PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
ini tidak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga tidak formal, seperti
halnya pengobatan tradisional. Selain aktivitas kesehatan masyarakat
radisional seperti promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,
peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya , pendidikan yang
berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari sistem.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan
kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam
pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang
satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada dimasyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian
penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat
mamberikan pelayanan secara berkualitas.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori sistem
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penerapan teori sistem pelayanan kesehatan,
b. Untuk mengetahui penerapan konsep sistem pelayanan kesehatan
dalam sebuah kasus
C. Ruang Lingkup
1. Sejarah teori sistem ?
2. Apa itu teori sistem?
3. Apa itu komponen-komponen sistem?
4. Apa itu tipe-tipe teori sistem?
5. Apa itu lingkup sistem pelayanan?
6. Pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan ?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Sejarah Sistem
3
matematika untuk mempelajari sistem. Pada 1980-an sistem adaptif
kompleks jangka diciptakan di Santa Fe Institute interdisipliner oleh John
H. Holland, Murray Gell-Mann dan lainnya.
Teori Sistem umum hadir pertama kali di dahului dengan adanya
teori sibernatika, sistem keteknikan dan bidang pengetahuan yang saling
berhubungan. Pengertian sistem mempunyai sejarah panjang, walaupun
kondisi sistem tidak mengutamakan sejarah dari pengertian yang meliputi
banyak nama dan ilustrasi. Nicolas dari cusas Deludo globy, Bertalanffy
dan Hermann Hasses Glasperlenspiel yang mengamati bahwa pengerjaan
dunia direfleksikan dalam sebuah desain yang cakap dan permainan yang
abstrak. Menurut Kohler sebuah teori sistem dimaksudkan untuk lebih
mengerjakan sifat yang paling umum seperti properti organik daripada
sistem organik untuk satu derajat, permintaan ini dipenuhi dengan teori
sistem terbuka.
Seiring dengan perkembangan waktu keberadaan teori sistem
mulai di perhitungkan, kemudian ada usaha untuk menginterpretasikan
ilmu pengetahuan dan teori yang sebelumnya belum pernah dilakukan, dan
generalisasi yang lebih tinggi daripada yang terdapat pada ilmu
pengetahuan khusus. Teori Sistem umum ditanggapi sebagai sebuah trend
rahasia dalam berbagai disiplin. Teori sistem sering diidentikkan dengan
teori cybernatika dan control, hal ini tentu saja tidak benar. Sebab
Cybernatika adalah berpikir kesisteman yang beranggapan bahwa manusia
dan masyarakat dapat dipahami melalui kajian terhadap pesan fasilitas
komunikasinya. Pemahaman akan peran umpan balik dan dampaknya
merupakan titik sentral dari pembahasan teori sistem, Konsep kotak hitam
(black box) dan negative feedback yang dapat digunakan untuk
memahami dan memperbaiki suatu sistem yang kompleks seperti
organisasi, banyak dibahas dalam ilmu ini. Cybernatika merupakan sebuah
bagian dari sebuah teori sistem umum dan sistem merupakan kasus
spesial yang penting dari teori sistem.
Upaya mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi perilaku
organisasi umumnya berasal dari teori sistem. Seorang biolog Ludwig von
Bertalanffy menyatakan bahwa teori sistem dapat dianalogikan dengan
4
sistem yang ada pada organisme. Organisme sel itu terdiri atas sel-sel, dan
sel-sel membentuk suatu molekul. Tiap bagian yang ada membentuk
sistem yang terintegrasi dan terdiri dari struktur yang saling bergantungan
dan bekerja secara harmonis. Tiap molekul tahu tugas masing-masing dan
harus dapat bekerjasama serta memenuhi aturan yang ada. Hukum
keteraturan merupakan konsep yang bersifat menyeluruh. Ide tentang
keteraturan merupakan ide dasar dalam memahami dan menganalisis
situasi yang kompleks ( Ludwig von Bertaflanny, 1968).
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kontribusi
teori sistem dalam pengembangan ilmu pengetahuan, telah muncul
beberapa trend dalam perkembangan teori sistem umum. Ketika hal baru
di serukan sebagai sesuatu yang revolusioner banyak orang memakai
istilah ini untuk menandai perkembangan ilmu pengetahuan. Revolusi
adalah proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-akarnya, kemudian
menggantinya dengan tatanan yang baru. Begitu juga yang di maksud
dengan revolusi ilmu pengetahuan atau revolusi sains muncul jika
paradigma yang lama mengalami krisis dan akhirnya orang
mencampakkannya serta mencita-gunakan paradigma yang baru yang
sekiranya lebih rasional dan logis.
Menurut pendapat Kuhn revolusi ilmu pengetahuan ditentukan
oleh adanya paradigma yang mengakibatkan perubahan konsep, sehingga
ilmu pun terus berubah. Peran paradigma dalam perkembangan ilmu
penetahuan sangat penting, karena paradigma itulah yang menjiwai
sebuah konsep. Dalam hal ini masalah sistem merupakan hal yang penting
dalam pembatasan masalah pada prosedur analisis ilmu pengetahuan.
Aplikasi prosedur analisis tergantung pada dua kondisi yang pertama
interaksi antara bagian yang tidak ada atau cukup lemah untuk dibiarkan
dalam tujuan penelitian tertentu. Yang kedua dalam hubungannya dengan
menerangkan perilaku bagian haruslah linier.
Dalam perkembangan awalnya, Teori Sistem Klasik menambahkan
matematika klasik seperti kalkulus dengan tujuan untuk menyatakan
prinsip yang digunakan pada sistem umum atau sub kelas yang ditentukan
(misalnya, sistem tertutup dan sistem terbuka), untuk menyediakan teknik
5
dalam penelitian dan deskripsi, serta untuk menerapkan kasus-kasus
konkret Karena sifat umum dari deskripsi tersebut. sehingga dapat
dinyatakan bahwa sifat formal tertentu akan berlaku untuk setiap entitas
sistem (sistem terbuka, atau sistem hirarkis, dll). Berbagai teori
pendukungpun bermunculan untuk melengkapi pengaplikasian teori sistem
umum antara lain : Teori Bagian, Teori Set, Teori Grafik, Teori Jaringan,
Cibernetika, Teori Informasi, Teori Automata, Teori Permainan, Teori
Keputusan, dan Teori Pengantrian.
Teori sistem umum merupakan keseluruhan yang sampai sekarang
masih dianggap sebagai konsep yang semimetafisik dan tidak jelas. Dalam
bentuk yang berelaborasi ini akan menjadi disiplin logis matematika secara
formal tetapi dapat di aplikasikan pada berbagai ilmu empiris karena
berhubungan dengan keseluruhan yang teroganisir ini akan menjadi
signifikasi yang hampir sama dengan yang dimiliki teori probabilitas
untuk ilmu yang berhubungan dengan peristiwa kesempatan yang
berikutnya juga adalah disiplin matematika formal yang dapat
diaplikasikan pada bidang yang paling berbeda, seperti termodinamika,
percobaan biologi dan medis, genetik, statistik asuransi hidup dan
sebagainya. Indikasi tujuan teori sistem umum, adalah sebagai berikut:
1. Ada tendensi umum melalui integrasi dalam berbagai ilmu alam dan
sosial.
2. Beberapa integrasi nampaknya menjadi pusat dalam teori sistem
umum.
3. Menjadi sarana penting untuk membidik pada teori yang tepat dalam
bidang ilmu pengetahuan nonfisik
4. Mengembangkan prinsip kesatuan yang dijalankan secara vertikal
melalui universalnya ilmu individu, teori ini membawa kita lebih dekat
pada tujuan kesatuan ilmu.
5. Lebih mengarah pada dibutuhkannya integrasi dalam pendidikan
ilmiah.
6
B. Teori Sistem
Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu system dan bahasa Yunani
yaitu sustma, adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, atau energi. Dalam pengertian yang paling umum, sistem adalah
sekumpulan alat yang memiliki hubungan di antara mereka. Sedangkan
secara sederhana, sistem adalah suatu kesatuan dari berbagai elemen atau
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi
secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Pengertian sistem secara umum menurut para ahli, yaitu:
1. Ludwig Von Bertalanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang
terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan
dengan lingkungan;
2. Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan antara satu sama lain;
3. L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik,
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lain;
4. John-A. Beckett, sistem adalah adalah kumpulan sistem-sistem yang
berinteraksi;
5. David Easton (1984), teori sistem adalah suatu model yang
menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem
sebagai satu unit. Ciri-ciri sistem menurut David Easton yaitu:
- sistem mempunyai batas yang didalamnya ada saling hubungan
fungsional yang terutama dilandasi oleh beberapa bentuk
komunikasi;
- sistem terbagi ke dalam sub-sub sistem yang satu sama lainnya
saling melakukan pertukaran;
- sistem bisa membuat kode, yaitu menerima informasi,
mempelajari, dan menerjemahkan masukan (input) ke dalam
beberapa jenis keluaran (output).
7
6. Carl. D. Friedrich dalam buku Man and His Government
mengemukakan definisi sistem, yaitu: apabila beberapa bagian yang
berlainan atau berbeda satu sama lain membentuk suatu kesatuan,
melaksanakan hubungan fungsional yang tetap satu sama lain serta
mewujudkan bagian-bagian itu saling tergantung satu sama lain,
sehingga kerusakan suatu bagian akan mengakibatkan kerusakan
keseluruhan, maka hubungan yang demikian disebut sistem.
7. Teori sistem menurut Michael Rush dan Philip Althoff (1988),
menyatakan bahwa gejala sosial merupakan bagian dari politik tingkah
laku yang konsisten, internal, dan reguler dan dapat dilihat serta
dibedakan, karena itu kita bisa menyebutnya sebagai: sistem sosial,
sistem politik, dan sejumlah sub-sub sistem yang saling bergantung
seperti ekonomi dan politik.
C. Komponen-komponen Sistem
Feedback
8
1. Masukan (input)
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan
untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan.
Masukan dapat berupa potensi masyarakat, tanaga kesehatan, sarana
kesehatan, dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah
suatu masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem
tersebut sebagaimana contoh dalan sistem pelayanan kesehatan, maka
yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayana
kesehatan.
3. Keluaran (ouput)
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem
pelayana kesehatan hasilnya dapat berupa pelayana kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat dari yang dihasilkan dari sistem, yang
terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana
dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian
pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik (feedback)
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan
masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhbungan dan
saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat
berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input
yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah keadaan di luar sistem, tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungkan geografis, atau
9
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar
pelayanan kesehatan.
D. Tipe-tipe Sistem
10
E. Lingkup Sistem Pelayanan
11
tentang kesehatan. Diantara pelayanan kesehatan dalam system pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut:
1. Health promotion
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam
memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan
ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat
atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.
2. Specific protection (Perlindungan khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan sttus kesehatan, atau
bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman
kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini
adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada
penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatirtis, campak, dan
lain-lain.
3. Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat
dimulainya atau ditimbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat
pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang
lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit shingga tidak terjadi
penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa
kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu
maupun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan
terhadap meluasnya kasus.
4. Disability limitation (pembatasan cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang
memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan
dapat berupa perawatam untuk menghentikan penyakit, mencegah
12
komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
5. Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis
sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada
pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki
keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan
masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang
dimilikinya.
1. Rawat Jalan
Lembaga pelayana kesehatan ini bertujuan memberikan elayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada
penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan
tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-
klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik petawatan
spesialis dan lain-lain.
2. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya
cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat
rehabilitasi, dan lain-lain.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayan kesehatan yang
difokuskan kepada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan
dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini
biasanya digunakan dalam home care.
13
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan
pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan
keluarga seperti praktek perawatai keluarga dan lain-lain.
14
Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan
terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai
masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politi.
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan
kesehatan. Seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi
masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya, maka
digunakanlah alat seperti laser, terapi pembuahan gen dll. Maka
pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan
butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.
b. Pergeseran nilai masyarakat
Masyarakat yang sudh maju dengan pengetahuan tinggi,
maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Demikian juga sebaliknya, pada
masyarakan yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap
pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
c. Aspel legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap
penggunaan atau oemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka
akan semakin tinggi pula tuntunan hokum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku peberi pelayanan kesehatan
dituntut harus memberikan pelayanan kesehatan secara
professional dengan memperhatikan norma dan etik yag ada dalam
masyarakat.
d. Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang, maka pelayanan
kesehatan lebih mudah diperoleh dan di jangkau. Begitu juga
sebaliknya, dengan adanya orang yang tergolong ekonomi rendah.
Keadaan ekonom ini akan mempengaruhi dalam sistem pelayanan
kesehatan.
15
e. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan
sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan. Kebijakan-keijakan yang ada dapat memberikan poa
dalam sistem pelayanan.
Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya
adalah: pemahaman tentang paradigm sehat, strategi
profesionalisme dalam tugas, adanya JPKM dan desentralisasi.
Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah
menyusun misi yang akan di jalankan sebagaimana dalam sistem
pelayanan kesehatan, diantaranya:
Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan
Memelihara, mengingkatkan, melindungi kesehatan
individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau
Meningkatkan kemandirian masyaraka hidup sehat
16
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. Kasus
B. Penyelesaian
17
- Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan memepertimbangkan hasil akhir atau
konsekuensi tindakan tersebut,
- Menetukan siapa pngambil keputusan yang tepat,
- Mendefinisikan kewajiban perawat,
- Membuat keputusan.
Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai
sistem terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi
denganlingkungannya. Individu merupakan anggota masyarakat,
mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi,
menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan
hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan
waktu. Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep
yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu dan jarak.
Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh
konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.
Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga
keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial
dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.
18
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari kasus di atas, tujuannya klien tidak dapat tercapai karena tidak
terjadi kesepakatan antara klien dan pihak administrasi rumah sakit.
19
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolak ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya.
20
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
21
B. Saran
Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan. Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan
saling memuaskan dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk
komite etik di setiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang
mengawasi dan mengontrol pelaksanaan etik. Perlunya sosialisai yang luas
tentang kode etik profesi pelayan kesehatan dan bila perlu diadakan
pelatihan yang bersifat review tentang etika pelayanan kesehatan secara
periodik dan tidak terbatas.
22
DAFTAR PUSTAKA
http://taufiknurohman25.blogspot.co.id/2011/04/teori-sistem-david-
easton.html?m=1
https://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-pelayanan-
kesehatan-55858673
http://informatika.web.id/sistem-tertutup-dan-sistem-terbuka.htm
https://www.academia.edu/28741728/SEJARAH_TEORI_SISTEM.pdf
http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/sistem-
pelayanan-kesehatan/
http://nursingppni.blogspot.co.id/p/sistem-pelayanan.html/
https://www.slideshare.net/mobile/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-
pelayanan-kesehatan-55858673
http://nursingscience-2008.blogspot.co.id/2014/12/riwayat-hidup-imogene-m-
king.html
23