Anda di halaman 1dari 2

uhamka.ac.

id

Press Release

Seminar Kemaritiman
“Banggakah kalian dengan luasnya lautan Indonesia?”
Jakarta, 18 Januari 2018 – Himpunan Mahasiswa Ilmu Komunikasi (HIMAKOM) Universitas
Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka telah menyelenggarakan seminar kemaritiman dengan tema
“Mengembalikan Peradaban Maritim Menuju Indonesia Maritime Power” pada 4 Januari 2018.
Acara yang menghadirkan Letkol Laut (P) Salim Pabandya Gunkuat dari Mabes TNI selaku
pembicara, yang diadakan di Ruang Aula Lt. 4 UHAMKA dengan dihadiri oleh lebih dari 100
peserta.
Seminar ini diawali dengan pemaparan penelitian mengenai Atlantis dalam berbagai sumber
buku oleh Bapak Said Ramadlan M.Si, selaku moderator. Selain itu, beliau juga membahas
mengenai kebesaran atau kejayaan maritim Indonesia pada era kerajaan tempo dulu, seperti pada
kerajaan Majapahit dan Sriwijaya. Selanjutnya, materi inti disampaikan langsung oleh Letkol
Salim. Beliau juga menambahkan wawasan sejarah kemaritiman dengan mengisahkan kembali
kejayaan-kejayaan berbasis maritim dengan tujuan menumbuhkan kesadaran akan jati diri
bangsa Indonesia yang merupakan keturunan hebat bangsa bahari.
Lulusan Akademi Angkatan Laut atau AAL tahun 1995 ini menegaskan bahwa bukan hanya
pemimpin yang memiliki peran penting dalam membangun peradaban kemaritiman, melainkan
juga masyarakat. “Sebagaimana visi maritim, tidak hanya pemimpinnya semua masyarakat
karena merupakan komponen dari elemen yang mendukung adalah karakter masyarakat,
percuma kalau pemerintah gembar-gembor tapi rakyatnya tidak mengerti.” Ia juga
menambahkan, sering terjadi salah pemahaman dan rasa tidak suka dari rakyat di daerah-daerah
terhadap tatanan kota maupun kehidupan di kota. Hal ini terkait dengan lambannya perubahan
atau pembangunan pada pulau-pulau terluar. “70 tahun merdeka, pulau-pulau ini kondisinya
masih memprihatinkan.” kenangnya. Padahal pulau terluar justru merupakan halaman depan bagi
suatu negara, yang seharusnya menjadi bagian yang maju karena wilayah-wilayah tersebut yang
berada di depan. Sering terjadinya salah persepsi antara masyarakat pulau atau daerah dengan
pemerintah inilah yang merupakan pola pikir masyarakat yang perlu direvolusi. Bukan tentang
membandingkan, tapi bagaimana kontribusi dengan menjadikan kota sebagai motivasi untuk
suatu daerah terus berbenah dan menjadi lebih baik daripada di kota.
Karakter bangsa dan karakter pemimpin inilah yang menurutnya dua diantara enam syarat suatu
negara memiliki sea power yang belum dimiliki oleh negara Indonesia. Karakter bangsa sendiri
meliputi budaya, pendidikan, dan maritime community. Sedangkan karakter pemerintah meliputi
policy, politival will dan maritime diplomacy. Oleh karenanya, wawasan kemaritiman akan lebih
baik dimasukkan kedalam kurikulum pendidikan nasional, karena hal tersebut akan menjadi
upaya yang efektif dalam membangun karakter bangsa dan paham akan jati diri sebagai bangsa
uhamka.ac.id

bahari di negara kepulauan yang mana menjadi sumber kekuatan dengan potensi alam yang luar
biasa.
Menuju pungkasnya acara seminar kemaritiman tersebut, sang Letkol berpesan kepada
mahasiswa yang hadir dan seluruh bangsa Indonesia pada umumnya agar kembali menjadi rakyat
yang bertaqwa terhadap agama dan tidak melupakan jati diri sebagai bangsa maritim. Dengan
memiliki kesadaran bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang hebat akan menumbuhkan
semangat nasionalis dalam diri sehingga mampu membentengi diri dari gempuran pengaruh
budaya asing yang mengikis kepercayaan diri sebagai bangsa Indonesia dan melupakan jati diri
bangsa,yaitu bangsa maritim.

Contact Person :
Ilham Sholehuddin
ilhamsholehuddin@gmail.com
Kebayoran Baru, Jakarta.
Phone : +62 878 8718 33491

Anda mungkin juga menyukai