Anda di halaman 1dari 27

No.

Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 1 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)

LEMBAR PERSETUJUAN

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 2 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
TUJUAN
− Memberikan pemahaman dan penjelasan bagi seluruh Karyawan mengenai Compensation dan Benefit yang diperoleh,
Fasilitas loan yang ada dan Benefit lainnya yang ada di BFI
− Tertib administrasi

DEFINISI KARYAWAN

NO ISTILAH DEFINISI
Berdasarkan Status
Karyawan yang telah lewat masa percobaan dan mendapatkan “Surat
1 Karyawan Tetap
Pengangkatan” menjadi Karyawan Tetap.

Karyawan yang bekerja berdasarkan ikatan kontrak untuk periode tertentu,


2 Karyawan Kontrak
sesuai kesepakatan kedua belah pihak yang ditetapkan dimuka, termasuk
benefit yang diterima Karyawan bersangkutan.
Calon Karyawan Tetap yang masa kerjanya kurang dari tiga bulan dan belum
3 Karyawan Percobaan mendapatkan Surat Pengangkatan Karyawan dari BFI, sehingga belum berhak
menikmati benefit lain yang diberikan oleh BFI, kecuali Gaji Pokok dan Tunjangan
Transport.

Orang yang dipekerjakan dengan sistem perhitungan kerja secara harian, dan
4 Karyawan Harian
tidak tercatat sebagai Karyawan BFI.

Karyawan yang diberi kesempatan untuk belajar di Perusahaan dengan


Karyawan Magang /
5 sejumlah uang saku yang ditetapkan di muka. Setelah periode magang berakhir,
Management
maka Karyawan Magang dapat diangkat menjadi Karyawan Tetap, bila
Trainee
memenuhi kualifikasi jabatan yang ditetapkan.

Karyawan divisi Marketing / Operation, yang sifat pekerjaannya berhubungan


6 Karyawan Lapangan
dengan pihak eksternal (konsumen/supplier/agen/pihak ke-3 lainnya) dan
bertugas di luar kantor.

Karyawan divisi Marketing / Operation, yang sifat pekerjannya tidak perlu


7 Karyawan Non Lapangan
bertugas di luar kantor, baik harus berhubungan dengan pihak eksternal
maupun internal.

DEFINISI LAINNYA

NO ISTILAH DEFINISI

Domisili/tempat/cabang yang digunakan sebagai patokan untuk dasar


1 Homebase
pemberian subsidi
Perumahan/Penempatan kepada karyawan.
Imbalan yang diterima oleh Karyawan secara tetap jumlahnya, tidak
2 Tunjangan Tetap
tergantung dengan jumlah hari kehadiran Karyawan dan teratur
pembayarannya.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 3 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
Bantuan dalam bentuk nominal yang diberikan oleh BFI kepada Karyawan,
3 Subsidi
sehubungan dengan tugas atau jabatan yang dipegangnya.

Perhitungan benefit berdasarkan kepada jumlah hari kerja sesuai SK/Surat


4 Perhitungan prorata/rapel
Penawaran Kerja (Offering Letter) dan ketentuan sampai dengan hak Karyawan.
Tempat tinggal yang disediakan oleh BFI untuk Karyawan tertentu yang
5 Mess
ditempatkan atau sedang melakukan perjalanan dinas ke Cabang tersebut.
Tempat tinggal yang disediakan oleh BFI khusus untuk Karyawan tertentu dan
6 Rumah Dinas
keluarganya, dan tidak diperuntukkan bagi Karyawan lain.

7 COLA (Cost of Living Allowance) Yaitu penyesuaian karena kenaikan biaya hidup yang ditunjukkan dengan
besarnya tingkat inflasi.
Menunjukkan fungsi dan tanggung jawab seorang karyawan
8 Jabatan
sebagaimana tertuang dalam bagan organisasi. Jabatan terkait
langsung dengan Job Grade.

9 Keluarga Karyawan Adalah, sesuai dengan prioritas, sebagai berikut :

1. Anggota keluarga dengan keturunan garis lurus ke bawah (Pasangan/ Anak-


anak sah yang terdaftar pada Human Capital di head Office);atau

2. Anggota keluarga dengan keturunan garis lurus ke atas (Orang Tua/ Adik/
Kakak kandung); atau

3. Keluarga Orang Tua kandung (Kakak/Adik dari Orang Tua Kandung)


Subsidi yang diberikan kepada karyawan yang berhak mengambil
10 Subsidi Kendaraan
COP , namun memilih untuk menerima subsidi bulanan.

11 Harga Kesepakatan Dimuka (HKD) Jumlah yang harus dibayar oleh karyawan sebelum berakhirnya periode COP normal

12 Range Salary Batasan minimal dan maksimal gaji pokok karyawan berdasarkan Personal Grade.

DEFINISI PINJAMAN KARYAWAN

NO ISTILAH DEFINISI
adalah pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dalam rangka
1. Pinjaman Komersial kepemilikan barang dan dicatat sebagai piutang Pembiayaan Konsumen /
Consumer Finance (CF) dengan mengikuti syarat - syarat pembiayaan CF
dan ketentuan tambahan sesuai SK yang ditetapkan.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 4 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
adalah pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dengan perlakuan
khusus dan dicatat sebagai Pinjaman Karyawan, terdiri dari:
2. Pinjaman Non Komersial a. Pinjaman Dengan Subsidi Bunga, yaitu pinjaman Karyawan yang
dikenakan bunga yang lebih rendah daripada bunga komersial (atau
terdapat subsidi bunga dari Perusahaan).
b. Pinjaman Tanpa Bunga, dibagi menjadi 2, yaitu:
Pinjaman Dengan Subsidi Pokok, merupakan program
pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan kepada
Karyawan yang memenuhi syarat tertentu untukmembeli
barang yang diperlukan untuk menunjang tugas dan
tanggung jawabnya serta diharapkan dapat meningkatkan
kinerja yang bersangkutan di Perusahaan.
Pinjaman Tanpa Subsidi Pokok, merupakan program pinjaman
yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan yang
memenuhi syarat tertentu untuk membeli barang yang
diperlukan untuk mendukung tugas dan tanggung jawabnya.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 5 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
A. REMUNERASI
Remunerasi adalah imbalan atau balas jasa yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan dapat berupa gaji,
honorarium, tunjangan tetap, insentif, bonus, atau pensiun sebagai akibat dari prestasi yang telah
diberikan oleh karyawan dalam rangka mencapai tujuan perusahaan .

Ketentuan :
i. Paket remunerasi karyawan yang diberikan oleh BFI selalu memperhatikan :
- Peraturan Perusahaan yang berlaku
- Peraturan Pemerintah, penyesuaian pasar, kebutuhan BFI, posisi dan performance Perusahaan dan
Karyawan
ii. Apabila Karyawan mengalami proses assignment, demosi, mutasi, dan promosi maka pemberian subsidi
dan benefit karyawan akan mengikuti Job Grade dan Personal Grade Karyawan yang dituju.
iii. Jika terjadi penurunan terhadap total subsidi dan benefit yang diterima oleh karyawan akibat proses
assignment, demosi, mutasi, dan promosi yang terjadi maka:
- Perusahaan dapat memberikan subsidi khusus/tambahan bila dalam proses assignment terjadi
penurunan JG dan benefit sampai periode assignment berakhir (maksimal 1 tahun) berdasarkan
ketentuan perusahaan.
- Perusahaan tidak akan memberikan subsidi khusus/tambahan bila dalam proses demosi, mutasi dan
promosi terjadi penurunan JG atau benefit
iv. Pengaturan terkait mengenai proses assignment, demosi, mutasi, dan promosi diatas diatur dalam SK
tersendiri.

Sistem Remunerasi yang di terapkan Perusahaan terdiri dari:


1. Gaji Pokok & Tunjangan Tetap:
a. Gaji Pokok
b. Tunjangan Transport
2. Tunjangan Pajak
3. Tunjangan Hari Raya (THR)
4. Performance Bonus
5. Lembur
6. Bonus Pencapaian Target (Incentive)
7. BPJS Ketanagakerjaan
8. Asuransi Jiwa dan Kecelakaan Diri
9. Dana duka cita Dan Realisasi Program Asuransi Personal Accident (PA) & Asuransi Jiwa (Life)
10. Dana Pensiun
11. Benefit Kesehatan (Medical)
12. Subsidi:
a. Subsidi Jabatan
b. Subsidi Penempatan
c. Subsidi Perumahan
d. Subsidi Komunikasi
e. Subsidi Pemeliharaan Kendaraan
f. Subsidi Olahraga
g. Subsidi Cash Cashier
h. Subsidi Penampilan
i. Subsidi Biaya Perabotan Rumah Tangga Untuk BM / DBM

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 6 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
j. Subsidi Biaya Relokasi sekolah
k. Subsidi Pulang Homebase
l. Subsidi Khusus
- Subsidi Khusus Biaya Pulang Homebase
- Subsidi Tambahan Biaya Hidup

KETENTUAN MENGENAI REMUNERASI YANG DITERIMA ADALAH SEBAGAI BERIKUT:


1. GAJI POKOK & TUNJANGAN TETAP
a. GAJI POKOK
Adalah upah pokok yang diterima Karyawan sebelum memperhitungkan tunjangan dan potongan
lainnya.
Peninjauan gaji pokok didasarkan kepada :
- Peraturan Pemerintah
- Prestasi Karyawan (berdasarkan Performance Review)
- Kebutuhan Perusahaan
- Pendapatan Perusahaan

Panduan:
i. Penyesuaian Gaji Pokok Tahunan
a. Peninjauan gaji Karyawan dilakukan satu kali dalam satu tahun yaitu pada setiap awal tahun
(Januari) dan berlaku efektif pada awal tahun tersebut. Besarnya kenaikan gaji standar
dihitung dari budget adjustment nasional dan mengikuti ketentuan yang berlaku berdasarkan
performance untuk tahun tersebut. Besarnya kenaikan gaji standar adalah sebagai berikut :

Nilai Performance Rating Besarnya kenaikan gaji standar


Above Expectation -
> 4 s/d 5 COLA + 5 % s/d 30 %
Outstanding
Meet Expectation 3 s/d 4 COLA + 5 % s/d 20 %

Need Improvement -
<3 COLA + 1 % s/d 5 %
Unsatisfactory

b. Bagi Karyawan yang Gaji Pokoknya sudah masuk dalam range salary, maka penyesuaian
Gaji Pokok akan dihitung secara normal (tidak dikalikan dengan faktor akselerasi ataupun
deselerasi ) sesuai dengan kebijakan Perusahaan dalam penentuan besaran penyesuaian
Gaji Pokok Tahunan karyawan
c. Bagi Karyawan yang Gaji Pokoknya di bawah range salary, maka penyesuaian Gaji Pokok
dapat dikalikan dengan koefisien akselerasi untuk mempercepat Gaji Pokok karyawan
masuk ke dalam range Personal Grade-nya
d. Bagi Karyawan yang Gaji Pokoknya sudah berada di atas range salary, maka penyesuaian
Gaji Pokok akan dikalikan dengan koefisien deselerasi agar Gaji Pokok Karyawan tidak
terlalu jauh dari range Personal Grade-nya
e. Koefisien akselerasi dan deselerasi akan ditentukan dengan Kebijakan tersendiri oleh
management, disesuaikan dengan kemampuan perusahaan
f. Pengaturan penyesuaian gaji pokok tahunan akan ditentukan dengan SK & SOP tersendiri

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 7 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
ii. Penyesuaian Gaji Pokok Tengah Tahun
a. Review Gaji Pokok tengah tahunan berdasarkan kebijakan Direksi bagi Karyawan yang
berprestasi dan/atau pertimbangan khusus
b. Karyawan yang Gaji Pokoknya masih dibawah Range
c. Karyawan yang mengalami promosi JG/PG, dan menyebabkan Gaji Pokok Karyawan
berada di bawah Range
d. Berakhirnya masa probation (percobaan) untuk Karyawan Percobaan sesuai perjanjian awal
*)
pada saat rekrutmen
e. Adanya perubahan kesepakatan antara Karyawan Kontrak dengan BFI setelah masa kontrak
lama berakhir baik berupa perpanjangan kontrak/pengangkatan karyawan
*)
tetap/promosi/mutasi
f. Pengaturan penyesuaian gaji tengah tahun akan ditentukan dengan SK & SOP tersendiri
disesuaikan dengan kebijakan management dan kemampuan perusahaan
g. Penyesuaian Gaji Pokok Tengah Tahun dilakukan pada bulan Juli

Note :
*)
Pengajuan penyesuaian gaji tsb bukan merupakan hal yang wajib dan menjadi keharusan
untuk diajukan oleh user terkait

iii. Penyesuaian Gaji Pokok karena menyesuaikan dengan peraturan pemerintah yang berlaku (misal:
kenaikan tingkat UMR/UMP)

iv. Kebijakan Direksi lainnya

v. Gaji dibayarkan setiap akhir bulan


- Pembayaran gaji disesuaikan periode pembayaran payroll yang ditentukan oleh perusahaan.
- Bagi Karyawan yang bergabung bukan pada tanggal 1 bulan tersebut, maka gaji akan dihitung
secara prorata berdasarkan jumlah hari kerja pada bulan tersebut. Karyawan yang bergabung
setelah proses gaji (setiap tanggal 15), maka gaji dibayarkan rapel pada bulan berikutnya.
Contoh:
a. Karyawan yang masuk tanggal 5 Juni, maka pembayaran gaji akan dihitung prorata (5
Juni s.d. 30 Juni) dan dibayarkan pada tanggal 25 Juni
b. Karyawan yang masuk tanggal 17 Juni, maka pembayaran gaji (17 Juni s.d. 30 Juni) akan
dirapel dan dibayarkan pada tanggal 25 Juli

B. TUNJANGAN TRANSPORT
Adalah tunjangan yang diberikan kepada seluruh Karyawan BFI untuk transportasi dari tempat tinggal ke
kantor pergi pulang.

Ketentuan pemberian Tunjangan Transport sebagai berikut:


a. Tunjangan transport diberikan kepada karyawan tetap, karyawan kontrak dan karyawan
percobaan.
b. Besarnya tunjangan transport diberikan dengan besaran yang sama untuk semua level dan
tidak dibedakan berdasarkan Job Grade/Personal Grade dan Wilayah.
c. Besarnya tunjangan, akan diatur dalam SK tersendiri

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 8 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
2. TUNJANGAN PAJAK
Adalah kewajiban atas seluruh benefit yang diperoleh Karyawan dari BFI ditanggung dan dibayarkan oleh
BFI, sehingga Karyawan tidak memiliki kewajiban pajak atas benefit yang diterima oleh Karyawan dari BFI.

Ketentuan:
− Diberikan kepada seluruh Karyawan, sehingga Karyawan menerima penghasilan bersih (net take home
pay) setiap bulannya
− Dengan sistem perhitungan adalah gross-up dan pajak ditanggung oleh BFI, Karyawan harus mengikuti
Peraturan Pemerintah tentang NPWP.
− Setiap karyawan wajib memiliki NPWP. BFI tidak mengurus NPWP yang sifatnya pribadi/personal. NPWP
personal diurus oleh masing-masing Karyawan yang bersangkutan dan ketentuan mengenai NPWP
tersebut adalah tangung jawab dari Karyawan
− Bagi karyawan yang belum memiliki NPWP, tax penalty ditanggung oleh karyawan yang bersangkutan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

3. TUNJANGAN HARI RAYA (THR)


Adalah tunjangan hari raya keagamaan yang diberikan oleh BFI menjelang hari Raya Keagamaan yang
berupa uang atau dalam bentuk lain sesuai dengan peraturan yang berlaku.

Ketentuan:
a. Diberikan kepada seluruh Karyawan yang telah bekerja minimal 3 bulan berturut-turut. Standard THR
adalah satu bulan upah (Gaji Pokok + Tunjangan Transport) atau sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga
Kerja RI yang berlaku.
Khusus untuk Karyawan yang belum bekerja selama 1 tahun penuh, akan diperhitungkan secara
prorata.
Contoh : Karyawan A mulai bekerja tanggal 1 Mei 2009, dan pada tgl 15 Desember 2009 dilakukan
pembayaran THR untuk Lebaran tanggal 22 Desember 2005, maka Karyawan A berhak mendapatkan
THR sebesar (1 Mei s/d 22 Desember): 236/365 x gaji pokok.
b. Patokan hari raya yang digunakan adalah Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) dan berlaku bagi seluruh
Karyawan. THR dibayarkan satu kali dalam setahun menjelang Hari Raya Idul Fitri, yaitu selambat-
lambatnya 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan Hari Raya Idul Fitri.
c. Direksi dapat mengambil kebijakan lain mengenai tanggal pembayaran THR sepanjang sesuai dengan
peraturan yang berlaku.

4. PERFORMANCE BONUS
Adalah bonus yang diberikan kepada Karyawan tertentu yang memberikan kontribusi melebihi persyaratan
kerja yang ditentukan, antara lain ditunjukkan dengan nilai performance evaluasi yang tinggi.

Perusahaan tidak berkewajiban untuk memberikan performance bonus. Bonus dapat diberikan
berdasarkan pertimbangan Direksi atas performance Karyawan dan Perusahaan secara keseluruhan, yang mana
anggarannya harus mendapatkan persetujuan dari Komisaris

Performance bonus dikaitkan dengan:


- Profitabilitas Perusahaan
- Prestasi kerja sesuai hasil penilaian kerja Karyawan yang bersangkutan (performance
evaluation) Jabatan dalam organisasi

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 9 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
- Persetujuan
RUPS/Komisaris
Kebijakan Direksi
- Jumlah anggaran yang disetujui

Ketentuan:
a. Performance bonus (jika ada) dibagikan kepada Karyawan Tetap berdasarkan Performance Review
Karyawan
Penilaian kerja dilakukan berdasarkan Laporan Performance Review yang dibuat Karyawan
dan disetujui oleh Departemen Head dan Division Head.
Laporan tersebut menjadi dasar penentuan jumlah bonus yang diberikan kepada Karyawan
b. Besarnya performance bonus akan diputuskan oleh Direksi
c. Performance Bonus tidak diberikan kepada karyawan level Support Staff
d. Tidak berlaku untuk Karyawan yang sudah mengajukan Surat Pengunduran Diri sebelum Performance
Bonus dibagikan
e. Bukan merupakan hak Karyawan selama belum dibayarkan oleh Perusahaan

5. LEMBUR
Adalah penggantian uang yang diberikan BFI sebagai imbalan kepada Karyawan karena telah melakukan
pekerjaan atas penugasan Dept. Head atau Branch Manager yang melebihi jam kerja atau hari kerja normal yang
ditetapkan BFI.
Ketentuan:
a. Upah lembur diberikan kepada Karyawan Tetap, Karyawan Kontrak dan Karyawan Percobaan yang
fungsinya sebagai karyawan support yang bukan merupakan karyawan Lapangan, yang bekerja di luar
waktu kerja normal yang ditetapkan oleh BFI serta memenuhi persyaratan yang ditetapkan
dalam suatu Surat Keputusan yang disetujui Direksi
b. Perhitungan upah lembur mengikuti Kepmenaker yang berlaku

6. BONUS PENCAPAIAN TARGET (INCENTIVE)


Adalah bonus yang diberikan Perusahaan kepada Karyawan tertentu yang memenuhi target kerja yang
ditetapkan perusahaan sehingga dapat memacu produktifitas dan kualitas kerja Karyawan.
Ketentuan:
a. Diberikan kepada Karyawan Tetap atau Kontrak di bagian Marketing atau Kredit Kontrol Cabang.
b. Pembayaran dilakukan secara periodik dengan durasi minimal 3 bulan sekali.
c. Teknis perhitungan dan persyaratan bonus pencapaian target akan dituangkan lebih lanjut dalam SK
tersendiri.

7. BPJS KETENAGAKERJAAN (eks JAMSOSTEK)


Adalah program Pemerintah yang wajib diikuti oleh semua Perusahaan untuk memberikan perlindungan
bagi Karyawan dengan iuran yang sebagian dibayar oleh Karyawan dengan pemotongan gaji bulanan dan
sisanya disubsidi oleh BFI sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Ketentuan:
a. Hanya untuk Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap
b. Besarnya iuran yang dicover adalah dihitung dari gaji pokok plus tunjangan transport
c. Iuran BPJS ketenagakerjaan per bulan mengikuti peraturan pemerintah yang berlaku saat ini, yaitu
sebesar 9.24%, dengan perincian :

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 10 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
- Jaminan Kecelakan Kerja : 0.24 %
Jaminan kecelakaan kerja memberikan kompensasi dan rehabilitasi bagi tenaga kerja yang
mengalami kecelakaan pada saat mulai berangkat bekerja sampai tiba kembali di rumah atau
menderita penyakit akibat hubungan kerja. Iuran premi ditanggung oleh BFI

- Jaminan Hari Tua : 5.70 %


Program jaminan hari tua diselenggarakan dengan sistem tabungan hari tua, yang iurannya
ditanggung pengusaha dan tenaga kerja. Kemanfaatan jaminan hari tua sebesar iuran yang
terkumpul ditambah hasil pengembangan sesuai dengan ketentuan BPJS Ketenagakerjaan.

- Jaminan kematian : 0.30 %


Jaminan kematian dibayarkan kepada ahli waris tenaga kerja dari peserta yang meninggal dunia
bukan karena kecelakaan kerja, sebagai tambahan bagi jaminan hari tua. Iuran premi ditanggung
oleh BFI

- Jaminan Pensiun : 3%
Perusahaan mengikutsertakan program Jaminan Pensiun, sesuai dengan Peraturan Pemerintah
No. 45 Tahun 2015. Jumlah pendapatan maksimal yang dikenakan potongan jaminan pension
adalah sebesar Rp. 7.000.000.

Dengan perincian pembayaran sebagai berikut:


a. 6.24 % dibayarkan oleh BFI
b. 3.00 % dibayarkan oleh Karyawan melalui potongan gaji

8. ASURANSI JIWA DAN KECELAKAAN DIRI


Adalah asuransi jiwa untuk diri Karyawan (tidak termasuk keluarga Karyawan), yang ditujukan untuk lebih
menjamin ketenangan bekerja bagi Karyawan dan keluarganya yang biayanya ditanggung oleh BFI sesuai
kebijakan Perusahaan dan senantiasa memperhatikan peraturan yang berlaku.
Asuransi ini memberikan proteksi kepada Karyawan selama 24 jam di seluruh dunia,
Ketentuan:
Asuransi Jiwa
adalah untuk memproteksi ahli waris Karyawan apabila Karyawan meninggal dunia
a. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak, dengan besar
pertanggungan
maksimum dan premi yang diberikan sesuai dengan Personal Grade karyawan.
b. Diberikan kepada karyawan BFI selain karyawan tetap dan karyawan kontrak, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.
c. BFI akan melakukan kerja sama dengan Perusahaan Asuransi yang ditentukan oleh perusahaan.

Asuransi Kecelakaan Diri


Asuransi Kecelakaan Diri adalah untuk memproteksi Karyawan, apabila sampai terjadi resiko
kecelakaan selama 24 jam
a. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak, dengan besar pertanggungan
maksimum dan premi yang diberikan sesuai dengan Personal Grade karyawan.
b. Diberikan kepada karyawan BFI selain karyawan tetap dan karyawan kontrak, sesuai dengan
ketentuan yang ditetapkan oleh perusahaan.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 11 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
c. BFI akan melakukan kerja sama dengan Perusahaan Asuransi yang ditentukan oleh perusahaan.

9. DANA DUKA CITA


Adalah dana perusahaan yang diberikan kepada keluarga dari karyawan yang meninggal dunia.

Komponen yang diberikan sebagai berikut :


a. Biaya Pemakaman, sebesar 2 kali Gaji Pokok
b. Biaya Selamatan, sebesar 1 kali Gaji Pokok
c. Bantuan lain yang ditentukan oleh Direksi. Besarnya dana yang diberikan berdasarkan kebijakan dari
Management

10. BENEFIT KESEHATAN


Benefit kesehatan adalah bantuan perusahaan dalam penggantian atas pengeluaran untuk pengobatan dan
perawatan kesehatan karyawan beserta keluarga dan bukan usaha untuk menambah kekuatan, kecantikan
dan sebagainya.
Ketentuan:
a. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak, yaitu:
− Karyawan laki-laki beserta keluarga Karyawan
Dengan ketentuan sebagai berikut :
i. Satu orang istri yang sah dan terdaftar pada Human Capital di Head Office
ii. Maksimal 3 (tiga) orang anak yang sah dan terdaftar pada Human Capital di Head Office
dengan urutan anak dihitung dari anak tertua dan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut:
• Belum berusia 25 (dua puluh lima) tahun; atau
• Belum bekerja atau mempunyai penghasilan sendiri; atau
• Belum menikah
- Karyawan wanita :
Karyawan wanita hanya diberikan fasilitas kesehatan untuk dirinya sendiri, kecuali :
i. Suaminya telah meninggal dunia; atau
ii. Instansi tempat suaminya bekerja tidak menanggung seluruh/sebagian biaya fasilitas
kesehatan untuk keluarganya dengan syarat mengajukan surat keterangan dari pihak yang
berwenang
− Untuk karyawan yang direkrut dengan posisi awal MT (Management Trainee) external, berhak atas
benefit kesehatan rawat jalan dan rawat inap dimulai dari sejak bergabung dengan BFI.

b. Besarnya penggantian, persentase (%) penggantian, batas maksimum (plafond) serta jangka waktu
penggantian biaya pengobatan dan perawatan serta jenis-jenis penggantian yang diperbolehkan akan
diatur dalam Surat Keputusan yang disetujui Direksi.
Benefit Kesehatan terbagi 2, yaitu:
i. Rawat Jalan dan Manfaat Melahirkan
ii. Rawat Inap

c. BFI dapat melakukan kerja sama dengan Perusahaan Asuransi untuk mengcover penggantian biaya
benefit kesehatan.

d. Syarat-syarat dan besarnya penggantian dituangkan dalam SK tersendiri

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 12 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
11. SUBSIDI
Subsidi adalah bantuan dalam bentuk nominal yang diberikan oleh BFI kepada Karyawan, sehubungan
dengan tugas atau jabatan yang dipegangnya. Besaran subsidi yang diterima secara umum ditentukan oleh
Job Grade dan/atau Home Base karyawan.

Subsidi terdiri dari :


a. Subsidi Jabatan
Adalah bantuan yang diberikan kepada Karyawan di Head Office, Regional, Area, dan Cabang yang
ditugaskan untuk memegang jabatan tertentu dan memiliki fungsi supervisi/struktural yang
berdasarkan keputusan direksi.

Yang dimaksudkan memiliki fungsi supervisi/struktural adalah jabatan tersebut membawahi satu atau
beberapa jabatan lainnya.
Misal : Branch Operation & Serviced Head membawahi Staff Operasional
Ketentuan :
a. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak.
Subsidi berakhir saat Karyawan tidak memegang jabatan tersebut.
b. Jenis jabatan yang mendapat subsidi serta besarnya subsidi masing-masing jabatan, akan diatur
dalam SK tersendiri.

*)
b. Subsidi Penempatan
Adalah bantuan yang diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan yang ditugaskan/ditempatkan di luar
home base-nya yang tercatat pada Human Capital di Head Office.

Ketentuan:
i. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak yang ditempatkan di luar home base
untuk periode > 1 bulan dan bukan dalam rangka perjalanan dinas.
Penempatan bersifat jangka pendek (< 1 bulan), maka mengikuti ketentuan biaya perjalanan
dinas. Subsidi berakhir saat Karyawan tidak bertugas di kota penempatan lagi dan/atau kota
penempatan itu berubah status menjadi home base-nya.
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.

*)
c. Subsidi Perumahan
Adalah bantuan yang diberikan sebagai kompensasi tempat tinggal kepada Karyawan yang
ditugaskan/ditempatkan di kota yang bukan menjadi home base-nya dan tidak disediakan
mess/rumah dinas oleh BFI.

Ketentuan:
i. Diberikan kepada Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap yang ditempatkan di luar home base untuk periode
> 1 bulan dan bukan dalam rangka perjalanan dinas.
Subsidi berakhir saat Karyawan tidak bertugas di kota penempatan itu lagi dan/atau kota
penempatan itu berubah status menjadi home base-nya dan/atau di kota penempatan itu telah
disediakan mess/rumah dinas oleh BFI.
ii. Besarnya perumahan diberikan berdasarkan 3 (tiga) kategori kota.
iii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 13 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
d. Subsidi Komunikasi
Adalah bantuan yang diberikan sebagai kompensasi kepada Karyawan yang dalam melaksanakan
tugasnya memerlukan sarana komunikasi dengan Konsumen dan kantor (selama berada di luar
kantor).
Ketentuan:
i. Diberikan kepada Karyawan Tetap dan Karyawan Kontrak.
ii. Diberikan berdasarkan kategori lapangan dan non lapangan.
iii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri

e. Subsidi Pemeliharaan Kendaraan


Adalah bantuan yang diberikan atas dasar penggunaan kendaraan pribadi Karyawan dalam
menjalankan tugasnya untuk kepentingan operasional.
Ketentuan:
i. Diberikan kepada :
- Karyawan lapangan dan jabatan-jabatan tertentu yang ditetapkan dalam SK tersendiri
- Subsidi berakhir / dicabut apabila diketahui Karyawan tidak menggunakan kendaraan pribadi
untuk kepentingan operasional atau dinas.
ii. Ditentukan berdasarkan jabatan dan lokasi Cabang (Jabodetabek & Karawang vs Non Jabodetabek
& Karawang)
iii. Diberikan khusus kepada Karyawan yang sudah menyerahkan Jaminan Karyawan Lapangan
iv. Setiap Karyawan yang mendapatkan Subsidi Pemeliharaan Kendaraan WAJIB menggunakan
kendaraan pribadinya.
v. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.

f. Subsidi Olahraga
Adalah bantuan yang diberikan kepada karyawan dengan jabatan tertentu untuk melakukan kegiatan
olah raga, dengan tujuan untuk menjaga dan memelihara kesehatan serta membudayakan karyawan
untuk hidup sehat agar tercapai prestasi kerja yang optimal.
Ketentuan :
i. Diberikan kepada karyawan tetap.
ii. Penggunaan subsidi diberikan untuk penggantian keikutsertaan karyawan sebagai
anggota/peserta (membership) di klub olahraga tertentu.
iii. Bila subsidi tidak digunakan, maka dianggap hangus dan Karyawan tidak dapat meminta
penggantian subsidi.
iv. Jabatan dan besarnya penggantian diatur dalam SK tersendiri
Notes :
Subsidi olahraga dapat diajukan :
1. Untuk Cabang yang melakukan kegiatan olah raga secara kolektif dengan menggunakan
besaran subsidi jabatan tertentu yang menerima subsidi di Cabang tersebut.
Contoh :
Branch Manager di Cabang A memiliki besaran subsidi olahraga sebesar Rp. 750.000,- dan di
Cabangnya akan dilakukan kegiatan olahraga tenis meja, maka besaran subsidi Branch
Manager di Cabang A dapat digunakan untuk membeli keperluan/peralatan kegiatan olahraga
tenis meja tersebut.
2. Olah raga yang dipilih di Cabang harus mengandung unsur kerjasama, massal, merakyat atau

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 14 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
tidak bersifat ekslusif dan tidak memiliki tingkat resiko tinggi yang bisa membahayakan
keselamatan jiwa. Penekanannya diusahakan lebih kepada olah raga yang menggunakan
kekuatan fisik. Tidak ditujukan hanya untuk salah satu jenis kelamin saja. Olah raga dan
fasilitas penunjangnya, yang direkomendasikan oleh BFI adalah: sepak bola, bulu tangkis,
volley, basket, tenis meja, bela diri, senam, renang, hiking dan lainnya
3. Pelaksanaan, waktu, tempat, dan jenis olah raga yang dipilih dikoordinasikan oleh Cabang
dengan Human Capital setempat.
4. Besaran subsidi yang sudah digunakan untuk melakukan kegiatan olahraga secara kolektif di
Cabang maka tidak dapat diklaim kembali untuk penggantian secara individual.
g. Subsidi Cash Cashier
adalah bantuan yang diberikan untuk jabatan Cash Cashier di Cabang yang memiliki
tanggungjawab dalam total penerimaan/pemasukan uang dari konsumen.
Ketentuan :
i. Diberikan untuk jabatan : Cash Cashier di cabang sejak menjabat.
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.
h. Subsidi Penampilan
adalah bantuan yang diberikan untuk jabatan tertentu yang ada di Cabang dalam menunjang
penampilannya bertemu dan berinteraksi dengan konsumen.

Subsidi Penampilan terdiri dari :


1. Subsidi Penampilan Customer Service dan Cash Cashier
Ketentuan :
i. Berlaku setelah karyawan yang bersangkutan melewati masa kerja 3 (tiga) bulan berturut-
turut.
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.

2. Subsidi Penampilan Regional Service Quality Specialist


Ketentuan :
i. Berlaku untuk Regional Service Quality Specialist dengan Job Grade ≥ 11
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.

3. Subisi Penampilan Gerai Admin


Ketentuan :
i. Diberikan kepada posisi Gerai Admin sejak menjabat
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri.
i. Subsidi Biaya Perabotan Rumah Tangga Untuk BM / DBM
Adalah kompensasi yang diberikan khusus kepada Branch Manager / Deputy Branch Manager. Syarat &
ketentuan diatur dalam SK tersendiri.

j. Subsidi Biaya Relokasi sekolah


Adalah bantuan untuk biaya mengurus kepindahan sekolah anak termasuk pendaftaran di sekolah
baru karena mengikuti orang tuanya yang dimutasi ke lokasi kerja baru.

Anak adalah anak karyawan yang tercatat/terdaftar di data administrasi Human Capital dengan
maksimal tiga orang anak.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 15 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
Ketentuan :
i. Diberikan kepada Deputy Branch Manager ke atas yang dimutasi ke Cabang lain atau ke Head
Office.
ii. Diberikan kepada Level Unit Head ke atas yang dimutasi menjadi Deputy Branch Manager ke
atas di luar Jabodetabek.
iii. Besaran dan penggantian subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri

*)
k. Subsidi Biaya Pulang Homebase
Adalah bantuan yang diberikan sebagai transportasi kepada Karyawan yang ditugaskan/ditempatkan di kota
yang bukan menjadi home base-nya untuk pulang ke kota yang menjadi home base-nya

Ketentuan:
a. Diberikan kepada Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap,yang ditempatkan di luar home base
untuk periode > 1 bulan dan bukan dalam rangka perjalanan dinas
b. Ditentukan berdasarkan jarak .
c. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri

*)
Subsidi Penempatan, Perumahan dan Pulang Homebase akan berakhir (dihapuskan) jika:
1. Karyawan mengajukan mutasi ke kota tertentu dengan alasan apapun dan disetujui oleh
Manajemen.
2 .Karyawan mengajukan fasilitas Housing Loan dengan bunga yang disubsidi (bunga < 10%) dan
disetujui oleh Manajemen.

Bagi karyawan yang masuk ke dalam kategori tersebut di atas, maka home base karyawan harus
diubah ke cabang dimana karyawan ditempatkan terakhir kali atau cabang yang dipilih karyawan
sebagai tempat tujuan mutasi serta wajib menandatangani Surat Pernyataan Domisili (F092D).

l. Subsidi Khusus
Adalah kompensasi lain atau subsidi yang tidak termasuk dalam kategori subsidi yang berlaku dan
diberikan berdasarkan kebijakan & disetujui oleh Direksi.
Subsidi Khusus terdiri dari :

1. Subsidi Khusus Biaya Pulang Homebase


Adalah bantuan yang diberikan sebagai transportasi kepada Karyawan yang
ditugaskan/ditempatkan di kota yang bukan menjadi home base-nya untuk pulang ke home base-
nya.
Ketentuan:
i. Diberikan kepada Karyawan Kontrak dan Karyawan Tetap, yang ditempatkan di luar home
base untuk periode > 3 bulan dan bukan dalam rangka perjalanan dinas.
Bila penempatan bersifat jangka pendek (< 1 bulan) atau > 1 bulan namun bersifat perjalanan
dinas, maka Karyawan tidak mendapatkan subsidi pulang kota domisili, melainkan
mendapatkan penggantian biaya perjalanan dinas sesuai ketentuan yang berlaku.
ii. Yang dimaksud dengan homebase karyawan adalah informasi homebase yang tercatat
pada Human Capital di Head Office.
iii. Syarat untuk memperoleh subsidi serta besarnya subsidi yang diberikan, diatur dalam SK
tersendiri.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 16 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)

Contoh:
Karyawan A tercatat dengan homebase di Jakarta namun berdomisili di Yogyakarta dan
ditempatkan di Palopo maka biaya penggantian adalah sebesar biaya transportasi yang
digunakan dari Palopo ke Jakarta termasuk airport tax.

2. Subsidi Khusus Hardship


Adalah subsidi yang diberikan kepada karyawan dengan kondisi tertentu pada suatu daerah yang
secara geografis memiliki biaya hidup lebih mahal dibandingkan dengan daerah lainnya.

Ketentuan :
i. Karyawan (baik tetap maupun kontrak) yang bekerja di BFI pada cabang-cabang yang telah
ditetapkan untuk diberikan subsidi tambahan biaya hidup.
ii. Besarnya subsidi yang diberikan diatur dalam SK tersendiri masing-masing cabang.

B. PINJAMAN KARYAWAN
Pinjaman karyawan adalah pinjaman khusus bagi karyawan dengan persyaratan khusus untuk memenuhi
beberapa kebutuhan yang jenis, persyaratan dan kondisinya ditentukan oleh perusahaan.

Pinjaman Karyawan dibedakan menjadi :


I. PINJAMAN KOMERSIAL
Adalah pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dalam rangka kepemilikan barang dan dicatat sebagai Piutang
Pembiayaan Konsumen / Consumer Financing (CF), dengan mengikuti syarat-syarat pembiayaan CF dan ketentuan
tambahan sesuai dengan SK tersendiri.

II. PINJAMAN NON KOMERSIAL


adalah pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan dengan perlakuan khusus dan dicatat sebagai Pinjaman
Karyawan, terdiri dari:
1. Pinjaman Dengan Subsidi Bunga, yaitu pinjaman Karyawan yang dikenakan bunga yang lebih rendah
daripada bunga komersial (atau terdapat subsidi bunga dari Perusahaan). Jenis-jenis pinjaman yang
dimasukkan ke dalam kategori ini serta syarat dan prosedur peminjamannya, diatur dalam SK tersendiri.

2. Pinjaman Tanpa Bunga, dibagi menjadi 2, yaitu:


a. Pinjaman Dengan Subsidi Pokok, merupakan program pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan
kepada Karyawan yang memenuhi syarat tertentu untuk membeli barang yang diperlukan untuk
menunjang tugas dan tanggung jawabnya serta diharapkan dapat meningkatkan kinerja yang
bersangkutan di Perusahaan. Jenis-jenis pinjaman yang dimasukkan ke dalam kategori ini serta syarat dan
prosedur peminjamannya, diatur dalam SK tersendiri.

b. Pinjaman Tanpa Subsidi Pokok, merupakan program pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan kepada
Karyawan yang memenuhi syarat tertentu untuk membeli barang yang diperlukan untuk mendukung
tugas dan tanggung jawabnya. Jenis-jenis pinjaman yang dimasukkan ke dalam kategori ini serta syarat
dan prosedur peminjamannya, diatur dalam SK tersendiri.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 17 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
III. PTA (PINJAMAN TANPA AGUNAN)
Merupakan pinjaman yang diberikan kepada karyawan tanpa adanya agunan yang dijaminkan ke
perusahaan.

KETENTUAN PINJAMAN KARYAWAN:

1. Seluruh pinjaman wajib direkomendasikan oleh HC BP Regional Manager (khusus utk JG < 13) dan
atasan langsung minimal level BM/Unit Head serta disetujui oleh Direksi, namun Direksi dapat
mengalihkan wewenang tersebut kepada pejabat yang ditunjuk untuk jenis pinjaman tertentu
sebagaimana diatur lebih lanjut dalam SK tersendiri.
2. Pinjaman yang diambil wajib atas nama karyawan (tidak boleh atas nama pasangan / orang lain).
3. Pinjaman Non Komersial diberikan kepada Karyawan, berdasarkan pertimbangan kebutuhan yang paling
mendesak menurut penilaian BM/Dept. Head dan persetujuan Direksi dan diprioritaskan kepada Karyawan
yang berprestasi dan mempunyai dedikasi yang tinggi terhadap Perusahaan .
Masalah-masalah darurat/mendesak yang menjadi pertimbangan untuk disetujui antara lain:
a. Kematian dari Istri/Suami yang sah, Anak yang sah atau Orang Tua Karyawan
b. Perawatan spesialis dan observasi pengobatan yang berhubungan dengan penyakit yang diderita oleh
Suami/Istri, Anak atau Orang Tua dari Karyawan, ketika biaya tersebut tidak termasuk/melebihi jumlah
biaya pengobatan yang disediakan oleh Perusahaan atau Asuransi
c. Kecelakan atau musibah yang dialami oleh Karyawan, Suami/Istri, Anak atau Orang Tua dari Karyawan,
di mana atas kejadian tersebut harus dilakukan tindakan pengobatan darurat
d. Perbaikan rumah atau tempat tinggal dari Karyawan yang bersangkutan, di mana perbaikan tersebut
bersifat segera atau penting yang dapat dibuktikan
e. Masalah-masalah darurat/mendesak lainnya yang akan dipertimbangkan oleh Direksi

Seluruh perjanjian pinjaman Karyawan harus ditandatangani oleh Karyawan beserta Pasangannya (bila
sudah menikah).
Karyawan yang hendak mengajukan pinjaman Karyawan, wajib membuat permohonan dengan mengisi dan
menandatangani formulir standar pada saat pengajuan pinjaman maupun pada saat pinjaman disetujui
(lihat Lampiran). Surat-surat yang harus ditandatangani Karyawan mengikuti ketentuan dalam Panduan
Pengisian dan Penggunaan Dokumen atau Formulir yang berlaku

4. Total Limit pinjaman non Komersial pada point 2.a (butir 1 s/d 4) di atas akan direview dan ditetapkan oleh
Direksi dari waktu ke waktu.

Total limit pinjaman non komersial yang dapat diberikan ke Karyawan terbatas, karena dana yang
digunakan untuk pinjaman Karyawan tersebut merupakan dana produktif yang dapat digunakan untuk
mendapatkan sumber pendapatan BFI, sementara pinjaman diberikan dengan subsidi bunga.
Untuk itu Karyawan yang telah disetujui pinjamannya (a.l. pinjaman kepemilikan rumah) harus
menunggu/antri penurunan total o/s pinjaman sebelum berhak mendapatkan pencairan dana dari BFI.
Proses pengajuan pinjaman harus disertai dengan bukti transaksi yang jelas, mis. adanya transaksi
pembelian rumah yang telah dilakukan Karyawan dengan pembiayaan KPR bank.
Note:
Pengajuan pinjaman yang tidak didukung bukti yang memadai dan hanya bertujuan untuk masuk antrian
pencairan tidak dapat diproses.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 18 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)

5. Dalam rangka persetujuan pinjaman, Perusahaan mempunyai hak untuk mengetahui dan melakukan
investigasi (bila diperlukan) untuk mengetahui kebenaran dan keabsahan dan maksud pinjaman.
Jika diketahui bahwa pinjaman dipergunakan tidak sesuai dengan alasan pengajuan pinjaman setelah
pinjaman diberikan, maka Perusahaan berhak untuk membatalkan pinjaman tersebut dan Karyawan wajib
mengembalikan seluruh o/s pinjaman. Selanjutnya Perusahaan dapat mengambil tindakan sesuai dengan
peraturan Perusahaan yang berlaku.

6. Jumlah angsuran maksimal dari seluruh pinjaman non komersial yang diberikan ke Karyawan adalah
sebesar 1/3 (satu per tiga) dari gaji dan tunjangan transport yang diterima Karyawan.
a. Untuk pinjaman non komersial pencatatan dilakukan oleh Head Office.
b. Untuk pinjaman komersial sesuai dengan SK/SOP tersendiri

Note:
Perusahaan mempunyai kuasa untuk menjual obyek yang dijaminkan, jika dalam masa angsuran, terjadi
permasalahan dalam hal pelunasan pinjaman tersebut.

7. Peminjam wajib menyerahkan jaminan asli dan dokumen-dokumen pendukung lainnya sehubungan dengan
pinjaman tersebut, dan wajib mengasuransikan barang yang dijaminkan dengan biaya sendiri. Untuk
pinjaman non komersial kepemilikan rumah dan kendaraan bermotor, penutupan asuransi dilakukan
melalui Compensation & Benefit berkoordinasi dengan insurance retail unit.
Dokumen - dokumen yang dibutuhkan adalah sebagai berikut :
Pinjaman Komersial:
Dokumen-dokumen kendaraan yang harus diserahkan oleh Karyawan mengikuti ketentuan yang diatur
dalam Pol/008 - Persyaratan Pembiayaan Konsumen yang berlaku.

Pinjaman Non Komersial:


a. Pinjaman dengan Subsidi Bunga
i. Pinjaman Kepemilikan Rumah
- Perusahaan diberi kuasa untuk menjual, jika dalam masa angsuran terjadi peristiwa cidera
janji
- Seluruh perjanjian (perjanjian pinjaman, perjanjian hutang, dan hak tanggungan) harus
disahkan oleh Notaris yang ditunjuk oleh Perusahaan. Apabila diperlukan, Direksi dapat
meminta penilaian dari Perusahan Penilai untuk menentukan nilai rumah yang dijaminkan
dengan biaya Karyawan.
- Bukti dan jaminan yang harus diserahkan kepada Perusahaan, meliputi antara lain:
a. Sertifikat rumah/akta jual beli
b. Polis asuransi
c. Surat keterangan lainnya yang berhubungan dengan rumah tersebut

ii. Pinjaman Tunai (Cash Loan) Jaminan yang diserahkan harus atas nama Karyawan sendiri atau
Pasangan. Penilaian jaminan harus disetujui oleh Direksi

iii. Pinjaman untuk Sewa/Kontrak Rumah


- Perjanjian sewa/kontrak harus dilakukan dan atas nama Karyawan/Pasangan
- Dokumen-dokumen yang diserahkan antara lain:

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 19 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
a. Tanda terima (kwitansi) asli dari sewa/kontrak rumah
b. Surat perjanjian sewa/kontrak yang asli
c. Surat pernyataan & pengalihan sewa dari Karyawan ke Perusahaan (F-101D)

b. Pinjaman Tanpa Subsidi Pokok


- Pembelian barang dapat dilakukan via HO atau oleh Karyawan sendiri, namun merk/type/
spesifikasi harus sesuai dengan ketentuan dan batasan harga yang ditetapkan.

Penutupan asuransi untuk pinjaman non komersial kendaraan bermotor dan rumah dilakukan secara full
tenor dengan masa penutupan sejak periode pinjaman dimulai.

Untuk penutupan asuransi rumah, yang jadi patokan adalah nilai penutupan tahun sebelumnya dengan
syarat nilai tersebut tidak dibawah nilai pembiayaan awal. Jenis penutupan minimal meng-cover
kebakaran dan akan dikonfirmasikan ke Karyawan secara tertulis dengan default penutupan tahun
sebelumnya.

Mis. Penutupan tgl 1 Januari 2008 - 31 Desember 2008, maka gaji karyawan akan dipotong pada bulan
Januari 2008. Sedangkan bila asuransi ditutup untuk periode 1 Maret 2008 - 31 Desember 2008, maka
pemotongan gaji akan dilakukan pada bulan Maret 2008. Dalam pemotongan tersebut, karyawan secara
otomatis dianggap telah memberikan kuasa kepada Human Capital untuk melakukan pemotongan gaji atas
premi yang timbul, dan copy asli polis akan dikirimkan ke Karyawan ybs.
8. Seluruh pengembalian pinjaman, dilakukan secara angsuran/cicilan bulanan dengan cara potong gaji.
9. Pengajuan reschedule atas suatu pinjaman, baru dapat dilakukan, jika sisa pinjaman dari pengajuan
sebelumnya maksimal 2 kali angsuran.

10. Outstanding seluruh pinjaman kecuali pinjaman komersil KPR, wajib dilunasi sebelum Karyawan keluar dari
Perusahaan dengan alasan apapun .
Jika Karyawan mengundurkan diri, selama masa pinjaman, maka Karyawan diharuskan melunasi sisa
pinjaman paling lambat 2 (dua) minggu sebelum mengundurkan diri.
Jika terjadi PHK terhadap Karyawan yang masih memiliki pinjaman, maka pinjaman harus dilunasi atau
diperhitungkan/dikompensasikan terlebih dahulu dengan pesangon dan gaji yang akan diterima, dan bila
terdapat kekurangan, maka harus dilunasi oleh Karyawan paling lambat 2 minggu sebelumnya, atau
sebelum jaminan Karyawan dikembalikan oleh Perusahaan (bila ada).

11. Perusahaan dapat memberlakukan ikatan dinas khusus bagi Karyawan yang menerima pinjaman tanpa
bunga bersubsidi (point II.2) dan bila Karyawan berhenti kerja selama masa ikatan dinas tersebut, maka
wajib melunasi kewajiban sebesar nilai HKD (Harga Kesepakatan Dimuka) yang akan ditentukan untuk
masing-masing jenis pinjaman.
Hal ini dilakukan karena masa manfaat barang tersebut masih belum terdepresiasi sepenuhnya pada saat
yang bersangkutan berhenti kerja. Misal: pinjaman kamera diberikan dengan subsidi pokok sebesar 25%
dan Karyawan cukup mencicil 75% dari harga pembelian/plafond selama 1 tahun, dan ikatan dinas selama
2 tahun. Apabila Karyawan resign pada bulan ke 15, maka Karyawan tetap wajib melunasi kewajiban yang
tersisa sesuai table nilai HKD, meskipun kewajiban cicilan selama 12 telah dipenuhi seluruhnya
Karyawan dapat melakukan pelunasan dipercepat terhadap sisa pinjaman sesuai table HKD dan tidak
mendapat potongan/discount. Barang yang menjadi obyek pinjaman menjadi milik Karyawan dan angsuran yang
telah dibayar tidak dapat dikembalikan kepada Karyawan yang bersangkutan.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 20 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
12. Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan Pihak Ketiga untuk pengadaan pinjaman Karyawan.
Perusahaan dapat melakukan kerjasama dengan Supplier untuk pengadaan kendaraan untuk kebutuhan
pembiayaan Karyawan dengan harga khusus, atau kerjasama dengan Bank untuk penyediaan dana
pinjaman ke Karyawan.
13. Besarnya bunga pinjaman non komersial ditetapkan sesuai dengan SK mengenai Rate Pinjaman yang
berlaku.
14. Syarat-syarat khusus pinjaman yang belum diatur dalam Policy, akan ditetapkan dalam SK tersendiri.
Syarat-syarat khusus pinjaman yang belum diatur dalam Policy, misal: persyaratan untuk memperoleh
pinjaman, jumlah pinjaman yang dapat diberikan serta, tingkat bunga yang ditetapkan.

C. CAR OWNERSHIP PROGRAM (COP)

Car Ownership Program (COP) adalah program kepemilikan mobil pribadi bagi Karyawan PT BFI Finance
Indonesia Tbk. (Perusahaan) yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan dalam Policy ini.

Karyawan atau Peserta COP adalah Karyawan PT BFI Finance Indonesia, TBk , dengan status tetap yang
mengambil COP atau Subsidi Kendaraan.
Subsidi Kendaraan adalah subsidi yang diberikan kepada Karyawan yang berhak mengambil COP, namun
memilih untuk menerima subsidi bulanan.

Tujuan dilaksanakannya COP adalah:


1. Memberikan tambahan benefit bagi Karyawan yang telah memenuhi persyaratan sebagai Penerima COP,
sehingga diharapkan dapat mendorong motivasi kerja Karyawan
2. Mengoptimalkan kegunaan mobil operasional dalam menunjang kegiatan operasional di Cabang
3. Menyederhanakan kontrol dan administrasi Perusahaan dalam mengurus dan memelihara kendaraan
Perusahaan yang dipergunakan sebagai kendaraan pribadi Karyawan

1. Fasilitas COP berakhir secara otomatis apabila Peserta COP tidak lagi tercatat sebagai Karyawan
Perusahaan, baik karena mengundurkan diri, diberhentikan atau sebab lainnya. Selain itu, fasilitas COP
dapat pula dilunasi Karyawan dengan cara pelunasan dipercepat.

2. Apabila kendaraan COP sudah dijual, dialihkan atau sudah tidak dikuasai lagi oleh Karyawan, atau apabila
COP berakhir lebih awal sebelum periode yang ditetapkan, maka karyawan harus membayar sisa hutang
sebesar HKD yaitu Nilai COP dikali prosentase sisa pokok hutang sesuai table HKD.
Termasuk dalam pengertian kendaraan dialihkan atau sudah tidak dikuasai lagi oleh Karyawan adalah
menjual secara kredit kepada Pihak Lain, termasuk sanak saudara Karyawan atau kepada Karyawan BFI.

3. Bagi peserta COP yang tidak lagi tercatat sebagai Karyawan Perusahaan dan tidak dapat/ tidak mau
melunasi HKD, maka kendaraan COP menjadi hak Perusahaan, tanpa kompensasi / ganti rugi apapun
kepada Karyawan.
4. Kendaraan COP harus atas nama Karyawan/Pasangan, dan dijaminkan ke Perusahaan atau Bank dimana
kerjasama dilakukan (bila ada). Jaminan dapat ditukar dengan jaminan lain sebelum berakhirnya masa
COP, dengan syarat:
a. Jaminan baru tetap atas nama Karyawan / Pasangan
b. Nilai jaminan baru harus lebih tinggi daripada nilai jaminan lama

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 21 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
c. Harus dengan persetujuan dimuka dari HC Operation Head.
d. Biaya pinalty (biaya pre payment kepada Pihak ke-3) menjadi beban karyawan

Jaminan harus berupa BPKB dan faktur asli dari kendaraan COP. Bila BPKB atas nama Pihak Ketiga (untuk
kendaraan bekas), maka paling lama pada saat perpanjangan STNK harus langsung dilakukan BBN menjadi atas
nama Karyawan / Pasangan.
BPKB yang menjadi jaminan dalam COP dapat ditukar dengan BPKB lain, selama memenuhi persyaratan
yang disebutkan. Penentuan harga pasar jaminan baru dilakukan mengikuti Policy Point 7.

Contoh: Mobil COP yang dipakai Karyawan hendak dijual, dan Karyawan akan membeli mobil baru sebagai
Pengganti. Hal tersebut diperbolehkan selama memenuhi persyaratan yang disebutkan di Policy,
dan COP tetap berjalan s/d berakhirnya periode normal, kecuali Karyawan tidak tercatat lagi
sebagai Karyawan Perusahaan.
1.Plafon COP karyawan Rp 60 jt, jaminan COP Rp 100 jt. Jaminan pengganti di atas Rp 60 jt.
2.Plafon COP karyawan Rp 125 jt, jaminan COP Rp 100 jt. Jaminan pengganti di atas Rp 100 jt.

5. Selama COP berlangsung semua biaya yang timbul, antara lain biaya pemeliharaan dan perbaikan, pajak
kendaraan, asuransi dan lain-lain merupakan tanggung jawab Karyawan. Di sisi lain, bunga yang timbul atas
fasilitas kredit dari bank yang ditunjuk Perusahaan dalam rangka COP ini akan ditanggung seluruhnya oleh
Perusahaan.
6. Sekalipun kendaraan COP mengalami kecelakaan atau hilang, maka Karyawan tetap berkewajiban untuk
melakukan cicilan sebesar tanggungan Karyawan, dan tidak berhak atas COP baru s/d berakhirnya periode COP
secara normal, namun Karyawan berhak untuk mengganti jaminannya dan melanjutkan COP untuk periode
yang tersisa.
Perusahaan tidak bertanggung jawab atas setiap kehilangan atau kerusakan kendaraan COP, dan tidak ada
perlakuan khusus bagi Karyawan yang mengalami hal tersebut. Misal: mobil Karyawan hilang dan hasil
klaim asuransi belum turun atau nilainya kurang, maka Perusahaan tidak berkewajiban untuk menyediakan
kendaraan pengganti.
Karyawan berhak untuk mengambil kendaraan lain dengan biaya sendiri dan melanjutkan periode COP
yang tersisa, serta wajib menyerahkan jaminan baru ke Perusahaan sesuai ketentuan di Policy Point 4.
Apabila Karyawan tidak menyerahkan jaminan pengganti, maka COP dianggap berakhir dipercepat
sehingga nilai klaim cair akan dibandingkan dengan HKD. Kekurangan/kelebihan yang terjadi akan
diperhitungkan dengan Karyawan yang bersangkutan.
Contoh: COP mulai April 2013 s/d Maret 2018. Kendaraan COP hilang pada bulan Juli 2013, dan dana klaim
asuransi cair pada bulan September 2013. Alternatif yang dapat dilakukan adalah:
a. Karyawan membeli mobil pengganti/mengganti kendaraan COP dengan kendaraan lain yang
sudah dimiliki dan menyerahkan jaminan pengganti tersebut ke perusahaan. Program COP
tetap berjalan dan Karyawan tetap dipotong cicilan s/d Maret 2018.
b. Karyawan tidak mengambil mobil pengganti, dan pemotongan tetap berlanjut s/d klaim cair.
Pada saat klaim cair, COP dianggap berakhir secara otomatis. Bila nilai klaim cair > HKD, maka
selisih akan dikembalikan ke Karyawan, sebaliknya bila nilai klaim cair < HKD, maka selisihnya
harus dibayar oleh Karyawan. Selanjutnya Karyawan berhak atas fasilitas subsidi bulanan
sampai dengan berakhirnya periode COP.
Note:
Apabila hasil klaim cair lebih rendah daripada nilai HKD, maka Nilai HKD akan dikurangi diskon bunga 50%
(setelah mempertimbangkan proporsi kelebihan harga kendaraan di atas plafond yang ditanggung sendiri
oleh Karyawan yang bersangkutan).

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 22 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)

7. Kendaraan yang dapat masuk dalam program COP adalah kendaraan baru atau bekas (second hand) yang
usia pakainya pada saat pengajuan COP maksimal 5 tahun. Penetapan harga jual atas kendaraan bekas
yang akan ikut dalam COP sepenuhnya menjadi hak Perusahaan dan ditentukan berdasarkan nilai Price List (PL) yang
ditentukan oleh perusahaan. Jika harga kendaraan bekas ada di bawah plafond COP tetapi diatas PL, maka jumlah
NST maksimum yang dapat disetujui oleh perusahaan adalah sebesar 5% dari di atas nilai PL.

8. Nilai COP adalah sebesar nilai kendaraan yang dijaminkan dengan maksimal sebesar plafond yang telah
ditetapkan. Apabila harga kendaraan melebihi plafon, maka selisih tersebut harus dibayar dimuka oleh
Karyawan. Sebaliknya jika harga kendaraan kurang dari plafon, maka maksimal COP yang diberikan adalah
sama dengan harga kendaraan tersebut, dan selisih yang timbul tidak dapat dikompensasikan dalam
bentuk apapun.

9. Karyawan yang melunasi COP lebih awal, tidak berhak mengambil COP baru sebelum berakhirnya periode
COP yang normal, namun tetap berhak mendapatkan subsidi kendaraan bulanan, sampai dengan
berakhirnya periode COP normal selama yang bersangkutan tidak menggunakan fasilitas mobil operasional.

Misal: Karyawan A(PG = 15.x) memperoleh COP pada bulan Maret 2013 sebesar Rp. 150.000.000,-. Pada
bulan April 2015yang bersangkutan hendak menjual kendaraan COP yang digunakan, sehingga
wajib melunasi COP sebesar HKD. Selanjutnya Karyawan A akan menerima subsidi kendaraan
sebesar Rp. 1.500.000,- per bulan s/d Februari 2018, selama tidak menggunakan kendaraan
operasional. Pada bulan Maret 2018, Karyawan A baru dapat mengajukan COP baru lagi.
10. Menyimpang dari point 9, khusus untuk Karyawan yang mendapat promosi Job Grade maka plafond COP
akan mengikuti Personal Grade karyawan, maka diberikan opsi sebagai berikut:

a. Membeli mobil COP dengan melunasi HKD dan mengambil COP baru. Nilai HKD akan dikurangi diskon
bunga 50% apabila harga jual kendaraan COP (setelah mempertimbangkan proporsi kelebihan harga
kendaraan di atas plafond yang ditanggung sendiri oleh Karyawan ybs) lebih rendah daripada nilai
HKD.
Contoh :
Karyawan A (JG=15, PG=15.x) pada bulan April 2013 mendapatkan COP sebesar Rp. 150.000.000,-
(angsuran 1 mulai tanggal 25 April 2013). Dipromosikan dan JG berubah menjadi 16 dan PG 16.x pada
bulan November 2013 dengan plafond COP sebesar Rp 200.000.000,-. Alternatif yang dapat diambil
oleh Karyawan A adalah:
Membeli mobil COP dengan melunasi HKD dan mengambil COP baru. Bila harga mobil yang dibeli pada saat
ikut COP adalah Rp. 187 juta dan nilai harga jual kendaraan pada saat pelunasan HKD adalah Rp. 110 juta,
maka perhitungan nilai yang HKD yang harus dibayar adalah:
Proporsi COP dibandingkan harga kendaraan adalah 80% (Rp. 150 juta / Rp. 187juta)
Harga jual kendaraan adalah Rp. 110 juta, dimana yang termasuk proporsi COP adalah 80% x Rp. 110
juta = Rp. 88 juta.
Nilai HKD (berdasarkan bunga patokan 21%) adalah sebesar Rp.125.661.284,- (HKD bulan ke 15 = 83,77% x
Rp. 150 juta)

Dengan demikian, maka nilai HKD (Rp 125 juta) lebih tinggi dari pada nilai penjualan kendaraan COP (Rp.
88 juta), sehingga dapat diberikan diskon bunga, dengan perhitungan sebagai berikut:
Nilai HKD dengan bunga 0% adalah sebesar Rp.112.500.000,- (HKD bulan ke 15 = 45 / 60 (atau
75%) x Rp. 150.000.000,-), sementara nilai HKD standar adalah Rp.125.661.284,-. Dengan demikian, nilai

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 23 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
pelunasan adalah: (Rp.125.661.284,- + Rp.112.500.000,-) / 2 = Rp.119.080.642,-. Selanjutnya Karyawan berhak
ikut COP baru sebesar maksimum. Rp.200.000.000,- dengan periode 60 bulan.

Note:
Diskon bunga di atas tidak berlaku apabila mobil terjual di atas harga Rp.157.026.605,-
(Rp.125.661.284,- / 80%), sehingga Karyawan wajib melunasi sesuai nilai HKD (Rp.125.661.284,-).

b. Tetap melanjutkan COP dengan membayar cicilan bulanan sebesar cicilan berdasarkan COP saat ini
dikurangi selisih antara Subsidi Kendaraan berdasarkan COP baru dan COP saat ini. Bila jumlah
tanggungan Karyawan menjadi lebih kecil dari nol (< 0), maka Karyawan akan mendapatkan Subsidi
tambahan dari Perusahaan, yang akan ditambahkan dalam benefit Karyawan, namun tetap mengacu
pada ketentuan point 9 di atas bila terjadi pelunasan dipercepat.
Dengan melanjutkan ilustrasi di atas, apabila Karyawan A tetap melanjutkan COP lama, maka besarnya cicilan
yang menjadi tanggungan yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
Cicilan sesuai COP lama Rp.625.000,-
Selisih Subsidi Kendaraan berdasarkan COP baru dan COP lama adalah Rp. 500.000,-
(Rp.2.000.000,- -/- Rp. 1.500.000,-), sehingga dengan demikian yang bersangkutan perlu
membayar cicilan sebesar Rp 125.000,- (selisih dari cicilan COP lama dan Selisih Subsidi) s/d
berakhirnya periode COP.
11. Subsidi Kendaraan dan COP bukan merupakan kompensasi dari gaji, dan harus diajukan terlebih dahulu
oleh Karyawan dan memperoleh approval dari Management. Subsidi tersebut tidak diperhitungkan sebagai
komponen gaji dan tunjangan dalam hal Karyawan diberhentikan dari Perusahaan. Subsidi berakhir secara
otomatis, bila Karyawan berhenti bekerja dari Perusahaan
Bila Karyawan berhenti kerja di Perusahaan dengan alasan apapun, maka Subsidi Kendaraan, maupun
subsidi COP yang diberikan Perusahaan, tidak akan dimasukkan dalam perhitungan gaji dan tunjangan untuk
Karyawan yang berhenti kerja sebagaimana Ketentuan

12. Bagi Karyawan yang memutuskan untuk menerima Subsidi Kendaraan, maka hak atas COP secara otomatis
hilang s/d akhir masa COP yang normal (5 th), kecuali yang bersangkutan memperoleh promosi yang
menyebabkan penambahan nilai plafond COP yang menjadi hak Karyawan (lihat penjelasan pada point 9).

Contoh: Karyawan A (PG = 15.x) memutuskan untuk mengambil Subsidi Kendaraan pada bulan Mei 2013,
maka s/d April 2018, yang bersangkutan akan mendapatkan Subsidi Kendaraan sebesar Rp.
1.500.000,-/bulan.
Apabila pada bulanNovember 2013, yang bersangkutan dipromosikan dan PG berubah menjadi
16.x, maka Kayawan A berhak untuk memilih ikut COP maksimum sebesar Rp.200.000.000,- atau
menerima Subsidi Kendaraan sebesar Rp. 2.000.000,-/bulan s/dOktober 2018.

13. Bagi Karyawan yang mengambil fasilitas COP maupun menerima Subsidi Kendaraan, maka tidak
diperkenankan untuk menggunakan kendaraan operasional Perusahaan untuk kepentingan pribadi.
Kendaraan yang terikat COP harus digunakan oleh Karyawan sebagai sarana transportasi Karyawan yang
bersangkutan. Semua biaya yang timbul sebagaimana dijelaskan pada point 5 di atas (termasuk bensin, oli,
parkir) menjadi tanggung jawab Karyawan, dan tidak dapat diminta penggantian ke Perusahaan. Ketentuan
mengenai biaya parkir mobil COP di area parkir Perusahaan selama jam kerja, akan ditetapkan dalam
keputusan tersendiri.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 24 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
Karyawan harus tetap dapat melaksanakan tugas luar kantor dengan menggunakan kendaraan COP yang
dimilikinya, bila kendaraan operasional tidak tersedia. Biaya yang dikeluarkan bila mobil operasional
kebetulan tidak tersedia merupakan tanggung jawab pribadi Karyawan. Misal: pada saat Karyawan tugas ke
luar kantor, mobil operasional tidak tersedia, maka Karyawan bisa menggunakan mobil COP ataupun taxi,
dengan biaya sendiri.
Ketentuan mengenai biaya parkir (misal: langganan parkir) di area parkir Perusahaan (misal: gedung parkir
untuk HO) akan ditetapkan tersendiri, apakah ditanggung oleh Perusahaan atau tanggungan pribadi
Karyawan
14. Kendaraan COP tidak boleh direntalkan/disewakan atau untuk tujuan komersial lainnya. Pelanggaran atas
ketentuan ini akan dikenakan sanksi berupa peninjauan kembali fasilitas yang diberikan, termasuk
pembatalan hak COP kepada Karyawan bersangkutan.

15. Jika terdapat perubahan Plafond COP oleh Perusahaan, maka karyawan yang sudah mendapatkan
fasilitas COP tidak diperbolehkan untuk mengajukan kembali dengan menggunakan Plafond COP yang
baru. Setelah berakhirnya jangka waktu COP, maka karyawan dapat mengajukan COP dengan plafond
yang baru ke Perusahaan.
Ketentuan ini berlaku dalam kondisi karyawan tidak mendapatkan promosi jabatan dan Personal Grade
diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

16. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Policy ini akan ditetapkan lebih lanjut lewat SK tersendiri dari
Management.
Apabila masih terdapat hal-hal yang belum diatur dalam Policy, atau terdapat perubahan di kemudian hari
(misal: plafond COP, jumlah subsidi, jumlah tanggungan Karyawan dan lainnya), maka akan ditetapkan
dalam SK tersendiri.

D. MOTORCYCLE OWNERSHIP PROGRAM (MOP)


Yang dimaksud Motorcycle Ownership Program (MOP) adalah program kepemilikan sepeda motor pribadi bagi
Karyawan PT BFI Finance Indonesia Tbk. (Perusahaan) yang telah memenuhi syarat-syarat yang ditetapkan
dalam Policy ini.

Karyawan atau Peserta MOP adalah Karyawan PT. BFI Finance Indonesia, Tbk yang menerima MOP.

Plafond MOP adalah besarnya fasilitas MOP yang diberikan kepada Karyawan, yang terdiri dari :
- Nilai pembiayaan sebesar 90% dari maksimum plafond MOP atau harga kendaraan, mana yang lebih kecil.
- Premi asuransi sebesar 10% dari plafond MOP untuk penutupan selama 5 tahun secara TLO.

1. Fasilitas MOP berakhir secara otomatis apabila Peserta MOP tidak lagi tercatat sebagai Karyawan
Perusahaan, baik karena mengundurkan diri, diberhentikan atau sebab lainnya.

2. Apabila MOP berakhir lebih awal sebelum periode yang ditetapkan, maka Karyawan harus membayar sisa
hutang sebesar HKD, yaitu Nilai MOP dikali prosentase sisa pokok hutang sesuai tabel HKD.

3. Bagi peserta MOP yang tidak lagi tercatat sebagai Karyawan Perusahaan dan tidak dapat/tidak mau
melunasi HKD, maka kendaraan MOP menjadi hak Perusahaan. Perusahaan akan menjual unit dan hasil
penjualan tersebut akan dikompensasikan dengan hak dan kewajiban karyawan.

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 25 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
Jika hasil penjualan unit > nilai pelunasan HKD Perusahaan refund ke karyawan
Jika hasil penjualan unit < nilai pelunasan HKD karyawan wajib membayar kekurangan pelunasan
tersebut.

4. Kendaraan MOP harus atas nama Karyawan/Pasangan, dan dijaminkan ke Perusahaan atau Bank dimana
kerjasama dilakukan (bila ada). Jaminan dapat ditukar dengan jaminan lain sebelum berakhirnya masa
MOP, dengan syarat:
a. Jaminan baru tetap atas nama Karyawan/Pasangan
b. Nilai jaminan baru harus lebih tinggi daripada nilai jaminan lama
c. Persetujuan dimuka dari Branch Manager dan/atau Comben & PA Management Unit Head.

Jaminan harus berupa BPKB dan faktur asli dari kendaraan MOP.
Bila BPKB atas nama Pihak Ketiga (untuk kendaraan bekas), maka paling lama pada saat perpanjangan STNK harus
langsung dilakukan BBN menjadi atas nama Karyawan.
BPKB yang menjadi jaminan dalam MOP dapat ditukar dengan BPKB lain, selama memenuhi persyaratan
yang disebutkan. Penentuan harga pasar jaminan baru dilakukan mengikuti Policy Point 7.
Contoh: Motor MOP yang dipakai Karyawan hendak dijual, dan Karyawan akan membeli motor baru
sebagai Pengganti.
Hal tersebut diperbolehkan selama memenuhi persyaratan yang disebutkan di Policy, dan MOP
tetap berjalan s/d berakhirnya periode normal, kecuali Karyawan tidak tercatat lagi sebagai
Karyawan Perusahaan.

5. Selama MOP berlangsung semua biaya yang timbul, antara lain biaya pemeliharaan dan perbaikan, pajak
kendaraan, dan lain-lain merupakan tanggung jawab Karyawan. Di sisi lain, bunga yang timbul atas fasilitas
kredit dari Bank yang ditunjuk Perusahaan dalam rangka MOP ini akan ditanggung seluruhnya oleh
Perusahaan.

6. Sekalipun kendaraan MOP mengalami kecelakaan atau hilang, maka Karyawan tetap berkewajiban untuk
melakukan cicilan sebesar tanggungan Karyawan, dan tidak berhak atas MOP Baru sampai dengan
berakhirnya periode MOP secara normal, namun Karyawan berhak untuk mengganti jaminannya dan
melanjutkan MOP untuk periode yang tersisa.
Perusahaan tidak bertanggung jawab atas setiap kehilangan atau kerusakan kendaraan MOP, dan tidak ada
perlakuan khusus bagi Karyawan yang mengalami hal tersebut. Misal: motor Karyawan hilang dan hasil
klaim asuransi belum turun atau nilainya kurang, maka Perusahaan tidak berkewajiban untuk menyediakan
kendaraan pengganti.

Karyawan berhak untuk mengambil kendaraan lain dengan biaya sendiri (termasuk pembayaran premi
asuransi yang tersisa) dan melanjutkan periode MOP yang tersisa, serta wajib menyerahkan jaminan baru
ke Perusahaan sesuai ketentuan Policy Point 4. Apabila Karyawan tidak menyerahkan jaminan pengganti,
maka MOP dianggap berakhir dipercepat sehingga nilai klaim cair akan dibandingkan dengan HKD.
Kekurangan/kelebihan yang terjadi akan diperhitungkan dengan Karyawan yang bersangkutan.
Contoh: MOP mulai April 2013 s/d Maret 2018. Kendaraan MOP hilang pada bulan Juli 2013, dan dana
klaim asuransi cair pada bulan September 2013. Alternatif yang dapat dilakukan adalah:
a. Karyawan membeli motor pengganti/mengganti kendaraan MOP dengan kendaraan lain yang sudah
dimiliki. Program MOP tetap berjalan dan Karyawan membayar premi asuransi sebesar sisa tenor dan
tetap dipotong cicilan s/d Maret 2018.
b. Karyawan tidak mengambil motor pengganti, dan pemotongan tetap berlanjut s/d klaim cair. Pada saat

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 26 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
klaim cair, MOP dianggap berakhir secara otomatis (tidak otomatis berhak mengambil MOP kembali).
Hak MOP akan tetap berlaku 5 tahun sejak fasilitas diberikan. Bila nilai klaim cair > HKD, maka selisih
akan dikembalikan ke Karyawan, sebaliknya bila nilai klaim cair < HKD, maka selisihnya harus dibayar
oleh Karyawan.
Note:
Khusus untuk Karyawan lapangan, harus mencari kendaraan pengganti untuk menunjang pekerjaan seharihari
dengan biaya sendiri bila kendaraan MOP yang digunakan mengalami kehilangan.

7. Kendaraan yang dapat masuk dalam program MOP adalah kendaraan motor kategori A (sesuai dengan
Lampiran Penggolongan Kategori Kendaraan Motor - SK Bersama Persyaratan Pembiayaan Konsumen
Motor), dapat berupa kendaraan baru atau kendaraan bekas yang telah dimiliki dengan usia kendaraan
maksimum 3 tahun pada saat dimulainya MOP. Untuk penetapan harga kendaraan bekas dilakukan oleh
Inventory Management.

Yang disarankan untuk MOP adalah motor baru, namun mengingat sebagian Karyawan telah memiliki
motor sendiri, maka dipertimbangkan untuk adalah mengikuti program MOP ini tanpa harus mengganti
kendaraan baru. Penetapan harga kendaraan bekas dilakukan oleh Inventory Management berdasarkan input
harga pasar dari Cabang serta patokan lainnya, misal: Tabloid Otomotif dan lain-lain

8. Nilai MOP adalah sebesar nilai kendaraan yang dijaminkan dengan maksimal sebesar plafond yang telah
ditetapkan. Apabila harga kendaraan melebihi plafond, maka selisih tersebut harus dibayar dimuka oleh
Karyawan. Sebaliknya jika harga kendaraan kurang dari plafond, maka maksimal MOP yang diberikan
adalah sama dengan harga kendaraan tersebut, dan selisih yang timbul tidak dapat dikompensasikan dalam
bentuk apapun.
9. Karyawan yang melunasi MOP lebih awal, tidak berhak mengambil MOP baru sebelum berakhirnya periode
MOP yang normal, dan tidak ada subsidi apapun sebagai penggantinya.
Misal: Karyawan A memperoleh MOP pada bulan April 2013 sebesar Rp. 12.000.000,-. Pada bulan Juni 2015
yang bersangkutan hendak menjual kendaraan MOP yang digunakan, sehingga wajib melunasi MOP sebesar HKD.
Pada bulan April 2018, Karyawan A baru dapat mengajukan MOP baru lagi.
10. Bagi Karyawan yang mendapat promosi jabatan yang mengakibatkan yang bersangkutan berhak atas
fasilitas COP sebelum berakhirnya periode MOP yang seharusnya, maka diberikan opsi sebagai berikut:
a. Membeli kendaraan MOP dengan melunasi HKD dan mengambil COP baru ATAU
b. Tetap melanjutkan MOP dengan membayar cicilan bulanan sebesar cicilan berdasarkan MOP saat ini
ditambah Subsidi Kendaraan dihitung berdasarkan Plafond COP yang dikompensasikan dengan plafond
MOP pada awal karyawan mengambil hak, dengan perhitungan sesuai ketentuan yang berlaku.

11. MOP bukan merupakan kompensasi dari gaji, dan harus diajukan terlebih dahulu oleh Karyawan dan
memperoleh approval dari Management. Program ini tidak diperhitungkan sebagai komponen gaji dan
tunjangan dalam hal Karyawan diberhentikan dari Perusahaan. Program berakhir secara otomatis bila
Karyawan berhenti bekerja dari Perusahaan.
Bila Karyawan berhenti kerja di Perusahaan dengan alasan apapun, maka subsidi MOP yang diberikan
Perusahaan, tidak akan dimasukkan dalam perhitungan gaji dan tunjangan untuk Karyawan yang berhenti kerja
sebagaimana Ketentuan.

12. Bagi Karyawan yang ikut MOP, maka tidak diperkenankan untuk menggunakan kendaraan operasional
Perusahaan untuk kepentingan pribadi. Kendaraan yang terikat MOP harus digunakan oleh Karyawan
sebagai sarana transportasi kerja Karyawan yang bersangkutan. Semua biaya yang timbul sebagaimana

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”
No.Ketentuan : POL/031/VERSI 1
ALL BRANCH
Revisi : 1
Tanggal Berlaku : 20 November 2015
POLICY REMUNERASI DAN
Halaman : Page 27 of 27
PINJAMAN KARYAWAN
No. TRO : -
(Dengan berlakunya Policy ini,maka Pol/031/Versi 1 Rev 0 dinyatakan tidak berlaku lagi)
dijelaskan pada point 5 di atas (termasuk bensin, oli, parkir) menjadi tanggung jawab Karyawan, dan tidak
dapat diminta penggantian ke Perusahaan. Ketentuan mengenai biaya parkir motor MOP di area parkir
Perusahaan selama jam kerja, akan ditetapkan dalam keputusan tersendiri.

MOP harus digunakan untuk aktivitas kerja Karyawan sehari-hari, misal: melakukan survey, collection,
checking dan lainnya. Seluruh kendaraan MOP wajib dibawa ke kantor.

13. Kendaraan MOP harus sepenuhnya dipergunakan & dimiliki oleh Karyawan, tidak boleh
direntalkan/disewakan atau untuk tujuan komersial lainnya. Pelanggaran atas ketentuan ini akan dikenakan
sanksi berupa peninjauan kembali fasilitas yang diberikan, termasuk pembatalan hak MOP kepada
Karyawan bersangkutan
14. Ketentuan lain yang belum diatur dalam Policy ini akan ditetapkan lebih lanjut lewat Surat Keputusan dari
Management.
15. Jika terdapat perubahan Plafond MOP oleh Perusahaan, maka karyawan yang sudah mendapatkan
fasilitas MOP tidak diperbolehkan untuk mengajukan kembali dengan menggunakan Plafond MOP yang
baru. Setelah berakhirnya jangka waktu MOP, maka karyawan dapat mengajukan MOP dengan plafond
yang baru ke Perusahaan.
Ketentuan ini berlaku dalam kondisi karyawan tidak mendapatkan promosi jabatan dan Personal Grade
diberikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Apabila masih terdapat hal-hal yang belum diatur dalam Policy, atau terdapat perubahan di kemudian hari
(misal: plafond MOP, jumlah subsidi, jumlah tanggungan Karyawan dan lainnya), maka akan ditetapkan
dalam SK tersendiri.
E. HOMEBASE
1. Pemberlakuan homebase ditentukan berdasarkan:
KTP Karyawan sebagai bahan dasar homebase awal saat join bekerja
Tempat/domisili karyawan saat proses direkrut
Domisili keluarga (khususnya status single)
Kondisi pemberlakuan homebase tersebut disamakan dengan lokasi cabang BFI di daerah
tersebut, jika kota asal karyawan tidak terdapat cabang BFI, maka homebase karyawan
tersebut dicatat di kota terdekat yang terdapat cabang BFI.
Bagi karyawan Head Office yang direkrut di HO, maka homebasenya adalah HO.

2. Syarat-syarat administrasi untuk dapat diberlakukan homebase, karyawan harus mengisi formulir
pernyataan domisili sesuai ketentuan, dengan melampirkan dokumen pendukung.
3. Adanya kemungkinan review/perubahan homebase karyawan, dapat dilakukan dengan kondisi sebagai
berikut:
Program Management Trainee
Selama masa program training homebase dicatat di Head Office, setelah adanya
penempatan/lulus training maka di berlakukan penentuan homebase sesuai point 1.
Karyawan mengajukan mutasi atas keinginan sendiri maka homebase harus direview dan
disesuaikan dengan daerah/domisili tempat karyawan tersebut mutasi.
Karyawan yang ditempatkan di luar homebasenya dan ditugaskan di kota yang sama selama 3
tahun, dimana kondisi karyawan sudah tidak flexible untuk dimutasi ke kota lain, maka
*)
homebase karyawan akan direview dan disesuaikan ke kota tersebut .
*)
Perubahan homebase ini akan dikomunikasikan terlebih dahulu dengan karyawan terkait dan
atasan ybs

Copyright©2015. “Dokumen ini hanya dipergunakan untuk kepentingan internal PT. BFI Finance Indonesia, Tbk. Dilarang untuk mengutip, memperbanyak, mempublikasikan isi dokumen ini
atau tindakan lain yang dipersamakan dengan hal tersebut, baik sebagian maupun seluruhnya dalam bentuk apapun, tanpa seizin dari PT. BFI Finance Indonesia, Tbk.”

Anda mungkin juga menyukai