Etimologi.
Ramalan.
Awatara Wisnu yang menegakkan kebenaran pada
Kitab Purana (pustaka Hindu tentang akhir Kaliyuga (zaman kegelapan)
mitologi, sejarah, dan pranata kehidupan)
yang memuat ramalan tentang Kalki Ejaan Dewanagari कल्कि
adalah Kalkipurana.
Kitab Kalkipurana menghimpun sumber- Ejaan IAST Kalki
sumber dari berbagai pustaka yang ditulis
sebelumnya dalam mendeskripsikan Kalki. Golongan Awatara Wisnu
Disebutkan bahwa pada masa Kaliyuga,
raksasa Kali akan merajalela di dunia, Senjata Pedang
menyesatkan manusia dari jalan darma,
Wahana Kuda putih
dan mengacaukan masyarakat. Ketika
manusia berhenti melaksanakan yadnya,
maka saat itulah Wisnu akan turun menjelma sebagai putra keluarga brahmana. Ia akan terlahir di
kerajaan suci bernama Shambala, tersembunyi di antara pegunungan Himalaya. Ayahnya adalah
Wisnuyasa (Viṣṇuyaśa), seorang pemuja Wisnu yang taat, sementara Sumati adalah nama ibunya.
Disebutkan pula bahwa ia memiliki saudara bernama Sumanta, Pradnya, dan Kawi. Ia memiliki kuasa
atas perubahan masa dan menegakkan kebenaran.
Di samping itu, salah satu sumber yang pertama kali menyebutkan istilah Kalki adalah Wisnupurana,
yang diduga muncul setelah masa Kerajaan Gupta sekitar abad ke-7 SM. Dalam
kitab Wisnupurana disebutkan:
Batara Kalki akan terlahir di rumah seorang brahmana terkemuka di desa Shambala, [yaitu]
Wisnuyasa (Viṣṇuyaśa) yang berjiwa mulia, dan istrinya, [bernama] Sumati yang berhati suci.
Kalki juga muncul dalam salah satu dari 18 kitab Purana yang utama, Agnipurana. Kitab tersebut
meramalkan bahwa pada saat kelahirannya, para raja yang jahat akan menindas orang-orang yang
baik. Kalki dilahirkan sebagai putra Wisnuyasa di kerajaan Shambala. Guru spiritualnya adalah
Yadnyawalkya (Yajnavalkya). Parasurama (awatara Wisnu yang keenam dan seorang manusia abadi)
akan menjadi guru bela diri bagi Kalki, mengajarinya ilmu perang dan tapa brata untuk memperoleh
kesaktian agar mampu mengendalikan berbagai senjata pusaka. Setelah tugasnya selesai, wujud
Kalki akan berubah menjadi Sang Hyang Hari, lalu naik ke angkasa, mengawali zaman Satyayuga atau
zaman kebajikan.
Banyak penulis masa kini yang mencoba menghubungkan tokoh dalam sejarah kini dengan Kalki.
Perhitungan tradisional tentang jangka waktu zaman Kaliyuga (zaman kegelapan) yaitu selama
432.000 tahun dan dimulai sejak tahun 3102 SM, sehingga membuat klaim-klaim tersebut sulit
diterima. Beberapa sarjana seperti Sri Yukteswar Giri dan David Frawley mengklaim bahwa ada siklus
pertengahan dalam siklus 432.000 tahun.
Shree Veera Brahmendra Maha Swami, menulis "Divya Maha Kala Jnana" (Pengetahuan Suci
tentang Waktu) sekitar 1000 tahun yang lalu, mengklaim bahwa Kalki akan muncul saat
Bulan, Matahari, Venus, dan Yupiter berada dalam garis lurus; beberapa kejadian tidak
langka dan yang berikutnya diduga akan terjadi pada tahun 2012 atau selebihnya.
Pandit Ved Prakash Upadhyay berpendapat dalam bukunya Kalkii Autar aur Muhammad
Sahib bahwa Muhammad cocok dengan semua ramalan tentang Kalki. The
book Muhammad in the Hindu Scriptures claims Muhammad to be Kalki based on research
from all Vedas, Puranas and Upanishads. Tetapi tidak ada kutipan
dalam Kalkipurana atau Purana lainnya yang membandingkan Muhammad dengan Kalki dan
bahkan klaim tersebut diabaikan karena dianggap tidak lengkap dan kebetulan belaka.
Ismaili Khojas, suatu kelompok Muslim Shia dari Gujarat dan Sindh dan pengikut Aga Khan,
meyakini sepuluh penjelmaan Wisnu. Menurut mereka, Imam Ali, menantu Nabi
Muhammad merupakan Kalki.
Dalam buku The Avatar of What Is oleh Carolyn Lee PhD dan Holy Madness oleh Georg
Feuerstein, mereka menunjukkan klaim bahwa Adi Da adalah Kalki awatara.
Bhagavan Sri Swamini Jai Sathya yang semula dikenal sebagai Sri Suryanarayana Jayanthi
Kumaraswami mengumumkan bahwa Kalki awatara telah lahir di Bumi. Swamiji mengklaim
bahwa Kalki awatara akan muncul kembali dalam wujud seorang wanita dengan
mengendarai kuda putih, membawa sebilah pedang untuk membersihkan seluruh kejahatan
dan mengajari Kebenaran Illahi kepada umat manusia.