Laporan PKL Bab 1-6 Revisi - 1 - Sidang
Laporan PKL Bab 1-6 Revisi - 1 - Sidang
PENDAHULUAN
2.3.2 Misi
1. Menyiapkan jasa transportasi dan distribusi terintegrasi
serta kedistributoran bahan bangunan secara mayoritas
minimal 60% dari kapasitas sMi grup.
2. Menyediakan jasa logistik, perdagangan bahan
bangunan dan barang tambang, serta memproduksi
barang industri yang berorientasi pada kepuasan
pelanggan.
3. Menerapkan supply chain management untuk
menciptakan keunggulan daya saing.
4. Mensinergikan seluruh aktifitas perseroan, anak
perusahaan dan afiliasi untuk meningkatkan nilai
tambah secara berkesinambungan.
5. Memiliki komitmen terhadap peningkatan kesejahteraan
para pemangku kepentingan terutama pemegang saham,
karyawan dan masyarakat sekitar.
2.4 Badan Usaha dan Bidang Usaha
2.4.1 Transportasi Darat
Transportasi Darat merupakan divisi andalan PT Semen
Indonesia Logistik, karena sebagian besar produk PT Semen
Indonesia (Persero) Tbk. termasuk produk-produk industri
lainnya telah dipercayakan dan mampu dikirim ke seluruh
pelanggan yang tersebar di seluruh wilayah Pulau Jawa &
Luar Jawa.
Untuk tercapainya kepuasan pelanggan yang
memanfaatkan jasa ini dan menyesuaikan dengan bermacam-
macam jenis barang yang dapat dilayani, Divisi Transportasi
telah memiliki lebih dari 2000 armada truk dengan berbagai
jenis. Secara terencana terus dilakukan pengadaan unit-unit
armada truk baru, baik untuk mengganti unit-unit lama juga
untuk menambah dan meningkatkan kapasitas angkut.
Dukungan sumber daya manusia yang profesional dan
kompeten, sistem administrasi dan teknologi informasi
berbasis ERP menjadikan Divisi Transportasi mampu
memberikan kontribusi maksimal terhadap distribusi produk
Semen Gresik, Semen Tonasa & Semen Padang dan berbagai
produk industri, antara lain:
1. Semen Bag, Semen Jumbo Bag, Semen Curah
2. Gypsum, Batu Trass, Batubara, Pasir, Feldspare
3. Barang-barang Fabrikasi
4. Angkutan Limbah B3 (Barang Beracun dan Berbahaya)
5. Kertas, Besi, Cement Board
PT Semen Indonesia Logistik juga bekerja sama dengan
PT Kereta Api Indonesia (Persero), untuk angkutan multi
komuditi meliputi distribusi semen dan barang lainnya dengan
menggunakan sistem block train.
A
C
B
A C
B D
A C
B D
Gambar 4.8 Kegiatan B Merupakan Pendahulu Kegiatan C
Dan D
Sumber: Ekanugraha (2016)
Fungsi dummy di atas adalah untuk memindahkan
seketika itu juga (sesuai dengan arah panah) keterangan
tentang selesainya kegiatan B.
5. Jika Kegiatan A, B dan C dimulai dan selesai pada
lingkaran kegiatan yang sama, maka tidak boleh
menggambarkannya seperti pada gambar 4.9 berikut :
A
B
C
Gambar 4.9 Relasi Antar Simbol yang Salah
Sumber: Ekanugraha (2016)
A
B
C
6.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan penelitian ini, kesimpulan yang
dapat diambil dari rumusan masalah adalah sebagai berikut:
1. Alur jaringan kerja proyek pembangunan gudang pds &
bb cabang Lamongan didapat 2 jalur lintasan kerja
sebagai berikut : A – B – C – E – I – M – N – O – T – U
dengan waktu proyek selama 133 hari dan A – B – C – E
– I – M – N – O – T – V dengan waktu proyek selama
133 hari..
2. Kegiatan kritis pada proyek pembangunan gudang pds &
bb cabang Lamongan selesai dengan 2 kegiatan kritis
yaitu A – B – C – E – I – M – N – O – T – U yang
meliputi :
A yaitu IFA
B yaitu IFC
C yaitu Procurement
E yaitu Pekerjaan Struktur (Fabrication Work)
I yaitu Pekerjaan Struktur (Painting)
M yaitu Packing & Delivery
N yaitu Pekerjaan Struktur (Erection Work)
O yaitu Pekerjaan Pintu Baja Pipa (1X 2 X 4200 X
2300) (Erection Work)
T yaitu Lampu PJU
U yaitu Pembersihan Area
dan A – B – C – E – I – M – N – O – T – V yang
meliputi:
A yaitu IFA
B yaitu IFC
C yaitu Procurement
E yaitu Pekerjaan Struktur (Fabrication Work)
I yaitu Pekerjaan Struktur (Painting)
M yaitu Packing & Delivery
N yaitu Pekerjaan Struktur (Erection Work)
O yaitu Pekerjaan Pintu Baja Pipa (1X 2 X 4200 X
2300) (Erection Work)
T yaitu Lampu PJU
V yaitu Demobilisasi
3. Dengan menggunakan metode CPM (critical path
method) diperoleh waktu proyek selama 133 hari / 19
minggu.
.
6.2 Saran
Dari hasil pembahasan dan kesimpulan penelitian, maka
dapat dikemukakan beberapa saran yang dapat
dipertimbangkan:
1. Dalam pembuatan network planning untuk daftar
kegiatan dibuat sejelas mungkin sehingga tidak terjadi
kesalahan jadwal proyek, harus teliti dan lengkap agar
semua syarat yang diinginkan dapat tercapai. Semakin
rinci suatu kegiatan maka hasil dari pemakaian metode ini
akan menjadi lebih akurat.