SOP Draft
SOP Draft
PERUSAHAAN KONSTRUKSI
(DEVELOPER)
WWW.DATAACEH.CO.ID
KOP PERUSAHAAN
STANDARD OPERATING PROCEDURE (SOP)
PT…………………….
DIREKTUR
SEKRETARIS BENDAHARA
Project Manager
1. DEFINISI
Proses pengadaan barang untuk kebutuhan proyek yang sesuai dengan spesifikasi
barang dalam Rencana Anggaran Biaya (RAB).
2. TUJUAN
Memastikan barang yang diorder, diterima dan yang akan disimpan ke gudang
sesuai dengan spesifikasi barang dalam kontrak dan RAB.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah Pembelian dan Logistik. Pihak lain
yang terkait dalam aktivitas ini adalah Penyedia Barang, dan bagian Pengawas
Lapangan
4. DOKUMEN
Kontrak (dari Sub Bagian Kontrak)
Surat Jalan (dari penyedia barang)
Berita acara pemeriksaan barang
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Membuat rancangan anggaran dan biaya (RAB), yang Kabag
merupakan estimasi jumlah dan biaya kebutuhan material Perencanaan,
dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk pengerjaan proyek. Kabag
2 RAB diserahkan kepada Kabag Anggaran & Akuntansi untuk Pelaksanaan
diotorisasi. Setelah diotorisasi, RAB didistribusikan ke
Manager Proyek.
3 Membuat daftar kebutuhan material untuk proyek sesuai Manager
RAB ditujukan kepada Site Manager dan bagian Purhasing & Proyek
Logistik.
4 Bagian Pembelian dari logistic Lapangan /Logistik Kantor Pembelian
menerima Permohonan Permintaan Barang yang telah
diketahui oleh Site Manager. Segera melakukan proses
pembelian dari beberapa alternative supplier.
Pembelian material bisa dilakukan dengan 3 (tiga) cara Pembelian
yaitu:
Start
RAB
Daftar
Membuat
Rencana
Kebutuhan
Anggaran Biaya Matereial
(RAB)
RAB RAB
Daftar
Kebutuhan
Matereial
Membuat
Daftar
Kebutuhan
Order Order
Material
Pembelian Pembelian
RAB
Daftar Suplier
Kebutuhan
Matereial
Material
Material
Material
Material
End
1. DEFINISI
Proses pemeriksaan kesesuaian kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan garansi /
masa purna jual barang dari rekanan dibandingkan dengan spesifikasi barang
dalam kontrak dan RAB. Menerimadan menyimpan barang yang sudah sesuai ke
gudang.
2. TUJUAN
Memastikan barang yang diterima dan yang akan disimpan ke gudang adalah
barang yang sudah sesuai dengan Spesifikasi barang dalam kontrakdan RAB.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah Sub Bagian Pelaksana Lapangan dan
Logistik. Pihak lain yang terkait dalam aktivitas ini adalah Penyedia Barang, dan
Bagian Pembelian.
4. DOKUMEN
Kontrak (dari Sub Bagian Kontrak)
Surat Jalan (dari penyedia barang)
Berita acara pemeriksaan barang
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Mengirimkan barang dengan spesifikasi dalam kontrak/PO. Supplier
2 Membuat daftar pemeriksaan dan penerimaan barang. Pelaksana dan
3 Membuat mekanisme pemeriksaan dan penerimaan barang. Pengawas
4 Memeriksa kemasan, kuantitas, spesifikasi, dan garansi / Lapangan.
jaminanpurna jual barang yang diterima dari penyedia
barang sesuai PO.
5 Menyerahkan barang yang telah diperiksa dan diterima,
kepada Sub Bagian Gudang.
6 Mencatat dan menerima barang dari Sub Bagian Bagian Gudang
Pengawasan dan Penerimaan.
7 Melakukan penyimpanan barang dengan baik.
Material Material
Material Material
Mencocokkan
Tidak Spesifikasi
Sesuai
Barang
Pencatatan
Daftar Stok
Daftar Stok
Daftar Stok
End
1. DEFINISI
Proses Kegiatan pengendalian material dan tata cara penyimpanan material
dan pengelolaannya sehingga pencapaian proyek sesuai dengan schedule.
2. TUJUAN
Memastikan ketersediaan material secara aman dan tidak terjadi kerugian
akibat kehilangan material karena penyimpanan yang tidak teratur.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah Bagian Logistik Material Proyek.
4. DOKUMEN
Daftar Material
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Dari surat permintaan pembelian yang masuk, seorang Pembelian
petugas pembelian melakukan pemilihan dengan
memperhatikan kriteria - kriteria sebagai beriku : Jenis
material yang akan dibeli, Volume material yang akan dibeli,
Mutu dan kualitas dari material yang akan dibeli.
2 Memilih alternatif mancari sumber pemasok dengan Pembelian
cara survey pamasok. Dan membuat list atau daftar
perbandingan harga material dari beberapa pemasok.
3 Melakukan transaksi jual beli antara pihak pemasok Pembelian
denganpihak kontraktor. Dengan menggunakan surat
perjanjian jual beli antara pihak kontraktor dengan pihak
pemasok.
4 Pengiriman barang oleh pemasok/supplier kepada
kontraktor dalam hal ini petugas penerima.
5 Pengantar material diharuskan melapor ke petugas Logistik
penerimaan untuk pemeriksaan kualitas dan kuantitas.
6 Kemudian petugas penerimaan akan mengisi Cheklit Logistik
Inspeksi Penerimaan Material.
7 Jika ada meterial yang tidak memenuhi persyaratan sesuai Logistik
dengan spesifikasi dan kesepakatan sebelumnya maka
material akan dikembalikan dan di ganti dengan material
yang baru sesuai dengan kebutuhan.
8 Petugas menyimpan material, maka untuk ketertiban Logistik
administrasi pada tahap mengisi pada format penerimaan
material yang menyatakan bahwa telah diterima sejumlah
material oleh petugas gudang.
Start
DAFTAR
DAFTAR
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN DAFTAR
DAFTARMATERIAL MATERIAL
KEBUTUHAN
KEBUTUHAN MATERIAL
MATERIAL
End
1. DEFINISI
Pengeloaan dan tata cata pemakaian alat proyek sesuai dengan RAB dan Time
Schedule proyek.
2. TUJUAN
Pengeloaan dan tata cata pemakaian alat proyek sesuai dengan RAB dan Time
Schedule proyek sehingga proyek dapat berjalan efisien dan efektif sesuai dengan
target waktu penyelesaian.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah bagian Logistik dan pelaksana
Proyek.
4. DOKUMEN
Daftar Peralatan Proyek
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Pelaksana proyek membuat surat pengajuan permintaan Pelaksana
pemakaian alat kepada bagian Peralatan dengan dilampirin
dengan schedule pemakaian alat.
2 Bagian Peralatan mengecek kesediaan alat yang dibutuhkan Bagian Alat
dan mempersiapkan sesuai time schedule jika alat telah
tersedia dan siap digunakan.
3 Bagian Peralatan menginformasikan alternatif alat yang Bagian Alat
paling tetap jika ada beberapa pilihan alat yang tersedia.
4 Jika alat yang dibutuhkan tidak tersedia atau rusak, segera Bagian Alat
melakukan proses pengadaan alat atas persetujuan manager
proyek.
5 Alat yang rusak segera dicatat dan diadakan servis dan Bagian Alat
perbaikan.
6 Dalam hal pengadaan alat, bagian Alat memberikan Bagian Alat
informasi mengenai alternative penggunaan alat untuk
mendapatkan harga termurah serta menunjang
keberhasilan pelaksanaan pembangunan proyek.
Pengadaan alat bisa sewa atau beli alat baru atas
persetujuan manager proyek.
7 Membuat dan mengisi buku harian operasional alat serta Bagian Alat,
membuat laporan penggunaan alat yang berisi nama alat Pelaksana
Start
SURAT
PERMINTAAN SURAT
ALAT PERMINTAAN
ALAT
Pengecekan
Tidak
Kesediaan ADa
Alat
ADA Sewa/Beli
Supllier
Penerimaan
Material Pengiriman
Alat
End
1. DEFINISI
Pengeloaan dan tata cata pemakaian alat proyek sesuai dengan RAB dan Time
Schedule proyek.
2. TUJUAN
Pengeloaan dan tata cata pemakaian alat proyek sesuai dengan RAB dan Time
Schedule proyek sehingga proyek dapat berjalan efisien dan efektif sesuai dengan
target waktu penyelesaian.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah bagian Logistik dan pelaksana
Proyek.
4. DOKUMEN
Daftar Peralatan Proyek
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Selama pelaksanaan pekerjaan di proyek, pemeliharaan dan Pelaksana
perawatan peralatan terutama untuk alat-alat berat harus
dilakukan secara rutin, sehingga kondisi alat selalu baik dan
siap pakai.
2 Alat yang sudah selesai dan tidak dibutuhkan segera Pelaksana
dikembalikan ke bagian peralatan.
3 Untuk alat sewa, segera dikembalikan ke pemilik setelah alat Pelaksana
selesai terpakai untuk menghindari pembengkakan biaya
sewa alat.
4 Bagian peralatan menerima dan mengecek apakah alat Bagian alat
dalam keadaan baik atau rusak. Dan membuatkan berita
acara penerimaan alat.
5 Alat yang rusak segera dilakukan servis dan perbaikan Bagian alat
hingga alat benar - benar bergfungsi kembali secara normal.
6 Membersihkan dan memastikan alat dalam kondisi baik Bagian alat
sebelum disimpan.
7 Menyimpan dengan baik masing – masing alat yang baru Bagian alat
digunakan dengan sesuai dengan jenis alat dan tempat yang
ditentukan.
Start
SURAT SURAT
PERMINTAAN PERMINTAAN
ALAT ALAT
Penerimaan Pengiriman
Material Alat
Pemakaian Penerimaan
Material Alat
Perawatan Pengecekan
Material Alat
SELESAI
RUSAK BAIK
Pengembali
an Alat
End
1. DEFINISI
Pembuatan laporan Opname Pekerjaan untuk Menghitung progress pekerjaan
proyek konstruksi secara umum yaitu memperkirakan berapa nilai prosentasi
pekerjaan yang sudah dilaksanakan dibanding dengan total penyelesaian secara
keseluruhan.
2. TUJUAN
Laporan Opname Pekerjaan untuk mengetahui progress kemajuan pekerjaan
proyek konstruksi sebagai bahan pengajuan termin permintaan pembayaran.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah bagian Administrasi dan pelaksana
Proyek di Lapangan.
4. DOKUMEN
Dokumen Kontrak, Dokumen Perubahan, RAB Awal, RAB Perubahan, Gambar
Rencana, Gambar Perubahan, dan Gambar As Built Drawing.
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Menyiapkan kertas kerja / form laporan opname pekerjaan Bagian Admin
proyek yang berupa laporan progress pekerjaan kontruksi
dalam periode 1 bulanan.
2 Membuat lembar laporan detail yang memuat semua item Bagian Admin
pekerjaan sesuai dengan RAB pekerjaan proyek.
Miisalkan pekerjaan kolom, pekerjaan balok, dan
pekerjaan pelat, dll.
Kemudian Membreakdown atau menguraikan lagi dalam
pekerjaan itu terdapat sub item pekerjaan apa saja.
3 Setelah lembar laporan siap, petugas Administrasi Bagian Admin
melakukan koordinasi dengan petugas pelaksana lapangan
dan pengawas proyek.
4 Meminta kepada pelaksana lapangan untuk mengukur dan Bagian Admin,
menghitung volume pekerjaan yang telah dikerjakan. Dan Pelaksana
setiap setiap pengukuran melibatkan pengawas lapangan. lapangan.
5 Memasukkan hasil volume yang telah dihitung kepada Bagian Admin
formulir laporan sesuai progress di lapangan.
6 Setelah itu hasil volume yang sudah dikerjakan tersebut Bagian Admin
kemudian dibagi dengan volume pekerjaan total dan dikali
100%.
7 Dan volume yang sudah dihitung dikalikan dengan harga Bagian Admin
upah per satuan sesuai harga RAB.
8 Lakukan hal yang sama dengan sub-sub pekerjaan lain Bagian Admin
sampai semua terisi.
Start
Formulir
Formulir Opname
Opname
Formulir Perhitungan
Opname
Formulir Pekerjaan
Opname
Photo Photo
Dokumentasi
Formulir Dokumentasi
Opname
Formulir
Opname
Arsip
End
1. DEFINISI
Pembuatan laporan pekerjaan proyek untuk Menghitung progress pekerjaan
proyek konstruksi secara sehari harian, mingguan dan bulanan.
2. TUJUAN
Laporan Opname Pekerjaan untuk mengetahui progress kemajuan pekerjaan
proyek konstruksi secara sehari harian, mingguan dan bulanan.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah bagian Administrasi dan pelaksana
Proyek di Lapangan.
4. DOKUMEN
Laporan Pekerjaan Harian
Laporan Pekerjaan Mingguan
Laporan Pekerjaan Bulanan
5. PROSES PEKERJAAN
NO URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSAN
. A
Laporan Harian
1 Membuat formulir laporan pekerjaan harian proyek dengan Administras
mengisi pada bagian Kop atau atas laporan: i
a. Identitas Perusahaan
b. Hari dan Tanggal
c. Nama Pekerjaan
2 Mengisi formolir Daftar Tenaga Kerja dalam kolom keahlian dan Administras
jumlah tenaga kerja. i
3 Mengisi jenis bahan bangunan yang didatangkan berupa Jenis Administras
bahan, jumlah yang diterima, dan jumlah yang ditolak. i
4 Mengisi peralatan proyek yang dipakai, terdiri macam alat dan Administras
jumlah satuanya. i
5 Mengisi Pekerjaan apa yang dilakukan hari ini, yaitu Jenis Administras
Pekerjaan dan Jumlah volumenya yang dikerjakan. i
6 Membuat laporan harian prestasi pekerjaan harian. Administras
i
7 Pengisian disesuaikan dengan RAB dan Time Schedule. Administras
i
8 Membuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan dan Bobot
Prestasi Pekerjaan Hari Lalu, Hari Ini, dan Total Bobot Prestasi.
9 Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Capaian Bobot
Prestasi Pekerjaan sampai dengan Hari ini.
LAPORAN HARIAN
NAMA PERUSAHAAN
HARI/TANGGAL
NAMA PEKERJAAN
:
Laporan Mingguan
11 Membuat Laporan Mingguan berdasarkan rekapitulasi laporan Administras
harian selama 1 (satu) minggu. Hal-hal yang dimuat dalam i
Laporan Mingguan antara lain:
a. Identitas Perusahaan
PT…………………. Data Aceh Page 23 of 52
KOP PERUSAHAAN
b. Hari dan Tanggal
c. Nama Pekerjaan
12 Membuat laporan mingguan dengan acuan laporan harian dalam Administras
minggu yang bersangkutan. i
13 Membuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan. Bobot Prestasi Administras
Pekerjaan Minggu Lalu, Minggu Ini, dan Total Bobot Prestasi. i
14 Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Pencapaian Bobot Administras
prestasi sampai minggu ini. i
Laporan Bulanan
16 Membuat Laporan Bulanan berdasarkan rekapitulasi pekerjaan Administras
Mingguan. Hal-hal yang dimuat dalam Laporan Bulanan adalah i
antara lain:
a. Identitas Perusahaan
b. Hari dan Tanggal
c. Nama Pekerjaan
17 Membuat Laporan Utama berdasarkan Acuan Laporan Mingguan Administras
(4 Minggu) dalam bulan yang bersangkutan. i
18 Membuat Bobot Persentase per Item Pekerjaan. Berisikan Bobot Administras
Prestasi Pekerjaan Bulan Lalu, Bulan Ini, dan Total Bobot i
Prestasi.
19 Menghitung Sisa Bobot Pekerjaan setelah dikurangi Total Administras
Pencapaian Bobot Prestasi Pekerjaan sampai dengan Bulan ini. i
Kurva S
21 Jadual Pelaksanaan Pekerjaan dapat dituangkan dalam berbagai Administras
cara, tapi yang paling umum digunakan dalam pekerjaan i
pemerintah adalah Kurva S.
22 Membuat Kurva S yang memuat: Administras
Identitas Pekerjaan, Para Pihak yang bertanggung jawab dalam i
Pekerjaan; Konsultan Supervisi (Pengawas), dan Kontraktor
Pelaksana.
KURVA PEKERJAAN PROYEK
NAMA PERUSAHAAN
HARI/TANGGAL
NAMA PEKERJAAN
PT…………………. Data Aceh Page 25 of 52
KOP PERUSAHAAN
23 Membuat progress pekerjaan harian, mingguan, dan bulan dan Administras
deviasinya untuk melihat suatu pekerjaan terlambat atau i
mendahului dari target sesuai dengan kurva Rencana Prestasi
Pekerjaan..
24 Penentuan deviasi suatu pekerjaan mengalami keterlambatan, Administras
apabila garis kurva realisasi prestasi pekerjaan berada di bawah i
garis rencana.
25 Sebaliknya, suatu pekerjaan mendahului (lebih cepat), apabila Administras
garis realisasi berada di atas kurva S rencana. Deviasi yang i
diperbolehkan dalam pekerjaan biasanya < -10%.
25 Melaporkan kepada pemimpin proyek dan konsultan supervisi Administras
6 lapangan jika keterlambatan (deviasi) sudah mencapai -10%. i
Start
Membuat
Membuat Laporan
Laporan Mingguan
Harian
Laporan Membuat
Laporan
Laporan LaporanHarian Laporan
Harian
Harian Harian Bulanan
Laporan
Laporan
Mingguan
Laporan Laporan
Mingguan
Mingguan Mingguan
Membuat Laporan
Kurva S Bulanan
Kurva S
End
1. DEFINISI
Penyusunan Laporan Keuangan yang disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.
2. TUJUAN
Tersusunnya Laporan Keuangan Kontruksi sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku
umum di Indonesia.
2. PELAKSANA
Pelaksana bagian Keuangan
3. DOKUMEN
Laporan Keuangan
4. REFRENSI
• Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)
• Surat Edaran KetuaBapepam No.SE- 02/PM/2002 tanggal 27 Desember 2002 tentang Pedoman
Penyajian dan PengungkapanLaporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri
Konstruksi.
• Berdasarkan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. KEP-554/BL/2010 tanggal 30 Desember 2010
disebutkanbahwa Peraturan Nomor VIII.G.7 tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan
Start
LAPORAN
Mengumpulkan KEUANGAN
Bukti Transaksi
Bukti NERACA
Membuat Jurnal Transaksi
Umum
RUGI / LABA
Membuat Buku Buku
Besar Pembantu
PERUBAHAN
Membuat NERACA MODAL
Neraca Saldo SALDO
ARUS KAS
Membuat JURNAL
Penyesuaian PENYESUAIAN
CATATAN LAP
JURNAL KEUANGAN
PENUTUP
END
1. DEFINISI
Petty Cash (Kas Kecil) adalah Kas kecil proyek yang diperuntukan sebagai dana taktis
dalam pembiayaan operasional proyek harian, yang mencatat pemasukan dan
pengeluaran biaya operasional harian proyek.
2. TUJUAN
Pembuatan laporan Petty Cash (Kas Kecil) Proyek untuk mencatat pemasukan dan
pengeluaran biaya operasional harian proyek.
3. PELAKSANA
Penanggung jawab dari pekerjaan ini adalah bagian Administrasi atau bagian Keuangan
pada proyek.
4. DOKUMEN
Laporan Petty Cash
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Bagian administrasi proyek membuat Laporan Petty Bagian Keuangan
Cash harian untuk mencatat pemasukan dan
pengeluaran harian proyek.
2 Menggunakan dana petty cash untuk transaksi Bagian Keuangan
pengeluaran sesuai dengan ketentuan yaitu
transaksi yang tidak lebih dari lima ratus ribu
rupiah.
3 Membuat form Laporan petty cash dalam 8 kolom Bagian Keuangan
terdiri dari kolom tanggal, uraian, satuan, harga
satuan, debet, kredit dan keterangan.
4 Mengisi kolom tanggal dengan tanggal traksasi Bagian Keuangan
sesuai tanggal yang ada di bukti transaksi yang
berupa nota, kwitansi dan lainnya. Format tanggal
terdiri dari tanggal, bulan dan tahun
(dd/mm/yyyyy).
5 Mengisi dengan jelas pada kolom uraian dengan Bagian Keuangan
uraian singkat traksaksi sesuai dengan bukti
transaksinya.
6 Mengisi pada kolom satuan dengan jumlah atau Bagian Keuangan
volume transaksi seperti buah, kilo, liter, set, meter
dll.
7 Mengisi pada kolom harga satuan dengan jumlah Bagian Keuangan
rupiah sesuai dengan bukti transaksi yang ada.
11 Dalam hal pengisian awal Petty Cash, jumlah atau Bagian Keuangan
besaran saldo awal kas kecil sesuai dengan
keputusan Manajer Proyek dan Kepala Keuangan
kantor pusat.
12 Jika sudah mendapat persetujuan, mengajukan Bagian Keuangan
pengisian kembali (reimburse) dana petty cash
kepada bagian keuangan pusat jika dana sudah mau
habis, dengan dilengkapi dengan bukti-bukti yang
ada.
13 Membuat dan memastikan form pengajuan untuk Bagian Keuangan
pengisian kembali petty cash harus mengetahui dan
menyetujui manager proyek dengan tanda tangan
dan stempel proyek.
14 Apabila dana sudah cair, pengisian kembali petty Bagian Keuangan
cash dicatat dalam kolom debet pada form petty
cash.
Start
Mengajukan Menerima
Pengisian Awal Pengajuan Kas
Kas Kecil Kecil
Reimburse Biaya
Mencatat Harian
Pengeluaran
Bukti Bukti
Pengeluaran
Pengeluaran
Mencatat
Pengeluaran
Bukti
Pengeluaran
Pengajuan Pemeriksaan
Pengisihan Pengajuan Kas
Kembali Kas Kecil
` Kecil
Pencatatan dala
Laporan Kas
Kecil
1. DEFINISI
Prosedur pengeloaan Pembayaran upah tenaga harian proyek sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
2. TUJUAN
Standarisasi Pembayaran upah tenaga harian proyek.
4. DOKUMEN
Daftar Absensi karyawan
Daftar Upah Tenaga Harian
5. PROSES PEKERJAAN
NO URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSAN
. A
1 Bagian administrasi proyek membuat daftar absensi harian dan Admin
daftar upah harian yang diperlukan untuk pengisian absensi Keuangan
dan pembayaran upah pekerja dan tukang secara harian.
2 Mengontrol dan mengawasi kehadiran karyawan sesuai dengan Admin
jam kerja perusahaan/jam kerja proyek. Keuangan
3 Mengarahkan dan memastikan bahwa setiap karyawan yang Admin
hadir telah menulis dalam daftar hadir, atau kartu absensi Keuangan
dalam mesin absensi.
4 Mencatat setiap karyawan yang melakukan kerja lembur, jam Admin
mulai lembur dan jam selesai lembur. Keuangan
5 Meminta surat perintah lembur kepada karyawan yang lembur Admin
yang telah disetujui dan ditandatangani oleh kepala proyek. Keuangan
6 Kemudian Menyimpan surat perintah lembur dalam map arsip Admin
sebagai bukti dalam perhitungan upah lembur. Keuangan
7 Meminta dan memastikan untuk karyawan tetap yang tidak Admin
hadir harus ada keterangan jelas, jika sakit harus ada surat Keuangan
keterangan dokter.
8 Membuat daftar upah harian setiap minggu sekali untuk Admin
keperluan pembayaran upah pekerja dan tukang harian. Keuangan
9 Melakukan pembayaran upah pekerja dalam jangka waktu Admin
seminggu sekali. Keuangan
10 Membuat Rekap Daftar Absensi mingguan yang terdiri 10 kolom Admin
sebagai berikut: Keuangan
• Nomor urut, Nama Karyawan, Jabatan, Upah per hari
• Lembur per jam, Hari dan tanggal (7 kolom dan 7 hari)
• Jumlah hari kerja, Jumlah jam lembur
• Jumlah upah kerja, Keterangan
Start
PT…………………. Data Aceh Page 37 of 52
KOP PERUSAHAAN
Membuat Daftar
Hadir Tenaga
Kerja
Membuat Daftar
Lembur Tenaga ABSENSI
HARIAN
Kerja
Menghitung
Upah Harian dan
Lembur
MENERIMA
MEMBAYAR
UPAH HARIAN
UPAH HARIAN
SLIP GAJI
End
SLIP GAJI
1. DEFINISI
Prosedur Penagihan pembayaran pekerjaan proyek dengan menggunakan Termyn
atau Monthly Certificate (MC).
2. PELAKSANA
Pelaksana Pekerjaan bagian keuangan proyek.
3. DOKUMEN
- Invoice/Kwitansi
- Laporan Bulanan
- Foto Proyek
- Gambar Kerja
- As Bulit Drawing
- Spesifikasi
- Sertifikasi Acuan
- Uji Laboratorium
- Uji Lapangan
- Dokumen Perubahan (CCO/Addendum)
- Dokumen Mutu Kontrak
4. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Penagihan pembayaran menggunakan Termyn atau Monthly Keuangan
Certificate (MC). Jenis tagihan terdiri dari Uang Muka, Bulanan
berdasarkan prestasi kerja, dan penagihan 100% dan penagihan
retensi setelah serah terima akhir.
2 Bagian keuangan mengajukan tagihan uang muka dengan Keuangan
melampirkan Laporan harian, mingguan dan bulanan serta Kurva
S.
3 Melampirkan dokumen foto progress proyek, gambar rencana Keuangan
kerja dan rencana mutu kontrak (metodologi pekerjaan).
4 Membuat invoice penagihan uang muka atau MC-0 atau Termyn Keuangan
0 dan kuintasi sejumlah nilai nominal, bermaterai dan
ditandatangi oleh bagian keuangan dan pemimpin proyek dan
bersetempel.
5 Mengirimkan tagihan berupa Invoice / Kuitansi dan dokumen Keuangan
lampirannya kepada owner atau pemberi kerja.
6 Menkonfirmasi tagihan via telpon untuk memastikan tagihan Keuangan
telah terkirim dan diterima dengan baik oleh owner.
7 Mengkonfirmasi kepada owner bahwa tagihan telah di bayar dan Keuangan
ditransfer ke rekening bank.
8 Untuk penagihan Termyn ke 2 atau MC-50%, diajukan saat Keuangan
prestasi pekerjaan sudah mencapai lebih dari 60%.
9 Membuat invoice penagihan 50% dikurangi uang muka, serta Keuangan
kuitansi dengan nilai yang sama.
Start
Membuat
Laporan
Pekerjaan
DOKUMEN DOKUMEN
PEKERJAAN PEKERJAAN
Membuat
LAP Harian
Pengajuan
Tagihan
DOKUMEN
PEKERJAAN
End
1. DEFINISI
Pengukuran Ulang Lapangan di awal suatu pekerjaan untuk memastikan berapa
besar perubahan yang terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada.
2. TUJUAN
Pengukuran Ulang Lapangan untuk memastikan berapa besar perubahan yang
terjadi akibat pelaksanaan dari perencanaan yang ada.
3. PELAKSANA
Pelaksana Pekerjaan, Direksi Lapangan, dan Konsultan Pengawas
4. DOKUMEN
Dokumen Perubahan
Laporan harian, mingguan dan bulanan
Kurva S
Photo
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Pelaksana pekerjaan bersama konsultan Supervisi melakukan Pelaksana,
pengukuran ulang di lapangan sesuai acuan berdasarkan Konsultan
dokumen perencanaan. Pengawas
2 Membuat berita acara pengkuran ulang dengan diketahui dan Pelaksana
ditandatangani oleh semua pihak baik Pelaksana kerja maupun
pemberi kerja.
3 Membuat gambar rencana pelaksanaan kerja setelah ada Pelaksana
pengkuran ulang, Kurva S dan membuat dokumen foto pekerjaan
di lapangan dalam 0 progres.
4 Pelaksana pekerjaan meminta persetujuan kepada konsultan Pelaksana,
pengawas, dan pemberi kerja. Konsultan
Pengawas
Start
Pengukuran Pengukuran
Ulang Ulang
BERITA ACARA
PENGUKURAN
DOKUMEN
PERUBAHAN DOKUMEN
PERUBAHAN
DOKUMEN TAMBAH
DOKUMEN TAMBAH KURANG
KURANG
End
1. DEFINISI
Prosedur serah terima pekerjaan pada proyek dari Kontraktor Pelaksana kepada
Pemilik Proyek.
2. TUJUAN
Prosedur Serah Terima Pekerjaan pada proyek dari Kontraktor Pelaksana kepada
Pemilik Proyek seseuai dengan standarisasi yang ditentukan.
3. PELAKSANA
Admin Kontraktor Pelaksana
4. DOKUMEN
Dokumen Perubahan
Laporan harian, mingguan dan bulanan
Kurva S
Photo
5. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Persiapan Serah Terima Pekerjaan, yaitu dengan memastikan Administrasi
kepada pelaksana lapangan bahwa Pekerjaan telah Selesai 100%
volume dari seluruh item pekerjaan.
2 Meminta kepada bagian pelaksana lapangan untuk menghitung Administrasi
progress akhir pekerjaan lapangan untuk dibuatkan Final Quantitiy
Report (Laporan Kuantitas Akhir).
3 Melampirkan dokumen laporan yang menunjukkan telah selesainya Administrasi
pekerjaan 100% baik dalam bentuk laporan berkala atau laporan
akhir pekerjaan.
4 Laporan yang akan diusulkan untuk serah terima berupa laporan Administrasi
progress pekerjaan konstruksi berupa Laporan Harian, Mingguan
dan Bulanan, ditambah Final Quantitiy Report (Laporan Kuantitas
Akhir).
5 Memastikan kesemua laporan tersebut memperlihatkan kemajuan Administrasi
(progress) pekerjaan telah mencapai 100%.
6 Setelah itu Penyedia Barang/Jasa dapat mengajukan surat pengajuan Administrasi
kepada PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) untuk menyelenggarakan
Serah Terima Barang/Pekerjaan.
7 PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) menerima pengajuan Serah PPK
Terima dari Kontraktor pelaksana.
Start
Penghitungan
Pakerjaan Akhir
Penilaian
Pekerjaan
Perbaikan
Pekerjaan
SERAH TERIMA
PEKERJAAN
Dokumen
Dokumen Dokumen
Pekerjaan
Pekerjaan Pekerjaan
BERITA ACARA BERITA ACARA
SERAH TERIMA SERAH TERIMA
Membuat
Tagihan Akhir
INVOICE / INVOICE /
KWITANSI KWITANSI
End
1. DEFINISI
Prosedur serah terima pekerjaan pada proyek dari Kontraktor Pelaksana kepada
Pemilik Proyek.
2. TUJUAN
Prosedur Serah Terima Pekerjaan pada proyek dari Kontraktor Pelaksana kepada
Pemilik Proyek seseuai dengan standarisasi yang ditentukan.
3. PELAKSANA
Admin Kontraktor Pelaksana
4. DOKUMEN
Bukti Pemotongan PPh Final
Bukti Pemotongan PPN
Faktur Pajak
SSP PPh pasal 4
SSP PPN
SPT Masa PPh Final
6. PROSES PEKERJAAN
NO. URAIAN PROSES PEKERJAAN PELAKSANA
1 Admin membuat Daftar Nilai Tagihan atau invoice tagihan Admin
pembayaran jasa kontruksi dan perhitungan Pajak Penghasilan
(PPh) Pasal 4 ayat (2) yang bersifat Final.
Membuat Perhitungan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Admin
2 Menyerahkan Daftar Nilai Kontrak Jasa dan Perhitungan PPh 23 Admin,
serta Perhitungan PPN diserahkan kepada Direktur atu Pemimpin Direktur
Proyek untuk disetujui.
3 Setelah tanda tangan persetujuan diperoleh, kemudian Daftar Nilai Admin,
Tagihan, Perhitungan PPh 23 dan PPN serta Slip Pembayaran Accounting
Kontrak Jasa Kontruksi tersebut diserahkan kepada Accounting
atau bagian keuangan untuk dilakukan penagihan pembayaran.
4 Jika pemotong pajak adalah pengguna jasa/barang, maka PPh dan Accounting
PPN dibayar oleh pemotong pajak dan pelaksana kontruksi
menerima Bukti Pemotongan Pajak PPh dan PPN.
5 Saat menerima pembayaran dari Owner atau Pengguna jasa, Accounting
Accounting atau bagian keuangan membuat Bukti Pemotongan
PPh Final sebanyak tiga rangkap (lembar ke-1 untuk Wajib Pajak,
lembar ke-2 untuk Kantor Pelayanan Pajak dan lembar ke-3 untuk
Pemotong Pajak).
6 Membuat Bukti Pemotongan PPN sebanyak tiga rangkap (lembar Accounting
ke-1 untuk Wajib Pajak, lembar ke-2 untuk Kantor Pelayanan Pajak
dan lembar ke-3 untuk Pemotong Pajak).
7 Menyerahkan 1 lembar bukti pemotongan pajak PPh dan 1 lembar Accounting
Bukti Pemotongan PPN kepada pengguna jasa.
8 Membuat Surat Setoran Pajak PPh Final dengan pengisihan SSP Accounting
untuk PPH: Kode Map 411128 Kode Jenis Setoran 409 dan untuk
PPN: Kode Map 411211 Kode Jenis Setoran 900.
Membuat
Rincian Nilai 2
Kontrak Jasa
dan Hitung
PPh Final, PPN
1Rincian Nilai
Kontrak Jasa &
PPh & PPN
2
2
1 Memotong 2% –
1 Rincian Nilai 6% dari Nilai
Rincian Nilai Kontrak Jasa, Kontrak.
Kontrak Jasa, PPh & PPN Dan 10% untuk PPN
PPh Final & PPN
Pemindah
bukuan
Rekening
Verifikasi
Membuat
Bukti Potong
PPh & PPN
S
Tanda
tangan
perset
ujuan 3
2
1
Bukti Potong PPh 1
Final & PPN Bukti Potong 1
PPh Final
SSP PPh Final
1
SSP PPN
TERIMA KASIH