PENDAHULUAN
1
BAB II
PRINSIP DASAR
2
Tidak seperti elektrokauter/laser (bovie), harmonic scalpel tidak memiliki
energi listrik yang ditransfer ke atau melalui pasien, sehingga tidak ada stray
energi (energi yang tersasar) yang dapat menyebabkan shock atau luka bakar.
Dibandingkan teknik scalpel, bidang bedah terlihat jelas karena lebih sedikit
perdarahan, perdarahan pasca operasi juga minimal. Dibandingkan dengan teknik
diseksi standar dan elektrokauter, teknik ini mengurangi nyeri pasca operasi.
Teknik ini juga menguntungkan bagi pasien terutama yang tidak bisa mentoleransi
kehilangan darah seperti pada anak-anak, pasien dengan anemia atau defisiensi
faktor VIII dan pasien yang mendapatkan terapi antikoagulan.
3
BAB III
ANATOMI SEL
4
kali mendeskripsikan dan menamai sel pada tahun 1665 ketika ia
mengamati suatu irisan gabus (kulit batang pohon ek) dengan mikroskop
yang memiliki perbesaran 30 kali. Namun, teori sel sebagai unit kehidupan
baru dirumuskan hampir dua abad setelah itu oleh Matthias
Schleiden dan Theodor Schwann. Selanjutnya, sel dikaji dalam cabang
biologi yang disebut biologi sel.
5
dalam sel; sebagian besar DNA pada eukariota terselubung membran
organel yang disebut nukleus atau inti sel, sedangkan prokariota tidak
memiliki nukleus. Hanya bakteri dan arkea yang memiliki sel prokariotik,
sementara protista, tumbuhan, jamur, dan hewan memiliki sel eukariotik.
6
peptidoglikan. Selubung sel prokariota mencegah sel pecah
akibat tekanan osmotik pada lingkungan yang memiliki konsentrasi
lebih rendah dari pada isi sel.
7
Gambar 3.3.b.2. Gambaran umum sel hewan.
8
lebih vakuola, yaitu organel tempat menyimpan nutrien dan limbah
serta tempat terjadinya sejumlah reaksi penguraian.
9
Membran sel berupa lapisan sangat tipis yang terbentuk dari
molekul lipid dan protein. Membran sel bersifat dinamik dan
kebanyakan molekulnya dapat bergerak di sepanjang bidang
membran. Molekul lipid membran tersusun dalam dua lapis dengan
tebal sekitar 5 nm yang menjadi penghalang bagi kebanyakan
molekul hidrofilik. Molekul-molekul protein yang menembus lapisan
ganda lipid tersebut berperan dalam hampir semua fungsi lain
membran, misalnya mengangkut molekul tertentu melewati
membran. Ada pula protein yang menjadi pengait struktural ke sel
lain, atau menjadi reseptor yang mendeteksi dan menyalurkan sinyal
kimiawi dalam lingkungan sel. Diperkirakan bahwa sekitar 30%
protein yang dapat disintesis sel hewan merupakan protein membran.
3.4.b Nukleus
10
Selubung nukleus melingkupi nukleus dan memisahkan
isinya (yang disebut nukleoplasma) dari sitoplasma. Selubung ini
terdiri dari dua membran yang masing-masing merupakan lapisan
ganda lipid dengan protein terkait. Membran luar dan dalam
selubung nukleus dipisahkan oleh ruangan sekitar 20–40 nm.
Selubung nukleus memiliki sejumlah pori yang berdiameter sekitar
100 nm dan pada bibir setiap pori, kedua membran selubung nukleus
menyatu.
3.4.c Ribosom
11
ribosom. Ribosom sendiri tersusun atas berbagai jenis protein dan
sejumlah molekul RNA.
12
Berbagai membran dalam sel eukariota merupakan bagian
dari sistem endomembran. Membran ini dihubungkan melalui
sambungan fisik langsung atau melalui transfer antarsegmen
membran dalam bentuk vesikel (gelembung yang dibungkus
membran) kecil. Sistem endomembran mencakup selubung
nukleus, retikulum endoplasma, badan Golgi, lisosom, berbagai
jenis vakuola, dan membran plasma.[38] Sistem ini memiliki berbagai
fungsi, termasuk sintesis dan modifikasi protein serta transpor
protein ke membran dan organel atau ke luar sel, sintesis lipid, dan
penetralan beberapa jenis racun.
13
Retikulum endoplasma halus tidak memiliki ribosom pada
permukaannya. Retikulum endoplasma halus berfungsi, misalnya,
dalam sintesis lipid komponen membran sel. Dalam jenis sel
tertentu, misalnya sel hati, membran retikulum endoplasma halus
mengandung enzim yang mengubah obat-obatan, racun, dan produk
sampingan beracun dari metabolisme sel menjadi senyawa-senyawa
yang kurang beracun atau lebih mudah dikeluarkan tubuh.
14
penambahan karbohidrat, ditandai dengan penanda kimiawi, dan
dipilah-pilah agar nantinya dapat dikirim ke tujuannya masing-
masing.
3.4.g Lisosom
15
3.4.h Mitokondria
16
reaksi-reaksi di dalam mitokondria, dengan pelepasan energi.
Kebanyakan energi yang dilepas dalam proses itu ditangkap oleh
molekul yang disebut ATP.
17
berkomunikasi satu sama lain dalam proses quorum sensing
(pengindraan kuorum) untuk menentukan apakah jumlah mereka
sudah cukup sebelum membentuk biofilm, sementara sel-sel
dalam embrio hewan berkomunikasi untuk koordinasi proses
diferensiasi menjadi berbagai jenis sel.
18
dalam empat fase terpisah sehingga laju pembelahan sel bakteri
dapat lebih cepat daripada laju pembelahan sel eukariota. Pada
eukariota, tahap pertumbuhan sel umumnya terjadi dua kali, yaitu
sebelum replikasi DNA (disebut fase G1, gap 1) dan sebelum
pembelahan sel (fase G2). Siklus sel bakteri tidak wajib memiliki
fase G1, namun memiliki fase G2 yang disebut periode D. Tahap
replikasi DNA pada eukariota disebut fase S (sintesis), atau pada
bakteri ekuivalen dengan periode C. Selanjutnya, eukariota memiliki
tahap pembelahan nukleus yang disebut fase M (mitosis).
19
3.5.d Kematian sel terprogram
3.6.a Mikroskopi
20
Gambar 3.6.a.1. Silia pada permukaan sel bagian dalam
trakea mamalia dilihat dengan SEM
(perbesaran 10.000 kali pada berkas aslinya).
21
kecepatan. Sentrifuge yang paling canggih, yang disebut
ultrasentrifuge, dapat berputar secepat 80.000 rotasi per menit (rpm)
dan memberikan gaya pada partikel-partikel sampel hingga 500.000
kali gaya gravitasi bumi (500.000 g). Pemutaran homogenat di dalam
sentrifuge akan memisahkan bagian-bagian sel ke dalam dua fraksi,
yaitu pelet, yang terdiri atas struktur-struktur lebih besar yang
terkumpul di bagian bawah tabung sentrifuge, dan supernatan, yang
terdiri atas bagian-bagian sel yang lebih kecil yang tersuspensi dalam
cairan di atas pelet tersebut. Supernatan ini disentrifugasi kembali
dan prosesnya diulangi, dengan kecepatan putaran yang semakin
tinggi pada setiap tahap, sehingga komponen sel yang semakin lama
semakin kecil terkumpul dalam pelet yang berurutan.
22
BAB IV
PEMBAHASAN
23
Selnya pipih, bedanya dengan stratum granulosum adalah sel-sel
sudah banyak yang kehilangan inti dan butir-butir sel telah
menjadi jernih sekali dan tembus sinar. Lapisan ini hanya
terdapat pada telapak tangan dan telapak kaki. Dalam lapisan
terlihat seperti suatu pipa yang bening, batas-batas sel sudah
tidak begitu terlihat disebut stratum lusidum.
• Stratum granulosum.
Lapisan ini terdiri dari 2-3 lapis sel pipih seperti kumparan
dengan inti ditengah dan sitoplasma berisi butiran (granula)
keratohiali atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangi benda asing, kuman dan bahn kimia masuk ke
dalam tubuh.
• Stratum spinosum/stratum akantosum.
Lapisan ini merupakan lapisan yang paling tebal dan dapat
mencapai 0,2 mm terdiri dari 5-8 lapisan . sel-selnya disebut
spinosum karena jika dilihat di bawah mikroskop, sel-selnya
terdiri dari sel yang bentuknya polygonal/banyak sudut dari
mempunyai tanduk (spina). Lapisan ini berfungsi untuk
menahan gesekan dan tekanan dari luar. Bentuknya tebal dan
terdapat di daerah tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan
beban dan tekanan seperti tumit dan pangkal telapak kaki.
Disebut akantosum sebab sel-selnya berduri. Ternyata spina atau
tanduk tersebut ada hubungan antara sel yang lain yang disebut
intercelulair bridges atau jembatan interselular.
• Stratum Basal/Germinativum.
Disebut stratum basal karena sel-selnya terletak dibagian
basal/basis, stratum germinativum menggantikan sel-sel yang di
atasnya dan merupakan sel-sel induk. Bentuknya silindris
(tabung) dengan inti yang lonjong. Di dalamnya terdapat butir-
butir yang halus disebut butir melanin warna.
Sel tersebut disusun seperti pagar pagar (palisade) dibagian
bawah sel tersebut terdapat suatu membran disebut membran
24
basalis, sel-sel basalis dengan membran basalis merupakan batas
terbawah dari pada epidermis dengan dermis. Ternyata batas ini
tidak datar tapi bergelombang, pada waktu korium menonjol
pada epidermis tonjolan ini disebut papilla kori (papilla kulit).
Dipihak lain epidermis menonjol kea rah korium, tonjolan ini
disebut Rute Ridges atau rete peg = prosessus inter papilaris.
4.1.2. Dermis.
a) Struktur lapisan dermis
Dermis merupakan lapisan kedua dari kulit, batas dengan
epidermis dilapisi oleh membrane basalis dan di sebelah bawah
berbatasan dengan subkutis tapi batas ini tidak jelas hanya
diambil sebagai patokan ialah mulainya terdapat sel lemak.
Dermis terdiri dari 2 lapisan:
Bagian atas, Pars Papilaris (stratum papilar).
Bagian bawah, Retikularis (stratum retikularis).
Batas antara pars papilaris dengan pars retikularis adalah
bagian bawahnya sampai ke subkutis. Baik pars papilaris
maupun pars retikularis terdiri dari serabut-serabut yaitu serabut
kolagen, serabut elastis, dan serabut retikulus.
Serabut ini saling beranyaman dan masing-masing mempunyai
tugas yang berbeda. Serabut kolagen, untuk memberikan
kekuatan kepada kulit, serabut elastic untuk memberikan
kelenturan pada klit, dan retikulus terdapat terutama disekitar
kelenjar dan folikel rambut dan memberikan kekuatan pada alat
tersebut.
Unsur sel:
Unsur utama sel dermis adalah fibroblast, makrofag, dan
terdapat sel lemak yang berkelompok. Disamping itu ada juga
sel jaringan ikat bercabang dan berpigmen pada lingkungan
epidermis yang banyak mengandung pigmen misalnya areola
mammae dan sekitar anus.
25
Serat otot:
Serat otot polos dijumpai di dalam dermis tersusun membentuk
berkas dihubungkan dengan folikel rambut (muskulus erector
fili) bertebaran diseluruh dermis dalam jumlah yang cukup
banyak pada kulit, putting susu, penis, skrotum dan sebagian
perenium.
b) Subkutis
Subkutis terdiri dari kumpulan-kumpulan sel-sel lemak
dan diantara gerombolan ini berjalan serabut-serabut jaringan
ikat dermis. Sel-sel lemak ini bentuknya bulat dengan intinya
terdesak ke pinggir, sehingga membentuk seperti cincin.
Lapisan lemak ini disebut perikulus adiposus, yang
tebalnya tidak sama pada tiap-tiap tempat dan juga pembagian
antara laki-laki dan perempuan tidak sama (berlainan).
Guna perikulus adiposus adalah sebagai Shok breker =
pegas/bila tekanan trauma mekanis yang menimpa pada kulit,
Isolator panas atau untuk mempertahankan suhu, penimbun
kalori, dan tambahan untuk kecantikan tubuh. Di bawah
subkutis terdapat selaput otot kemudian baru terdapat otot.
c) Jaringan kulit
Kulit disebut juga integument atau kutis yang tumbuh
dari dua macam jaringanyaitu jaringan epitelyang
menumbuhkan lapisan epidermis dan jaringan pengikat
(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis (kulit dalam).
Kelenjar-kelenjar kulit.
Kelenjar kulit meliputi kelenjar sebasea, kelenjar keringat, dan
kelenjar mamae.
Kelenjar sebasea.
Kelenjar ini berhubungan dengan folikel rambut yang
bermuara dalam sebuah folikel rambut. Kelenjar yang tidak
berhubungan dengan folikel rambut bermuara langsung ke
26
permukaan kulit seperti yang terdapat pada glans penis, labium
minus, dan kelenjar tarsalia pada kelopak mata. Kelenjar ini
terletak dalam dermis dan tidak terdapat pada kulit telapak kaki
dan tangan. Perkembangan dan pertumbuhan kelenjar sebasea
terutama terjadi selama pubertas di bawah control hormone,
sekresi sebum terjadi terus menerus dan bermanfaat untuk
pemeliharaan kesehatan kulit.
Kelenjar keringat.
Kelenjar keringat adalah kelenjar tubular bergelung yang
tidak bercabang; terdapat pada seluruh kulit kecuali pada dasar
kuku, batas bibir, glans penis dan gendang telinga. Kelenjar ini
paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki. Bagian
sekretorisnya terletak di dalam dermis atau hypodermis dan
bergabung membentuk massa tersendiri. Duktusnya keluar
menuju epidermis dan berjalan berkelok-kelok menyatu dengan
epidermis dan berjalan spiral untuk mencapai permukaan kulit.
Tempat bermuaranya disebut pori keringat. Terdapat 2 macam
kelenjar keringat yaitu kelenjar keringat ekrin dan apokrin.
Kelenjar keringat ekrin.
Tersebar diseluruh kulit tubuh, kecuali kulup penis bagian
dalam dan telinga luar, telapak tangan, telapak kaki dan
dahi. Badan kelenjar terdapat diantara perbatasan kulit ari
(epidermis) dan kulit dermis. Salurannya berkelok-kelok
keluar dan berada pada lapisan jangat yang berjalan lurus ke
pori-pori keringat.
Kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar keringat yang besar dan hanya dapat ditemukan
pada ketiak, kulit putting susu, kulit sekitar alat kelamin dan
dubur.
Kelenjar ini terletak lebih dalam dan saluran keduanya
27
berbelok-belok kemudian lurus menuju epidermis dan
bermuara pada folikel rambut.
28
satuan melanin epidermis. Hormone pemacu malanosit MSH
(melanosit stimulating hormon) merangsang perpindahan
melanosom ke dalam cabang-cabang sitoplasma melanosit dan
keratinosit. Faktor lingkungan seperti ultraviolet meningkatkan
kegiatan enzim melanosit serta meningkatkan produksi melanin dan
penimbunannya di dalam keratinosit sehingga kulit menjadi coklat.
29
sensorik.
Ujung saraf motorik berguna untuk menggerakkan sel-sel otot yang
terdapat pada kulit, sedangkan saraf sensorik berguna untuk
menerima rangsangan yang terdapat dari luar atau kulit. Pada kulit
ujung-ujung, saraf sensorik ini membentuk bermacam-macam
kegiatan untuk menerima rangsangan.
Ujung-ujung saraf yang bebas untuk menerima rangsangan
sakit/nyeri banyak terdapat di epidermis, disini ujung-ujung sarafnya
mempunyai bentuk yang khas yang sudah merupakan suatu organ.
30
kulit dibawah lapisan mukosa disekitar sendi, pleura, endokardium,
peritoneum, dan lain-lain.
Rasa sentuhan yang disebabkan oleh rangsangan pada ujung
saraf di dalam kulit berbeda-beda menurut ujung saraf yang
dirangsang panas, dingin, sakit, semua perasaan ini berlainan. Di
dalam kulit terdapat tempat-tempat tertentu yaitu tempat perabaan
sensitive terhadap dingin dan sakit. Perasaan yang disebabkan
tekanan yang sangat dalam dan rasa yang memungkinkan seseorang
menentukan dan menilai berat suatu benda timbul pada struktur lebih
dalam misalnya pada otot dan sendi.
31
perlindungan terhadap infeksi jamur dan sel-sel kulit yang telah
mati melepaskan diri secara teratur.
b. Fungsi absorbs.
Kulit yang sehat tidak mudah menyerap air, larutan dan
benda padat, tetapi cairan yang mudah menguap lebih mudah
diserap, begitu juga yang larut dalam lemak. Permeabilitas kulit
terhadap O2, CO2 dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Kemampuan absorpsi
kulit dipengaruhi tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembapan, dan
metabolisme. Penyerapan dapat berlangsung melalui celah
diantara sel, menembus sel-sel epidermis, atau melalui saluran
kelenjar dan yang lebih banyak melalui sel-sel epidermis.
c. Fungsi kulit sebagai pengatur panas.
Suhu tubuh tetap stabil messkipun terjadi perubahan suhu
lingkungan. Hal ini karena adanya penyesuaian antara panas
yang dihasilkan oleh pusat pengatur panas, medulla oblongata.
Suhu normal dalam tubuh yaitu suhu visceral 36-37,5 derajat
untuk suhu kulit lebih rendah. Pengendalian persarafan dan
vasomotorik dari arterial kutan ada dua cara yaitu vasodilatasi
(kapiler melebar, kulit menjadi panas dan kelebihan panas
dipancarkan ke kelenjar keringat sehingga terjadi penguapan
cairan pada permukaan tubuh) dan vasokonstriksi (pembuluh
darah mengerut, kulit menjadi pucat dan dingin, hilangnya
keringat dibatasi, dan panas suhu tubuh tidak dikeluarkan).
Kulit melakukan peran ini dengan cara mengeluarkan
keringat, kontraksi otot, dan pembuluuh darah kulit. Kulit kaya
akan pembuluh darah sehingga memungkinkan kulit mendapat
nutrisi yang cukup baik. Tonus vaskular dipengaruhi oleh saraf
simpatis (asetilkolin).
d. Fungsi ekskresi.
Kelenjar-kelenjar kulit mengeluarkan zat-zat yang tidak
berguna lagi atau zat sisa metabolism dalam tubuh berupa NaCl,
32
urea, asamurat, dan amonia. Sebum yang diproduksi oleh kulit
berguna untuk melindungi kulit karena lapisan sebum (bahan
berminyak yang melindungikulit) ini menahan air yang
berlebihan sehingga kulit tidak menjadi kering. Produksi
kelenjar lemak dan keringat menyebabkan keasaman pada kulit.
e. Fungsi persepsi.
Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis
dan subkutis. Respons terhadap rangsangan panas diperankan
oleh dermis dan subkutis, terhadap dingin diperankan oleh
dermis, perabaan diperankan oleh papilla dermis dan markel
renvier, sedangkan tekanan diperankan oleh epidermis. Serabut
saraf sensorik lebih banyak jumlahnya didaerah yang erotik.
Reaksi putih.
Bila ujung suatu objek ditekan perlahan-lahan pada kulit, garis
tekanan menjadi pucat (reaksi putih). Rangsangan mekanik
menimbulkan konstriksi sfingter kapiler dan darah mengalir
keluar dari kapiler, respons ini tampak kira-kira 15 detik.
Tripel Respons.
Bila kulit ditekan lebih keras lagi dengan alat yang runcing,
sebagian reaksi putih terdapat kemerahan. Pada tempat tersebut
diikuti pembengkakan, bintik kemerahan sekitar luka yang
disebabkan dilatasi kapiler merupakan suatu respons langsung
dari kapiler terhadap tekanan. Pembengkakan local disebabkan
peningkatan permeabilitas kapiler dan venolus. Kemerahan
karena dilatasi arteriola dan denarvasi karena hambatan saraf
menimbulkan rasa nyeri.
Hiperemia Aktif.
Hiperemia aktif yaitu kelainan jumlah darah dalam suatu daerah
yang dihidupkan kembali setelah periode penyumbatan atau
33
tekanan. Respons pembuluh darah yang terjadi pada organ
dalam kulit darah mengalir dalam pembuluh darah yang melebar
membuat kulit menjadi sangat merah karena efek lokal hipoksia.
34
meliputi kelistrikan dan sarana. Dalam merencanakan desain
ruangan dan instalasi medik memperhatikan kebutuhan
pengembangan pelayanan dan pesatnya kemajuan teknologi bidang
kesehatan.
35
A. Perkembangan teknologi
C. Biaya pemeliharaan
Faktor ini erat kaiatannya dengan mempertahankan kondisi alat
agar dapat mencapai usia teknis alat yang ditetapkan.
36
D. Ketersediaan suku cadang
Hal ini kaitanya dengan pemeliharaan alat, apa jadinya jika usia
alat belum tercapai tetapi keberadaan suku cadang sudah tidak
ada atau bisa dikatakan alat sudah discontinou. Sehingga hal ini
menjadi salah satu faktor penting dalam proses perencanaan
pembelian Harminic Scaple.
37
terutama yang tidak bisa mentoleransi kehilangan darah seperti
pada anak-anak, pasien dengan anemia atau defisiensi faktor
VIII dan pasien yang mendapatkan terapi antikoagulan.
38
e. Sumber daya manusia meliputi ketersediaan tenaga
pengguna dan pemelihara serta kompetensi pengguna yang
akan mengoperasional.
f. Informasi harga peralatan medis dengan spesifikasi yang
sama dari berbagai distributor termasuk biaya
pemeliharan,ketersediaan suku cadang dan purna jual.
g. Data dan informasi penunjang lainnya seperti
ruangan,listrik dll.
a. Tingkat Utilitas
Merupakan tingkat penggunaan atau pemakaian peralatan medis
pada pelayanan.
b. Pencitraan / Brand Image Rumah Sakit
Beberapa peralatan rumah sakit dapat diasosiasikan terhadap
pencitraan yang positif oleh masyarakat.peralatan medis
tertentu,canggih,dan peralatan dengan teknologi yang terkini
dapat mendorong nilai jual sebuah rumah sakit.
c. Pelayanan Unggulan
39
Setiap rumah sakit pasti memiliki progam pelayanan unggulan
yang merupakan suatu kelebihan dibanding rumah sakit
lainnya.pelayanan unggulan tersebut harus didukung dengan
ketersedian peralatan medis yang sesuai dengan tuntutan
pelayanan unggulan.
40
akan berdampak buruk terhadap proses pengadaan alat kesehatan.
Dan implikasinya adalah “tujuan perencanaan jauh panggang dari
api”. Biaya investasi besar tetapi hanya menambah persoalan baru
dan pelayaanan pasien terganggu.
41
dalam negri maupun luar negri. Sedangkan khusus alat kesehatan
luar negri perlu dipertimbangkan tambahan persyaratan yaitu harus
sudah complience dengan CE Mark dan FDA.
42
5 Ketersediaan suku
cadang
6 Garansi
7 Time Respon komplain
8 Harga
dll
Nilai=? Nilai=?
43
4.3 Kajian Instalasi dan Pra Instalasi
Kajian Instalasi dan pra instalsi dari suatu produk alat kesehatan bertujuan
untuk memastikan alat tersebut dapat berfungsi dengan baik sesuai dengan
spesifikasi teknis yang dibutuhkan alat tersebut.
Standar Ruangan
44
Gambar 4.3.1. Pembagian zona pada bangunan (sarana)
Keterangan :
Zona ini terdiri dari ruang istirahat dokter dan perawat, ruang
plester, pantri petugas, ruang tunggu pasien (holding), ruang
45
transfer dan ruang loker (ruang ganti pakaian dokter dan
perawat) merupakan area transisi antara zona 1 dengan zone 2.
46
*Untuk menempatkan alat Harmonic Scalpel berada di zona 4
di dalam kamar operasi dengan Tingkat Resiko Sangat Tinggi
(Steril dengan Pre Filter, Medium Filter, Hepa Filter)
Sebagai petunjuk pra instalasi, yang perlu diketahui terlebih dahulu adalah
spesifikasi teknis alat tersebut. Berikut spesifikasi dari salah satu unit
harmonic scalpel beserta penjelasannya :
47
Degree Protection
Against Electric Shock Type CF Applied Part
Class of Protection
Against Electrik Shock Class I
Degree of protection
Generator : Ordinary Equipment
Against Harmful Ingress
Footswitch: IPX8
of Water :
UL 2601-1
Klasifikasi Keselamatan CSA C22.2 601.1
EN 60601-1
100-240 VAC
Tegangan Input Utama * Frekuensi: 50/60 Hz
Current Consumtion : 3 amp
Suhu 10˚C sampai 40˚C*
Kelembaban: 10-90% non-kondensasi
Rentang Tekanan Atmosfer: 700hPa-
Operasi Ambient 1060hPa
Kondisi* 35˚C sampai + 54˚C
Kelembaban: 10-95% non-kondensasi
Rentang Tekanan Atmosfer: 700hPa-
1060hPa.
Kabel Daya GEN04 kabel power set dengan karakteristik
sebagai berikut :
Plug Style: NEMA 5-15 (clear) untuk Kelas
Rumah Sakit di Amerika Utara
Acuan : IEC 60320 C13* dengan kabel
yang tidak bersudut
Panjang Kabel : Nominal 4,6 meter
48
Rating Arus : 13A
Rating Tegangan: 125 VAC minimum
Kode Pengkabelan: Amerika Utara
Keterangan Cordage : SJT (UL) atau SJT
(CSA)
Konduktor : 16 AWG 3C*
Persetujuan Badan yang Dibutuhkan: UL
dan CSA
Jika kabel daya internasional diperlukan,
pengguna harus pilih set kabel daya yang
bisa
Karakteristik :
Gaya Plug: sesuai kebutuhan negara tertentu
Acuan : IEC 60320 C13* dengan kabel
yang tidak bersudut
Panjang Kabel : 2,44 - 4,6 meter nominal
Rating Arus : 10A
Ukuran konduktor minimum penampang
melintang : 1,0 mm2 tembaga.*
Rating Tegangan: minimum 250 VAC*
Wiring : internasional
Cordage Type : HAR
4.3.2. Lingkungan
49
Lingkungan penempatan alat pada umumnya mengikuti
standar ruangan. Untuk suhu dan kelembaban yang diizinkan oleh
alat ini sesuai dengan yang ada dalam spesifikasi alat seperti yang
tetera dalam spesifikasi diatas.
Jaringan.
Terminal.
50
1) Kotak kontak (stop kontak)
a) Setiap kotak kontak daya harus menyediakan sedikitnya satu
kutub pembumian terpisah yang mampu menjaga resistans
yang rendah dengan kontak tusuk pasangannya.
b) Karena gas-gas yang mudah terbakar dan uap-uap lebih berat
dari udara dan akan menyelimuti permukaan lantai bila
dibuka, Kotak kontak listrik harus dipasang 5 ft ( 1,5 m) di
atas permukaan lantai, dan harus dari jenis tahan ledakan.
2) Sakelar.
Sakelar yang dipasang dalam sirkit pencahayaan harus
memenuhi SNI 04 – 0225 – 2000, Persyaratan Umum Instalasi
Listrik (PUIL 2000), atau pedoman dan standar teknis yang
berlaku.
Pembumian.
Kabel yang menyentuh lantai, dapat membahayakan petugas. Sistem
harus memastikan bahwa tidak ada bagian peralatan yang dibumikan
melalui tahanan yang lebih tinggi dari pada bagian lain peralatan
yang disebut dengan sistem penyamaan potensial pembumian (Equal
potential grounding system). Sistem ini memastikan bahwa hubung
singkat ke bumi tidak melalui pasien.
51
4.3.4. Standar keselamatan listrik Harmonic Scaple
52
BF Type BF (body floating) equipment terjadi kontak fisik
dengan pasien. Contoh peralatan tipe BF meliputi monitor
tekanan darah, peralatan ultrasound, dan termometer.
CF Type CF (Cardiac Floating) terjadinya kontak fisik dengan
jantung. Contoh dari Jenis peralatan CF meliputi defibrillator
dan mesin dialisis.
Untuk alat harmonic scalpel ini termasuk dalam klasifikasi type CF,
ini berarti harus mempetimbangkan faktor keamanan terhadap pasien
terutama pada sisi Grounding harus benar-benar diperhatikan.
53
4.4 Kajian Troubleshooting
A. Unit alat
1. cabut kabel daya dari stopkontak listrik
2. Siapkan deterjen pH netral
3. Gunakan kain lembut bersih sedikit dibasahi dengan larutan
pembersih secara manual membersihkan semua permukaan
(termasuk display unit).
4. Bilas sampai bersih menggunakan kain lembut bersih sedikit
dibasahi dengan air keran hangat.
5. Kering dengan kain lembut bersih.
54
Mengkonfirmasi bahwa aktivasi tangan
diaktifkan jika adaptor tangan switching
yang digunakan.
55
saklar tangan. Ketika kesalahan diidentifikasi, alarm akan
berbunyi, indikator alarm akan muncul pada panel kontrol
pembuat, dan sumber masalah akan muncul pada layar grafis
(tingkat daya tidak akan ditampilkan).
Jika kode kesalahan ditampilkan, ikuti prosedur di bawah
ini (atau dalam Panduan Mengatasi Masalah di bagian atas unit
generator) untuk menyelesaikan masalah.
Catatan: Untuk setiap kode kesalahan, generator akan siklus
antara masing-masing dua layar ditunjukkan pada contoh di
bawah ini, dengan komponen yang rusak berkedip.
Kesalahan Kode
1. Generator kesalahan Kode 1 menunjukkan baik ada
masalah fungsional dengan generator atau tombol panel
depan (s) yang diaktifkan selama urutan power-up. Siklus
kekuatan OFF, kemudian ON. Jika kesalahan berlanjut,
matikan sistem dan layanan kontak.
56
2. Daya pada sistem dan menunggu hingga 30 menit untuk
kesalahan generator untuk membersihkan.
57
instrumen adalah di udara. Jika menggunakan gunting,
pastikan rahang terbuka dan tidak bersentuhan dengan
benda selama tes pra-run.
Catatan: Periksa pisau kunci inggris hub untuk retak atau
aus sebelum digunakan. Jika kerusakan terlihat, mengganti
kunci pisau. Sebelum digunakan setelah autoklaf,
mendinginkan kunci pisau pada suhu kamar selama
setidaknya 45 menit atau rendam dalam suhu kamar air
steril selama 5 menit.
c. Jika kesalahan berlanjut, instal tip tes untuk mengisolasi
masalah. Tekan tombol UJI.
Jika sistem menunjukkan tangan kesalahan sepotong,
tangan sepotong buruk atau tes ujung buruk. Ganti
sepotong tangan atau menginstal tes ujung dan tekan
UJI baru.
Jika tidak terjadi kesalahan dengan ujung tes terpasang,
menggantikan instrumen.
d. Tekan STANDBY untuk kembali ke modus Siap.
Mengaktifkan sistem.
58
59
Tabel 1. Jadwal Pemeliharaan harmonic scaple
TABEL KLASIFIKASI RESIKO
Resiko Penerapan Pada Rekomendasi
Tinggi Alat yang digunakan dekat dengan kulit Sterilisasi
yang luka atau selaput lendir Alat yang
masuk ke tubuh bagian steril.
Menengah Alat yang kontak dengan selaput lendir Sterilisasi dan
Terkontaminasi dengan organisme Disinfeksi
berbahaya atau mudah menular sebelum
60
digunakan pada pasien
immunocompromised
Rendah Alat yang kontak dengan kulit Yang Pembersihan
sehat Alat yang tidak kontak dengan
Pasien
1. Inspeksi
Pemeliharaan peralatan medis dapat dibagi menjadi dua kategori
utama yaitu:
Inspeksi dan pemeliharaan preventif (IPM)
pemeliharaan korektif/Corrective4Maintenance(CM)
Setiap peralatan kesehatan mempunyai klasifikasi risiko
berdasarkan: fungsi peralatan kesehatan : penghantar energi,
pemantau pasien, atau peralatan untuk kenyamanan pasien.
2. Preventif pemeliharaan
Riwayat insiden
Masing Masing peralatan kesehatan mempunyai bobot pada kategori
fungsi, risiko fisik dan kebutuhan pemeliharaan.
TABEL FUNGSI
61
Tabel 3. Fungsi
TABEL RESIKO
62
Tabel 5. Resiko
TABEL PEMELIHARAAN
Tabel 6. Pemeliharaan
63
Tabel 7. Riwayat Insiden
PENJADWALAN ESU :
ESU = 9 + 4 + 3 + 0
ESU = 16
64
Alat bedah ultrasonik untuk melakukan perawatan dengan
memanfaatkan getaran ultrasonik ke jaringan hidup, alat koagulasi
ultrasonik dan sayatan, aspirator ultrasonik, lithotriptor ultrasonik, dan troli
ultrasonik atau sejenisnya.
65
Gambar 4.6.3. Ilustrasi skematik probe
Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik dan peralatan bedah ultrasonik adalah
sebagai berikut :
1) Perangkat bedah ultrasonik meliputi hal berikut ;
ultrasonik transduser yang menghasilkan getaran ultrasonik (35), dimana
transduser ultrasonik digabungkan secara mekanis ke ujung proksimal dan
ujung distal (32) untuk treatment jaringan (31), transduser ultrasonik adalah
bagian yang dilengkapi dengan probe (30) ke ujung transmisi untuk
menghasilkan getaran ultrasonik dari ujung dasar sebagaimana Gambar
4.6.4.
Unit penggerak berfungsi mengeluarkan sinyal penggerak untuk
menggerakkan transduser ultrasonik.
Dengan mengukur sinyal penggerak, intensitas sinyal kalibrasi sesuai
dengan informasi identifikasi handpiece, bagian tip tersebut sesuai dengan
keadaan kavitasi yang terjadi pada proses kalibrasi dengan detektor
66
gelombang ultrasonik terpancar untuk mendeteksi sinyal tingkat kavitasi
dari sinyal yang dibangkitkanoleh unit penggerak.
67
8) Alat bedah ultrasonik sesuai dengan salah satu dari 1 sampai 7 di atas,
Kata transduser ultrasonik dan kata probe dilepas secara terpisah.
9) Aparatus bedah ultrasonik sesuai dengan salah satu dari yang di atas 1
sampai 8 lebih jauh mencakup hal berikut : Bagian – bagian tersebut
merupakan solusi kalibrasi, kata bagian ujung wadah kalibrasi yang
memiliki bagian pemasangan yang sesuai dengan posisi yang telah
ditentukan.
10) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik terdiri dari langkah-langkah berikut
:
a. Memiliki vibrator ultrasonik yang menghasilkan getaran ultrasonik,
dimana transduser ultrasonik harus digabungkan secara mekanis ke
ujung proksimal dan ujung distal untuk merawat jaringan tubuh yang
hidup harus meyakinkan bahwa adalah transduser ultrasonik siap
pakai dan dihubungkan ke sebuah probe untuk transmisi ke ujung dari
getaran ultrasonik sampai ujung proksimal terjadi proses pemotongan,
langkah persiapan unit penggerak untuk mengeluarkan sinyal
penggerak ke transduser ultrasonik dimana transduser ultrasonik
dihubungkan.
b. Informasi identifikasi, untuk memperoleh langkah identifikasi
handpiece.
c. Langkah kalibrasi diakhir bagian ujung (31) direndam dalam larutan
kalibrasi (51); Kalibrasi sinyal penggerak konfigurasi untuk kekuatan
sinyal, langkah pengisian sinyal penggerak kalibrasi ultrasonik
transduser (35) dipasok ke informasi identifikasi ; sinyal tingkat
kavitasi yang mendeteksi langkah sinyal tingkat kavitasi yang sesuai
dengan keadaan kavitasi yang terjadi dalam larutan kalibrasi (51)
dengan gelombang ultrasonik pada bagian ujung (31) radiasi tersebut
terdeteksi dari sinyal penggerak ; Dari intensitas sinyal kalibrasi,
sinyal tingkat kavitasi sebagai kekuatan sinyal penggerak dan bagian
ujung tip (31), tahap penyimpanan informasi kalibrasi yang akan
disimpan adalah hubungan antara intensitas getaran ; Langkah
pengaturan output dimana intensitas getaran dari bagian tip tersebut
68
(31) ditetapkan ; Informasi identifikasi Berbasis untuk informasi
kalibrasi tersebut, bagian penggerak (22) unit kontrol untuk
mengeluarkan sinyal penggerak intensitas sinyal penggerak yang
sesuai dengan intensitas getaran yang ditetapkan oleh langkah
pengaturan keluaran tersebut (23 langkah pengobatan yang
dikendalikan oleh).
11) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik sesuai dengan 10 (1) yang
disebutkan di atas, Dalam tahap identifikasi informasi yang diperoleh,
identifikasi informasi dari sekurang-kurangnya satu unit penyimpanan
informasi identifikasi dari bagian informasi identifikasi yang menetapkan
informasi identifikasi (27) dan potongan tangan yang menyimpan
informasi identifikasi (40) (48) Ada diperoleh.
12) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik sesuai dengan 10 atau 11 di atas
(1),
Pada tahap perawatan, pengontrol (23) mengendalikan bagian penggerak
(22) sehingga menghasilkan kekuatan sinyal penggerak yang dihitung
dengan menggunakan persamaan koreksi kekuatan sinyal penggerak
adalah informasi kalibrasi.
13) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik sesuai dengan salah satu dari 10 12
(1) di atas, Informasi identifikasi, transduser ultrasonik (35) atau
setidaknya mengatakan salah satu nomor ID probe (30), informasi jenis,
atau informasi bentuk.
14) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik sesuai dengan salah satu dari 10 di
atas 10 (1), Pada tahap persiapan di atas, dimana transduser ultrasonik (35)
dan probe (30) dilepas secara terpisah.
15) Metode kalibrasi alat bedah ultrasonik sesuai dengan salah satu dari 10 di
atas 14 (1), Pada tahap pendeteksian sinyal tingkat kavitasi, posisi yang
69
telah ditentukan sebelumnya dari larutan kalibrasi (51) mengakomodasi
bejana kalibrasi (50), bagian tip tersebut (31) ditetapkan oleh bagian
pemasangan (52).
1. Persyaratan teknis:
Secara fisik alat Harmonic scaple tidak dapat digunakan karena
rusak, dan tidak Ekonomis bila diperbaiki.
Secara teknis barang tidak dapat digunakan lagi akibat
modernisasi. Hal ini terkait dengan perkembangan ilmu dan
teknologi kesehatan. Perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan
diantaranya berkaitan dengan standar pelayanan dan keselamatan
kerja.
Alat kesehatan telah melampaui batas usia teknis (8 tahun/16.064
jam) sesuai standar American Hospital Association (AHA),
walaupun keadaan alat masih dapat digunakan, karena untuk
penetapan batas usia teknis tersebut tentu sudah memperhitungkan
berbagai kajian. Tentu saja ini menjadi wilayah abu – abu bagi
seorang elektromedis karena secara keilmuan apabila alat masih
layak berarti alat masih aman digunakan. Tetapi juga tidak bisa
mengabaikan begitu saja setandar American Hospital Association
(AHA). Sekilas sepertinya kedua hal tersebut absurd, dengan
keilmuan yang ada kami berpendapat, berusaha
mengkombinasikan kedua hal tersebut, tentu saja dengan instrumen
–instrumen data pendukung untuk memutuskan di hapus atau tidak.
70
Selain itu faktor external juga sangat berpengaruh besar terhadap
keputusan seorang elektromedis, faktor tersebut adalah kebijakan
manageman institusi tempat seorang elektromedis bernaung.
Alat kesehatan mengalami perubahan dalam spesifikasi karena
penggunaan. Contohnya: seperti daya yang keluar tidak akurat lagi
dan tidak bisa diperbaiki dan lain-lain sejenisnya.
2. Secara ekonomis lebih menguntungkan apabila alat kesehatan dihapus,
karena biaya operasional dan pemeliharaan alat kesehatan lebih besar
dari manfaat yang diperoleh. Seperti adanya kerusakan pada generator
(misal Electrosurgical Generators, handpiece, boardmodul) sehingga
jika dilakukan penggantian generator memerlukan biaya yang besar.
Hal ini sesuai dengan teori perhitungan teori Maximum Maintenanca
Expenditur Limit (MMEL). Dimana kerusakan bisa pada main unit
ataupun perbaikan/pembelian aksesoris, apabila nilai melebihi
Maximum Maintenanca Expenditur Limit (MMEL). Dimana biaya
pemeliharaan maximum pada tahun berjalan dihitung dari penjumlahan
berbagai faktor diantaranya, usia teknis alat, usia pakai, sisa manfaat
dan persentase Maintenance Expenditur Limit (MEL).
3. Alat kesehatan hilang.
71
BAB V
PENUTUP
Dari hasil pembahasan makalah tentang alat “Harmonic Scaple”, dapat diambil
kesimpulan yaitu :
1. Harmonic Scaple adalah salah satu alat medic yang merupakan aplikasi
elektronika dengan menggunakan frekuensi tinggi dan arus listrik, yang
berfungsi untuk memotong, koagulasi, mengering jaringan biologis.
Dengan menggunakan ESU dapat membuat pemotongan yang tepat
dengan kehilangan darah yang sedikit di dalam ruang operasi atau dalam
prosedur rawat jalan.
2. Generator electrosurgical adalah di mana pembangkit energi listrik yang
diambil dari pasokan listrik diubah menjadi arus frekuensi tinggi. Arus ini
frekuensi tinggi disalurkan melalui kabel suplai dan pegangan ke elektroda
aktif. Pada titik tersebut, elektroda ini membuat sebuah bidang yang sangat
terkonsentrasi di jaringan sekitarn titik kontak.
3. Pengaruh arus listrik ESU pada jaringan :
a. Efek Panas (Thermal) ; Arus listrik yang dialirkan ke dalam jaringan
tubuh, menimbulkan efek panas, dan efek panas tersebut tergantung
pada tahanan spesifik dari jaringan dan juga tingkat kepadatan arus
serta lamanya aplikasi.
b. Efek Faradik ; Sel-sel jaringan yang sensitif, seperti sel-sel syaraf
dan otot dirangsang denganarus listrik, yang mengakibatkan sel-sel
tersebut bergerak berulang-ulang, shg terjadi kontraksi jaringan.
Efek ini disebut efek Faradik. Untuk menghindari efek tersebut
frekuensi arus listrik sekurang-kurangnya 300 KHz.
c. Efek Elektrolitik ; Terjadinya pergerakan ion-ion di dalam jaringan
biologis yang diakibatkan oleh arus listrik searah. ion-ion bermuatan
posistif bergerak ke arah kutub negatif (katoda), kemudian terjadi
72
peningkatan konsentrasi yang mengakibatkan hanya elektrolitik pada
jaringan. untuk menghindari efek tsb pergunakan arus bolak-balik.
73
DAFTAR PUSTAKA :
74