Anda di halaman 1dari 19

SEA POWER INDONESIA

 Bangsa Indonesia sejatinya telah membuktikan dan


mengimplementasikan sea power sebagai upaya mengendalikan
jalur perdagangan dan mempertahankan otoritas kejayaannya.
Kerajaan sriwijaya membangun kekuasaannya dengan
menggerakkan kapal-kapal perangnya sebagai pernyataan
kehadirannya di laut sebagai bangsa bahari.
 Marcel Poust penulis terkenal Perancis memberikan pencerahan
bagi kita agar bangsa Indonesia kembali melihat kejayaan
peradaban masa lampau sebagai pijakan untuk membuka mata
batin rakyat Indonesia akan kebesarannya sebagai bangsa
maritim.
 Dalam mewujudkan kejayaannya paling tidak ada tiga sasaran
utama yang hendak di capai yaitu terwujudnya karakter bangsa
maritim, serta berkembangnya ekonomi maritim. Sasaran-sasaran
tersebut tidak berbeda jauh saat Cina di era 1980-an mulai
mengalihkan perhatiannya untuk lebih mengeksloitasi
kemampuan maritimnya “Demam Mahan” dipelopori Laksamana
Liu Huaqing saat menjabat sebagau PLA Navy Commender
1. TERPADU DAN SALING
MENDUKUNG

 Bila kita melihat peta Indonesia sepanjang mata memandang sangat terasa
unsur warna biru lebih dominan dibanding warna hijau. Dominannya laut
seharusnya mendapat porsi yang lebih dalam pemanfaatan dan
pemeliharannya. Sebagai bangsa yang hidup di negara kepulauan terbesar di
dunia, laut memiliki peran yang sangat signifikan bagi kelangsungan hidup
bangsa Indonesia. laut memiliki fungsi yang sangat strategis dan penting guna
menopang masa depan bangsa yaitu sebagai media pemersatu bangsa, media
sumberdaya, media perhubungan, media pengembangan pengetahuan dan
tekhnologi, media membangun pengaruh dan sebagai media pertahanan
negara.
 Jika tidak dapat dikendalikan secara efektif maka luas wilayah Laut Indonesia
berpotensi menimbulkan berbagai masalah yang merugikan kepentingan
nasional di laut, seperti munculnya ancaman yang diakibatkan sengketa
perbatasan, gangguan keamanan dan pelanggaran hukum, eksplorasi dan
eksploitasi sumberdaya alam laut dalam konteks perebutan energi.
 Sea power dapat diartikan sebagai negara yang memiliki kekuatan Angkatan
Laut yang andal dan juga bermakna kemampuan suatu negara dalam
menggunakan dan mengendalikan laut (sea control) serta mencegah lawan
menggunakannya (sea denial)
 Selain istilah sea power juga terdapat maritime power. Tidak sedikit kalangan
yang berpendapat bahwa sea power identik dengan angkatan laut, sedangkan
maritime power merupakan gabungan antara unsur Angkatan Laut dengan
unsur-unsur lainnya, baik unsur militer (darat dan udara) maupun unsur-unsur
pelayaran niaga, industri maritim dan lain sebagainnya. Akan tetapi jika
diperhatikan secara seksama tidak ada perbedaan berarti antara sea power
dengan maritime power ditinjau dari elemen-elemen pembentuknya.
 Sea power tidak hanya armada kapal perang saja tetapi mencakup
juga segala potensi kekuatan nasional yang menggunakan laut
sebagai wahananya, seperti penegak hukum dilaut, armada kapal
niaga, pelabuhan, laboratorium serta industri dan jasa maritim.
 Dalam sea power mutlak harus ada aspek-aspek non militer,
seperti perdagangan lewat laut, perkapalan, perikanan, asuransi
maritim dan industri pembangunan kapal. Jika semua aktivitas
tersebut dilakukan dalam kerangka kebijakan pemerintah dan
menjadikannya sebagai kepentingan nasional yang utama, maka
arah Indonesia menuju negara maritim sudah lebih tepat.
2. ENAM SUMBER INSTRUMEN
PENTING
1. Posisi geografis
Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki 17.499
pulau dengan wilayah lautnya 5,8 jt km2 atau 2/3 wilayah Indonesia
merupakan laut. Dengan kondisi demikian maka kepentingan
nasional Indonesia sejatinya bertumpu pada bidang maritim.
Kondisi geografi berkaitan dengan maritim yang menjadikan negara
Indonesia memiliki kepentingan vital yang harus dilindunginya
demi kelangsungan hidup. Akses ke laut tersedia di semua pulau
sehingga fasilitas pelabuhan merupakan urat nadi connectivity.
Pelabuhan tidak saja sebagai simpul perdagangan laut tetapi juga
pangkalan-pangkalan bagi pencarian dan pengembangan sumber
energi baru dan sumber pangan baru.
 Physical conformation merupakan posisi geografis yang
memungkinkan untuk membangun medan pertahanan yang
didukung oleh pembangunan pelabuhan dan pangkalan-
pangkalan. Pelabuhan-pelabuhan yang baik merupakan
keuntungan berlipat ganda untuk membuka semua sumberdaya
yang dimiliki di semua daerah di Indonesia sehingga
pembangunan mutlak menjadi priotitas pertama.
 Secara geopolitik, geoekonomi dan geostrategi, penetapan
prioritas tersebut sesuai dengan model Cost and Benefit Ratio
Analysis yang menunjukkan bahwa pembangunan pelabuhan laut
diatas kebutuhan pembangunan bandar udara dan pembangunan
jembatan antar pulau.
2. Konfigurasi Wilayah
Konfigurasi wilayah nasional Indonesia memiliki kedaulatan penuh
atas semua yang ada didalamnya sampai dengan batas-batas
teritorial yang jelas selebar 12 mil laut dari garis dasar dan hak
berdaulat di zona tambahan 24 mil, ZEE 200 mil dan landas
kontinen. Aktivitas sampai dengan landas kontinen sangat di
tentukan dengan teknologi yang dimiliki. Wilayah yang lebih cepat
berkembang pada bentuk dan konfigurasi wilayah kepulauan
kebanyakan berada di pinggir-pinggir pantai, memanjang mengikuti
garis pantai. Pembiayaan pembangunan wilayah kepulauan hingga
pulau-pulau terluar dalam suatu connectivity memang sangat tinggi
namun terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan tidak saja
berbanding linear dengan biaya, tetapi bahkan berbanding
eksponensial.
3. Luasnya wilayah
Sebagai suatu negara berkembang dengan kekuatan ekonomi yang
didukung sumber daya maritim yang terus berkembang, kelanjutan
kemajuan Indonesia akan makin tergantung pada perdagangan dan
angkutan laut dan ketersediaan energi, serta pada ekploitasi
sumberdaya laut dan dan bawah laut serta membangun industri
maritim yang tangguh. Dari sisi lain pembangunan ekonomi
maritim Indonesia juga masih memiliki banyak peluang untuk di
eksplorasi dan dieksploitasi. Sektor perhubungan laut yang dapat
menjadi multiplier effect karena perkembangannya akan diikuti
pembangunan dan pengembangan industri dan jasa maritim lainnya
harus dikuasai pemerintah sepenuhnya.
4. Jumlah Penduduk
Penduduk Indonesia saat ini mencapai 240 juta lebi. Angka ini sangat besar untuk
di proyeksikan untuk lebih menguasai pantai dan laut. Daerah pantai juga
merupakan tempat wisata yang menarik sehingga sebagian penduduk bekerja
sebagai penjual jasa. Disamping itu daerah pantai juga dapat dijadikan sebagai
tempat budidaya perikanan di kerambah. Potensi wilayah pesisir dan lautan
Indonesia dipandang dari segi sumberdaya manusia adalah sekitar 60% penduduk
Indonesia bermukim di wilayah pesisir, sehingga pusat kegiatan perekonomian
seperti perdagangan, perikanan tangkap, perikanan budidaya, pertambangan,
transportasi laut dan pariwisata bahari. Potensi penduduk yang berada menyebar
di pulau-pulau merupakan aset yang strategis untuk peningkatan aktivitas
ekonomi antar pulau sekaligus pertahanan kemanan negara.
5. Karakter bangsa
Tidak diragukan lagi kehebatan bangsa-bangsa maritim besar di dunia seperti
Inggris, Belanda, Amerika dan Jepang karena mereka menjadikan laut sebagai
urat nadi pembangunan bangsa mereka. Inggris dan Jepang tidak memiliki
pilihan selain menyadari akan geographical awarenees dan kenyataan bahwa
sumberdaya yang tersedia di wilayah daratnya tidak akan mampu memenuhi
tuntutan kebutuhan nasionalnya. Melautlah mereka agar bisa berkembang maju
dan sejahtera. Setengah abad lebih semenjak proklamasi kemerdekaan , karakter
bangsa Indonesia tidak lagi menggambarkan karakter suatu bangsa bahari seperti
yang ditujukkan dalam masa kerajaan Sriwijaya-Majapahit. Bahkan bagi
sebagian masyarakat laut merupakan tempat yang angker dan tidak
menyenangkan. Kelemahan karakter inilah yang membuat bangsa ini belum
mampu memanfaatkan hasil laut dengan optimal, dimana kebijakan
pembangunan nasional juga masih sulit berpaling dari orientasi kontinental.
 Bangsa yang memiliki karakter bahari tidak mesti diartikan sebagai bangsa
yang sebagian besar bermata pencaharian sebagai nelayan atau pelaut. Bangsa
bahari adalah bangsa yang sadar bahwa hidup dan masa depannya bergantung
pada lautan serta memanfaatkan laut dengan sebaik-baiknya.
 Bangsa berkarakter bahari adalah bangsa yang nasionalismenya mampu
menyatu bagaikan air, tanpa mengenal identitas kelompok, serta mempunyai
keimanan yang teguh dan kokoh bagaikan tegaknya karang di laut, yang tidak
tergoyahkan oleh hampasan ombak dan gelombang. Karakter bangsa
merupakan karakter rakyat terhadap lingkungan kehidupan di laut atau jiwa
kebaharian sebagai the ultimate maritime society menuju Indonesia maju dan
sejahtera di tahun 2045.
6. Karakter Pemerintah
 Karakter pemerintah merupakan kebijakan pemerintah terhadap
upaya pembangunan maritim. Banyak contoh contoh yang
menggambarkan secara nyata tentang bagaimana kemajuan
pembangunan maritim suatu bangsa dipengaruhi pula oleh
karakter pemerintahnya. Tantangan yang dihadapi oleh bangsa
Indonesia sejak dahulu hingga kedepan adalah bagaimana
melahirkan karakter pemerintah yang pro maririm. Dalam era
demokratis saat ini rakyat Indonesia memiliki hak penuh untuk
menentukan pemimpinya melalui pemilihan umum secara
periodik. Karakter pemerintah dapat dibangun melalui maritime
leadership. Kepemimpinan Maritim adalah kepemimpinan yang
memiliki visi maritim bersumber dari history-cultural
hemispheric, geopolitic nationalism dan geostrategy
republicanism.
 History-cultural Hemispheric: Jatidiri bangsa Indonesia adalah
bangsa maritim di mana sejarah dan budaya membuktikan bahwa
kerajaan Aceh, Sriwijaya, Majapahit, Mataram dan Bugis
mencapai kebesaran setelah rajanya memimpin dengan visi
maritim.
 Geopolitic Nationalism: Konstelasi dan kondisi geografis
Indonesia sebagai Archipelagic State terbesar di dunia merupakan
paham kebangsaan dan basis politik kepentingan nasional
Indonesia di dan/atau lewat laut dalam dinamika Internasional.
 Geostrategy Republicanism: Strategi nasional harus disusun
untuk menghadapi tantangan abad ke-21 yang lebih cenderung ke
arah maritime challeenges dalam mencapai tujuan nasional NKRI
sesuai amanat Undang-Undang Dasar Tahun 1945.
 Kepemimpinan maritim berusaha mewujudkan cita-cita
perjuangan bangsa dengan mengembangkan kemampuan nasional
yang mampu mendayagunakan laut, sumberdaya laut dan
lingkungan laut serta pulau-pulaunya secara optimal termasuk
ruang udara di atasnya. Dengan bervisi maritim maka
kepemimpinan nasional di masa mendatang diharapkan dapat
mempercepat laju pencapaian kejayaan bangsa Indonesia.
kepemimpinan Maritim sebagai karakter pemerintah merupakan
model kepemimpinan dengan analogi kehidupan seorang
komandan kapal yang tengah mengarungi samudra luas.
Kepemimpinan visioner seperti ini juga brsifat adaptivf (adaptive
leadership) terhadap berbagai dinamika yang berasal dari internal
dan ekternal organisasi sekaligus mampu membangun
interconectivity network.
3. KEKUATAN LAUT MENYELURUH
 Kekuatan laut Indonesia merupakan gabungan antara kekuatan TNI Angkatan
Laut dengan kekuatan Non TNI Angkatan Laut seperti armada dagang, armada
perikanan, industri jasa maritim dan masyarakat maritim. Sebagai negara
kepulauan, Indonesia sudah seharusnya menjadi salah satu kekuatan laut di
kawasan Asia Pasifik maupun dunia. Untuk mencapai level tersebut, Indonesia
sebenarnya telah mempunyai sejumlah sumber sebagaimana telah dibahas
seperti sumberdaya dan geografi. Namun demikian dua hal berikutnya yaitu
style of goverment dan maritime community masih menjadi tugas nasional
untuk dibenahi.
 Pasca reformasi 1998, kebijakan pemerintah sudah mulai melihat ke laut.
Akan tetapi masih terdapat sejumlah kebijakan lainnya dibidang maritim yang
harus dibuat sebagai pra kondisi agar Indonesia dalam jangka 30 tahun
kedepan mampu menjadi kekuatan laut yang diperhitungkan di kawasan dan
dunia, bukan berstatus negara kepulauan saja.
 Selain melalui pendekatan politik yang bersifat top-down, upaya untuk
menciptakan Indonesia sebagai kekuatan laut harus pula menempuh
pendekatan kultural. Penciptaan masyarakat Indonesia yang berkarakter
maritim tidak dapat dilaksanakan secara instan, melainkan melalui pendekatan
kultural dimulai bidang pendidikan sejak dini kepada generasi muda.
Diperlukan jangka waktu yang tidak pendek untuk menciptakan generasi baru
bangsa Indonesia yang berkarakter maritim.
 Pembangunan kekuatan TNI Angkatan Laut sebagai the fighting instrument
perlu dilaksanakan secara konsisten sesuai dengan kebijakan pertahanan
pemerintah yaitu Minimum Essential Force. Latar belakang MEF yang lahir
karena keterbatasan anggaran sesungguhnya tidak akan menghambat
pencapaian aspirasi Indonesia sebagai kekuatan laut kawasan apabila
dilaksanakan secara konsisten. Dihadapkan pada tantangan dan ancaman yang
berkembag dinamis, pembangunan the fighting instrument kekuatan laut.
Indonesia merupakan keharusan untuk mengamankan kepentingan nasional.
4. MANAJEMEN KEKUATAN LAUT
 Dalam kekuatan laut di Indonesia, TNI Angkatan Laut merupakan komponen
utama dan didukung oleh komponen-komponen non militer. Seperti armada
pelayaran niaga baik milik BUMN maupun swasta, kapal negara milik
berbagai instansi pemerintah, pelabuhan dan industri jasa maritim.
 Memperhatikan kondisi saat ini berbagai elemen kekuatan laut Indonesia
selain TNI Angkatan Laut penanganan manajemennya tersebar di berbagai
instansi yang terpisah satu sama lain. Sebagai contoh, pembinaan kapal
negara berada di beberapa kementerian seperti Kementerian Kelautan dan
Perikanan, Pembinaan Pelabuhan berada di bawah kendali Kementerian
Perhubungan dan Kementerian Kelautan dan Perikanan, pembinaan BUMN
yang terkait industri dan jasa maritim merupakan tanggung jawab
Kementerian BUMN dan pembinaan industri dan jasa maritim swasta berada
di bawah kendali Kementerian Perindustrian.

Anda mungkin juga menyukai