Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH BUDIDAYA IKAN HIAS

“Jenis-Jenis Ikan Hias Air Tawar dan Laut”

Disusun Oleh :
Muhammad Ari Kusuma

Dosen Pengampu :

Epro Barades, S.Pi., M.P

JURUSAN PERTERNAKAN

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERIKANAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

2022

KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa.Atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga
saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Jenis-Jenis Ikan Hias Air Tawar dan
Laut" dengan tepat waktu.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Budidaya Ikan Hias. Selain itu,
makalah ini bertujuan menambah wawasan tentang jenis-jenis ikan hias air tawar dan laut
bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen Mata Kuliah Budidaya Ikan Hias.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu
diselesaikannya makalah ini.

Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu penulis
saran dan kritik yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Bandar Lampung, Senin 14 Maret 2022

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Budidaya ikan hias di Indonesia sedang berkembang pesat, data dari kementrian
kelautan dan perikanan menunjukan ekspor ikan hias di Indonesia tahun 2012 meningkat
sebesar 115,16%. Hal ini tentunya menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengusah
untuk melirik bisnis ikan hias ini. Terlebih lagi menurut Dirjen Budidaya Perikanan
KKP, Indonesia memiliki lebih dari 450 spesies ikan dari 1.100 spesies ikan hias air
tawar di dunia dan lebih dari 700 spesies ikan hias air laut yang tersebar diwilayah
perairan Indonesia.

Ikan hias adalah ikan yang memliki nilai estetika dan dipelihara untuk dinikmati
keindahanya ikan hias sudah lama dibudidayakan oleh bangsa bangsa asing seperti
bangsa china salah satunya, walaupun demikian masih banyak orang yang belum
mengetahui bagaimana cara membudidayakan ikan hias tersebut.

Ikan hias adalah jenis ikan baik yang berhabitat di air tawar maupun di laut yang
dipelihara bukan untuk konsumsi melainkan untuk memperindah taman/ruang tamu.
Ikan hias merupakan salah satu komoditi ekspor yang sangat menjanjikan. Selain mudah
untuk dibudidayakan, ikan hias juga tidak membutuhkan biaya yang tidak banyak saat
proses budidayanya. Alasan lain kenapa ikan hias patut untuk dibudidayakan adalah
permintaan pasar akan ikan hias yang semakin tinggi baik dari pasar dalam negeri
maupun mancanegara.

Panorama bawah laut seringkali dinilai mempesona sehingga banyak orang yang
rela menghabiskanuang banyak untuk menyelam dan menikmatinya. Kini, kemajuan
teknologi memungkinkan orang menikmati panorama air laut di dalam ruangan.
Kehadiran ikan hias di dalam rumah masyarakat modern dapat menjadi salah satu
alternatif hiburan di tengah rutinitas yang padat. Ikan- ikan hias ini dipelihara untuk
kesenangan, oleh karena itu bentuk, warna, ukuran, keserasian, dan kebiasaannya benar-
benar harus diperhatikan. Hampir 75% pasokan ikan hias air tawar di dunia berasal dari
Indonesia, dan sekurang-kurangnya 363 jenis ikan hias air tawar dari Indonesia telah
diekspor ke berbagai negara di dunia.

1.2 TUJUAN

1. Mengetahui tentang air hias air tawar ?


2. Mengetahui tentang air hias air laut ?
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Jenis-Jenis Ikan Hias Air Tawar

2.1.1 Ikan Botia

Ikan Botia (Chromobotia macracanthus) merupakan ikan hias asli dari perairan
Sumatera dan Kalimantan dan sudah menjadi komoditas ekspor primadona ikan hias air tawar
selama puluhan tahun. Spesies ini dikenal juga dalam dunia perdagangan sebagai sebutan
clown loach atau tiger botia. Nama lokal ikan ini adalah ikan macan (Sumatera),
Spesies yang nama daerahnya disebut sebagai ikan macan, bajubang atau langli
menurut tata nama dalam Nomenklatur Bleeker tahun 1852 botia dinamai Botia
macracanthus, tetapi oleh Kottelat. Direvisi menjadi Chromobotia macracanthus. Masih
banyak sebenarnya jenis botia lain yang beredar di pasar ikan hias air tawar seperti Botia
hymenophysa yaitu botia yang sesuai warnanya disebut botia hijau yang juga menghuni
perairan Sumatera bagian Selatan, Botia /okahata yang berwarna perak dengan belang hitam
dikenal dengan botia India karena memang bersal dari sana. Botia modesta dari Kamboja
juga berwarna kekuningan dengan belang-b.elang hitam. Ada lagi spesies baru yang saat ini
termasuk digemari adalah Botia kubotai dari Myanmar. Namun demikian yang paling
terkenal dan paling cantik adalah Chromobotia macracanthus ini

A. Klasifikasi Ikan Botia


Menurut Kottelat (2004) dalam Permana et al. (2011), ikan hias botia (Chromobotia
macracanthus Bleeker) diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Pisces

Subkelas : Teleostei

Ordo : Ostariophsyi

Subordo :

Cyprinoidea Famili :

Cobitidae Subfamili :

Botiinae

Genus : Chromobotia Kottelat 2004

Spesies : Chromobotia macracanthus Bleeker 1852

B. Morfologi Ikan Botia

Menurut Weber and de Beaufort (1916) dalam Permana et al. (2011), ciri morfologi ikan
hias botia (Chromobotia macracanthus Bleeker) dideskripsikan sebagai berikut:

1. Memiliki duri di belakang mata dengan pinggiran yang bebas dan dapat berdiri tegak saat
ikan stress.
2. Mulut mengarah ke bawah dan memiliki sungut berjumlah 8 buah; 4 buah di rostral, 2
buah pada mandibular symphysis, dan 2 buah yang lainnya berukuran kecil masing-
masing di sudut mulut. Bukaan mulut berbentuk sepatu kuda, bibir tebal dan berlamela
(semacam pelat tipis).
3. Posisi sirip punggung berada lebih depan daripada sirip perut. Semua sirip berwarna
merah darah.
4. Panjang tubuh ikan hias botia (chromobotia macracanthus) di alam bisa mencapai 30 cm
5. namun menurut axelrod and vordenwinkler (1972) dalam permana et al. (2011), apabila
di akuarium hanya ikan ini hanya mencapai ukuran 15-20 cm.

C. Ciri-Ciri Ikan Botia

Bentuk tubuh ikan botia adalah bulat memanjang dan pipih, kepala agak meruncing pipih
ke arah mulut (seperti torpedo). Badan tidak bersisik, mulut agak kebawah dengan empat
pasang sungut di atasnya. Patil/duri di bawah mata yang akan keluar apabila merasa ada
bahaya. Sirip dada dan sirip perut/anal berpasangan, sirip punggung tunggal dan sirip ekor
bercagak.

Warna ikan kuning cerah dengan tiga garis Iebar atau pita hitam Iebar. Pita pertama
melingkari kepala melewati mata, yang kedua dibagian depan sirip punggung dan yang ketiga
memotong sirip punggung bagian belakang sampai ke pangkal ekor. Sirip punggung
didominasi warna hitam dan sedikit oranye, sirip dada dan perut oranye dan hitam serta sirip
ekornya oranye terang.

D. Habitat Ikan Botia

Berasal dari gugusan pulau sunda besar Kalimantan dan Sumatera. Pada awalnya hanya
terbatas pada sistem sungai Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng) dan
Kalimantan Timur (Kaltim) provinsi di bagian Indonesia termasuk Kapuas dan Kayan. Di
Sumatera itu ditemukan di saluran air timur dan selatan Jambi, Sumatera Selatan (Sumsel)
dan propinsi Lampung termasuk Batang Hari, Musi dan Tulang Bawang. Jenis serangkaian
dikumpulkan dari 'Palembang' dan 'Kwanten' di Sumatera, sebelumnya kemungkinan besar
mengacu pada Sungai Musi dan yang terakhir Kuantan Singingi, Provinsi Riau yang berarti
lembah Sungai Indragiri adalah kemungkinan tempat berkumpul. Populasi dari dua pulau
yang dikenal untuk menunjukkan perbedaan dalam struktur genetik, pola dan ukuran dewasa,
dan itu diduga bahwa ini mungkin berubah menjadi spesies yang berbeda jika studi rinci telah
dilakukan.
E. Reproduksi Ikan Botia

Ikan hias botia termasuk golongan ikan yang melakukan migrasi ke hulu sungai
untuk memijah (Rohman, 1994 dalam Permana et al. 2011).

Pada saat induk ikan hias botia memijah di daerah hulu, telur-telur yang
dilepaskan akan terbawa hanyut ke hilir dan kemudian menetas dalam perjalanan
menuju ke arah rawa banjiran (flood plain) (komunikasi pribadi dengan Sudarto).
Setelah menjadi benih ukuran 2 inchi, anak-anak ikan botia ini akan melakukan migrasi
mudik meninggalkan daerah hilir melawan arus menuju daerah pembesaran
(komunikasi pribadi dengan Pouyaud & Kamal). Anak-anak ikan hias botia banyak
ditangkap saat musim hujan pada bulan Oktober sampai Januari yang mengindikasikan
bahwa pada saat tersebut ikan botia memijah di alam.
Pemijahan di lingkungan budidaya sampai saat ini masih secara buatan menggunakan
stimulasi hormonal. Di alam spesies ini bermigrasi saat memijah, bergerak dari saluran
sungai utama menuju ke anak sungai kecil yang ada di sekitarnya, yaitu berupa dataran
banjir yang sementara terendam selama musim hujan.
Gerakan-gerakan ini biasanya dimulai pada bulan September dengan pemijahan
yang biasanya terjadi pada akhir September atau awal Oktober, meskipun waktu ini
mulai bergeser seiring dengan perubahan iklim.

Jouvenil ikan botia tinggal di daerah banjir sampai air mulai surut pada saat
mana mereka biasanya berukuran sekitar 30 mm SL. Mereka kemudian pindah ke anak
sungai kecil sampai cukup besar untuk menyelesaikan perjalanan mereka ke dalam
saluran utama di mana mereka tetap sampai dewasa secara seksual dan mampu
melakukan migrasi pemijahan mereka sendiri.
2.1.2 Ikan Mas Koi

Ikan koi merupakan salah satu ikan hias yang memiliki harga jual yang tinggi dan
juga sangat populer. Ikan ini termasuk dalam famili ikan mas atau “ Ciprynidae ” yang
berasal dari negara jepang, dan sudah menyebar keberbagai wilayah lainnya. Ikan koi
ini memiliki nama latin “ Cyprinus carpio ” yang memiliki warna yang sangat
bervariasi. Ikan koi ini merupakan hasil dari persilangan antara ikan karper dan ikan koi
lainnya, sehingga menghasilkan keturunan yang sangat beragam dan memiliki warna
yang sangat bervariasi.

Klasifikasi ikan koi

Kingdom : animalia

Filum : Chordata

Sub filum : Vertebrata


Kelas : Esteichthyes
Ordo : Ostariophysi
Sub Ordo : Teleostei
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyrinus

Morfologi Ikan Koi

Ikan koi memiliki bentuk memanjang atau di sebut torpedo, mempunyai sirip
punggung, sepasang sirip perut, sepasang sirip dada, dan juga mempunyai sirip di
bagian ekor. Pada sirip ikan koi ini terdiri atas jari lunak, jari keras, dan juga
memiliki selaput sirip. Alat yang membantu untuk berenag dengan cepat terletak
pada bagian selaput sirip atau di sebut sayap.
Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas koki,
yang terdapat kumis kecil ( sungut ) yang di gunakan untuk mendeteksi makanan
yang ada di sekitar habitatnya ataupun lainnya. Namun, badan atau bentuk tubuh
pada ikan koi terdapat dua jenis yaitu epidermis dan juga dermis. Bagian ini
sangat berperan penting bagi ikan terutamanya melindungi dari serangan hama
dan penyakit ikan, serta juga melindungi kotoran pada tubuh ikan.
2.1.3 Ikan Tiger Barb
Sumatera (Puntius
tetrazona)

A. Klasifikasi

Klasifikasi ilmiah

Kerajaan: Animalia

Filum: Chordata

Kelas: Actinopterygii

Ordo: Cypriniformes

Famili: Cyprinidae

Genus: Puntius

Spesies: P. tetrazona

B. Morfologi
Ikan yang berukuran kecil, dengan panjang total (beserta ekor) mencapai 70mm.
Tubuh berwarna kekuningan dengan empat pita tegak berwarna gelap; pita yang pertama
melewati mata dan yang terakhir pada pangkal ekor. Gurat sisi tak sempurna, 22-25 buah
dengan hanya 8-9 sisik terdepan yang berpori. Batang ekor dikelilingi 12 sisik. Tinggi tubuh
sekitar setengah kali panjang standar (tanpa ekor). Sekitar mulutnya, sirip perut dan ekor
berwarna kemerahan. Sirip punggung dan sirip dubur berwarna hitam, namun warna hitam
pada sirip punggung dibatasi oleh garis merah. Jenis yang diperdagangkan, selain yang
berwarna kekuningan, ada pula individu yang kemerahan, kehijauan dan albino. Jenis yang
berwarna kehijauan, yang sebetulnya adalah gejala melanisme pada ikan sumatra, dan yang
berwarna albino merupakan hasil dari pembiakan selektif dalam penangkaran untuk
meningkatkan nilai jual ikan ini.

C. Habitat dan Penyebarannya

Ikan sumatra secara alami menyebar di Semenanjung Malaya (termasuk di


wilayah Thailand), Sumatra dan Kalimantan. Di samping itu, ada pula laporan-laporan
temuan dari wilayah lain di Asia Tenggara yang sukar dikonfirmasi, apakah ikan-ikan
tersebut memang asli setempat atau ikan lepasan yang telah beradaptasi. Ikan ini sering
didapati pada sungai-sungai dangkal berarus sedang, yang jernih atau keruh. Ikan
sumatra menyukai pH antara 6.0–8.0, kesadahan air antara 5–19 dGH, dan kisaran temperatur
air antara 20–26 °C. Ikan sumatra juga didapati di rawa-rawa, yang mengindikasikan bahwa
ikan ini memiliki toleransi yang cukup tinggi terhadap perubahan kualitas air. Rata-rata lama
hidup ikan sumatra adalah sekitar 6 tahun
2.1.4 Ikan Cupang

Ikan Cupang ( Betta sp ) merupakan ikan hias yang sangat di sukai banyak orang.
Ikan ini berasal dari malasyia, sumatra, jawa dan lainnya, ikan memiliki warna yang
sangat indah dan menarik. Sehingga memiliki daya jual yang sangat tinggi di bandingkan
dengan ikan lainnya.
Ciri khas ikan ini adalah sangat sensitif terutamanya ikan cupang jantan. Oleh
karena itu, dalam pemeliharaan ikan ini biasanya di pisahkan satu persatu dengan ikan
jantan lainnya untuk menghindari pertarungan
Klasifikasi ikan cupang

Kingdom : Animalia

Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Superkelas : Gnathostomata
Kelas : Oesteochytes
Superkelas : Actinopterygii
Superordo : Achantopteri
Ordo : Perciformes
Subordo : Anabantoidei
Famili : Anabantidae
Subfamili : Ctenopinae
Genus : Betta
Spesies : Betta splendens.

Morfologi ikan cupang

Ikan cupang memiliki bentuk yang sangat langsing atau ramping, memiliki
kepanjangan hingga 6-7 cm dan juga memiliki warna dasar kuning hingga sawo
matang. Ikan ini memiliki jenis dan juga varietes yang sangat berbeda- beda,
karena banyaknya persilangan. Ikan ini juga termasuk jenis famili ikan gurami,
sepat dan juga lainnya.

Ikan ini memiliki sisik yang sangat halus, dan mengkilap. Sisik ikan ini
memiliki bentuk persegi dengan ukuran 0,2 – 0,3 mm bahkan lebih kecil
tergantung dengan ukuran tubuh dan varietesnya. Selain itu, memiliki tangkai
dua di bagian

depan berwarna kemerahan, kekuningan dan juga lainnya yang berukuran antara
0.6-1 cm tergantung pertumbuhan.

Ikan cupang ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan juga beragam
mulai dari warna merah pekat, warna kuning pekat, warna kebiruan dan juga
warna lainnya. Namun, warna ini tergantung jenis dan juga varietesnya.Ikan
cupang juga memiliki sirip yang sangat bervariasi dan juga beragam mulai dari
sirip yang berbentuk bulan, berbentuk kipas, berbentuk sisir dan juga ada yang
berbentuk kain yang sangat tebal. Hal ini yang membuat ikan ini sangat menarik
dan juga memiliki daya jual yang sangat tinggi. depan berwarna kemerahan,
kekuningan dan juga lainnya yang berukuran antara 0.6-1 cm tergantung
pertumbuhan.

Ikan cupang ini memiliki warna yang sangat bervariasi dan juga beragam
mulai dari warna merah pekat, warna kuning pekat, warna kebiruan dan juga
warna lainnya. Namun, warna ini tergantung jenis dan juga varietesnya.Ikan
cupang juga memiliki sirip yang sangat bervariasi dan juga beragam mulai dari
sirip yang berbentuk bulan, berbentuk kipas, berbentuk sisir dan juga ada yang
berbentuk kain yang sangat tebal. Hal ini yang membuat ikan ini sangat menarik
dan juga memiliki daya jual yang sangat tinggi.
2.1.5 Ikan Louhan

Ikan Louhan adalah salah satu ikan primadona yang dijadikan sebagai ikan hias. Ikan
louhan memiliki ciri khas yaitu terdapat benjolan besar pada bagian kepalanya. Dan
sering disebut dengan ikan Jenong. Untuk sebagian orang ada yang percaya bahwa
ikan ini dapat membawa keberuntungan bagi para pemiliknya.

Klasifikasi

Spesies: Amphilophus trimaculatus

Genus: Amphilophus

Kerajaan: Animalia

Kelas: Actinopterygii

Filum: Chordata

Famili: CichlidaeOrdo: Perciformes

Ordo: Perciformes

Morfologi

 Ikan louhan ini identik dengan bintik-bintik kecil seperti mutiara di seluruh tubuhnya
 Bibir ikan ini terlihat lebih monyong (bibir agak Tebal seperti ikan mas) namun
kepala kecil
 Hampir semua ikan ini memiliki sisik yang warna hitam memanjang tepat pada tengah
ikan.
 Pada umumnya ikan ini memiliki bentuk ekor yang seperti ikan mujair.
 Memiliki benjolan dikepala.
 Pada dasarnya ikan Louhan jatan memiliki benjolan yang lebih besar daripada
betina.
 Memiliki warna yang beraneka ragam.
2.2 Ikan Hias Air Laut

2.2.1 Ikan Mandarin fish

Ikan mandarin (Synchiropus splendidus) adalah ikan kecil berwarna cerah yang
termasuk dalam familia dragonet, yang terkenal dalam bisnis akuarium air laut. Ikan
mandarin berasal dari Samudera Pasifik, berkisar dari Kepulauan
Ryukyu hingga Australia.

Klasifikasi ikan Mandarin

Kerajaan : Animalia Filum :


Chordata Kelas :
Actinopterygii Ordo :
perciforme

Subordo : Callionymoidei
Keluarga : Callionymoidei

Morfologi
Ikan mandarin memiliki tubuh yang panjang dan 2 sirip punggung. Panjang ikan
ini mencapai sekitar 6 cm. Ikan mandarin memiliki garis-garis warna hijau, jingga, dan
kuning, dengan warna biru menyelimuti sekujur tubuhnya. Ikan mandarin biasa makan
krustasea kecil dan hewan invertebrata lainnya. Hidupnya seperti main ‘petak-umpet’ di
antara susunan terumbu karang yang penuh celah, sibuk mencari makan sambil
menghindari ikan besar pemangsanya. Ikan yang menjadi ikon pariwisata internasional
ini berpanjang tubuh berkisar antara 8 hingga 15 centimeter dan biasanya keluar dari
karang untuk mencari makan hanya pagi dan malam hari.

Corak dan warnanya begitu unik dan menawan hati, mirip pola batik dengan
warna primer, sedangkan beberapa jenis lain berwarna hijau muda dengan motif
polkadot. Ada pula yang kombinasi coklat putih sehingga tersamar jika ‘berjalan’ di
antara karang-karang.

2.2.2 Banggai Fish (Apogonidae)

Ikan cantik ini berasal dari Kepulauan Banggai, Indonesia. Ikan Banggai merupakan
salah satu ikan akuarium paling populer dan salah satu dari beberapa ikan laut yang sekarang
secara teratur dibesarkan di penangkaran. Sayangnya, ikan ini sekarang sudah terancam
punah di alam liar karena penangkapan yang berlebihan. Dalam proses perkembang
biakkannya, ikan Banggai memiliki kebiasaan yang sedikit berbeda dari keumuman ikan-ikan
lain. Apabila ikan-ikan lainnya ketika berkembangbiak, betina yang bertelur dan jantan yang
menjaga telurnya. Namun untuk ikan Banggai ini kebiasaan tersebut tidak berlaku, ikan
Banggai jantan maupun betina akan saling bergantian dalam mengurus telur-telurnya
Klasifikasi Ikan Banggai fish

Kingdom Animalia
Filum Chordata
Kelas Actinopterygii
Ordo Perciformes
Famili Apogonidae
Genus Pterapogon
Species Pterapogon kauderni
Nama
Banggai Cardinal Fish
Umum
Nama
Ikan Capungan Banggai, Ikan Bibisan, Ikan
Lokal Banggai Kardinal
Morfologi Ikan Banggai Fish

Ikan Banggai Cardinal Fish adalah ikan hias asli Indonesia dan hanya ditemukan di
perairan Kab. Banggai, Sulawesi Tengah. Karena keunikan dan keendemikan yang
dimilikinya, ikan ini memiliki nilai ekonomis yang sangat tinggi. Ikan Capungan Banggai
(Pterapogon kauderni) mempunyai ciri-ciri morfologi sebagai berikut:

1. Tubuhnya berwarna keperakan dan berbentuk pipih dengan ekor terbelah dua;
2. Panjang tubuh dari ujung mulut sampai panjang cagak (fork length/fl) berkisar antara
1,2 – 7,9 cm;
3. Terdapat tiga garis hitam pekat menyilang di bagian kepala dan badan mulai dari tepi
atas sampai bagian bawah sirip dorsal dan anal;
4. Terdapat totol-totol putih pada bagian tubuhnya;
5. Sirip punggung relatif panjang dan sirip ekornya membentuk cabang yang dalam
6. Mulutnya lebar sampai melewati garis vertikal pertengahan pupil; dan
7. Rongga mulut jantan lebih besar dari betina.

Banggai Cardinal Fish hidup bersimbiosis dengan bulu babi (Diadema setosum) yang
umumnya terdapat di perairan pantai. Simbiosis dilakukan dengan cara mengupayakan agar
garis hitam pekat pada tubuh mereka membaur membentuk garis lurus dengan salah satu duri
bulu babi yang bertujuan untuk penyamaran dan perlindungan dari serangan predator. Selain
bulu babi, ikan ini juga memiliki tempat perlindungan lain yaitu anemon laut dengan cara
memanfaatkan tubuh mereka yang kecil agar dapat menyelinap diantara helaian anemon
laut. Ciri-ciri Bio-ekologi:

1. Ikan Capungan Banggai hidup berkelompok dalam grup antara 4-30 ekor per
kelompoknya;
2. Umumnya dijumpai pada hamparan padang lamun Enhalus acoroides di dalam teluk
yang tenang;
3. Lebih sering ditemukan pada kedalaman antara 0,5-2,5 m;
4. Menjadikan bulu babi (Diadema setosum) dan anemon sebagai mikro habitat.
2.2.3 Neon Tetra (Characidae)

Ikan ini memiliki nama ilmiah Paracheirodon innesi dan habitatnya banyak yang
tinggal di daerah kolombia dan peru. Neon Tetra merupakan ikan yang dikenal dengan
kekhasan warna keemasan bergaris tipis berwarna biru menyerupai lampu neon dibagian
tubuh belakang hingga ke bagian dekat mata.

A. Klasifikasi Ikan Neon Tetra


Kingdom : Animalia

Filum : Chordata

Kelas : Actinopterygii

Ordo : Chariciformes

Famili : Characidae

Genus : Paracheirodon

Spesies : Paracheirodon innesi.

B. Morfologi Ikan Neon Tetra

Ikan neon tetra memiliki warna bervariasi dan berbeda, namun memiliki ciri khas
bagian mata hingga pangkal perut bagian belakang berwarna perak yang bergaris secara
horizontal. Memiliki struktur tubuh relatif jauh lebih kecil dibandingkan dengan ikan hias air
tawar lainnya. Selain itu, ikan neon tetra memiliki panjang tubuh sekitar 1-3 cm dengan sirip
punggung dan sirip bagian perut bawah halus tranparan berwarna putih bening serta bagian
pangkal ekor berwarna bening, namun terdapat warna lain dibagian pangkal tersebut dengan
warna merah terang, biru terang dan juga lainnya.
C. Pemeliharaan Baik Ikan Neon tetra
 Menjaga pH air normal sekitar 6 – 7
 Melakukan sanitasi ( pembersihan ) akuarium dengan baik
 Memberikan pakan buatan maupun pakan alami seperti cacing halus
 Melakukan pengontrolan air, dengan pergantian air
 Melakukan pengendalian hama dan penyakit ikan neon tetra

Catatan Tambahan : ikan neon tetra ini merupakan ikan omnivora yang akan
mengkonsumsi semua makanan besar maupun kecil, sehingga hal ini harus diperhatikan
untuk menjaga kelancaran pencernaan ikan neon tetra tersebut. Sebaiknya, pakan yang baik

dikonsumsi ikan ini dapat mudah larut dan juga mudah di hancurkan seperti udang air garam,
daphina, tubifek, cacing kawat ( halus ), pelet buatan dan lainnya.

Cara memelihara ikan hias air laut Beberapa trik yang harus diperhatikan untuk
memelihara ikan hias laut di aquarium:

1. Aquarium diisi air laut sesuai kapasitasnya dan dibiarkan beberapa hari sampai airnya
betul-betul stabil. Untuk awal anda bisa mememasukkan beberapa ekor ikan betok ambon
atau blue devil karena disamping ikan ini termasuk kuat juga harganya relatif murah.
2. Sebelum memasukkan ikan kedalam aquarium terlebih dahulu diaklimatisasi dengan
tujuan untuk penyesuaian ikan dengan lingkungan barunya. Caranya ambangkan kantong
plastic yang berisi ikan di aquarium selama 20 menit agar suhu dalam kantong plastic
dengan suhu aquarium sama kemudia kantong plastic dibuka dan diisi air aquarium
sedikit-sedikit agar salinitas atau kadar garamnya juga sesuai baru kemudian ikannya
dimasukkan kedalam aquarium. Hal ini dilakukan untuk mencegah ikan stress yang pada
akhirnya mudah diserang penyakit.
3. Jumlah ikan disesuaikan dengan kapasitas aquarium, intinya semakin banyak ikan di
dalam aquarium, semakin cepat pula rusak kualitas airnya, hal ini disebabkan karena sisa
pakan dan kotoran ikan menumpuk.
4. Pompa aquarium harus disesuaikan dengan kapasitas aquarium agar arus yang
ditimbulkan tidak menyebabkan ikan stress.
5. Sebaiknya menggunakan protein skimmer yang berfungsi untuk memeisahkan bahan
organic di dalam air sehingga kualitas air dapat dijaga.
6. Pemberian pakan sebaiknya cukup 1 kali sehari dan secukupnya karena makanan
berlebihan dapat merusak kualitas air dalam aquarium.
7. Lengkapi aquarium dengan udang pellet atau udang banded coral karena udang ini adalah
udang pembersih dimana udang ini dapat membersihkan parasite pada ikan terutama
Whitespot (bintik-putih).
8. Salah satu masalah paling merepotkan dalam memelihara akuarium laut adalah pasir yang
biasanya akan ditumbuhi lumut coklat. Ini membuat akuarium terlihat kotor, dan biasanya
pembersihannya agak sulit. Solusinya sederhana. ikan jabing (lawnmower blenny) akan
membersihkan dasar pasir dari lumut kecoklatan karena dia senang memakan lumut itu.
Ikan ini sekarang populer di kalangan hobiis karena tingkahnya yang unik dan menarik.
Pilih yang kecil, karena kalau besar akan membuat pasir berantakan.

Anda mungkin juga menyukai