SKRIPSI
Diajukan kepada
Oleh :
NIM : 17111216
2021
HALAMAN PERSETUJUAN
BLENDED LEARNING :
Oleh:
NIM: 17111216
8 Desember 2021
Pembimbing,
Mengetahui,
ii
HALAMAN PENGESAHAN
Dosen Pembimbing,
Penguji 1, Penguji 2,
______________________ ________________________
Mengetahui,
Pdt. Elfin Efriani Saino. M, Teol Pdt. Asri Efriani Sauru, M.Si
iii
PERNYATAAN INTERGTITAS BEBAS PLAGIAT
NIM : 17111216
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis yang berjudul “BLENDED LEARNING :
Pembelajaran Efektif bagi Generasi Milenial untuk Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan
Agama Kristen di SMPN 2 Pamona Selatan” dinyatakan bebas dari plagiarisme. Apabila
dikemudian hari ternyata terdapat plagiat dalam tulisan ini, maka dengan ini saya sebagai penulis
menyatakan siap menerima konsekuensi sesuai dengan peraturan yang berlaku di Lembaga
Dalam hal ini juga penulis menyatakan bahwa karya tulis ini sepenuhnya diserahkan
kepada Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah Tentena
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis persembahkan hanya kepada Tuhan Yesus Kristus, oleh karena
kasih dan pertolongan-Nya, sehingga penulis diberikan kesempatan dan kemampuan dapat
mengikuti pendidikan di STT Gereja Krsiten Sulawesi Tengah, Tentena. Puji dan syukur pun
penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus, atas rahmat-Nya, penulis dapat menyusun
dan menyelesaikan penulisan Skripsi ini pada waktu yang telah ditentukan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu bahkan mendukung penulis, selama menyelesaikan studi di STT Gereja
Kristen Sulawesi Tengah. Pada kesempatan ini pun, penulis mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu penulis sehingga penulisan Skripsi ini dapat diselesaikan.
1. Pdt. Naomi H. M. Tololiu, M.Teol sebagai dosen pembimbing yang dengan penuh
2. Lembaga Pendidikan STT Gereja Kristen Sulawesi Tengah Tentena, tempat di mana
3. Keluarga besar SMP Negeri 2 Pamona Selatan yang telah memberikan informasi sesuai
dengan topik penelitian penulis dan telah merespon dengan baik pertanyaan-pertanyaan
dari penulis.
4. Papa M. Palalo, S.P dan mama H. Moula, S.Th terkasih yang telah melahirkan,
5. Kakek tersayang S. Moula (alm), nenek tercinta dan seluruh keluarga besar Moula-
Bukaka yang selalu menyayangi dan memberi semangat serta dukungan bagi penulis.
v
6. Sahabatku, Siska, Milka, Delviolin, Elsi, Lein, Kristin, Vicky, Fandry, Niar, Kekasih
hati, dan teman-teman angkatan 2017 yang selalu ada, menghibur bahkan memberi
7. Teman-teman seperjuangan dalam pembimbingan, Kak evin, Yuli, Nela, dan Sintia yang
8. Tim MOSIKOLA TEOLOGI yang selalu setia berbagi pengetahuan dan pengalaman
dengan penulis
9. Semua pihak yang membantu penulis selama studi dan pada penulisan Skripsi ini.
Penulis
vi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Motto :
Sukses tidak datang dari apa yang diberikan oleh orang lain, melainkan datang dari kerja
&
Hati si pemalas penuh keinginan, tetapi sia-sia. Sedangkan hati orang rajin diberi
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................................ii
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................................................iii
PERNYATAAN INTEGRITAS...............................................................................................iv
KATA PENGANTAR................................................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN...............................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................viii
ABSTRAKSI..............................................................................................................................x
BAB 1 : PENDAHULUAN.......................................................................................................1
C. Tujuan Penelitian........................................................................................................5
D. Metode Penelitian......................................................................................................5
E. Manfaat Penelitian......................................................................................................6
G. Sistematika Penulisan................................................................................................6
viii
2. Profil SMP Negeri 2 Pamona Selatan......................................................................9
B. Hasil Penelitian.........................................................................................................16
A. Pengertian Pembelajaran..........................................................................................32
B. Tahapan-Tahapan Pembelajaran..............................................................................33
ix
7. Blended Learning Sebagai Pembelajaran Efektif Bagi Generasi Milenial............41
1. Pengertian Minat....................................................................................................43
F. Media Pembelajaran.................................................................................................45
C. Pentingnya Menyiapkan Media dan Metode Pembelajaran yang Baik bagi Seorang
Pendidik...................................................................................................................55
A. Kesimpulan .............................................................................................................57
B. Saran.........................................................................................................................57
LAMPIRAN ................................................................................................................................
x
ABSTRAK
Yaezer Nova Alfiana S Moula. 17111216. “BLENDED LEARNING :Pembelajaran Efektif bagi
Generasi Milenial untuk Meningkatkan Minat Belajar Pendidikan Agama Kristen di SMPN 2
Pamona Selatan”. Program Studi S1 Pendidikan Agama Kristen, Sekolah Tinggi Teologi Gereja
Kristen Sulawesi Tengah Tentena. Dosen Pembimbing: Pdt. Naomi H. M Tololiu, M.Teol
Karya Tulis ini mengkaji minat belajar siswa dalam proses pembelajaran di tengah-
tengah era revolusi industri 4.0, dalam hubungannya dengan penerapan model pembelajaran
partisipatoris. Dimana peneliti terjun langsung dilapangan untuk melakukan penelitian. Data-data
yang peneliti peroleh bersumber dari observasi, wawancara, dan dokumentasi. saat peneliti
ada tiga tahap yang dilakukan yakni : perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi. Hasil dari
penelian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran yang peneliti terapkan yakni blended
learning mampu meningkatkan minat belajar peserta didik terlebih siswa saat ini merupakan
siswa generasi milenial yang telah paham akan teknologi. Blended learning dilakukan dengan
xi
BAB 1
PENDAHULUAN
Saat ini, dunia telah memasuki era revolusi industri 4.0 atau era digital. Dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia, revolusi industri terdiri dari 2 kata yaitu “revolusi” dan “industry”.
Revolusi berarti perubahan yang bersifat sangat cepat, sedangkan pengertian industri adalah
usaha pelaksanaan proses produksi.1 Era digital merupakan suatu perubahan cara hidup
maupun kerja manusia dengan lebih mengutamakan teknologi.2 Berdasarkan dua pernyataan
di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa pengertian revolusi industri ialah proses
perubahan yang terjadi secara cepat yang dimana awalnya suatu pekerjaan dikerjakan oleh
manusia kini tergantikan oleh mesin dengan memanfaatkan teknologi. Konsep revolusi
industri 4.0 pertama kali diperkenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Beliau merupakan
ekonom terkenal asal Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum (WEF) yang
melalui bukunya, The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa revolusi industri 4.0
secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berhubungan satu dengan
yang lain.3
Era digital saat ini terkenal dengn perkembangan teknologi dan kecerdasan virtual.
Dampak dari Perkembangan teknologi dapat dirasakan dalam kehidupan manusia, salah
satunya pada dunia pendidikan di Indonesia. Untuk menghadapi era revolusi industri,
diperlukan adanya inovasi yang sejalan dengan perkembangan teknologi. Dengan inovasi
1
Kamus Besar Bahasa Indonesia
2
Hamdan. Industri 4.0 : Pengaruh Revolusi Industri pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi.
Jurnal Nusamba. Vol. 03, No. 02. Oktober 2018. 02
3
Lase, Delipiter. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0, Jurnal Sudermann Vol. 01, No. 01 Oktober-
November 2019. 331
1
teknologi, cara dari generasi baru untuk belajar dan cara pemberian pendidikan kepada
Generasi terdahulu dan generasi saat ini tidaklah sama. Generasi saat ini adalah mereka
yang hidup dengan kemudahan mengakses teknologi yang melampaui generasi sebelumnya.
Dalam hal ini, penggunaan teknologi yang canggih itu harus diterapkan dalam dunia
sudah mengerti dan terbiasa bahkan sudah menghidupi hal tersebut. Oleh sebab itu, guru atau
pendidik harus menyesuaikan hal itu guna tercapainya suatu tujuan pendidikan. Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sitem Pendidikan Nasional, Menyatakan bahwa :
Tujuan pendidikan nasional yakni untuk mengembangkan kemampuan, membentuk watak dan
peradaban yang bermartabat guna mencerdaskan kehidupan bangsa, yang bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertangggung jawab.4
Banyak faktor yang mendukung keberhasilan siswa dalam belajar, salah satunya adalah
minat belajar. Akhir-akhir ini, minat belajar peserta didik mengalami penurunan. 5 Hal
tersebut, disebabkan oleh metode dan model belajar yang monoton, dan gaya belajar yang
kurang kreatif, selain itu terkadang peserta didik juga sering kali sibuk sendiri bermain di
dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung, dan tidak bersemangat serta malas
bertanya, penghafalan konsep dan pemahaman lebih diutamakan guru dalam proses
pembelajaran, sehingga siswa menjadi bosan dan kurang meminati pelajaran. 6 Tidak hanya
itu, model pembelajaran konvensional yang sudah sangat sering dipakai oleh banyak guru-
guru, membuat banyak siswa cenderung merasa bosan. Menurunnya minat belajar pada
peserta didik ini berdampak pada keberhasilan pencapaian tujuan pembelajaran salah satunya
4
Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun
2003(Jakarta: Sinar Grafika, 2009).
5
Marti’in , Luhur Wicaksono, Purwanti, Analisis Tentang Rendahnya Minat Belajar Peserta Didik, Jurnal
program studi bimbingan dan konseling. hal 02.
6
Ibid.,
2
pada proses pembelajaran Pendidikan Agama Kristen. Pendidikan Agama Kristen seharusnya
dapat mengembangkan nilai-nilai dan tingkah laku yang baik sesuai dengan iman Kristen,
agar peserta didik mampu hidup menurut kehendak Allah. Namun, minat belajar yang
Hal ini juga ditemui di SMP Negeri 2 Pamona Selatan, Dalam pengamatan penulis, para
peserta didik menunjukkan sikap yang seakan-akan bosan dengan proses pembelajaran yang
siswa dalam belajar, sehingga membuat siswa kurang menguasai materi yang diajarkan.
Model pembelajaran yang dilakukan adalah guru menyampaikan materi pelajaran dengan
metode ceramah di depan kelas, siswa hanya duduk mendengarkan dan mencatat, dan
diakhiri dengan pemberian tugas di rumah. Cara ini membuat siswa tidak semangat bahkan
enggan untuk aktif dalam pembelajaran. Oleh karena itu, untuk menghilangkan kejenuhan
dan untuk meningkatkan kembali minat belajar di kalangan peserta didik, diperlukan suatu
model pembelajaran yang belum pernah digunakan. Penerapan model pembelajaran baru
dapat menjadi kesempatan bagi seorang pendidik untuk menyesuaikan dengan perkembangan
teknologi saat ini. Guru sebagai pendidik diharuskan dapat membuat proses pembelajaran
menjadi bermakna sehingga dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik, apalagi
generasi sekarang adalah generasi yang kehidupannya sangat akrab dengan teknologi ataupun
internet, segala macam hal mereka cari tahu di internet, jika guru hanya mengajar dengan
model pembelajaran yang konvensional, itu tidak menjawab apa yang siswa cari. Dunia
sekarang sudah tidak memungkinkan lagi untuk menggunakan metode konvensional saja,
3
Blended learning merupakan pembelajaran yang menggabungkan antara tatap muka dan
pembelajaran jarak jauh.7 Blended learning juga biasa diartikan sebagai metode belajar
belajar dimana saja, tidak terikat di satu tempat tertentu yang membuat orang menjadi bosan.
Blended learning dapat membantu siswa dalam hal mengerjakan tugas rumah, misalnya
ketika siswa berada di luar sekolah dan tidak mengerti akan tugas yang diberikan, siswa
tersebut tidak lagi harus pergi ke rumah guru atau teman lain untuk bertanya, melainkan
dapat memanfaatkan teknologi untuk berinteraksi dari jarak jauh dengan guru ataupun
teman-teman yang lain perihal tugas yang diberikan. Dengan menggunakan model
pembelajaran Blended Learning, guru dan siswa dapat mencari, mengumpulkan, mengolah
materi ajar atau materi yang tidak terlalu fokus dengan teks saja, melainkan juga dapat dibuat
se-kreatif dan semenarik mungkin dengan menggunakan media video, gambar, animasi, dan
aplikasi sehingga hal itu akan menambah gairah belajar peserta didik, dan dapat membantu
Alasan Penulis memilih judul ini dikarenakan blended learning memiliki relevansi yang
luas bagi peserta didik. Dengan tersedianya perangkat online, maka siswa dapat lebih aktif
dalam pembelajaran. Blended learning telah menjawab kebutuhan sekarang bahkan dapat
digunakan di berbagai situasi. Dua tahun terakhir ini, dunia dilanda pandemi covid 19.
dunia pendidikan. Aktivitas pembelajaran yang biasanya dilakukan di sekolah kini terpaksa
muka kini digantikan dengan pembelajaran jarak jauh dengan memanfaatkan teknologi yang
7
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). (Prestasi Pustaka Publisher, 2014). 10
4
ada. Sistem pembelajaran jarak jauh ini berlaku pada semua jenjang pendidikan. Begitu pula
di SMP Negeri 2 Pamona Selatan, aktifitas pembelajaran tatap muka tergantikan dengan
pembelajaran jarak jauh akibat adanya pandemi covid-19. Akan tetapi, model pembelajaran
online tersebut tidak berlangsung lama karena dianggap kurang efektif. Sehingga pada saat
masuk semester ganjil 2020/2021, guru-guru sepakat untuk kembali ke pembalajaran tatap
muka dengan tetap mematuhi protokol kesehatan. Pembelajaran tatap muka berlangsung
masih tetap dengan menggunakan model konvensional yang membuat turunnya minat belajar
siswa, oleh sebab itu blended learning menjadi satu model pembelajaran yang penulis
tawarkan disekolah ini, agar dapat meningkatkan minat belajar siswa guna tercapainya tujuan
pembelajaran.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat dirumuskan beberapa masalah yaitu :
belajar siswa pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Pamona
Selatan?
C. Tujuan Penelitian
peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen di SMP Negeri 2 Pamona
Selatan.
D. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
5
Pada Penelitian ini, penulis hendak memakai metode kualitatif pendekatan
Partisipatoris. Penelitian ini menerapkan studi pustaka dan sekaligus studi lapangan.
2. Prosedur Penelitian
Pada prosedur penelitian ini, ada beberapa langkah yang dipakai untuk
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi peserta didik agar
mampu memahami konsep blended learning sehingga dapat meningkatkan minat belahar
peserta didik.
2. Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru sebagai masukan
dalam memilih dan menggunakan metode pembelajaran yang lebih efektif guna
3. Bagi Penulis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi pengalaman dan contoh kelak sebagai
8
Wahyudin Darmalaksana, dkk, Analisis Pembelajaran Online Masa WFH Pandemic Covid-19 sebagai
Tantangan Pemimpin Digital Abad 21., Karya Tulis Ilmiah, UIN Sunan Gunung Djati Bandung 2020. hal.
173
6
Prosedur analisis data dalam pendekatan kualitatif adalah dengan melakukan metode
Opportunities (peluang), dan Threats (ancaman). Analisis SWOT ini akan discantumkan
G. Sistematika Penulisan
Bab 1 : Pendahuluan
Bagian ini, berisikan tentang latar belakang dan alasan pemilihan judul, fokus masalah
penelitian, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, prosedur analisis data,
Bagian ini menjelaskan mengenai hasil penelitian sesuai dengan data yang ditemukan
Bab ini dipaparkan mengenai beberapa kajian teori yang sesuai dengan penerapan blended
learning sebagai pembelajaran yang efektifmenjelaskan hasil penelitian sesuai data yang
ditemukan
Bab ini berisi refleksi Teologis yang bermanfaat bagi penerapan blended learning dalam hal
BAB 5 : Penutup
7
BAB 2
HASIL PENELITIAN dan ANALISIS DATA
SMP Negeri 2 Pamona Selatan berdiri pada tahun 1984 yang berlokasi di Desa
Pandajaya, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, Jl.
H. Adam Malik. Sekolah ini dibangun karena adanya transmigrasi atau perpindahan
penduduk.9 Penduduk yang melakukan transmigrasi adalah penduduk dari Jawa, Bali
dan Lombok, yang menempati beberapa daerah di Kecamatan Pamona Selatan. Adapun
desa-desa yang mereka tempati, yakni : Pandajaya, Mayajaya, Bangunjaya, Mayoa atas,
Kampung Bali. Ketika mereka sampai di Daerah Pamona Selatan, hanya dua Sekolah
Menengah Pertama (SMP) pada waktu itu, yakni di Desa pendolo dan Bancea, akan
tetapi sekolah tersebut terletak cukup jauh dari beberapa desa yang menjadi tempat
tinggal para transmigran tersebut. oleh sebab itu, mereka memutuskan untuk mendirikan
beberapa Sekolah secara bertahap, Salah satunya Sekolah Menengah Pertama yang saat
ini dikenal dengan SMP Negeri 2 Pamona Selatan. Dalam bidang pendidikan khususnya
Sekolah Menengah Pertama, tentunya ada yang namanya Pemimpin atau biasa disebut
dengan Kepala Sekolah. Berikut nama pemimpin di SMP Negeri 2 Pamona Selatan dari
a. Chornelis Komile
9
Hasil Wawancara dengan Ibu Yakolina (Guru IPS di SMP Negeri 2 Pamona Selatan), Beliau adalah Guru
yang datang lebih awal mengajar di SMP Negeri 2 Pamona Selatan dibanding dengan guru-guru lain.
8
b. L. Bintindjaya,
a. Identitas Lengkap
NPSN : 40201308
RT/RW :4/4
Negara : Indonesia
b. Data Pelengkap
9
Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
Akreditasi :A
SK Akreditas : 180/BAP-S/M/LL/XI/2017
a. Visi
Dalam dunia pendidikan, haru ada visi yang di tetapkan guna menghasilkan
lulusan yang mempunyai karakter dan kepribadian yang baik, cakap dan terampil.
- Terwujudnya siswa yang memiliki disiplin yang tinggi, sopan santun dan
- Terwujudnya siswa yang mampu berpikir kritis dan pandai berbicara di depan
umum.
10
- Terwujudnya siswa yang terampil menggunakan teknologi
b. Misi
Misi di SMP Negeri 2 Pamona Selatan yaitu mengembangkan sumber daya secara
melalui cara meningkatkan mutu siswa yang mempunyai daya saing tinggi,
harus mempunyai kompetensi yang baik. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan
Jumlah Peserta didik pastinya akan berubah seiring berjalannya waktu sesuai,
seperti beberapa siswa yang memilih pindah maupun siswa yang telah lulus dari
11
tahun ke tahun. Jumlah siswa yang saat ini menempuh pendidikan di SMP Negeri 2
i. Kelas 7a
ii. Kelas 7b
12
Kelas 7b
Jumlah
Laki-Laki 14
Perempuan 9
Jumlah 23
iii. Kelas 8a
iv. Kelas 8b
v. Kelas 9a
vi. Kelas 9b
13
Kelas 9b
Jumlah
Laki-Laki 7
Perempuan 14
Jumlah 21
a. Struktur Organisasi
Selatan :
pengetahuan dan juga keterampilan. Penilaian sikap dilihat dari apakah mereka
mampu memiliki karakter yang beriman kepada Tuhan, jujur, peduli, dan
bertanggung jawab. Penilaian pengetahuan dilihat dari sudah sejauh mana mereka
keluarga dan masyarakat. Dan untuk penilaian keterampilan dilihat dari apakah
mereka mampu berpikir dan bertindak secara kreatif, kritis, dan mandiri sesuai yang
dipelajari disekolah. Penentuan kelulusan siswa juga dilihat dari apakah dia
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar untuk semua mata Pelajaran salah satunya
Pendidikan Agama Kristen, yang dimana untuk dimensi sikap berisikan kata
15
menerima, menghargai, menghayati dan mengamalkan, pengetahuan berisikan kata
misalnya: Menjelaskan karya Allah dan penyelamatan bagi manusia dan seluruh
dan bertanggung jawab terhadap diri sendiri dan sesama, masyarakat dan gereja
sebagai orang yang sudah diselamatkan. tidak hanya itu SMP Negeri 2 Pamona
Selatan juga menyusun Silabus, Program Tahunan, Semester dan RPP untuk tiap-tiap
mata pelajaran. Di setiap sekolah-sekolah tentunya tidak terlepas dari yang namanya
Negeri 2 Pamona selatan tetap mengikuti kalender pendidikan yang telah di atur oleh
Pemerintah.
Sarana dan Prasarana yang dimiliki oleh SMP Negeri 2 Lage dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 9. Jumlah Sarana dan Prasarana
Status Jumlah
Kantor 2
Ruang kelas 10
Laboratorium 2
Perpustakaan 2
Sanitasi siswa 2
Dapur Sekolah 1
UKS 1
Toilet 3
Tempat Parkir 1
16
Jumlah
B. Hasil Penelitian
dan proses pembelajaran. Kegiatan proses pembelajaran dilakukan 4 kali dalam sepekan,
pada kelas 8 hanya di lakukan selama 2 kali dalam sepekan yakni pada kelas 8a dan 8b,
kemudian berubah menjadi 4 kali dalam sepekan dan pembagian jadwal masuknya
disesuaikan dengan desanya. Begitu juga dengan mata pelajaran yang lain dari kelas 7 –
pembagiannya :
Perubahan jadwal Mata Pelajaran ini dilakukan untuk mengurangi jumlah murid
didalam kelas, sesuai dengan protokol kesehatan. Ketika peneliti mengamati proses
17
pembelajaran, terlihat bahwa dalam proses tersebut guru hanya menyampaikan materi
dengan metode ceramah lalu kemudian memberikan siswa tugas. Pada saat pembelajaran
berlangsung, terlihat siswa kelas 8 kurang meminati pelajaran tersebut, hal ini terbukti
dari beberapa siswa yang menunjukkan ekspresi mengantuk mendengar penjelasan guru.
kepada Kepala Sekolah dan guru Pendidikan Agama Kristen tentang model pembelajaran
pada mata pelajaran tersebut. Menurut ibu H. Dje’o selaku guru Pendidikan Agama
Kristen, model pembelajaran yang selama ini digunakan sebelum adanya pandemi adalah
model pembelajaran tatap muka atau konvensional. Beliau merasa bahwa selama siswa
diajarkan dengan memakai model pembelajaran ini, siswa kurang paham akan materi
yang diberikan, bahkan tidak sedikit siswa yang hanya sekedar datang, duduk, diam, lalu
untuk memakai model pembelajaran online guna menghindari kontak fisik dan
kerumunan. Akan tetapi menurut beberapa guru di sekolah tersebut model pembelajaran
online tidak efektif dan optimal juga bagi siswa, sebab guru-guru tidak leluasa
mengawasi siswa, karena hanya berinteraksi lewat handphone saja bahkan siswa kadang
tidak fokus menatap layar mendengarkan apa yang disampaikan dan kurang mendapat
18
Saya sebenarnya ingin menggunakan model lain dalam mata pelajaran saya yang mampu membuat
siswa tertarik dengan pelajaran, akan tetapi usia saya tidak memungkinkan lagi, bahkan saya
kurang memahami dengan yang namanya teknologi.10
Diperkuat dengan penyataan dari ibu Siska Riani Mading selaku kepala Sekolah,
bahwa :
Melihat keberadaan siswa saat ini, Harus ada satu model pembelajaran yang mampu membantu
guru menimbulkan semangat siswa bahkan dapat membuat siswa fokus pada pelajaran. 11
komputer, akan tetapi tahap yang dipakai sama dengan model pembelajaran yang biasa
a. Tahap Perencanaan
Pembelajaran. RPP yang dipakai adalah RPP dengan format satu lembar sesuai
dengan perintah dari Kemendikbud. RPP adalah hal yang paling utama dalam
tujuan apa akan dicapai. Hal ini selaras dengan perkataan ibu Siska Riani Mading,
bahwa:
10
Hasil wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Kristen, pada tanggal 2 Agustus 2021.
11
Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Sekolah SMP Negeri 2 Pamona Selatan, pada tanggal 2 Agustus
2021.
19
Setiap guru harus mampu menyusun Rencana Program Pembelajaran sebelum memulai proses
pembelajaran. 12
Dalam hal ini, peneliti membuat RPP Pendidikan Agama Kristen untuk
model pembelajaran blended learning. Berikut contoh RPP yang peneliti buat :
A. Kompetensi Dasar
1. Memahami makna hidup beriman
2. Memahami arti sikap hidup beriman dan berelasi dengan sesama
B. Tujuan Pembelajaran
1. Mensyukuri dirinya dianugerahi iman kepada Yesus Kristus
2. Menunjukkan sikap hidup beriman dan berelasi dengan sesama
KEGIATAN PENDAHULUAN
Offline Online
1. Mempersiapkan LCD untuk menampilkan 1. Menerima siswa untuk masuk di ruang
slide canva. virtual
2. Membuka Kelas dengan Doa. 2. Menyampaikan selamat datang/Hallo
3. Memberi motivasi 3. Menyuruh mengubah nama zoom jika masih
ada siswa yang belum memakai nama asli
4. Membuka kelas dengan doa
5. Memeriksa kehadiran
KEGIATAN INTI
Offline Online
1. Guru memulaikan materi dengan bertanya 1. Guru bertanya kembali mengenai materi
mengenai arti dari hidup beriman yang di bahas pada saat pertemuan tatap
2. Memperlihatkan tokoh alkitab yang muka
memiliki sikap hidup beriman 2. mempersilahkan siswa untuk bertanya
3. Tanya-jawab tentang materi/tugas yang belum dimengerti
4. Guru dan siswa membuat kesimpulan 3. diskusi/sharing yang berkaitan dengan
mengenai materi yang diajarkan materi hidup beriman
4. membuat kesimpulan mengenai kegiatan
12
Ibid.,
20
hari ini
KEGIATAN PENUTUP
Offline Online
1. Guru bersama siswa mengevaluasi 1. Guru dan siswa mengevaluasi kegiatan hari
pembelajaran hari ini dengan bermain kahoot ini dengan menggunakan
2. Memberikan tugas kepada siswa mentimeter/jamboard
3. Memberikan apresiasi kepada siswa atas 2. Memberikan apresiasi kepada siswa
semangatnya dalam proses pembelajaran 3. Menutup dengan doa
4. Menutup dengan Doa
Tidak hanya itu, peneliti juga membuat materi ajar yang terkait dengan pokok-
pokok penting yang akan di sampaikan kepada siswa baik secara offline maupun
yang peneliti ajarkan hanya Bab 1 dan 2 saja mengenai Hidup Beriman dan Hidup
media untuk dipakai dalam kegiatan pembelajaran. media yang di maksud ialah LCD,
b. Tahap Pelaksanaan
pembelajaran yang ada, akan tetapi menggabungkan dua model pembelajaran. Dalam
era pandemi saat ini, blended learning sangat membantu, karena model ini
pembelajaran daring. Sehingga para guru-guru tidak lagi merasa khawatir akan
dengan memakai model pembelajaran ini, peneliti yang mengambil peran sebagai
model pembelajaran ini, tentunya komunikasi yang baik antara guru dan peneliti.
21
Pelaksanaan model Pembelajaran ini dalam bentuk tatap muka, menggunakan
media LCD, aplikasi canva, dan kahoot, sedangkan dalam bentuk onlinenya
muka waktunya tetap sesuai dengan waktu sekolah biasa. Sedangkan untuk
dengan siswa, untuk kembali mempertajam materi yang diberikan pada saat
pembelajaran tatap muka dan melanjutkan materi yang belum sempat tersampaikan
pada saat pembelajaran tatap muka, serta bila ada peserta didik yang hendak bertanya
atau kurang paham akan materi yang diberikan. Karena berhubung waktu
pelaksanaan pertemuan tatap muka hanya 40 menit saja untuk satu mata pelajaran.
Sehari sebelum pertemuan pertama tatap muka, peneliti telah terlebih dahulu
menyiapkan materi pembelajaran dimulai dari Bab 1 yakni Hidup Beriman dengan
apa yang di ajarkan. Hal ini peneliti lakukan sesuai degan perintah dari Ibu H. Dje’o
bahwa :
Harus menggunakan media yang menarik yang mampu membuat siswa fokus pada pelajaran. 14
bahkan dengan canva juga peneliti mampu membuat video pelajaran Pendidikan
Agama Kristen yang dapat dipelajari dimana saja. Berikut contoh materi yang
13
Ibid.,
14
Hasil wawancara peneliti dengan Guru Pendidikan Agama Kristen, pada tanggal 2 Agustus 2021.
22
peneliti buat di canva dalam bentuk presentasi biasa akan tetapi menggunakan
yang akan dipelajari nantinya, agar siswa dapat melihat dan membacanya terlebih
dahulu.
Pertemuan tatap muka kelas pertama yang peneliti ajar adalah kelas 8a untuk
Desa Mayoa dan Wayura. Kelas di mulai pada pukul 08.00 pagi. Sebelum memulai
kelas, peneliti memperkenalkan diri terlebih dahulu karena berhubung baru pertama
23
Selepas memperkenalkan diri, peneliti kemudian mempersiapkan LCD
Motivasi yang penulis berikan ialah kata-kata semangat untuk siswa dalam hal
belajar, dan memberikan sharing pengalaman penulis waktu dulu selama duduk di
bertanya mengenai apa arti iman kepada peserta didik. Setelah selesai menjelaskan
materi, ada dua siswa yang memberikan pertanyaan terkait hidup beriman,
sikap hidup beriman? 2) kenapa kita harus hidup beriman?, peneliti yang berperan
sebagai guru kemudian menjawab pertanyaan dari siswa dengan singkat, tidak hanya
itu peneliti juga melemparkan pertanyaan-pertanyaan itu kepada siswa untuk dijawab
juga oleh mereka, hasilnya kelas tersebut menjadi hidup karena hampir semua siswa
sibuk mencari jawaban dan saling berebut untuk menjawab pertanyaan. Akibat dari
asiknya diskusi, waktu 40 menit tersebut tidak terasa. Sebelum meninggalkan kelas,
peneliti memberikan tugas 1 kepada mereka untuk mereka kerjakan. Pada minggu
kedua berjalan peneliti melaksanakan penelitian dan pengajaran kembali di kelas 8a,
peneliti melanjutkan penjelasan materi yang tetap masih berkaitan dengan hidup
beriman. Untuk pertemuan kali ini, peneliti tidak lagi menyuruh siswa untuk
kahoot untuk melihat sejauh mana mereka paham materi yang telah diberikan dari
24
minggu kemarin hingga minggu kedua peneliti mengajar di kelas tersebut, berikut
kapan waktu yang pas untuk belajar online. hal yang sama juga peneliti lakukan di
kelas 8b, untuk bab 1 materi hidup beriman pertemuan tatap muka, Minggu pertama
penjelasan materi, diskusi singkat, dan pemberian tugas, lalu minggu kedua
penjelasan materi, mengevaluasi pemahaman siswa lewat game dan penentuan waktu
minggu pertama dan kedua proses pembelajarannya peneliti lakukan sama dengan
Untuk pembelajaran online atau kelas online, peneliti lebih memilih untuk
pada hari jumat tanggal 13 agustus untuk bab 1, dan untuk bab yang kedua
dilaksanakan pada hari jumat tanggal 27 agustus. Pertemuan pembelajaran online ini,
sudah digabung 8a dan 8b. Sebelum kelas online dimulai, peneliti terlebih dahulu
mengingatkan siswa untuk tetap mengaktifkan kamera agar peneliti bisa menilai
pergerakan mereka selama mengikuti proses pembelajaran online. Pada
pembelajaran online, Guru kembali menggali ingatan siswa mengenai materi yang
telah diberikan, dan memberikan siswa kesempatan unntuk menanyai kembali materi
yang belum dipahami dan diskusi terkait materi yang sudah dipelajari pada
pertemuan tatap muka. Pembelajaran online berjalan dengan baik, karena banyak
siswa aktif berbicara, bahkan ada beberapa yang saling rebut ingin berbicara duluan.
materi, mentimeter digunakan agar siswa dapat fokus pada pelajaran dan tidak
gampang terganggu dengan apa yang ada disekitarnya. Seperti yang di katakan oleh
Anak-anak terkadang jika pembelajaran online kurang fokus untuk menatap ke layar, bahkan
seringkali mempunyai kesibukan sendiri.15
Tidak hanya itu peneliti juga mengandalkan aplikasi whatsapp dan untuk
mempermudah peneliti, guru, dan siswa berinteraksi mengenai materi yang masih
Pada pembelajaran online, kurang dari 3 siswa tidak memiliki Handphone, akan
tetapi ini tidak mematahkan semangat mereka untuk mengikuti kelas online. Mereka
15
Ibid.,
26
c. Tahap Evaluasi
namanya evaluasi, dimana guru akan menguji siswa untuk melihat hasil dari kegiatan
pembelajaran yang sudah dilakukan. Hal ini penting, sebab guru harus mengetahui
sudah sampai di mana pemahaman siswa-siswi tentang materi yang telah diberikan,
Pamona Selatan lebih mengutamakan keaktifan dan perhatian siswa sebagai bentuk
ketertarikan mereka (minat) pada mata pelajaran Pendidikan Agama Kristen. Ketika
mereka merasa bahwa sesuatu hal sesuai dengan apa yang mereka harapkan, maka
disitulah minat tumbuh. Saat siswa sudah tertarik, maka ia cenderung memberikan
perhatiannya terhadap sesuatu yang dia sukai tersebut bahkan ia akan melibatkan
Selatan ternyata berpengaruh terdapat minat belajar siswa. Hal ini terlihat hasil
pengamatan peneliti, evaluasi yang peneliti lakukan dan juga hasil nilai dari tugas-
tugas mereka yang peneliti berikan. Evaluasi dilakukan dengan memakai game
kahoot, mentimeter, jamboard dan juga melihat hasil nilai tugas para siswa. Dimana
nilai tugas mereka yang dulunya tidak sedikit siswa mendapatkan 70-an bahkan ada
beberapa siswa yang kurang memasukan tugas dan meskipun ada yang mendapat
nilai 80-an, karena guru-guru harus mengisi raport, dan harus menyesuaikan dengan
nilai KKM, maka guru Pendidikan Agama Kristen berinisiatif untuk menambahkan
27
nilai mereka agar melebihi standar KKM dan agar mereka bisa naik kelas. Hal ini
selaras dengan apa yang diucapkan oleh ibu Herlin Dje’o, bahwa :
Nilai tugas dan nilai ulangan akhir anak-anak, saya tinggal tambah-tambah. Supaya mereka
bisa naik kelas. Karena banyak dari mereka yang malas mengumpulkan tugas.16
malas mengerjakan tugas mulai berusaha rajin meskipun tidak semua, akan tetapi ada
peningkatan dan bahkan nilai tugas mereka sudah dapat dikatakan cukup baik.
Mereka rata-rata mendapatkan nilai 80-an bahkan ada yang mencapai nilai 95.
learning
16
Ibid.,
28
29
b. Nilai tugas agama sebelum adanya model pembelajaran blended learning
offline, para siswa begitu antusias mengikuti pelajaran, hal ini terlihat dari keseriusan
mereka mengikuti penjelasan, tidak ada yang tengok sana-sini, dan tidak ada yang
membuat kesibukan sendiri bahkan para siswa semangat mengikuti game kahoot
disampaikan. Ini dikarenakan materi yang peneliti sajikan menggunakan slide canva
yang didalamnya terdapat background yang menarik, hal ini menurut pendapat siswa
Saya senang melihat materi yang ditampilkan di layar, daripada yang dibuku. Karena
menarik untuk dilihat.17
Saya suka karena ada gambar yang sesuai dengan umur kita.18
kelas. Untuk pertemuan online pertama, ada 11 orang siswa yang tidak hadir dan
untuk pertemuan kedua sudah menurun menjadi 8 orang saja yang tidak hadir. Hal
17
Hasil wawancara peneliti dengan seorang siswa kelas 8b, pada tanggal 24 Agustus 2021.
18
Ibid.,
ini dikarenakan, jaringan yang kurang baik dan kehabisan paket internet. Sebelum
kamera mereka agar peneliti bisa melihat bagaimana keseriusan mereka saat peneliti
menjelaskan materi. Meskipun tidak bertatap muka secara langsung, mereka tetap
antusias. Hal ini bisa dilihat ketika mereka mengikuti pembelajaran online dan
kadang jaringan tidak bersahabat, mereka tetap berusaha untuk terus join dan
mengikuti kegiatan pembelajaran. Seperti yang dikatakan salah satu siswa kelas 8a
Saya suka mengikuti kelas online biarpun jaringan dikampung tidak terlalu bagus, karena cara
Bahkan ada yang rela meminjam Handphone demi mengikuti kelas online.
pertanyaan seputar materi yang diberikan pada mentimeter dan jamboard, sebagian
hanya mampu menjawab secara langsung, karena susah mengakses mentimeter dan
jamboard. Akan tetapi, semua siswa mengaku senang dengan model pembelajaran
1. Mentimeter 2. Jamboard
19
Hasil wawancara peneliti dengan Siswa Kelas 8a, pada tanggal 16 Agustus 2021.
C. Hasil Analisis Data
INTERNAL
K Peluang)
S 1. Dunia sudah memasuki era 1. Pemanfaatan teknologi Ketika dunia sekarang sudah
L belajar.
Melihat Hasil Analisis di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa teknologi juga
memegang peran penting dalam peningkatan minat belajar, dengan adanya penggabungan
pembelajaran tatap muka dan online dan juga pembelajaran dikelas dengan berbasis teknologi ini
mampu menimbulkan daya tarik dari peserta didik pada proses pembelajaran sebab generasi
A. Pengertian Pembelajaran
Hal mendasar yang wajib dilaksanakan oleh setiap siswa untuk menambah dan
Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 1 Bab Pertama
menjelaskan bahwa Pembelajaran adalah proses interaksi siswa dengan guru dan sumber
belajar pada suatu lingkungan belajar.20 Jadi ketika siswa dengan guru melakukan suatu
interaksi dalam lingkungan belajar maka hal itu disebut dengan pembelajaran. Corey
berpendapat bahwa Pembelajaran itu bagian dari pendidikan. 21 Melalui Pembelajaran, terjadi
pembentukan sikap dan kreatifitas siswa dari berbagai komunikasi dan pengalaman belajar.
Belajar dalam kegiatan pembelajaran itu tidak sama dengan mengajar, karena belajar
menggambarkan aktifitas peserta didik, sedangkan mengajar hanya fokus ke aktifitas guru.
bertujuan untuk memberikan informasi kepada siswa dengan salah satu strategi
pembelajaran. Pembelajaran dapat dikatakan sebagai usaha membimbing siswa. Siswa tidak
hanya diberi ikan, tapi juga diberikan alat serta cara untuk menangkap ikan tersebut, bahkan
diberikan juga keterampilan untuk menciptakan alat untuk menangkap ikan tersebut. 22 Jadi
dalam Pembelajaran, ditemukan dua pelaku yaitu siswa dengan guru. Siswa merupakan
20
Pemerintah Republik Indonesia, Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003
(Jakarta: Sinar Grafika, 2009), 5
21
Ruslan dan Rusli Yusuf, Perencanaan Pembelajaran PPKN (Banda Aceh: Syiah Kuala University
Press,
2017), 7.
22
Evelin Siregar & Hartini Nara, Teori Belajar dan Pembelajaran (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010), 87
Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
merupakan kegiatan yang membutuhkan komunikasi dan hubungan antara siswa dengan
guru untuk membawa perubahan dalam segi sikap, pengetahuan, dan kreatifitas.
B. Tahapan-Tahapan Pembelajaran
Pembelajaran tentunya tidak dapat berjalan sendiri, untuk itu diperlukan beberapa
1. Tahap perencanaan
langkah yang menjadi poin utama dalam model J. E. Kemp yang berdasar
hasil yang baik dalam pembelajaran. Berikut sedikit penjelasan dari jawaban-
23
Muhaimin. Paradigma Pendidikan Islam: Upaya Mengefektifkan Pendidikan Agama Islan di Sekolah.
(Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 2001), 222
b. Tujuan. Sebelum membuat suatu program khususnya proses belajar-
2. Tahap pelaksanaan.
ialah melaksanakan apa yang telah dipersiapkan tersebut, dengan kata lain ialah
3. Tahap evaluasi.
adalah proses kegiatan mengukur ada atau tidaknya perubahan perilaku yang
24
E. Mulyasa. Implementasi Kurikukulum 2004: Panduan Pembelajaran KBK. (Bandung: Rosda Karya,
2006), 170-171
terjadi untuk dijadikan sebagai patokan perencanaan selanjutnya. Evaluasi
tentunya jangan dilakukan pada saat ulangan harian umum saja, melainkan
harus juga diberikan tiap kali selesai kegiatan pembelajaran untuk mengetahui
kemajuan siswa.
Istilah Revolusi Industri 4.0 atau era digital mulai muncul ketika masyarakat memasuki
era milenium baru. Tentunya tidak sedikit orang yang belum paham dan mengerti dengan
istilah ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Revolusi industri terdiri dari 2 kata yaitu
“revolusi” dan “industri”. Revolusi adalah perubahan yang bersifat sungguh cepat,
sedangkan industri adalah usaha pelaksanaan proses produksi.25 Revolusi Industri adalah
perubahan cara hidup maupun proses kerja manusia dengan lebih mengutamakan
teknologi.26 Era digital dapat juga dikatakan sebagai perubahan kegiatan yang menciptakan
hal-hal baru yang dapat membantu kehidupan manusia.27 Jadi, kesimpulan pengertiannya
ialah perubahan yang terjadi dengan cepat yang awalnya pekerjaan dilaksanakan oleh
Revolusi industri dimulai dari industri 1.0, sampai pada 4.0,28 yakni :
1. Revolusi industri 1.0 dikenal pada tahun 1784, ketika ditemukannya alat tenun
mekanis dengan menggunakan mesin uap. Tenaga manusia kurang digunakan dan
meningkatkan jumlah pengangguran. Dalam hal ini, hampir semua pekerjaan sudah
mengandalkan mesin.
25
Kamus Besar Bahasa Indonesia
26
Hamdan. Industri 4.0 : Pengaruh Revolusi Industri pada Kewirausahaan Demi Kemandirian Ekonomi.
Jurnal Nusamba. Vol. 03, No. 02. Oktober 2018. 02
27
B. A. Setiono, Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi Industri
4.0, Jurnal Apl. Pelayaran Dan Kepelabuhanan, vol. 9, no. 2, p. 179, Dec. 2019.
28
A. Annisa, Sejarah Revolusi Industri dari 1.0 sampai 4.0. Artikel Mahasiswa Sistem Telekomunikasi.
Hal, 02
2. Revolusi industri 2.0. Era ini terjadi dari abad ke 19 sampai 20, Saat munculnya
listrik. Pada revolusi industri ini masih membutuhkan tenaga manusia ketika hendak
memproduksi barang.
3. Revolusi industri 3.0 dikenal ketika muncul teknologi informasi dan penggunaan
elektronika. Era ini lahir pada awal tahun 1970, dan pada masa ini sudah mulai
4. Tidak berhenti pada revolusi industri 3.0, perkembangan zaman membuat manusia
terus menerus membuat inovasi hingga tiba pada revolusi industri 4.0. industri 4.0
Revolusi industri 4.0 pertama kali dikenalkan oleh Profesor Klaus Schwab. Beliau
merupakan ekonom terkenal asal Jerman sekaligus penggagas World Economic Forum
(WEF) yang melalui bukunya, The Fourth Industrial Revolution, menyatakan bahwa
revolusi industri 4.0 secara fundamental dapat mengubah cara kita hidup, bekerja, dan
berhubungan satu dengan yang lain.29 Revolusi mampu membuat perubahan besar dalam
kehidupan manusia. Pada era ini, dengan penggunaan teknologi dalam sistem pendidikan di
Pada era digital saat ini, manusia dan teknologi disatukan untuk melahirkan hal baru yang
kreratif dan inovatif.. Pendidikan saat ini sudah dipenuhi dengan generasi-generasi yang
paham teknologi, sehingga dalam proses pembelajaran sudah sangat mudah karena dibantu
dengan teknologi untuk menciptakaan hal-hal baru yang kreatif. Dengan teknologi,
29
Lase, Delipiter. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0, Jurnal Sudermann, Vol. 01, No. 01 Oktober-
November 2019. hal. 331
30
Afif, Nur. Pengajar dan Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam, Vol.2 No.1 2019, hal.
122
Pembelajaran tidak hanya dilakukan di dalam kelas. Maksudnya, ruang kelas bukan lagi
satu-satunya tempat untuk belajar. Tidak hanya itu, ada dua alasan yang membuat
Salah satu hal yang penting dalam pendidikan ialah adanya perkembangan teknologi.
Keberhasilan suatu pendidikan ditentukan oleh kualitas pendidik dan peserta didik. Guru
yang memegang peranan penting dalam pendidikan harus memahami teknologi, mengikuti
perkembangan zaman, dan menggunakan teknologi dalam pembelajaran. 31 Guru yang belum
memahami teknologi diharuskan untuk mengikuti latihan-latihan tentang teknologi. Hal ini
penting karena pembelajaran pada generasi saat ini hampir semua memanfaatkan teknologi.
Pendidikan sudah tidak dibatasi lagi oleh waktu dan tempat. Pendidikan dapat
dilaksanakan di manapun dan kapanpun. Siswa memiliki banyak sekali kesempatan untuk
belajar mandiri lewat teknologi informasi tidak nanti belajar disekolah. Para siswa lebih
pembelajaran lanngsung dikelas dan pembelajaran jarak jauh.32 Hampir sama dengan
Husamah, Graham pun memberikan pendapat bahwa Blended learning ialah model
31
Abdul Muis Joenaidy. Konsep dan Strategi Pembelajaran di Era Revolusi Industri 4.0. (Yogyakarta:
Laksana, 2019), 12.
32
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). (Prestasi Pustaka Publisher, 2014), 10
pembelajaran yang memadukan pembelajaran tatap muka dengan memanfaatkan
"the combination of different training "media" (technologies, activities, and types of events) to
create an optimum training program for a specific audience. The term "blended" means that
traditional instructor-led training is being supplemented with other electronic formats. In the
context of this book, blended learning programs use many different forms of learning, perhaps
complemented with instructor-led training and other live formats".34
Dari berbagai pendapat tersebut, maka dapat diambil kesimpulan bahwa Blended
pembelajaran di kelas dengan berbagai media yang ada, seperti teknologi dan sumber
belajar lainnya. Blended Learning juga di pahami sebagai kombinasi pembelajaran online
Online learning tidak dapat lepas dari teknologi, sebab model ini harus memakai
internet dan aplikasi sebagai salah satu sumber belajar. Penggunaan teknologi
Model pembelajaran ini mempertemukan guru dengan siswa dalam satu ruangan
untuk belajar. Guru dan siswa dalam pembelajaran tatap muka akan menggunakan
33
Ibid.,12
34
Idris, Husni. Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Iqra’, Vol. 5, No. 01 Januari-Juni 2011. Hal.
2
35
Istiningsih, S. & Hasbullah. Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Jurnal
Elemen, Vol. 01, No. 01 Januari 2015. Hal. 5-7
berbagai media daan metode pembelajaran untuk membuat proses pembelajaran
menjadi menarik dan aktif. Pembelajaran tatap muka sampai saat ini masih terus
dilakukan..
Belajar mandiri merupakan salah satu komponen dalam blended learning. Belajar
mandiri bisa dilakukan kapan saja dan juga dimana saja dengan memanfaatkan
teknologi. Belajar mandiri bisa dilakukan dengan menonton video, membaca artikel-
beragam
c. Pembelajaran yang didukung oleh kombinasi efektif dari cara penyampaian, cara
d. Guru dan orangtua pembelajar memiliki peran yang sama penting, guru sebagai
pembelajaran dengan menggunakan pembelajaran tatap muka dan online learning. Untuk
36
Usman. Komunikasi Pendidikan Berbasis Blended Learning dalam Membentuk Kemandirian Belajar.
Jurnalisa, Vol. 4, No. 01 Mei 2018. Hal. 4
mengimplementasikan pembelajaran blended learning pada tahap permulaan, ada
a. Guru memanfaatkan teknologi dalam pembuatan materi ajar. Seperti halnya guru
b. Guru memanfaatkan email dan whatssap dengan membuat grup sebagai media
komunikasi online dan untuk saling berbagi file, mengirim tugas, dan lain-lain.
Melihat beberapa poin di atas, maka sangat diharapkan bahwa guru harus dapat
melek bersahabat dengan teknologi, guru harus terus menerus belajar, karena Setiap
a. Siswa dapat belajar mandiri dengan mempelajari dan menggali materi yang
b. Guru dan siswa dapat melakukan proses pembelajaran kapan pun dan dimana
pun.
c. Siswa dapat saling bertukar pikiran dengan guru ataupun dengan sesama siswa di
mempelajari materi.
37
Husamah. Pembelajaran Bauran (Blended Learning). (Prestasi Pustaka Publisher, 2014), 220-221
38
Ibid., 231
f. Siswa maupun guru dapat saling membagikan file.
b. Jaringan internet yang tidak lancar dan tidak adanya alat komunikasi.
mencapai suatu tujuan pembelajaran sesuai dengan rencana serta dapat diinternalisasikan
oleh siswa. Pembelajaran efektif tidak seharusnya terus menerus dilaksanakan di dalam
kelas dengan model yang sama, melainkan pembelajarannya dapat dilaksanakan kapan
pun dan dapat memakai berbagai perangkat yang ada, melihat generasi saat ini adalah
Generasi milenial merupakan anak bangsa yang akan menjadi generasi emas
sebagai impian besar tentang Indonesia yang unggul, maju bersaing dengan bangsa lain.40
Dalam hal ini, generasi milenial adalah harapan bangsa Indonesia. Tapscott menegaskan
bahwa generasi milenial adalah generasi yang memiliki ciri khas suka dengan kebebasan
dan mengandalkan kecepatan informasi yang instan.41 Melihat hal ini, diperlukan
pembelajaran yang sesuai dengan era saat ini, suatu pembelajaran efektif yang tidak
39
Ibid.,
40
Ibid., 68
41
Kalfaris Lalo. Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna
Menyongsong Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Kepolisian, Vol. 12, No. 02, Juli 2018, hal 72
hanya sekedar menyampaikan materi akan tetapi juga yang dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan peserta didik, seperti pembelajaran Blended Learning. Model pembelajaran ini
milenial yang identik dengan teknologi. Blended Learning dapat dikatakan sebagai
pembelajaran efektif generasi milenial atau sebagai solusi suatu permasalahan dalam
proses pembelajaran yang tidak membangkitkan semangat atau minat peserta didik di
masyarakat menjadi panik sebab pandemi ini memengaruhi hampir semua kawasan
kehidupan manusia, mulai dari pendidikan, pekerjaaan sampai pada pelaksanaan ibadah.
membatasi interaksi dengan orang lain agar penyebaran virus tidak terlalu meluas.
Akibat adanya pandemi, sekolah-sekolah diliburkan dan dianjurkan untuk belajar dari
rumah masing-masing secara online, ada juga beberapa sekolah yang menggunakan
memungkinkan memiliki dua ancaman, yaitu putus sekolah serta kurangnya pendidikan
bagi anak-anak. Hal ini diakibatkan oleh banyak anak-anak yang memilih untuk bermain
game atau pergi ke kebun daripada mengikuti pembelajaran jarak jauh, karena mereka
merasa pembelajaran jarak jauh kurang mendapat pengawasan dari guru. Untuk itu,
kelas. Blended Learning dapat disebut sebagai solusi dari permasalahan pembelajaran
selama pandemi covid-19 ini. Hal ini bukan berarti mengganti model pembelajaran di
kelas, akan tetapi lebih memperkuat proses pembelajaran dengan bantuan teknologi.
1. Pengertian Minat
keinginan.42 Sesuatu yang dapat mendorong seseorang untuk melakukan suatu aktivitas
disebut sebagai minat, dengan minat orang akan berusaha mencapai tujuannya.43
Dari dua pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa minat merupakan sumber
motivasi seseorang untuk melakukan sesuatu yang hal yang ingin dia lakukan. Ketika
seseorang merasa bahwa sesuatu hal bermanfaat, maka ia akan tertarik pada hal tersebut
sampai ia merasa puas. Saat kepuasaannya menurun, maka minatnya juga ikut menurun.
Oleh sebab itu, minat dapat dikatakan tidak selalu melekat pada diri seseorang, tetapi
bersifat sementara. Minat yang ada dalam diri kita tidak datang dengan sendirinya, akan
tetapi ada karena dorongan dari pengalaman serta usaha untuk mengembangkannya.
Minat belajar seseorang tentunya tidaklah selalu stabil, akan tetapi selalu berubah.
Menurut Purwanto, ada dua faktor yang mempengaruhi minat belajar,44 yakni:
42
Kamus Besar Bahasa Indonesia
43
Andri Achru P. Pengembangan Minat Belajar dalam Pembelajaran. Artikel Fakultas Tarbiyah dan
Keguruan UIN Alauddin Makassar. 207.
44
Lusi Marleni. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP NEGERI 1
BANGKINANG. Jurnal Pendidikan Matematika, Vol. 1, No. 1 Mei 2016. Hal. 151-152
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri sendiri. Seperti:
sesuatu hal.
ii. Sikap
dengan penilaian terhadap sesuatu itu. Sikap siswa, seperti halnya motif
iii. Bakat
Bakat adalah potensi atau kecakapan seseorang yang dibawa sejak lahir.
b. Faktor Eksternal
i. Keluarga
anak. Seperti yang kita tahu, keluarga merupakan lembaga pendidikan yang
pertama bagi anak. Salah satu hal yang dapat mendukung anak dalam belajar ialah
suasana ketenangan di dalam rumah. Tujuannya agar anak merasa nyaman dan
ii. Guru
Guru memiliki tugas yang tidak kalah penting dari keluarga, yakni mendidik
dan mengajar anak untuk menjadi manusia yang dapat melakukan tugas-tugas dan
belajar mengajar. Semua sarana dan prasarana yang digunakan dalam kegiatan
F. Media Pembelajaran
1. Canva
untuk digunakan dalam presentasi, poster, pamflet, brosur, grafik , spanduk, penanda
buku, bulletin, video dan sebagainya.45 Dalam proses pemmbelajaran, canva sangat baik
untuk digunakan. Desain yang menarik dan beragam dapat membuat proses
pembelajaran. Akan tetapi, jika ingin menggunakan canva, pemakai harus mempunyai
paket data terlebih dahulu agar dapat terhubung dan membuat desain, dan juga template
yang ada di canva beberapa merupakan template premium atau berbayar. Meskipun
45
Sony Junaedi, Aplikasi Canva sebagai Media Pembelajaran Daring untuk Meningkatkan Kemampuan
Kreatifitas Mahasiswa pada Mata Kuliah English for Information Communication and Technology. Artikel
fakultas bahasa dan budaya universitas 17 agustus 1945 semarang. 82
beberapa template berbayar, banyak juga template yang bagus dan gratis yang dapat
dipakai. Sehingga, guru-guru tidak perlu khawatir dalam hal penggunaan canva. Berikut
2. Mentimeter
digunakan untuk membuat siswa tertarik dalam belajar, bahkan mentimeter ini juga
dapat digunakan sebagai media pengumpulan data dan menyampaikan pendapat. Media
ini merupakan salah satu media yang dapat digunakan dalam pembelajaran jarak jauh.
Mentimeter dapat membantu siswa aktif saat kegiatan belajar – mengajar, karena dalam
proses pembelajaran siswa juga dapat terhubung dan menggunakan media ini. Berikut
berisikan kuiz. Kahoot dapat disebut sebagai salah satu media pembelajaran yang dapat
membuat kegiatan pembelajaran menjadi menarik dan tidak membuat bosan baik bagi
siswa maupun bagi guru, sebab media ini mementingkan gaya belajar yang melibatkan
partisipasi siswa dengan siswa lainnya secara kompetitif terhadap pembelajaran yang
telah dipelajarinya.47 Kahoot dapat diakses dan digunakan secara gratis dan tidak
berbayar. Penggunaan media ini dapat membantu meningkatkan minat siswa dalam
tampilan kahoot :
47
Lutfi, dkk. Evaluasi Penggunaan Aplikasi Kahoot Pada Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD) Pada
Guru. International Journal of Community Service Learning, Volume 4 Nomor 3 2020. 187
4. Google meet
Google meet merupakan sebuah aplikasi yang dapat dipakai untuk rapat atau
pertemuan secara online yang dibuat dan dikembangkan oleh Google. 48 Aplikasi ini
dapat dipakai untuk kegiatan pembelajaran jarak jauh, seminar-seminar, dan pertemuan-
pertemuan lainnya kapan saja dan dimana saja. Akan tetapi, ketika hendak
bagus, sebab aplikasi ini membutuhkan jaringan internet untuk mengaksesnya. Berikut
48
NME Juniarti dan IW Rasna. Pemanfaatan Aplikasi Google Meet Dalam Keterampilan Menyimak Dan
Berbicara Untuk Pembelajaran Bahasa Pada Masa Pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan dan
Pembelajaran Bahasa Indonesia Vol 9 No 2, Oktober 2020. 134
5. Jamboard
Jamboard adalah papan tulis digital dari google.49 Jamboard dapat mendukung
milenial. Sebab jamboard dapat membantu hubungan aktif antara guru dan siswa yang
dapat mengajak siswa untuk memberikan pendapat di jamboard, membuat sketsa ide,
6. Whatsapp
49
Leny Christiana. Pemanfaatan Google Jamboard dalam Pembelajaran Jarak Jauh Kimia Materi
Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA 124 Vol. 1 No. 2 Agustus 2021.
126
50
Ibid.,
Whatsapp salah satu jenis media sosial yang banyak digemari orang yang
bertujuan untuk menyampaikan pesan dengan cepat secara individu maupun kelompok. 51
Dengan aplikasi ini, penggunanya dapat melakukan pembicaraan secara online, baik itu
lewat video call, chat, dan Vn. Aplikasi ini juga dapat membantu penggunanya untuk
saling berbagi file, foto, video, lokasi, musik tanpa harus saling berhadap-hadapan. Untuk
itu, aplikasi ini sangat bermanfaat untuk pembelajaran jarak jauh. Sebab guru dan siswa
dapat saling bertukar informasi, berbagi file tugas-tugas tanpa harus bertemu secara
51
Trisnani. Pemanfaatan Whatsapp sebagai Media Komunikasi dan Kepuasan dalam Penyampaian Pesan
dikalangan Tokoh Masyarakat. Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, Vol. 6 No. 3, November 2017.
2
Dalam pembelajaran perlu adanya minat, karena dengan adanya minat akan mendorong
siswa untuk belajar lebih baik. Minat ada saat siswa tertarik kepada sesuatu dan menganggap
bahwa sesuatu itu memiliki makna bagi dirinya untuk dipelajari. Siswa yang tertarik akan
sesuatu subyek pasti ia akan memberikan perhatian terhadap subyek tersebut, bahkan akan
ada keterlibatan diri untuk mempelajari hal yang diminatinya tersebut. Akan tetapi, untuk
menimbulkan dan meningkatkan minat siswa diperlukan usaha dari seorang guru. Guru
ketika mengajar hendaknya menggunakan model pembelajaran yang terampil sehingga para
siswa memiliki semangat dan berminat untuk mempelajarinya. Dengan demikian, salah satu
model pembelajaran yang cocok akan hal ini ialah blended learning. Model pembelajaran ini
dapat digunakan untuk meningkatkan minat belajar peseta didik khususnya pada Mata
media online apapun, seperti web, aplikasi, dan video. Gabungan antara pembelajaran
langsung dan pembelajaran dengan bantuan internet mampu meningkatkan minat siswa yang
membuatnya mampu menempatkan dirinya sebagai pelajar yang aktif dan berusaha
kebutuhan siswa generasi sekarang. Dimana model ini tidak menyusahkan para siswa karena
mereka dapat dengan mudah mengakses media online dari komputer maupun handphone
dengan bantuan internet, sehingga siswa senang apalagi dengan kebiasaan mereka yang tiap
52
Wening Kurniasari, Murtono, Deka Setiawan. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan Model
Blended Learning Berbasis Pada Google Classroom. Jurnal Education, Vol. 7, No. 1, Maret 2021. Hal. 146
BAB 4
Refleksi Teologis
Guru sebagai seorang pendidik berperan penting dalam pembelajaran. Guru membimbing
siswa kepada nilai-nilai kehidupan manusia dan juga kepada moral dan nilai-nilai spritual,
sehingga siswa dapat saling berhubungan dengan sesamanya, Lingkungannya bahkan dia
dapat Takut akan Tuhannya. Oleh sebab itu selain orang tua, Guru juga memegang tanggung
Guru Pendidikan agama Kristen dalam melaksanakan tanggung jawabnya harus memiliki
pemahaman yang sesuai dengan nilai-nilai iman Kristiani. Ia harus melihat tugas
itu harus memahami bagaimana tanggung jawabnya dalam sebuah pekerjaan, bagaimana ia
mampu memahami memahami peranan nya dalam sebuah pekerjaan. Jabatan Guru
kepercayaan untuk mendidik anak-anak Kristen, khususnya yang berada di bidang akademis.
Panggilan Seorang guru Kristen adalah membawa anak-anak didiknya untuk lebih
mengenal Juruselamat mereka, yakni Yesus Kristus lewat proses pembelajaran. Meskipun
mungkin terkadang dalam proses pembimbingan tersebut, tidak sedikit tantangan yang
didapat oleh seorang guru, seperti rasa enggan siswa untuk mengikuti proses pembelajaran
yang ditunjukkan dengan berbagai macam gerakan. Tentu tidak mudah bagi pendidik untuk
mencari jalan keluar atas permasalahan yang didapati, akan tetapi Pendidik tetap dituntut
untuk menghadapi setiap permasalahan yang ada dalam proses pembelajaran terlebih khusus
disituasi saat ini. Tanggung jawab yang besar harus benar-benar dilaksanakan oleh pendidik
agar peserta didik tetap menerima dan tetap mampu mengembangkan aspek sikap,
Dalam Lukas 12 : 48b dikatakan bahwa “Setiap orang yang kepadanya banyak diberi,
daripadanya akan banyak dituntut, dan kepada siapa yang banyak dipercayakan, dari
padanya akan lebih banyak lagi dituntut”. Kehidupan didunia merupakan hidup yang penuh
dengan tuntutan, tuntutan dari keluarga, tuntutan dalam pekerjaan bahkan dalam pendidikan
pun terdapat suatu tuntutan. Sejak kecil manusia diajari untuk memenuhi tuntutan itu.
Sebuah tuntutan idealnya dilihat dari kemampuan bertanggung jawab seseorang. Tanggung
jawab dapat dikatakan sebagai kesanggupan seseorang untuk memikul resiko atas suatu
perbuatan yang dilakukan atau diperankan. Semakin banyak peran yang dimainkan
seseorang, semakin berderet pula tanggung jawab yang harus dipenuhinya. Begitu pun
dengan seorang Guru, ia dituntut dan diberi mandat yang besar untuk membantu anak-anak
didik menjadi seorang anak yang berpengetahuan, berakhlak baik, terampil dalam segala hal
dan takut akan Tuhan. Meskipun diperhadapkan dengan berbagai permasalahan yang terjadi
di dalam setiap proses pembelajaran, seorang pendidik tidak diizinkan untuk mengeluh,
malah sebaliknya mereka harus dituntut untuk mencari solusi dari permasalahan tersebut,
pendidik harus membuat suasana kelas selalu menyenangkan, bahkan harus mencari cara
agar siswa-siswi selalu tertarik dengan proses pembelajaran. Pendidik bisa meneladani
Yesus sebagai guru agung. Dalam kitab Yohanes 13 : 15 di katakan bahwa : “sebab Aku
telah memberikan suatu teladan kepada kamu, supaya kamu juga berbuat sama seperti yang
telah Kuperbuat kepadamu”. Yesus selalu mengajar orang-orang kapan pun dan di mana
pun Ia berada, di tepi laut, di attas bukit saat melakukan perjalanan, bahkan di rumah pun
Yesus selalu mengajar. Ia tidak pernah mengeluh. Ia mendapatkan hikmat dari Allah untuk
mengajar, membimbing, dan mendidik semua orang dalam situasi apapun. Hal ini bisa
menjadi suatu teladan bagi seorang pendidik, Mereka harus tetap menjalankan tugas dan
tanggung jawab yang telah mereka terima sejak awal mereka mengabdi sebagai seorang
pendidik memang berat, tetapi jika dilakukan dengan benar dan tulus, maka Tuhan juga akan
Peserta didik seperti yang kita ketahui adalah orang yang mendapatkan pemahaman
dalam segi pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Peserta didik juga adalah orang yang
dalam proses pembelajaran tentunya mempunyai rasa kepuasaan saat menerima pelajaran
yang diberikan oleh guru. Dalam menjalani masa remajanya sebagai seorang siswa/siswi di
sekolah, tidak sedikit hal yang tentunya tidak sesuai dengan keinginan khususnya dalam
proses pembelajaran, seperti model pembelajaran atau cara guru mengajar di depan kelas,
yang akhirnya membuat siswa seringkali merasa bosan, mengantuk di dalam kelas, bahkan
mengganggu teman-temannya lain. Sikap ini nantinya akan terus menempel di diri siswa.
Bahkan tidak sedikit peserta didik yang menyadari bahwa hal itu adalah kebiasaan buruk
yang dapat merugikan dirinya sendiri. Kebiasaan tersebut haruslah diubah, kebiasaan buruk
harus diganti dengan kebiasaan baik. Menumbuhkan kebiasaan baik mungkin dapat saja
gagal dilakukan oleh peserta didik, akan tetapi tidak boleh berputus asa, baiknya terus
mencoba. Sebab seorang peserta didik, memiliki tanggung jawab yang tidak kalah besar
dengan seorang guru. Tanggung jawab seorang pendidik ialah berpakaian seragam sesuai
aturan, tidak terlambat ke sekolah, dan fokus belajar untuk meraih impian. Salah satu contoh
tekun belajar yang dimaksudkan disini ialah memperhatikan dengan baik penjelasan guru-
guru saat mengajar. Dalam kitab Amsal 23 : 12 dikatakan bahwa “Arahkanlah perhatianmu
kepada didikan, dan telingamu kepada kata-kata pengetahuan”. seorang remaja tidak hanya
perhatiannya pada setiap proses pembelajaran yang berlangsung. Meskipun ada sesuatu hal
yang tidak sesuai dengan harapannya dalam proses pembelajaran, ia tetap harus
menerimanya demi untuk menggapai cita-cita dan menjadi seorang peserta didik yang baik
Pendidikan sangat penting bagi semua orang, sebab dengan pendidikan siswa mampu
menjadi orang yang bertanggung jawab serta dengan pendidikan siswa juga mampu
menggapai apa yang diinginkannya. Kitab Matius 7 : 24 – 27 bercerita tentang dua orang
yang sedang membangun rumah. Satu orang adalah orang mendengarkan perkataan Allah, ia
mendirikan rumahnya di atas batu, meskipun datang hujan dan angin kencang, rumah
tersebut tidaklah rubuh, akan tetapi tetap berdiri kuat. Sedang satu orang yang lain yang
tidak mendengarkan perkataan Allah, memilih mendirikan rumahnya di atas pasir. Alhasil
rumah tersebut roboh karena di terjang oleh banjir dan angin. Cerita ini dapat menjadi satu
contoh bagi siswa-siswi tentang betapa pentingnya suatu pendidikan. Ketika seseorang mau
mendengarkan apa yang dikatakan oleh gurunya, maka kelak ia akan berhasil. Berbeda
dengan orang yang memilih untuk cuek dan tidak perduli kepada pendidikan ataupun
perkataan gurunya, kelak ia akan menjadi orang yang gagal. Pendidikan sangat berpengaruh
Pendidik
Dalam proses pembelajaran, media dan metode mengajar tidak dapat dipisahkan,
keduanya merupakan unsur yang saling berkaitan. Media pembelajaran menolong guru
untuk lebih mudah menyampaikan materi, dan metode menolong guru untuk membuat
suasana kelas menjadi menyenangkan. Dalam Alkitab, Yesus memberikan contoh kepada
pendidik sebagai seorang guru Agung yang memiliki model mengajar yang menarik
mencapai sasaran. Model pengajaran Yesus pada saat itu sangat kreatif dan kontekstual,
perumpamaan dan cerita-cerita yang menarik, yang membuat orang selalu ingin
mendengarkan ajaran-Nya. Tidak hanya itu, Yesus memakai pengalaman hidup para
pendengarnya untuk menyampaikan apa yang akan Ia sampaikan, dengan demikian ajaran
atau pesan yang Ia sampaikan mudah dimengerti oleh semua orang yang mendengarkan-
Nya. Seperti saat Yesus sedang menceritakan tentang perumaan orang samaria yang murah
hati dalam kitab Lukas 10 : 25-37. Dalam bacaan tersebut dikatakan bahwa ada seorang ahli
Taurat yang ingin mencobai Yesus dengan bertanya perihal kasih. Yesus tidak langsung
menjawab pertanyaan dari ahli Taurat tersebut, melainkan memulainya dengan sebuah
perumpamaan. Alhasil dengan menggunakan model ini, ahli Taurat tersebut mudah
memahami apa yang dikatakan oleh Yesus, ia langsung menangkap jawaban dari pertanyaan
Berdasarkan apa yang Yesus lakukan, hal itu dapat menjadi suatu kontribusi bagi para
pendidik dalam hal menyiapkan media dan model pembelajaran yang baik untuk dipakai
dalam proses pembelajaran. Seorang pendidik sebelum memulai suatu proses pembelajaran,
baiknya memikirkan dan menyiapkan metode dan media apa yang hendak dipakai dalam
pembelajaran yang sesuai dengan situasi, yang bisa membuat setiap siswa-siswi tertarik dan
fokus pada pembelajaran, dan mudah paham akan apa yang dijelaskan oleh guru.
Menyiapkan metode dan media pembelajaran yang baik sebelum memulai proses
PENUTUP
A. Kesimpulan
muka dan pembelajaran online. Model ini juga mengkolaborasikan pembelajaran tatap muka
dan pembelajaran berbasis teknologi baik secara offline ataupun online. Dari hasil Penelitian
pembelajaran ini dapat meningkatkan minat ataupun daya tarik belajar peserta didik saat
offline maupun online. Dan untuk proses penerapan model pembelajaran ini, dilakukan
secara bertahap, yakni di mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan berakhir pada evaluasi.
Peningkatkan minat belajar siswa karena penerapan model pembelajaran ini tidak menutup
didik yang disebabkan oleh kemungkinan mengakses hal-hal yang tidak ada hubungannya
dengan materi merupakan salah satu ancaman dalam kegiatan pembelajaran dengan
Model pembelajaran Blended learning ini sangat di dukung oleh Era Revolusi Industri
saat ini, akan tetapi model ini tetap memiliki kelemahan, beberapa kelemahannya yakni
Guru-guru yang kurang paham akan teknologi, jaringan internet yang kurang baik, beberapa
siswa yang tidak memiliki handphone, kehabisan paket internet, serta kurangnya sarana dan
B. Saran
1. Bagi Guru
Diharapkan hendaknya lebih memahami teknologi, agar dapat menyesuaikan
dengan era revolusi saat ini dan dapat menyesuaikan dengan situasi generasi milenial.
Guru juga sebaiknya harus lebih kreatif mengatur kelas sehingga kegiatan pembelajaran
berjalan dengan baik secara offline maupun online untuk menarik minat belajar siswa,
dan memberikan mereka kesempatan mereka untuk belajar dari sumber mana saja,
2. Bagi Siswa
tidak hanya fokus belajar pada buku paket saja, melainkan mempergunakan handphone
mereka untuk belajar dari sumber-sumber lain, seperti internet, atau video-video
Dalam penulisan Skripsi ini penulis menggunakan beberapa tambahan referensi, sebagai
berikut:
1. Daftar Buku
Joenaidy Abdul Muis, Konsep dan Strategi Pembelajaran di Era Revolusi 4.0,
Siregar Everlin dan Nara Hartini, Teori Belajar dan Pembelajaran, Bogor: Ghalia
Indonesia, 2010.
Yusuf Rusli dan Ruslan, Perencanaan Pembelajaran PPKN, Banda Aceh: Syiah
2. Daftar Jurnal
Afif, Nur. Pengajar dan Pembelajaran di Era Digital. Jurnal Pendidikan Islam, Vol.2
No.1 2019.
Hamdan. Industri 4.0 : Pengaruh Revolusi Industri pada Kewirausahaan Demi Kemandirian
Idris, Husni. Pembelajaran Model Blended Learning. Jurnal Iqra’, Vol. 5, No. 01 Januari-Juni
2011
Istiningsih, S & Hasbullah. Blended Learning, Trend Strategi Pembelajaran Masa Depan. Jurnal
Juniarti NME dan IW Rasna. Pemanfaatan Aplikasi Google Meet Dalam Keterampilan
Menyimak Dan Berbicara Untuk Pembelajaran Bahasa Pada Masa Pandemi Covid-19.
Kurniasari Wening, Murtono, Deka Setiawan. Meningkatkan Minat Belajar Siswa Menggunakan
Model Blended Learning Berbasis Pada Google Classroom. Jurnal Education, Vol. 7,
Lalo Kalfaris. Menciptakan Generasi Milenial Berkarakter dengan Pendidikan Karakter guna
Menyongsong Era Globalisasi. Jurnal Ilmu Kepolisian, Vol. 12, No. 02, Juli 2018
Lase, Delipiter. Pendidikan di Era Revolusi Industri 4.0, Jurnal Sudermann Vol. 01, No. 01
Oktober-November 2019.
64
Leny Christiana. Pemanfaatan Google Jamboard dalam Pembelajaran Jarak Jauh Kimia Materi
Senyawa Hidrokarbon. Jurnal Inovasi Pendidikan Matematika dan IPA 124 Vol. 1 No. 2
Agustus 2021
Lutfi, dkk. Evaluasi Penggunaan Aplikasi Kahoot Pada Pembelajaran di Sekolah Dasar (SD)
2020
Marleni Lusi. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat Belajar Siswa Kelas VIII SMP NEGERI
Marti’in , Wicaksono Luhur, dan Purwanti, Analisis Tentang Rendahnya Minat Belajar Peserta
Nia Amanda Putri, dkk. Pengaruh Media Pembelajaran Interaktif Mentimeter terhadap
Keaktifan, Motivasi, dan Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran Daring di Kelas X.
Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, Vol. 5, No. 7, Juli 2021
Setiono B. A, Peningkatan Daya Saing Sumber Daya Manusia Dalam Menghadapi Revolusi
Industri 4.0, Jurnal Apl. Pelayaran Dan Kepelabuhanan, vol. 9, no. 2, p. 179, Dec. 2019
Trisnani. Pemanfaatan Whatsapp sebagai Media Komunikasi dan Kepuasan dalam Penyampaian
Pesan dikalangan Tokoh Masyarakat. Jurnal Komunikasi, Media Dan Informatika, Vol. 6
1. Sumber lainnya
65
- Kamus Besar Bahasa Indonesia
- Annisa A, Sejarah Revolusi Industri dari 1.0 sampai 4.0. Artikel Mahasiswa Sistem
Telekomunikasi.
Covid-19 sebagai Tantangan Pemimpin Digital Abad 21., Karya Tulis Ilmiah, UIN
66
Lampiran Instrumen Pertanyaan Kualitatif
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Jenis Kelamin :
3. NIP :
4. Tanggal Pelaksanaan :
B. Kepala Sekolah
3. Model Pembelajaran seperti apa yang sering digunakan dalam proses pembelajaran?
6. Apakah menurut ibu, model pembelajaran blended learning cocok digunakan di SMP
7. Apakah sarana dan parasarana sekolah mendukung untuk dalam penggunaan model
8. Menurut ibu, apakah model pembelajaran blended learning ini dapat meningkatkan
9. Apakah model pembelajaran blended learning dapat memberikan suasana yang baru
dalam pembelajaran?
67
10. Menurut ibu, Apakah model pembelajaran blended learning dapat memotivasi siswa
11. Bagaimana tanggapan ibu, jika peneliti menerapkan model pembelajaran blended
learning?
2. Model pembelajaran apa saja yang digunakan pada mata pelajaran Agama Kristen
6. Apakah ibu ada rasa ingin mencoba menggunakan model pembelajaran yang lain
yang belum pernah di gunakan di SMP Negeri 2 Pamona selatan untuk mata
D. Siswa
blended learning?
68
5. Apakah kalian senang dengan model pembelajaran blended learning?
69
CURRICULUM VITAE
November 1999.
70
DAFTAR HADIR PEMBIMBINGAN SKRIPSI
Tandatangan
Kegiatan
No Tanggal Hasil
Dosen
Memasukk
1 7 Mei 2021 Konsultasi
an BAB 1
Konsultasi
2 8 Mei 2021 Konsultasi
BAB 1
Memasukkan
3 14 Mei 2021 Konsultasi
BAB 1
71
Perbaikan
Memasukkan
5 28 Mei 2021 Konsultasi
BAB 1
Perbaikan
6 29 Mei 2021 Konsultasi
BAB 1
Memasukkan
7 23 September 2021 Konsultasi
BAB 3
konsultasi
8 24 September 2021 Konsultasi
BAB 3
Perbaikan
9 28 September 2021 Konsultasi
BAB 3
Perbaikan
10 1 November 2021 Konsultasi
BAB 3
Konsultasi
11 2 November 2021 Konsultasi
BAB 1-5
Perbaikan
12 3 Desember 2021 Konsultasi
BAB 1-5
72
Perbaikan
13 5 Desember 2021 Konsultasi
BAB 1-5
Cek
Plagiarisme
14 8 Desember 2021 Konsultasi BAB 1 -5
(ACC)
Tentena……………. 2021
STT Gereja Kristen Sulawesi Tengah
Ka. Prodi S1-Pendidikan Agama Kristen
73