PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU

EMPLOYMENT AGREEMENT FOR A DEFINITE PERIOD

NO: 10-2104/I/CSTS/IV/PKWT/2021

Perjanjian Kerja ini dibuat oleh dan antara:
Nama/ Name:
Jabatan/Position:
Dalam hal ini bertindak dan mewakili untuk dan atas
nama PT. Prospera Brillar Indonesia, yang berkantor
di Jl. Tamalatea RT 004 /RW 003 Tanjung Sengkuang,
Kel Batu Ampar, Batam 29453 – Indonesia,
selanjutnya disebut sebagai "Pihak Pertama".
Dan,
Nama / Name:
Nomor KTP / KTP Number:
Tempat, Tanggal Lahir / Date of Birth:
Jenis Kelamin / Sex:
Status Tanggungan / Marital Status:
Alamat / Adrress:
Selanjutnya disebut "Pihak Kedua" atau "Karyawan"
Sedangkan, Pihak Pertama dan pihak Kedua telah
bersepakat dalam perjanjian kerja sama ini dalam
jangka waktu tertentu dengan syarat dan ketentuan
sebagai berikut:
This Employment Agreement is made by and
between:
Yudha Syahputra, SH
HR. Manager of PT. Prospera Brillar Indonesia
In this case, acting for and on behalf of PT. Prospera
Brillar Indonesia, based in Jl. Tamalatea RT 004 /RW
003 Tanjung Sengkuang, Kel Batu Ampar, Batam
29453 – Indonesia, here in after referred to as "First
Party".
And,
LOM LOM MANUTUR GULTOM
2171021207920001
Kampung Jawa / 12 July 1992
Male
K3
Kampung Seraya RT5 RW 01, Kampung Seraya
Hereinafter referred to as "Second Party", or
"Employee"
Whereas, first party and Second Party agree to enter
into this Employment Agreement for a Definite Period
under the following terms and conditions:

PASAL I ARTICLE I
TUGAS, MASA KERJA DAN LOKASI KERJA DUTIES, YEARS OF SERVICES
AND LOCATIONS OF WORK
1. Pihak Kedua sepakat untuk diperkerjakan 1. The Second Party agrees to be employed by the
oleh Pihak Pertama sebagai TIG WELDER di First Party as the TIG WELDER at the Tangguh
lokasi on shore Tangguh Expansion LNG, Expansion LNG On-shore location, Papua
Papua Indonesia dan / atau lokasi kerja Indonesia and / or location.
proyek Pihak Pertama.
2. Kedua belah pihak setuju dan sepakat untuk 2. Both parties agree and agree to make a work
membuat perjanjian kerja waktu tertentu agreement for a certain time starting from: 17 April
terhitung: 17 April 2021 sampai dengan 16 2021 to 16 July 2021 or until the project work
July 2021 atau sampai kapasitas kerja capacity on the part of the Second Party is reduced
proyek pada bagian Pihak Kedua berkurang or stopped beyond the company's ability;
atau terhenti diluar kemampuan Perusahaan;
3. Berakhirnya perjanjian, berarti hubungan 3. The termination of the agreement means that the
kerja antara kedua belah pihak juga telah working relationship between the two parties has
berakhir, terkecuali kedua belah pihak also ended, unless both parties agree to extend.
bersepakat untuk memperpanjang. Tidak ada No severance will be given by the First Party to the
pesangon yang akan diberikan oleh Pihak second party when the employment relationship
Pertama kepada pihak kedua ketika ends.
hubungan kerja berakhir.
4. Sifat pekerjaan Perusahaan adalah 4. The nature of the Company's work is based on the
berdasarkan pesanan sekali selesai, jika order once completed, if due to certain conditions
karena kondisi tertentu pekerjaan belum the work cannot be completed, then based on
dapat diselesaikan, maka berdasarkan pasal article 55 of Law No. 13 of 2003, employees agree
55 UU No. 13 Tahun 2003, karyawan setuju that this Work Agreement can be changed,
Perjanjian Kerja ini dapat diubah, extended or renewed.
diperpanjang atau pembaharuan.

Page 1 of 8
5. Transportasi dari tempat perekrutan sampai 5. Transportation from recruitment place to the work
dengan ke lokasi kerja ditanggung oleh Pihak site is borne by the First Party from the beginning
Pertama dari awal hingga habis masa kerja. to the end of the work period.
6. Perjanjian kerja ini berlaku jika Pihak Kedua 6. This work agreement is valid if the Second Party
lulus uji (assessment) secara berkala yang periodically passes the assessment conducted by
dilakukan oleh Pihak Pertama dan/atau User the First Party and / or its Users. In the event that
nya. Dalam Hal Pihak Kedua tidak lulus uji the Second Party does not pass the periodic
(assessment) yang dilakukan secara berkala assessment conducted above, then the
tersebut di atas, maka hubungan kerja antara employment relationship between the First Party
Pihak Pertama dan Pihak Kedua akan and the Second Party will end automatically and
berakhir dengan sendirinya dan Pihak the First Party is not obliged to pay compensation /
Pertama tidak berkewajiban membayar severance / remaining contracts in any form to the
kompensasi/ pesangon/sisa kontrak dalam Second Party.
bentuk apapun kepada Pihak Kedua.

PASAL II ARTICLE II
STATUS DAN TEMPAT PENERIMAAN STATUS AND RECEPTION PLACES

Pihak Pertama menetapkan Jakarta sebagai The First Party designates Jakarta as the
tempat perekrutan/penerimaan Pihak Kedua. recruitment/hiring place of the Second Party.

PASAL III ARTICLE III

UPAH, TUNJANGAN & ASURANSI WAGES, SUPPORT & INSURANCE

1. Pihak Kedua akan menerima gaji dalam
jumlah total Rp 700.000 (Tujuh Ratus Ribu
Rupiah) / hari.
Sebelum pajak penghasilan, berdasarkan
hukum yang berlaku, jika ada Gaji harian
akan dibayarkan hanya untuk hari kerja.
Jadwal libur tidak akan dibayarkan. Pihak
Kedua berhak mendapatkan tunjangan
lembur setelah bekerja 12 jam perhari. Upah
lembur disepakati adalah Rp 90.000 / jam
flat.
Gaji akan dibayarkan kepada Pihak Kedua
setiap tanggal antara 25 sampai dengan 30
Setiap bulan, dan slip gaji akan dikirim
kepada Pihak Kedua.
2. Gaji akan dibayar adalah sesuai dengan hari
kerja dan berdasarkan timesheet yang sudah
disetujui dan ditandatangani Klien.
3. Pembayaran gaji akan dilakukan dengan
cara transfer ke rekening milik Pihak Kedua
sbb:
No Rekening : Account number
Nama Bank : Bank name
1. The Second Party will receive a salary in the total
amount of Rp 700.000 (Tujuh Ratus Ribu
Rupiah) / day.
Before income tax, based on applicable law, if
there is a daily Salary will be paid only for working
days. Holiday schedule will not be paid. The
Second Party is entitled to overtime benefits after
working 12 hours per day. The agreed overtime
wage is Rp 90.000 / hour flat.
Salary will be paid to the Second Party every date
between 25th to 30th per month and a pay slip will
be sent to the Second Party.
2. The salary will be paid according to the working
day and based on the timesheet that has been
approved and signed by the Client.
3. Payment of salaries will be made by transfer to
an account owned by the Second Party as
follows:
:
:

4. Jika Karyawan telah bekerja untuk pihak
Pertama setidaknya satu tahun ketika
pembayaran THR, maka karyawan berhak
untuk menerima THR dari Pihak Pertama.
Jika karyawan yang kurang dari satu tahun
maka ketika pembayaran THR, jumlah yang
4. If the Employee has worked for the First Party
for at least one year when payment of THR, then
the employee has the right to receive THR from
the First Party. If the employee is less than one
year old, then when THR is paid, the amount
received will be prorated. If the work period of

Page 2 of 8
 diterima akan di prorate. Jika masa kerja
karyawan berakhir sebelum Hari Raya
Keagamaan maka karyawan tidak berhak
untuk mendapatkan pembayaran THR.
PASAL IV
ASURANSI/BPJS
1. Pihak Pertama akan memberikan Program
Jaminan Sosial (BPJS) kepada Pihak Kedua,
sebagai berikut :
a. Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK)
b. Jaminan Kematian (JK)
c. Jaminan Hari Tua (JHT)
d. Jaminan Pensiun (JP)
Premi yang disebutkan di atas Program
Jaminan Sosial perhitungannya disesuaikan
dengan UU dan aturan terkait Sistem
Jaminan Sosial Nasional.
2. Pihak Pertama akan menanggung
pembayaran premi BPJS Kesehatan dari
Pihak Kedua.
PASAL V
CARA KERJA DAN WAKTU KERJA
1. Pengaturan mengenai cara dan waktu kerja
(shift siang/malam) akan dijelaskan melalui
pengarahan langsung perwakilan
perusahaan / klien atau wakilnya di
lapangan, sebelum Pihak Kedua memulai
pekerjaannya.
2. Rotasi kerja yang ditetapkan (dalam minggu)
adalah: 8 minggu kerja (Rota On); 2 minggu
(Rota Off) dan/atau disesuaikan dengan
kondisi di tempat kerja.
3. Apabila Pihak Kedua telah bekerja selama 14
(empat belas) hari berturut turut, maka Pihak
Kedua berhak mendapatkan 1 (satu) hari
libur/cuti. Jika pada 1 (satu) hari libur/cuti
yang didapatkan tersebut diharuskan bekerja
oleh klien, maka Pihak Kedua berhak atas
upah lembur. Dan/atau disesuaikan dengan
kondisi di tempat kerja.
4. Apabila Pihak Pertama berdasarkan
permintaan Klien memerlukan perpanjangan
masa Rota On Pihak Kedua, maka pihak
Kedua bersedia dan sanggup memenuhi
perpanjangan Rota On tersebut dengan
batasan yang wajar dan Pihak Pertama akan
membayarkan gaji seperti biasa.
5. Dalam masa Rota Off 2 (dua) minggu, Pihak
Pertama akan membayar insentif sebesar
Rp. 50.000/hari (max. 14 hari).
Page 3 of 8
the employee ends before the Feast Day then
the employee is not entitled to get the THR
payment.
ARTICLE IV
INSURANCE/BPJS
1. The First Party will provide the Social Security
Program (BPJS) to the Second Party, as follows:
a. Work Accident Insurance (JKK)
b. Death Guarantee (JK)
c. Old Age Insurance (JHT)
d. Pension Insurance (JP)
The premiums mentioned above are calculated
according to the Social Security Program and the
rules relating to the National Social Security
System.
2. The First Party will cover BPJS Health premium
payments from the Second Party.
ARTICLE V
WORKING PROCEDURE AND WORKING HOURS
1. Arrangements regarding the manner and time
of work (day/night shift) will be explained
through direct direction of the company / client
representative or his representative in the field,
before the Second Party begins its work.
2. The specified work rotation (in weeks) is: 8
working weeks (Rota On); 2 weeks (Rota Off).
And/or referring to on site situation/condition.
3. If the Second Party has worked for 14
(fourteen) consecutive days, the Second Party
is entitled to get 1 (one) day off / leave. If on 1
(one) holiday / leave that is obtained is required
to work by the client, the Second Party is
entitled to overtime pay. And/or referring to on
site situation/condition
4. If the First Party upon request of the Client
requires an extension of the Rota On Second
Party period, the Second Party is willing and
able to fulfill the extension of the Rota On with
reasonable limits and the First Party will pay the
salary as usual.
5. Within the 2 (two) week Off Rota period, the
First Party will pay an incentive of Rp.
50,000/day (max. 14 days).
6. Apabila ada penambahan masa Rota Off
atau Pihak Kedua dipulangkan secara
mendadak bukan karena keinginan Pihak
Pertama atau hal diluar kendali Pihak
Pertama, maka berlaku prinsip “No Work No
Pay” sesuai Pasal 93 ayat (1) Undang-
Undang No. 13 Tahun 2003 (UU
Ketenagakerjaan), kecuali ditentukan lain.
7. Akhir pekan atau hari libur nasional dianggap
sebagai hari kerja biasa, kecuali Hari Raya
Idul Fitri, Idul Adha dan Natal dan Hari besar
keagamaan lainnya akan dianggap sebagai
hari libur bagi yang merayakan.
8. Jam kerja adalah 10 (sepuluh) jam per hari
dengan waktu istirahat selama 2 (dua) jam
yaitu mulai pukul 06.00 - 18.00.
9. Pihak Kedua berkewajiban mengikuti semua
training mandatory yang diselenggarakan
Klien selama di lokasi kerja dan tidak
termasuk dalam perhitungan timesheet.
6. If there is an additional Rota Off or Second
Party period to be repatriated suddenly not
because of the wishes of the First Party or
something beyond the control of the First Party,
then the principle of "No Work No Pay" applies
in accordance with Article 93 paragraph (1) of
Law No. 13 of 2003 (Labor Law), unless
otherwise specified.
7. Weekends or national holidays are considered
normal working days, except Eid al-Fitr, Eid al-
Adha and Christmas and other religious
holidays will be considered as holidays for
those who celebrate.
8. Working hours are 10 (ten) hours per day with
a break of 2 (two) hours, from 06.00 - 18.00.
9. The Second Party is obliged to attend all
mandatory training that conducted by the Client
while on the job site and it is not included in the
timesheet calculation.

PASAL VI ARTICLE VI
PERPANJANGAN MASA KONTRAK KERJA EXTENTION OF WORKING CONTRACT

Bahwa berdasarkan kesepakatan Kedua Pihak, That based on the agreement of the two parties, then
maka Perjanjian Kerja ini dapat diubah, this work agreement can be changed, extended or
diperpanjang atau diperbaharui. renewed.

PASAL VII ARTICLE VII

DISIPLIN DAN TINDAK DISIPLIN DISCIPLINE AND DISCIPLINARY ACTION

1. Pihak Kedua wajib mentaati dan 1. The Second Party must obey and carry out official
melaksanakan perintah kedinasan dan orders and provisions regarding the rules of the
ketentuan-ketentuan tentang tata tertib Pihak First Party and / or the Client. Violations of the
Pertama dan/atau Klien. Pelanggaran atas rules of the First Party and / or the Client may result
tata tertib Pihak Pertama dan/atau Klien in termination of the employment relationship of
dapat mengakibatkan diputuskannya the Second Party. And there is no compensation
hubungan kerja Pihak Kedua. Dan tidak ada whatsoever that must be given by the First Party to
kompensasi apapun yang wajib diberikan Second Party, both the remaining payment of the
oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua, contract and severance pay for termination of this
baik itu pembayaran sisa kontrak maupun employment relationship. If the violation results in
pesangon atas pemutusan hubungan kerja a loss for the First Party, the Second Party is
ini. Apabila pelanggaran tersebut required to pay compensation or the First Party will
mengakibatkan kerugian bagi Pihak take remedial actions according to applicable legal
Pertama, Pihak Kedua diharuskan provisions.
membayar ganti rugi atau Pihak Pertama
akan mengambil tindakan penyelesaian
menurut ketentuan hukum yang berlaku.
2. Pihak Kedua wajib merahasiakan segala 2. The Second Party must keep everything that is
sesuatu yang diketahui atau pantas diketahui known or appropriate known in connection with
sehubungan dengan pekerjaan dengan work with the First Party, both when he was still
Pihak Pertama, baik pada waktu masih an employee and after the Second Party quits.
menjadi karyawan maupun setelah Pihak
Kedua berhenti.

Page 4 of 8
3. Apabila Pihak Kedua oleh instansi yang
berwenang dinyatakan:
a. Tidak bersalah (dibebaskan dari tuduhan)
atas tindakan pidana,
b. Dilepaskan dari tuntutan hukum, maka
status Pihak Kedua akan
dipertimbangkan kembali oleh Pihak
Pertama.
4. Dalam hal pelanggaran dari pemerintah atau
peraturan Pihak Pertama, tergantung dari
pada besar kecilnya kesalahan yang akan
dilakukan, Pihak Pertama dapat mengambil
tindakan disiplin termasuk peringatan lisan,
atau terulis, pembebasan tugas sementara
atau pemutusan hubungan kerja.
5. Penyelesaian keluhan antara Pihak Kedua
dan Pihak Pertama pada taraf pertama
diselesaikan atas dasar musyawarah dan
ketentuan Pihak Pertama. Apabila dengan
cara ini tidak selesai, maka persoalannya
akan diproses oleh instansi yang berwenang.
6. Pihak Kedua diharuskan untuk tidak
memberikan informasi rahasia ataupun
informasi yang dapat memprovokasi kepada
Pihak Ketiga dan/atau Pihak lain dalam cara
apapun baik melalui media social, secara
langsung maupun tidak langsung mengenai
hal-hal yang berkaitan dengan gaji,
kompensasi, status, pekerjaan ataupun
kondisi/keadaan di PT. PROSPERA
BRILLAR INDONESIA.
7. Melanggar ketentuan ayat 2 (dua) & 6 (enam)
pasal ini adalah merupakan pelanggaran
berat dan berlaku ketentuan ayat 1 (satu)
pasal ini.
8. Ketidakhadiran berarti 1 (satu) atau lebih dari
satu hari yang diambil oleh Pihak Kedua
tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari
atasan, kecuali ijin atau sakit dengan
memberi surat keterangan dokter.
9. Jika karyawan tidak hadir dari selama 5
(lima) hari berturut-turut tanpa penjelasan
tertulis yang sah dan Pemberi Kerja telah
memanggil karyawannya secara tertulis dua
kali dalam 5 (lima) hari absen tersebut, maka
ketidakhadiran tersebut dianggap
pengunduran diri karyawan tersebut secara
sukarela.
10. Pihak Kedua berkewajiban tunduk dan patuh
kepada peraturan dan ketentuan selama
berada dilokasi site BP Tangguh (BP Zero
Tolerance, adapun BP Zero Tolerance
dijelaskan sebagai berikut, bahwa Pihak
Kedua dilarang:
a. Berkelahi, berjudi dan mencuri
Page 5 of 8
3. If the Second Party by the competent authority is
declared:
a. Innocent (acquitted of charges) for criminal
acts
b. Released from lawsuits, then the status of
the Second Party will be reconsidered by the
First Party.
4. In the case of a government violation or First Party
regulation, depending on the size of the mistake to
be committed, the First Party may take disciplinary
action including verbal or written warnings,
temporary discharge from work or termination of
employment.
5. Any Resolution of complaints between the Second
Party and the First Party is at the first stage
resolved on the basis of deliberations and
provisions of the First Party. If this way is not
resolved, then the problem will be processed by
the authorized agency.
6. Second Parties are required not to provide
confidential information or information that can
provoke to the third parties and / or other parties in
any way either through social media, directly or
indirectly regarding any matters about salary,
compensation, status, employment or the
conditions / circumstances at PT. BRILLAR
PROSPERA INDONESIA
7. Violating the provisions of paragraph 2 (two) & 6
(six) of this article is a gross violation and the
provisions of paragraph 1 (one) of this article
apply.
8. Absence means one (1) or more days taken by the
Second Party without prior written approval from
the employer, except permission or illness by
giving a doctor's certificate.
9. If the employee is absent from 5 (five) consecutive
days without a valid written explanation and the
Employer has called his employee in writing twice
in the 5 (five) days absent, then the absence is
considered voluntary resignation of the employee.
10. The Second Party is obliged to obey and comply
with the rules and regulations while in the BP
Tangguh site location (BP Zero Tolerance, while
BP Zero Tolerance is explained as follows, that the
Second Party is prohibited from:
a. Fighting, gambling and stealing
 b. Menggunakan alkohol dan obat-obatan
terlarang.
c. Mengabaikan tanda-tanda/ petunjuk
dan pembatasan
d. Merokok di area dilarang merokok
e. Melakukan pekerjaan tanpa izin
f. Bekerja di ketinggian tanpa pegangan
tetap/ tanpa harness
g. Mengganggu dan memberi makanan
kepada tumbuhan dan binatang
termasuk reptil mamalia laut.
h. Mengganggu sistem deteksi alarm
i. Menggunakan handphone pada saat
bekerja
Pelanggaran terhadap BP Zero Tolerance
dapat mengakibatkan perjanjian kerja
berakhir. Dan Pihak Pertama tidak
berkewajiban memberikan kompensasi /
pesangon apapun terhadap Pihak Kedua.
PASAL VIII
PENGAKHIRAN PERJANJIAN KERJA
1. Perjanjian kerja ini akan berakhir, jika :
a. Bila kedua belah pihak menghendaki 1. This employment agreement will end if:
diakhirnya Perjanjian Kerja sebelum habis
batas waktu yang diperjanjikan.Dari Pihak
Pertama dapat mengakhiri kontrak kerja ini
sebelum masa berakhirnya masa bekerja,
dengan memberitahukan kepada Pihak
kedua secara tertulis dalam waktu paling
lambat 7 (tujuh) hari sebelum tanggal
pengakhiran.
b. Alasan kesehatan yang menyebabkan
Pihak Kedua dianggap tidak mampu lagi
bekerja.
c. Pihak Kedua meninggal dunia.
d. Berakhirnya atau berkurangnya kegiatan
Pihak Pertama dan / atau dihentikannya
kegiatan Pihak Pertama bukan karena
keinginan Pihak Pertama sendiri.
2. Pihak Pertama berhak mengakhiri Perjanjian
Kerja ini setiap waktu tanpa tenggang waktu 2. First Party has the right to terminate this Work
dan ganti rugi/ pesangon karena alasan
mendesak seperti :
a. Menyebabkan diri sendiri / orang lain
terancam bahaya besar.
b. Bekerja tanpa hati-hati walaupun sudah
diperingatkan tiga kali.
c. Melalaikan kewajiban.
d. Mengerjakan suatu pekerjaan, yang bukan
tugasnya, tanpa diperintah, sampai
menimbulkan bahaya.
e. Memberikan keterangan-keterangan palsu.
Page 6 of 8
b. Using alcohol and illegal drugs.
c. Ignoring signs / instructions and restrictions
d. Smoking in the area is prohibited from
smoking
e. Doing work without permission
f. Work at a height without a fixed handle/without
a harness
g. Annoying and feed plants and animals
including marine mammal reptiles.
h. Interrupting the alarm detection system
i. Using a cellphone while working
Violations of BP Zero Tolerance can result in the
termination of the employment agreement. And
the First Party is not obliged to provide
compensation / severance whatsoever to the
Second Party.
ARTICLE VIII
TERMINATION OF EMPLOTMENT AGREEMENT
a. If both parties want an end to the Work
Agreement before the agreed deadline. The
First Party may terminate this employment
contract before the end of the term of
employment, by notifying the second Party in
writing no later than 7 (seven) days prior to the
termination date.
b. Health reasons that cause the Second Party
is considered unable to work anymore.
c. Second Party dies
d. The termination or reduction of First Party
activities and / or termination of First Party
activities is not due to the wishes of the First
Party.
Agreement at any time without grace period and
compensation / severance due to urgent reasons
such as:
a. Causing yourself / others threatened great
danger.
b. Work without caution despite being warned
three times.
c. Neglecting obligations.
d. Doing a job, which is not his job, without being
ordered, to cause danger.
e. Give false statements
 f. Berjudi, mabuk, menggunakan narkotik,
perbuatan yang bertentangan dengan
kesopanan dan kesusilaan di tempat kerja
atau ditempat lain yang dapat berakibat
buruk langsung terhadap pekerjaan Pihak
Kedua atau nama Pihak Pertama.
g. Menganiaya atau mengancam atasan atau
teman sekerja.
h. Mencuri, menipu, memalsukan barang/
dokumen hak milik Pihak Pertama.
i. Menarik keuntungan dari atau
menggunakan hak milik Pihak Pertama
bagi diri sendiri, keluarga, teman, dan
golongan.
j. Merusak, merampas, menggelapkan milik
Pihak Pertama.
k. Berkelahi di tempat kerja.
l. Menerima pemberian (sogokan) baik dalam
bentuk uang, barang dan/ atau layanan.
m. Bekerja pada Pihak Pertama lain secara
penuh atau paruh waktu tanpa ijin Pihak
Pertama.
n. Menolak suatu perintah kedinasan.
o. Melanggar tata tertib kerja, seperti tidur
dalam bertugas dan tidak mentaati jam
kerja.
p. Perbuatan lain yang bisa mempengaruhi
nama baik Pihak Pertama.
PASAL IX
KETENTUAN LAIN
1. Ketentuan-ketentuan ketenaga kerjaan lainnya
yang tidak tercantum dalam Perjanjian Kerja ini
akan berlaku juga sepanjang itu diharuskan
oleh peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
2. Pihak Pertama tidak bertanggung jawab
atas janji-janji lisan ataupun pernyataan-
pernyataan yang tidak tertulis dalam
perjanjian kerja ini.
3. Perjanjian ini berlaku dengan syarat-syarat
sebagai berikut :
a. Pihak Kedua harus berbadan sehat,
berdasarkan pemeriksaan dokter Pihak
Pertama yang ditunjuk apabila Pihak
Pertama memilih untuk melaksanakan
pemeriksaan phisik.
b. Tidak mempunyai ikatan kerja dengan
Pihak Pertama lain yang dibuktikan dengan
menunjukan surat berhenti atau dengan
surat pernyataan Pihak Kedua.
4. Peraturan mengenai Sumber Daya Manusia/
peraturan Pihak Pertama yang ada dan akan
diperbaharui dari waktu kewaktu dinyatakan
Page 7 of 8
f. Gambling, drinking, using narcotics, acts that
are contrary to politeness and decency in the
workplace or other places that can have a
direct adverse effect on the work of the
Second Party or the name of the First Party.
g. Persecuting or threatening superiors or
coworkers
h. Stealing, cheating, faking goods / documents
belonging to the First Party
i. Take advantage of or use the property of the
First Party for themselves, family, friends and
groups.
j. Damaging, depriving, embezzling the property
of the First Party.
k. Fighting at work
l. Receive bribes in the form of money, goods
and / or services.
m. Work for other First Parties full or part time
without First Party permission
n. Refuse an official order.
o. Violating work rules, such as sleeping while on
duty and disobeying work hours
p. Other actions that can affect the reputation of
the First Party
ARTICLE IX
OTHER PROVISIONS
1. Other labor provisions that are not listed in
this Work Agreement shall also apply to the
extent that they are required by applicable
laws and regulations.
2. First Party is not responsible for oral
promises or statements that are not
written in this employment agreement.
3. This agreement applies with the following
conditions:
a. The Second Party must be able-bodied,
based on the examination of the
appointed First Party doctor if the First
Party chooses to carry out a physical
examination.
b. Does not have a working relationship
with another First Party as evidenced by
showing a letter of stopping or with a
statement of the Second Party.
4. The regulations on Human Resources /
existing First Party regulations which will be
Scanned by TapScanner