Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

MANAJEMEN RESIKO
TENTANG
“SUMBER DAN JENIS RESIKO”
DOSEN PENGAMPU
MUHLISAH LUBIS M.M

DISUSUN

O
L
E
H
KELOMPOK 2

1. Khofifah
2. Ira Rizkia Ningsih
3. Maulana

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
MANDAILING NATAL
T.A 2021/2022
KATA PENGANTAR

         Segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala
rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dan dapat tersusun dengan baik sebagaimana yang kami harapkan. Shalawat dan
salam semoga tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW
yang telah memberi petunjuk kepada umat manusia dimuka bumi dan
menyempurnakan akhlak dan budi pekerti yang mulia. Kami juga tidak lupa
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan makalah ini. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul. Sumber dan Jenis Resiko
Dalam penyusunan makalah ini kami banyak menemukan kesulitan, kami 
juga menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat beberapa kekurangan. oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati kami mengharapkan kritik dan saran
khususnya dari dosen pengampu mata kuliah tersebut  serta para pembaca yang
sifatnya membangun guna kesempurnaan makalah ini. Demikianlah kata
pengantar yang dapat kami berikan daripada makalah ini, semoga makalah yang
telah kami susun ini dapat memberikan manfaat.

Panyabungan, Maret 2022

penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Benarkah kebanyakan orang ingin mengelakan risiko ? Karena selalu
inginaman dan hidup tentram, maka memang kebanyakan orang takut
menanggung resiko. Namun semua tahap kehidupan kita mengandung resiko.
Kemanapun kita mengelakatau lari dari resiko, makaa disitupun kita akan
menemukan risiko yang lainnya.Resiko merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari kehidupan. Bahkan ada orangyang mengatakan , bahwa tak
ada hidup tanpa resiko sebagaimana tak ada hiduptanpa maut. Jadi dengan
demikian setiap hari kita menghadapi resiko, baik sebagai perorangan,
maupun sebagai perusahaan. Orang berusaha melindungi diri tehadapresiko,
demikian pula badan usaha pun harus berusaha melindungi diri
terhadapresiko.
Agar resiko tidak menghalangi kegiatan perusahaan khususnya pada
sector produksi, maka seharusnyalah itu dimanajemeni dengan sebaik-
baiknya. Dengan perencanaan
perencanaan yang baik, dan strategi yang tepat.Namun benarkah para
pengusaha Indonesia kurang memperhatikan manajemenn resiko?
ProgramManajemen Resiko pertama-tama bertugas mengidentifikasikaan
resiko-resiko yangdihadapi, sesudah itu mengukur atau menentukan besarnya
resiko itu dan kemudian barulah dapat dicarikan jalan untuk menghadapi ataau
menangani resiko itu. Ini berarti orang harus menyusun strategi untuk
memperkecil ataupun mengendalikannya.
Pendeknya dengan progran itu, dapatlah dilindungi keefektifan operasi
perusahaan yang bersangkutan. Jadi pernyataan yang harus dicari jawabannya
olehmanajer resiko antara lain adalah : Resiko apa saja yang dihadapi
perusahaannya.Bagaimana dampak resiko itu terhadap kehidupan bisnis
perusahaannya. Resiko manayang harus dihadapi sendiri, mana yang harus
dipindahkan kepada asuransi. Metodemana yang cocok dan efisien untuk
menghadapinya.
B. Rumusan Masalah
1. Pengertian resiko dan manajemen resiko ?
2. Penjelasan tentang resiko-resiko yang mungkin terjadi di sector produksi.?
3. Upaya meminimalkan resiko di sektor produksi ?

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu selain sebagai tugas mata
kuliah pengantar ilmu manajemen, penulis berharap dengan makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pemakalah khususnya dan bagi para pembaca pada
umumnya.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian resiko dan manajemen resiko


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Resiko adalah
kemungkinanterjadinya peristiwa yang dapat merugikan perusahaan.Vaugan
(1978), mengemukakan beberapa definisi resiko sebagaimana dapat kitalihat
sebagai berikut :
1. Risk is the chance of loss ( Resiko adalah kerugian )Chance of loss
berhubungan dengan suatu exposure (keterbukaan) terhadapkemungkinan
kerugian. Dalam ilmu statistik, chance dipergunakan untukmenunjukkan
tingkat probabilitas akan munculnya situasi tertentu. Sebagian penulis
menolak definisi ini karena terdapat perbedaan antara tingkat risikodengan
tingkat kerugian. Dalam halchance of loss 100%, berarti kerugian adalah pasti
sehingga risiko tidak ada.
2. Risk is the possibility of loss ( Resiko adalah kemungkinan kerugian )Istilah
possibility berarti bahwa probabilitas sesuatu peristiwa berada diantara noldan
satu. Namun, definisi ini kurang cocok dipakai dalam analisis
secarakuantitatif.
3. Risk is uncertainty ( Resiko adalah ketidakpastian )Uncertainty dapat
bersifat subjective dan objective. Subjective uncertaintymerupakan penilaian
individu terhadap situasi risiko yang didasarkan pada pengetahuan dan sikap
individu yang bersangkutan.
4. Risk is the dispersion of actual from expected result ( Resiko merupakan
penyebaran hasil aktual dari hasil yang diharapkan)
Sedangkan Manajemen risiko adalah suatu sistem pengawasan risiko dan
perlindungan harta benda, hak milik dan keuntungan badan usaha atau
peroranganatas kemungkinan timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko.
Manajemenrisiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelolaketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusiatermasuk : Penilaianrisiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanyadan mitigasi risiko dengan menggunakan
pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.Strategi yang dapat diambil antara
lain adalah memindahkan risiko kepada pihaklain, menghindari risiko,
mengurangi efek negatif risiko, dan menampungsebagian atau semua
konsekuensi risiko tertentu.

B. Macam-macam Resiko Dalam Sektor produksi


Menurut sifatnya dibedakan ke dalam :
1. Risiko murni, risiko yang terjadi pasti akan menimbulkan kerugian dan
terjadinyatanpa sengaja. Misal : kebakaran, bencana alam, pencurian,
penggelapan, dansebagainya.
2. Risiko spekulatif, risiko yang sengaja ditimbulkan oleh yang bersangkutan
agarmemberikan keuntungan bagi pihak tertentu. Misal: utang piutang,
perdagangan berjangka, dan sebagainya
.3. Risiko fundamental, risiko yang penyebabnya tidak dapat dilimpahkan
kepadaseseorang dan yang menderita cukup banyak. Misal : banjir, angin
topan, dansebagainya. Risiko khusus, risiko yang bersumber pada peristiwa
yang mandiridan umumnya mudah diketahui penyebabnya, seperti kapal
kAndas, pesawat jatuh, dan sebagainya. Risiko dinamis, risiko yang timbul
karena perkembangandan kemajuan masyarakat di bidang ekonomi, ilmu, dan
teknologi, seperti risiko penerbangan luar angkasa.
Menurut sumber/penyebab timbulnya :
1. Risiko intern, risiko yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri,
sepertikerusakan aktiva karena kesalahan karyawan, kecelakaan kerja.
2. Risiko ekstern, risiko yang berasal dari luar perusahaan, seperti pencurian,
persaingan dalam bisnis, fluktuasi harga, dan sebagainya.

C. Strategi Meminimalkan Resiko Pada Sektor Produksi


Untuk garis besarnya ada bermacam-macam risiko dalam berusaha
danupaya untuk menghindari atau memperkecil risiko, yaitu :
1. Risiko teknisRisiko ini terjadi akibat kekurangmampuan manajer atau
Wirausaha dalammengambil keputusan. Risiko yang sering terjadi:
a. Biaya produksi yang tinggi (inefisien),
b. Pemakaian sumber sumber daya yang tidak seimbang (tenaga kerja terlalu
banyak),
c. Terjadi pencurian, akibat pengawasan yang kurang baik,
d. Terjadi kebakaran, akibat keteledoran dan kurang kecermatan,
e. Terus menerus rugi karena biaya yang terus membengkak serta harga jual
tak berubah,
f. Penempatan tenaga kerja yang kurang tepat sehingga produktivitas kerja
menurun,Perencanaan dan desain yang salah, sehingga sulit dioperasionalkan,
serta hal-halyang berhubungan dengan ketatalaksana-an perusahaan.
Untuk mengatasi hal-hal tersebut diatas dapat ditempuh upaya-
upayasebagai berikut,
a. Manajer atau Wirausaha menambah pengetahuan tentang:
1) Membuat strategi untuk memiminimalkan resiko sector produksi,
danmengembangkann rencana aktivitas kerja organisasi.
2) Keterampilan teknis (technological skill), terutama yang berkaitan dengan
proses produksi yang dihasilkan. Diupayakan dengan memakai metode yang
dapatmenurunkan biaya produksi (efisien). Misalnya yang semula dengan
teknologitradisional diganti dengan teknologi tepat guna atau teknologi
modern.
3) Keterampilan mengorganisasi (organizational skiil), yaitu kemampuan
meramuyang tepat dari factor produksi dalam usaha, mencakup sumber daya
alam,sumber daya manusia, dan sumber daya modal. Ibarat membuat kue,
bagaimanaagar rasanya enak, murah, dan disenangi pembeli.
4) Keterampilan memimpin (managerial skill), yaitu kemampuan untuk
mencapaitujuan usaha dan dapat dikerjakan dengan baik dan serasi oleh semua
orang yangada pada organisasi. Untuk ini, setiap pimpinan dituntut membuat
konsep kerjayang baik (conceptional skill).
b. Membuat strategi usaha yang terarah untuk masa depan, yang meliputi
strategi produksi, strategi keuangan, strategi sumber daya manusia, strategi
operasional,strategi pemasaran, dan strategi penelitian dan pengembangan.
Tujuan strategi adatiga, yaitu tetap memperoleh keuntungan, hari depan lebih
baik dari sekarang(usaha berkembang) dan tetap bertahan (survive). Upaya
yang dilakukan ialahkepandaian menganalisis dan memprognosa keadaan di
dalam dan di luar lingkuporganisasi.
c. Mengalihkan kerugian pada perusahaan asuransi, dengan konsekuensi setiap
saatharus membayar premi asuransi yang merupakan pengeluaran tetap.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu
fungsimanajemen, terutama dalam menghadapi lingkungan eksternal yang
berubahdinamis. Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih
mengandalkan prosedur yang rasional dan sistematis, bukan hanya pada intuisi
8 dugaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu
perencanaan organisasi dan perencanaan kontijensi. Perencanaan
organisasiterbagi menjadi 3 yaitu perencanaan strategis, taktis dan
operasional. Adapunkerangka waktu dala perencanaan organisasi yaitu
sebagai berikut : rencana jangka panjang, jangkah menengah, dan jangka
pendek
.Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam
penetapantujuan. Hambatan tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem
penghargaanyang tidak tepat, penolakan terhadap perubahan dan keterbatasan.
Dengan perencanaan yang baik dan strategi yang tepat, maka
perusahaanakan dapat meminimalkan resiko sector produksi, dengan
meminimalkanterjadinya produk gagal. Dengan demikian pendapatan akan
dapat meningkat.

B. Saran
Sebaiknya dalam mengambil keputusan dan tindakan dalam berbagai
bentuk organisasi menggunakan proses dasar manajemen berupa perencanaan.
Dalam sebuah prencanaan perlu memperhatikan sifat rencana yang baikuntuk
mencapai hasil yang diinginkan.
DAFTAR PUSTAKA

Handoko, T. Hani. 1999. Manajemen. BPFE – Yogyakarta


Stoner, James A.F. 1996. Manajemen (Terjemahan). Penerbit Erlangga –
Jakarta
Griffin. 2003. Pengantar Manajemen. Penerbit Erlangga–Jakarta
http://mugnisulaeman.blogspot.co.id/2014/03/makalah-manajemen-
resiko.html
ttp://mbegedut.blogspot.co.id

Anda mungkin juga menyukai