Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dany Yudhi Saputra

Kelas : BKI 2A

Nim : 12306193004

Sholat sunnah atau sholat nawafil merupakan sholat yang dianjurkan untuk
dikerjakan. Apabila dilaksanakan mendapatkan pahala dan kalau tidak dikerjakan tidak
akan mendapatkan dosa. Adapun sholat sunnah sendiri dibagi dua penganjuran atau
pelaksanaan yaitu muakad (sholat yang sangat dianjurkan dilaksanakan) dan gairu
muakad (sholat yang dianjurkan dilaksanakan). Selain itu adapula, sholat yang
dilakukan berdasarkan pelaksanaannya yaitu secara berjamaah (yang hukumnya muakad
sholat tarawih, ‘eid, gerhana, istisqa, witir) dan sholat munfarid (sholat rawatib ada yang
muakad dan gairu muakad, wudlu, dhuha, tahiyyatul masjid, tahajjud, istikharah,
muthlaq, awwabin, witir ini saat bulan ramadhan selalu dilaksanakan setelah sholat
tarawih dengan bersama-sama, tasbih, taubat, hajat).

Adapun sholat tarawih merupakan sholat sunnah yang dikerjakan secara


berjamaah pada malam hari bulan Ramadhan setelah sholat isya’ yang pada saat sudah
masuk malam ke-15 Ramadhan, ditambah do’a qunut (pada rakaat terakhir sholat witir).
Adapun pada akhir sholat tarawih dilanjutkan dengan sholat witir. Untuk jumlah rakaat
tarawih dan witir, para empat imam mazhab berbeda pendapat. Untuk mazhab Hanafi
bilangan rakaatnya 20 rakaat selain witir jumlahnya 5 istirahat dan setiap istirahat dua
salam dan setiap salam dua rakaat = 2 x 2 x 5 = 20 rakaat, Maliki sebagian 8 atau 20
rakaat yang sesuai jumhur dengan 3 rakaat witir (2 rakaat dahulu, 1 rakaat terpisah),
Syafi'i 20 rakaat tarawih dengan 3 witir, serta Hanbali sebagian 8 atau 20 rakaat dengan
3 witir. Adapun sholat witir itu merupakan, sholat yang dikerjakan setelah isya’ sampai
akan masuk waktu subuh dengan jumlah rakaat 1, 3, 5, 7, 9, 11 rakaat (3 rakaat 1 salam
atau 2 rakaat salam ditambah 1 rakaat 1 salam) dikerjakan secara munfarid. Namun, saat
ramadhan dikerjakan setelah tarawih secara bersama

Selain itu, ada pula sholat rawatib merupakan sholat yang dikerjakan munfarid
sebelum sholat dan sesudah sholat fardhu. Sholat ini ada yang muakad (2 rakaat
sebelum subuh, 2 atau 4 rakaat sebelum dan sesudah zhuhur, 2 rakaat sesudah maghrib
dan 2 rakaat sesudah isya’) dan gairu muakad (2 atau 4 rakaat sebelum ashar, 2 rakaat
sebelum maghrib, 2 rakaat sebelum isya’). Adapula sholat wudhu yang merupakan
sholat sunnah setelah berwudhu yang dikerjakan secara munfarid sebanyak 2 rakaat.

Lalu ada sholat sunnah dhuha, yang dikerjakan saat matahari setinggi tombak
sampai masuk sholat zhuhur yang dikerjakan secara munfarid sebanyak 2 sampai 11
rakaat. Lalu adapula sholat sunnah tahiyyatul masjid, yang dikerjakan sebagai
penghormatan kepada masjid ini, dikerjakan secara munfarid sebanyak 2 rakaat.
Adapula, sholat tahajjud yang dikerjakan pada waktu malam (⅓ malam awal, tengah,
akhir) sebanyak 2 rakaat secara munfarid. Ada juga sholat istikharah yang boleh
dilakukan kapan saja (lebih baik malam) secara munfarid sebanyak 2 rakaat.

Selain itu ada juga sholat sunnah muthlaq, yang dikerjakan pada waktu
kapanpun tidak waktu terlarang ini, dilakukan secara munfarid sebanyak 2 rakaat. Ada
juga sholat awwabin, yang dikerjakan setelah rawatib ba’diyah maghrib secara munfarid
sebanyak 2 sampai 6 rakaat. Lalu ada sholat tasbih, yang dikerjakan pada waktu
kapanpun tidak pada waktu terlarang ini, dikerjakan secara munfarid sebanyak 4 rakaat
yang didalamnya ada bacaan tasbih berjumlah 300 tasbih. Adapula sholat taubat, yang
dikerjakan untuk memohon ampunan kepada Allah atas dosa-dosa kita, yang pada
waktu kapanpun tidak pada waktu terlarang (lebih baik ⅓ malam terakhir) sebanyak 2
sampai 6 rakaat secara munfarid.

Selain itu adapula, sholat hajat yang dikerjakan secara munfarid sebanyak 2
sampai 12 rakaat sebagai tujuan agar Allah mengabulkan hajat kita. Adapula sholat
sunnah ‘eid (dua hari raya), yang dikerjakan pada 1 Syawal atau 10 Dzulhijjah setelah
puasa Ramadhan (idul fitri) dan puasa Dzulhijjah, Arafah, Tarwiyah (idul adha) pada
waktu terbit fajar setinggi tombak sampai masuk waktu zhuhur dilakukan secara
berjamaah. Adapun tempatnya di tanah lapang atau masjid sebanyak 2 kali (diawali 7
kali takbir pada rakaat awal dan 5 kali takbir pada rakaat akhir) yang dilanjutkan dua
khotbah. Lalu sholat sunnah dua gerhana (matahari itu sholat kusuf dan bulan sholat
khusuf), yang dikerjakan padasaat gerhana terjadi sampai akhir gerhana sebanyak 2
rakaat secara berjamaah dengan akhir 2 khotbah. Adapula sholat sunnah istisqa (sholat
meminta hujan), yang dikerjakan sebanyak 2 rakaat secara berjamaah di tanah lapang
khususnya yang dilanjutkan dengan khotbah agar Allah menurunkan hujan.

Anda mungkin juga menyukai