Anda di halaman 1dari 7

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Koperasi pada mulanya tumbuh di kalangan kaum pekerja yang berusaha
mencukupi kebutuhan konsumsinya, di kalangan produsen kecil yang ingin
memperoleh bahan baku dengan harga murah dan memasarkan hasil produksinya
secara bersama-sama,serta dikalangan pengusaha kecil lainnya yang ingin melepaskan
diri dari jeratan para pelepas uang.
Dalam perkembangannya, ragam koperasi yang muncul cenderung bervariasi.
Keragaman ini tentu sangat dipengaruhi oleh latar belakang pembentukan dan tujuan
yang ingin dicapai oleh masing-masing koperasi yang bersangkutan. Berdasarkan
keragaman latar belakang dan tujuannya itu koperasi kemudiaan dapat digolong-
golongkan ke dalam beberapa kelompok besar berdasarkan beberapa pendekatan
sebagai berikut : berdasarkan bidang usaha, berdasarkan jenis komoditi yang
diusahakan, berdasarkan jenis anggota,dan berdasarkan daerah kerja. Dalam masing-
masing kelompok besarnya itu. koperasi kemudian dapat digolong-golongkan lebih
lanjut ke dalam kelompok-kelompok kecil yang lebih khusus.
Dari uraian di atas, penulis ingin menjelaskan lebih lanjut mengenai
penggolongan Koperasi. Untuk itu penulis menyusun makalah ini yang berjudul “
Penggolongan Koperasi”.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Apa sajakah penggolongan koperasi berdasarkan bidang usaha?
2. Apa sajakah penggolongan koperasi berdasarkan jenis komoditi?
3. Apa sajakah penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggotanya?
4. Apa sajakah penggolongan koperasi berdasarkan daerah kerja ?

1
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui penggolongan koperasi berdasarkan bidang usaha.
2. Untuk mengetahui penggolongan koperasi berdasarkan jenis komoditi.
3. Untuk mengetahui penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggotanya.
4. Untuk mengetahui penggolongan koperasi berdasarkan daerah kerja.

2
BAB 2
PEMBAHASAN

2.1 Penggolongan Koperasi Berdasarkan Bidang Usaha


Bidang usaha koperasi mencerminkan jenis jasa yang ditawarkan koperasi
kepada para pelanggannya. Penggolongan koperasi berdasarkan bidang usaha adalah
sebagai berikut :
1. Koperasi produsen atau koperasi produksi
Kopersi produsen adalah koperasi yang anggotanya para produsen barang jasa
dan memiliki rumah tangga usaha. Koperasi produsen disebut juga koperasi
pemasaran. Koperasiprodusen didirikan oleh anggota yang bekerja disektor usaha
produksi seperti petani, pengrajin, peternak dan sebagainya.
2.  Koperasi konsumen atau koperasi konsumsi
Koperasi konsumen adalah koperasi yang anggotanya para konsumen akhir
atau pemakai barang/jasa yang ditawarkan oleh para pemasok dipasar.Anggota
dari koperasi konsumsen.    
3. Koperasi jasa
Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya usaha
distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran, dan lain – lain.
4. Koperasi simpan-pinjam atau Koperasi kredit
Koperasi simpan-pinjamdidirikan untuk mendukung kepentingan anggota
yang membutuhkan tambahan modal usaha dan kebutuhan financial lainnya.
5. Single purpose dan multi purpose
a. Single purpose adalah koperasi yang aktivitasnya terdiri dari satu macam
usaha. Misalnya koperasi bahan kebutuhan pokok, alat – alat pertanian,
koperasi simpan-pinjam, dan lain – lain.
b. Multi purpose adalah koperasi yang didirikan oleh para anggotanya untuk 2
atau lebih jenis usaha. Misalnya koperasi simpan-pinjam dan konsumsi,
koperasi ekspor dan impor, dan lain – lain.
2.2 Berdasarkan Jenis Komoditi
Bila berdasarkan bidang usahanya koperasi dikelompokkan berdasarkan
ragam jasa yang ditawarkannya, maka berdasarkan jenis komoditinya koperasi
dikelompokkan berdasarkan jenis barang dan jasa yang menjadi objek usahanya.

3
Berdasarkan jenis komoditi ini koperasi dapat digolongkan ke dalam beberapa
kelompok sebagai berikut :

1. Koperasi ekstraktif atau pertambangan


Ekstraktif adalah koperasi yang melakukan usaha dengan menggali atau
memanfaatkan sumber - sumber alam secara langsung atau dengan sedikit
mengubah bentuk atau sifat sumber - sumber alam.
2. Koperasi pertanian dan peternakan
Koperasi pertanian adalah koperasi yang melakukan usaha sehubungan dengan
komoditi pertanian tertentu. Koperasi jenis ini biasanya beranggotakan para
petani, buruh tani, serta mereka yang mempunyai sangkut paut secara langsung
dengan usaha pertanian. Kegiatan yang di lakukan meliputi:
a. mengusahakan bibit, peralatan dll.
b. mengelola hasil pertanian.
c. memasarkan hasil pertanian.
d. menyediakan modal.
e. mengembangkan keterampilan.

Sedangkan Koperasi Peternakan adalah koperasi yang usahanya berhubungan


dengan komoditi peternakan tertentu. Koperasi peternakan biasanya
beranggotakan para pemilik ternak dan para pekerja yang mata pencahariannya
berkaitan secara langsung dengan usaha peternakan.
3.  Koperasi Industri dan kerajinan
Koperasi industri dan kerajinan adalah jenis koperasi yang melakukan
usahanyadalam bidang usaha industri / kerajinan tertentu.
a.      Pengadaan bahan baku
b.     Pemesanan hasil produksi
c.      atau gabungan dari keduanya
4. Koperasi Jasa
Koperasi jasa didirikan bagi calon anggota yang menjual jasa. Misalnya
usaha distribusi, usaha perhotelan, angkutan, restoran, dan lain – lain.Koperasi
jasa-jasa hampir sama dengan koperasi industri. Bedanya adalah bahwa koperasi
jasa merupakan koperasi yang mengkhususkan usahanya dalam memproduksi dan
memasarkan kegiatan jasa tertentu.

4
2.3 Berdasarkan Jenis Anggota
Penggolongan koperasi berdasarkan jenis anggota atau sering disebut juga
koperasi profesi dari anggotanya, adalah sebagai berikut :
a.      Koperasi Karyawan (Kopkar)
b.     Koperasi Pedagang Besar (Koppas)
c.      Koperasi Angkatan Darat (Primkopad)
d.     Koperasi Mahasiswa (Kopma)
e.      Koperasi Pondok Pesantren (Koppontren)
f.      Koperasi Peranserta Wanita (Koperwan)
g.     Koperasi Pramuka (Kopram)

2.4 Berdasarkan Daerah Kerja


Penggolongan koperasi berdasarkan daerah kerja adalah menurut luas
sempitnya daerah kerja tersebut dijangkau. Antara lain :
a. Koperasi Primer
Koperasi primer adalah koperasi yang beranggotakan orang-orang yang
biasanya didirikan pada lingkup kesatuan wilayah terkecil tertentu. Contohnya :
KUD (Koperasi Unit Desa).
b. Koperasi   Sekunder
Koperasi sekunder atau pusat koperasi adalah koperasi yang beranggotakan
koperasi-koperasi primer, yang biasanya didirikan sebagai pemusatan dari
beberapa koperasi primer dalam suatu lingkup wilayah tertentu. Contohnya :
PUSKUD
c. Koperasi Tersier
Koperasi tertier atau induk koperasi adalah koperasi yang beranggotakan
koperasi-koperasi sekunder, yang berkedudukan di ibukota negara. Fungsi
koperasi tertier biasanya sebagai ujung tombak koperasi-koperasi primer yang
menjadi anggotanya, dalam berhubungan dengan lembaga-lembaga nasional yang
terkait dengan pembinaan Gerakan Koperasi. Contohnya : GKBI
d. Koperasi induk
Koperasi induk adalah koperasi yang beranggotakan koperasi -koperasi pusat,
gabungan yang kedudukannya di ibukota negara.

5
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penggolongan berbagai jenis koperasi ke dalam kelompok - kelompok tertentu
berdasarkan kriteria dan karakteristik tertentu pula sangat dipengaruhi oleh
keragaman latar belakang dan tujuannya itu. Dengan adanya penggolongan
koperasi, masing masing koperasi lebih mudah untuk dipahami dan dipelajari.
Dari pengelompokani koperasi yang ada, koperasi yang ada tersebut telah
dikelompokkan kedalam jenis jenisnya. koperasi adalah pemilik dan sekaligus
sebagai pengguna-jasa koperasi .Pengelompokan koperasi kedalam kelompok-
kelompok tertentu berdasarkan kriteria penggolongannya,. Dalam pekembangannya
jenis koperasi yang berkembang cenderung bervariasi.

3.2 Saran
Dengan adanya penggolongan koperasi diharapkan pengelolaan terhadap
koperasi semakin baik dan lebih ditingkatkan lagi.

6
DAFTAR PUSTAKA

http://kikiekaputri04.blogspot.com/2017/02/penggolongan-koperasi-indonesia.html
Baswir, Revrisond.2017. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai