Anda di halaman 1dari 3

Nama : Annisa Wichita Putri Hariyanto

NIM : 13040120130110
Kelas : Automasi Pusdokinfo - B

RESUME
MATERI PENGANTAR OTOMASI

A. Otomasi Industri
Otomasi, robotisasi atau otomasi industri merupakan pemanfaatan sistem kontrol seperti
halnya komputer yang digunakan untuk mengendalikan mesin-mesin industri dan kontrol
proses untuk menggantikan operator tenaga manusia. Industrialisasi sendiri merupakan
tahapan dalam pelaksanaan mekanisasi, di mana proses mekanisasi mesin-mesin industri
dilakukan oleh manusia sebagai operator dengan menempatkan mesin sebagai alat
pembantunya dalam melaksanakan pekerjaan.

B. Tujuan Otomasi Industri


Pada awalnya tujuan dari otomasi industri yaitu difokuskan pada penggantian tenaga
manusia dengan mesin independen agar perusahaan mampu menyelesaikan produksi
dalam rentang waktu yang lebih singkat. Tetapi saat ini tujuan otomasi industri lebih
kepada menjaga kelangsungan hidup perusahaan dengan terus meningkatkan keuntungan
bisnis melalui beberapa hal berikut:
1. Peningkatan volume produksi
2. Peningkatan kualitas produksi
3. Peningkatan pemanfaatan bahan baku
4. Pengurangan konsumsi energi
5. Pengurangan biaya, terutama yang berhubungan dengan manusia

C. Sistem Kontrol Otomasi Industri


Dalam hal pengoperasian mesin terintegrasi diatur dalam mode ‘manual’, operator
menggunakan perangkat operasi untuk menyalakan motor atau aktuator yang diinginkan
dan dalam urutan yang benar. Jika mesin terintegrasi diatur dalam mode ‘otomatis’,
operator kembali menggunakan perangkat operasi, baik untuk memulai mode operasi,
atau untuk menginstruksikan mesin terintegrasi untuk mengubah status operasional.
Sebagai contoh, dalam mesin integrasi untuk produksi cokelat. Dengan menekan satu ton,
operaor mampu memerintahkan sistem kontrol untuk mengubah produksi resep saat ini
untuk yang lain. Dalam hal ini, sistem kontrol harus memungkinkan mesin terintegrasi
untuk menyelesaikan operasi saat ini dan setelah itu, memastikan jumlah prasyarat untuk
mengeksekusi perubahan resep yang dipesan untuk memerintahkan mesin terintegrasi
dalam menjalankannya. Dalam kebanyakan kasus, sistem otomasi mesin terintegrasi
menyediakan fungsionalitas mode operasi otomatis atau manual, terutama untuk
menangani situasi kesalahan darurat, di mana kontrol manual langsung dari semua fungsi
otomatis yang disediakan dari mesin terintegrasi diperlukan.

D. Piramida Otomasi Industri

 Field Level : aktuator, sensor, perangkat keras.


Adalah lantai produksi yang melakukan pekerjaan fisik dan pemantauan. Motor
listrik, akuator hidrolik dan pneumatik untuk menggerakan mesin, saklar jarak yang
digunakan untuk mendeteksi gerakan itu atau bahan tertentu, saklr fotolistrik yang
mendeteksi hal serupa.

 Control Level : PLC & PID.


Tingkat berikutnya disebut sebagai tingkat kontrol. Di sinilah PLC dan PID berperan.
Tingkat kontrol menggunakan perangkat ini untuk mengontrol dan "menjalankan"
perangkat di tingkat lapangan yang benar-benar melakukan pekerjaan fisik. Mereka
mengambil informasi dari semua sensor, sakelar, dan perangkat input lainnya untuk
membuat keputusan tentang output apa yang harus dihidupkan untuk menyelesaikan
tugas yang diprogram.

 Supervisory Level : kontrol pengawasan dan sistem akuisisi data (SCADA).


Level ketiga dari piramida otomasi dikenal sebagai tingkat pengawasan. Level ini
menggunakan SCADA. SCADA adalah kependekan dari kontrol pengawasan dan
akuisisi data. SCADA pada dasarnya adalah kombinasi dari level sebelumnya yang
digunakan untuk mengakses data dan sistem kontrol dari satu lokasi. Plus biasanya
menambahkan antarmuka pengguna grafis, atau HMI, untuk mengontrol fungsi dari
jarak jauh. Pabrik air akan sering menggunakan teknologi ini untuk mengontrol
pompa air jarak jauh di sistem mereka.

 Planning Level : sistem eksekusi manufaktur atau MES.


Level keempat dari piramida otomasi disebut tingkat perencanaan. Level ini
menggunakan sistem manajemen komputer yang dikenal sebagai MES atau sistem
eksekusi manufaktur. MES memantau seluruh proses manufaktur di pabrik atau
pabrik mulai dari bahan mentah hingga produk jadi. Hal ini memungkinkan
manajemen untuk melihat dengan tepat apa yang terjadi dan memungkinkan mereka
membuat keputusan berdasarkan informasi tersebut. Mereka dapat menyesuaikan
pesanan bahan mentah atau rencana pengiriman berdasarkan data nyata yang diterima
dari sistem yang kita bicarakan sebelumnya.

 Management Level : sistem manajemen terintegrasi (ERP).


Puncak piramida kelima yaitu tingkat manajemen. Level ini menggunakan sistem
manajemen terintegrasi perusahaan yang dikenal sebagai ERP atau perencanaan
sumber daya perusahaan. Di sinilah perusahaan dapat melihat dan mengontrol operasi
mereka. ERP merupakan rangkaian aplikasi komputer yang dapat melihat segala
sesuatu yang terjadi di dalam perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan dapat
memantau semua tingkat bisnis dari manufaktur, penjualan, pembelian, keuangan dan
penggajian, dsb.

Anda mungkin juga menyukai