Anda di halaman 1dari 11

MODUL 1

A. NEGOSIASI

1. Pengertian Negosiasi
Negosiasi adalah roses tawar-menawar dengan jalan berunding guna mencapai kesepakatan
bersama antara satu pihak (kelompok atau organisasi) dan pihak (kelompok atau organisasi) yang
lain; penyelesaian sengketa secara damai melalui perundingan antara pihak yang bersengketa.
Negosiasi merupakan kata serapan bahasa inggris yang berasal dari kata negotiate yang
berarti : merundingkan, bermusyawarah.

Proses Negosiasi
a. Pihak yang memiliki program (pihak pertama) menyampaikan maksud dengan kalimat santun,
jelas, dan terinci.
b. Pihak mitra bicara menyanggah mitra bicara dengan santun dan tetap menghargai maksud
pihak pertama.
c. Pemilik program mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan meyakinkan mitra
bicara disertai dengan alasan yang logis.
d. Terjadi pembahasan dan kesepakatan terlaksananya program/ maksud negosiasi.

Negosiasi dan lobi


Dalam advokasi terdapat dua bentuk, yaitu formal dan informal. Bentuk formalnya, negosiasi
sedangkan bentuk informalnya disebut lobi.  Proses lobi tidak terikat oleh waktu dan tempat, serta
dapat dilakukan secara terus-menerus dalam jangka waktu panjang sedangkan negosiasi tidak,
negosiasi terikat oleh waktu dan tempat.

Keterampilan - keterampilan dasar


Berikut ini, adalah keterampilan -keterampilan dasar dalam bernegosiasi :
a. Ketajaman pikiran / kelihaian
b. Sabar
c. Kemampuan beradaptasi
d. Daya tahan
e. Kemampuan bersosialisasi
f. Konsentrasi
g. Kemampuan berartikulasi
h. Memiliki selera humor

Unsur-Unsur Negosiasi
a. ada dua pihak yang terlibat
b. ada kepentingan yang berbeda
c. ada perundingan 

Proses Negosiasi
a. menyampaikan gagasan dengan kalimat santun
b. menyanggah mitra biacra dengan santun
c. mengemukakan argumentasi dengan kalimat santun dan meyakinkan mitra bicara
terjadi kesepakatan terlaksananya program/ maksud negosiasi

Ada hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan negosiasi, diantaranya:


a. persiapan diri
b. saling menghormati
c. mematuhi aturan
d. usaha berdiskusi bukan debant
e. perlu kesabaran
f. terbuka dalam penyampaian
g. maksud
h. bersikap profesional
i. berpikir positif

Hal yang harus diperhatikan dalam menyanggah saat berdiskusi:


a. jangan memendang renadah pendapat orang lain
b. kemukakan sanggahan dengan kata-kata yang tidak menyakitkan hati
c. berikan alasan sanggahan dengan menunjukkan kelemahannya, kemukakan pertimbangan,
perbaikan, dan solusinya
d. kata-kata sanggahan harus sopan dan santuni

Taktik Bernegosiasi
1. Menyampaikan Gagasan atau Ide
a. Taktik mengulang yaitu pembicara dalam menyampaikan argumentasi atau pendapat
dilakukan secara berulang-ulang atau terus-menerus dengan kalimat yang berbeda-beda
pula. Meskipun kalimatnya berbeda, pada intinya isinya sama.
Contoh: “Sekali lagi saya katakan bahwa betapa besar manfaatnya … ”
“Saya tekankan lagi, betapa pentingnya … ”
b. Taktik memotong yaitu apabila pembicara berbicara terlalu banyak apalagi sampai melebihi
waktu yang disediakan, pembicaraan lawan langsung dipotong dengan alasan tertentu sesuai
dengan situasi. 
Contoh : Maaf sekarang giliran saya untuk bicara, mari kita patuhi aturan yang telah kita
sepakati.
c. Taktik mengagetkan
Taktik ini digunakan ketika ada lawan bicara yang membuat pernyataan negatif. Dengan
cara memberikan jawaban dari sudut pandang yang tak terduga.
Contoh: “Keberatan itu bisa dipahami, tetapi cobalah juga untuk mengerti bahwa …”
d. Taktik berterima kasih
Taktik ini digunakan jika ada informasi yang datang, meskipun informasi itu kurang
menyenangkan.
Contoh: “Terima kasih Anda telah menyampaikan informasi ini secara terus terang …”
2. Menyanggah Gagasan atau Ide
a. Taktik Provokasi yaitu menyampaikan pertanyaan yang langsung menyerang lawan agar
berbicara terus terang sehingga keyakinan lawan akan argumentasi yang disampaikan
menjadi ragu. 
Contoh : “Anda kelihatan ragu-ragu, sedikitpun saya tidak percaya”
b. Taktik Mengelak yaitu pembicara mengemukakan pendapat pakar atau tokoh terkenal yang
sejalan dengan pendapat pembicara. Taktik ini dapat dilakukan pada saat pendapat
pembicara diragukan kebenarannya, sementara itu pembicara sulit mempertahankannya.
Dengan menggunakan taktik ini pihak lawan akan berhadapan langsung dengan pakar atau
tokoh yang terkenal tersebut. 
Contoh : “Aristoteles mengatakan keadilan dibagi menjadi empat, ini membuktikan
bahwa keadilan bukan suatu hal yang sepele seperti yang anda kemukakan”
“Begawan ekonomi kita, Sumitro, pernah mengatakan seperti yang saya
katakana itu”
c. Taktik Membiarkan yaitu membiarkan lawan menyampaikan pendapatnya sampai selesai.
Pembicara mengingat bagian tertentu yang perlu ditanggapi, kemudian menanggapi
pendapat lawan setelah lawan selesai menyampaikan argumennya. 
Contoh :
“Anda mengatakan bahwa siswa dapat berprestasi dengan baik maka biarkan mereka berbuat
sendiri, guru tidak perlu terlalu banyak intervensi. Apa betul begitu?, apa tidak keliru? Kalau
siswa dibiarkan seenaknya berbuat maka hancurlah sekolah ini. Oleh karena itu disiplin itu
harga mutlak diterapkan dan guru harus mengintervensi apabila terjadi pelanggaran”
“Gagasan yang bagus. Saya juga punya gagasan yang tak kalah bagusnya. Ini dapat
dipertimbanghkan lagi …”
d. Taktik Menunda yaitu taktik yang digunakan oleh pembicara disaat argumentasi pembicara
kurang kuat/ kurang akurat sehingga posisinya tersudut, sedangkan pembicara belum siap
dengan jawaban. Mungkin bagi pihak lawan tidak puas karena pembicara sebenarnya
menghindar, akan tetapi taktik ini masih lebih baik daripada menjawab seadanya yang
mengakibatkan posisinya semakin tersudut. 
Contoh :
“Anda jangan tergesa-gesa, nanti pasti akan saya sampaikan dan akan saya uraikan.”
“Baiklah, saya akan menanggapi pertanyaan Saudara pada kesempatan lain karena banyak
hal yang dijelaskan dan tidak mungkin dalam waktu sesingkat ini.”
e. Taktik Betanya Balik
Taktik ini digunakan untuk mengingatkan lawan bicara bahwa yang dilakukan itu salah.
Contoh: “Benarkah Saudara bertanya seperti ini?”
“Apakah Saya tidak salah mendengarkan pendapat ini?”
“Apakah anda tidak keliru, Jika anda ikut ikutan maka…..”

Meyakinkan Pendapat
a. Taktik sugesti
Taktik ini bertujuan agar lawan bicara lebih mudah menrima pendapat Anda
Contoh: “Saudara belum memiliki koleksi barang-barang berharga …”
“Program ini sangat bermanfaat untuk pendidikan …”
b. Taktik kompromi
Taktik ini digunakan ketika menghadapi situasi yang sulit untuk mencapai keseimbangan
rasional atau kesepakatan.
Contoh:
“Mari kita pusatkan perhatian pada pokok permasalahan yang sedang kita hadapi ini …”
“Pendapat kami tak jauh berbeda dengan apa yang diperkirakan semua”
c. Taktik Konsensus yaitu menyampaikan rangkuman pendapat yang sudah disetujui oleh lawan
bicara agar tergerak hati lawan untuk menuruti kemauan pembicara.
Contoh : “Mari kita lihat lagi apa yang sudah kita bicarakan tadi.”
“Sebenarnya, kita telah menemukan titik temu tentang …”
“Kita telah setuju bahwa … Maka dari itu, marilah kita bersama-sama …”
d. Taktik melebih-lebihkan yaitu pernyataan ekstrem lawan sengaja kita lebih-lebihkan sehingga
lawan menarik kembali pernyataan yang diucapkan.
Contoh: “Berarti Saudara ingin mengatakan bahwa semua produk ini tak bermanfaat bagi
kesehatan manusia.”

PELATIHAN 1
1. Apa yang dimaksud bernegosiasi?
2. Apa saja hal yang dapat dinegosiasikan?
3. Mengapa dalam bidang perdagangan ada negosiasi? Kemukakan alasan Anda!
4. Bagaimana kalimat yang digunakan dalam negosiasi?
5. Bagaimana cara menggunakan taktik mengulang? Berikan contohnya!
6. Bagaimana cara menggunakan taktik membiarkan? Berikan contohnya!
7. Bagaimana cara menggunakan taktik sugesti? Berikan contohnya!
MODUL 2

MEMAHAMI FRASE DAN KLAUSA

1. Frase
Frase adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melampaui batas
fungsi. Misalnya: akan datang, kemarin pagi, yang sedang menulis.
Dari batasan di atas dapatlah dikemukakan bahwa frase mempunyai dua sifat, yaitu
a. Frase merupakan satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih.
b. Frase merupakan satuan yang tidak melebihi batas fungsi unsur klausa, maksudnya frase itu
selalu terdapat dalam satu fungsi unsur klausa yaitu: S, P, O, atau K.
Simak beberapa contoh frasa di bawah ini:
 ayam hitam saya
 ayam hitam
 ayam saya
 rumah besar itu
 rumah besar putih itu
 rumah besar di atas puncak gunung itu

Dalam konstruksi frasa-frasa di atas, tidak ada predikat. Lihat perbedaannya dibandingkan dengan
beberapa klausa di bawah ini:

 ayam saya hitam


 rumah itu besar
 rumah besar itu putih
 rumah putih itu besar
 rumah besar itu di atas puncak gunung

Dalam konstruksi-konstruksi klausa di atas, hitam, besar, putih, besar, dan di atas puncak


gunung adalah predikat.
Macam-macam frase:
a. Frasa ditinjau dari segi distribusi
1. Frase endosentrik
Frase endosentrik adalah frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Frase endosentrik dapat dibedakan menjadi tiga golongan yaitu:
 Frase endosentrik yang koordinatif, yaitu: frase yang terdiri dari unsur-unsur yang setara,
ini dibuktikan oleh kemungkinan unsur-unsur itu dihubungkan dengan kata penghubung.
Misalnya: kakek-nenek, pembinaan dan pengembangan, laki bini belajar atau bekerja
 Frase endosentrik  yang atributif, yaitu frase yang terdiri dari unsur-unsur yang tidak
setara. Karena itu, unsur-unsurnya tidak mungkin dihubungkan.
Misalnya: perjalanan panjang, hari libur perjalanan, hari merupakan unsur pusat, yaitu:
unsur yang secara distribusional sama dengan seluruh frase dan secara semantik
merupakan unsur terpenting, sedangkan unsur lainnya merupakan atributif.
 Frase endosentrik yang apositif: frase yang atributnya berupa aposisi/ keterangan
tambahan.
Misalnya: Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai.
Dalam frase Susi, anak Pak Saleh secara semantik unsur yang satu, dalam hal ini unsur
anak Pak Saleh, sama dengan unsur lainnya, yaitu Susi. Karena, unsur anak Pak Saleh
dapat menggantikan unsur Susi. Perhatikan jajaran berikut:
Susi, anak Pak Saleh, sangat pandai
Susi, …., sangat pandai.
…., anak Pak Saleh sangat pandai.
Unsur Susi merupakan unsur pusat, sedangkan unsur anak Pak Saleh merupakan aposisi.
2. Frase Eksosentrik
Frase eksosentrik ialah frase yang tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Misalnya:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di dalam kelas.
Frase di dalam kelas tidak mempunyai distribusi yang sama dengan unsurnya.
Ketidaksamaan itu dapat dilihat dari jajaran berikut:
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong di ….
Siswa kelas 1A sedang bergotong royong …. Kelas
Contoh lainnya diantaranya: di sawah, ke kantor, dari pasar

b. Frasa ditinjau dari jenis kata


1. Frase Nomina: frase yang memiliki distributif yang sama dengan kata benda.
Misalnya: baju baru, rumah sakit, meja kursi.
2. Frase Verbal: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan golongan kata kerja.
Misalnya: akan berlayar, akan belanja, sedang makan.
3. Frase Numeral: frase yang mempunyai distribusi yang sama dengan kata bilangan.
Misalnya: dua butir telur, sepuluh keping, lima puluh tahun.
4. Frase adjektifa, yaitu frasa yang unsur inti atau pusatnya berupa kata sifat.
Misalnya: sangat manis, enak sekali, sakit keras, sangat pintar.

PELATIHAN 2
1. Apa yang dimaksud dengan frasa?
2. Frasa ditinjau dari distribusinya ada berapa? Sebutkan!
3. Sebutkan frasa yang ditinjau dari jenis kata! Berilah contoh masing-masing dua!
4. Apa yang dimaksud dengan frase atributif? Berilah contohnya tiga!
5. Apa yang dimaksud dengan frase koordinatif? Berilah contohnya tiga!
6. Apa yang dimaksud dengan frase apositif? Berilah contohnya tiga!

Klausa
Klausa adalah satuan gramatikal yang terdiri dari subjek (S) dan predikat (P) baik disertai objek (O), dan
keterangan (K), serta memilki potensi untuk menjadi kalimat. Misalnya: banyak orang mengatakan.
Unsur inti klausa ialah subjek (S) dan predikat (P).
Contoh:
a. Orang itu bekerja di pabrik (S + P + Ket)
b. Dia cantik (S + P)
c. Mereka berbicara tentang politik (S + P + Pelengkap)
Catatan:
 Jika terdapat intonasi/tanda baca akhir bertupa tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda seru (!)
dinamakan kalimat.
 Tetapi jika intonasi atau tanda baca akhirnya bukan berupa tanda titik (.), tanda Tanya (?), atau tanda
seru (!) dinamakan klausa.
Kita perhatikan contoh berikut.
d. (4)   Dia pergi pukul enam pagi (S + P + Ket)
e. (5)   Saya sedang mandi (S + P)
f. (6)   Dia pergi pukul enam ketika saya sedang mandi (S + P + Ket Konjungsi + S + P)
Klausa Dia pergi pukul enam pagi disebut klausa utama atau induk kalimat, sedangkan klausa
ketika saya sedang mandi disebut klausa subordinatif atau anak kalimat (klausa bawahan). Kalimat
(4) dan (5), yang masing-masing terdiri atas satu klausa, disebut kalimat tunggal, sedangkan kalimat
(6) yang terdiri atas dua klausa, disebut kalimat majemuk.
PELATIHAN 3
1. Apa yang dimaksud dengan klausa?
2. Apa perbedaan antara frasa dan klausa?
3. Bagaimana ciri klausa utama? Berilah contohnya dua!
4. Bagaimana ciri klausa bawahan? Berilah contohnya dua!
5. Apa perbedaan antara klausa utama dan klausa bawahan?
MODUL 3

MENGENAL PENULISAN NARASI, DESKRIPSI, PERSUASI, ARGUMENTASI


& EKSPOSISI

Macam-Macam Paragraf tersebut terdiri dari Paragraf Narasi, Paragraf Deskripsi, Paragraf


Persuasi, Paragraf Argumentasi, dan Paragraf Eksposisi. Apa sih maksud paragraf-paragraf diatas? Ayo,
kita bahas bersama satu-persatu jenis paragraf diatas.

Macam-Macam Paragraf

1. Paragraf Narasi ( Menceritakan )


Paragraf Narasi adalah paragraf yang menceritakan suatu peristiwa atau kejadian yang
didalamya terdapat alur cerita, setting, tokoh dan konflik tetapi tidak memiliki kalimat utama. Ciri-
cirinya: ada kejadian, ada palaku, dan ada waktu kejadian.
Contoh Paragraf Narasi:
Jam istirahat. Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah.
Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan,mengernyitakan kening,tersenyum dan
kembali menulis. Asyik sekali,seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

2. Paragraf Deskripsi ( Menggambarkan )


Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang menggambarkan suatu objek sehingga pembaca
seakan bisa melihat, mendengar, atau merasa objek yang digambarkan itu. Objek yang dideskripsikan
dapat berupa orang, benda, atau tempat. Ciri-cirinya: ada objek yang digambarkan atau menggunakan
panca indera.
Contoh Paragraf Deskripsi :
Perempuan itu tinggi semampai. Jilbab warna ungu yang menutupi kepalanya membuat kulit
wajanya yang kuning nampak semakin cantik. Matanya bulat bersinar disertai bulu mata yang tebal.
Hidungnya mancung sekali mirip dengan para wanita palestina.

3. Paragraf Persuasi ( Mengajak )


Paragraf Persuasi adalah paragraf yang mengajak, membujuk, atau mempengaruhi pembaca agar
melakukan sesuatu. Ciri-cirinya : ada bujukan atau ajakan untuk berbuat sesuatu.
Contoh Paragraf Persuasi :
Susu sangat baik untuk kesehatan kita. Susu mengandung banyak kalsium yang sangat berguna
untuk pertumbuhan tulang kita. Selain itu, susu juga memiliki banyak protein yang bisa membantu
meningkatkan kecerdasan otak kita. Oleh karena itu, marilah kita perbanyak meminum susu.

4. Paragraf Argumentasi ( Pendapat )


Paragraf Argumentasi adalah sebuah paragraf yang menjelaskan pendapat dengan berbagai
keterangan dan alasan. Hal ini dimaksudkan untuk meyakinkan pembaca. Ciri-cirinya: ada pendapat dan
ada alasannya.
Contoh Paragraf Argumentasi :
Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan
demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa
anakanak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang
tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan
jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk
menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan
orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.
5. Paragraf Eksposisi ( Menjelaskan )
Paragraf Eksposisi adalah paragraf yang berisi ide, pendapat, buah pikiran, informasi, atau
pengetahuan yang ditulis dengan tujuan untuk memperluas wawasan pembaca. Ciri-cirinya: biasanya
terdapat kata "adalah" dan merupakan informasi.
Contoh Paragraf Eksposisi :
Ciplukan adalah tumbuhan semak yang biasa tumbuh di tanah-tanah kosong yang tidak terlalu
becek dan hanya bisa ditemukan saat musim penghujan. Tumbuhan ini biasanya mempunyai tinggi
antara 30-50 Cm, batangnya berwarna hijau kekuningan, buahnya berbentuk bulat dan berwarna kuning.
Selain mempunyai rasa yang manis, ternyata buah ciplukan menyimpan beberapa khasiat penting untuk
menyembuhkan beberapa penyakit.
Kesimpulan untuk memudahkan "Inget saja inti-inti dari jenis paragraf tersebut yaitu Narasi
(Menceritakan), Deskripsi (Menggambarkan), Persuasi (Mengajak), Argumentasi (Pendapat), dan
Eksposisi (Menjelaskan)".

PELATIHAN 4
1. Apa yang dimaksud dengan paragraf narasi?
2. Berikan contoh paragraf narasi?
3. Apa yang dimaksud dengan paragraf deskriptif?
4. Berikan contoh paragraf deskriptif?
5. Apa yang dimaksud dengan paragraf persuasi?
6. Berikan contoh paragraf persuasi?
7. Apa yang dimaksud dengan paragraf argumentasi?
8. Berikan contoh paragraf argumentasi?
9. Apa yang dimaksud dengan paragraf ekposisi?
10. Berikan contoh paragraf eksposisi?

Catatan: - Masing-masing contohnya harus berasal dari pikiran/imajinasi kalian (jangan sama dengan
buku/contoh yang sudah ada) minimal terdiri dari 10 kalimat.
MODUL 4

A. Teknik Meringkas
Bentuk ringkas dari karangan yang masih memperlihatkan sosok dasr dari aslinya. Inti tidak
meninggalkan urutan dasar yang melandasinya. Dengan kata lain memangkas hal-hal yang lebih kecil
yang meliputi gagasan utama bacaan, kerangka dasar masih tampak jelas.
Ciri-ciri ringkasan:
1. Inti tidak meninggalkan urutan dasar karangan.
2. Kerangka dasr masih tampak jelas
3. Memangkas gagasan utama menjadi lebih ringkas
4. Tujuannya untuk  memangkas gagasan.
Pada dasarnya sama dengan ringkasan dilihat dari tujuannya, keduanya mengambil betuk kecil
dari suatu karangan panjang. Perbedaannya ikhtisar tidak mempertahankan urutan gagasan yang
membangun akarangan itu, terserah pada pembuat ikhtisar. Untuk mengambil inti dia bebas mengambil
kata-kata, asal tetap menunjukan init dari bacaan tersebut.
Ciri- ciri ikhtisar:
a. Tidak mempertahnkan urutan gagasan
b. Bebas mengkombinasikan kata-kata asal tidak menyimpang dari inti.
c. Tujuannya untuk mengambil inti.
Ini rinciannya untuk bisa membedakan antara ringkasan dengan ikhtisar, diantaranya:

Ringkasan Ikhtisar
a. Membuat bentuk kecil karangan a. Mengambil intinya
b. Mereproduksikan kata pengarang b. Mereproduksikan kembali secara kreatif
c. Mempertahankan urutan gagasan kata dari pengarang.
karangan yang membangun sosok/ bahan c. Urutan gagasan yang diungkap kembali
karangan. tidak seperti urutan gagasan karangan.
d. Penyusunan terikat penataan, isi, dan d. Penyusunan bebas, mengungkapkan apa
sudut pandang. yang menurutnya mewakili inti bacaan.
e. Bersifat objektif, menyusun tidak boleh e. Subjektif, penyusunan boleh mengubah
mengubah susunan maupun sudut menurutnya yang mewakili init
pandang. f. Kalimat cenderung sesaui denag keinginan
f. Kalimat pendek dan senada dengan penyusuanan.
kalimat bacaan.

Langkah-langkah meringkas:
a. membaca naskah/teks asli beberapa kali;
b. mencatat gagasan utama penulis
c. membuang paragraf yang berisi contoh deskripsi atau kutipan;
d. membuang berbagai keterangan tambahan yang tidak penting dalam sebuah kalimat;
e. mengubah dialog langsung ke dalam bentuk tidak langsung;
f. sedapat mungkin menggunakan kalimat tunggal;
g. menyusun ringkasan dengan mempertahankan susunan gagasan tulisan asli.

Agar rangkuman tersebut baik, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
a. Isi rangkuman harus sesuai dengan sumber aslinya.
b. Urutannya mengikuti urutan sumber aslinya.
c. Jika rangkuman berbentuk paragraph, sebaiknya kalimat yang satu dengan kalimat yang lain
memiliki pertalian, baik dari segi bentuk maupun isinya.

Contoh:
Kereta api memang berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya. Tugas masinis hanya
mengatur kecepatan kuda kereta api. Adapun arah gerak (lurus atau belok) tak perlu diatur, tinggal
mengikuti jalur (rel) yang sudah ada. Saat melintas persimpangan, kereta api berbelok secara otomatis
sesuai formasi rel yang disusun pengatur lintasan.
Betapa susahnya masinis andai kereta api melaju di jalan raya. Karena berat dan panjang, kereta
api sangat sukar dikemudikan. Jangankan berbelok, mengerem saja susah. Tak bisa seketika berhenti
seperti halnya kendaraan bermotor. Makanya kadang terjadi kecelakaan kereta api menabrak kendaraan
atau orang.
Untungnya kereta api mempunyai jalun sendiri yakni rel. Jadi lebih aman dan nyaman. Untuk itu
kita perlu berterima kasih kepada George Stephenson yang menemukan rel kereta api.
Saat Stephenson belia, kereta api belum ditemukan. Dia tinggal di kota Wylam Inggris dalam
keadaan sangat miskin. Setiap hari ia bekerja sebagai “sopir” gerobak sapi. Bukan naik di atasnya,
melainkan berlari di sampingnya. Untuk membelokkan gerobak, ia menarik leher si sapi sesuai arah
yang dituju.
Kemudian dia pindah profesi mejadi kuli batubara. Kala itu kendaraan tidak menggunakan
bahan bakar minya (BBM) seperti premium atau solar, tapi batubara (arang). Nah, tugas Stephenson
adalah membersihkan batu bara agar siap digunakan. Yap, bisa dibayangkan saban hari wajah dan
tangan ilmuwan itu pasti coreng moreng terkena arang.
Meski demikian pekerjaan itu justru memberinya keuntungan besar. Dia menjadi tahu seluk
beluk mesin. Ia pun akhirnya diangkat menjadi teknisi. Sayang, pekerjaan itu tak menghindarkannya
dari kemiskinan. Maka tekad pun dicanangkan, dia akan bekerja pada James Watt (penemu mesin
uap) di Skotlandia. Karena tidak mempunyai uang, ia menempuh perjalanan Inggris-Skotlandia dengan
berjalan kaki.
Dari James Watt, Stephenson belajar banyak tentang mesin. Akhirnya bersama William
Hedley dan Timnothy Hackworth ia berhasil membuat lokomotif pertama di dunia. Semua mesin dalam
lokomotif bernama “blucher” itu merupakan buatan tangan. Bobot total jika tangki bahan bakar diisi
penuh batubara seberat 8 ton adalah 13 ton. Kereta api itu dijalankan pertama kali 25 Juli 1814 di kota
Cilingwood.
Tahun 1825 Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia, melintasi
Stockton dan Darlington. Lima tahhun kemudian dia membangun rel yang menghubungkan kota
Liverpol dengan Manchester.
Meski merupakan ilmuwan jenius, Stephenson tidak bisa membaca dan menulis alias buta
huruf. Maklum sejak kecil dia tidak sekolah karena orang tunya miskin. Setelah dewasa dan sukses dia
mengambil kursus baca tulis pada malam hari.
Stephenson lahir di Inggris 9 Juni 1781. Dia adalah pemegang hak paten lokomotif dan rel
kereta api. Saat ini rel ciptaannya dengan lebar celah 1,435 meter tak lagi digunakan. Rel modern
memiliki celah lebih besar agar memuat kereta berukuran besar pula. Dia meninggal di Inggris pada 12
Agustus 1848.

Teks di atas dapat diambil gagasan utamanya untuk disusun menjadi sebuah ringkasan.
a. Kereta api memang berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya.
b. bekerja sebagai “sopir” gerobak sapi.
c. pindah profesi mejadi kuli batubara.
d. pekerjaan itu justru memberinya keuntungan besar. Dia menjadi tahu seluk beluk mesin.
e. Stephenson belajar banyak tentang mesin
f. Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia.
g. Dia adalah pemegang hak paten lokomotif dan rel kereta api.

Ringkasan dalam bentuk paragraf:


Kereta api (KA) berbeda dengan kendaraan bermotor lainnya, karena KA berjalan di atas rel.
George Stephenson, sang penemu rel KA, sebelumnya bekerja sebagai ‘sopir’ gerobak sapi, yang
kemudian pindah profesi menjadi kul;I batubara. Pekerjaan itu memberinya keuntungan, karena dia
menjadi tahu tentang mesin. Akhirnya Stephenson memutuskan belajar tentang mesin kepada James
Watt. Bersama Hadley dam Timnothy Hackworth, ia berhasil membuat lokomotif pertama di dunia.
Tahun 1825 Stephenson membangun jaringan rel kereta api pertama di dunia. Dia adalah pemegang
hak paten lokomotif dan rel KA.

PELATIHAN 5
1. Apa yang dimaksud ringkasan?
2. Apa tujuan membuat ringkasan?
3. Jelaskan perbedaan antara ringkasan dan ikhtisar?
4. Bagaimana langkah-langkah membuat ringkasan?
5. Apa yang Anda ketahui tentang ringkasan dan rangkuman?
6. Hal-hal apa saja perlu diperhatikan dalam membuat rangkuman?
7. Carilah sebuah artikel di surat kabar, tentukan masing-masing ide pokok tiap paragraph kemudian
buatlah ringkasan artikel tersebut!

----------------------------------------------Terima kasih------------------------------------------------------

Keterangan:
1. Semua pelatihan wajib dikerjakan kemudian dikirim ke alamat yasmin_yusuf@rocketmail.com
2. Pelatihan tersebut paling lambat dikirim tanggal 1 Februari 2016.
3. Mohon dikerjakan dengan sebaik-baiknya.

Guru Mata pelajaran,


IRAWATI PUJI LESTARI, S.Pd.

Anda mungkin juga menyukai