terdapat hampir dimana saja dalam lingkungan
hidupnya, termasuk tanah, air, makanan dan hewan lain. Namun reservoir yang paling signifikan
adalah manusia, baik floramanusia lain maupun flora sendiri. Pada kenyataannya, mikroba
yang menyebabkan banyak infeksi adalah anggota dari flora asli penjamu. Mikroorganisme ini
berdiam tanpa membahayakn dalam tubuh penjamusecara mutualistis atau simbiotis. Namun,
keadaan pada penjamu dapat menyebabkan hubunga hubungan tersebut menjadi bersifat
parasitis, dan mikroorganisme yang sama akan menyebabkan morbiditas dan/ atau mortalitas
pada penjamu.
Pada mikroba penyebab penyakit, patogenitas bakteri ditentukan oleh kemampuannya
menimbulkan penyakit. Serologi juga digunakan dalam pencirian mikroba, cabang ilmu ini
sangat bermanfaat dalam identifikasi kelompok tertentu seperti Salmonella dan Shigella.
Mikroorganisme yang akan diisolasi dapat berupa biakan murni atau populasi campuran. Bila
biakan yang akan diidentifikasi ini tercemar, perlu dilakukan pemurnian terlebih dahulu.
Lazimnya, pemurnian dilakukan dengan cara menggores suspensi mikroba yang akan diisolasi
pada agar lempengan. Stelah diperoleh koloni terpisah, dibuat pewarnaan Gram dari beberapa
koloni untuk melihat kemurnian biakan (Lay. Bibiana, 1994).
Metode yang di gunakan untuk mendapatkan koloni bakteri sebagai sumber biakan murni
yaitu metode goresan (Streak-plate method) dan metode tuang (pour-plate method) (Zaraswati,
2004).
Ada beberapa cara untuk menggoreskan kultur pada agar cawan yaitu : goresan langsung,
goresan kuadran dan goresan radian. Sedangkan koloni yang tumbuh pada agar cawan dapat
dibedakan dalam besarnya, warna, penampakannya apakah keruh atau bening, bentuk
penyebarannya, bentuk kemunculannya di atas dan bentuk permukaan (Chairuddin Lakare, 1999).
Setelah diperoleh biakan murni dapat dilakukan serangkaian uji untuk memperoleh ciri
morfologi dan biokimia dari isolat. Setiap uji yang dilakukan harus menggunakan kontrol untuk
mengetahui apakah media serta reagens yang digunakan memenuhi persyaratan. Selain itu
kontrol digunakan untuk melihat bahwa tekhnik yang digunakan benar dan tepat. Untuk melihat
bahwa media yang digunakan bekerja dengan baik dapat digunakan mikroba yang memberikan
hasil positif dan negatif (Lay. Bibiana, 1994).
Beberapa bakteri dapat hidup baik pada medium yang sangat sederhana yang hanya
mengandung garam anorganik ditambah sumber karbon oraganik seperti gula. Bakteri lain
memerlukan suatu medium yang sangat kompleks yang kepadanya ditambahkan darah atau
bahan-bahan kompleks lain, hampir semua media yang dipakai sehari-hari dapat dibeli secara
kom ersial sebagai tepung kering. Jadi untuk membuat suatu medium yang harus dilakukan ialah
menimbang jumlah tepung yang diperlukan, menambahkan air, dan mensterilkan sebelum
dipakai (Zaraswati, 2004).
Koloni mikroba yang tumbuh mempunyai bentuk bermacam-macam tergantung jenis
mikroba yang tumbuh dan macam media yang digunakan. Di dalam media cair, mikroba akan
tumbuh dalam waktu 24-48 jam. Pertumbuhan mikroba di dalam suatu medium cair dapat dilihat
dalam berbagai bentuk, misalnya :
 Kekeruhan, yang biasanya terlihat pada seluruh bagian medium.
 Pertumbuhan pada permukaan yang dapat berbentuyk polikel, cincin, flokulan atau membran.
 Sedimen, endapan yaitu kumpulan sel-sel yang mengumpul pada dasar tabung dan akan
menyebar lagi jika tabung digerakkan atau dikocok.
Agar miring merupakan suatu bentuk medium yang digunakan untuk membiakan mikroba,
terutama yang bersifat aerobik atau aerobik fakultatif, sedangkan agar tegak sering digunakan
dalam uji motilitas mikroba. Kultur mikroba dapat juga dibiakkan dengan cara menginokulasi
pada agar cawan, kemudian penyebaran kultur di atas agar, dilakukan dengan pertolongan loop
yang dilengkungkan bagian atasnya, atau menggunakan batang gelas (Chairuddin Lakare, 1999).
Nutrient Agar merupakan suatu medium yang mengandung sumber nitrogen dalam jumlah
cukup yang dapat digunakan untuk budidaya bakteri dan untuk penghitungan organisme dalam air,
limbah, kotoran dan bahan lainnya.
Media BHIB merupakan media pemupuk atau media Enrichment/ media yang diperkaya, yang
berbentuk cair yang digunakan berisi bahan kimia yang dapat menghambat beberapa flora
normal dan memungkinkan pertumbuhan bakteri pathogen yang mungkin terdapat dalam jumlah
kecil dalam specimen , sehingga bakteri mudah tumbuh dengan baik dan di perbanyak .
Nasofaring merupakan suatu rongga yang berbentuk mirip kubus, terletak dibelakang rongga
hidung, diatas tepi bebas palatum molle dengan diameter anterior-posterior 2-4 cm, lebar 4 cm
yang berhubungan dengan rongga hidung dan telinga tengah melalui koana dan tuba eustachius.
Atap nasofaring dibentuk oleh dasar tengkorak, tempat keluar dan masuknya saraf otak dan
pembuluh darah (Neel dan Witte, 1998).
Streptococcus adalah sel sferis, coccus tunggal berbentuk batang atau ovoid dan tersusun
seperti rantai. Coccus membelah pada bidang yang tegak lurus sumbu panjang rantai. Panjang
rantai bervariasi dipengaruhi oleh factor lingkungan. Streptococcus merupakan bakteri gram
positif, namun pada biakan yang lama dan bakteri yang mati Streptococcus kehilangan gram
positifnya dan terlihat seperti gram negatif. Hal ini dapat terjadi setelah inkubasi semalaman
(Jawetz dkk, 2007 ). Selain itu, Streptococcus tidak motil, tidak dapat membentuk spora, dan ada
yang berkapsul (Soemarno, 1962).

Morfologi
Staphylococcus adalah sel yang berbentuk bola dengan diameter 1 µm yang
tersusun dalam bentuk kluster yang tidak teratur. Kokus tunggal, berpasangan, tetrad,
dan berbentuk rantai juga tampak dalam biakan cair. Staphylococcus bersifat nonmotil
dan tidak membentuk spora. Dibawah pengaruh obat seperti
penisilin, Staphylococcus mengalami lisis (Brooks, dkk, 2005).
Staphylococcus adalah bakteri coccus gram positif, yang cenderung muncul
bergerombol menyerupai seikat anggur. Nama Staphylococcus berasal dari bahasa
Yunani yang terdiri dari kata staphyle dan kokkos, yang masing-masing berarti ’seikat
anggur’ dan ’buah berry’. Kurang lebih terdapat 30 spesies Staphylococcus secara
komensal terdapat di kulit dan membran mukosa; beberapa diantaranya dapat bersifat
patogen oportunis menyebabkan infeksi pyogenik (Quinn,dkk,2002).

Anda mungkin juga menyukai