Materi: Pengelolaan Pengarsipan Administrasi Pendidikan
Dihadiri Oleh: Ir. Toha Nursalam, SIP, M.Si. Drs. B. Mustafa, Mlib. Ir. Abdurrahman Saleh, MSc. Ir. Rita Komalasari Neni Sumarni Ratnaningsih Bambang S. Purwoko Diah Krisnaningsih Ratu Siti Zaenab
• Tujuan pertemuan : membahas masalah kearsipan terutama Administrasi Pendidikan;
• Mei 2009: IPB harus menyerahkan arsip statis ke DIKNAS; • Arsip Perencanaan dan sejarah IPB, sebagian besar ada di Jln. Bungur; • Permasalahan Arsip Kependidikan: Arsip akademik masih tersebar, sehingga kemungkinan ada yang hilang, dan ketika dicari sulit ditemukan kembali; • Arsip yang ada selama ini hilang secara alami Æ menyalahi aturan • Tidak ada peraturan yang mengelola mana arsip yang harus di simpan dan mana yang harus dimusnahkan; • Perlu dirancang sistem kearsipan, agar sistem kearsipan IPB terstruktur dengan baik, mudah dicari dan sesuai dengan kondisi akademik yang ada di IPB (adanya sistem mayor minor); • Nilai Kelulusan, ijazah, transkrip ada di Fakultas sampai dengan thn 2005; • Personal file mahasiswa (PFM) s/d kelulusan masih disimpan di Fakultas Æ setelah lulus PFM tersebut digudangkan Æ sulit ditemukan jika ada yang mencari kembali; • Karena ada perubahan organisasi di IPB, terjadi pergeseran sistem kearsipan yang menghawatirkan. Dahulu, PFM ada rangkap 4, kini karena ada KRS on line, berkas hanya ada 1 kopinya, sehingga ketika dibutuhkan seringkali bingung ada dimana back up nya. • Perlu SOP dan panduan tentang kearsipan IPB, sehingga ketika ada perombakan organisasi dan pergantian pejabat, pengelolaan arsip tetap ada panduannya, sehingga tidak bingung lagi, dan arsip tetap tertata dengan baik; • Sejak ada sistem mayor minor, sistem kearsipan kurang jelas Æ menghawatirkan jika dibiarkan berlarut-larut; • Banyak kejadian arsip mahasiswa hilang/ susah dilacak arsipnya; • Tidak semua Fakultas seragam sistem administrasi kearsipannya; • Sebagai salah satu syarat akreditasi PT Æ arsip harus dikelola dengan baik Æ perlu Pusat Arsip; • Ijazah dan transkrip bisa dikirim ke Pusat Arsip IPB sebagai back up jika ada masalah- masalah seperti di atas (kehilangan karena kebakaran, kebanjiran atau yang belum diambil); • Kondisi sekarang sebenarnya banyak arsip penting yang hilang karena perubahan/perpindahan organisasi; • Transkrip mahasiswa IPB sebagian besar ada di Fahutan (arsip dari BAAK); • Dengan sistem SADAR Æ nilai mahasiswa yang sudah diupload dianggap selesai, karena sudah dianggap masuk ke Pusat; • Sistem Mayor Minor Æ nilai tersebar dan ada dimana-mana, jadi kesulitan ketaka mengumpulkan nilai; • Sistem kearsipan di FEMA dan FEM masih belum tertib, jika mencari arsip semua file harus dibongkar; • SPPMB panitianya ada di LT II Rektorat, belum jelas filenya tertib atau tidak? Mengalir atau tidak? Æ hanya sampai di TPB?; • AJMP akan menyetor Foto kopi ijazah dan Transkrip yang sudah dilegalisir ke Pusat Arsip; • Setiap unit kerja sebaiknya ada arsiparis, tidak perlu arsiparis dikumpulkan di Pusat Arsip • Unit-unit di IPB harus sering diingatkan masalah penataan arsip; • Perlu adanya pembinaan arsiparis yang berkesinambungan; • Perlu adanya SOP dan Panduan kearsipan;