Anda di halaman 1dari 15

PERAN MAHASISWA DALAM MENGATASI ISU HOAKS

DAN SARA PEMILU 2019

Disusun oleh:

M.Aqsal Indra Syukur 041911333158 2019


Ananda Dika Mahendra 041911333164 2019
Zakiyah Ayu Fitria 041911333197 2019
Fathma Azzahro 041911333203 2019
Angelina Priscilla 041911333255 2019

UNIVERSITAS AIRLANGGA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
JURUSAN AKUNTANSI
2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga Penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul Pengaruh Kenaikan
Harga Masker Terhadap Permintaannya. Pada akhirnya,dalam menyelesaikan karya tulis ini,
penulis telah banyak menerima bantuan dari berbagai pihak sehingga dalam waktu yang
relatif singkat karya tulis yang sederhana ini dapat terwujud. Oleh karena itu, Penulis
berkenan untuk menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih kepada: 
1. Kedua orangtua tercinta dan segenap keluarga yang telah banyak memberi 
dorongan baik moril maupun materiil. 
2. Tim Dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis Universitas Airlangga.
Penulis menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu,
Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak. Dengan iringan
doa semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis dan pembaca pada umumnya.

Surabaya, 27 Februari 2020

Penulis 

DAFTAR ISI

ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI.....................................................................................................................ii
BAB I................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................................2
BAB 2................................................................................................................................3
MANFAAT DAN METODE PENELITIAN....................................................................3
2.1 Manfaat Penelitian................................................................................................................3
2.2 Metode Penelitian...........................................................................................................3
BAB 3................................................................................................................................4
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................4
3.1 Persebaran Hoaks Di Indonesia............................................................................................4
3.2 Persebaran HOAKS di Kalangan Mahasiswa......................................................................4
3.2 Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Isu HOAKS dan Isu SARA Pemilu 2019...................5
BAB 4................................................................................................................................7
PENUTUP.........................................................................................................................7
4.1 Kesimpulan...........................................................................................................................7
4.2 Saran.....................................................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................8
LAMPIRAN......................................................................................................................9
Lampiran 1. Alasan Meneruskan Berita Heboh (Hoaks)..........................................................9
Lampiran 2. Saluran Penyebaran Berita Hoaks........................................................................9
Lampiran 3. Isi Hoaks yang Sering Diterimal..........................................................................10
Lampiran 4. Penggunaan Media Sosial Setiap Harinya..........................................................10
Lampiran 5. Menjumpai Hoaks dan Isu SARA di Media Sosial Terkait Pemilu 2019...........11
Lampiran 6. Membagikan Berita yang DiDapat dari Media Sosial Saat Itu..........................11
Lampiran 7. Membagikan Berita yang Didapat dari Media Sosial Saat Itu...........................11
Lampiran 8. Mengklarifikasi Berita yang Didapat dari Media Sosial saat itu........................12

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ketenangan dunia dewasa ini terganggu oleh isu nCoV-2019 atau bahasa umumnya
virus Corona yang bermula di Tiongkok. Virus ini cukup berbahaya karena mudah sekali
menular lewat udara. WHO baru-baru ini merilis perihal sebab musabab seseorang dapat
tertular virus Corona. Sudah banyak kasus Corona yang dilaporkan mayoritas negara di
dunia.
Data mencatat sebanyak 80 ribu orang terinfeksi nCoV-2019 dan 2.765 diantaranya
meninggal dunia (sampai tanggal 27 Februari 2020). Penyebaran cepat nCoV-2019 ini
mengancam kestabilan ekonomi dunia, khususnya penjualan masker. Permintaan masker
yang melambung tinggi membuka kran kemungkinan naiknya harga masker, tidak terkecuali
di Indonesia
Bambang Darmadi, salah seorang penjual masker mengatakan bahwa harga 1 kotak
masker yang berisi 50 lembar dijual dengan harga Rp200.000,- per kotaknya. Padahal, harga
umum 1 kotak masker adalah Rp20.000,- yang artinya kenaikan harga masker dapat
mencapai 10 kali lipat dari harga biasanya. Fenomena ini memunculkan polemik di
masyarakat terutama mahasiswa. Mereka yang memang membutuhkan masker untuk
pekerjaan, seperti pekerja bangunan, atau untuk melindungi mereka dari virus cukup
terpukul.
Oleh karena itu, kami ingin meneliti apa akibat yang ditimbulkan oleh kenaikan harga
masker tersebut. Apakah permintaan terhadap masker semakin menurun atau justru
sebaliknya mengingat hukum permintaan yang menyebutkan bahwa semakin naik harga suatu
barang maka semakin menurunlah permintaan akan barang tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pentingnya masker bagi masyarakat khususnya mahasiswa?


2. Apa langkah yang diambil khalayak untuk menyikapi naiknya harga masker?

1
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui pentingnya masker bagi masyarakat khususnya mahasiswa.


2. Untuk mengetahui langkah apa yang diambil khalayak dalam menyikapi naiknya
harga masker.

2
BAB 2
MANFAAT DAN METODE PENELITIAN

2.1 Manfaat Penelitian

1. Manfaat Praktis
Bagi penulis, manfaat praktis yang diharapkan adalah seluruh tahapan
penelitian serta hasil penelitian yang diperoleh dapat memperluas wawasan sekaligus
memperoleh pengetahuan mengenai pengaruh kenaikan harga masker di tanah air. Hal
itu sejalan dengan ilmu yang didapat di FEB tentang permintaan dan penawaran.
2. Manfaat Akademis
Manfaat akademis yang diharapkan adalah hasil penelitian dapat dijadikan
rujukan atau referensi bagi mahasiswa yang melakukan kajian tentang pengaruh virus
corona terhadap kenaikan harga masker.
2.2 Metode Penelitian

2.2.1 Jenis Penelitian


Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif. Pemilihan jenis
ini didasarkan atas pertimbangan bahwa dalam penelitian ini pertama -tama
penulis akan menggambarkan mengenai bagaimana respon mahasiswa
terhadap kenaikan harga masker dan dilanjutkan pendapat mereka akan
kejadian tersebut.
2.2.2 Metode Pengumpulan Data
1. Studi Kepustakaan
Dalam penelitian ini studi kepustakaan dilakukan dengan cara
membaca dan mempelajari sejumlah literature, jurnal ilmiah, website
internet untuk mendapatkan kerangka teori yang menjadi landasan
dalam penelitian ini
2. Studi Lapangan
Studi Lapangan dilakukan dengan dengan menyebar kuesioner yaitu
berisi daftar pertanyaan kepada responden yaitu Mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga

3
BAB 3
HASIL DAN PEMBAHASAN
3.1 Kenaikan Harga Masker di Indonesia

Seperti yang diungkap dimuka bahwa harga masker melonjak tajam hingga 10 kali
lipat lebih tinggi dari harga aslinya. Reuters, salah satu media internasional menyorot
perubahan tersebut dan mengatakan bahwa harga masker lebih mahal daripada emas. Banyak
pihak menyalahkan datangnya virus Corona sebagai dalang permasalahan harga masker ini.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa Tiongkok yang sangat membutuhkan masker juga
memesan masker di Indonesia ditambah orang lokal yang termakan isu Corona. Selain itu,
CNBC Indonesia melaporkan bahwa kain spunbond, yaitu kain bahan dasar masker, 60% nya
diimpor dari Tiongkok.
Lalu bagaimana dengan saluran persebaran hoaks ini? Hasil penelitian Mastel 2019
menunjukkan bahwa sosial media menjadi saluran penyebaran berita hoaks terbesar yaitu
sebesar 87.50 %.Hal yang mengejutkan lagi adalah isu Hoaks yang sering diterima adalah
mengenai isu sosial politik (93.20 %) disusul dengan isu SARA (76.20 %). Pada tahun 2019
yang notabene merupakan tahun politik, menjadikan hoaks yang bermuatan isu politik dan
isu SARA ini tumbuh ubur lewat media sosial dan saluran lainnya.
3.2 Efek Kenaikan Harga Masker dari Sudut Pandang Mahasiswa

Untuk mendukung serangkaian penelitian ini, kami telah mengadakan survey berupa
pengisian kuesioner yang diikuti oleh 76 mahasiswa dan dilaksanakan mulai Kamis, 15
Februari 2020 sampai dengan Kamis, 27 Februari 2020. Kuesioner ini kami tujukan untuk
mengetahui apa saja perilaku dan tanggapan yang mungkin timbul di kalangan mahasiswa
sebagai dampak dari naiknya harga masker di Indonesia.
Berdasarkan hasil kuesioner, sebanyak 65,6% responden selalu menggunakan media
sosial setiap hari. Selain itu, 49,2% responden sering menjumpai hoaks dan isu SARA saat
pemilu. Realitas angka ini cukup mengkhawatirkan karena berdasarkan pembahasan di atas,
saluran penyebaran hoaks terbesar adalah media sosial.
Namun, hal yang cukup mengejutkan muncul di pertanyaan apakah mahasiswa
membagikan berita yang didapat. Sebanyak 50,8% menjawab tidak pernah membagikan
berita yang didapat. Kenyataan ini cukup membawa berita baik karena dapat mengurangi

4
potensi hoaks untuk menyebar meskipun mayoritas responden menjawab kadang-kadang di
pertanyaan menginformasikan dan mengklarifikasi berita yang terindikasi hoaks.
3.2 Peran Mahasiswa Dalam Mengatasi Isu HOAKS dan Isu SARA Pemilu 2019

Berdasarkan data-data yang didapat dari studi pustaka dan kuesioner pada penelitian
ini, dapat dilihat bahwa Media Sosial menjadi saluran terbesar dalam persebaran hoaks,
terutama hoaks yang bermuatan sosial politik dan SARA. Menurut Henry Septanto (2018)
penyebaran hoaks di media sosial online memiliki latar belakang yaitu adanya kepentingan
politik, walaupun sasaran tembaknya adalah kekuasaan. Oleh karena itu isu SARA
dihembuskan dengan cara terorganisir sehingga tujuan penyebaran hoaks untuk
mempengaruhi opini masyarakat dapat sukses terlaksana. Berbagai informasi palsu atau
hoaks disebarkan terus-menerus untuk membangun rasa sentimen masyarakat.
Setelah melihat betapa besarnya pengaruh hoaks terhadap kehidupan sosial
dimasyarakat. Diharapkan para pengguna media sosial harus bijak dalam memilih informasi
yang didapatnya. Selain itu, peran pemerintah melalui instansi-instansi yang terkait seperti
KOMINFO dan POLRI khususnya divisi Cyber Crime harus berperan aktif menanggulangi
dan mengantisipasi bahaya hoaks, dari sisi dunia pendidikan semua institusi pendidikan harus
berperan aktif memberikan edukasi untuk menanggulangi dan mengantisipasi bahaya Hoaks
agar tidak ada lagi orang yang terpapar racun informasi. Mahasiswa, sebagai kalangan
akademisi memilki peran besar dalam menanggulangi dan mengantisipasi bahaya hoaks. Dari
Hasil survey Masyarakat Telematika Indonesia (2019) cara yang paling efektif yaitu melalui
edukasi atau sosialisasi, disusul dengan Tindakan Hukum, dan seterusnya. Sehingga, peran
mahasiswa dalam mengatasi isu hoaks dan SARA yaitu sebagai berikut
1. Mahasiswa Sebagai Promotor Bagi Generasi Muda Untuk Bijak Dalam
Menerima Informasi
Bijak dalam menerima informasi dapat dimulai dari tiap individu mahasiswa itu sendiri.
Dalam hal ini, Mahasiswa harus bisa memilih berita mana yang layak disebarluaskan maupun
tidak, karena satu berita dan informasi yang tersebar bisa jadi menimbulkan dampak yang
besar. Dengan bijak menerima informasi, sebelum meyebarluaskan berita tersebut, sudah
menjadi langkah awal dalam memerangi isu hoaks dan SARA. Gerakan anti hoaks dan
SARA ini dapat diawali dengan penguasaan point berikut ini
Literasi Media
Mempelajari Literasi Media erat kaitannya dengan peningkata kemampuan untuk
memahami dan menganalisis isi media , elemen-elemen literasi media menurut Silverblatt

5
(1995) diantaranya (1) kesadaran akan pengaruh media terhadap individu dan sosial; (2)
pemahaman akan proses komunikasi massa; (3) pengembangan strategi untuk menganalisis
dan mendiskusikan pesan media; (4) kesadaran bahwa isi media adalah teks yang
menggambarkan kebudayaan dan diri kita sendiri pada saat ini; dan (5) mengembangkan
kesenangan, pemahaman, dan penghargaan terhadap isi media. Kemampuan memahami dan
menganalisis isi media diharapkan bisa mengurangi persebaran hoaks dan juga pengaruh dari
isi hoaks tersebut terutama hoaksyang berkonten SARA.
Bagaimana Membedakan Berita Benar dan Berita Palsu
Penekanan terpenting yang berkaitan dengan hoaks ini adalah bagaimana bisa
menahan diri untuk tidak begitu saja menyebarkan kembali informasi yang diterima
sebelum tahu kebenaran dan manfaat dari informasi tersebut.
Dari data hasil kuesioner, sebagian besar responden pernah mengirimkan kembali
pesan yang belum tentuu benar kepada teman yang lainnya atau menshare di akun media
sosial miliknya. Artinya, sedikit yang meluangkan waktu untuk memeriksa kebenaran dari
informasi yang mereka terima tersebut. Untuk kedepannya Mahasiswa diharapkan
membiasakan diri untuk mengklarifikasi dan menemukan fakta sebuah informasi yang
menjadi kunci dari literasi public agar tidak terlibat menyebarkan kebohongan dan ikut
menyebarkan hasutan kebencian.
2. Mahasiswa Sebagai Agen Sosialisasi Tentang Isu Hoaks dan SARA
Salah satu bentuk implementasi dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pengabdian
masyarakat. Dalam kegiatan pengabdian kepada masyarakat , Mahasiswa dapat memberikan
sosialisasi bahaya berita hoax melalui kegiatan penyuluhan kepada masyarakat umum.
Kegiatan penyuluhan ini ditujukan kepada segenap lapisan masyarakat tidak hanya para
remaja dan pemuda sebagai pengguna aktif media sosial namun juga para orang tuanya.
Melalui kegiatan penyuluhan ini diharapkan akan tumbuh kesadaran dan kepedulian
masyarakat akan bahaya penyebaran berita hoax dan ujaran kebencian terhadap keutuhan
kerukunan hidup bermasyarakat. Selanjutnya masyarakat diharapkan akan lebih bijak dalam
menerima maupun berbagi informasi melaui media sosial khusunya untuk berita-berita yang
belum diteliti kebenaranya. Penyuluhan ini dapat melibatkan beberapa pejabat dari instansi
terkait dan tokoh agama/ masyarakat yang memiliki kompetensi dan dirasa tepat untuk
menyampaikan materi tentang bahaya berita hoax dipandang dari beberapa aspek berbeda.

6
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan beberapa hal mengenai peran
mahasiswa dalam mengatasi isu hoaks dan sara di pemilu 2019.
1. Hoaks tersebar dengan mudah karna didapatkan dari orang terpecaya seperti tokoh
politik,kerabat terdekat maupun teman melalui sosial media.
2. Jenis hoaks yang sering muncul bersinggungan dengan sosial politik dan Isu SARA
terutama saat pemilu 2019
3. Cara yang paling tepat dalam menangkal hoaks melalui pemberian edukasi maupun
sosialisasi yang dilakukan secara berkala.
4. Mahasiswa memiliki peran sebagai promotor bagi kaum muda agar lebih menyaring
informasi yang diterima karna mahasiswa memiliki pengaruh yang besar sebagai
penggerak

4.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka kami merekomendasikan berupa saran-


saran berikut:

1. Untuk meningkatkan pentingnya dalam menyaring informasi maka di perlukan


sosialisasi yang dilakukan dalam skala besar karna dengan begitu hoaks akan lebih mudah
untuk di cegah penyebarannya.

2. Mahasiswa sebagai agen perubahan harus secara aktif mencari kebenaran dari isu-isu
yang tersebar disosial media dan menyebarkan kebeneran tersebut kepada sekitarnya.

7
DAFTAR PUSTAKA
Latief (7 November 2017). Cara Cerdas Mencegah Penyebaran “Hoaks” di Media Sosial.
Dikutip 20 Oktober 2019 dari Kompas Nasional :
https://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/08020091/cara-cerdas-mencegah-
penyebaran-hoax-di-media-sosial
M. R. Marwan & Ahyad. Analisis Penyebaran Berita Hoax di Indonesia, Jurusan Ilmu
Komunikasi Fakultas Ilmu Komunikasi. 2017. hal 2
Masyarakat Telematika Indonesia. Hasil Survey Mastel Tentang Wabah HOAX Nasional.
2019, hlm 13 – 18
Taqwa, M. Khoiruzadid, Dkk. 2019. Analisis Perspektif Mahasiswa dalam menyikapi isu
SARA Menjelang Pilpres 2019. Jurnal Analisa Sosiologi. 19
Yunita (19 Januari 2017). Ini Cara Mengatasi Berita “Hoaks” di Dunia Maya. Dikutip 15
Oktober 2019 dari Kominfo :
https://kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-
maya/0/sorotan_media

8
LAMPIRAN
Lampiran 1.

Lampiran 2.

9
Lampiran 3.

Lampiran 4.

Lampiran 5.

10
Lampiran 6.

Lampiran 7.

Lampiran 8.

11
Lampiran 9

12

Anda mungkin juga menyukai