KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang hingga saat ini
masih memberikan nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah laporan Tugas Besar Sistem Infrastruktur.
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menyelesaikan tugas akhir
serta diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman pembaca terhadap
sistem infrastruktur berupa sarana pendidikan, kesehatan, dan peribadatan.
Selama penulisan makalah ini kami banyak menerima bantuan dan dukungan
sehingga dapat menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima
kasih sebesar-besarnya kepada beberapa pihak terutama dosen pengajar mata kuliah
sistem infrastruktur yaitu ibu Mega Ulimaz, S.T., M.T. dan ibu Elin Diyah Syafitri , S.T.,
M.Sc. yang telah membantu membina dan mendukung kami dalam mengatasi
beberapa hambatan.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna karena adanya
keterbatasan ilmu dan pengalaman yang kami miliki. Oleh sebab itu, kami benar-benar
menanti kritik dan saran untuk kemudian dapat kami revisi dan kami tulis di masa yang
akan datang, sebab sekali lagi kami menyadari bahwa tidak ada sesuatu yang
sempurna tanpa disertai saran yang bersifat membangun. Kami berharap semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang memerlukan dan membaca.
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................ i
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL............................................................................................................................. v
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................. 1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
2.1 Kependudukan..............................................................................................................5
3.2 Kependudukan........................................................................................................... 20
ii
4.1 Kependudukan........................................................................................................... 31
4.4.3 Permasalahan..................................................................................................... 40
BAB V PENUTUP....................................................................................................................... 41
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................... 42
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
v
Tabel 4. 8 Kebutuhan Sarana Peribadatan di Wilayah Studi Kecamatan Balikpapan
Timur Tahun 2021..................................................................................................................... 39
vi
BAB I PENDAHULUAN
1
terhadap Kecamatan Balikpapan Timur yang memiliki tujuan yaitu untuk dapat
mengetahui kondisi dan karakteristik infrastruktur. Kemudian dilanjutkan dengan
menganalisis dan memproyeksikan infrastruktur prasarana, sarana dan utilitas (PSU)
pada kecamatan tersebut.
Semakin tinggi pertumbuhan penduduk, maka semakin banyak pula
pembangunan infrastruktur yang akan dibangun. Hal tersebut dikarenakan setiap
penduduk pasti memerlukan infrastruktur untuk menunjang kegiatannya. Untuk
perencanaan pembangunan infrastruktur dibutuhkan sebuah proyeksi untuk memenuhi
keperluan infrastruktur serta pelayanannya dengan menjadikan proyeksi penduduk
sebagai dasarnya. Sehingga dalam laporan ini akan dibahas bagaimana proyeksi
penduduk dan berapa jumlah infrastruktur yang dibutuhkan agar dapat menunjang
kegiatan masyarakat di masa mendatang.
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah disebutkan, adapun tujuan dalam
pembuatan laporan ini yaitu adalah sebagai berikut.
1. Memberikan gambaran umum penyediaan sarana pendidikan, kesehatan dan
peribadatan pada Kecamatan Balikpapan Timur.
2. Memberikan gambaran umum persebaran sarana pendidikan, kesehatan dan
peribadatan pada Kecamatan Balikpapan Timur.
3. Mengidentifikasi apa saja permasalahan pada sarana pendidikan, kesehatan
dan peribadatan di Kecamatan Balikpapan Timur.
2
1.4 Ruang Lingkup
Ruang lingkup pembahasan dalam laporan ini mencakup pendataan jenis sarana,
permasalahan yang terjadi terhadap sarana, serta proyeksi kebutuhan pada sarana.
Sarana yang dimaksud adalah sarana pendidikan, sarana kesehatan dan sarana
Peribadatan di Kecamatan Balikpapan Timur.
3
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini pembahasan meliputi latar belakang, rumusan masalah, tujuan,
ruang lingkup yang terdiri atas ruang lingkup wilayah dan ruang lingkup pembahasan,
serta sistematika pembahasan.
BAB VI ANALISA
Pada bab ini pembahasan mengenai analisa kependudukan meliputi proyeksi
penduduk serta analisa kebutuhan sarana dengan menggunakan proyeksi jumlah
penduduk setiap tahunya
BAB V PENUTUP
Pada bab lima pembahasan beri kesimpulan dari laporan.
4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kependudukan
Menurut UU No.24 Tahun 2013 pasal 1 point 9 menyebutkan kependudukan
adalah data perseorangan dan/atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil dari
kegiatan pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil. Kependudukan berkaitan erat
dengan kepadatan penduduk di suatu wilayah, suatu wilayah akan dikatakan semakin
padat apabila batas ruang/wilayah tersebut semakin banyak dibandingkan luas
ruangan. Pada data kependudukan terdapat data pribadi, adapun pengertian data
pribadi adalah data perseorangan tertentu yang disimpan, dirawat, dan dijaga
kebenaran serta dilindungi kerahasiaannya (pasal 1 point 22).
Secara umum data dapat diartikan sebagai kumpulan informasi yang diperoleh
dari suatu pengamatan berupa angka, lambing atau sifat yang dapat memberikan
gambaran tentang suatu keadaan atau persoalan. Data juga dapat didefinisikan
sebagai sekumpulan informasi atau nilai yang diperoleh dari pengamatan (observasi)
suatu objek. kependudukan atau demografi merupakan ilmu yang mempelajari
dinamika kependudukan manusia. Demografi meliputi ukuran, struktur, dan distribusi
penduduk, serta bagaimana jumlah penduduk berubah setiap waktu akibat kelahiran,
kematian, migrasi, serta penuaan. Analisis kependudukan dapat merujuk masyarakat
secara keseluruhan atau kelompok tertentu yang didasarkan kriteria seperti pendidikan,
kewarganegaraan,agama atau etnisitas tertentu.
Dengan demikian, data kependudukan adalah segala tampilan data penduduk
dalam bentuk resmi maupun tidak resmi yang diterbitkan oleh badan-badan
pencatatan kependudukan (pemerintah maupun non pemerintah), dalam berbagai
bentuk baik angka, grafik, gambar dan lain lain. Data kependudukan yang dihimpun
dari pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil menjadi data agregat penduduk yang
meliputi himpunan data perseorangan berupa data kuantitatif dan data kualitatif.
5
pasal 1 ayat 1, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan
suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Sehingga dapat diartikan bahwa,
Sarana pendidikan adalah segala fasilitas baik berupa peralatan, bahan, dan perabotan
yang diperlukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak, maupun tidak
bergerak, agar pencapaian tujuan pendidikan dapat berjalan dengan lancar, teratur,
efektif dan efisien. Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 20 Tahun 2003
Tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 45 ayat 1, Setiap satuan pendidikan formal
dan nonformal menyediakan sarana dan prasarana yang memenuhi keperluan
pendidikan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan potensi fisik, kecerdasan
intelektual, sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik.
Sarana pendidikan yang diuraikan dalam standar ini hanya menyangkut bidang
pendidikan yang bersifat formal atau umum, yaitu meliputi tingkat pra belajar (Taman
Kanak-kanak); tingkat dasar (SD/MI); tingkat menengah (SLTP/MTs) dan tingkat atas
(SMU).
6
Tabel 2. 1 SNI Kebutuhan Sarana Pendidikan
1. Taman 1.250 216 (termasuk 500 0,28 Mudah dicapai Berada di tengah Menampung pelaksanaan
Kanak- rumah penjaga dengan radius kelompok warga. Tidak pendidikan pra sekolah usia
kanak 36 m2) maksimum 500 menyeberang jalan 5-6 tahun
m raya
2. Sekolah 1.600 633 2.000 1,25 Mudah dicapai Berada di tengah Menampung pelaksanaan
Dasar dengan radius kelompok warga. Tidak pendidikan Sekolah Dasar
maksimum menyeberang jalan
1.000 m raya
3. SLTP 4.800 2.282 9.000 1,88 Mudah dicapai Dapat dijangkau Menampung pelaksanaan
dengan radius dengan kendaraan Pendidikan Sekolah
maksimum umum. Disatukan Lanjutan Tingkat Pertama
1.000 m dengan lapangan dan/atau sederajat
olahraga. Tidak selalu
harus di pusat
7
No. Jenis Jumlah Kebutuhan Per Satuan Standar Kriteria
Sarana Penduduk Sarana (m2/jiw
Pendukung a)
(Jiwa) Fungsi
lingkungan.
4. SMU 4.800 3.835 12.500 2,6 Mudah dicapai Dapat dijangkau Menampung pelaksanaan
dengan radius dengan kendaraan pendidikan Sekolah
maksimum umum. Disatukan Menengah Umum dan/atau
3.000 m dengan lapangan sederajat
olahraga. Tidak harus
di pusat lingkungan.
8
2.3 Sarana Kesehatan
Berdasarkan UU No. 36 Tahun 2009 tentang kesehatan, menyatakan bahwa
fasilitas kesehatan adalah suatu media yang berguna sebagai penyelenggaraan upaya
pelayanan kesehatan, bentuk upayanya adalah pencegahan penyakit, Peningkatan
pelayanan kesehatan, pengobatan, dan pemulihan oleh pemerintah atau masyarakat.
Sedangkan Menurut pasal 56 ayat 1 dalam Undang Undang No. 23 Tahun 1992
Tentang Kesehatan menyatakan bahwa Sarana kesehatan meliputi balai pengobatan,
pusat kesehatan masyarakat, rumah sakit umum, rumah sakit khusus, praktek dokter,
praktek dokter gigi, praktek dokter spesialis, praktek dokter gigi spesialis, praktik bidan,
toko obat, apotek, pedagang besar farmasi, pabrik obat dan bahan obat, laboratorium,
sekolah dan akademi kesehatan, balai pelatihan kesehatan, dan sarana kesehatan
lainnya yang dapat diselenggarakan oleh pemerintah dan atau masyarakat. Menurut
Standar Nasional Indonesia (SNI) Sarana kesehatan berfungsi memberikan pelayanan
kesehatan kesehatan kepada masyarakat, memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat sekaligus untuk
mengendalikan pertumbuhan penduduk. Dasar penyediaan sarana ini adalah
didasarkan jumlah penduduk yang dilayani oleh sarana tersebut.
Ada beberapa jenis sarana kesehatan berdasarkan SNI 03-1773-2004 Tentang
tata cara perencanaan lingkungan perkotaan fasilitas kesehatan adalah sebagai berikut.
1. Posyandu
Menurut Nasrul Effendi 1998 via Eny (2009) kegiatan posyandu merupakan
kegiatan nyata yang melibatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pelayanan
kesehatan dari masyarakat, yang dilaksanakan oleh kader-kader kesehatan yang
telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan dari puskesmas mengenai
pelayanan kesehatan dasar.
3. BKIA/Klinik bersalin
9
BKIA/Klinik bersalin adalah sebuah balai masyarakat khusus, yang dibuat
untuk mendukung program pemerintah dalam menjalankan pembangunan
kesehatan yang bertujuan untuk menurunkan angka kematian ibu bersalin
(Melahirkan) dan angka kematian bayi.
10
Adapun tabel Kebutuhan sarana kesehatan berdasarkan jenisnya Menurut
Standar Nasional Indonesia (SNI) seperti pada tabel berikut.
11
Tabel 2. 2 SNI Kebutuhan Sarana Kesehatan
2. Balai pengobatan 2.500 150 300 0,12 1.000 m’ Ditengah kelompok Dapat bergabung
warga tetangga tidak dalam lokasi balai
menyeberang jalan warga.
raya
5. Puskesmas dan 120.000 420 1.000 0,008 3.000 m’ -idem- Dapat bergabung
Balai Pengobatan dalam lokasi kantor
kecamatan.
12
No. Jumlah Kebutuhan
Penduduk persatuan sarana Kriteria
pendukung
Standard
Jenis Sarana (Jiwa) Luas Luas Radius Lokasi dan Keterangan
(m2/Jiwa)
lantai lahan Pencapaian penyelesaian
Min Min
(m2) (m2)
usaha/apotik.
13
2.4 Sarana Peribadatan
Menurut Pasal 29 Ayat 2 dalam UUD 1945 yang menyatakan bahwa Negara
menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing
dan untuk beribadat menurut agama dan kepercayaannya. Demi menunjang
kebutuhan umat beragama dalam beribadah, maka diperlukan upaya pemerintah
dalam penyediaan sarana peribadatan berupa bangunan gedung. Menurut UU No. 8
Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung menjelaskan bahwa penggunaan bangunan
sebagai sarana meliputi masjid, langgar atau mushola, gereja, pura, vihara, dan
kelenteng. Adapun kriteria dalam menentukan sarana peribadatan di setiap lingkungan.
Berdasarkan SNI 03-1733-2004 jenis sarana ibadah untuk agama islam, direncanakan
sebagai berikut.
Disamping itu, ada beberapa kriteria sarana peribadatan menurut SNI 03-1733-
1989, tentang Tata cara perencanaan kawasan perumahan kota yang terlampir di
bawah ini.
14
Tabel 2. 3 SNI Kebutuhan Sarana Peribadatan
15
No. Jenis Jumlah Kebutuhan Per Satuan Stand
Kreteria
Sarana Penduduk Sarana ard
Pendukung (m2/
(Jiwa) jiwa)
16
No. Jenis Jumlah Kebutuhan Per Satuan Stand
Kreteria
Sarana Penduduk Sarana ard
Pendukung (m2/
(Jiwa) jiwa)
17
BAB III GAMBARAN UMUM KAWASAN
Jumlah Rukun
No. Kelurahan Luas Wilayah (km2)
Tetangga (RT)
18
Gambar 3. 1 Peta Administrasi Kecamatan Balikpapan Timur
Sumber : Olahan Penulis 2021
19
3.2 Kependudukan
Jumlah Penduduk yang berada di Kecamatan Balikpapan Timur Berdasarkan
jumlah penduduknya pada masing-masing Kelurahan pada tahun 2016-2020 adalah
sebagai berikut.
20
Tabel 3. 3 Sarana Pendidikan di Kecamatan Balikpapan Timur
Taman Kanak- 8 2 1 1 12
Kanak (TK)
Sekolah Menengah 4 - 1 4 9
Pertama (SMP)
Sekolah Menengah 1 - 3 3 7
Atas (SMA)
Sumber : BPS, Kecamatan Balikpapan Timur dalam angka 2020
21
Sarana Pendidikan Jumlah Kondisi Eksisting
22
Gambar 3. 2 Peta Persebaran Sarana Pendidikan Kecamatan Balikpapan Timur
Sumber: Olahan Penulis, 2021
23
3.4 Sarana Kesehatan
Berikut merupakan data yang didapatkan melalui survei sekunder melalui
Kecamatan Balikpapan Timur dalam angka 2021, Adapun jumlah sarana kesehatan di
Kecamatan Balikpapan Timur berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Poliklinik/Balai
- 1 - - 1
Pengobatan
Puskesmas 1 1 1 1 4
Apotek 5 4 2 3 14
Praktik dokter 5 4 2 - 11
Praktik bidan - 1 - 1 2
Posyandu 70 46 25 33 174
Sumber : BPS, Kecamatan Balikpapan Timur dalam angka 2020
Puskesmas
24
Sarana Kesehatan Jumlah Kondisi Eksisting
Apotek
14
Praktik Dokter
11
Praktik Bidan
25
Sarana Kesehatan Jumlah Kondisi Eksisting
Posyandu
174
26
Gambar 3. 3 Peta Persebaran Sarana Kesehatan Kecamatan Balikpapan Timur
Sumber: Olahan Penulis, 2020
27
3.5 Sarana Peribadatan
Berikut merupakan data yang didapatkan melalui survei sekunder melalui
Kecamatan Balikpapan Timur dalam angka 2021, terdapat beberapa jenis sarana
peribadatan di Kecamatan Balikpapan Timur berupa Gereja, Masjid dan
Mushola.Adapun jumlah sarana peribadatan di Kecamatan Balikpapan Timur
berdasarkan jenisnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Masjid 36 14 14 12 76
Mushola 20 10 11 22 63
Gereja 14 0 1 1 16
Pura 0 0 0 0 0
Vihara 0 0 0 0 0
Klenteng 0 0 0 0 0
Sumber: BPS, Kecamatan Balikpapan Timur dalam angka 2020
Masjid 76
Mushola 63
28
Gereja 16
Pura 0 -
Vihara 0 -
Klenteng 0 -
29
Gambar 3. 4 Peta Persebaran Sarana Peribadatan Kecamatan Balikpapan Timur
Sumber: Olahan Penulis, 2021
30
BAB IV
ANALISIS KEBUTUHAN INFRASTRUKTUR
4.1 Kependudukan
Analisis proyeksi penduduk merupakan suatu aspek yang digunakan untuk
mengetahui jumlah penduduk pada masa mendatang. Proyeksi ini dilakukan untuk
menentukan suatu perencanaan suatu wilayah. Adapun analisis proyeksi penduduk
pada kecamatan Balikpapan Timur dimana kecamatan terdiri dari 4 kelurahan
diantaranya Kelurahan Manggar, Kelurahan Manggar Baru, Kelurahan Lamaru dan
Kelurahan Teritip. Perhitungan proyeksi ini menggunakan data jumlah penduduk pada
tahun 2016 sampai dengan tahun 2020, perhitungan digunakan untuk mengetahui
proyeksi penduduk selama 5 tahun mendatang. Berikut merupakan perhitungan
dengan menggunakan metode geometrik.
�� = �� (� + �)�
Keterangan :
�� : Jumlah penduduk tahun yang dituju (jiwa)
�� : Jumlah penduduk tahun ke x (jiwa)
� : Laju pertumbuhan penduduk
� : Rentang tahun proyeksi
31
Perhitungan diatas merupakan contoh perhitungan laju penduduk pada
Kelurahan Manggar tahun 2016 - 2020. Berikut adalah tabel laju pertumbuhan
penduduk di Kecamatan Balikpapan Timur pada tahun 2016 - 2020.
32
Tabel 4. 2 Proyeksi Penduduk Tahun 2016-2020 Kecamatan Balikpapan
Timur
Desa/Kelurahan
2021 2022 2023 2024 2025
33
kondisi eksisting yang ada belum mampu memenuhi kebutuhan sarana
pendidikan 5 tahun yang akan datang. Setelah dilakukan analisis.
4.2.2Analisis Kesesuaian
Berdasarkan hasil survei sekunder yang telah dilakukan pada wilayah studi
Kecamatan Balikpapan Timur diketahui bahwa, sarana pendidikan yang terdapat
di Kecamatan Balikpapan Timur meliputi 12 TK, 32 SD, 9 SMP dan 7 SMA.
Dengan demikian jumlah sarana pendidikan yang terdapat di Kecamatan
Balikpapan Timur adalah 60 Sarana pendidikan. Berdasarkan standar kebutuhan
sarana pendidikan formal pada pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI)
nomor 03-1733-2004 dan hasil proyeksi penduduk yang telah dilakukan, untuk
mengetahui kebutuhan sarana pendidikan dapat dilakukan perhitungan
menggunakan rumus berikut:
34
Tabel 4. 4 Kebutuhan Sarana Pendidikan di Wilayah Studi Kecamatan
Balikpapan Timur Tahun 2021
Sarana Standar Jumlah Eksisting Kebutuha
Pendidi Penduduk Penduduk Sarana n Sarana Kesesuaian
kan (jiwa) (jiwa) (unit) (unit)
TK 1.250 12 78 Tidak Terpenuhi
SD 1.600 32 60 Tidak Terpenuhi
96.794
SMP 4.800 9 20 Tidak Terpenuhi
SMA 4.800 7 20 Tidak Terpenuhi
Sumber: Analisis Penulis, 2021
Berdasarkan tabel hasil perhitungan kebutuhan sarana pendidikan di
Kecamatan Balikpapan Timur pada tahun 2021 dapat diketahui bahwa
pendidikan formal yang terdapat di Kecamatan Balikpapan Timur antara lain
Taman Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama
(SMP), Sekolah Menengah Atas (SMA) belum terpenuhi.
35
ada, maka didapatkan proyeksi kebutuhan sarana kesehatan agar dapat
mengetahui jumlah kebutuhan sarana kesehatan pada masa mendatang.
Adapun proyeksi Sarana kesehatan di Kecamatan Balikpapan Timur dalam
jangka waktu 5 tahun kedepan adalah sebagai berikut.
2021 1 1 3 3 19 19 77
2022 1 1 3 3 21 3 83
2023 1 1 4 4 22 4 89
2024 1 1 4 4 24 4 96
2025 1 1 4 4 26 4 103
Sumber : Analisis Penulis, 2021
4.3.2Analisis Kesesuaian
Berdasarkan hasil survei sekunder yang telah dilakukan pada wilayah studi
Kecamatan Balikpapan Timur diketahui bahwa terdapat berbagai jenis sarana
kesehatan. Persamaan proyeksi sarana untuk kesehatan adaah sebagai berikut.
�������� �������� ����� (�)
�������� ��������� ��������� =
������� ��������� ������
��. ���
���������� ���� ����� ���������� = =�
���. ���
36
��. ���
��������� = =�
���. ���
��. ���
������ = =�
��. ���
��. ���
������� ������ = = ��
�. ���
��. ���
������� ����� = = ��
�. ���
��. ���
���� ������ ���� ���� = =�
��. ���
��. ���
�������� = = ��
�. ���
37
kesehatan yang terdapat di Kecamatan Balikpapan Timur antara lain
Poliklinik/balai pengobatan, puskesmas, apotek, praktik dokter, praktik bidan,
toko obat khusus (jamu), dan posyandu diantaranya masih ada yang belum
terpenuhi yaitu praktik bidan yang masih kurang 17 unit dan juga toko obat
(jamu) yang masih kurang 10 unit.
38
karena dengan kondisi eksisting yang ada telah mampu memenuhi kebutuhan
sarana peribadatan 5 tahun yang akan datang.
4.4.2Analisis Kesesuaian
Berdasarkan hasil survei sekunder yang telah dilakukan di wilayah studi
Kecamatan Balikpapan Timur terdapat 155 unit sarana peribadatan diantaranya
terdapat 16 Gereja, 76 Masjid, 63 Mushola/Langgar. Berdasarkan standar
kebutuhan sarana peribadatan pada pedoman Standar Nasional Indonesia (SNI)
nomor 03-1733-2004 dan hasil proyeksi penduduk yang telah dilakukan, untuk
mengetahui kebutuhan sarana peribadatan dapat dilakukan perhitungan
menggunakan rumus berikut.
39
Berdasarkan tabel hasil perhitungan kebutuhan sarana peribadatan di
Kecamatan Balikpapan Timur dapat diketahui bahwa kebutuhan sarana
peribadatan meliputi Masjid dan sudah terpenuhi, sedangkan sarana peribadatan
Mushola/ Langgar belum terpenuhi.
4.4.3Permasalahan
Berdasarkan survei yang dilakukan dan hasil analisis dengan cara
menghitung proyeksi kebutuhan sarana peribadatan dalam jangka waktu 5 tahun
kedepan di Kecamatan Balikpapan Timur. Maka didapatkan permasalahan
sarana peribadatan yaitu pada jenis sarana peribadatan Mushola dengan kondisi
eksisting yang ada, jumlah unit Mushola masih belum terpenuhi. Sehingga perlu
adanya penambahan unit sarana Mushola sesuai dengan jumlah kebutuhan
berdasarkan hasil perhitungan proyeksi kebutuhan sarana peribadatan.
40
BAB V
PENUTUP
3. Berdasarkan hasil analisis yang didapatkan diketahui pada setiap jenis sarana
pendidikan, kesehatan maupun peribadatan, memiliki permasalahan yang
sama yaitu dengan kondisi eksisting yang ada, jumlah setiap jenis sarana
belum mampu memenuhi kebutuhan sesuai dengan hasil analisis proyeksi
kebutuhan sarana yang didapatkan. Sehingga di Kecamatan Balikpapan Timur,
perlu adanya penambahan pada setiap jenis sarana sesuai dengan jumlah unit
sarana yang dibutuhkan.
41
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2020). Kecamatan Balikpapan Timur Dalam Angka Pada Tahun
2020.
42