Anda di halaman 1dari 93

Kampung

H rti

PETUNJUK TEKNIS
PENINGKATAN PRODUKSI BUAH
DAN FLORIKULTURA
TAHUN ANGGARAN 2022

- -
Direktorat Buah dan Florikultura DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Jl. AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
Telepon/Fax : 021 - 7806760 KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
Kampung

H rti

PETUNJUK TEKNIS
PENINGKATAN PRODUKSI BUAH
DAN FLORIKULTURA
TAHUN ANGGARAN 2022

DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA


DIREKTORAT JENDERAL HORTIKULTURA
KEMENTERIAN PERTANIAN
2022
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Tim Penyusun:

Pengarah:
Dr. Liferdi Lukman, S.P., M.Si. – Direktur Buah dan Florikultura

Penulis:
1. Ir. Farida Nuraini
2. Intan Muliani Fajarsari, S.TP., M.Agr.Sc.
3. Dina Rosita, S.P., M.Si.

Penyunting:
1. Farid Styawan, S.P.
2. Dody Kurniawan, S.Kom.
3. Deni Satriaman, S.P.

Kontributor:
1. Ir. Siti Bibah Indrajati, M.Sc.
2. Ir. Sri Haryanti
3. Apriyanti Roganda Yuniar, S.P., M.Si.
4. Ir. Budi Prayigno, M.M.
5. Afrizul
6. Ermi Nur Cahyani, S.TP., M.Si.
7. Tri Erza Apriyadi, S.TP., M.P.
8. Olivia Asian, S.E., M.M.
9. Diah Angreheni, S.Gz.
10. Budi Sunarto, S.P.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
ii
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayahNya, Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura telah
selesai disusun. Petunjuk Teknis ini kami harapkan dapat memberikan panduan
secara teknis kepada pelaksana kegiatan dan pihak terkait dalam melaksanakan
kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura.
Tantangan pembangunan hortikultura, khususnya buah dan florikultura ke depan
semakin kompleks, sehingga Pemerintah Pusat dan Daerah serta stakeholder
terkait harus bersama-sama membenahi kembali kawasan hortikultura baik
buah maupun florikultura agar mampu menjawab tantangan kompetisi global,
mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (Gratieks) dalam kerangka Gedor Horti–
Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Produk
Hortikultura.
Salah satu target kinerja yang ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura
adalah terbangunnya kawasan buah dan florikultura berdaya saing dalam
bentuk Kampung Buah dan Kawasan Florikultura sebagai upaya pemenuhan
kebutuhan masyarakat serta peningkatan pendapatan petani dan masyarakat
perdesaan. Program pengembangan Kampung Buah dan Kawasan Florikultura
tersebut mengacu pada kebijakan Direktorat Jenderal Hortikultura yang
mensinergikan seluruh stakeholder terkait dalam desain kawasan korporasi yang
berdaya saing dan mempunyai nilai tambah.
Kepada seluruh jajaran lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura, Tim Penyusun
dan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan Petunjuk Teknis
Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura menyampaikan penghargaan dan
ucapan terima kasih.
Jakarta, Februari 2022
Direktur Buah dan Florikultura,

Dr. Liferdi Lukman, SP, M.Si

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
iii
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
iv
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ......................................................................................................................... iii


Daftar Isi .................................................................................................................................. iv

BAB I Pendahuluan .............................................................................................................. 1


1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2. Maksud, Tujuan dan Sasaran....................................................................... 4
1.3. Dasar Hukum.................................................................................................... 5
1.4. Ruang Lingkup ................................................................................................ 10
1.5. Pengertian ........................................................................................................ 10
1.6. Sumber Pendanaan ....................................................................................... 14
1.7. Indikator Kinerja ............................................................................................. 15

BAB II Pelaksanaan Kegiatan ............................................................................................. 19


2.1 Pengelolaan Anggaran Bantuan Pemerintah....................................... 19
2.2 Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi dan Norma, Standar, Pedoman,
Kriteria................................................................................................................. 33
2.3 Penandaan Informasi Pada Bantuan Pemerintah Direktorat Buah
dan Florikultura Tahun Anggaran 2022 .................................................. 34
2.4 Petunjuk Pelaksanaan di Daerah .............................................................. 35
2.5 Waktu Pelaksanaan ........................................................................................ 35

BAB III Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan................................................................... 39


3.1. Monitoring ........................................................................................................ 39
3.2. Evaluasi .............................................................................................................. 40
3.3. Pelaporan .......................................................................................................... 40

BAB IV Penutup ........................................................................................................................ 47

Lampiran .................................................................................................................................... 50

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
v
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
vi
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB I
PENDAHULUAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
vii
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
viii
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi covid-19 yang terjadi di dunia sejak tahun 2019 sampai saat ini
berdampak besar pada tatanan pembangunan ekonomi secara makro, dan
juga pada sektor pertanian yang memiliki tanggungjawab besar dalam
penyediaan kebutuhan pangan masyarakat, selain juga dalam menggerakkan
roda ekonomi nasional, di mana sektor lain mengalami kontraksi. Maka
pembangunan sektor pertanian termasuk subsektor hortikultura, harus
dipercepat pelaksanaannya dalam mewujudkan Indonesia sebagai lumbung
pangan dunia, juga diharapkan menjadi penggerak sektor lainnya seperti
industri hilir, pariwisata, transportasi dan distribusi.

Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura merupakan salah satu upaya


yang dilakukan dalam mengejawantahkan amanat tersebut, sebagai bagian
dari Program Ketersediaan, Akses dan Konsumsi Pangan Berkualitas. Salah
satu strategi yang dilaksanakan oleh Direktorat Buah dan Florikultura
melalui alokasi APBN Tahun Anggaran 2022 adalah pengembangan kawasan
buah dan florikultura dengan model pengembangan kampung. Konsep
pengembangan Kampung Buah dan Florikultura, yaitu mengembangkan
komoditas buah dan florikultura dengan luasan minimal tertentu yang
terkonsentrasi dalam 1 (satu) wilayah administratif desa/kelurahan untuk
memenuhi skala ekonomi. Pendekatan ini dilakukan karena kepemilikan
lahan petani rata-rata relatif sempit sehingga harus dihimpun dan dikelola
dalam satu kawasan dengan skala ekonomi tertentu. Selain itu, konsep
Kampung Buah dan Florikultura bertujuan untuk memudahkan pelaksanaan
pendampingan, monitoring, dan evaluasi. Penetapan calon petani
penerima manfaat dan calon lokasi (CPCL) pengembangan Kampung Buah
dan Florikultura perlu memperhatikan kesesuaian agroekosistem, aspek
kemudahan konsolidasi kawasan, distribusi sarana produksi, prasarana dan
sarana pendukung, kelembagaan usahatani, hingga jejaring pemasarannya.
Petani penerima manfaat dan lokasi kampung buah dan florikultura,

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
1
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

diregistrasi berdasarkan nama, NIK, alamat dilengkapi dengan titik koordinat,


sehingga akan memudahkan dalam melakukan monitoring sampai tanaman
berproduksi.

Pengembangan Kampung Buah dan Florikultura bertujuan untuk


meningkatkan produksi buah dan florikultura, mewujudkan kemandirian
kelembagaan petani sebagai pelaku agribisnis buah dan florikultura
Indonesia dalam upaya memenuhi kebutuhan buah dan florikultura dalam
negeri, mensubstitusi dan mengurangi impor buah, meningkatkan ekspor,
meningkatkan mutu dan daya saing buah dan florikultura Indonesia dan
tujuan akhirnya adalah untuk meningkatkan kesejahteraan petani dan
masyarakat pedesaan.

Kegiatan pengembangan Kampung Buah dan Florikultura dilaksanakan


dengan melibatkan seluruh stakeholder terkait sesuai dengan peran
masing-masing. Direktorat Buah dan Florikultura menentukan lokasi dan
jenis komoditas yang akan dikembangkan di suatu kampung. Selanjutnya,
Direktorat non-komoditas lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura
mendukung pengembangan Kampung Buah dan Florikultura tersebut.
Dukungan yang dialokasikan antara lain meliputi perbenihan, perlindungan
OPT, pasca panen, pengolahan, akses permodalan/ investasi dan kerjasama
kemitraan serta pemasaran hasil pertanian. Dukungan juga diharapkan dari
Eselon I lain lingkup Kementerian Pertanian, seperti dari Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian, Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian, Badan Karantina Pertanian, serta Badan Penyuluhan dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian. Selain itu dalam upaya
pengembangan sistem integrated farming di kampung buah dan florikultura,
maka perlu dukungan dari Eselon I yang menangani komoditas seperti
Direktorat Jenderal Tanaman Pangan serta Direktorat Jenderal Peternakan
dan Kesehatan Hewan dalam pengembangan sistem integrated farming
pada kampung duah dan florikultura.

Pengembangan Kampung Buah dapat dilakukan untuk memperluas wilayah


sentra produksi melalui kegiatan ekstensifikasi, dan atau untuk pengutuhan
kawasan sentra melalui penyediaan sarana prasarana untuk peningkatan
kualitas kebun, intensifikasi seperti untuk pemeliharaan kebun sentra
produksi yang telah terbentuk, penerapan teknologi UHDP (Ultra High Density
Plantation), penyediaan sarana untuk peningkatan kualitas produk; dan/atau

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
2
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

dimanfaatkan sebagai upaya rehabilitasi kebun sentra produksi yang telah


terbentuk. Pengembangan Kampung Buah dan Florikultura harus didorong
untuk menerapkan budidaya ramah lingkungan, seperti penggunaan bahan
organik yang lebih dominan, pemupukan secara deep placement, pembuatan
biopori, penggunaan agen hayati, dan lainnya.

Pengembangan Kampung Buah dan Florikultura dapat pula dilakukan


untuk mendukung pengembangan kawasan agrowisata/agroeduwisata di
suatu daerah. Komoditas yang dikembangkan dalam satu kampung adalah
komoditas buah yang memiliki nilai ekonomi tinggi, terutama untuk tujuan
subtitusi impor, meningkatkan ekspor, sebagai bahan baku industri olahan,
maupun untuk memenuhi kebutuhan pangan dan nutrisi masyarakat. Pada
Tahun Anggaran 2022 ini, komoditas buah yang dikembangkan untuk
membangun kampung buah adalah jeruk, mangga, manggis, pisang, durian,
lengkeng, alpukat, nenas, buah naga, dan melon.

Sedangkan pengembangan Kampung Florikultura diarahkan untuk


komoditas yang memiliki nilai ekonomi tinggi serta memiliki potensi
pasar baik domestik maupun ekspor. Kampung Florikultura juga dapat
dikembangkan sebagai elemen kawasan agroeduwisata. Komoditas
florikultura yang dikembangkan pada Tahun Anggaran 2022 ini yaitu krisan,
anggrek, mawar, melati, dan dracaena.

Komponen pada kegiatan pengembangan Kampung Buah dan Florikultura


adalah identifikasi, sosialisasi, pembinaan, pendampingan, pelatihan
peningkatan kapabilitas, hingga monitoring dan evaluasi pelaksanaan
kegiatan agar sesuai dengan aturan yang berlaku dan mencapai sasaran
yang telah ditetapkan.

Pengembangan Kampung Buah dan Kawasan Florikultura pada APBN Tahun


Anggaran 2022 dilaksanakan melalui alokasi anggaran di Satker Pusat
Direktorat Jenderal Hortikultura dan Satker Dinas Pertanian Provinsi dan/
atau Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dalam bentuk Tugas Pembantuan (TP).
Kegiatan tersebut harus dikelola secara tertib dan benar disetiap tahapannya,
maka harus mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) RI Nomor
173/PMK.05/2016 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Keuangan (PMK) RI Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Perubahan Atas
PMK Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
3
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga. Pedoman Teknis


Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura disusun sebagai
panduan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut, sejak tahap persiapan
(identifikasi CPCL), pelaksanaan sampai pada kegiatan monitoring, evaluasi,
dan pelaporan.

1.2 Maksud, Tujuan dan Sasaran

1) Maksud
a. Memberikan Pedoman bagi pelaksana Kegiatan Peningkatan
Produksi Buah dan Florikultura baik di Satker Pusat (Direktorat
Buah dan Florikultura) dan Satker Tugas Pembantuan di Daerah
(Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/ Kota) dalam mengelola
bantuan pemerintah untuk pengembangan kampung buah dan
florikultura;
b. Menyamakan pemahaman para perencana, pelaksana dan
evaluator dalam menjalankan tugasnya dalam pelaksanaan
kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura;
c. Meningkatkan koordinasi dan keterpaduan perencanaan dan
pelaksanaan antara Pusat, Daerah, dan pihak yang terkait dalam
pelaksanaan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura;
dan
d. Meningkatkan efisiensi, efektifitas, ketertiban, transparansi serta
akuntabilitas pengelolaan Bantuan Pemerintah dalam pelaksanaan
kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura.
2) Tujuan
a. Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura melalui
APBN Tahun Anggaran 2022 dapat terlaksana secara tertib, efektif,
efisien, transparan dan akuntabel;
b. Penerima bantuan menerima manfaat sesuai kebutuhan dalam
pengembangan Kampung Buah dan Florikultura yang yang
memenuhi skala ekonomi; dan
c. Mendorong pencapaian target Peningkatan Produksi Buah dan
Florikultura serta menggerakkan perekonomian desa dengan
menumbuhkan kelembagaan usaha yang terintegrasi dari hulu ke
hilir.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
4
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

3) Sasaran
a. Tersedianya Petunjuk Teknis Peningkatan Produksi Buah dan
Florikultura yang menjadi acuan bagi pelaksana Kegiatan
Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura baik di Satker Pusat
(Direktorat Buah dan Florikultura) dan Satker Tugas Pembantuan di
Daerah (Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota);
b. Terlaksananya pengelolaan dan penyaluran bantuan Sarana
Produksi dan Prasarana Budidaya untuk Pengembangan Kawasan
Buah dan Florikultura yang tepat waktu, tepat sasaran, efisien,
efektif, tertib, transparan, dan akuntabel; dan
c. Penerima bantuan mendapatkan manfaat dalam pengembangan
kampung buah dan florikultura.
1.3 Dasar Hukum

Landasan hukum pelaksanaan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan


Florikultura Tahun Anggaran 2022 sebagai berikut:
1) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
2) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
3) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan,
Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4400);
4) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4421);
5) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan
antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004
Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438);

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
5
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

6) Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura (Lembaran


Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 132, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5170);
7) Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perlindungan dan
Pemberdayaan Petani (Lembaran Negara Tahun 2013 Nomor 131,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5433);
8) Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587)
sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2015 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-UndangNomor 2 Tahun 2014 Tentang Perubahan
Atas Undang-UndangNomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan
Daerah Menjadi Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 24, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5657);
9) Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Budidaya
Pertanian Berkelanjutan (Lembaran Negara Tahun 2019 Nomor 201,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6412);
10) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2021 tentang Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6735);
11) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan
dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4614);
12) Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2008 Nomor 127);
13) Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor
123, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5165);

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
6
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

14) Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2018 tentang Perubahan


Atas Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2013 Tentang Tata Cara
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 229, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 6267);
15) Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2015 tentang Kementerian
Pertanian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 85);
16) Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/
Jasa Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 63);
17) Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2021 tentang Perubahan
atas Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2019 tentang Organisasi
Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 106);
18) Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2021 tentang Pemutakhiran
Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2022 (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 287);
19) Keputusan Presiden Nomor 113/P Tahun 2019 tentang Pembentukan
Kementerian Negara dan Pengangkatan Menteri Negara Kabinet
Indonesia Maju Periode Tahun 2019 - 2024;
20) Keputusan Presiden Nomor 79/TPA Tahun 2019 tentang Pemberhentian
dan Pengangkatan Dari Dan Dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Madya di
Lingkungan Kementerian Pertanian;
21) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 215/PMK.05/2016 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 213/PMK.05/2013
Tentang Sistem Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah Pusat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2137);
22) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015
tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada
Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 1745);

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
7
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

23) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 230/PMK.05/2016 tentang


Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 162/PMK.05/2013
tentang Kedudukan dan Tanggung Jawab Bendahara Pada Satuan Kerja
Pengelola Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 2149);
24) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 178/PMK.05/2018 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 190/PMK.05/2012
tentang Tata Cara Pembayaran dalam rangka Pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 1736);
25) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 208/PMK.02/2019 tentang Petunjuk
Penyusunan dan Penelaahan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian
Negara/Lembaga dan Pengesahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 1703);
26) Peraturan Menteri Keuangan Nomor Kep-135/PB/2020 tentang
Pemutakhiran Kodefikasi Segmen Akun pada Bagan Akun Standar;
27) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 22/PMK.02/2021 tentang
Pengukuran dan Evaluasi Kinerja atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan
Anggaran Kementerian Negara dan Lembaga (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2021 Nomor 200);
28) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021 tentang
Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/
PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan
Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 1080);
29) Peraturan Menteri Keuangan Nomor 60/PMK.02/2021 Tentang Standar
Biaya Masukan Tahun Anggaran 2022 (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2021 Nomor 658);
30) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 41/Permentan/OT.140/9/2008
tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Unit Akuntansi Pembantu
Pengguna Anggaran/Barang-Wilayah (UAPPA/B-W);
31) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 19/Permentan/OT.140/3/2013
tentang Pedoman Administrasi Keuangan Kementerian Pertanian;

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
8
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

32) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 63/Permentan/RC.120/12/2016


tentang Pelimpahan Wewenang Kepada Gubernur Dalam Pelaksanaan
Kegiatan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Dekonsentrasi
Kementerian Pertanian;
33) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 64/Permentan/RC.120/12/2016
tentang Penugasan Kepada Gubernur Dalam Pelaksanaan Kegiatan dan
Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan Provinsi;
34) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 65/Permentan/RC.130/12/2016
tentang Penugasan Kepada Bupati/Walikota Dalam Pelaksanaan
Kegiatan dan Tanggung Jawab Pengelolaan Dana Tugas Pembantuan
Kabupaten/Kota;
35) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 70/Permentan/PL.200/12/2016
tentang Penatausahaan Persediaan Lingkup Kementerian Pertanian;
36) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 01 Tahun 2019 tentang Pendaftaran
Pupuk Organik, Pupuk Hayati dan Pembenah Tanah;
37) Peraturan Menteri Pertanian RI Nomor 40 Tahun 2020 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;
38) Peraturan Menteri Pertanian Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pedoman
Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun
Anggaran 2022;
39) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 209/Kpts/SR/320/3/2018 tentang
Persyaratan Teknis Minimal Pupuk Anorganik;
40) Keputusan Menteri PertanianNomor 42/Kpts/SR.130/D/10/2019 tentang
Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura;
41) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 262/KPTS/SR.310/M/4/2019
tentang Lembaga Uji Mutu dan Uji Efektifitas Pupuk Organik, Pupuk
Hayati, dan Pembenah Tanah;
42) Keputusan Menteri Pertanian Nomor 484/Kpts/RC.020/M/8/2021
tentang Perubahan Kedua Atas Keputusan Menteri Pertanian Nomor
259/Kpts/RC.020/M/05/2020 Tentang Rencana Strategis Kementerian
Pertanian Tahun 2020-2024;
43) Keputusan Menteri Pertanian RI Nomor 765/Kpts./PV.240/D/XII/2021
tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran
2022;

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
9
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

44) Peraturan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah


Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 Tentang Pedoman Swakelola;
dan
45) Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Induk Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022 Nomor SP
DIPA-018.04.1.625875/2022 Kode Digital Stamp: 9470-5933-7073-4275
tanggal 14 Desember 2021.

1.4 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup Petunjuk Teknis ini meliputi:


1) Pendahuluan
2) Pelaksanaan Kegiatan
3) Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan
4) Penutup
5) Lampiran

1.5 Pengertian

Dalam Petunjuk Teknis ini yang dimaksud dengan:

1) Kampung Buah merupakan pengembangan terintegrasi hulu-hilir buah


dalam wilayah administrasi desa/kelurahan yang menjadi lokus kegiatan
sinergis lintas instansi terkait. Ketentuan 1 Kampung Buah minimal 10 Ha
untuk jeruk, mangga, manggis, durian, lengkeng, alpukat, dan pisang,
sedangkan untuk nenas dan melon minimal 5 Ha. Pengembangan
kampung buah berupa pembuatan kebun atau usaha buah atau lahan
usaha baru (perluasan areal, penumbuhan, dan atau pengutuhan
kawasan) atau perbaikan mutu kebun atau lahan usaha buah (penataan
kawasan, intensifikasi, rehabilitasi, optimalisasi dan atau pemeliharaan
lanjutan) dilakukan dengan memperhatikan kesesuaian agroklimat
secara terintegrasi baik sarana dan prasarana serta infrastruktur
pendukung agar memenuhi skala ekonomi untuk meningkatkan nilai
tambah petani, serta adanya komitmen dan dukungan dari Pemerintah
Daerah. Selanjutnya Kampung Buah tersebut akan di registrasi dan
ditetapkan legalitasnya oleh pejabat yang berwenang.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
10
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

2) Kampung Florikultura adalah program pengembangan komoditas


florikultura yang menjadi “legacy” Direktorat Jenderal Hortikultura
dilakukan secara terintegrasi dari hulu hingga hilir dalam batasan
wilayah administrasi desa/kelurahan untuk mencapai skala ekonomi
dalam wadah kelembagaan usaha yang kuat, maju dan mandiri untuk
meningkatkan kesejahteraan petani florikultura. Ketentuan 1 Kampung
Florikultura seluas minimal 200 m2 untuk florikultura yang dibudidayakan
dalam Green House seperti komoditas bunga potong dan tanaman hias
daun dan 5.000 m2 untuk florikultura yang dibudidayakan tanpa Green
House seperti komoditas melati dan draceana. Pengembangan Kampung
Florikultura diawali dengan pembuatan Green House untuk komoditas
bunga potong dan tanaman hias daun dan pembuatan lahan usaha
baru (perluasan areal, penumbuhan, dan atau pengutuhan kawasan)
atau perbaikan mutu lahan usaha (penataan kawasan, intensifikasi,
rehabilitasi, optimalisasi dan atau pemeliharaan lanjutan) dilakukan
dengan memperhatikan kesesuaian agroklimat secara terintegrasi
baik sarana dan prasarana serta infrastruktur pendukung, serta adanya
komitmen dan dukungan dari Pemerintah Daerah. Selanjutnya Kampung
Florikultura tersebut akan diregistrasi dan ditetapkan legalitasnya oleh
pejabat yang berwenang.
3) Petani adalah warga negara Indonesia perseorangan dan/atau beserta
keluarganya yang melakukan usaha tani di bidang tanaman pangan,
hortikultura, perkebunan, dan/atau peternakan.
4) Petani Milenial adalah petani yang berusia 19 – 39 tahun atau yang
berjiwa milenial yang adaptif dalam pemahaman teknologi digital,
sehingga tidak kaku dalam melakukan identifikasi dan verifikasi
teknologi.
5) Champion Buah adalah petani/pelaku usaha buah yang
mempunyai kemampuan manajerial, jiwa kepemimpinan, mampu
mengkonsolidasikan organisasi, menggerakan usaha atau menjadi
lokomotif bagi kemandirian dan kemajuan usaha organisasinya yang
ditetapkan oleh instansi pembina di daerah.
6) Champion Florikultura adalah petani/pelaku usaha florikultura yang
mempunyai kemampuan manajerial, jiwa kepemimpinan, mampu

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
11
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

mengkonsolidasikan organisasi, menggerakan usaha atau menjadi


lokomotif bagi kemandirian dan kemajuan usaha dan kelembagaan
petani/kelompoktani yang ditetapkan oleh instansi pembina di daerah.
7) Good Agricultural Practices (GAP) adalah penerapan sistem sertifikasi
proses produksi pertanian, menekankan adopsi teknologi maju
ramah lingkungan, produk panen aman konsumsi, sistem produksi
berkelanjutan, keanekaragaman hayati terjaga, kesejahteraan pekerja
diperhatikan, usaha tani menguntungkan, dan konsumen memperoleh
jaminan mutu produk serta produk bisa di lacak asal usulnya.
8) Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah suatu alur/cara kerja yang
sudah disepakati dan ditetapkan oleh instansi pembina.
9) Buku Lapang Budidaya adalah panduan teknis operasional terkait
teknologi budidaya mulai dari persiapan lahan, penyiapan benih,
penanaman, pemeliharaan, panendan pascapanen.
10) Pedoman Budidaya adalah panduan lengkap yang berisi data dan
informasi teknis, pemberdayaan kelompok, pengembangan usaha serta
berbagai hal yang terkait dengan peningkatan kualitas, kuantitas, dan
kontinuitas produksi.
11) Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria
bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada perseorangan,
kelompok masyarakat atau lembaga pemerintah/non pemerintah.
12) Kuasa Pengguna Anggaran yang selanjutnya disingkat KPA adalah
pejabat yang memperoleh kuasa dari Pengguna Anggaran untuk
melaksanakan sebagian kewenangan dan tanggung jawab penggunaan
anggaran pada Kementerian Negara/lembaga yang bersangkutan.
13) Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat PPK adalah
pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA untuk mengambil
keputusan dan/atau tindakan yang dapat mengkibatkan pengeluaran
atas beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
14) Petugas atau Petugas Pelaksana adalah ASN/Non ASN sebagai pelaksana
kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura yang ditugaskan
oleh pemerintah pusat dan/atau pemerintah daerah yang menangani
bidang pertanian.
15) Pupuk organik adalah pupuk yang berasal dari tumbuhan mati, kotoran
hewan dan/atau bagian hewan dan/atau limbah organik lainnya

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
12
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

yang telah melalui proses rekayasa, berbentuk padat atau cair, dapat
diperkaya dengan bahan mineral dan/atau mikroba, yang bermanfaat
untuk meningkatkan kandungan hara dan bahan organik tanah serta
memperbaiki sifat fisik, kimia dan biologi tanah.
16) Pupuk an-organik adalah pupuk hasil proses rekayasa secara kimia, fisik
dan/atau biologis, dan merupakan hasil industri atau pabrik pembuat
pupuk.
17) Pupuk hayati adalah produk biologis aktif terdiri atas mikroba yang
dapat meningkatkan efisiensi pemupukan, kesuburan, dan kesehatan
tanah.
18) Pestisida adalah semua zat kimia dari bahan lain serta jasad renik
dan virus yang dipergunakan untuk memberantas atau mencegah
hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian-bagian tanaman,
atau hasil pertanian; memberantas rerumputan; mematikan daun
dan mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan; mengatur atau
merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian-bagian tanaman
tidak termasuk pupuk; memberantas atau mencegah hama-hama luar
pada hewan-hewan piaraan dan ternak; memberantas atau mencegah
hama-hama air; memberantas atau mencegah berbagai jenis binatang
dan jasad renik dalam rumah tangga, bangunan dan dalam alat-alat
pengangkutan; dan/atau memberantas atau mencegah binatang yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia atau binatang yang perlu
dilindungi dengan penggunaan pada tanaman, tanah atau air.
19) Benih adalah tanaman hortikultura atau bagian darinya yang digunakan
untuk memperbanyak dan/atau mengembang-biakkan tanaman
hortikultura sesuai dengan UU No. 13 Tahun 2010 tentang Hortikultura.
20) Benih bermutu adalah benih yang varietasnya sudah terdaftar,
diperbanyak melalui sistem sertifikasi benih, mempunyai mutu benih
sesuai standar mutu/persyaratan teknis minimal.
21) Sertifikat adalah keterangan atau laporan pemeriksaan yang diberikan
oleh suatu lembaga kepada seseorang atau badan hukum atas
pemenuhan atau telah memenuhi persyaratan sesuai yang diminta
untuk tujuan tertentu sesuai dengan Kepmentan No. 42/Kpts/
SR.130/D/10/2019 tentang Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
13
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

22) Sertifikasi benih menurut Kepmentan 42 tahun 2019 adalah proses


pemberian sertifikat terhadap kelompok benih melalui serangkaian
pemeriksaan dan/atau pengujian, serta memenuhi standar mutu atau
persyaratan teknis minimal.
23) Label adalah keterangan tertulis, tercetak atau tergambar tentang benih
yang ditempelkan atau disertakan secara jelas pada sejumlah benih atau
kemasan. Sesuai dengan Kepmentan No. 42/Kpts/SR.130/D/10/2019
tentang Teknis Sertifikasi Benih Hortikultura.
24) Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area/lahan pada satu kawasan yang
diperuntukkan untuk penghijauan tanaman sebagai sarana lingkungan
juga berfungsi untuk perlindungan habitat tertentu atau budidaya
pertanian dan juga untuk meningkatkan kualitas atmosfer serta
menunjang kelestarian air dan tanah.
25) Green House atau disebut juga Rumah Tanam adalah sebuah bangunan
konstruksi dengan struktur bersifat tembus cahaya yang berfungsi
untuk menghindari dan memanipulasi kondisi lingkungan agar tercipta
kondisi lingkungan yang dikehendaki dalam pemeliharaan tanaman
atau budidaya tanaman untuk berkembang secara optimal.
26) Pengadaan barang dan jasa adalah kegiatan pengadaan barang/jasa
oleh Kementerian/Lembaga/Perangkat Daerah yang dibiayai oleh
APBN/APBD yang prosesnya sejak identifikasi kebutuhan, sampai
dengan serah terima hasil pekerjaan.

1.6 Sumber Pendanaan

Masukan/Input

1) Anggaran : Rp 118.285.670.000 (Seratus delapan belas


milyar dua ratus delapan puluh lima juta enam
ratus tujuh puluh ribu rupiah) melalui APBN
sesuai DIPA Direktorat Jenderal Hortikultura
dan POK Direktorat Buah dan Florikultura TA.
2022.

2) Data dan Informasi : Terkait Peningkatan Produksi Buah dan


Florikultura yang Bermutu.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
14
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

3) Informasi Teknologi : Penerapan teknologi budidaya buah dan


florikultura sesuai GAP, SOP dan Buku
Lapang/Pedoman Budidaya dalam rangka
meningkatkan produksi dan mutu produk
pada pengembangan dan penumbuhan
Kampung Buah serta penerapan teknologi
budidaya florikultura pada pengembangan
kawasan Florikultura.

1.7 Indikator Kinerja

Indikator kinerja kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura


meliputi:
1) Keluaran/Output
a. Terselenggaranya pengembangan Kawasan Buah dan Florikultura;
seluas 8.085 ha untuk Kawasan Buah setara 766 Kampung Buah dan
63.300 m2 untuk Kawasan Florikultura setara dengan 43 Kampung
Florikultura. Rincian output Kawasan Buah dan Florikultura melalui
APBN TA. 2022 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Rincian Output Kawasan Buah dan Florikultura melalui APBN TA. 2022

Output Eksten Intens Total Kampung


Kawasan Buah 7.325 760 8.085 766
Kawasan Jeruk 280 50 330 33
Kawasan Mangga 590 60 650 65
Kawasan Manggis 610 90 700 70
Kawasan Pisang 1.050 400 1.450 145
Kawasan Durian 990 110 1.100 110
Kawasan Lengkeng 1.000 - 1.000 100
Kawasan Alpukat 1.000 - 1.000 100
Kawasan Buah Lainnya 1.805 50 1.855 143
Kawasan Florikultura 55.600 7.700 63.300 43
Kawasan Krisan 6.200 4.000 10.200 16
Kawasan Anggrek 2.400 2.700 5.100 8
Kawasan Florikultura Lainnya 47.000 1.000 48.000 19

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
15
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Terlaksananya identifikasi, koordinasi, verifikasi, sosialisasi,


pendampingan dan pembinaan kegiatan Peningkatan Produksi
Buah dan Florikultura.
c. Terlaksananya pendampingan, pengawalan dan bimbingan
teknis dalam rangka meningkatkan mutu dan produksi buah dan
florikultura.
d. Terlaksananya evaluasi, pemantauan/monitoring, dan pelaporan
kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura.
e. Tersedianya dokumen teknis peningkatan mutu dan produksi buah
dan florikultura, berupa Pedoman, Buku Lapang dan SOP terkait
budidaya buah dan florikultura.
f. Tersedianya sarana dan prasarana budidaya berupa barang
atau dalam bentuk bantuan uang untuk mendukung kegiatan
Peningkatan produksi Buah dan Florikultura.
2) Hasil/Outcome
Tercapainya target peningkatan produksi buah sebesar 3,75% dan
florikultura 0,5% pada tahun 2022.
3) Manfaat/Benefit
Terwujudnya Kampung Buah dan Kampung Florikultura yang dikelola
dengan sistem standar budidaya yang baik (GAP/SOP), serta dalam
skala ekonomi yang menguntungkan.
4) Dampak/Impact
a. Peningkatan mutu produksi buah dan florikultura yang dapat
memenuhi permintaan pasar domestik maupun ekspor.
b. Peningkatan daya saing produk buah dan florikultura.
c. Peningkatan pendapatan petani buah dan florikultura.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
16
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB II
PELAKSANAAN
KEGIATAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
17
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
18
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB II PELAKSANAAN
KEGIATAN
2.1 Pengelolaan Anggaran Bantuan Pemerintah

Bantuan pemerintah Direktorat Buah dan Florikultura dialokasikan dalam


DIPA Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022 melalui Satuan
Kerja Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota. Rancangan program hortikultura
dilakukan melalui upaya pembangunan hortikultura dengan menggunakan
anggaran APBN yang dapat didukung oleh sumber penganggaran lainnya
baik pemerintah, swasta maupun masyarakat.

Kegiatan Direktorat Buah dan Florikultura dalam bentuk Bantuan Pemerintah


sebagai berikut:

1) Output Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura memiliki 12 output dengan
rincian sebagai berikut:
a. Klasifikasi Rincian Output (KRO) : Sarana Pengembangan Kawasan,
dengan Rincian Output (RO) :
a) Kawasan Pisang;
b) Kawasan Jeruk;
c) Kawasan Buah Lain;
d) Kawasan Florikultura Lain;
e) Kawasan Durian;
f ) Kawasan Mangga;
g) Kawasan Lengkeng;
h) Kawasan Alpukat;
i) Kawasan Manggis;
j) Kawasan Krisan;
k) Kawasan Anggrek;
b. Klasifikasi Rincian Output (KRO) : Prasarana Bidang Pertanian,
Kehutanan, dan Lingkungan Hidup, dengan Rincian Output (RO):
Prasarana Budidaya Buah dan Florikultura.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
19
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

2) Komponen Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

Setiap output kegiatan terdiri dari 3 komponen, yaitu:

(051) : Merupakan kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat dan


Daerah sebagai pelaksana kegiatan. Komponen kegiatan
ini meliputi persiapan yang merupakan pendukung
pelaksanaan kegiatan, identifikasi/ koordinasi/verifikasi/
sosialisasi, pendampingan dan pembinaan.

(052) : Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi kepada Penerima


Manfaat melalui APBN TA. 2022. Komponen kegiatan ini
dilaksanakan di Satker Direktorat Buah dan Florikultura
dan Satker Daerah (TP Provinsi dan TP Kabupaten/
Kota), sebagaimana alokasi daerah pada Lampiran 1.
Untuk Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi Buah meliputi
pupuk organik, pupuk hayati, pupuk anorganik, kapur
pertanian, sarana produksi lainnya, serta alat dan mesin
lainnya sesuai dengan yang dipersyaratkan di dalam
Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan
Pemerintah Lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura
Tahun Anggaran 2022. Bantuan sarana produksi buah
pada RO Jeruk, Durian, Mangga, Kelengkeng, Alpukat,
dan Manggis diberikan tanpa benih. Untuk Pisang
Reguler bantuan sarana produksi diberikan tanpa benih,
sedangkan untuk kegiatan Inisiasi Gernas Pisang bantuan
sarana produksi berupa paket lengkap termasuk benih,
sedangkan bantuan sarana produksi pada RO Buah
Lainnya diberikan dengan benih, kecuali untuk Kampung
Nenas. Disamping itu terdapat bantuan Green House untuk
kampung melon. Bantuan sarana produksi florikultura
meliputi benih, pupuk organik, pupuk anorganik, Green
House (GH) dan sarana pendukungnya sesuai dengan yang
dipersyaratkan di dalam Petunjuk Teknis Pengelolaan
dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022. Bantuan
Prasarana Budidaya Buah dan Florikultura dilakukan
sebagai sarana pendukung kegiatan digitalisasi pertanian

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
20
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

dengan bantuan sarana digitalisasi kampung buah dan


florikultura serta penyediaan sistem informasi monitoring
dan evaluasi lingkup Direktorat Buah dan Florikultura.

(053) : Merupakan kegiatan yang dikelola oleh Satker Pusat dan


Daerah sebagai pelaksana kegiatan. Kegiatan ini meliputi
kegiatan pendukung evaluasi, monitoring, dan pelaporan.

2.1.1 Rambu-rambu Pelaksanaan

1) Pengembangan kawasan buah diarahkan untuk terbentuknya


Kampung Buah dengan satuan output luasan Hektar. Satu
Kampung Buah setara dengan minimal 10 Ha dalam wilayah 1 (satu)
administratif desa untuk komoditas jeruk, mangga, manggis, pisang,
durian, lengkeng, dan alpukat, serta minimal 5 Ha dalam wilayah 1
(satu) administratif desa untuk komoditas nenas dan melon, tidak
harus berupa hamparan terkonsentrasi. Ketentuan di atas dapat
dikecualikan untuk alokasi pengembangan kawasan buah pada desa
yang dalam kondisi tertentu kesulitan mendapatkan CPCL untuk
memenuhi ketentuan 1 Kampung Buah 10 Ha atau 5 Ha atau Alokasi
Aspirasi Masyarakat, maka dapat dialokasikan pada 2 (dua) desa yang
berdekatan.

2) Pengembangan kawasan florikultura diarahkan untuk terbentuknya


Kampung Florikultura dengan satuan output unit. Satu unit Kampung
Florikultura setara dengan minimal 200 m2 untuk pengembangan
florikultura di dalam Green House (GH) dan 5.000 m2 untuk
pengembangan florikultura tanpa Green House (GH) dengan batasan
dalam 1 (satu) wilayah administratif desa.

3) Persyaratan Calon Petani dan Calon Lokasi (CPCL) dengan kriteria:


a. Penerima bantuan adalah Poktan/Gapoktan/Kelompok Wanita
Tani/Gapoktan Bersama/LMDH/Lembaga Non Pemerintah/
Lembaga Pemerintah/Kelompok Usaha Bersama, santri tani
milenial, korporasi petani, kelompok masyarakat dan Lembaga
Keagamaan;
b. Poktan/Gapoktan/Kelompok Wanita Tani wajib terdaftar
dalam SIMLUHTAN, sedangkan untuk LMDH/Lembaga Non

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
21
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pemerintah/ Lembaga Pemerintah/Kelompok Usaha Bersama,


Korporasi petani, santri tani, kelompok masyarakat dan Lembaga
Keagamaan yang diakui keabsahannya oleh instansi berwenang;
c. Gapoktan Bersama harus memiliki struktur organisasi dengan
fungsi pengelolaan dan pertanggungiawaban Bantuan
Pemerintah serta telah terdaftar di Dinas yang menyelenggarakan
urusan pangan dan/atau pertanian di Kabupaten/Kota;
d. Penerima bantuan bersedia menyerahkan salinan identitas
diri (Kartu Tanda Penduduk/KTP dan/atau Nomor Induk
Kependudukan (NIK) kepada PPK;
e. Penerima bantuan diutamakan yang telah diusulkan melalui
e-proposal. Dalam hal tidak terakomodir dalam e-proposal
dimungkinkan menggunakan proposal fisik/surat usulan CPCL
yang ditetapkan oleh dinas pertanian Provinsi/Kabupaten/Kota
yang disampaikan kepada Ditjen Hortikultura;
f. Bersedia menandatangani dokumen terkait (BAST dan lain
sebagainya) sesuai persyaratan administrasi, apabila bantuan
sudah diterima;
g. Penerima bantuan diutamakan yang belum pernah mendapatkan
bantuan pemerintah dengan komoditas yang sama pada tahun
berjalan;
h. Status kepemilikan lahan merupakan lahan milik sendiri atau
sewa atau hak mengelola yang dibuktikan dengan dokumen
yang sesuai dan sah;
i. Calon penerima manfaat bersedia dan sanggup menanam pada
waktu yang telah ditetapkan oleh instansi Pembina baik di Pusat
maupun Daerah dan melakukan perawatan pertanaman hingga
berproduksi sebagaimana terlampir pada Lampiran 2.

4) Tahapan penetapan penerima Bantuan Pemerintah pada kegiatan


lingkup Ditjen Hortikultura berikut:

a. Satker Pusat:

- Usulan CPCL dari Kepala Dinas Provinsi/Kab/Kota,

- Usulan CPCL yang sudah terverifikasi oleh Dinas Provinsi/

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
22
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Kab/ Kota disampaikan ke Direktorat Jenderal Hortikultura.

- Direktorat Jenderal Hortikultura melakukan verifikasi


kelayakan usulan CPCL.

- PPK menetapkan SK Penerima Bantuan yang telah disertai


oleh nomer registrasi kampung dan disahkan oleh KPA.

b. Satker Provinsi:

- Kelompok tani/pihak yang memenuhi kriteria CPCL


mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada
Dinas Pertanian Kab/Kota (TP Provinsi)

- Kelompok tani/pihak yang memenuhi kriteria CPCL


mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada
Dinas Pertanian Provinsi (Dekonsentrasi)

- Dinas Pertanian Provinsi melakukan verifikasi kelayakan


usulan SK CPCL.

- PPK menetapkan SK Penerima Bantuan yang telah disertai


oleh nomer registrasi kampung dan disahkan oleh KPA.

- Sistem penomoran registrasi kampung hortikultura


dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura

c. Satker Kabupaten/Kota:

- Kelompok tani/pihak yang memenuhi kriteria CPCL


mengusulkan permohonan bantuan pemerintah kepada
Dinas Pertanian Kab/Kota.

- Dinas Pertanian Kab/Kota melakukan verifikasi kelayakan


usulan SK CPCL.

- PPK menetapkan SK Penerima Bantuan yang telah disertai


oleh nomer registrasi kampun dan disahkan oleh KPA.

- Sistem penomoran registrasi kampung hortikultura


dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Hortikultura

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
23
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

5) Penetapan penerima Bantuan Pemerintah telah diatur didalam


Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021
Tentang Pedoman Umum Bantuan Pemerintah Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2022 pasal 13 ayat 4. Surat Keputusan
Penerima bantuan pemerintah paling sedikit memuat sebagai berikut:
a. Bentuk Barang/Jasa, terdiri dari:
- Identitas penerima bantuan;
- Jumlah barang/jasa;
- Nilai nominal barang/jasa.
b. Bentuk Uang, terdiri dari :
- Identitas penerima bantuan;
- Nominal uang;
- Nomor rekening penerima bantuan untuk bantuan
pemerintah dalam bentuk uang yang disalurkan melalui
mekanisme transfer.
6) Calon penerima manfaat bersedia dan sanggup menjaga/merawat/
memelihara sarana produksi yang diterima sampai dengan
pemanfaatannya secara berkelanjutan, meskipun penyerahan fasilitasi
sarana produksi tersebut diberikan bertahap atau tidak dalam waktu
yang bersamaan. Form Surat Pernyataan sebagaimana pada Lampiran
2.

7) Bantuan sarana produksi bersifat stimulant yang dialokasikan untuk


sarana produksi utama. Terkait hal tersebut, calon penerima manfaat
bersedia menambahkan biaya produksi secara swadaya atau mencari
bantuan dari sumber lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman
komoditas utama maupun komoditas tumpangsari lainnya jika
diperlukan. Form Surat Pernyataan sebagaimana pada Lampiran 2.

8) Calon penerima manfaat bersedia berkoordinasi dan mendapatkan


pendampingan dan pembinaan dari Dinas Pertanian setempat dan
atau instansi/Dinas terkait lainnya sebagaimana form surat pernyataan
pada Lampiran 2.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
24
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

9) Dalam penetapan CPCL, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota melampirkan


Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM), yang menyatakan
bahwa usulan CPCL tersebut telah diverifikasi dan memenuhi kriteria
teknis dan administrasi oleh Dinas Pertanian setempat. Format Surat
SPTJM dikemukakan pada lampiran 3.

10) Target pengembangan kampung buah dan florikultura adalah


tumbuh dan berkembangnya agribisnis di kampung tersebut dari hulu
ke hilir dari jenis buah atau florikultura yang memiliki keunggulan.
Dalam memudahkan pelaksanaan monitoring, maka setiap kampung
hortikultura akan di registrasi dengan penomoran sebagai berikut :

2.1.2 Pelaksana Kegiatan

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Tahun Anggaran


2022 terdiri dari 2 (dua) kegiatan yaitu Pengembangan Kampung Buah dan
Florikultura, dengan alokasi anggaran pada Satker Pusat yaitu Direktorat
Jenderal Hortikultura dan sebagai pelaksana adalah Direktorat Buah dan
Florikultura berkoordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi/Kabupaten/
Kota.

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura dengan alokasi


anggaran pada Satker Provinsi (TP Provinsi) dilaksanakan di Kabupaten/
Kota yang tidak memiliki satker mandiri. Pelaksana kegiatan adalah
bidang teknis di tingkat Provinsi dan dapat didelegasikan ke Kabupaten/
Kota yang menangani pengembangan hortikultura dengan penanggung

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
25
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

jawab kegiatan adalah Kepala Dinas Pertanian dan/atau Kuasa Pengguna


Anggaran (KPA) tingkat Provinsi.

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura dengan alokasi


anggaran pada Satker Kabupaten/Kota (TP Kabupaten/Kota) dilaksanakan di
Kabupaten/Kota. Pelaksana kegiatan adalah bidang teknis yang menangani
pengembangan hortikultura dengan penanggung jawab kegiatan adalah
Kepala Dinas Pertanian dan/atau Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) tingkat
Kabupaten/Kota.

Fasilitasi bantuan yang diberikan kepada penerima manfaat dalam


pengembangan Kampung Buah dan Florikultura dapat dimanfaatkan untuk
pembuatan kebun atau lahan usaha baru (perluasan areal, penumbuhan,
dan/atau pengutuhan kawasan) atau perbaikan mutu kebun atau lahan
usaha (penataan kawasan, intensifikasi, rehabilitasi, optimalisasi, dan/atau
pemeliharaan lanjutan) dengan luasan dan jenis komoditas yang sudah
ditetapkan dalam dokumen anggaran APBN Tahun Anggaran 2022.

1) Pelaksana di Pusat

Kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura dengan


alokasi anggaran pada Satker Direktorat Jenderal Hortikultura yang
menangani pengembangan buah dan florikultura di tingkat Pusat.

Struktur Pelaksana Kegiatan terdiri dari:


a. Pengguna Anggaran : Menteri Pertanian
b. Kuasa Pengguna Anggaran : Direktur Jenderal
Hortikultura
c. Penanggung Jawab Kegiatan/PPK : Direktur Buah dan
Florikultura

Peran Direktorat Buah dan Florikultura dalam pelaksanaan kegiatan


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura adalah:
a. Melakukan rekapitulasi dan konfirmasi calon petani calon lokasi
(CPCL);
b. Melakukan koordinasi dengan Dinas Pertanian Provinsi dan
Kabupaten/Kota, serta instansi/lembaga terkait lainnya;
c. Melakukan koordinasi terkait ketersediaan dan distribusi benih
serta perlindungan dan pengendalian OPT;

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
26
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

d. Melakukan pendampingan/pengawalan/pembinaan bersama


dengan Dinas Pertanian Provinsi dan atau Kabupaten/Kota dan
atau instansi/lembaga terkait lainnya kepada petani penerima
manfaat;
e. Melakukan fasilitasi bantuan sarana produksi sesuai komoditas
yang dikembangkan;
f. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan;
g. Melakukan pengecekan kelengkapan dokumen administrasi, dan
h. Mendokumentasikan berkas dokumen administrasi dalam bentuk
print out dan soft file (pdf) oleh tim teknis yang telah ditetapkan.

2) Pelaksana di Provinsi

Kegiatan koordinasi dan pendampingan dilaksanakan oleh bidang


teknis pada Dinas Pertanian Provinsi yang menangani pengembangan
hortikultura.
a. Melakukan identifikasi dan verifikasi calon petani calon lokasi
(CPCL);
b. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
tentang kebenaran data dan informasi CPCL yang diajukan
sebagaimana terlampir pada Lampiran 3;
c. Melakukan koordinasi dengan Pusat, Dinas Pertanian Kabupaten/
Kota, serta instansi/lembaga terkait lainnya;
d. Melakukan koordinasi terkait ketersediaan dan distribusi benih
serta perlindungan dan pengendalian OPT;
e. Melakukan pendampingan/pengawalan/pembinaan bersama
dengan Petugas Pusat, Dinas Pertanian Kabupaten/Kota dan atau
instansi/lembaga terkait lainnya kepada petani penerima manfaat;
f. Melakukan fasilitasi bantuan sarana produksi sesuai komoditas
yang dikembangkan;
g. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan;
h. Melengkapi dokumen administrasi dan melakukan pengecekan
kelengkapan dokumen administrasi;
i. Menandatangani Berita Acara Serah Terima Bantuan (BAST),
apabila volume, spesifikasi, dan merek barang sudah sesuai seperti
dokumen yang dikeluarkan oleh penyedia. BAST dibuat rangkap 4
(empat), dengan ketentuan 1 (satu) eksemplar diserahkan kepada

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
27
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

penyedia sebagai syarat untuk pembayaran belanja barang, 1 (satu)


eksemplar diberikan kepada kelompok tani, 1 (satu) eksemplar
diberikan kepada Tim Teknis Pelaksana Kegiatan Peningkatan
Produksi Buah dan Florikultura, dan 1 (satu) eksemplar disimpan
oleh Tim Teknis yang ditetapkan sebagai pertinggal, dan
j. Mendokumentasikan berkas dokumen administrasi dalam bentuk
print out dan soft-file (pdf) oleh tim teknis yang telah ditetapkan.

3) Pelaksana di Kabupaten

Peran Dinas Petanian Kabupaten dalam pelaksanaan kegiatan


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura adalah:
a. Melakukan identifikasi dan verifikasi calon petani calon lokasi
(CPCL);
b. Membuat Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (SPTJM)
tentang kebenaran data dan informasi CPCL yang diajukan
sebagaimana terlampir pada Lampiran 3;
c. Melakukan koordinasi dengan Pusat, Dinas Pertanian Provinsi
serta instansi/lembaga terkait lainnya;
d. Melakukan koordinasi terkait ketersediaan dan distribusi benih
serta perlindungan dan pengendalian OPT;
e. Melakukan pendampingan/pengawalan/pembinaan bersama
dengan Petugas Pusat, Dinas Pertanian Provinsi dan atau instansi/
lembaga terkait lainnya kepada petani penerima manfaat;
f. Melakukan fasilitasi bantuan sarana produksi sesuai komoditas
yang dikembangkan;
g. Melakukan pemantauan pelaksanaan kegiatan dan pelaporan;
h. Melengkapi dokumen administrasi dan melakukan pengecekan
kelengkapan dokumen administrasi;
i. Menandatangani Berita Acara Serah Terima Bantuan (BAST),
apabila volume, spesifikasi, dan merek barang sudah sesuai seperti
dokumen yang dikeluarkan oleh penyedia. BAST dibuat rangkap 4
(empat), dengan ketentuan 1 (satu) eksemplar diserahkan kepada
penyedia sebagai syarat untuk pembayaran belanja barang, 1 (satu)
eksemplar diberikan kepada kelompok tani, 1 (satu) eksemplar
diberikan kepada Tim Teknis Pelaksana Kegiatan Peningkatan
Produksi Buah dan Florikultura, dan 1 (satu) eksemplar disimpan

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
28
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

oleh Tim Teknis yang ditetapkan sebagai pertinggal, dan


j. Mendokumentasikan berkas dokumen administrasi dalam bentuk
print out dan soft-file (pdf) oleh tim teknis yang telah ditetapkan.

4) Penyedia barang dan jasa


a. Menyediakan barang/jasa sesuai kontrak;
b. Melakukan pengiriman sesuai dengan titik bagi yang sudah
ditetapkan;
c. Wajib melakukan koordinasi dengan tim teknis yang ditetapkan
oleh Dinas Pertanian sebelum melakukan distribusi sarana
produksi;
d. Wajib mengupload kelengkapan dokumen BAST (KTP penerima,
foto open camera, dan dilengkapi dengan surat jalan (identitas
kendaraan pengirim : STNK, nama supir, dan lain-lain) dalam
bentuk pdf ke dalam aplikasi BAST-Banpem Hortikultura sebagai
syarat untuk pembayaran kontrak.

2.1.3 Mekanisme Penyediaan Sarana Produksi Pengembangan Kampung


Buah dan Florikultura Melalui APBN Tahun Anggaran 2022

Pelaksanaan bantuan pemerintah pada kegiatan Peningkatan Produksi


Buah dan Florikultura, mulai dari penetapan penerima manfaat, pengelolaan
sampai dengan penyaluran bantuan pemerintah mengacu pada Peraturan
Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden
Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah,
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 132/PMK.05/2021 tentang Perubahan
Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang
Mekanisme Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian
Negara/Lembaga, yang selanjutnya dijabarkan secara rinci dalam Petunjuk
Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022 melalui Keputusan Menteri
Pertanian RI Nomor 765/Kpts/ PV.240/D/XII/2021 tentang Petunjuk Teknis
Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup Direktorat
Jenderal Hortikultura TA. 2022.

Fasilitasi Bantuan Sarana Produksi Buah dan Florikultura dilaksanakan


dalam bentuk barang/jasa menggunakan beberapa akun, diantaranya:

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
29
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

a. Belanja Peralatan dan Mesin untuk diserahkan kepada masyarakat/


pemda (526112);
b. Belanja Gedung dan Bangunan untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda (526113);
c. Belanja Gedung dan Bangunan untuk diserahkan kepada
masyarakat/pemda dalam bentuk uang (526123);
d. Belanja Barang Lainnya untuk diserahkan kepada masyarakat/
Pemda (526311);
e. Belanja Barang untuk Bantuan Lainnya yang Memiliki Karakteristik
Bantuan Pemerintah (526312);
f. Belanja barang lainnya untuk diserahkan kepada Masyarakat/
Pemda darurat bencana dalam bentuk barang Penanganan
Pandemi Covid-19 (526322); dan
g. Akun lain terkait pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah
sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia
Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Pedoman Umum Bantuan
Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran
2022.
Pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam rangka fasilitasi bantuan
kepada petani/penerima manfaat dilakukan melalui penyedia barang dan
jasa dengan penunjukan langsung, e-catalog, dan/atau tender maupun
swakelola tipe IV berdasarkan ketentuan pengadaan barang dan jasa
dalam Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2018 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, serta sesuai dengan kebutuhan pengadaan barang hasil CPCL.
Proses pengadaan harus menerapkan prinsip efektif dan efisien.
Pengadaan barang bantuan pemerintah termasuk benih tanaman buah
dan florikultura harus bersertifikat dan/atau sudah memenuhi Persyaratan
Teknis Minimal (PTM) atau spesifikasi teknis dan peraturan terkait lainnya.
Penyaluran bantuan dalam bentuk barang dilaksanakan berdasarkan Surat
Keputusan calon petani penerima manfaat bantuan dan calon lokasi yang
sudah ditetapkan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota.
Bantuan pupuk sebelum didistribusikan ke titik bagi/penerima manfaat
dan sebelum Berita Acara Serah Terima Barang ditandatangani oleh PPK
dilakukan uji mutu terlebih dahulu dengan melibatkan PPK atau Tim

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
30
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pendukung yang ditunjuk oleh PPK, pihak penyedia dan Petugas Pengambil
Contoh (PPC) yang bersertifikat. Pengujian mutu pupuk dilakukan oleh
Lembaga yang kompeten dengan mengacu pada Keputusan Menteri
Pertanian Nomor 262/KPTS/SR.310/ M/4/2019 tentang Lembaga Uji Mutu
dan Uji Efektifitas Pupuk Organik, Pupuk Hayati, dan Pembenah Tanah. Hasil
uji mutu pupuk tersebut dilampirkan pada saat penyerahan Berita Acara
Serah Terima Barang ditandatangani oleh PPK serta biaya pengujian mutu
pupuk menjadi tanggung jawab penyedia.
Bantuan benih yang masuk ke dalam komponen Peningkatan Produksi
Buah dan Florikultura hanya untuk kawasan buah lainnya, kecuali nenas,
serta kawasan krisan, kawasan anggrek dan kawasan florikultura lain.
Selain itu, penyediaan benih bersertifikat dan distribusinya dialokasikan di
Direktorat Perbenihan Hortikultura. Benih florikultura (krisan, anggrek, dan
florikultura lain) adalah varietas terdaftar di Kementerian Pertanian dan
disediakan oleh produsen yang telah memiliki sertifikat penilaian proses
produksi.
Apabila seluruh kegiatan fasilitasi bantuan telah selesai dilaksanakan
hingga pendistribusian kepada penerima manfaat, maka segera diproses
Berita Acara Serah Terima Pekerjaan Barang dan Jasa dalam bentuk Berita
Acara Pemeriksaan Barang dan Berita Acara Serah Terima (BAST) Bantuan
Pemerintah. Form BAST tersebut didokumentasikan dengan open camera
sebagai bukti yang dapat dipertanggungjawabkan. Dokumen tersebut,
selanjutnya disampaikan ke Sekretariat Direktorat Jenderal Hortikultura
Jalan AUP No. 3 Pasar Minggu, Jakarta Selatan 12520 Telp/Faksimili 021-
7805880/78831845 atau email sekdithorti@pertanian.go.id dan ditembuskan
ke email Direktorat Buah dan Florikultura buflori@pertanian.go.id.
2.1.4 Mekanisme Bantuan Rehabilitasi dan/atau Pembangunan Gedung/
Bangunan (Transfer Uang)
a. Pemberian bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/
bangunan dilaksanakan berdasarkan Surat Keputusan yang ditetapkan
oleh PPK dan disahkan oleh KPA.
b. Pemberian bantuan sarana/prasarana dilaksanakan berdasarkan
Perjanjian Kerjasama antara PPK dengan penerima bantuan, meliputi:
a) Hak dan kewajiban kedua belah pihak;
b) Jumlah dan nilai rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/
bangunan;

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
31
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

c) Jenis dan spesifikasi rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/


bangunan;
d) Jangka waktu penyelesaian pekerjaan;
e) Tata cara dan syarat penyaluran dana;
f ) Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk
menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jenis dan spesifikasi yang
telah ditetapkan;
g) Pernyataan kesanggupan penerima Bantuan Pemerintah untuk
menyetorkan sisa dana yang tidak digunakan ke Kas Negara;
h) Sanksi; dan
i) Penyampaian laporan pertanggungjawaban bantuan kepada PPK
setelah pekerjaan selesai atau akhir tahun anggaran.
c. Dalam hal bantuan rehabilitasi dan/atau pembangunan gedung/
bangunan dapat dilaksanakan sendiri oleh penerima bantuan, maka
dapat diberikan dalam bentuk uang. Bantuan tersebut hanya dapat
diberikan apabila penerima bantuan tersebut telah mempunyai Unit
Pengelola Keuangan dan Kegiatan (UPKK) yang mempunyai tanggung
jawab dan wewenang untuk menguji tagihan dan melaksanakan
pembayaran.
d. Mekanisme pencairan uang melalui LS ke rekening UPKK atau ke
rekening Kelompok/lembaga/ Penerima Bantuan jika belum memiliki
UPKK. Bisa juga melalui rekening penampungan Satker (sesuai
ketentuan yang berlaku) sebelum di transfer ke rekening penerima
bantuan.
e. Pencairan dana bantuan dilakukan dengan tahapan sebagi berikut:
a) Tahap I sebesar 70% dari keseluruhan dana bantuan setelah
perjanjian kerjasama ditanda tangani oleh penerima bantuan dan
PPK.
b) Tahap II sebesar 30% dari keseluruhan dana bantuan apabila
prestasi kerja sudah mencapai 50% (lima puluh persen).

f. Permohonan pencairan dana kepada PPK dilampirkan dengan


Perjanjian Kerjasama, Kuitansi bukti penerimaan uang, SPTJB. Untuk
pengajuan tahap kedua dilampirkan laporan kemajuan penyelesaian
pekerjaan (Lampiran 4, 5, 6, 11).

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
32
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

g. PPK melakukan pengujian dokumen permohonan pencairan dana,


mengesahkan kuitansi serta menerbitkan SPP untuk selanjutnya
disampaikan kepada PP-SPM h. PP-SPM melakukan pengujian terhadap
SPP dan dokumen tagihan, jika sudah sesuai dengan persyaratan maka
diterbitkan SPM untuk diajukan ke KPPN.
h. PP-SPM melakukan pengujian terhadap SPP dan dokumen tagihan,
jika sudah sesuai dengan persyaratan maka diterbitkan SPM untuk
diajukan ke KPPN.
i. Penerima Bantuan Pemerintah menyampaikan laporan
pertanggungjawaban bantuan kepada PPK setelah pekerjaan selesai
atau pada akhir tahun anggaran, berupa BAST meliputi: laporan
jumlah dana yang diterima, dana yang dipergunakan, sisa dana, serta
pernyataan bahwa pekerjaan telah selesai dilaksanakan dan bukti-
bukti pengeluaran telah disimpan. Selain itu juga melampirkan foto/
film pekerjaan yang telah diselesaikan (Lampiran 12).
j. Penerima bantuan bertanggung jawab terhadap penggunaan dana
bantuan yang diterima.
k. PPK melakukan verifikasi terhadap kelengkapan laporan
pertanggungjawaban sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian kerja
sama, dan selanjutnya mengesahkan Berita Acara Serah Terima setelah
hasil verifikasi telah sesuai.
l. Dalam hal terdapat sisa dana Bantuan Pemerintah, harus menyampaikan
bukti surat setoran ke rekening Kas Negara kepada PPK.

2.2 Pelaksanaan Kegiatan Koordinasi dan Norma, Standar, Pedoman,


Kriteria

Koordinasi meliputi kegiatan bimbingan teknis, sosialisasi identiifikasi,


verifikasi, pendampingan dan pembinaan serta evaluasi dan monitoring/
pemantauan bertujuan agar pelaksanaan kegiatan Peningkatan Produksi
Buah dan Florikultura dapat mencapai tujuan, target, sasaran, dan keluaran/
output yang telah ditetapkan serta berjalan efektif, efisien dan akuntabel.
Sedangkan Norma, Standar, Pedoman, Kriteria dilaksanakan untuk memberi
acuan, standar dan/atau panduan operasional pelaksanaan kegiatan
Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura. Seluruh pelaksanaan kegiatan

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
33
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

selanjutnya dituangkan dalam pelaporan, mulai dari persiapan sampai


dengan pelaksanaan. Kegiatan pendukung pelaksanaan Peningkatan
Produksi Buah dan Florikultura dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Kegiatan Pendukung Pelaksanaan Peningkatan Produksi Buah dan


Florikultura

No. Kegiatan Volume


Tabel 2. Kegiatan Pendukung Pelaksanaan Peningkatan Produksi Buah dan
1. Koordinasi 20 kegiatan
Florikultura
2. Norma, Standar, Pedoman, Kriteria 10 kegiatan
No. Kegiatan Volume
2.3 Penandaan
1. Informasi Pada Bantuan Pemerintah Direktorat
Koordinasi Buah Dan
20 kegiatan
2. Norma, Standar, Pedoman,
Florikultura Tahun Anggaran 2022 Kriteria 10 kegiatan

2.3 PenyaluranInformasi
Penandaan Bantuan Pada
Pemerintah
Bantuanperlu memperhatikan
Pemerintah Direktorataspek
Buah monitoring
Dan
dan evaluasi,
Florikultura sehingga
Tahun diperlukan
Anggaran 2022 penataan bantuan pemerintah melalui
Penyaluran
penandaanBantuan
pada Pemerintah perlu memperhatikan
objek fasilitasi bantuan yang aspek monitoringPenandaan
disalurkan. dan
evaluasi, sehingga diperlukan penataan bantuan pemerintah melalui
tersebut antara lain dapat berupa emblem besi, plakat, papan informasi,
penandaan pada objek fasilitasi bantuan yang disalurkan. Penandaan tersebut
atau lainnya yang tidak mudah terlepas. Informasi yang tercantum antara
antara lain dapat berupa emblem besi, plakat, papan informasi, atau lainnya
lain memuat identitas sebagai berikut:
yang tidak mudah terlepas. Informasi yang tercantum antara lain memuat
1. Nomenklatur/Nama
identitas sebagai berikut: Kegiatan Fasilitasi Bantuan/Output;
2. Sumber anggaran
1. Nomenklatur/Nama dan tahun
Kegiatan anggaran;
Fasilitasi Bantuan/Output;
3. Informasi
2. Sumber Penerima
anggaran Bantuan
dan tahun (Nama Kelompok Tani/Gapoktan/dll);
anggaran;
4. Alamat Penerima
3. Informasi Lokasi Bantuan;
Bantuan dan
(Nama Kelompok Tani/Gapoktan/dll);
4. Alamat
5. Logo Lokasi Bantuan;Pertanian.
Kementerian dan
5. Logo Kementerian Pertanian.
Contoh pemasangan penanda bantuan pemerintah seperti disajikan pada
Contoh pemasangan penanda bantuan pemerintah seperti disajikan pada
gambar di bawah ini:
gambar di bawah ini:

Gambar 1. Contoh Papan Informasi pada Fasilitasi Bantuan Pemerintah Direktorat


Gambar 1. Contoh Papan Informasi pada Fasilitasi Bantuan Pemerintah Direktorat
Buah dan Florikultura TA. 2022
Buah dan Florikultura TA. 2022
Kawasan/Kampung Buah dan Florikultura Bantuan Pemerintah dipasang papan
informasi atau gapura seperti gambar di atas. Penandaan informasi pada
bantuan pemerintah Direktorat Buah dan Florikultura dilakukan sebagai bagian
PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
34 dari sistem pengendalian bantuan pemerintah yang diberikan kepada penerima
bantuan agar bantuan pemerintah tidak disalahgunakan dan dapat dilakukan
penelusuran bantuan tersebut. Penandaan informasi pada fasilitasi bantuan
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Kawasan/Kampung Buah dan Florikultura Bantuan Pemerintah dipasang


papan informasi atau gapura seperti gambar di atas. Penandaan informasi
pada bantuan pemerintah Direktorat Buah dan Florikultura dilakukan
sebagai bagian dari sistem pengendalian bantuan pemerintah yang
diberikan kepada penerima bantuan agar bantuan pemerintah tidak
disalahgunakan dan dapat dilakukan penelusuran bantuan tersebut.
Penandaan informasi pada fasilitasi bantuan pemerintah juga dilakukan
dalam rangka menghindari bantuan pemerintah tersebut diperjualbelikan.

2.4 Petunjuk Pelaksanaan di Daerah

Petunjuk Teknis ini dibuat sebagai acuan bagi seluruh kegiatan


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura TA. 2022 baik di Pusat maupun
Daerah. Selanjutnya, pelaksana kegiatan di daerah baik Provinsi dan/atau
Kabupaten/Kota harus membuat Petunjuk Pelaksanaan di daerahnya
masing-masing sebagai acuan lebih detil pelaksanaan kegiatan tersebut.
Format Petunjuk Pelaksanaan di Daerah dapat dilihat pada Lampiran 13.

2.5 Waktu Pelaksanaan

Rangkaian kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura


dilaksanakan sejak bulan Januari sampai dengan bulan Desember 2022.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
35
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
36
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB III
MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
37
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
38
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB III MONITORING,


EVALUASI DAN PELAPORAN
Monitoring, evaluasi dan pelaporan merupakan kegiatan penting dan bagian
yang tidak terpisahkan dari setiap pengelolaan program/kegiatan. Pada kegiatan
Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura, aktivitas monitoring, evaluasi dan
pelaporan dilakukan di semua aspek kegiatan. Selain secara berkala memberikan
hasil monitoring dan evaluasi serta pelaporan kepada Direktorat Buah dan
Florikultura berupa dokumen fisik, maka sejak tahun 2022 juga diwajibkan untuk
menyampaikan hasil monitoring dan laporan perkembangan Kampung Buah dan
Florikultura secara on line dan real time pada Sistem Monitoring Kampung Buah
dan Florikultura Direktorat Jenderal Hortikultura (yang diatur dalam petunjuk
teknis tersendiri).
3.1 Monitoring
Monitoring merupakan rangkaian kegiatan yang meliputi mengamati,
meninjau kembali, dan mempelajari secara berkala kegiatan di setiap
tahapan pelaksanaan kegiatan.
Monitoring penting dilaksanakan untuk :
1) mengetahui perkembangan pelaksanaan kegiatan;
2) menjamin konsistensi antara rencana dan penganggaran dengan
pelaksanaannya, dan
3) memastikan agar ouput dan outcome kegiatan tercapai sesuai indikator
dan target kinerja yang telah ditetapkan. Monitoring dilakukan baik
secara online maupun kunjungan lapangan ke lokasi kegiatan.
Monitoring terhadap pelaksanaan pengembangan kampung buah dan
florikultura dilakukan dengan memantau perkembangan pelaksanaan
kegiatan mulai dari tahap persiapan, pengadaan barang, distribusi,
penanaman, pemeliharaan hingga tanaman berproduksi.
Monitoring juga dilakukan dengan memantau perkembangan pelaksanaan
kegiatan, pembinaan, pengawalan, dan pendampingan terhadap penerima
manfaat baik petani maupun kelembagaan petani. Monitoring terhadap
pelaksanaan pengembangan kampung buah dan florikultura dapat
dilakukan bersama petugas dari eselon 1 lingkup Kementerian Pertanian,
lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura, Dinas Pertanian Provinsi dan

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
39
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Kabupaten/Kota, Penyuluh Pertanian, Kostratani, dan instansi terkait


lainnya.

3.2 Evaluasi

Evaluasi merupakan suatu proses untuk menentukan relevansi, efisiensi,


efektivitas, dan dampak pelaksanaan kegiatan sesuai dengan tujuan yang
akan dicapai secara obyektif. Evaluasi dilakukan dengan mengukur capaian
realisasi kegiatan/output baik fisik maupun keuangan dan dibandingkan
terhadap target yang sudah ditetapkan. Evaluasi capaian kinerja dilakukan
pada semua aspek tahapan kegiatan Peningkatan Produksi Buah dan
Florikultura. Evaluasi pelaksanaan pengembangan Kampung Buah dan
Florikultura dilakukan oleh petugas baik Pusat maupun Daerah yang
dilakukan secara berkala. Hasil evaluasi menjadi bahan masukan dalam
penyusunan kebijakan berikutnya.

Selain capaian realisasi keuangan dan fisik output, evaluasi juga dilakukan
untuk mitigasi permasalahan yang dapat terjadi dan upaya tindak lanjut
dari mulai tahap persiapan sampai dengan akhir pelaksanaan kegiatan.

3.3 Pelaporan

Pelaporan kegiatan dilakukan secara periodik sesuai jadwal kegiatan pada


setiap tahapan oleh pelaksana kegiatan baik di Pusat maupun Daerah.
Mekanisme pelaporan kegiatanPeningkatan Produksi Buah dan Florikultura
dilaksanakan secara berjenjang dengan alur sebagaimana Gambar 1.

Gambar 1.Bagan Alur Pelaporan Kegiatan

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
40
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Jenis dan Waktu Pelaporan:

1) Laporan perjalanan dinas dalam rangka identifikasi, koordinasi,


verifikasi, pendampingan, pembinaan, monitoring dan pengawalan
pelaksanaan kegiatan, dilakukan secara manual oleh petugas
pelaksana kepada PPK maksimal 3 hari kerja setelah pelaksanaan.
Format laporan seperti laporan perjalanan dinas pada umumnya,
dapat dilihat pada Lampiran 14.

2) Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Workshop/Sosialisasi/


Bimtek, dilakukan oleh Pelaksana kegiatan dan dilaporkan kepada PPK
maksimal 7 hari kerja setelah kegiatan selesai dilaksanakan. Format
laporan seperti pada Lampiran 15.

3) Laporan Perkembangan Pelaksanaan Tahapan Kegiatan, dilaksanakan


secara manual setiap bulan oleh Pelaksana Kegiatan ditingkat pusat
(koordinator) dan ditingkat Provinsi/Kabupaten/Kota (Kepala Bidang
yang menangani Hortikultura) kepada PPK. Kemudian PPK melaporkan
kepada KPA, dan ditembuskan kepada Sekretaris Direktorat Jenderal
Hortikultura sebagai bahan pelaporan online pada aplikasi SMART dan
E-monev Bappenas. Format laporan dapat dilihat pada Lampiran 16.

4) Laporan Akhir Kegiatan, dilaksanakan pada akhir tahun anggaran


paling lambat tanggal 31 Desember 2022 berisi laporan capaian
realisasi per tahapan kegiatan/ouput serta capaian outcome kegiatan
dan disampaikan kepada Direktur Jenderal Hortikultura. Format
laporan seperti pada Lampiran 17.

5) Dokumen pertanggungjawaban pengadaan barang dan jasa kegiatan


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura dalam bentuk barang
sesuai Kepmentan 765/2021 terdiri dari:
a. Scan SPK dan Rincian Kontrak atau Kwitansi Pembelian,
b. Scan SK CPCL per masing – masing kontrak,
c. Scan BAST kepada penerima bantuan,
d. Foto penyaluran bantuan dengan geo tagging (mencantumkan
koordinat lokasi titik bagi) kecuali remote area yang tidak terdapat
sinyal telekomunikasi,
e. Scan KTP dan daftar NIK Penerima Bantuan,

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
41
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

f. NPWP penyedia barang per masing – masing kontrak,


g. Daftar Ringkasan Kontrak belanja 526xxx sesuai Lampiran xx,
h. Rekapitulasi Sertifikasi Benih,
i. Scan Sertifikat Benih atas benih yang disalurkan ke penerima
bantuan,
j. Faktur Pengiriman / surat jalan / kuitansi ongkos kirim barang
bantuan per masing – masing kontrak yang memberikan
informasi tanggal dan volume pengiriman barang dari produsen
ke penerima,
k. Hasil uji mutu pupuk saat serah terima barang yang diterbitkan
oleh Laboratorium yang terakreditasi,
l. Laporan Pelaksanaan Kegiatan realisasi belanja 526xxx dalam
bentuk Scan TOR serta Laporan Perjalanan Dinas saat melakukan
verifikasi CPCL dan monitoring evaluasi,
m. Surat Perjanjian Kerjasama antara Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK) dengan Penerima Bantuan (Banper dalam bentuk uang)
n. Scan SK CPCL per masing – masing kontrak (Penyaluran Banper
Uang, Soft Copy Kontrak)
o. Scan BAST kepada penerima bantuan (Banper dalam bentuk uang)
p. Dokumen pertanggungjawaban pencairan uang (Kwitansi, faktur,
rekening koran, foto)

6) Dokumen pertanggungjawaban pengadaan barang dan jasa kegiatan


Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura dalam bentuk uang sesuai
Kepmentan 765/2021 terdiri dari:
a. Scan SK CPCL yang memuat Nomor Rekening dan Nilai Bantuan
dalam satuan rupiah,
b. Scan KTP Penerima Bantuan,
c. Scan Buku Rekening Penerima Bantuan yang memuat:
- Nama Bank,
- Nomor Rekening,
- Nama Pemegang Rekening.
d. Scan Bukti Transfer,

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
42
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

e. Scan Rekening Koran,


f. Scan Bukti Setor ke Kas Negara (apabila terdapat sisa dana yang
tidak terpakai),
g. Scan BAST yang memuat:
- Jumlah Dana Awal,
- Dana yang digunakan,
- Sisa dana,
- Pekerjaan telah diselesaikan sesuai dengan Perjanjian Kerja
Sama,
- Pernyataan bahwa bukti – bukti pengeluaran telah disimpan.
h. Foto hasil pekerjaan yang diselesaikan dengan memuat geotagging
(mencantumkan koordinat lokasi hasil pekerjaan) kecuali remote
area yang tidak terdapat sinyal telekomunikasi,
i. Scan Kwitansi Pembelian Barang,
j. Scan Laporan Pertanggungjawaban sesuai Lampiran PMK No 173/
PMK.05/2016.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
43
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
44
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB IV
PENUTUP

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
45
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
46
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

BAB IV PENUTUP
Direktorat Buah dan Florikultura memiliki tugas dalam upaya peningkatan produksi
buah dan florikultura berdaya saing, melalui pengembangan kampung buah dan
florikultura. Pengembangan tersebut dapat dilakukan dengan menumbuhkan
kebun atau lahan usaha baru, dan atau menambah luasan kebun atau lahan usaha
yang sudah ada untuk mencapai skala ekonomi. Kampung buah dan florikultura
harus dikelola secara terintegrasi dari hulu ke hilir berbasis korporasi.

Petunjuk Teknis ini disusun sebagai acuan bagi perencana, pelaksana dan
evaluator di Satker lingkup Direktorat Jenderal Hortikultura baik di Pusat, Provinsi
dan Kabupaten yang menangani pengembangan buah dan florikultura, dalam
melaksanakan kegiatan peningkatan produksi buah dan florikultura Tahun 2022.
Tantangan pembangunan hortikultura, khususnya buah dan florikultura ke depan
semakin kompleks, terutama adanya perubahan iklim dan kompetisi global, maka
perlu komitmen dan upaya sinergi antara stakeholder terkait baik di Pusat dan
daerah, dalam mendorong agribisnis buah dan florikultura nasional yang berdaya
saing dan berkelanjutan.

Semoga dengan adanya Petunjuk Teknis ini, Kegiatan Peningkatan Produksi Buah
dan Florikultura Tahun 2022 dapat terlaksana dengan tertib, efektif, efisien dan
akuntabel serta mencapai target output (RO) yang ditetapkan.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
47
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
48
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

LAMPIRAN

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
49
50
Lampiran 1. Alokasi Pengembangan Kampung Buah dan Kawasan Florikultura melalui APBN TA. 2022 dengan Pelaksana
Lampiran 1. Alokasi Pengembangan Kampung Buah dan Kawasan Florikultura melalui APBN TA. 2022 dengan Pelaksana
Satker Pusat dan Satker Provinsi/Kabupaten/Kota
Satker Pusat dan Satker Provinsi/Kabupaten/Kota
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

1 Sumut 1 Karo Jeruk Siam Madu 2 20 - Daerah


2 Sumbar 2 Limapuluh Kota Jeruk Siam Gunung Omeh 2 20 - Daerah
3 Bengkulu 3 Kepahiang Jeruk RGL 3 30 - Mandiri
4 Jambi 4 Kerinci Jeruk RGL 2 20 - Daerah
5 Sumsel 5 Kota Pagar Alam Jeruk RGL 2 20 - Daerah
6 Jateng 6 Boyolali Jeruk Siam Banjar 1 10 - Pusat
7 Karanganyar Jeruk Keprok Tawangmangu 1 10 - Pusat
7 Kalbar 8 Sambas Jeruk Siam Pontianak 5 - 50 Daerah
8 Kaltara 9 Bulungan Jeruk Borneo Prima 2 20 - Pusat
10 Malinau Jeruk Borneo Prima 1 10 - Pusat
9 Kalsel 11 Banjar Jeruk Siam Banjar 3 30 - Daerah
10 Sulsel 12 Kepulauan Selayar Jeruk Keprok Selayar 3 30 - Daerah
13 Bulukumba Jeruk Siem Madu 2 20 - Daerah
11 Sultra 14 Bau-bau Jeruk Keprok Siompu 2 20 - Daerah
12 NTT 15 Timor Tengah Selatan Jeruk Keprok SoE 2 20 - Daerah
Total Kampung Jeruk 33 280 50 15,15%

1 Jabar 1 Cirebon Mangga Gedong Gincu 3 30 - Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
2 Sumedang Mangga Gedong Gincu 4 40 - Pusat
3 Indramayu Mangga Gedong Gincu 2 20 - Pusat
4 Kuningan Mangga Gedong Gincu 3 30 - Pusat
2 Jateng 5 Batang Mangga Arumanis 3 30 - Mandiri
6 Pemalang Mangga Arumanis 2 20 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

7 Rembang Mangga Arumanis 2 20 - Pusat


8 Pati Mangga Arumanis 5 30 20 Pusat
3 Jatim 9 Sumenep Mangga Gadung 21 5 30 20 Pusat
10 Pasuruan Mangga Gadung 21 2 20 - Pusat
11 Kediri Mangga Gadung 21 2 - 20 Pusat
12 Probolinggo Mangga Gadung 21 2 20 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

4 NTB 13 Lombok Utara Mangga Gadung 21 3 30 - Daerah


14 Sumbawa Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
15 Dompu Mangga Arumanis 3 30 - Daerah
5 NTT 16 Sumba Barat Daya Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
17 Belu Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
6 Sulsel 18 Bone Mangga Arumanis 3 30 - Daerah
19 Jene Ponto Mangga Arumanis 3 30 - Daerah
20 Pinrang Mangga Arumanis 3 30 - Daerah
21 Bantaeng Mangga Arumanis 3 30 - Mandiri
7 Sulut 22 Bolaang Mongondow Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
23 Minahasa Tenggara Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
24 Minahasa Mangga Arumanis 2 20 - Daerah
Total Kampung Mangga 65 590 60 49,23%

1 Sumut 1 Tapanuli Selatan Manggis Kaligesing 3 30 - Daerah


2 Sumbar 2 Solok Selatan Manggis Ratu kamang 5 20 30 Daerah
3 Kota Padang Manggis Ratu kamang 2 20 - Daerah
3 Riau 4 Pelalawan Manggis Ratu Tembilahan 3 30 - Daerah
5 Kampar Manggis Ratu Tembilahan 3 30 - Daerah
4 Lampung 6 Tanggamus Manggis Ratu kamang 3 30 - Daerah
5 Banten 7 Lebak Manggis Wanayasa 2 - 20 Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
51
52
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

6 Jabar 8 Purwakarta Manggis Wanayasa 2 20 - Pusat


9 Subang Manggis Wanayasa 2 20 - Pusat
10 Tasikmalaya Manggis Puspahiang 2 - 20 Pusat
11 Ciamis Manggis Puspahiang 3 30 - Pusat
12 Cianjur Manggis Kaligesing 2 - 20 Mandiri
7 Jateng 13 Cilacap Manggis Kaligesing 3 30 - Pusat
14 Pati Manggis Kaligesing 3 30 - Pusat
15 Purworejo Manggis Kaligesing 3 30 - Pusat
8 Bali 16 Tabanan Manggis Lingsar 3 30 - Mandiri
9 NTB 17 Lombok Barat Manggis Lingsar 3 30 - Daerah
18 Lombok Tengah Manggis Lingsar 3 30 - Daerah
10 Sulsel 19 Bantaeng Manggis Kaligesing 3 30 - Mandiri
20 Tana Toraja Manggis Kaligesing 2 20 - Daerah
21 Toraja Utara Manggis Kaligesing 2 20 - Daerah
22 Luwu Timur Manggis Kaligesing 4 40 - Daerah
11 Sulbar 23 Mamuju Manggis Ratu Kamang 3 30 - Daerah
12 Sulteng 24 Banggai Kepulauan Manggis Kaligesing 4 40 - Daerah
25 Parigi Moutong Manggis Kaligesing 2 20 - Daerah
Total Kampung Manggis 70 610 90 28,57%

1 Aceh 1 Pidie Durian Sunan 2 20 - Daerah


2 Sumut 2 Mandailing Natal Durian Bintana 2 20 - Daerah

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
3 Tapanuli Utara Durian Bintana 2 20 - Daerah
3 Babel 4 Bangka Barat Durian Namlung Petaling 3 30 - Daerah
4 Kepri 5 Bintan Durian Namlung Petaling 3 30 - Daerah
6 Karimun Durian Namlung Petaling 3 30 - Daerah
5 Sumbar 7 Solok Durian Tembaga 3 30 - Daerah
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

8 Kota Solok Durian Tembaga 2 20 - Daerah


9 Kota Pariaman Durian Tembaga 1 10 - Daerah
10 Pesisir Selatan Durian Tembaga 2 20 - Daerah
6 Riau 11 Bengkalis Durian Tembaga 3 30 - Daerah
12 Dumai Durian Otong 2 20 - Daerah
7 Lampung 13 Pesawaran Durian Tembaga 3 30 - Daerah
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

8 Jabar 14 Bogor Durian Matahari 2 20 - Pusat


9 Banten 15 Pandeglang Durian Otong 3 30 - Pusat
16 Serang Durian Otong 2 20 - Pusat
10 Jateng 17 Pati Durian Kromo Banyumas 4 40 - Pusat
18 Kendal Durian Kromo Banyumas 3 30 - Pusat
19 Kudus Durian Kromo Banyumas 2 20 - Pusat
20 Kab. Semarang Durian Kromo Banyumas 2 20 - Pusat
21 Kota Semarang Durian Kromo Banyumas 2 20 - Pusat
11 DIY 22 Kulon Progo Durian Menoreh Kuning 3 - 30 Pusat
23 Gunung Kidul Durian Menoreh Kuning 3 - 30 Pusat
12 Jatim 24 Banyuwangi Durian Ripto 3 30 - Mandiri
25 Lumajang Durian Ripto 3 30 - Mandiri
26 Trenggalek Durian Ripto 2 - 20 Pusat
27 Ponorogo Durian Ripto 3 30 - Pusat
13 Kalbar 28 Sekadau Durian Gelapir 2 20 - Daerah
29 Sanggau Durian Gelapir 2 20 - Daerah
14 Kaltara 30 Bulungan Durian Gelapir 2 20 - Pusat
31 Nunukan Durian Gelapir 2 20 - Pusat
15 Kaltim 32 Kutai kertanegara Durian Otong 3 30 - Daerah
33 Penajam Paser Utara Durian Gelapir 2 20 - Daerah

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
34 Paser Durian Otong 2 20 - Daerah

53
54
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

16 NTB 35 Lombok Timur Durian Matahari 3 30 - Daerah


36 Sumbawa Barat Durian Matahari 2 20 - Daerah
17 NTT 37 Manggarai Durian Matahari 2 20 - Daerah
18 Sulsel 38 Kota Palopo Durian Saweri Gading 3 - 30 Daerah
39 Wajo Durian Otong 2 20 - Daerah
19 Sultra 40 Kolaka Durian Otong 3 30 - Daerah
20 Sulteng 41 Donggala Durian Otong 2 20 - Daerah
42 Parigi Moutong Durian Otong 2 20 - Daerah
21 Gorontalo 43 Gorontalo Utara Durian Saweri Gading 2 20 - Daerah
44 Kab. Gorontalo Durian Saweri Gading 2 20 - Daerah
22 Sulut 45 Minahasa Tenggara Durian Otong 2 20 - Daerah
23 Papua Barat 46 Manokwari Durian Pelangi 2 20 - Pusat
Total Kampung Durian 110 990 110 33,64%

1 Sumut 1 Deli Serdang Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah


2 Sumbar 2 Pesisir Selatan Lengkeng Kateki 1 10 - Pusat
3 Lampung 3 Lampung Selatan Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
4 Lampung timur Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
5 Way Kanan Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
4 Bengkulu 6 Kepahiang Lengkeng Kateki 2 20 - Mandiri
5 Jabar 7 Purwakarta Lengkeng Kateki 1 10 - Pusat
6 Jateng 8 Grobogan Lengkeng Kateki 3 30 - Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
9 Blora Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
10 Klaten Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
11 Brebes Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
12 Pati Lengkeng Kateki 3 30 - Pusat
13 Jepara Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

14 Magelang Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat


15 Wonogiri Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
16 Sukoharjo Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
17 Karanganyar Lengkeng Kateki 3 30 - Pusat
18 Sragen Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
19 Temanggung Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

20 Kendal Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat


21 Boyolali Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
22 Banyumas Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
23 Batang Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
24 Purworejo Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
7 DIY 25 Bantul Lengkeng Kateki 3 30 - Pusat
26 Gunung Kidul Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
27 Kulon Progo Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
28 Sleman Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
8 Jatim 29 Tuban Lengkeng Kateki 3 30 - Pusat
30 Jombang Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
31 Lumajang Lengkeng Kateki 2 20 - Mandiri
32 Banyuwangi Lengkeng Kateki 2 20 - Mandiri
33 Tulungagung Lengkeng Kateki 2 20 - Pusat
9 NTB 34 Lombok Tengah Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
35 Lombok Barat Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
10 Kalbar 36 Sintang Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
37 Mempawah Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
38 Sekadau Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
39 Kubu Raya Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
40 Sambas Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah

55
56
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

11 Kalteng 41 Kota Palangkaraya Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah


42 Barito Timur Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
43 Gunung Mas Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
12 Kaltim 44 Paser Lengkeng Kateki 3 30 - Daerah
45 Kota Samarinda Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
13 Sulsel 46 Bone Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
14 Sultra 47 Wakatobi
Kolaka Utara Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
48 Konawe Selatan Lengkeng Kateki 2 20 - Daerah
Total Kampung Lengkeng 100 1.000 - 53,00%
-
1 Sumsel 1 Musi Rawas Alpukat Ijo Panjang 2 20 - Daerah
2 Lubuk linggau Alpukat Ijo Panjang 2 20 - Daerah
2 Bengkulu 3 Kepahiang Alpukat Ijo Panjang 3 30 - Mandiri
3 Sumbar 4 Tanah Datar Alpukat Ijo Panjang 2 20 - Daerah
5 Pasaman Barat Alpukat Ijo Panjang 2 20 - Daerah
6 Kota Pariaman Alpukat Ijo Panjang 1 10 - Daerah
4 Jawa Barat 7 Garut Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat
8 Bogor Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat
9 Sukabumi Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat
10 Sumedang Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat
5 Banten 11 Pandeglang Alpukat YM Lebak 3 30 - Pusat
6 Jateng 12 Semarang Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
13 Banyumas Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
14 Banjarnegara Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
15 Pati Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
16 Blora Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
17 Wonogiri Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

18 Magelang Alpukat Cipedak/Miki 1 10 - Pusat


19 Batang Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Mandiri
20 Grobogan Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Pusat
7 Lampung 21 Lampung Tengah Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
22 Pesawaran Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
8 DIY 23 Gunungkidul Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

24 Kulonprogo Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Pusat


9 Jawa Timur 25 Malang Alpukat Pameling 3 30 - Pusat
26 Pasuruan Alpukat Pameling 3 30 - Pusat
27 Probolinggo Alpukat Pameling 3 30 - Pusat
28 Bondowoso Alpukat Pameling 3 30 - Pusat
29 Kediri Alpukat Pameling 2 20 - Pusat
30 Pacitan Alpukat Pameling 3 30 - Pusat
31 Blitar Alpukat Si Jago 5 50 - Mandiri
10 Sulsel 32 Bantaeng Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Mandiri
33 Bone Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
11 Sultra 34 Buton Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
12 NTB 35 Lombok Timur Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
36 Lombok Tengah Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
13 Kalbar 37 Kubu Raya Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
14 Kaltim 38 Paser Alpukat Cipedak/Miki 3 30 - Daerah
15 Sulut 39 Kotamobagu Alpukat Cipedak/Miki 2 20 - Daerah
Total Kampung Alpukat 100 1.000 - 53,00%

1 Aceh 1 Bener Meriah Pisang Cavendish 4 40 - Daerah


Pisang Barangan Merah 6 - 60 Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
2 Aceh Tenggara Pisang Barangan Merah 6 - 60 Pusat

57
58
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

2 Sumut 3 Asahan Pisang Barangan Merah 3 30 - Daerah


4 Deli Serdang Pisang Barangan Merah 5 50 - Daerah
3 Sumbar 5 Agam Pisang Ameh 2 20 - Daerah
6 Kab. Solok Pisang Kepok Tanjung 2 20 - Daerah
Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
7 Pasaman Pisang Ameh Pasaman 5 - 50 Pusat
4 Lampung 8 Lampung Barat Pisang Barangan Merah 4 - 40 Pusat
5 Banten 9 Pandeglang Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
6 Jabar 10 Kab. Purwakarta Pisang Mas Kirana 3 30 - Pusat
11 Kab. Bogor Pisang BJM 14 2 20 - Pusat
12 Cianjur Pisang BJM 14 2 20 - Mandiri
Pisang BJM 14 2 - 20 Pusat
13 Sukabumi Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
14 Bandung Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
7 Jateng 15 Brebes Pisang Raja Bulu 2 20 - Daerah
16 Batang Pisang Tanduk 5 50 - Mandiri
17 Boyolali Pisang Cavendish 1 10 - Daerah
18 Grobogan Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
Pisang BJM 14 3 - 30 Pusat
8 DIY 19 Gunung Kidul Pisang Raja Bulu 2 20 - Daerah
20 Kulon Progo Pisang Raja Bulu 2 20 - Daerah
9 Jatim 21 Lumajang Pisang Mas Kirana 5 50 - Mandiri

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
22 Blitar Pisang Cavendish/Mas Kirana 10 50 50 Mandiri
23 Malang Pisang Sang Mulyo 4 40 - Daerah
24 Kediri Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
10 Bali 25 Tabanan Pisang BJM 14 (Gernas) 5 50 - Pusat
11 Kaltim 26 Kutai Timur Pisang Kepok Gerecek 5 50 - Daerah
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

12 Kalteng 27 Kapuas Pisang Kepok 5 - 50 Pusat


13 Kalbar 28 Bengkayang Pisang Kepok Ponti 4 - 40 Pusat
14 Kaltara 29 Bulungan Pisang Kepok 2 20 - Pusat
15 Sulsel 30 Jeneponto Pisang Kepok Unti Sayang 2 20 - Daerah
31 Sidenreng Rapanng Pisang Kepok Unti Sayang 2 20 Daerah
16 Papua 32 Merauke Pisang Barangan Merah 5 50 - Daerah
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

17 Papua Barat 33 Kab. Sorong Pisang Barangan Merah 5 50 - Mandiri


Total Kampung Pisang 145 1.050 400 67,62%

1 Kaltara 1 Nunukan Nenas Smooth Cayenne 10 50 - Pusat


2 Bulungan Nenas Queen 10 50 - Pusat
Total Kampung Nenas 20 100 - 100,00%

1 Banten 1 Kab. Serang Melon 1 5 - Pusat


2 Jabar 2 Kota Banjar Melon 1 5 - Pusat
3 Tasikmalaya Melon 1 5 - Pusat
4 Purwakarta Melon 1 5 - Pusat
Total Kampung Melon 4 20 - 100,00%

Pengembangan kampung buah mendukung agrowisata 9 90 Pusat


Total Diskresi 9 90 100,00%

Kampung Buah Aspirasi (Lengkeng, Manggis, Mangga, Durian, Jeruk, Alpukat) 110 1.100 - Pusat
Total Kampung Buah Aspirasi 110 1.100 - 100,00%

1 Sukabumi Dracaena 1 10 - Pusat

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
2 Kota Batu Anggrek 1 10 - Pusat

59
60
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

3 Kota Bogor Tanaman Hias Daun 1 10 - Pusat


4 Kota Tomohon Krisan 1 10 - Pusat
5 Solok Buah Naga 1 10 - Pusat
6 Blitar Pisang 1 10 - Pusat
7 Tanggamus Pisang 1 10 - Pusat
8 Subang Nenas 1 10 - Pusat
9 Limapuluh Kota Manggis 1 10 - Pusat
10 Malang Alpukat 1 10 - Pusat
Total Kampung Buflo Mendukung Korporasi Petani 10 Unit 100 - 100,00%

1 Sumut 1 Humbang Hasundutan Jeruk FE Siam Madu 1 Unit 10 - Pusat


2 Sumsel 2 Ogan Komering Ilir Jeruk FE Siam Madu 1 Unit 20 - Pusat
3 Kalteng 3 Pulang Pisau (rawa) Pisang FE Kepok Tanjung 1 Unit - 50 Pusat
4 NTT 4 Sumba Tengah Mangga FE Arumanis 1 Unit 15 - Pusat
4 Papua 5 Merauke Jeruk FE Siam Madu 1 Unit 10 - Pusat
Total Kampung Buflo Mendukung FE 5 Unit 55 50 100,00%

1 Jabar 1 Garut Jeruk Agroindustri Keprok Garut/RGL 1 Unit 10 - Pusat


2 Jateng 2 Temanggung GH Melon Agroindustri 2 Unit 200 - Pusat
3 DIY 3 Bantul Alpukat Agroindustri Kendil 1 Unit 30 - Pusat
4 Jatim 4 Gresik Mangga Agroindustri Malaba 1 Unit 100 - Pusat
Total Kampung Buflo Mendukung Agroindustri 5 Unit 340 - 100,00%

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
Digitalisasi Kampung Buah dan Florikultura 1 Paket 100,00%
Total Kampung Buah Lain 143 1.805 50

1 Sumbar 1 Kota Padang Panjang Krisan 2 400 - Pusat


DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

2 Kota Solok Krisan 1 1.000 - Pusat


2 Jabar 3 Cianjur Krisan 3 600 1.000 Mandiri
4 Sukabumi Krisan 1 200 - Daerah
5 Bogor Krisan 1 1.000 - Pusat
6 Bandung Barat Krisan 2 400 1.000 Daerah
3 Jateng 7 Semarang Krisan 1 1.000 - Pusat
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

8 Wonosobo Krisan 2 400 - Pusat


4 Sumut 9 Karo Krisan 1 800 - Pusat
5 Sulut 10 Tomohon Krisan 2 400 2.000 Daerah
Total Krisan 16 6.200 4.000 72,43%

1 Jateng 1 Karanganyar Anggrek 2 400 - Pusat


2 DIY 2 Bantul Anggrek 1 200 - Daerah
3 Bali 3 Denpasar Anggrek 2 400 1.000 Daerah
4 Sulsel 4 Bantaeng Anggrek 2 400 700 Mandiri
5 Jatim 5 Lumajang Anggrek 1 1.000 - Pusat
6 Kota Batu Anggrek - - 1.000 Pusat
Total Anggrek 8 2.400 2.700 57,31%

1 Sumbar 1 Kota Bukit Tinggi Mawar 4 800 - Daerah


2 Jatim 2 Sumenep Mawar 2 400 - Pusat
3 Jabar 3 Bandung Barat Mawar 0 - 1.000 Daerah
4 Bali 4 Tabanan Mawar 4 800 - Mandiri
Total Mawar 10 2.000 1.000 19,75%

1 Jateng 1 Batang Melati 2 10.000 - Mandiri

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
2 Pemalang Melati 1 5.000 - Pusat

61
62
Output Volume
Jumlah
(ha, m2) Alokasi
No Provinsi No Kabupaten/Kota (kampung
Komoditas Varietas/Usulan Satker
buah)
Eksten Intens

2 Jatim 3 Bangkalan Melati 1 5.000 - Pusat


4 Tulungagung Melati 1 5.000 - Pusat
5 Sumenep Melati 1 5.000 - Pusat
3 Kalsel 6 Banjar Melati 1 5.000 - Daerah
Total Melati 7 35.000 - 57,14%

1 Jabar 1 Sukabumi Dracaena 2 10.000 - Daerah


Total Draceana 2 10.000 - 0,00%
Total Florikultura Lain 19 47.000 1.000 34,65%

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama :
Kelompok tani :
NIK :
Alamat :

Dengan ini menyatakan bahwa:


1. Bersedia menanam dan memelihara tanaman buah jeruk/mangga/manggis/
pisang/durian/kelengkeng/alpukat/buah naga/krisan/ anggrek/mawar/melati*)
sampai berproduksi.
2. Bersedia menjaga/merawat/memelihara sarana produksi yang diberikan sampai
dengan pemanfaatannya untuk penanaman Kegiatan Peningkatan Produksi Buah
dan Florikultura TA. 2022.
3. Bersedia menambahkan biaya produksi secara swadaya atau mencari bantuan
dari sumber lain untuk memastikan keberhasilan pertanaman komoditas utama
maupun komoditas tumpangsari lainnya jika diperlukan.
4. Bersedia berkoordinasi dan mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari
petugas lapang/dinas pertanian atau instansi terkait lainnya.
5. Bersedia dan sanggup untuk dilakukan pemantauan dan pemeriksaan terhadap
fasilitasi bantuan yang telah diterima.

Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan sebenarnya.

……………., ………………..… 2022


Penyuluh Pertanian (PPL), Yang membuat pernyataan,

(…………………………………….) (………………………………………….)

Mengetahui,
Kepala Desa ………….

……………………………………………
*) pilih salah satu

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
63
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 3. Form Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak

FORM SPTJM
SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :
NIP :
Jabatan :
Unit Kerja :

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan Program Direktorat Buah dan Florikultura TA. 2022
yang di alokasikan pada Kabupaten/Kota ......................, maka dengan ini menyatakan bahwa
:
1. Bersedia melaksanakan kegiatan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
2. Bersedia menyampaikan data CPCL, RUK dan kelengkapan lainnya sesuai keperluan
secara LENGKAP dan BENAR.
3. Bersedia dilakukan realokasi pada kegiatan yang sama sesuai dengan keputusan
Direktorat Jenderal Hortikultura.
4. Bersedia menyelesaikan Kerugian Negara apabila dikemudian hari ditemukan
kerugian tersebut
5. Jika tidak sesuai dengan komitmen tersebut diatas, bersedia tidak mendapatkan
alokasi kegiatan di tahun anggaran berikutnya
Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini dibuat dengan sebenarnya, dalam
keadaan sadar dan tidak dalam tekanan.
………………………..
Yang Menyatakan,

Bermaterai Rp 10.000

(Nama)
NIP.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
64
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 4. Perjanjian Kerjasama (transfer uang)

KOP DITJEN HORTIKULTURA

PERJANJIAN KERJASAMA
Nomor : I.PPK.3/PKS/...../01/2022

PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA

Dengan
KELOMPOK TANI ……..

Tentang

FASILITASI GREEN HOUSE DAN SARANA PENDUKUNG


BUDIDAYA KRISAN/ANGGREK/MAWAR EKSTENSIFIKASI
KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA
TAHUN ANGGARAN 2022

Pada hari ini ..... tanggal ..... bulan …. tahun Dua Ribu Dua Puluh Dua kami yang
bertandatangan di bawah ini :
1. Nama : Dr. LIFERDI, SP, M.Si
Jabatan : Pejabat Pembuat Komitmen Kegiatan Fasilitasi Green House dan
Sarana Pendukung Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar Ekstensifikasi
dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kuasa Pengguna
Anggaran.
Alamat : Jln. AUP no. 3 Pasar Minggu Jakarta Selatan, untuk selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA.
2. Nama : …………………..
Jabatan : Ketua Kelompok Tani ……… selaku penanggung jawab keuangan
untuk dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kelompok Tani
…………
Alamat : Desa............., Kecamatan..............., Kabupaten................., untuk
selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA.

Kedua belah pihak sepakat untuk mengadakan Perjanjian Kerjasama yang mengikat dan
berakibat hukum bagi kedua belah pihak untuk melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan
Pemerintah berupa uang untuk mendukung kegiatan Fasilitasi Green House dan Sarana

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
65
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Pendukung Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar Ekstensifikasi dengan ketentuan sebagai


berikut :

PASAL 1
LANDASAN HUKUM PELAKSANAAN

1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara


Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4286);
2. Peraturan Presiden No.16 Tahun 2018 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah;
3. Peraturan Menteri Keuangan No.190/Pmk.05/2012 Tentang Tata cara pembayaran
dalam rangka Pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja negara;
4. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
5. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 173/PMK.05/2016 tentang Perubahan Atas
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 Tentang Mekanisme
Pelaksanaan Anggaran Bantuan Pemerintah pada Kementerian Negara/Lembaga;
6. PMK Nomor 132 Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri
Keuangan Nomor 168/PMK.05/2015 tentang Mekanisme Pelaksanaan Anggaran
Bantuan Pemerintah Pada Kementerian Negara/Lembaga Peraturan Menteri
Pertanian Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2021 Tentang Pedoman Umum
Bantuan Pemerintah Tahun Anggaran 2022
7. Peraturan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2021 Tentang
Pengelolaan Dana Dekonsentrasi dan Dana Tugas Pembantuan Lingkup Kementerian
Pertanian Tahun Anggaran 2022;
8. Keputusan Menteri Pertanian Republik Indonesia Nomor 765/Kpts/PV.240/D/XII/2021
Tentang Petunjuk Teknis Pengelolaan dan Penyaluran Bantuan Pemerintah Lingkup
Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022;
9. Daftar lsian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Nomor SP DIPA-018.04.1.625875/2022
kode digital stamp 0096-6933-5883-1051 tanggal 17 November 2021;
10. Keputusan Direktur Jenderal Hortikultura Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Nomor
02/Kpts/Hk.320/D/I/2022 Tentang Pengangkatan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar (PP-SPM) Pada Satuan Kerja
Direktorat Jenderal Hortikultura Tahun Anggaran 2022.

PASAL 2
HAK DAN KEWAJIBAN

1. PIHAK PERTAMA mempunyai hak dan kewajiban untuk :


a. Mengawasi dan memeriksa pekerjaan yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA dalam
hal ini diwakili oleh Tim Teknis (Tim Pengawas).

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
66
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

b. Membayar pekerjaan sesuai dengan harga yang tercantum dalam Rencana Usulan
Kegiatan (RUK) yang telah disetujui oleh Tim Teknis.
c. Menerima laporan fisik dan keuangan dari PIHAK KEDUA.

2. PIHAK KEDUA mempunyai hak dan kewajiban untuk:


a. Menerima dana untuk melaksanakan pembayaran pelaksanaan pekerjaan yang
dilakukan oleh Kelompok Tani …………...
b. Memberikan keterangan-keterangan yang diperlukan untuk pemeriksaan
pelaksanaan kegiatan yang dilakukan oleh Kelompok Tani …………….
c. Melakukan penyimpanan bukti-bukti penggunaan dana bantuan pemerintah.
d. Menyetor sisa dana Bantuan Pemerintah yang tidak digunakan ke Kas Negara
e. Membuat laporan pelaksanaan fisik dan keuangan penggunaan dana bantuan
pemerintah.
PASAL 3
LINGKUP PEKERJAAN

PIHAK PERTAMA memberikan tugas kepada PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA telah setuju
untuk menerima dan memanfaatkan paket dana Bantuan Pemerintah berupa uang Pada
Kegiatan Fasilitasi Green House dan Sarana Pendukung Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar
Ekstensifikasi yang sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan (RUK).

PASAL 4
LOKASI PEKERJAAN

Pekerjaan Bantuan Pemerintah yang dilaksanakan oleh PIHAK KEDUA yaitu berada di
Desa.............., Kecamatan................, Kabupaten...................

PASAL 5
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN

PIHAK KEDUA sanggup melaksanakan pekerjaan sejak tanggal ditandatangani kontrak/


perjanjian kerjasama yaitu tanggal ..............2022 sampai dengan tanggal ................2022

PASAL 6
PENYERAHAN HASIL PEKERJAAN

1. PIHAK KEDUA harus melaporkan hasil pekerjaan yang telah diselesaikan kepada PIHAK
PERTAMA, serta dibuktikan dengan Berita Acara Pemeriksaan yang diketahui oleh
Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota……………...

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
67
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

2. PIHAK KEDUA menyampaikan laporan hasil pekerjaan dilampiri dengan :


a. Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan dan ditandatangani oleh Penerima Manfaat
dan PIHAK PERTAMA.
b. Foto barang yang dihasilkan/dibeli dan pekerjaan fisik di lapangan.
c. Daftar perhitungan Rencana Usulan Kegiatan (RUK), penggunaan (realisasi) dan sisa
dana.
d. Surat pernyataan bahwa bukti-bukti pengeluaran telah disimpan.
e. Bukti setor ke rekening kas negara dalam hal terdapat sisa anggaran bantuan.

PASAL 7
SUMBER DAN JUMLAH DANA

1. Sumber dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah berasal
dari Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) SP DIPA-018.04.1.625875/2022 kode
digital stamp 0096-6933-5883-1051 tanggal 17 November 2021;
2. Jumlah dana Bantuan Pemerintah yang diterima oleh PIHAK KEDUA adalah sebesar
………………… (………..).

PASAL 8
PEMBAYARAN DAN PENCAIRAN

1. Pembayaran dana Bantuan Pemerintah dimaksud pada Pasal 7 ayat (2) Surat Perjanjian
Kerjasama ini akan dilakukan oleh PIHAK PERTAMA kepada PIHAK KEDUA sebesar
……………………. (………..) setelah perjanjian kerjasama ini ditandatangani,
dilaksanakan melalui Surat Perintah Membayar (SPM) yang disampaikan oleh Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA) kepada Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN)
V, Jakarta dengan cara pembayaran ke rekening PIHAK KEDUA pada Bank ……....
cabang …...... Nomor Rekening .….….. atas nama Kelompok Tani …………...
2. Cara pembayaran dilakukan secara bertahap (2 termin) dengan ketentuan :
- Pembayaran termin ke 1 (pertama) sebesar 70% dari total anggaran setelah
Rencana Usulan Kegiatan (RUK) di setujui oleh Dinas Pertanian setempat.
- Pembayaran termin ke 2 (kedua) sebesar 30% setelah pekerjaan selesai 50%
dengan bukti foto yang mencantumkan titik koordinat (open camera).
3. Pencairan dana Bantuan Pemerintah oleh PIHAK KEDUA harus mendapat Persetujuan
(Contra Sign) dari Kepala Dinas Pertanian Kabupaten/Kota …………….. atau
Pejabat lainnya yang ditunjuk oleh Kepala Dinas, setelah PIHAK KEDUA mengajukan
permohonan pencairan kepada Kepala Dinas.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
68
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PASAL 9
KEADAAN MEMAKSA ATAU FORCE MAJEURE

1. Yang dimaksud dengan keadaan memaksa atau Force Majeure adalah suatu keadaan
yang dapat menimbulkan akibat terhadap pelaksanaan pekerjaan yang tidak
dapat diatasi baik oleh PIHAK PERTAMA maupun oleh PIHAK KEDUA karena diluar
kesanggupannya dan atau diluar kewenangannya, misalnya :
a. Adanya bencana alam seperti gempa bumi, angin topan, banjir, tanah longsor,
tsunami, huru hara atau peperangan yang mengakibatkan terhentinya atau
terlambatnya pelaksanaan pekerjaan.
b. Adanya perubahan Peraturan Pemerintah ataupun Kebijakan Moneter oleh
Pemerintah.
c. Adanya peristiwa-peristiwa lain yang diajukan oleh PIHAK KEDUA yang didukung
dengan bukti-bukti yang sah serta Surat Keterangan Instansi yang berwenang
dan disetujui oleh PIHAK PERTAMA.
2. Setiap terjadi peristiwa/keadaan memaksa atau Force Majeure PIHAK KEDUA wajib
melaporkan kepada PIHAK PERTAMA paling lambat 4 (empat) hari sejak kejadian/
peristiwa tersebut.

PASAL 10
SANKSI

Apabila PIHAK KEDUA tidak dapat melaksanakan pemanfaatan dana Bantuan Pemerintah
sesuai dengan Pasal 2 Surat Perjanjian ini, maka PIHAK PERTAMA berhak secara sepihak
memutuskan hubungan kerjasama dengan PIHAK KEDUA yang mengakibatkan surat
perjanjian kerjasama ini dinyatakan batal demi hukum dan PIHAK KEDUA diwajibkan
mempertanggungjawabkan penggunaan dana Bantuan Pemerintah yang telah
digunakannya serta menyerahkan sisa dana yang belum dimanfaatkan kepada PIHAK
PERTAMA guna penyelesaiannya lebih lanjut sesuai dengan peraturan yang berlaku.

PASAL 11
PERSELISIHAN

1. Apabila terjadi perselisihan antara PIHAK PERTAMA dengan PIHAK KEDUA sehubungan
dengan surat perjanjian kerjasama ini, maka akan diselesaikan secara musyawarah
untuk memperoleh mufakat.
2. Apabila dengan cara musyawarah belum dapat dicapai suatu penyelesaian, maka
kedua belah pihak sepakat menyelesaikan perselisihan ini di Pengadilan Negeri sesuai
dengan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
69
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

PASAL 12
LAIN – LAIN

1. Bea materai yang timbul karena pembuatan perjanjian kerjasama ini menjadi beban
PIHAK KEDUA.
2. Segala lampiran yang melengkapi surat perjanjian kerjasama ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dan mempunyai kekuatan hukum yang sama.
3. Perubahan atas surat perjanjian kerjasama ini tidak berlaku kecuali terlebih dahulu
dengan persetujuan kedua belah pihak.

PASAL 13
PENUTUP

Surat Perjanjian Kerjasama ini ditandatangani oleh kedua belah pihak dengan penuh
kesadaran dan tanggungjawab tanpa adanya paksaan dari manapun dan dibuat dalam
rangkap 3 (tiga) yang kesemuanya mempunyai kekuatan hukum yang sama untuk
digunakan sebagaimana mestinya.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


Ketua Kelompok Tani ………... PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN,

Materai Rp.10.000,-

(Nama Ketua) Dr. LIFERDI, SP, M.Si


NIP. 19701007 199803 1 001

Mengetahui:
a.n Kepala Dinas Pertanian
Kabupaten/Kota ………….

……………………….
NIP. ……………………

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
70
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 5. Kuitansi (Transfer Uang)

KOP KELOMPOK TANI

AKUN/MAK : ……………………….

KUITANSI
Nomor ...../................/../2022

Sudah terima dari : Pejabat Pembuat Komitmen


Satuan Kerja Direktorat Jenderal Hortikultura
Terbilang : ………………………………………… Rupiah
Untuk membayar : Dana Bantuan Pemerintah lainnya berupa transfer uang
dalam rangka Fasilitasi Green House dan Sarana Pendukung
Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar Ekstensifikasi Kegiatan
Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura Tahun
Anggaran 2022 di Desa ………., Kecamatan ……………,
Kabupaten ………………….., sesuai dengan Surat
Perjanjian Kerjasama Nomor: ........................., tanggal
..................... 2022.
Uang Sebanyak : Rp ………………….,-
……….., …………….2022

Mengetahui, Yang menerima,


Tim Teknis Kelompok Tani …….

Materai Rp 10.000,-

Nama
Nama Ketua

Setuju dibayar
Pejabat Pembuat Komitmen

Dr. Liferdi, SP, M.Si


NIP. 19701007 199803 1 001

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
71
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 6. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Belanja (Transfer Uang)

KOP KELOMPOK TANI


SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB BELANJA

Yang bertanda tangan di bawah ini:


1. Nama Kelompok : …………..
2. Nama Ketua Kelompok : …………..
3. Alamat Kelompok : …………..
4. Nama Bantuan : Bantuan Fasilitasi Green House dan Sarana Pendukung
Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar Ekstensifikasi
Berdasarkan Surat Keputusan Nomor……………… dan Perjanjian Kerjasama
Nomor………………. mendapatkan Bantuan Fasilitasi Green House dan Sarana Pendukung
Budidaya Krisan/Anggrek/Mawar Ekstensifikasi sebesar ………………
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Sampai dengan bulan …….. telah menerima pencairan Tahap ke-I (satu) dengan nilai
nominal sebesar ………………(…….), dengan rincian penggunaan sebagai berikut :
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................... ( ..... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................... ( ..... )
c. Jumlah total sisa dana : .................... ( ..... )
2. Persentase jumlah dana bantuan yang telah digunakan adalah sebesar 70% (Tujuh
Puluh Persen).
3. Bertanggung jawab penuh atas pengeluaran yang telah dibayar lunas kepada yang
berhak menerima.
4. Bersedia menyimpan dengan baik seluruh bukti pengeluaran belanja yang telah
dilaksanakan.
5. Bersedia untuk dilakukan pemeriksaan terhadap bukti-bukti pengeluaran oleh aparat
pengawas fungsional Pemerintah.
6. Apabila di kemudian hari, pernyataan yang saya buat ini mengakibatkan kerugian
Negara maka saya bersedia dituntut penggantian kerugian negara dimaksud sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.

……….., ………… 2022


Ketua Kelompok Tani ………..

Materai Rp 10.000

(……….…..)

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
72
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 7. Permohonan Pembayaran (Transfer Uang)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI

….….., ……. 2022


Nomor :
Perihal : Permohonan Pembayaran

Kepada Yth :
Pejabat Pembuat Komitmen
Kegiatan ............................
di -
Jakarta

Sesuai dengan Surat Perjanjian Kerjasama Nomor : .................... tanggal ............ 2022 tentang
pemanfaatan dana bantuan pemerintah berupa uang dalam rangka Kegiatan …………..
Tahun Anggaran 2021, kami Penerima manfaat, , dengan ini mengajukan permohonan
pencairan dana sebesar Rp…… (……………) sesuai dengan Rencana Usulan Kegiatan
(RUK).
Selanjutnya dana tersebut akan digunakan sesuai dengan lingkup pekerjaan sebagaimana
diatur dalam Surat Perjanjian Kerjasama yang telah ditandatangani dan dana tersebut
mohon dapat ditransfer ke rekening Bank kami Nomor : …………. atas nama Penerima
manfaat.
Demikian kami sampaikan, atas persetujuannya kami ucapkan terima kasih.

Mengetahui,
Kepala Dinas Pertanian Penerima manfaat
Propinsi/Kabupaten …………………..

Ir. ………………. …………………………


NIP ………………… Jabatan

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
73
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 8. Pakta Integritas (Transfer Uang)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


PAKTA INTEGRITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ............................
No.KTP : ..............................
Alamat : ...............................
Jabatan : ..............................
Bertindak untuk dan atas nama Dinas Pertanian/kelompok Tani ...................... dalam rangka
peggunaan dana Pada Kegiatan ........................................... dari Direktorat Jenderal Hortikultura
Kementerian Pertanian Tahun 2021, dengan ini menyatakan bahwa :
1. Tidak akan melakukan KKN dan akan mengikuti semua aturan dan pedoman
yang berlaku dalam proses penyaluran dan penggunaan dana pada
Kegiatan...................................
2. Akan melaksanakan kegiatan secara sungguh-sungguh, transparan dan bertanggung
jawab memberikan hasil kerja terbaik mulai dari persiapan, pelaksanaan, dan
penyelesaian pekerjaan/kegiatan sesuai RUK dan SPK yang telah kami tandatangani;
3. Apabila saya dan anggota kelompok melanggar hal-hal yang telah dinyatakan dalam
PAKTA INTEGRITAS ini, maka saya dan anggota kelompok bersedia dikenakan sanksi
administrasi serta dituntut ganti rugi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

................., ....... 2022 Mengetahui,


Penerima Manfaat Kepala Dinas Pertanian.........

Materai Rp. 10.000



…………………………. ……………………………
NIP/NIK NIP………………

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
74
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 9. Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak (Transfer Uang)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI

SURAT PERNYATAAN TANGGUNG JAWAB MUTLAK

Yang bertandatangan di bawah ini:


Nama : ………………………
Jabatan : Kepala Bidang/Ketua Kelompok Tani ………………., selaku
penanggung jawab keuangan untuk mendukung Kegiatan
............................. dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Dinas
Pertanian/Kelompok Tani …………………..
Alamat : ..................................

Dengan ini menyatakan dengan sesungguhnya :


1. Dengan penuh rasa tanggungjawab, kami siap menerima Bantuan Pemerintah
berupa Uang sebesar Rp. ………………..,- (…………….. rupiah) untuk Kegiatan ........
..........................
2. Apabila di kemudian hari terdapat kesalahan, penyalahgunaan penggunaan dana
kegiatan tersebut dan pelaksanaan kegiatan tidak sesuai dengan ketentuan yang
mengakibatkan kerugian Negara maka saya bersedia mengganti kerugian Negara
dimaksud dengan menyetor ke Kas Negara.
3. Untuk itu kami bersedia bertanggungjawab secara Hukum apabila kami tidak
sanggup melaksanakan ketentuan pada diktum nomor 1 dan 2.

Demikian Surat Pernyataan Tanggung Jawab Mutlak ini saya buat dengan sebenar-
benarnya untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

………………., …. 2022

Kepala Dinas Pertanian,


………………………… Penerima Manfaat

Materai 10.000
…………………….
NIP. ……………………….
……………………………
NIP/NIK………………………

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
75
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 10. Surat Pernyataan Kesanggupan (Transfer Uang)

KOP DINAS/KELOMPOK TANI


SURAT PERNYATAAN KESANGGUPAN

Yang tertanda tangan di bawah ini:


Nama : ……………………
Jabatan : …………………….
Alamat : ............................
Dalam rangka pelaksanaan Kegiatan ........................ dalam bentuk Bantuan Pemerintah dari
Ditjen Hortikultura TA. 2022 pada Penerima Manfaat, maka dengan ini menyatakan bahwa
bersedia dan sanggup melaksanakan :
1. Secara swakelola, sesuai dengan spesifikasi teknis dan waktu yang ditentukan.
2. Bersedia dan sanggup bertanggung jawab secara formal dan material atas kegiatan
yang kami laksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.
3. Bersedia dan sanggup menyelesaikan kegiatan yang direncanakan.
4. Bersedia dan sanggup untuk memperbaiki/mengganti kembali atas pekerjaan yang
telah dilaksanakan, bilamana pekerjaaan baik sebagian maupun keseluruhan setelah
diadakan pemeriksaan ternyata tidak memenuhi persyaratan yang telah ditentukan.
5. Bersedia dan sanggup menyusun laporan dan dokumen pelaksanaan kegiatan
dengan lengkap dan benar serta siap untuk diaudit sewaktu-waktu.

Demikian surat pernyataan kesanggupan ini dibuat dengan sebenarnya, dalam keadaan
sadar dan tidak dibawah tekanan.

………………., …. 2022
Yang Menyatakan
Penerima Manfaat

(…………………..)

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
76
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 11. Format Laporan Kemajuan Pekerjaan (Transfer Uang)

<KOP SURAT>

LAPORAN KEMAJUAN PENYELESAIAN PEKERJAAN


NOMOR...............................

Pada hari ini ....................... tanggal ....................... bulan ............... tahun................, yang bertanda
tangan dibawah ini:

Nama : ..................................................
Jabatan : Pimpinan Lembaga ....................
Alamat : ..................................................

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:

Berdasarkan Surat Keputusan Nomor ..................... dan Perjanjian Kerjasama nomor


...................... mendapatkan bantuan ................ berupa .............. dengan nilai bantuan sebesar
............. ( ...... ).
1. Sampai dengan tanggal ........................, kemajuan penyelesaian pekerjaan ...............
sebesar.................%.
2. Apabila di kemudian hari, atas laporan penyelesaian pekerjaan yang telah dibuat
mengakibatkan kerugian Negara, maka saya bersedia untuk dituntut penggantian
kerugian negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Demikian Laporan Kemajuan Penyelesaian Pekerjaan ini dibuat dengan sebenarnya untuk
dipergunakan sebagaimana mestinya.

.........................................
Pimpinan/Ketua Lembaga .......

Materai
Rp. 10.000

.........................................

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
77
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 12. Contoh Format BAST (Transfer Uang)

<KOP SURAT>
BERITA ACARA SERAH TERIMA
NOMOR..................................
Pada hari ini ...................... tanggal ................... bulan ................. Tahun................. yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : ........................................................................
Jabatan : Pimpinan/Ketua .............................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KESATU
Nama : ........................................................................
NIP : ........................................................................
Jabatan : PPK Satker ......................................................
Alamat : ........................................................................
Yang selanjutnya disebut sebagai PIHAK KEDUA

Dengan ini menyatakan sebagai berikut:


1. PIHAK KESATU telah melaksanakan penyelesaian pekerjaan berupa .............................
sesuai dengan Surat Keputusan Nomor ............... dan Perjanjian Kerjasama Nomor .............
2. PIHAK KESATU telah menerima dana bantuan dari PIHAK KEDUA dan telah dipergunakan
untuk keperluan pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan Perjanjian Kerjasama, dengan
rincian sebagai berikut:
a. Jumlah total dana yang telah diterima : .................... ( ..... )
b. Jumlah total dana yang dipergunakan : .................... ( ..... )
c. Jumlah total sisa dana : .................... ( ..... )
3. PIHAK KESATU menyatakan bahwa bukti-bukti pengeluaran dana bantuan .................
sebesar ................ ( ..... ) telah disimpan sesuai dengan ketentuan untuk kelengkapan
adminitrasi dan keperluan pemeriksaan aparat pengawas fungsional.
4. PIHAK KESATU menyerahkan kepada PIHAK KEDUA, dan PIHAK KEDUA menerima dari
PIHAK KESATU berupa .................. dengan nilai ........................
5. PIHAK KESATU telah menyetorkan sisa dana bantuan ke Kas Negara sebesar...................
sebagaimana Bukti Penerimaan Negara (BPN) *).
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani
oleh para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaiman
mestinya.

PIHAK KESATU PIHAK KEDUA

............................. PPK Satker................


............................. NIP ...........................

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
78
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 13. Format Petunjuk Pelaksanaan di Daerah (Satker Provinsi atau


Satker Kabupaten/Kota)

A. Kata Pengantar
B. Daftar Isi
C. Pendahuluan
- Latar Belakang
- Tujuan dan Sasaran
- Indikator Kinerja (Output, Outcome, Benefit, Impact)
D. Pelaksanaan
- Identifikasi/Verifikasi/Koordinasi/Sosialisasi
- Fasilitasi Bantuan Kepada Petani
(mulai dari CPCL sampai dengan distrubusi dan penanaman)
- Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan
E. Penutup

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
79
80
Lampiran 14. Outline Laporan Perjalanan Dinas Output Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura

Laporan Perjalanan Dinas Output Peningkatan Produksi Buah dan Florikultura TA. 2022

Hari/Tanggal/ Permasalahan Rekomendasi Tindak


Kegiatan Pihak yang Terlibat Hasil
Tempat Lanjut

.....(lokasi)......, (tanggal - bulan - tahun)


Pelapor (Petugas Pelaksana)


( ...................................... )
NIP. ...............................

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
Catatan:
Lampirkan dokumentasi/foto (menggunakan aplikasi kamera yang dilengkapi fitur penentu titik koordinat, ketinggian tempat dan
waktu kejadian selama pelaksanaan perjalanan)
dan dokumen-dokumen penting lainnya
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 15. Outline Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pertemuan/Sosialisasi/


Workshop/Bimtek

1. Latar Belakang

2. Tujuan dan Sasaran


2.1. Tujuan
2.2. Sasaran

3. Pelaksanaan Kegiatan

4. Hasil Pelaksanaan Kegiatan

5. Permasalahan

6. Kesimpulan

7. Saran dan Tindak Lanjut

8. Lampiran
- Dokumentasi Kegiatan
- Materi
- Daftar Hadir

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
81
82
Lampiran 16. Matrik Laporan Bulanan

LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN KEGIATAN/OUTPUT


PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TA. 2022

Periode Bulan .................................. 2022

Sub Output/Komponen Anggaran (Rp) Rencana


Sub Output/ Perkembangan Perma-
No Target Volume Realisasi Tindak
Tahapan Kegiatan PAGU Realisasi Kegiatan salahan
Vol Satuan Vol Satuan Lanjut
Contoh:
1. Pengadaan Penyusunan
Spesifikasi
Barang : Pupuk
Organik
2. Penanaman Pembuatan
Lubang Tanam

.....(lokasi)......, (tanggal - bulan - tahun)


Pelapor (Petugas Pelaksana/PPK)

( ...................................... )
NIP. ...............................

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
Catatan:
Lampirkan dokumentasi/foto (menggunakan aplikasi kamera yang dilengkapi fitur penentu titik koordinat, ketinggian tempat dan waktu
kejadian selama pelaksanaan perjalanan) dan dokumen-dokumen penting lainnya
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA
DIREKTORAT BUAH DAN FLORIKULTURA

Lampiran 17. Outline Laporan Akhir Kegiatan

OUTLINE LAPORAN AKHIR KEGIATAN

RINGKASAN EKSEKUTIF
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan
1.3 Sasaran
1.4 Ruang Lingkup

II. CAPAIAN KINERJA KEGIATAN PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TA.
2022
(Berisi penjelasan mengenai capaian fisik dan keuangan Sub Output Kegiatan)
1.1 Capaian Kinerja Kawasan Buah dalam Bentuk Kampung Buah
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
a) Capaian Realisasi Kampung Pisang
b) Capaian Realisasi Kampung Jeruk
c) Capaian Realisasi Kampung Buah Lain
d) Capaian Realisasi Kampung Durian
e) Capaian Realisasi Kampung Mangga
f ) Capaian Realisasi Kampung Lengkeng
g) Capaian Realisasi Kampung Alpukat
h) Capaian Realisasi Kampung Manggis
i) Capaian Realisasi Prasarana Budidaya Buah dan Florikultura
3) Tahap Monitoring dan Evaluasi
1.2 Capaian Kinerja Kawasan Florikultura
1) Tahap Persiapan
2) Tahap Pelaksanaan
a) Capaian Realisasi Kawasan Florikultura Lain
b) Capaian Realisasi Kawasan Krisan
c) Capaian Realisasi Kawasan Anggrek
3) Tahap Pemantauan/Monitoring dan Evaluasi
III PERMASALAHAN, TANTANGAN DAN SOLUSI TINDAK LANJUT
1.1 Permasalahan
1.2 Rekomendasi
1.3 Solusi Tindak Lanjut
IV PENUTUP
Lampiran

PETUNJUK TEKNIS PENINGKATAN PRODUKSI BUAH DAN FLORIKULTURA TAHUN ANGGARAN 2022
83

Anda mungkin juga menyukai