Anda di halaman 1dari 23

PROGRAM PENETAPAN

PENANGGUNGJAWAB MANAJEMEN
RISIKO FASILITAS

SANGGAU 15 MEI 2018


BAB I

PENDAHULUAN

Tersedianya fasilitas rumah sakit yang aman, memadai, berfungsi, dan suportif
bagi pasien, keluarga, staf, dan pengunjung saat ini sudah bukan menjadi hal yang baru
lagi. Hal ini wajib diupayakan oleh rumah sakit yang melaksanakan tugas pelayanan
kesehatan masyarakat. Fasilitas tersebut meliputi sarana gedung, prasarana, dan
peralatan kesehatan yang layak pakai.
Untuk menjaga dan memelihara segala fasilitas yang ada menjadi siap dan layak
pakai, dibutuhkan suatu sistem manajemen yang mengatur tentang penggunaan,
pemeliharaan, serta batasan-batasan lain sehingga dalam penggunaannya tidak
menimbulkan suatu bahaya atau risiko.
BAB II
GAMBARAN UMUM RS PARINDU

PT Kalimantan Medika Nusantara merupakan anak perusahaan PT Perkenunan


Nusantara XIII sebagai mandatori Undang-Undang Negara Republik Indonesia No: 44 tahun
2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanahkan agar Rumah Sakit yang didirikan oleh
swasta (yang dimaksud swasta di sini adalah semua pihak yang bukan Pemerintah) harus
berbentuk badan hukum tersendiri (Perseroan) yang kegiatan usahanya hanya bergerak di
bidang perumahsakitan, maka rumah sakit yang selama ini dikelola oleh PTP Nusantara XIII
dibentuk menjadi Badan Hukum tersendiri.

PT Kalimantan Medika Nusantara didirikan dengan Akta Pendirian Perusahaan No: 03


oleh Notaris P.Sutrisno A Tampubolon tanggal 5 Maret 2014 tentang Pendirian PT Kalimantan
Medika Nusantara. Diikuti Akta No: 04 tanggal 5 Maret 2014 oleh Notaris yang sama tentang
Pemasukan ke Dalam Perusahaan dan

Pengesahan Pendirian Badan Hukum Perseroan Terbatas oleh Menteri Hukum dan Hak
Azazi Manusia Republik Indonesia dengan No. Surat: AHU-10.04878.Pendirian PT.2014
tanggal 6 Maret 2014. Ditindaklanjuti dengan Surat Keputusan Direksi PTP Nusantara XIII No:
13.00/KPTS/11/II/2014 tanggal 27 Maret 2014 Tentang Pembentukan Anak Perusahaan Rumah
Sakit PT KALIMANTAN MEDIKA NUSANTARA (KMN).

PT KMN telah dua kali melakukan perubahan Anggaran Dasar, yaitu pada tahun 2017
sesuai dengan Akte Notaris Eddy Dwi Pribadi, SH No. 70 tanggal 20 Januari 2017 dan telah
disahkan oleh Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia No.AHU-0001762.AH.01.02.Tahun
2017 tanggal 23 Januari 2017 dan sesuai Akta Notaris Fitriani.K. SH, M.Kn No.92 tanggal, 2
Oktober 2017 tentang Berita Acara Rapat dan telah disahkan oleh Menteri Kehakiman
No.AHU-AH.01.03-0176884 tahun 2017 tanggal 03 Oktober 2017.

Pada tahun 2016 perusahaan memiliki 2 Unit Usaha Rumah Sakit yaitu RS Parindu di
Sanggau Kalbar dengan kapasitas 98 tempat tidur dan RS Danau Salak di Banjar Kalsel
dengan kapsitas 58 tempat tidur. RS Parindu Type C dan RS D. Salak masih Type D.
Keduanya sudah terakreditasi dengan fasilitas layanan poliklinik Gigi, Umum dan Spesialis 4
besar (Bedah, Penyakit Dalam, Kebidanan dan Penyakit Kandungan, Anak), dilengkapi fasilitas
penunjang Laboraorium, Rontgent , Instalasi Gisi dan Kamar Bedah serta kamar Besalin dan
IGD.
BAB III
VISI, MISI, MOTTO, FALSAFAH DAN TUJUAN
RUMAH SAKIT PARINDU

A. Visi Rumah Sakit Parindu


Menjadi badan usaha di bidang pelayanan kesehatan yang berkelanjutan,
memberi manfaat pada masyarakat sekitar.

B. Misi Rumah Sakit Parindu


 Menjadi Rumah Sakit pilihan rujukan dari masyarakat
 Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang berkualitas dan
 Mengutamakan kepuasan pelanggan

C. Motto Rumah Sakit Parindu


Kesembuhan dan kepuasan pelanggan adalah kebahagian kami.

D. Falsafah Rumah Sakit Parindu


Pelayanan kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan etika dan
profesionalisme.
BAB IV
MOTTO, VISI, MISI, FALSAFAH DAN TUJUAN
TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

A. Visi Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Visi Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah “Membudidayakan Sikap
Bekerja
yang Selamat dan Sehat di Dalam Lingkungan Rumah Sakit”

B. Misi Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Misi Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah:
 Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan karyawan di bidang K-3.
 Melengkapi fasilitas dan peralatan yang memenuhi standar keamanan.
 Menciptakan lingkungan kerja yang aman dan sehat.
 Menyeimbangkan kapasitas dan beban kerja.

C. Motto Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Motto Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah “Kami Berbuat Allah yang
Menyembuhkan”.

D. Falsafah dan Tujuan Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)


Falsafah dan Tujuan Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan adalah:
1. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan karyawan agar dapat bekerja
dalam lingkungan yang sehat dan aman serta tidak membahayakan diri sendiri
maupun orang-orang di sekitarnya.
2. Memberikan kenyamanan dalam lingkungan kerja agar setiap karyawan dapat
bekerja dalam lingkungan kerja yang sehat dan terhindar dari pengaruh kegiatan
lingkungan rumah sakit dalam bentuk kecelakaan kerja maupun penyakit akibat
kerja.
3. Memberikan jaminan dan menjaga keselamatan pasien, pengunjung dan
karyawan Rumah Sakit Airlangga Jombang yang dibangun dan dilengkapi
dengan peralatan yang dijalankan dan dipelihara sedemikian rupa untuk
mencegah kebakaran serta persiapan menghadapi bencana.
BAB V
STRUKTUR ORGANISASI
TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Struktur Organisasi Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan Rumah Sakit Airlangga
Jombang adalah sebagai berikut:

Ketua MFK

Sekretaris

PJ PJ PJ PJ PJ PJ
Keselamatan Pengelolaan Kesiaapan Penanganan Peralatan Sistem
& Keamanan B3 Menghadapi Kebakaran Medis Utilitas
Bencana

Penanggung Jawab Penanggung Jawab Penanggung Jawab


Sosialisasi Lintas Unit Sosialisasi Lintas Unit Sosialisasi Lintas Unit
Instalasi Gizi Laboratorium NS.1
Instalasi Farmasi Radiologi NS.2
Linen UGD NS.3
Sarpras Cleaning Service RM
Security FO OB
Admin
BAB VI
URAIAN JABATAN

1. Nama Jabatan : Ketua Manajemen Fasilitas dan Keselamatan


Hasil Kerja : Terselenggaranya visi, misi dan program Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan di rumah sakit secara menyeluruh dan terpadu
Uraian Tugas :
1. Membuat program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
bersama dengan penanggung jawab masing-masing program
2. Memantau pelaksanaan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
3. Membuat Standar Prosedur Operasional (SPO)
4. Memberikan usulan-usulan yang berhubungan dengan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan kepada Direktur
5. Melakukan evaluasi program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
6. Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Direktur yang
berkaitan dengan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan visi dan misi
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
2. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program dan
evaluasi
3. Bertanggung jawan kepada Direktur

2. Nama Jabatan : Sekretaris Manajemen Fasilitas dan Keselamatan


Hasil Kerja :
1. Terkelola dan terdokumentasinya seluruh data Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan
2. Terkoordinasinya seluruh program kegiatan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan
Uraian Tugas :
1. Membuat undangan rapat dan membuat notulen
2. Mengelola administrasi surat-surat Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
3. Mencatat data-data yang berhubungan dengan Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan
4. Menyusun Standar Prosedur Operasional
5. Memberikan bantuan-bantuan yang diperlukan oleh
penanggung jawab demi suksesnya program
6. Melakukan tugas-tugas lain dari atasan yang berhubungan
dengan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pengelolaan administrasi
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
2. Bertanggung jawab kepada tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan

3. Nama Jabatan : Penanggung jawab Keselamatan dan Keamanan


Hasil Kerja : Terselenggaranya semua program Keselamatan dan Keamanan
Uraian Tugas :
1. Membuat rencana program Keselamatan dan Keamanan
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan Keselamatan dan Keamanan
3. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang
berhubungan dengan Keselamatan dan Keamanan
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui
penanggung jawab lintas unit
6. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Keselamatan
dan Keamanan
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
Keselamatan dan Keamanan
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
Syarat Jabatan :
1. Memiliki ketrampilan dan pengetahuan tentang Keselamatan
dan Keamanan
2. Karyawan tetap rumah sakit
3. Masa keanggotaan tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
minimal 1 tahun

4. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Pengelolaan Bahan Berbahaya dan


Beracun
Hasil Kerja : Terselenggaranya semua program Pengelolaan Bahan
Berbahaya dan
Beracun
Uraian Tugas :
1. Membuat rencana program Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
3. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang
berhubungan dengan Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui
penanggung jawab lintas unit
6. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Pengelolaan
Bahan Berbahaya dan Beracun
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun
2. Bertanggung jawab kepada tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan

5. Nama Jabatan : Penanggung jawab Kesiapan Menghadapi Bencana


Hasil Kerja : Terselenggaranya semua program Kesiapan Menghadapi
Bencana
Uraian Tugas :
1. Membuat rencana program Kesiapan Menghadapi Bencana
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan Kesiapan Menghadapi Bencana
3. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang
berhubungan dengan Kesiapan Menghadapi Bencana
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui
penanggung jawab lintas unit
6. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Kesiapan
Menghadapi Bencana
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Kesiapan
Menghadapi Bencana
2. Bertanggung jawab kepada ketua Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan

6. Nama Jabatan : Penanggung jawan Penanganan Kebakaran


Hasil Kerja : Terselenggaranya semua program Penanganan Kebakaran
Uraian Tugas :
1. Membuat rencana program Penanganan Kebakaran
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan Penanganan Kebakaran
3. Memberikan usulanrevisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang
berhubungan dengan Penanganan Kebakaran
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui
penanggung jawab lintas unit
6. Membuat laporan terhadap pelaksanaan program Penanganan
Kebakaran
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program
Penanganan Kebakaran
2. Bertanggung jawab kepada ketua tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan

7. Nama Jabatan : Penanggung jawab Utilitas


Hasil Kerja : Terselenggaranya semua program Utilitas
Uraian Tugas :
1. Membuat rencana program utilitas
2. Memberikan usulan terhadap fasilitas dan peralatan yang
berhubungan dengan utilitas
3. Memberikan usulan revisi terhadap prosedur berdasarkan
evaluasi pelaksanaan
4. Memberikan masukan terhadap permasalahan yang
berhubungan dengan Utilitas
5. Melakukan koordinasi terhadap unit-unit kerja melalui
penanggung jawab lintas unit
6. Membuat laporan terhadp pelaksanaan program Utilitas
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan program Utilitas
2. Bertanggung jawab kepada ketua Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan

8. Nama Jabatan : Penanggung Jawab Sosialisasi Lintas Unit


Hasil Kerja : Tersosialisasinya semua program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
Uraian Tugas :
1. Melakukan sosialisasi semua program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan
2. Melakukan sosialisasi Standar Prosedur Operasional dan upaya
pelaksanaannya di masing-masing unit kerjanya
3. Memberikan masukan terhadap semua kebutuhan yang
berhubungan dengan Manajemen Fasilitas dan Keselamatan di
masing-masing unit kerjanya
4. Melaporkan setiap kejadian dan permasalahan yang
berhubungan dengan program Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan di masing-masing unit kerjanya
5. Berperan aktif dalam pelaksanaan program Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan di masing-masing unit kerja
Tanggung Jawab :
1. Bertanggung jawab terhadap kelancaran pelaksanaan program
di masing-masing unit kerja
2. Bertanggung jawab terhadap ketua tim Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan
BAB VII
TATA LAKSANA
TIM MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN

Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK) diketuai oleh seorang dokter
yang memiliki pengetahuan dan pengalaman di bidang Keselamatan dan Keselamatan
Kerja (K-3) dibantu staf yang menjalankan fungsi pemeliharaan fasilitas dan
manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K-3). Staf Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan terdiri dari sekretaris yang menjalankan koordinasi, pengarsipan dan
mengevaluasi program Manajemen Fasilitas dan Keselamatan, Penanggung jawab
Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana, Penanggung jawab
Keselamatan dan Keamanan, Penanggung jawab Pengelolaan Bahan Berbahaya dan
Beracun, Penanggung jawab Kesiapan Menghadapi Bencana, Penanggung jawab
Pengamanan Kebakaran, Penanggung jawab Peralatan Medik, Penanggung jawab
Sistem Utilitas yang bertugas menjalankan rencana program. Dalam melaksanakan
sosialiasi program kerja di tiap unit pelayanan dibantu oleh masing-masing penanggung
jawab sosialisasi lintas unit yang terdapat di tiap ruangan.
BAB VIII
TATA HUBUNGAN KERJA

Dalam tata hubungan kerja ini, Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dengan unit
terkait adalah melakukan kerjasama dalam hal pelaporan dan keikutsertaan kegiatan
Manajemen Fasilitas dan Keselamatan dalam hal:
1. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Tim Pengendalian Infeksi di Rumah
Sakit
a) Pelaporan dari Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan tentang:
Penyehatan lingkungan: lingkungan kerja, makanan dan minuman, air, tempat
pencucian, sampah dan limbah, pengendalian serangga dan tikus, sterilisasi.
b) Pembuatan prosedur pengelolaan seperti tersebut di atas.
2. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Bagian Administrasi
Pengurusan perizinan antara lain: Izin Mendirikan Bangunan (IMB), Undang-
undang Gangguan, Izin Operasional Rumah Sakit, Izin Pemakaian Lift, Listrik, Diesel,
Instalasi Penyalur Petir, Incenerator, dan Penggunaan Radiasi
3. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Subbagian Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Penyelenggaraan pelaksanaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
4. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Farmasi
a) Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b) Pengadaan manual peralatan
c) Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d) Pembuatan ketentuan dan prosedur pengelolaan bahan berbahaya dan beracun
(B-3) dalam hal:
Pengadaan bahan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
Penyimpanan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)

Penanggulangan kontaminasi Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)


e) Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
f) Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
g) Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja

5. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Radiologi


a. Pencatatan dan pelaporan penggunaan serta pemeliharaan alat pelindung diri
b. Pencatatan dan pelaporan pencatatan kecelakaan akibat kerja
c. Pengadaan manual peralatan
d. Keikutsertaan pelatihan:
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
Evakuasi Pasien
e. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
f. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
g. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
6. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Laboratorium
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
7. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Gawat Darurat / Tim
Penanggulangan Musibah Massal
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
g. Pembuatan program dan petunjuk pelaksanaan Pencegahan dan
Penanggulangan Bencana (Disaster Program)

8. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Urusan Pemeliharaan Sarana dan


Prasarana
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
g. Pemeliharaan sarana komunikasi berupa telepon, pesawat faksimile, pesawat
radio, radiomedik, pesawat CCTV (Closed-Circuit Television), pesawat rig,
pesawat HT dan dalam pembuatan prosedur tertulis tata cara penggunaannya.
h. Pemeliharaan / perbaikan instalasi lift, instalasi listrik, genset (diesel), instalasi
penyalur petir petir, instalasi alarm kebakaran, incenerator, peralatan radiologi,
peralatan laboratorium, pengolah limbah dan dalam pembuatan prosedur
pemeliharaannya.

9. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rehabilitasi Medis


a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
10. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Gizi
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
11. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Urusan Keamanan
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Pembuatan ketentuan dan prosedur tentang proses keamanan dan pengamanan
lingkungan kerja
d. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
e. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
f. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
g. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
12. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rekam Medis / Tempat
Pendaftaran Pasien
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
13. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rawat Inap
a. Pelaporan pencatatan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
14. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Pelayanan Intensif
a. Pelaporan pencatatan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
15. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Rawat Jalan
a. Pelaporan pencatatan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
16. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Unit Hemodialisa
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
17. Tata Laksana Hubungan Kerja dengan Instalasi Sterilisasi Sentral
a. Pencatatan dan pelaporan kecelakaan akibat kerja
b. Pengadaan manual peralatan
c. Keikutsertaan pelatihan:
 Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
 Penanggulangan Kebakaran dan Kewaspadaan Bencana
 Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B-3)
 Evakuasi Pasien
d. Pengadaan kelengkapan keamanan pasien
e. Berpartisipasi dan mendukung berjalannya ketentuan larangan merokok di
lingkungan rumah sakit
f. Penyelenggaraan kebersihan dalam lingkungan unit kerja
BAB IX

PELAPORAN

Pelaporan Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan meliputi:


a. Pelaporan dilaksanakan oleh masing-masing anggota Tim Manajemen Fasilitas
dan Keselamatan tentang tugas dan tanggung jawab masing-masing termasuk
hal-hal lain yang berhubungan dengan pemeliharaan fasilitas dan Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K-3) kepada ketua Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan melalui sekretaris setiap bulan.
b. Sekretaris Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan memberikan laporan dari
penanggungjawab masing-masing program kepada ketua Tim Manajemen
Fasilitas dan Keselamatan setiap bulan.
c. Ketua Tim Manajemen Fasilitas dan Keselamatan memberikan laporan
pertanggungjawaban kepada Kepala rumah sakit setiap 1 tahun sekali.

BAB X

PENUTUP

Demikian Penetapan penanggungjawab Manajemen Risiko Fasilitas Rumah Sakit


Parindu dibuat sebagai acuan dalam melaksanakan program Pengawasan Manajemen
Risiko Fasilitas di Rumah Sakit Parindu.

Sanggau, 15 Mei 2018


Kepala Rumah Sakit Parindu

drg. Armiyadi

Anda mungkin juga menyukai