Anda di halaman 1dari 7

LAPORAN

PENGAWASAN DAN EVALUASI TERHADAP


PROGRAM MANAJEMEN FASILITAS DAN
KESELAMATAN (MFK)

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SIMO


KABUPATEN BOYOLALI
TAHUN 2022
LAPORAN
PELAKSANAAN PENGAWASAN DAN EVALUASI
TERHADAP MANAJEMEN FASILITAS DAN KESELAMATAN (MFK)

I. PENDAHULUAN
Keberhasilan suatu program sangat ditentukan salah satunya
bagaimana program tersebut dirancang.Mengacu pada Keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 432/MENKES/SK/IV/2007 tentang pedoman Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di Rumah Sakit maka Tim K3RS
RSUD Simo,Boyolali harus melaksanakan fungsi pengawasan terhadap
program manajemen risiko fasilitas.Sementara sebagai suatu tim yang sifatnya
fungsional tugas ini masih bersifat “tugas lain yang diberikan oleh atasan“,
yang pelaksanaanya diserahkan kepada Unit atau Instalasi yang sudah ada.
Program pengawasan terhadap manajemen risiko fasilitas harus selalu
dilakukan karena rumah sakit sebagai institusi yang kegiatan utamanya untuk
melayani pasien yang membutuhkan fasilitas (sarana, prasarana dan
peralatan) memiliki risiko tinggi terhadap masalah kesehatan dan keselamatan
kerja terhadap pasien, pengunjung, staf dan unit independen.

Latar belakang
Rumah sakit sebagai institusi pelayanan kesehatan merupakan tempat
kerja yang unik dan komplek. Semakin luas pelayanan dan fungsi tersebut,
maka akan semakin kompleks fasilitas dan peralatan yang dibutuhkan.
Kompleksitas tersebut membuat rumah sakit mempunyai potensi yang sangat
besar bagi pasien, pekerja medis, dan nonmedis maupun pengunjung rumah
sakit.
Rumah sakit dalam kegiatannya menyediakan fasilitas yang aman,
berfungsi, dan supportif bagi pasien, keluarga staf, dan pengunjung. Untuk
mencapai tujuan ini, fasilitas fisik, medis, dan peralatan lainnya harus dikelola
secara efektif. Secara khusus, manajemen harus berusaha keras untuk :
a. Mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko
b. Mencegah kecelakaan dan cedera
c. Memelilhara kondisi aman
Rumah sakit harus menyadari akan seluruh risiko yang ada pada
fasilitas. Ini meliputi keselamatan, seperti keamanan kebakaran, maupun risiko
keamanan. Tujuannya adalah untuk mencegah kecelakaan dan cedera,
menjaga kondisi bagi keselamatan dan keamanan pasien, keluarga staf dan
pengunjung serta mengurangi dan mengendalikan bahaya dan resiko.
Keselamatan adalah suatu tingkatan keadaan tertentu dimana gedung,
halaman/ground dan peralatan rumah sakit tidak menimbulkan bahaya atau
resiko bagi pasien, staf dan pengunjung. Keamanan adalah proteksi dari
kehilangan, pengrusakan dan kerusakan atau akses serta penggunaan oleh
mereka yang tidak berwenang.
Oleh karena itu untuk memahami risiko yang ada di fasilitas fisik rumah
sakit, maka rumah sakit dapat melakukan pengawasan mengenai manajemen
resiko di rumah sakit.

II. KEGIATAN YANG DILAKUKAN


1. Monitoring semua aspek program MFK
2. Monitoring pelaksanaan program
Cara pelaksanaannya adalah setelah melakukan perencanaan untuk
memanajemen risiko karena fasilitas di rumah sakit, kemudian dilakukan
monitoring atas pelaksanaan program MFK yang sudah dibuat dengan
inspeksi secara berkala terkait dengan program manajemen fasilitas yang
sudah dibuat.
3. Melakukan pendidikan atau edukasi staf
Pelaksanaan untuk pendidikan dan edukasi staf, badan pengawas bekerja
sama dengan Diklat rumah sakit untuk pelaksanaannya. Selain dengan
Diklat juga bekerja dengan Unit terkait yang akan diberi pelatihan atau
edukasi staf terkait manajemen fasilitas yang ada di rumah sakit.
4. Monitoring pengujian/testing dan pemantauan program
Pelaksanaan pengujian/testing dan pemantauan program dilaksanakan
dengan merekap data insiden atau kecelakaan kerja akibat fasilitas dan
kemudian melakukan tindak lanjut perbaikan dari insiden atau kecelakaan
tersebut supaya tidak terulang kembali
5. Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala
Dari pelaksanaan program yang sudah dimonitoring dilakukan evaluasi
setiap satu bulan sekali dan dilakukan pencatatan supaya bisa segera
dilakukan perbaikan atau tindak lanjut.
6. Memberikan laporan tahunan kepada direktur
Pelaksanaannya dengan membuat laporan hasil kinerja dari pengawasan
manajemen risiko fasilitas rumah sakit selama satu tahun ke direktur rumah
sakit
7. Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan laporan kejadian /insiden,
melakukan analisa dan upaya perbaikan secara konsisten dan terus
menerus
Program pengawasan dilakukan secara konsisten dan berkala, sehingga
bisa mengurangi risiko yang akan ditimbulkan oleh fasilitas yang ada di
rumah sakit.

III. HASIL YANG DICAPAI


NO PROGRAM KEGIATAN SUDAH BELUM WAKTU
DILAKSA DILAKSA PELAK KET
NAKAN NAKAN SANAAN
1 Monitoring Pembuatan program kerja Januari
perencanaan √ 100%
2022
manajemen risiko
2 Monitoring
pelaksanaan
program MFK
1. KESELAMATAN
1) Membuat daftar area beresiko tinggi √
keselamatan dari aspek gedung dan
fasilitas lainnya
2) Melaksanakan pengawasan selama
masa renovasi pembangunan √
3) Melakukan monitoring kepatuhan
terhadap unit independent √
4) Melaksanakan pemeriksaan fasilitas
5) Pemasangan ril guard di sepanjang √
tangga dari ICU ke lab
6) Pemasangan ril guard kamar mandi √
poliklinik
7) Melakukan ronda cek fasilitas

8) Penambahan pemasangan rambu
keselamatan/tanda jalur evakuasi

9) Penetapan penambahan titik kumpul


1) Memberikan kartu identitas / tanda
pengenal bagi penunggu, staf, tamu √
2) Penambahan pemasangan CCTV di
bangsal ELANG √
3) Renovasi pos satpam sebagai temapt
2. KEAMANAN
control sentral CCTV √
4) Monitoring area beresiko dengan
keliling ataupun cek melalui CCTV
5) Pencatatan dan pelaporan insiden
terkait keamanan √

1) Membuat daftar inventaris Bahan dan √


limbah B3
2) Melaksanakan kepatuhan pengelolaan √
bahan B3 & limbahnya ttg
1.1 Penyimpanan
1.2 Pemasangan Label B3
1.3 Melengkapi MSDS √
1.4 Melengkapi ijin transporter dan
3. PENGELOLAAN pemusnahan limbah B3, TPS B3,
B3 IPLC
3) Membuat pelaporan dan investigasi
dari KTD (tumpahan,paparan,insiden √

lainnya

4) Membuat SPO tentang pengelolaan
B3 dan limbahnya

5) Pemasangan eye washer di tempat
yang disyaratkan
6) Melaukan edukasi/sosialisasi
pelatihan satf

1) Membuat daftar identifikasi area yang
beresiko dan klasifikasi jenis
kebakaran yang mungkin terjadi

kebakaran (korsleting listrik,ledakan
gas,sianr matahari/panas tinggi)

2) Memastikan RS sebagai kawasan
tanpa rokok/dilarang merokok di

Lingkungan RS
3) Melaksanakan pemeliharaan,uji fungsi
APAR
4) Pengisian dan penambahan APAR
untuk ruangan yang belum ada √
5) Pelatihan proteksi kebakaran

4. PROTEKSI 1) Membuat inventaris peralatan medis di


KEBAKARAN RSUD Simo
2) Perencanaa kebutuhan ketersediaan √
spare part
3) Membuat jadwal pemeliharaan dan
rencana pelaksanaannya
4) Membuat ceklis pemeliharaan √
5) mengajukan pengujian kalibrasi
6) menarik alat medis yang rusak atau √
tidak dapat digunakan lagi
7) menindak lanjuti laporan kerusakan √
dari mengisi laporan kegiatan di form
perbaikan
8) pelatihan pengopersian alat medis √
kepada pengguna alat

1) Membuat daftar area beresiko bila
terjadi kegagalan listrik atau √
kegagalan air ( ICU, IBS,GIZI,IGD)
5. PENGELOLAAN
2) Membuat daftar inventaris system
PERALATAN
utilitas di RS dan memetakan
MEDIS √
pendistribusiannya √
3) Pemeliharaan sumber alternative √
(air,listrik) yaitu : UPS,Genset,Pompa
air sumur cadangan √
4) Memberi label pada tuas tuas control
system utilitas
5) Pemeriksaan,uji fungsi dari system
utilitas secara berkala

1) Mengidentifikasi jenis bencana
INTERNAL DAN EKSTERNAL
2) Mengidentifikasi dampak bencana √
3) Penyusunan Disaster Plan
4) Melaksanakan Simulasi Disaster
5) Evaluasi pelaksanaan kegiatan

1) Melaksanakan pengawasan selama
masa renovasi
2) Melakukan assesmen risiko pra
6. SISTEM √
konstruksi (PCRA)
UTILITAS





7. PENANGANAN
KEDARURATAN
& BENCANA √

8. KONSTRUKSI
DAN RENOVASI
3 Melakukan 1) Pelatihan karyawan secara umum √
pendidikan atau meliputi pelatihan
edukasi staf keamanan,keselamatan,penanganan
B3 dan limbahnya, serta pelatihan
proteksi kebakaran
2) Pelatihan Tim pemadam kebakaran
Materi pelatihan sama dengan untuk

karyawan tetapi ditambah dengan
cara-cara pemadaman kebakaran
lebih lanjut seperti cara pemakaian
APAR
3) Pelatihan kepada tenant / penyewa
lahan,vendor / kontraktor meliputi
pelatihan
keamanan,keselamatan,penanganan

B3 dan limbahnya, serta pelatihan
proteksi kebakaran
4) Simulasi penanganan kebakaran
dan simulasi penanganan
kedaruratan dan bencana yaitu
simulasi dilakukan sebagai evaluasi
hasil pelatihan penanggulangan
kebakaran dan rencana darurat juga √
untuk memberikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap kepada
karyawan dan anggota tim
penanggulan kebakaran dalam
pelaksanaan pemadam awal
kebakaran, evakuasi dan
penyelamatan dengan situasi
mendekati kenyataan.Simulasi ini
dilakukan setiap setahun sekali
4 Monitoring insiden √
atau kecelakaan
kerja karena fasilitas
5 Memberikan laporan √
tahunan tentang
pencapaian program

IV. KESIMPULAN DAN SARAN


1. Pelaporan dilakukan oleh pengelola program ke Tim Manajemen Fasilitas Dan Keselamatan (MFK)
yang kemudian dilaporkan ke Direktur RSUD Simo,Kabupaten Boyolali.
2. Evaluasi dilakukan oleh pengelola program dilaporkan ke Tim Manajemen Fasilitas dan
Keselamatan (MFK) yang kemudian dilaporkan ke Direktur RSUD Simo,Kabupaten Boyolali 1 tahun
sekali.

Simo, Oktober 2022

Ketua Tim K3RS

Heru Dwiyanto,S.Kep

Anda mungkin juga menyukai