Disusun oleh:
Kelompok 2
1. Annisa Zahra Putri (6411420008)
2. Silma Maya Yunita (6411420009)
3. Laura Marulia Subroto (6411420010)
4. Dewi Anjani (6411420011)
5. Safira Ristia Wahyu Ningrum (6411420012)
KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2021
1. PENGERTIAN REKAM MEDIS
Rekam medis adalah berkas yang berisi identitas, anamnesa, penentuan fisik,
laboratorium, diagnosa dan tindakan medis terhadap seorang pasien yang dicatat baik
secara tertulis maupun elektronik.
1.1.Rekam Medis Dibagi Menjadi 2 Yaitu:
a. Rekam medis manual
Alur pelayanan dokumen rekam medis dengan cara manual dimulai dari
pasien datang dan dibuatkan berkas rekam medis untuk pasien baru dan
dicarikan berkas rekam medis lama untuk pasien lama, setelah itu berkas rekam
medis akan di antar ke klinik tujuan, setelah dokter selesai memeriksa dan
menuliskan pelayanannya kepada pasien, berkas rekam medis akan
dikembalikan ke bagian rekam medis untuk disimpan.
b. Rekam medis elektronik
Rekam medis elektronik merupakan catatan rekam medis pasien seumur
hidup pasien dalam format elektronik tentang informasi kesehatan seseorang
yang dituliskan oleh satu atau lebih petugas kesehatan secara terpadu dalam
tiap kali pertemuan antara petugas kesehatan dengan klien.
Isi sistem data elektronik
Rekam medis seorang pasien akan berisi 2 hal penting yaitu:
1. Dokumentasi data pasien tentang keadaan penyakit sekarang maupun
waktu yang lampau.
2. Dokumentasi tertulis tentang tindakan pengobatan yang sudah, sedang
dan akan dilakukanoleh dokter sebagai tenaga kesehatan profesional.
Jenis data yang disimpan
Jenis data yang disimpan dalam rekam medik elektronik adalah:
1. Teks dalam bentuk kode, narasi, dan laporan
2. Gambar dalam bentuk grafik komputer, hasil scanning, foto rontgen
Digital
3. Suara, misalnya suara jantung atau suara paru
4. Video, misalnya proses operasi atau tindakan medis lainnya
1.2.Perbandingan Penggunaan Manual Dan Elektronik
Sebelum implementasi RM-E, dengan kunjungan rata-rata pasien rawat jalan
700-800 pasien per hari, maka salah satu yang menjadi tanggung jawab Bidang
RMIK adalah menyediakan berkas rekam medis pasien dan mendistribusikan ke
klinik rawat jalan. Mengingat tanggungjawab dan beban kerja tersebut, ditemukan
komplain dari perawat Poliklinik maupun pasien rata-rata perhari mencapai 30-40
kasus rekam medis belum siap diklinik saat dokter akan memeriksa pasien. Setelah
implementasi RM-E Setelah implementasi RM-E Rawat Jalan keluhan dari
perawat Poliklinik menurun drastis, meskipun belum hilang sama sekali rata-rata
masih ada 5 laporan rekam medis belum ada saat dokter akan memeriksa, terutama
untuk yang belum menggunakan RM E.
1.3.Manfaat Dari Pelaksanaan Rekam Medik Elektronik
a. Penelusuran dan pengiriman informasi mudah
b. Bisa dikaitkan dengan informasi diluar rumah sakit
c. Penyimpanan lebih ringkas, data dapat ditampilkan dengan tepat
sesuai kebutuhan
d. Pelaporan lebih mudah dan secara otomatis
e. Kualitas data dan standar dapat dikendalikan
f. Dapat diintegrasikan dengan perangkat lunak pendukung keputusan.
2. PROSES REKAM MEDIK ELEKTRONIK SECARA UMUM
2.1. Alur Pendaftaran RM Elektro
Pada Gambar 1 tampilan form pengguna di atas terdapat dua pilihan pengguna yaitu
Admin dan Operator. Dimana setiap pengguna memiliki hak akses dan password
yang bebeda.
b. Ketika sudah memilih pengguna maka akan keluar tampilan untuk login password
sesuai pada jenis pengguna yang dipilihnya. Untuk pengguna Admin dapat
mengoperasikan keseluruhan sistem, dari mengentri data, mencari data dan mengedit
data tersebut. Sementara Operator hanya mempunyai hak untuk melakukan
pengentrian data pada program. berikut adalah tampilan untuk login password .
Gambar 2. Tampilan Form Login
Pada Gambar 2 tampilan form login terdapat nama user (pengguna) dan
password. Sehingga untuk bisa melanjutkan program harus memasuki password
yang benar.
c. Berikut tampilan menu utama
Selama ini, rekam medik mengacu pada pasal 46-47 UU No. 29 tahun 2004
tentang Praktik Kedokteran & Permenkes No. 269 tahun 2008 tentang Rekam Medik.
UU No. 29 tahun 2004 sebenarnya diundangkan saat rekam medik elektronik telah
banyak digunakan. Sedangkan Permenkes No. 269 tahun 2008 dengan adanya UU ITE
(Informasi dan Transfer Elektronik), secara umum penggunaannya sebagai dokumen
elektronik telah memiliki dasar hukum.
Aspek kerahasiaan & keamanan dokumen rekam medik yang selama ini
menjadi kekuatiran banyak pihak dalam penggunaan rekam medik elektronik
sebenarnya telah diatur di UU ITE dalam pasal 16. Dengan kemajuan teknologi, tingkat
kerahasiaan & keamanan dokumen elektronik terus semakin tinggi & aman.Salah satu
bentuk pengamanan yang umum adalah rekam medik elektronik dapat dilindungi
dengan sandi sehingga hanya orang tertentu yang dapat membuka berkas asli atau
salinannya yang diberikan pada pasien, ini membuat keamanannya lebih terjamin
dibandingkan dengan rekam medik konvensional. Penyalinan atau pencetakan rekam
medik elektronik juga dapat dibatasi, seperti yang telah dilakukan pada berkas
multimedia (lagu/video) yang dilindungi hak cipta, sehingga hanya orang tertentu yang
telah ditentukan yang dapat menyalin atau mencetaknya. Rekam medik elektronik
memiliki tingkat keamanan lebih tinggi dalam mencegah kehilangan atau kerusakan
dokumen elektronik, karena dokumen elektronik jauh lebih mudah digunakan
dibandingkan dokumen konvensional.
Hal ini juga berlaku bagi rekam medis elektronik yang merupakan salah satu
bentuk dari kegiatan rekam medis.Undang-Undang No. 11 tahun 2008 tentang ITE
merupakan dasar hukum yang dapat diterapkan terhadap rekam medis elektronik.
Menurut pasal 44 UU ITE alat bukti yang sah selain yang ditentukan peraturan
perundang-undangan termasuk juga alat bukti lain berupa informasi elektronik
dan/atau dokumen elektronik. Dengan demikian rekam medis elektronik termasuk
alat bukti yang sah sesuai dengan ketentuan Undang-Undang.
Pasal 47
Saputro, A. D. Peningkatan Mutu & Efisiensi Pelayanan Melalui Implementasi Rekam Medis
Elektronik di RS Bethesda Yogyakarta. Prosiding: Seminar Nasional Rekam Medis &
Informasi Kesehatan. ISBN: 978-602-6363-47-3.
Adnur, Linda Handayani., Erna Mutiara., dan Ria Masniasari Lubis.(2013). Perencanaan
Sistem Informasi Rekam Medis Di Rumah Sakit Umum Daerah Aceh Singkil.Diakses
Melalui :
https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrxwnr0ZlVhcVYA1R7LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZ
zMEcG9zAzQEdnRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1633015669/RO=10/RU=https%3
a%2f%2fjurnal.dcc.ac.id%2findex.php%2fonesismik%2farticle%2fdownload%2f304
%2f158%2f/RK=2/RS=_Rx9AjtIcycMv9nwQGWIR0ZQwu4-.Tanggal 30 September
2021