Anda di halaman 1dari 6

INTERFERENSI GELOMBANG

PFO - 04
A. Tujuan Percobaan
1. Mengetahui prinsip interferensi
2. Menganalisis besaran-besaran yang mempengaruhi pada praktikum terhadap
pola gelap-terang yang terbentuk
3. Menentukan panjang gelombang pada interferensi celah tunggal dan celah
ganda

B. Dasar Teori
Cahaya merupakan gelombang elektromagnetik dengan spektrum
yang terbatas (spektrum optik atau spektrum tampak), dimana pada
spektrum tertentu tersebut gelombang elektromagnetik dapat terlihat yang
kemudian kita sebut sebagai cahaya. Tidak ada batasan yang eksak mengenai
spektrum optik tersebut, akan tetapi mata normal manusia dapat
menerima/merasakan gelombang elektromagnetik dengan panjang
gelombang antara 400 sampai 700 nm (yang kita sebut sebagai cahaya
tampak).
Interferensi cahaya merupakan penjumlahan superposisi dua
gelombang cahaya atau lebih yang dapat menimbulkan terbentuknya
gelombang lain. Interferensi cahaya pada celah ganda terjadi karena adanya
beda fase cahaya dari cahaya yang melalui kedua celah tersebut. Ketika
sebuah sumber cahaya yang sama persis frekeuensi dan panjang
gelombangnya melewati dua buah celah, maka akan terjadi superposisi yang
menyebabkan munculnya garis-garis gelap dan terang pada layar.
Gambar 1. Interferensi celah tunggal

Gambar 2. Interferensi celah ganda

Karena superposisi gelombangnya memiliki sudut interferensi,persamaannya


dapat ditulis sebagai:

Perhatikan gambar diatas, jika sudut nya sangat kecil ( ) sehingga


nilai sebesar y/l, maka persamaannya menjadi:

Untuk pita terang:

Untuk pita gelap:

Di mana:

d = jarak antar celah (m)


θ = sudut interferensi
m = orde (0,1,2,…)
𝜆 = panjang gelombang (m)
y = jarak pita orde-m ke terang pusat (m)
l = jarak celah ke layar (m)

C. Langkah Percobaan
1. Langkah kegiatan
1.1 Mengamati pola gelap terang
a. Install PhET Simulation-Java-JarX dan adobe flash player.
Gambar 2. Tampilan menu cahaya pada interference
b. Setelah terintstal pilih menu Simulations-Physics-Light & Radiation.
c. Setelah Light & Radiation terpilih kemudian pilih Wave Interference seperti
pada Gambar 1.

Gambar 1. Petunjuk memilih virtual lab Light &


d. Radiation Kemudian pilih menu Interference pada bagian
e. bawah tampilan phet

f. Atur jarak antar sumber cahaya dengan menggeser panah pada kolom
separation hingga sebesar 1500 nm
g. Klik pilihan frekuensi dan geser panah hingga berada di warna Biru
h. Amati pola gelap terang yang terbentuk
i. Ubah frekuensi menjadi warna kuning dan merah lalu amati pola gelap
terangnya
j. Lakukan pengamatan yang sama dengan frekuensi jarak antar sumber cahaya
sebesar 3000 nm dan pada amplitudo minimum
l. Catat hasil pengamatan anda pada tabel berikut

Jarak Antar Pola Gelap Pola Terang


Amplitudo Sumber Frekuensi Yang Teramati Yang Teramati
Cahaya
Biru
Hijau
1500 nm
Kuning
Merah
Max
Biru
Hijau
3000 nm
Kuning
Merah
Biru
Hijau
1500 nm
Kuning
Merah
Middle
Biru
Hijau
3000 nm
Kuning
Merah

1.2 Menentukan panjang gelombang pada celah tunggal dan celah ganda
a. Pilih menu slits pada simulasi wave interference dan pilih menu cahaya
hingga muncul tampilan sebagai berikut

Gambar 2. Tampilan menu cahaya pada slits


b. Atur frekuensi warna menjadi warna biru
c. Klik kolom screen
d. Klik symbol mistar dan geser hingga ke ujung light generator
e. Tarik mistar hingga menunjukkan angka 995,4 nm
f. Geser celah dan letakkan pada ujung mistar
h. Geser tombol pada kolom slit width hingga tepat di angka 700 nm
i. Tekan tombol hijau pada light generator
j. Ukur jarak antara terang pusat satu ke terang pusat lainnya dengan mistar
k. Hitung besarnya panjang gelombang
l. Lakukan langkah yang sama dengan menggunakan warna merah, kuning,
dan hijau
m. Ubahlah menu praktikum menjadi celah ganda dengan mengubah kolom one
slit menjadi two slit
n. Hitung panjang gelombang pada dua celah ganda dengan menggunakan
ketentuan angka yang sama pada celah tunggal
o. Catat hasil pengamatan celah tunggal dan celah ganda pada tabel berikut :

L (Jarak D (Jarak n P (Jarak Λ (Panjang


No Warna celah ke Celah) (Jumlah antar terang Gelombang)
layar) nm orde) pusat ke nm
nm nm terang
berikutnya) Celah Celah
nm Tunggal Ganda
700
1 Biru 995,4 900 1
1100
700
2 Hijau 995,4 900 1
1100
700
3 Kuning 995,4 900 1
1100
700
4 Merah 995,4 900 1
1100
2. Analisis Data
a. Pada kegiatan Bagian 1, apa saja besaran-besaran yang mempengaruhi
besarnya gelombang interferensi?
b. Bagaimana pengaruh ampitudo pada pola gelap dan pola terang yang telah
anda amati?
c. Bagaimana pengaruh jarak antar sumber cahaya dengan pola gelap dan pola
terang yang telah anda amati?
d. Bagaimana pengaruh frekuensi dengan pola gelap dan pola terang yang anda
amati?
e. Pada kegiatan bagian 2, bagaimana pengaruh frekuensi warna terhadap
panjang gelombang pada celah tunggal dan celah ganda?
f. Bagaimana pengaruh jarak antar celah terhadap panjang gelombang pada
celah tunggal dan celah ganda?
g. Apakah frekuensi warna juga mempengaruhi jarak antar terang pusat dengan
terang lainnya? Jelaskan!
h. Apakah jarak antar celah juga mempengaruhi jaran antar terang pusat
dengan terang lainnya? Jelaskan!

D. Tugas Pendahuluan
1. Apa yang dimaksud dengan interferensi cahaya?
2. Jelaskan definisi dari interferensi konstruktif dan interferensi destruktif !
Tuliskan pula persamaannya!
3. Pada suatu eksperimen interferensi celah ganda young, diketahui jarak antara
dua celahnya 0,6 mm, jarak antara garis gelap ketiga ke terang pusat
menghasilkan jarak 4 mm dengan jarak layak ke celah 1,5m. Berapakah
panjang gelombang tersebut ?
4. Seberkas cahaya monokromatis dijatuhkan pada dua celah sempit vertikal
berdekatan dengan jarak 0.01 mm. Pola inteferensi yang terjadi ditangkap dengan
jarak 20 cm dari celah. Jika diketahui bahwa jarak antara garis gelap pertama di
sebelah kiri ke garis gelap pertama di sebelah kanan adalah 7,2 cm, tentukan panjang
gelombang berkas cahaya tersebut!
5. Bagaimana penerapan interferensi dalam kehidupan sehari – hari?

Anda mungkin juga menyukai