Anda di halaman 1dari 2

PERSPEKTIF SISTEM TERBUKA

Pada tahun 1950-an perspektif sistem terbuka mulai menggantikan sistem alami.
walaupun kedua perspektif ini memiliki satu pemikiran yaitu sama-sama memandang
organisasi sebagai keseluruhan organik yang terus menerus mengimpor sumber daya dari
lingkungan mereka untuk terus bertahan, dan keduanya mengakui bahwa kekuatan
lingkungan membentuk struktur dan prilaku sistem organisasi. Namun yang membedakan
kedua perspektif tersebut jika dilihat dari prilaku kedua ahli sistem tersebut adalah jika ahli
sistem teori alam lebih cenderung mengidentifikasikan organisasi sebagai sistem sosisal,
selain itu ahli sistem alam cenderung menggambarkan benteng yang relatif pasif oleh
organisasi untuk beradaptasi dengan kekuatan lingkungan. Jika ahli sistem terbuka lebih
cenderung berfokus pada pertukaran dengan lingkungan dan bagaimana menjaga
keseimbangan eksternal, ia juga cenderung lebih agresif untuk menyesuaikan lingkungan
dengan kebutuhan organisasi.
Walaupun diatas kita membahas dengan membandingkan kedua perspektif, namun
sesuai judul yang ada kita hanya akan fokus untuk membahas perspektif sistem terbuka bab
ini akan dimulai dengan menjelaskan pengaruh teori sistem umum dan bidang sibernetika
terhadap perkembangan perspektif sistem terbuka dan akan ditutup dengan analisis relevansi
perspektif sistem terbuka untuk manajemen publik dan kinerja organisasi
EOF YANG MEMPENGARUHI TEORI SISTEM UMUM Y
Penenrapan analisis sistem untuk mempelajari organisasi mengalami kelahiran
kembali pada tahun 1950-an dengan nama teori sistem terbuka yang sebagian dari
perkembangan teori ini disebabkan oleh pengaruh teori sistem umum Ludwig Von
Bertalanffy. Dia mendefinisikan yanng terakhir sebagai bidang studi interdisipliner yang
didedikasikan untuk mengidentifikasikan “ prinsip-prinsip yang berlaku untuk semua entitas
yang disebut ‘sistem’ secara umum, apapun elemen kompomponennya dan bubungan atau
kekuatan diantara mereka. Bertalanffy menegaskan pada akhirnya -teori sistem umum akan
mengarah pada penyatuan semua ilmu di bawah satu skema konseptual besar.
Harapan Bertalanffy tidak sepenuhnya terwujud, Karena bebrapa alasan. Yaitu prinsip
seperti homeotasis memiliki arti yang sangat berbeda tergantung aoakah subjek yang diteliti
adalah manusia, organisasi, atau masyarakat. Lalu sebagian besar sistem sosial yang
terdiridari terlalu banyak variabel untuk interaksi mereka direduksi menjadi rumus
matematika. Meskipun demikian, karya Bertalanffy dibidang teori sistem umum mendorong
fertilisasi silang gagasan antara disiplin dan menetapkan bahasa yang digunakan oleh mereka
yang kemudian mempelajari organisasi dari perspektif sistem terbuka. Sistem terbuka
memiliki pengaruh besar pada bidang atau analisis organisasi.
Bertalanffy bersikerah bahawa keutuhan organik, termasuk organisasi harus dipahami
sebagai suatu sistem terbuka. Sisitem terbuka, berbeda dengan sistem tertutup terjadi
pertukaran material, energi, Dan informasi dengan lingkungannya sehingga dapat
memperbarui diri dan terus berkembang. Salah satu ciri yang menentukan sistem terbuka
adalah bahwa mereka dicirikan oleh entropi negatif, Sisitem terbuka juga tunduk pada
prisnsip ekuifinalitas. Pada intinya teori sistem umum tidak hanya menyediakan bahasa dan
konsep yang digunakan oleh para ahli untuk mempelajari organisasi, tetapi juga
mempengaruhi arah penelitian mereka dan kesimpulan yang akan mereka tarik
PENGARUH EOF CYBERNETIC S
Bidang sibernetika, yang didirikan oleh seorang ahli matematika bernama norbet
wiener pada tahun 1940-an, juga memiliki pengaruh besar pada teori sistem terbuka di tahun-
tahun pembentukannya. Sistem ini mengandalkan umpanbalik terus menerus dari lingkungan
mereka dapat mengambil tindakan korektif, Dengan demikian menjaga keseimbangan sistem.
Universitas, umtuk misalnya, menerima masukan berupa materi, informasi, staf, dan siswa
memanfaatkan berbagai teknik pembelajaran untuk mendidik siswa, dan menghasilkan
keluaran beberapa lulusan. Mereka juga memperoleh umpan balik dari lulusan, orang tua dan
pemberi kerja tentang seberapa baik kinerja mereka dan dari lingkungan tentang perubahan
eksternal yang akan datang. Sebagai akibat pengaruh dari sibernetika, banyak ahli teori
sistem terbuka memandang organisasi sebagai sistem yang mengatur dirinya sendiri yang
memantau lingkungan mereka untuk memelihara sistem didalam lingkungan internal mereka
sendiri. Bidang sibernetika bertumpu pada asumsi tertentu yang juga mempengaruhi analisis
organisasi.
Pada tahun 1956 Boulding menerbitkan sebuah artikel yang berisi tentang
penggabungan konsep sibernetika wiener dengan konsep teori sistem umum Von Bertalanffy
yang isinya merupakan beberapa jenis sistem yang berbeda dan mengaturnya menjadi
kerangka kerja hirarkis yang terdiri dari sembilan tingkat. Boulding menekankan kita
memiliki sedikit pengetahuan teoritis atau empiris pada sistem pada tingkat ini, yang
akhirnya kita masih sangat jauh untuk membangun model yang memungkinkan kita
mengarahkan dan mengendalikan organisasi yang kompleks.
Terlepas dari peringatan Boulding, Stafford Beer mengambil sendiri untuk
mengeksplorasi sibernetika untuk praktik manajemen. Dia mengembangkan skema klasifikasi
yang terdiri dari enam kelas. Menurut Beer model yang dibuat untuk perencanaan manajemen
untuk menggambarkan tranformasi input menjadi output harus memiliki “kotak hitam”
ditengahnya karena cara input diubah menjadi output tidak terlihat. Manajemen harus harus
bereksperimen dengan berbagai intervensi, mencari pola dasar, dan menyesuaikan modelnya.
Robert Swinth juga mempelopori penerapan sibernetika pada detanda sistem
pengendalian manajemen yang dimana ia mengkarakterisasi berbagai mekanisme inpiut
diubah menjadi barang atau jasa sebagai mekanisme servo organisasi (OSM) yang mengacu
pada tiga fungsi, yaitu fungsi oprasi, kebijakan, dan fungsi kontrol. Menurut Swinth, melalui
oprasi servomekanisme organisasi mencapai keseimbangan atau homeostasis. Dalam
pandangannya model sibernetik dapat membantu manajer dalam membuat organisasi
mengatur diri sendiri dan lebih dapat diprediksi dalam hasil mereka.
Mereka yang mengadopsi perspektif sistem terbuka untuk tujuan analisis organisasi
jarang memperhatikan desain pengendalian internal. Ahli teori organisai sangat dipengaruhi
oleh asumsi bahwa kinerja organisasi tidak dapat diprediksi atau dikendalikan dengan pasti.

Anda mungkin juga menyukai