Kemudian membagi setiap frekuensi sel dengan sample 400, untuk mendapatkan pemahaman lebih lanjut
tentang how the responses are distributed
Tidak Bekerja Bekerja ≤ 10 Bekerja > 10 Total
jam jam
Adik .33 .07 .05 .45
Kelas
Kakak .31 .11 .13 .55
Kelas
Total .64 .18 .18 1.00
Untuk membandingkan pola kerja paruh waktu antara adik kelas dan kakak kelas, dapat di buat dengan
menghitung frekuensi relauve secara terpisah antara 2 kelompok
Tidak Bekerja Bekerja ≤ 10 Bekerja > 10 Total
jam jam
Adik .733 .156 .111 1.000
kelas
Kakak .564 .200 .236 1.000
Kelas
Dari perhitungan yang disajikan pada table 3, terlihat bahwa sebagian kakak kelas memiliki pekerjaan
paruh waktu dan cenderung bekerja lebih dari 10 jam
SIMPSON’S PARADOX
Kesimpulan yang salah dapat terjadi apabila data dari berbagai sumber digabungkan
dalam satu tabel. Contohnya dapat dilihat dalam tabel data penerimaan lulusan sekolah
Solusi
Terlihat jelas dalam statistik penerimaan tersebut jumlah laki-laki lebih besar daripada perempuan. Tetapi,
apabila mengecek catatan penerimaan, maka bisa didapatkan kategori yang lebih sesuai yaitu
pengkategorian berdasarkan departemen dan data yang didapatkan bisa lebih akurat.
Contoh lainnya bisa dilihat pada tabel performa akademik Panijan dan Tukiyem, selama dua
semester. Nilai indeks prestasi semester dan indeks prestasi kumulatif keduanya selama dua semester
diberikan dalam tabel berikut.
Berdasarkan data di atas, nampak indeks prestasi semester Panijan lebih tinggi daripada Tukiyem
baik pada semester I maupun II. Meskipun demikian, ternyata indeks prestasi kumulatif Tukiyem lebih
tinggi daripada Panijan! Artinya, performa akademik Tukiyemlah yang lebih baik. Problem ini disebut
paradoks karena secara intuitif sebagian besar orang cenderung mengira pihak yang unggul di setiap
kelompok akan unggul pula secara keseluruhan. Well, hal ini hanya berlaku jika ukuran tiap kelompok
seragam. Secara umum, subjek dengan nilai terbaik di setiap kelompok belum tentu memiliki nilai terbaik
secara keseluruhan.
Paradoks Simpson dapat terjadi apabila sampel tidak terdistribusi secara seragam pada tiap-tiap
kelompok data. Paradoks Simpson juga dapat pula terjadi bila pengelompokan data didasarkan pada hal
yang tidak sepadan. Dengan demikian, data dari masing-masing kelompok tidak benar-benar merupakan
sampel acak dari populasi total sehingga tidak merepresentasikan keseluruhan data.