Anda di halaman 1dari 7

Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020

Tgl Dibuat 17 JUNI 2020


PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 1 dari 7

A. DEFINISI
Permintaan pengadaan Jasa adalah usaha atau kegiatan pengadaan jasa yang diperlukan oleh Perusahaan
yang meliputi: pengadaan jasa konstruksi, jasa konsultansi, dan jasa lainnya.
Jasa Konsultansi adalah layanan jasa keahlian profesional dalam berbagai bidang keilmuan, yang
dilaksanakan oleh konsultan dalam bentuk badan usaha atau orang perseorangan dalam rangka mencapai
sasaran tertentu.
Jasa Konstruksi adalah layanan penanganan pekerjaan bangunan, konstruksi, atau wujud fisik lainnya,
termasuk tapi tidak terbatas pada, teknologi rancang bangun, yang secara teknis dan spesifikasinya ditetapkan
oleh Pengguna dan proses serta pelaksanaannya diawasi oleh Pengguna.

B. TUJUAN
1. Standar Operating Procedure (SOP) ini menjelaskan aktivitas di departemen General Affair mengenai
mekanisme pengadaan jasa, sehingga aliran dokumen dan pertangung jawaban pelaksana dapat
dipertanggungjawabkan.
2. Untuk memperoleh jasa yang dibutuhkan dalam jumlah yang cukup, dengan kualitas dan harga yang dapat
dipertanggung jawabkan, dalam waktu dan tempat tertentu, secara efektif dan efesien, berdasarkan
ketentuan yang berlaku.
3. Untuk mengendalikan biaya pengadaan jasa agar sesuai kebutuhan.

C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini berlaku untuk semua pelaksanaan pengadaan jasa yang dilakukan oleh Perusahaan yang
pembiayaannya seluruhnya bersumber dari Anggaran Perusahaan. Prosedur ini mengatur proses permintaan
pengadaan jasa sejak awal perencanaan kebutuhan hingga Direktur Operasional menandatangani surat
persetujuan pengadaan saja untuk kemudian dapat dilakukan pengadaan oleh departemen General Affair. Ada
pun prosesnya adalah sebagai berikut :
1. Proses Perencanaan/Permintaan Pengadaan Jasa oleh SBU yang bersangkutan
2. Proses Verifikasi & Persetujuan Pengadaan Jasa
3. Proses Pengadaan Jasa
4. Proses Serah Terima Pekerjaan/Pengadaan Jasa
5. Proses Laporan Pertanggungjawaban Pengadaan Jasa

D. PROSES KERJA PERMINTAAN PENGADAAN JASA


1. Proses Perencanaan/Permintaan Pengadaan Jasa
Dalam rangka melaksanakan pengadaan jasa, maka setiap Departemen / SBU wajib untuk memberikan
rencana kebutuhan jasa disertai dengan proposal yang telah dilampiri oleh RAB dan design kepada
departemen General Affair untuk dijadikan sebagai acuan penyediaan kebutuhan jasa yang
pembiayaannya baik sebagian atau seluruhnya bersumber dari anggaran perusahaan dan dapat
dipertanggungjawabkan.
Berikut adalah Langkah-langkah dalam melaksanakan perencanaan kebutuhan pengadaan jasa :
a. Manajer Departemen / SBU mengajukan rencana kebutuhan pengadaan jasa berupa proposal yang
telah dilampiri dengan RAB dan design kepada General Affair.
b. Departemen General Affair memeriksa & mengidentifikasi kebutuhan.
c. Departemen General Affair menyampaikan proposal dan rencana kebutuhan tersebut ke direksi
(Direktur Operasional)
 Apabila proposal tersebut disetujui dan sesuai dengan kebutuhan, maka proses pengadaan jasa
akan dilakukan.
 Apabila proposal tersebut tidak disetujui dan tidak sesuai dengan kebutuhan, maka proses
pengadaan jasa tidak akan dilakukan.
Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 2 dari 7

d. Setelah proposal pengadaan jasa disetujui, departemen General Affair mencari perbandingan harga
dan vendor/penyedia jasa.
e. Departemen General Affair menerbitkan SPK dan MOU yang diteruskan ke pihak vendor/penyedia jasa
dan Direktur Operasional untuk ditandatangani yang menandakan dimulainya kesepakatan kerjasama,
(General Affair wajib melampirkan proposal dari vendor/penyedia jasa).
2. Proses Verifikasi dan Persetujuan Pengadaan Jasa
a. Departemen General Affair membuat SPA/pengajuan pembelian dan/atau membuat SPM untuk
pembayaran DP/termin sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat dengan vendor/pihak penyedia
jasa.
b. SPA/Pengajuan/SPM yang telah dibuat wajib diverifikasi dan ditandatangani oleh HRGA Manajer dan
diteruskan ke Direktur Operasional kemudian ke bagian Finance Department untuk diproseskan
sejumlah anggaran yang dibutuhkan.
3. Proses Pengadaan Jasa
a. Pengadaan Jasa dapat dilaksanakan setelah formulir pengadaan jasa disetujui oleh Direktur
Operasional dan anggaran telah dicairkan oleh Finance Department.
b. Finance Department mencairkan anggaran langsung ke penyedia jasa/ke General Affair
c. Kontrak kerja dilaksanakan oleh para pihak sesuai ketentuan yang termuat dalam Kontrak dan
peraturan perundang-undangan.
d. General Affair dan User wajib melakukan pengawasan selama pekerjaan tersebut dilakukan.
 Apabila proses pengerjaan jasa tersebut sesuai dengan apa yang telah disepakati, maka proses
pengadaan jasa akan dilanjutkan sampai selesai.
 Apabila proses pengerjaan jasa tersebut tidak sesuai dengan apa yang telah disepakati, maka
proses pengadaan jasa akan diperbaiki dari awal.
4. Proses Serah Terima Pekerjaan/Pengadaan Jasa
a. Serah Terima hasil pekerjaan dilaksanakan setelah pekerjaan selesai 100% (seratus persen) sesuai
ketentuan yang termuat dalam Kontrak,
b. Penyedia Jasa mengajukan permintaan secara tertulis kepada Pejabat Penandatangan Kontrak/
General Affair untuk serah terima jasa dengan memberikan invoice.
c. Pejabat Penandatangan Kontrak/ General Affair melakukan pemeriksaan dan pengecekan akhir
terhadap jasa yang diserahkan.
5. Proses Laporan Pertanggungjawaban Pengadaan Jasa
a. Apabila anggaran yang dicairkan oleh Finance Department untuk pengadaan jasa tersebut ditransfer
internal ke departemen General Affair, maka departemen General Affair wajib membuat laporan
pertanggungjawaban berupa Form LPJ ke Finance Department setelah pengadaan jasa selesai
diserahterimakan.
b. Apabila anggaran yang dicairkan oleh Finance Department untuk pengadaan jasa tersebut ditransfer
langsung ke pihak penyedia jasa, maka departemen General Affair tidak perlu membuat laporan
pertanggungjawaban, namun wajib menyerahkan invoice dari pihak penyedia jasa.
Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 3 dari 7

E. RINGKASAN TANGGUNG JAWAB DAN ALUR PROSES KERJA


Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 4 dari 7

F. DOKUMEN TERKAIT
1. SOP Surat Menyurat
2. Dokumen Pencatatan dan Pelaporan Aset

G. LAMPIRAN
1. Formulir Surat Pengajuan Anggaran
2. Formulir Surat Perintah Membayar
3. Contoh Surat Perintah Kerja atau MOU

PENGESAHAN
DIBUAT OLEH MENGETAHUI MENYETUJUI

STAF ADMIN HRGA MANAJER HRD DIR. OPERASIONAL DIR. UTAMA


Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 5 dari 7
Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 6 dari 7
Nomor P-03/LGA-NSG/00/2020
Tgl Dibuat 17 JUNI 2020
PROSEDUR Revisi ke 00
PERMINTAAN PENGADAAN JASA Tgl Revisi -
Halaman 7 dari 7

SURAT PERINTAH KERJA


PEMBUATAN BALKON CODAY LAB & ROASTERY DAN
PLAT PINTU GENSET GENESIS

Para pihak yang bertandatangan dibawah ini :


 Nama : Jilma Romi Arjie
No. KTP : 337 102 020 177 0001
Tempat Tanggal Lahir : Magelang, 02 Januari 1997
Alamat : Perum Griya Taman Asri F-708 Rt 005, Rw 032 Kel Donoharjo, Kec Ngaglik Sleman

Karena jabatannya,maka berhak untuk bertindak atas nama PT. Netindo Solution Group Selanjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK
PERTAMA
 Nama : Mulyana
No. KTP : 3404130102820001
Tempat Tanggal Lahir : Sleman, 01 Februari 1982
Alamat : Karanglo Rt/Rw 004/032, kel Donoharjo, kec Ngaglik Sleman

Bertindak selaku atas nama sendiri, Selnjutnya dalam perjanjian ini disebut PIHAK KEDUA

Pada hari Kamis, 05 tanggal bulan Desember 2019 PIHAK PERTAMA memerintahkan kepada PIHAK KEDUA untuk melaksanakan
pekerjaan Pembuatan Balkon Lab dan Pintu plat Genset Genesis yang berlokasi di Jl. Ahmad Wahid, Mantup, Baturetno Kec.
Banguntapan Bantul dengan ketentuan sebagai berikut :
 Pekerjaan dilaksanakan sesuai referensi gambar rancana, spesifikasi bahan, serta rencana anggaran biaya sebagai mana
terlampir dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari perjanjian ini.
 Bahan-bahan, Peralatan kerja serta segalasesuatu yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan tersebut disediakan oleh
PIHAK KEDUA.
 PIHAK PERTAMA berhak menolak bahan-bahan dan peralatan kerja yang disediakan oleh PIHAK KEDUA.
 PIHAK KEDUA harus menyelesaikan pekerjaan seperti terlampir dalam uraian pekerjaan dalam waktu 5 (Lima) hari kerja
dimulai hari Sabtu, 7 Desember 2019, waktu mana tidak dapat diubah oleh PIHAK KEDUA kecuali dalam keadaan Force
Majeure.
 Harga borong untuk pekerjaan ini ditetapkan senilai Rp. 15.380.000,- (Lima Belas Juta Tiga Ratus Delapan Puluh Ribu Rupiah)
dengan mekanisme pembayaran melaui transfer ke rekening , dibagi menjadi 2 (Dua) termin sebagai berikut :
 Uang muka sebesar 50% dari nilai pekerjaan atau Rp. 7.690.000 (Tujuh Juta Enamratus Sembilanpuluh Ribu Rupiah)
dibayarkan setelah perjanjian ini ditandatangani
 Pembayaran termin ke dua atau pelunasan sebesar 50% atau sebesar Rp. 7.690.000 (Tujuh Juta Enamratus
Sembilanpuluh Ribu Rupiah) dibayarkan setelah progress pekerjaan telah tercapai.
 Hal hal lain yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini, akan ditentukan kemudian atas persetujuan kedua belah pihak.

Demikian Surat Perjanjian ini dibuat rangkap dua di atas materai cukup untuk dijadikan pegangan bagi masing-masing pihak.
Apabila di masa depan ditemukan kesalahan dalam Surat Perjanjian Kerja ini maka akan diperbaiki sebagai mana mestinya.

Dibuat di : Yogyakarta
Tanggal : 4 Desember 2019

PIHAK PERTAMA PIHAK KEDUA

JILMA ROMIE ARJIE MULYANA

Anda mungkin juga menyukai