Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sistem dapat didefinisikan sebagai suatu kesatuan atau tatanan


yang terdiri dari kumpulan elemen-elemen yang saling berinteraksi dan
saling bergantung dengan yang lain dan secara bersama-sama bergerak
untuk mencapai tujuan. Elemen dalam sistem terdiri dari masukan,
proses, keluaran, umpan balik, dampak, dan lingkungan. Sistem yang
terdiri dari berbagai elemen yang dikenal dengan nama subsistem,
dapat pula membentuk suatu sistem baru dan dipandang sebagai suatu
sistem lagi. Sebagai contoh dalam sistem kesehatan terdiri dari beberapa
subsistem seperti subsistem pelayanan kesehatan dan di dalam
subsistem pelayanan kesehatan itu juga terdiri dari beberapa subsistem lagi
seperti rumah sakit. Rumah sakit tersebut suatu ketika dapat dipandang
sebagai suatu sistem sendiri. Berdasarkan pengertian sistem yang
dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa sistem kesehatan adalah suatu
kesatuan dari serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai
komponen guna mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal
bagi masyarakat.
Sistem kesehatan tidak terbatas pada seperangkat institusi yang
mengatur, membiayai, atau memberikan pelayanan, namun juga termasuk
kelompok aneka organisasi yang memberikan input pada pelayanan
kesehatan, terutama sumber daya manusia, sumber daya fisik (fasilitas dan
alat), serta pengetahuan atau teknologi (WHO SEARO, 2000). Organisasi
ini termasuk universitas dan lembaga pendidikan lain, pusat penelitian,
perusahaan kontruksi, serta serangkaian organisasi yang memproduksi
teknologi spesifik seperti produk farmasi, alat dan suku cadang. WHO
mendefinisikan sistem kesehatan sebagai seluruh kegiatan yang mana
mempunyai maksud utama untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan. Mengingat maksud tersebut di atas, maka termasuk dalam hal

1
ini tidak saja pelayanan kesehatan formal, tapi juga tidak formal, seperti
halnya pengobatan tradisional. Selain aktivitas kesehatan masyarakat
radisional seperti promosi kesehatan dan pencegahan penyakit,
peningkatan keamanan lingkungan dan jalan raya , pendidikan yang
berhubungan dengan kesehatan merupakan bagian dari sistem.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem pelayanan
kesehatan tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam
pelayanan kesehatan diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang
satu dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan
kualitas pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang
ada dimasyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian
penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat
mamberikan pelayanan secara berkualitas.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui teori sistem
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui penerapan teori sistem pelayanan kesehatan,
b. Untuk mengetahui penerapan konsep sistem pelayanan kesehatan
dalam sebuah kasus

C. Ruang Lingkup
1. Sejarah teori sistem ?
2. Apa itu teori sistem?
3. Apa itu komponen-komponen sistem?
4. Apa itu tipe-tipe teori sistem?
5. Apa itu lingkup sistem pelayanan?
6. Pendekatan sistem dalam pelayanan kesehatan ?

2
BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Sejarah Sistem

Kata Sistem dalam maknanya di sini, memiliki sejarah panjang


yang dapat ditelusuri kembali ke Plato (Philebus), Aristoteles (Politik) dan
Euclid (Unsur). Sistem pada saat itu berarti "total", "orang banyak" atau
"serikat" pada zaman kuno, karena berasal dari kata kerja sunstemi,
menyatukan, menempatkan bersama-sama. "Sistem" berarti "sesuatu untuk
melihat". Dalam filsafat, sebelum Descartes, tidak ada kata "sistem". Plato
tidak memiliki "sistem". Aristoteles tidak memiliki "sistem" (Marshall
Mcluhan, 1967).
Pada abad ke-19 yang pertama kali mengembangkan konsep
"sistem" dalam ilmu alam adalah fisikawan Perancis Nicolas Leonard Sadi
Carnot yang belajar termodinamika. Pada tahun 1824 ia mempelajari
sistem yang ia sebut substansi kerja, yaitu struktur uap air, di mesin uap,
dalam hal kemampuan sistem untuk melakukan pekerjaan ketika panas
diterapkan untuk itu. Substansi kerja dapat dimasukkan ke dalam kontak
dengan baik boiler, reservoir dingin (aliran air dingin), atau piston (yang
diterima oleh tubuh pekerja dapat melakukan pekerjaan dengan
mendorong di atasnya). Pada tahun 1850, fisikawan Jerman Rudolf
Clausius umum gambar ini untuk memasukkan konsep lingkungan dan
mulai menggunakan "Struktur yang bekerja" istilah tersebut mengacu ke
sistem.
Salah satu pelopor dari teori sistem umum adalah ahli biologi
Ludwig von Bertalanffy. Pada 1945 ia memperkenalkan model, prinsip,
dan hukum yang berlaku bagi sistem umum atau subclass mereka, terlepas
dari jenis khusus mereka, sifat dari unsur-unsur komponen mereka, dan
hubungan atau 'kekuatan' di antara mereka (Ludwig von Bertaflanny,
1968). Perkembangan yang signifikan dengan konsep sistem dilakukan
oleh Norbert Wiener dan Ross Ashby yang memelopori penggunaan

3
matematika untuk mempelajari sistem. Pada 1980-an sistem adaptif
kompleks jangka diciptakan di Santa Fe Institute interdisipliner oleh John
H. Holland, Murray Gell-Mann dan lainnya.
Teori Sistem umum hadir pertama kali di dahului dengan adanya
teori sibernatika, sistem keteknikan dan bidang pengetahuan yang saling
berhubungan. Pengertian sistem mempunyai sejarah panjang, walaupun
kondisi sistem tidak mengutamakan sejarah dari pengertian yang meliputi
banyak nama dan ilustrasi. Nicolas dari cusas Deludo globy, Bertalanffy
dan Hermann Hasses Glasperlenspiel yang mengamati bahwa pengerjaan
dunia direfleksikan dalam sebuah desain yang cakap dan permainan yang
abstrak. Menurut Kohler sebuah teori sistem dimaksudkan untuk lebih
mengerjakan sifat yang paling umum seperti properti organik daripada
sistem organik untuk satu derajat, permintaan ini dipenuhi dengan teori
sistem terbuka.
Seiring dengan perkembangan waktu keberadaan teori sistem
mulai di perhitungkan, kemudian ada usaha untuk menginterpretasikan
ilmu pengetahuan dan teori yang sebelumnya belum pernah dilakukan, dan
generalisasi yang lebih tinggi daripada yang terdapat pada ilmu
pengetahuan khusus. Teori Sistem umum ditanggapi sebagai sebuah trend
rahasia dalam berbagai disiplin. Teori sistem sering diidentikkan dengan
teori cybernatika dan control, hal ini tentu saja tidak benar. Sebab
Cybernatika adalah berpikir kesisteman yang beranggapan bahwa manusia
dan masyarakat dapat dipahami melalui kajian terhadap pesan fasilitas
komunikasinya. Pemahaman akan peran umpan balik dan dampaknya
merupakan titik sentral dari pembahasan teori sistem, Konsep kotak hitam
(black box) dan negative feedback yang dapat digunakan untuk
memahami dan memperbaiki suatu sistem yang kompleks seperti
organisasi, banyak dibahas dalam ilmu ini. Cybernatika merupakan sebuah
bagian dari sebuah teori sistem umum dan sistem merupakan kasus
spesial yang penting dari teori sistem.
Upaya mendeskripsikan, menjelaskan dan memprediksi perilaku
organisasi umumnya berasal dari teori sistem. Seorang biolog Ludwig von
Bertalanffy menyatakan bahwa teori sistem dapat dianalogikan dengan

4
sistem yang ada pada organisme. Organisme sel itu terdiri atas sel-sel, dan
sel-sel membentuk suatu molekul. Tiap bagian yang ada membentuk
sistem yang terintegrasi dan terdiri dari struktur yang saling bergantungan
dan bekerja secara harmonis. Tiap molekul tahu tugas masing-masing dan
harus dapat bekerjasama serta memenuhi aturan yang ada. Hukum
keteraturan merupakan konsep yang bersifat menyeluruh. Ide tentang
keteraturan merupakan ide dasar dalam memahami dan menganalisis
situasi yang kompleks ( Ludwig von Bertaflanny, 1968).
Sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan serta kontribusi
teori sistem dalam pengembangan ilmu pengetahuan, telah muncul
beberapa trend dalam perkembangan teori sistem umum. Ketika hal baru
di serukan sebagai sesuatu yang revolusioner banyak orang memakai
istilah ini untuk menandai perkembangan ilmu pengetahuan. Revolusi
adalah proses menjebol tatanan lama sampai ke akar-akarnya, kemudian
menggantinya dengan tatanan yang baru. Begitu juga yang di maksud
dengan revolusi ilmu pengetahuan atau revolusi sains muncul jika
paradigma yang lama mengalami krisis dan akhirnya orang
mencampakkannya serta mencita-gunakan paradigma yang baru yang
sekiranya lebih rasional dan logis.
Menurut pendapat Kuhn revolusi ilmu pengetahuan ditentukan
oleh adanya paradigma yang mengakibatkan perubahan konsep, sehingga
ilmu pun terus berubah. Peran paradigma dalam perkembangan ilmu
penetahuan sangat penting, karena paradigma itulah yang menjiwai
sebuah konsep. Dalam hal ini masalah sistem merupakan hal yang penting
dalam pembatasan masalah pada prosedur analisis ilmu pengetahuan.
Aplikasi prosedur analisis tergantung pada dua kondisi yang pertama
interaksi antara bagian yang tidak ada atau cukup lemah untuk dibiarkan
dalam tujuan penelitian tertentu. Yang kedua dalam hubungannya dengan
menerangkan perilaku bagian haruslah linier.
Dalam perkembangan awalnya, Teori Sistem Klasik menambahkan
matematika klasik seperti kalkulus dengan tujuan untuk menyatakan
prinsip yang digunakan pada sistem umum atau sub kelas yang ditentukan
(misalnya, sistem tertutup dan sistem terbuka), untuk menyediakan teknik

5
dalam penelitian dan deskripsi, serta untuk menerapkan kasus-kasus
konkret Karena sifat umum dari deskripsi tersebut. sehingga dapat
dinyatakan bahwa sifat formal tertentu akan berlaku untuk setiap entitas
sistem (sistem terbuka, atau sistem hirarkis, dll). Berbagai teori
pendukungpun bermunculan untuk melengkapi pengaplikasian teori sistem
umum antara lain : Teori Bagian, Teori Set, Teori Grafik, Teori Jaringan,
Cibernetika, Teori Informasi, Teori Automata, Teori Permainan, Teori
Keputusan, dan Teori Pengantrian.
Teori sistem umum merupakan keseluruhan yang sampai sekarang
masih dianggap sebagai konsep yang semimetafisik dan tidak jelas. Dalam
bentuk yang berelaborasi ini akan menjadi disiplin logis matematika secara
formal tetapi dapat di aplikasikan pada berbagai ilmu empiris karena
berhubungan dengan keseluruhan yang teroganisir ini akan menjadi
signifikasi yang hampir sama dengan yang dimiliki teori probabilitas
untuk ilmu yang berhubungan dengan peristiwa kesempatan yang
berikutnya juga adalah disiplin matematika formal yang dapat
diaplikasikan pada bidang yang paling berbeda, seperti termodinamika,
percobaan biologi dan medis, genetik, statistik asuransi hidup dan
sebagainya. Indikasi tujuan teori sistem umum, adalah sebagai berikut:
1. Ada tendensi umum melalui integrasi dalam berbagai ilmu alam dan
sosial.
2. Beberapa integrasi nampaknya menjadi pusat dalam teori sistem
umum.
3. Menjadi sarana penting untuk membidik pada teori yang tepat dalam
bidang ilmu pengetahuan nonfisik
4. Mengembangkan prinsip kesatuan yang dijalankan secara vertikal
melalui universalnya ilmu individu, teori ini membawa kita lebih dekat
pada tujuan kesatuan ilmu.
5. Lebih mengarah pada dibutuhkannya integrasi dalam pendidikan
ilmiah.

6
B. Teori Sistem

Sistem berasal dari bahasa Latin yaitu system dan bahasa Yunani
yaitu sustma, adalah suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau
elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi,
materi, atau energi. Dalam pengertian yang paling umum, sistem adalah
sekumpulan alat yang memiliki hubungan di antara mereka. Sedangkan
secara sederhana, sistem adalah suatu kesatuan dari berbagai elemen atau
bagian-bagian yang mempunyai hubungan fungsional dan berinteraksi
secara dinamis untuk mencapai hasil yang diharapkan.
Pengertian sistem secara umum menurut para ahli, yaitu:
1. Ludwig Von Bertalanffy, sistem adalah seperangkat unsur-unsur yang
terikat dalam suatu antarrelasi di antara unsur-unsur tersebut dan
dengan lingkungan;
2. Anatol Rapoport, sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan antara satu sama lain;
3. L. Ackof, sistem adalah setiap kesatuan, secara konseptual atau fisik,
yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling tergantung satu
sama lain;
4. John-A. Beckett, sistem adalah adalah kumpulan sistem-sistem yang
berinteraksi;
5. David Easton (1984), teori sistem adalah suatu model yang
menjelaskan hubungan tertentu antara sub-sub sistem dengan sistem
sebagai satu unit. Ciri-ciri sistem menurut David Easton yaitu:
- sistem mempunyai batas yang didalamnya ada saling hubungan
fungsional yang terutama dilandasi oleh beberapa bentuk
komunikasi;
- sistem terbagi ke dalam sub-sub sistem yang satu sama lainnya
saling melakukan pertukaran;
- sistem bisa membuat kode, yaitu menerima informasi,
mempelajari, dan menerjemahkan masukan (input) ke dalam
beberapa jenis keluaran (output).

7
6. Carl. D. Friedrich dalam buku Man and His Government
mengemukakan definisi sistem, yaitu: apabila beberapa bagian yang
berlainan atau berbeda satu sama lain membentuk suatu kesatuan,
melaksanakan hubungan fungsional yang tetap satu sama lain serta
mewujudkan bagian-bagian itu saling tergantung satu sama lain,
sehingga kerusakan suatu bagian akan mengakibatkan kerusakan
keseluruhan, maka hubungan yang demikian disebut sistem.
7. Teori sistem menurut Michael Rush dan Philip Althoff (1988),
menyatakan bahwa gejala sosial merupakan bagian dari politik tingkah
laku yang konsisten, internal, dan reguler dan dapat dilihat serta
dibedakan, karena itu kita bisa menyebutnya sebagai: sistem sosial,
sistem politik, dan sejumlah sub-sub sistem yang saling bergantung
seperti ekonomi dan politik.

C. Komponen-komponen Sistem

Sebuah sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling


berinteraksi, artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan.
Komponen atau elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-
bagia dari sistem. Setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem
secara keseluruhan. Jika dalam suatu sistem ada subsistem yang tidak
berjalan atau berfungsi sebagaimana mestinya, maka sistem tersebut
tidakan berjalan mulus atau mungkin juga sistem tersebut rusak sehingga
dengan sendirinya tujuan sistem tersebut tidak tercapai.
Komponen sistem terdiri atas input, proses, output, umpan balik
(feeback), dan lingkungan yang kesemuanya saling berhubungan dan
saling memengaruhi sehingga dapat digambarkan sebagai berikut:

Feedback

Input Proses Output


Lingkungan

8
1. Masukan (input)
Input merupakan subsistem yang akan memberikan segala masukan
untuk berfungsinya sebuah sistem, seperti pelayanan kesehatan.
Masukan dapat berupa potensi masyarakat, tanaga kesehatan, sarana
kesehatan, dan lain-lain.
2. Proses
Proses merupakan suatu kegiatan yang berfungsi untuk mengubah
suatu masukan menjadi sebuah hasil yang diharapkan dari sistem
tersebut sebagaimana contoh dalan sistem pelayanan kesehatan, maka
yang dimaksud proses adalah berbagai kegiatan dalam pelayana
kesehatan.
3. Keluaran (ouput)
Output adalah hasil yang diperoleh dari sebuah proses. Dalam sistem
pelayana kesehatan hasilnya dapat berupa pelayana kesehatan yang
berkualitas, efektif dan efisien serta dapat dijangkau oleh seluruh
lapisan masyarakat sehingga pasien sembuh dan sehat optimal.
4. Dampak
Dampak merupakan akibat dari yang dihasilkan dari sistem, yang
terjadi relatif lama waktunya. Setelah hasil dicapai, sebagaimana
dalam sistem pelayanan kesehatan, maka dampaknya akan menjadikan
masyarakat sehat dan mengurangi angka kesakitan dan kematian
pelayanan terjangkau oleh masyarakat.
5. Umpan balik (feedback)
Umpan balik merupakan suatu hasil yang sekaligus menjadikan
masukan dan ini terjadi dari sebuah sistem yang saling berhbungan dan
saling mempengaruhi. Umpan balik dalam sistem pelayanan dapat
berupa kualitas tenaga kesehatan yang juga dapat menjadikan input
yang selalu meningkat.
6. Lingkungan
Lingkungan adalah keadaan di luar sistem, tetapi dapat mempengaruhi
pelayanan kesehatan sebagaimana dalam sistem pelayanan kesehatan,
lingkungan yang dimaksud dapat berupa lingkungkan geografis, atau

9
situasi kondisi sosial yang ada di masyarakat seperti institusi di luar
pelayanan kesehatan.

D. Tipe-tipe Sistem

Tipe-tipe sistem dibagi menjadi dua jenis, yaitu:


1. Sistem terbuka
Sistem terbuka menerima masukan (input) berupa informasi, energi,
material, dan dapat mengirim keluaran (output) kepada lingkungan.
2. Sistem tertutup
Sistem tertutup ada pada satu ekstrem kontinum yang mencerminkan
tingkat indpendensi sistem (terikat), (sistem terbuka merupakan
ekstrem lainnya).

Perbedaan sistem terbukan dan tertutup

Sistem Terbuka Sistem Tertutup


1. Terjadi proses interaksi 1. Tidak dipengaruhi dan
2. Terdapat masukan dari mempengaruhi lingkungan
lingkungan 2. Taka ada masukan dari/
3. Terdapat proses transformasi dan ke lingkungan
4. Keluaran (hasil) dikembalikan ke 3. Proses tidak mengadakan
lingkungan penyesuaian
5. Bersifat dinamis 4. Tak ada alur umpan balik
6. Terdapat proses terus menerus 5. Tak ada adaptasi terhadap
dalam mengadakan penyesuaian lingkingan
7. Hasil yang dicapai sesuai dengan
kebutuhan
8. Mempunyai daya adaptasi
terhadap lingkungan dan
dipengaruhi oleh perubuahan
lingkungan
9. Masukan terus berubag dengan
akibat proses terus berubah
10. Menggunakan umpan balik

10
E. Lingkup Sistem Pelayanan

Menurut Perry (2009) dalam sistem pelayanan kesehatan dapat


mencakup pelayanan dokter, pelayanan keperawatan, dan pelayanan
kesehatan masyarakat. Dokter merupakan sub sistem dari pelayanan
kesehatan. Sub sistem pelayanan kesehatan tersebut memiliki tujuan
masing-masing dengan tidak meninggalkan tujuan umum dari pelayanan
kesehatan. Pelayanan kesehatan yang ada sekarang ini dapat
diselenggarakan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Dalam pelayanan
kesehatan terdapat 3 tingkat, yaitu:
1. Primary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama)
Pelayanan kesehatan ini dibutuhkan atau dilaksanakan pada
masyarakat yang memiliki masalah kesehatan yang ringan atau
masyarakat sehat tetapi ingin mendapatkan peningkatan kesehatan agar
menjadi optimal dan sejahtera sehingga sifat pelayanan kesehatan
adalah pelayanan kesehatan dasar. Pelayanan kesehatan ini dapat
dilaksanakan oleh puskesmas atau balai kesehatan masyarakat dan
lain-lain.
2. Secondary Helath Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Kedua)
Untuk pelayanan kesehatan ini diperlukan bagi masyarakat atau klien
yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau rawat inap dan tidak
dilaksanakan di pelayanan kesehatan utama. Pelayanan kesehatan ini
dilaksanakan di rumah sakit yang tersedia tenaga spesialis atau
sejenisnya.
3. Tertiary Health Care (Pelayanan Kesehatan Tingkat Ketiga)
Pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pelayanan yang tertinggi di
mana tingkat pelayanan ini apabila tidak lagi dibutuhkan pelayanan
pada tingkat pertama dan kedua. Biasanya pelayanan ini
membutuhkan tenaga-tenaga yang ahli atau spesialis dan sebagai
rujukan utama seperti rumah sakit yang tipe A atau B.

Tingkat pelayanan kesehatan merupakan bagian dari system


pelatanan kesehatan yang diberikan pada masyarakat. Melalui tingkat
pelayanan kesehatan akan dapat diketahui kebutuhan dasar manusia

11
tentang kesehatan. Diantara pelayanan kesehatan dalam system pelayanan
kesehatan adalah sebagai berikut:

1. Health promotion
Tingkat pelayanan kesehatan ini merupakan tingkat pertama dalam
memberikan pelayanan melalui peningkatan kesehatan. Pelaksanaan
ini bertujuan untuk meningkatkan status kesehatan agar masyarakat
atau sasarannya tidak terjadi gangguan kesehatan.
2. Specific protection (Perlindungan khusus)
Perlindungan khusus ini dilakukan dalam melindungi masyarakat dari
bahaya yang akan menyebabkan penurunan sttus kesehatan, atau
bentuk perlindungan terhadap penyakit-penyakit tertentu, ancaman
kesehatan, yang termasuk dalam tingkat pelayanan kesehatan ini
adalah pemberian imunisasi yang digunakan untuk perlindungan pada
penyakit tertentu seperti imunisasi BCG, DPT, Hepatirtis, campak, dan
lain-lain.
3. Early diagnosis and promt treatment (diagnosis dini dan pengobatan
segera)
Tingkat pelayanan kesehatan ini sudah masuk kedalam tingkat
dimulainya atau ditimbulnya gejala dari suatu penyakit. Tingkat
pelayanan ini dilaksanakan dalam mencegah meluasnya penyakit yang
lebih lanjut serta dampak dari timbulnya penyakit shingga tidak terjadi
penyebaran. Bentuk tingkat pelayanan kesehatan ini dapat berupa
kegiatan dalam rangka survey pencarian kasus baik secara individu
maupun masyarakat, survey penyaringan kasus serta pencegahan
terhadap meluasnya kasus.
4. Disability limitation (pembatasan cacat)
Pembatasan kecacatan ini dilakukan untuk mencegah agar pasien atau
masyarakat tidak mengalami dampak kecacatan akibat penyakit yang
ditimbulkan. Tingkat ini dilaksanakan pada kasus atau penyakit yang
memiliki potensi kecacatan. Bentuk kegiatan yang dapat di lakukan
dapat berupa perawatam untuk menghentikan penyakit, mencegah

12
komplikasi lebih lanjut, pemberian segala fasilitas untuk mengatasi
kecacatan dan mencegah kematian.
5. Rehabilitation (rehabilitasi)
Tingkat pelayanan ini di laksanakan setelah pasien didiagnosis
sembuh. Sering pada tahap ini dijumpai pada fase pemulihan terhadap
kecacatan sebagaimana program latihan-latihan yang diberikan pada
pasien., kemudian memberikan fasilitas agar pasien memiliki
keyakinan kembali atau gairah hidup kembali ke masyarakat dan
masyarakat mau menerima dengan senang hati karina kesadaran yang
dimilikinya.

Lembaga pelayanan kesehatan merupakan tempat pemberian


pelayanan kesehatan pada masyarakat dalam rangka meningkatkan status
kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan ini sangat bervariasi berdasarkan
tujuan pemberian pelayanan kesehatan. Tempat pelayanan kesehatan dapat
berupa rawat jalan, institusi kesehatan, community based agency, dan
hospice.

1. Rawat Jalan
Lembaga pelayana kesehatan ini bertujuan memberikan elayanan
kesehatan pada tingkat pelaksanaan diagnosis dan pengobatan pada
penyakit yang akut atau mendadak dan kronis yang dimungkinkan
tidak terjadi rawat inap. Lembaga ini dapat dilaksanakan pada klinik-
klinik kesehatan, seperti klinik dokter spesialis, klinik petawatan
spesialis dan lain-lain.
2. Institusi
Institusi merupakan lembaga pelayanan kesehatan yang fasilitasnya
cukup dalam memberikan berbagai tingkat pelayanan kesehatan, pusat
rehabilitasi, dan lain-lain.
3. Hospice
Lembaga ini bertujuan memberikan pelayan kesehatan yang
difokuskan kepada klien yang sakit terminal agar lebih tenang dan
dapat melewati masa-masa terminalnya dengan tenang. Lembaga ini
biasanya digunakan dalam home care.

13
4. Community Based Agency
Merupakan bagian dari lembaga pelayanan kesehatan yang dilakukan
pada klien pada keluarganya sebagaimana pelaksanaan perawatan
keluarga seperti praktek perawatai keluarga dan lain-lain.

F. Pendekatan Sistem Dalam Pelayanan Kesehatan

Pelayanan kesehatan adalah sebuah upaya yang diselenggarakan


sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan
penyakit serta memulihkan kesehatan baik itu perorangan, keluarga,
kelompok, ataupun masyarakat (menurut Lovey dan Loomba). Sedangkan
yang dimaksud dengan sistem kesehatan adalah suatu kesatuan dari
serangkaian usaha teratur yang terdiri atas berbagai komponen guna
mencapai suatu tujuan derajat kesehatan yang optimal bag masyarakat.
Sistem pelayanan kesehatan merupakan bagian penting dalam
meningkatkan pelayanan kesehatan. Keberhasilan sistem kesehatan
tergantung dari berbagai komponen yang masuk dalam pelayanan
kesehatan diantara perawat, dokter, atau tim kesehatan lain yang satu
dengan yang lain saling menunjang. Sistem ini akan memberikan kualitas
pelayanan kesehatan yang efektif dengan melihat nilai-nilai yang ada di
masyarakat. Dalam pelayanan keperawatan yang merupakan bagian
penting dalam pelayanan kesehatan, para perawat diharapkan juga dapat
memberikan pelayanan secara berkualitas.
1. Pelayanan keperawatan dalam pelayanan kesehatan
Pelayanan keperawatan merupakan bagian dari pelayanan
kesehatan yang meliputi pelayanan dasar dan pelayanan rujukan.
Pelayanan keperawatan oleh tenaga perawat dalam pelayanan memiliki
tugas, diantaranya memberikan keperawatan keluarga, komunitas
dalam pelayanan kesehatan dasar dan akan memberikan asuhan
keperawatan asuhan keperawatan secara umum pada pelayanan
rujukan.
2. Faktor yang mempengaruhi pelayanan kesehatan

14
Pelayanan kesehatan akan lebih berkembang atau sebaliknya akan
terhambat karena dipengaruhi oleh beberapa factor seperti adanya
peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi baru, pergeseran nilai
masyarakat, aspek legal dan etik, ekonomi dan politi.
a. Ilmu pengetahuan dan teknologi baru
Mengingat adanya perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka akan diikuti oleh perkembangan pelayanan
kesehatan. Seperti dalam pelayanan kesehatan untuk mengatasi
masalah penyakit-penyakit yang sulit penyembuhannya, maka
digunakanlah alat seperti laser, terapi pembuahan gen dll. Maka
pelayanan kesehatan ini membutuhkan biaya yang cukup besar dan
butuh tenaga yang professional di bidang tertentu.
b. Pergeseran nilai masyarakat
Masyarakat yang sudh maju dengan pengetahuan tinggi,
maka akan memiliki kesadaran yang lebih dalam penggunaan atau
pemanfaatan pelayanan kesehatan. Demikian juga sebaliknya, pada
masyarakan yang memiliki kesadaran yang rendah terhadap
pelayanan kesehatan, sehingga kondisi demikian akan sangat
mempengaruhi sistem pelayanan kesehatan.
c. Aspel legal dan etik
Dengan tingginya kesadaran masyarakat terhadap
penggunaan atau oemanfaatan jasa pelayanan kesehatan, maka
akan semakin tinggi pula tuntunan hokum dan etik dalam
pelayanan kesehatan, sehingga pelaku peberi pelayanan kesehatan
dituntut harus memberikan pelayanan kesehatan secara
professional dengan memperhatikan norma dan etik yag ada dalam
masyarakat.
d. Ekonomi
Semakin tinggi ekonomi seseorang, maka pelayanan
kesehatan lebih mudah diperoleh dan di jangkau. Begitu juga
sebaliknya, dengan adanya orang yang tergolong ekonomi rendah.
Keadaan ekonom ini akan mempengaruhi dalam sistem pelayanan
kesehatan.

15
e. Politik
Kebijakan pemerintah melalui sistem politik yang ada akan
sangat berpengaruh sekali dalam sistem pemberian pelayanan
kesehatan. Kebijakan-keijakan yang ada dapat memberikan poa
dalam sistem pelayanan.
Strategi yang ada dalam visi Indonesia sehat diantaranya
adalah: pemahaman tentang paradigm sehat, strategi
profesionalisme dalam tugas, adanya JPKM dan desentralisasi.
Dalam menggunakan strategi yang ada, pemerintah telah
menyusun misi yang akan di jalankan sebagaimana dalam sistem
pelayanan kesehatan, diantaranya:
Penggerak pembangunan nasional yang berwawasan
kesehatan
Memelihara, mengingkatkan, melindungi kesehatan
individu, keluarga, masyarakat dan lingkungan
Meningkatkan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata
dan terjangkau
Meningkatkan kemandirian masyaraka hidup sehat

Dalam melaksanakan misi yang ada keperawatan sebagi


profesi dalam bidang kesehatan dituntut untuk memberikan
pelayanan yang professional dan berorientasi pada paradigm sehat
sesuai dengan paradigm keperawatan yang dimiliki. Salah satunya
adalah pembangunan kesehata difokuskan pada promotif dan
preventif, agar dapat lebih meningkatkan dan memeliha kesehatan.
Sehingga akhirnya, akan terjadi pada pola atau gaya hidup sehat
pada semua lapisan masyarakat.

16
BAB III

TINJAUAN KASUS

A. Kasus

Seorang bayi perempuan (D) berumur 4 bulan. Bayi perempuan ini


mengidap penyakit jantung bawaan. Suatu saat bayi prempuan (D) ini
dibawa ke rumah sakit karena tiba-tiba mengalami sesak napas dan batuk-
batuk yang disertai dahak (sekret). Setibanya di rumah sakit negeri bayi
perempuan (D) ini dianjurkan untuk dipindahkan dari ruang UGD ke
ruang PICU karena penyakitnya yang sudah cukup parah. Namun, sebelum
itu orang tua bayi perempuan teresubut harus ke bagian administrasi untuk
mengisis formulir dan persyaratan lainnya. Tetapi bayi perempuan (D)
tersebut tidak dapat masuk ke runag PICU dikarenakan orang tua bayi
tersebut tidak dapat membayar uang muka. Akhirnya bayi perempuan (D)
tersebut dibawa ke rumaha sakit lain, tetapi sebelum perjalanan menuju
rumah sakit yang lain bayi perempuan (D) tersebut meninggal. Rumah
sakit dikomplain dan diajukan ke pengadilan, bahwa rumahs sakit tidak
bekerja secara profesional.

B. Penyelesaian

Kasus di atas merupakan salah satu contoh masalah dilema etik.


Dilema etik merupakan suatu masalah yang sulit dimana tidak ada
alternatif yang memuaskan dan tidak memuaskan sebanding. Dalam
dilema etik tidak ada yang salah dan benar. Untuk membuat keputusan
yang etis seseorang harus tergantung pada pemikiran yang rasional dan
bukan emosional. Menurut teori Kozier, 2004 mejelaskan kerangka
pemecahan dilema etik sebagai berikut:
- Mengembangkan data dasar,
- Mengidentifikasi konflik,

17
- Membuat tindakan alternatif tentang rangkaian tindakan yang
direncanakan dan memepertimbangkan hasil akhir atau
konsekuensi tindakan tersebut,
- Menetukan siapa pngambil keputusan yang tepat,
- Mendefinisikan kewajiban perawat,
- Membuat keputusan.
Sistem personal adalah individu atau klien yang dilihat sebagai
sistem terbuka, mampu berinteraksi, mengubah energi, dan informasi
denganlingkungannya. Individu merupakan anggota masyarakat,
mempunyai perasaan, rasional, dan kemampuan dalam bereaksi,
menerima,mengontrol, mempunyai maksud-maksud tertentu sesuai dengan
hak danrespon yang dimilikinya serta berorientasi pada tindakan dan
waktu. Sistem personal dapat dipahami dengan memperhatikan konsep
yang berinteraksi yaitu: persepsi, diri, gambaran diri, pertumbuhan dan
perkembangan, waktu dan jarak.
Sistem interpersonal adalah dua atau lebih individu atau grup yang
berinteraksi. Interaksi ini dapat dipahami dengan melihat lebih jauh
konsep tentang peran, interaksi, komunikasi, transaksi, stress, koping.
Sistem sosial merupakan sistem dinamis yang akan menjaga
keselamatan lingkungan. Ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
perilaku masyarakat, interaksi, persepsi, dan kesehatan. Sistem sosial
dapat mengantarkan organisasi kesehatan dengan memahami konsep
organisasi,kekuatan, wewenang, dan pengambilan keputusan.

18
BAB IV

PEMBAHASAN

A. Teori Imogene King

King mempunyai asumsi dasar terhadap kerangka kerja


konseptualnya, bahwa manusia seutuhnya (Human Being) sebagai sistem
terbuka yang secara konsisten berinteraksi dengan lingkungannya. Asumsi
dasar King tentang manusia seutuhnya (Human Being) meliputi sosial,
perasaan, rasional, reaksi,kontrol, tujuan, orientasi kegiatan dan orientasi
pada waktu.

B. Pembahasan Kasus dengan Teori

Dari kasus di atas, kami mnggunakan konsep teori Imogenen King


yaitu:

1. Interaksi, King mendefenisikan interaksi sebagai suatu proses dari


persepsidan komunikasi antara individu dengan individu, individu
dengankelompok, individu dengan lingkungan yang dimanifestasikan
sebagai perilaku verbal dan non verbal dalam mencapai tujuan.

2. Persepsi diartikan sebagai gambaran seseorang tentang realita, persepsi


berhubungan dengan pengalaman yang lalu, konsep diri, sosial
ekonomi,genetika dan latarbelakang pendidikan.

3. Komunikasi diartikan sebagai suatu proses penyampaian informasi


dari seseorang kepada orang lain secara langsung maupun tidak
langsung.

4. Transaksi diartikan sebagai interaksi yang mempunyai maksud tertentu


dalam pencapaian tujuan. Yang termasuk dalam transaksi adalah
pengamatan perilaku dari interaksi manusia dengan lingkungannya.

Dari kasus di atas, tujuannya klien tidak dapat tercapai karena tidak
terjadi kesepakatan antara klien dan pihak administrasi rumah sakit.

19
5. Peran merupakan serangkaian perilaku yang diharapkan dari posisi
pekerjaannya dalam sistem sosial. Tolak ukurnya adalah hak dan
kewajiban sesuai dengan posisinya.

Sebagai petugas rumah sakit seharusnya menjalankan kewajibannya


untuk mementingkan kesehatan klien. Tetapi pada kasus di atas, rumah
sakit tidak menjalankan perannya dengan baik.

6. Stress diartikan sebagai suatu keadaan dinamis yang terjadi


akibatinteraksi manusia dengan lingkungannya. Stress melibatkan
pertukaranenergi dan informasi antara manusia dengan lingkungannya
untuk keseimbangan dan mengontrol stressor.

7. Tumbuh kembang adalah perubahan yang kontinue dalam diri


individu.Tumbuh kembang mencakup sel, molekul dan tingkat
aktivitas perilakuyang kondusif untuk membantu individu mencapai
kematangan.

8. Waktu diartikan sebagai urutan dari kejadian/peristiwa kemasa yang


akandatang. Waktu adalah perputaran antara satu peristiwa dengan
peristiwayang lain sebagai pengalaman yang unik dari setiap manusia.

9. Ruang adalah sebagai suatu hal yang ada di manapun sama.

20
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Etik merupakan kesadaran yang sistematis terhadap prilaku yang dapat


dipertanggung jawabkan, etik bicara tentang hal yang benar dan hal yang
salah dan didalam etik terdapat nilai-nilai moral yang merupakan dasar
dari prilaku manusia (niat). Prinsip-prinsip moral telah banyak diuraikan
dalam teori termasuk didalamnya bagaimana nilai-nilai moral di dalam
profesi keperawatan. Penerapan nilai moral professional sangat penting
dan sesuatu yang tidak boleh ditawar lagi dan harus dilaksanakan dalam
praktek keperawatan.
Setiap manusia mempunyai hak dasar dan hak untuk berkembang,
demikian juga bagi pasien sebagai penerima pelayanan kesehatan dari
sebuah rumah sakit. Oleh sebab itu dilema etik harus diselesaikan baik
pada tingkat individu dan institusi serta organisasi profesi dengan penuh
tanggung jawab dan tuntas.
Penyelesaian dilema etik harus mempunyai kerangka berfikir yang jelas
sehingga keputusan yang diambil dapat memberi kepuasan terhadap semua
pihak baik pemberi dan penerima asuhan keperawatan. Banyak teori yang
membahas dan membuat kerangka penyelesaian masalah etik, tetapi
penyelesaian secara umum bila terjadi kasus etik adalah sebagai berikut;
melakukan peninjauan kembali terhadap kejadian, memanggil saksi-saksi,
mengkaji dan mengidentifikasi pelanggaran etik yang dilakukan, dan
menetapkan sangsi terhadap pelanggaran atau memberikan rehabilitasi bila
tidak terbukti melanggar etik. Semua hal tersebut yang penting adalah
bagaimana masalah dilema etik dapat diputuskan dengan baik dan
memuaskan semua pihak.

21
B. Saran

Kode etik di Indonesia yang sudah ada perlu didukung dengan adanya
perangkat-perangkat aturan yang jelas agar dapat dilaksanakan secara baik
dilapangan. Keputusan dilema etik perlu diambil dengan hati-hati dan
saling memuaskan dan tidak merugikan bagi pasien, maka perlu dibentuk
komite etik di setiap Rumah Sakit dan bila perlu disetiap ruang ada yang
mengawasi dan mengontrol pelaksanaan etik. Perlunya sosialisai yang luas
tentang kode etik profesi pelayan kesehatan dan bila perlu diadakan
pelatihan yang bersifat review tentang etika pelayanan kesehatan secara
periodik dan tidak terbatas.

22
DAFTAR PUSTAKA

Ludwig Von Bertalanffy, 1968. General System theory : Foundations,


Development, Applications, Revised Edition, New York: Goerge Braziller.

http://taufiknurohman25.blogspot.co.id/2011/04/teori-sistem-david-
easton.html?m=1

https://www.slideshare.net/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-pelayanan-
kesehatan-55858673

http://informatika.web.id/sistem-tertutup-dan-sistem-terbuka.htm

https://www.academia.edu/28741728/SEJARAH_TEORI_SISTEM.pdf

http://beequinn.wordpress.com/nursing/kdk-konsep-dasar-keperawatan/sistem-
pelayanan-kesehatan/

http://nursingppni.blogspot.co.id/p/sistem-pelayanan.html/

https://www.slideshare.net/mobile/MuhammadAwaludin2/teori-sistem-dalam-
pelayanan-kesehatan-55858673

http://nursingscience-2008.blogspot.co.id/2014/12/riwayat-hidup-imogene-m-
king.html

23

Anda mungkin juga menyukai