Anda di halaman 1dari 7

MAKNA PERHADLIRAN DALAM SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS

(Kajian Sosio-teologis terhadap Pemahaman Angkatan Muda GPM Ranting II


Galala-Hative Kecil)

Oleh,

Sharon Michelle Oktaviani Pattiasina

NIM: 712013006

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Program Studi: Teologi, Fakultas: Teologi guna memenuhi


sebagian dari persyaratan untuk mencapai gelar Sarjana Sains Teologi

(S.Si-Teol)

Program Studi Teologi

FAKULTAS TEOLOGI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2017

i
ii
iii
iv
v
KATA PENGANTAR

Syukur dan terima kasih saya panjatkan ke hadirat Tuhan Yesus yang atas
kasih dan anugerah Tuhan, saya dapat menyelesaikan penulisan Tugas Akhir dengan
judul “MAKNA PERHADLIRAN DALAM SAKRAMEN PERJAMUAN KUDUS
(Kajian Sosio-Teologis terhadap Pemahaman Angkatan Muda GPM Ranting II
Galala-Hative Kecil)”. Saya menyadari bahwa Tuhan Yesus adalah penanggungjawab
utama yang bertanggungjawab atas setiap proses dan perjuangan selama saya berada
di Fakultas Teologi, UKSW Salatiga. Proses yang dilalui bersama Tuhan Yesus akan
selalu membuahkan hasil yang luar biasa.

Pada kesempatan ini dan melalui tulisan ini saya ingin menyampaikan banyak
terima kasih kepada setiap pihak yang sudah membantu saya dalam penulisan ini,
antara lain:

1. Pdt. Dr. Tony Tampake dan Pdt. Dr. Ebenhaizer Nuban Timo selaku dosen
pembimbing selama penulisan Tugas Akhir. Terima kasih untuk sumbangan
pemikiran, dukungan dan proses bimbingan yang selama ini dijalani. Tuhan
Yesus Memberkati.
2. Banyak terima kasih saya persembahkan kepada Papa Dani, Mama Mar dan Bu
Vincent yang selalu mendoakan, mendukung, memberikan cinta kasih kepada
nona Ichel selama ini. Secara khusus, yang tidak pernah berkata TIDAK pada
setiap proses studi di Salatiga. Ketahuilah bahwa kalian selalu menjadi alasan
utama dan pertama saya berjuang menyelesaikan proses dan perjuangan ini. Harta
Yang Paling Berharga Adalah Keluarga. I LOVE YOU.
3. Terima kasih yang tulus saya persembahkan kepada kaka Vinda Joseph yang
selalu sebut nama “Ade Chell” di setiap DOA, yang selalu ada di saat suka dan
duka, yang selalu menegur di saat salah, dan yang selalu memberikan dukungan
di setiap perjuangan. Tetaplah menjadi teman, sahabat, saudara sekaligus teladan
for ade.
4. Keluarga besar Pattiasina (Opa, Almh. Oma, Om Tata, Ma Chey, Ma Ebe, Kaka
Zael), keluarga besar Joseph (Nene, Yoyo, Abang, Icha, Davit, Chano), keluarga

vi
besar Joseph-Simaela (Ma Mey, kaka Vinda, Aldrin), terima kasih untuk kasih
sayang, doa, dukungan, motivasi dan bimbingan yang diberikan kepada saya
selama ini. Tetaplah menjadi pendukung utama di saat suka maupun duka. I
LOVE YOU.
5. Terima kasih kepada ketiga pendeta Jemaat GPM Galala-Hative Kecil dan
keenam anggota Angkatan Muda GPM Ranting II Galala-Hative Kecil yang
sudah tulus membantu saya dalam penyelesaian Tugas Akhir ini. Kalian adalah
bagian dari keberhasilan ini.
6. Terima kasih yang tulus kepada Fakultas Teologi, UKSW Salatiga: dekan,
kaprogdi, para dosen dan tata usaha yang selama ini sudah memberikan ilmu dan
membantu setiap proses selama berkuliah.
7. Terima kasih yang tulus kepada Ka’Irene Ludji yang sudah menjadi dosen wali
sejak pertama kuliah dan kemudian digantikan oleh Ibu Retnowati. Terima kasih
untuk setiap pencerahan dan pertolongan yang diberikan kepada saya selama ini.
8. GKJ Salatiga Selatan dan Jemaat GPM Anugerah Ohoijang Tual. Terima kasih
masa praktek yang indah dan memberikan banyak pelajaran, serta kebersamaan
dan relasi yang masih terjalin hingga saat ini. Kalian akan tetap menjadi keluarga
bagi saya.
9. Terima kasih kepada teman-teman kost Kinanti Kemiri 2 No. 23C yang sudah
menjadi keluarga selama berada di Salatiga. Secara khusus untuk ibu Tala “Nane”
yang selalu ada di saat-saat harus menunggu, menikmati panas matahari, dan
sebagainya.

Sebagai penulis, saya menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh sebab itu, saran dan kritik dari berbagai pihak sangat diharapkan
untuk membantu saya dalam menyempurnakan tulisan ini sehingga dapat memberi
kontribusi kepada setiap orang Kristen dalam memaknai perhadliran.

Salatiga, 02 Maret 2017

Sharon M. O. Pattiasina

vii

Anda mungkin juga menyukai