Anda di halaman 1dari 10

Anggota:

DI/ TII Alexander/XIIB/1


Marchelus/XIIB 9
Yhesanto/XIIB/ 21
Negara Islam Indonesia (NII) atau yang
juga disebut Darul Islam (DI) dipimpin

DI/TII
oleh Kartosuwiryo pada 7 Agustus 1949.

Pemberontakan Darul Islam/Tentara


Islam Indonesia (TII) terjadi di beberapa
daerah yang ada di Indonesia
Latar
Belakang
Terjadinya pemberontakan DI/TII di Jawa Barat ini
dilandasi ketidakpuasan dari Kartosoewirjo terhadap
kemerdekaan Republik Indonesia.

Waktu itu, kemerdekaan RI dibayang-bayangi kehadiran


Belanda yang masih ingin berkuasa atas Indonesia.
Pembentukan DI/ TII juga didasari oleh penolakan
perjanjian Renville yang dianggap merugikan Indonesia
Jalan
Pemberontakan
Pemberontakan DI/ TII berhasil menyebar ke berbagai wilayah dan mulai melakukan penyerangan
seperti Jawa Tengah, Aceh, Kalimantan Selatan dan Sulawesi Selatan. DI/TII di Jawa Tengah
dipimpin oleh Amir Fatah.

Gerakan DI/ TII di wilayah Sulawesi Selatan dipimpin oleh Kahar Muzakkar. Sementara itu, gerakan
DI/ TII di Kalimantan Selatan dipimpin oleh Ibnu Hajar yang merupakan seorang mantan anggota
TNI.

Gerakan DI/TII di Aceh dipimpin oleh Daud Beureueh. la pernah menjabat sebagai Gubernur Militer
Daerah Istimewa Aceh sewaktu Agresi Militer Belanda I.
Tokoh-Tokoh
DI/ TII

S.M. Kartosuwiryo Daud Beureueh Amir fatah


Tokoh-Tokoh
DI/ TII

Ibnu Hajar Kahar Muzakar


Akhir Pemberontakan
Di Berbagai Wilayah

Akhir dari pemberontakan DI/TII di Aceh adalah menyerahnya


Daud Beureueh setelah dicapai kesepakatan dalam
Musyawarah Kerukunan Rakyat Aceh. Musyawarah ini
mendirikan kembali provinsi Aceh dengan status daerah
istimewa.

Penyelesaian pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah dilakukannya Operasi


dengan nama Operasi Gerakan Benteng Negara di bawah pimpinan Letkol
Sarbini, kemudian dipimpin oleh Letkol M. Bachrun dan selanjutnya dipimpin
oleh Letkol Ahmad Yani.
Akhir Pemberontakan
Di Berbagai Wilayah

Pada bulan Februari 1965, Kahar Muzakar berhasil ditembak dan pada
bulan Juli 1965, orang kedua setelah Kahar (Gerungan) dapat
ditangkap. Peristiwa tersebut mengakhiri pemberontakan DI/TII di
Sulawesi Selatan.

Akhir pemberontakan DI/ TII yang ada di Kalimantan


adalah penangkapan dan pengeksekusian Ibnu Hajar pada
Juli 1963
Penumpasan

Operasi Pagar Betis adalah operasi militer Indonesia untuk mengakhiri pemberontakan DI/TII di Jawa
Barat yang dipimpin oleh Kartosuwiryo, dengan mengepung markas pemberontak di Gunung Geber.
Dalam operasi ini, TNI yang dipimpin oleh Divisi Siliwangi, mengepung wilayah-wilayah yang
menjadi basis kekuatan DI/TII dan membatasi gerakkan mereka.

Akhirnya pada 4 Juni 1962, Kartosuwiryo berhasil ditangkap di Gunung Geber. Tertangkapnya
Kartosuwiryo ini mengakhiri pemberontakan DI/TII
Terima
Kasih

Anda mungkin juga menyukai