Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN STUDI LAPANGAN ( FIELDTRIP )

STRATEGI PENGEMBANGAN BISNIS TANAMAN ANGGREK


KEBUN ANGGREK, TIGA DOLOK

OLEH: KELOMPOK 25
YUSRIZAL IRWANTO SIBORO 188220080
ASHAR MARTUA NASUTION 188220081
SAILLAH AZMA TAMPUBOLON 188220083
YENIKA BR S MILALA 188220084
YOBEN MANULLANG 188220085

DOSEN PEMBIMBING LAPANGAN:


MITRA MUSTIKA LUBIS, SP, M.Si
NIDN: 0127057501

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS MEDAN AREA
2022
HALAMAN PENGESAHAN

LAPORAN STUDI LAPANGAN ( FIELDTRP )


PROSPEK BISNIS TANAMAN OBAT DI INDONESIA
PT SOCFIN INDONESIA

Oleh : Kelompok 25

Yusrizal Irwanto Siboro 188220080


Ashar Martua Nasution 188220081
Saillah Azma Tampubolon 188220083
Yenika Br S Milala 188220084
Yoben Manullang 188220085

Fieldtrip diselenggarakan pada hari kamis, 22 Desember 2022.


Laporan fieldtrip ini sudah direvisi dan disetujui untuk diserahkan.

Dosen Pembimbing Lapangan :

(Mitra Mustika Lubis, SP, M.Si)


NIDN: 0127057501

Mengetahui ketua pelaksana studi lapangan/


Dekan fakultas pertanian wakil dekan bidang inovasi,
Kemahasiswaan dan alumni
Dr. Ir. Zulheri Noer, MP Indah Apriliya, S.P., M.Si
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
studi lapangan (fieldtrip) ini dengan judul “Startegi Pengembangan Binis Tanaman
Anggrek”
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih dan rasa
hormat kepada:
1. Bapak Dr. Ir. Zulheri Noer, MP selaku Dekan Fakultas Pertanian Universitas
Medan Area
2. Ibu Indah Apriliya, S.P., M.Si selaku Wakil Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Medan Area

3. Ibu Mitra Mustika Lubis, SP, M.Si selaku dosen pembimbing lapangan yang
telah membimbing dalam penyelesaian laporan studi lapangan ini.

4. Bapak dan Ibu dosen Program Studi Agribinis yang telah membimbing dalam
penyelesaian laporan studi lapangan ini.
5. Teman-teman satu kelompok yang ikut berpartisipasi dalam menyelesaikan
laporan studi lapangan ini.

Semua pihak yang telah membantu selama penyusunan laporan studi lapangan ini
yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu. Penulis menyadari bahwa laporan
studi lapangan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan
laporan studi lapangan ini. Dan penulis berharap semoga laporan studi lapangan ini
dapat bermanfaat bagi semua pihak pembaca dan khususnya bagi penulis.

Penulis

Kelompok 25

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................................ii
PENDAHULUAN..................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Tujuan.....................................................................................................................5
1.3 Manfaat...................................................................................................................5
1.4 Ruang Lingkup.......................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................6
2.1 Sejarah Perusahaan...............................................................................................6
2.2 Aspek Sosial Budaya Perusahaan.........................................................................6
2.3 Aspek Lingkungan Perusahaan..................................................................................7
2.4. Konsep Manajemen Strategi....................................................................................7
2.5 Konsep Pengembangan Bisnis..................................................................................7
METODOLOGI FIELDTRIP..............................................................................................9
3.1 Waktu dan Tempat......................................................................................................9
3.2 Prosedur Pelaksanaan..................................................................................................9
3.2.1 Listening and Survey...............................................................................................9
3.2.2 Kunjungan dan Pendamping..................................................................................9
3.2.3 Kegiatan Pelaksanaan..............................................................................................9
3.2.3 Partisipasi Peserta Dan Pembimbing...................................................................10
HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................................................11
4.1 Jenis-Jenis Tanaman Anggrek.................................................................................11
4.2 Strategi Pengembangan Bisnis Tanaman Anggrek................................................12
4.3 Ancaman Pendatang Baru........................................................................................14
KESIMPULAN DAN SARAN............................................................................................15
5.1 Kesimpulan................................................................................................................15
5.2 Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................16
DOKUMENTASI.................................................................................................................17

ii
iii
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Fieldtrip adalah sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang dikenal sebagai
perjalanan perkuliahan. Pengertian lainnya adalah perjalanan oleh sekelompok orang
ke tempat yang jauh dari lingkungan yang normal mereka. Tujuan perjalanan
biasanya untuk penelitian pendidikan, non-eksperiment atau untuk menyediakan
mahasiswa dengan pengalaman luar kegiatan sehari-hari. Dalam kegiatan fieldtrip
kali ini, mahasiswa pertanian dalam melakukan kegiatan mengenal dan praktek
budidaya tanaman anggrek yang bertempat di Kebun Anggrek, Tiga Dolok.

Subsektor hortikultura mempunyai potensi yang sangat besar untuk


dikembangkan dan merupakan salah satu kegiatan ekonomi produktif yang dapat
diharapkan sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru. Fokus perhatian pemerintah
terhadap pembangunan pertanian ini mulai beralih untuk mengembangkan komoditas
hortikultura. Dalam rangka memanfaatkan peluang dan keunggulan komparatif
berupa iklim yang bagus, tanah yang subur, tenaga kerja yang banyak, serta lahan
yang cukup untuk komoditas ini guna meningkatkan nilai tambah mulai dari kegiatan
produksi, pengolahan hasil sampai pada pemasaran yang maksimal.
Salah satu komoditi hortikultura yang sangat berperan penting untuk menambah
nilai keindahan dan kelestarian lingkungan adalah tanaman hias. Tanaman hias
merupakan komoditas yang prospektif untuk dikembangkan, tidak saja berpeluang
dipasarkan di pasar domestik tetapi juga terbuka untuk ekspor. Peningkatan
permintaan akan tanaman hias tidak kurang dari 10% per tahunnya. Meningkatnya
permintaan ini sejalan dengan meningkatnya kesejahteraan masyarakat yang
memberikan peluang besar untuk pengembangan skala usaha dan pemasaran tanaman
hias. Dengan meningkatnya permintaan tanaman hias di dalam dan di luar daerah,
maka pemanfaatan tanaman hias itu sendiri perlu diarahkan untuk usaha agribisnis
dengan nilai jual yang tinggi dan mampu memenuhi permintaan dari konsumen

1
tanaman hias pada umumnya. Salah satu agribisnis tanaman hias yang mempunyai
potensi untuk dikembangkan adalah agribisnis anggrek.
Anggrek merupakan sejenis tumbuhan berbunga yang mempunyai lebih banyak
jenis daripada keluarga tanaman bunga–bungaan lainnya. Para ahli tumbuh –
tumbuhan berkeyakinan anggrek mempunyai lebih dari 25.000 spesies yang tersebar
di seluruh dunia. Tetapi karena kerusakan hutan menyebabkan banyak kehilangan
spesies yang belum dikenali dan tidak tahu dengan pasti berapa jumlahnya. Di dalam
family Orchidaceae ada 5000 jenis anggrek yang tumbuh di Indonesia dengan rincian
sebanyak 1.327 jenis tumbuh di pulau Jawa dan selebihnya tumbuh di pulau
Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Irian Jaya, dan pulau lainnya (Direktorat Bina
Produksi Hortikultura, 2003).
Menurut Lestari (1985) untuk menilai bunga anggrek terdapat tiga kriteria yaitu
bentuk, warna, dan sifat karakteristik bunga. Adapun warna bunga mempengaruhi
kualitas, harga bunga dan cepat tidaknya bunga itu terjual. Anggrek juga tanaman
yang dapat tumbuh dibeberapa daerah musim, tergantung dengan jenis anggrek yang
akan dibudidayakan, dan memerlukan pancaran sinar matahari yang berbeda antara
anggrek satu dengan anggrek jenis lainnya.
Seiring waktu berjalan, kebutuhan masyarakat akan keindahan tanaman terus
meningkat. Tanaman memiliki bunga yang dulunya hanya tumbuh liar sekeliling
rumah ataupun di hutan kini menjadi daya tarik yang sangat menjanjikan sehingga
mulai dibudidayakan. Salah satu tanaman yang memiliki keindahan bunga dan sering
dibudidayakan yakni jenis bunga anggrek.
Anggrek termasuk dalam family Orchidaceae. Dalam bahasa Yunani, kata
“Orchid” berasal dari Orchis yang berarti testicle atau buah zakar. Pada zaman
dahulu, anggrek biasa diidentikkan dengan keberadaan pria, baik warna, bentuk,
bahkan strukturnya. Anggrek juga melambangkan kesuburan dan kejantanan. Mereka
beranggapan jika mengonsumsi anggrek muda, seorang bisa memiliki anak laki-laki
dan jika mengonsumsi anggrek tua melahirkan anak perempuan (Parnata, 2007).
Family anggrek merupakan salah satu kelompok terbesar diantara tumbuhan
lainnya di dunia. Anggrek termasuk keluarga besar dari kelompok (subdivisi)

2
tanaman berbunga atau berbiji tertutup (angiospermae), kelas tanaman berbiji tunggal
(monocotyledon), ordo orchidales, dan family orchidaceae (anggrek-anggrekan).
Family ini dapat dibagi menjadi lima subfamily, 16 tribe (suku), dan 28 subtribe
(subsuku). Menurut para ahli,di dunia ada 50.000 jenis spesies anggrek alam yang
terhimpun dalam 1.200 genus (Induk atau jenis marga). Diantara jenis-jenis anggrek
tersebut, ada yang terbagi lagi menjadi beberapa subspecies atau lebih dikenal dengan
nama varietas (Parnata, 2007).
Sejak zaman dahulu bunga telah digunakan manusia sebagai alat untuk
mengungkapkan perasaan dari perasaaan senang, sedih, cinta damai, hingga
persahabatan. Karenanya banyak kegiatan dan suasana yang dilambangkan dengan
bunga untuk menambah kesahduan. Kegiatan atau suasana penting yang sering
menggunakan hiasan bunga diantaranya pesta perkawinan, upacara kematian,
tunangan, upacara adat, dan saat seseorang mengungkapkan rasa cinta. Jenis dan
warna bunga sangat menentukan ungkapan apa yang kita ingin kita sampaikan
(Parnata, 2007).
Selain dimanfaatkan sebagai tanaman untuk mengungkapkan perasaan, bunga
juga merupakan salah satu jenis tanaman yang paling banyak dimanfaatkan sebagai
tanaman hias. Bunga banyak ditanam dikebun-kebun, halaman rumah, pot, bahkan di
dalam ruangan sebagai dekorasi. Bukan hanya karena wanginya bunga banyak
digunakan sebagai hiasan, tetapi juga karena warna dan bentuknya. Ruangan yang di
dalamnya terdapat bunga akan tampak asri, sejuk, dan nyaman.
Tanaman anggrek memiliki keindahan beragam dan tetap segar dalam jangka
waktu yang lama. Anggrek juga memberikan andil yang besar pada bisnis
perdagangan Florikultur di Indonesia dan dunia. Implikasinya, selain namanya lebih
terkenal, anggrek Indonesia juga menyumbang pemasukan yang cukup besar bagi
pelaku bisnis anggrek dan devisa Negara.
Prospek bisnis anggrek di Indonesia masih jauh dari permintaan pasar karena dari
segi produksi masih kurang. Bahkan, kebutuhan dalam negeri masih banyak yang
didatangkan dari luar negeri. Tanaman anggrek banyak dibeli untuk hiasan rumah,
baik oleh kolektor, pecinta, maupun pembeli biasa. Data statistik hortikultura terbaru

3
menunjukkan daerah konsumen terbesar anggrek, terutama anggrek potong adalah
DKI Jakarta. Daerah ini hampir menyerap 70% produksi anggrek nasional.
Selebihnya adalah kota-kota besar seperti Bandung, Yogyakarta, Surabaya dan
Medan. Di kota-kota besar tersebut anggrek potong sering dijadikan hiasan, terutama
untuk dekorasi atau hiasan rumah, hotel, tempat wisata,serta untuk ucapan
selamatpernikahan dan ulang tahun. Akan tetapi, Permintaan pasar DKI masih belum
dapat dipenuhi oleh produksi nasional. Permintaan konsumen DKI Jakarta yang
tidak dapat dipenuhi mencapai 30-45% (Parnata, 2007).
Berdasarkan informasi pusat data dan sistem informasi pertanian mengenai
proyeksi penawaran anggrek di Indonesia 2015-2019, menunjukkan adanya
peningkatan. Peningkatan proyeksi penawaran anggrek merupakan representasi dari
fungsi produksi, namun terbatasnya komoditas anggrek, maka perhitungan biaya
produksi dilakukan dengan analisis deret waktu (time series). Data hasil proyeksi
penawaran anggrek Indonesia 2015-2019 yang di tunjukkan tabel (Puslithorti, 2015).
Menurut Porter (Kotler, 2005), perusahaan-perusahaan yang menggunakan
strategi yang sama yang membididk pasar sasaran yang sama membentuk kelompok
strategi. Perusahaan yang paling baik melaksanakan strategi tersebut akan
memperoleh laba yang paling besar. Sebaliknya perusahaan yang tidak menerapkan
strategi pemasaran dan berusaha baik pada semua dimensi strategi akan mengalami
hambatan dalam setiap aktivitas lini bisnisnya. Internasional Harvester terdepak dari
bisnis peralatan pertanian karena dia tidak bisa memperlihatkan diri di industri itu
sebagai perusahaan dengan biaya terendah, nilai yang dipikirkan yang tertinggi, atau
pelayanan yang sangat baik bagi sejumlah pasar. Banyak perusahaan yakin bahwa
mereka dapat menang dengan menjalankan aktivitas yang sama secara lebih efektif
daripada pesaing mereka, namun pesaing dapat dengan cepat meniru perusahaan yang
beroperasi secara efektif dengan menggunakan pihak lain sebagai tolak ukur kinerja
(benchmarking) dan alat-alat lain. Karena itu, menurunkan keunggulan efektivitas
operasional.
Porter mendefenisikan strategi sebagai “penciptaan posisi yang unik dan bernilai
yang mencakup serangkaian kegiatan yang berbeda. “Perusahaan dapat mengklaim

4
bahwa ia memiliki strategi ketika ia “melakukan kegiatan-kegiatan yang berbeda
dengan pesaing-pesaing atau melakukan kegiatan yang sama dengan cara yang
berbeda”. Sangat penting perusahaan untuk merumuskan strategi pemasarannya agar
dapat mengembangkan perusahaannya jauh lebih baik dengan capaian-capaian yang
diinginkan (Kotler, 2005).

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari laporan ini sebagai berikut :

1. Agar mahasiswa mengetahui berbagai jenis tanaman anggrek


2. Agar mahasiswa mengetahui strategi yang digunakan dalam pengembangan
bisnis tanaman anggrek
3. Agar mahasiswa mengetahui bagaimana prospek bisnis tanaman anggrek.

1.3 Manfaat
Terdapat manfaat pada laporan ini diantaranya bagi penelitinya sendiri, bagi
masyarakat, dan bagi pendidikan. Manfaatnya yaitu:
1. Bagi Peneliti, laporan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman
penulis mengenai tanaman anggrek. Penulis pun dapat mengetahui berbagai
jenis tanaman anggrek, teknik pembudidayaannya serta strategi dalam
mengembangkan bisnis anggrek tersebut.
2. Bagi Masyarakat, dapat lebih mengetahui cara atau strategi jika ingin
memulai usaha pada tanaman anggrek tersebut. Masyarakat dapat lebih
mengeksplor tanaman anggrek tersebut dengan informasi identifikasi
tumbuhan, selain memiliki nilai estetika, tanaman ini dapat berdaya guna
sebagai bahan yang bernilai ekonomis.
3. Bagi Pendidikan, hasil laporan ini dapat menambah wawasan. Hasil laporan
ini dapat dijadikan referensi oleh dosen dan mahasiswa.

5
1.4 Ruang Lingkup
Kegiatan studi lapangan (field trip) mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas
Medan Area di Kebun Anggrek, Tiga Dolok selama satu hari. Adapun kegiatan nya
yaitu mengenal berbagai macam jenis tanaman anggrek dan praktek secara langsung
dalam pembibitan tanaman tersebut.

6
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Perusahaan


Kebun Anggrek Tiga Dolok berdiri sejak tahun 2001 merupakan usaha pribadi
milik Bapak alm. Pandapotan Pane dan sekarang dikelola oleh anak-anaknya. Kebun
ini dibangun karena hobi dari bapak dan ibu yang sangat menyukai anggrek
kemudian bapak menilai tanaman anggrek ini adalah komoditas yang bernilai
ekonomi dan memiliki peluang yang baik untuk dibudidayakan.
Letak geografis kebun anggrek tiga dolok terletak di sepanjang jalan lintas tengah
Sumatera yang menjadikan daerah ini mudah dijangkau. Letak geografis dan
iklimnya sesuai bagi pertumbuhan ideal tanaman anggrek. Kebun anggrek tiga dolok
ini memiliki 5 jenis koleksi anggrek yang dibudidayakan, diantaranya yaitu Anggrek
Dendroblum, Anggrek Bulan (Phalaenopsis), Cattleya, Vanda, Oncidium.

2.2 Aspek Sosial Budaya Perusahaan


Mengajarkan SDM yang terdapat dalam perusahaan untuk komitmen dengan
pekerjaan yang sedang dijalani. Perusahaan selalu menerapkan aturan yang bersifat
disiplin dan tegas bagi karyawan. Budaya disiplin yang tegas inilah yang yang
diterapkan diperusahaan kepada seluruh karyawan. Maupun beberapa pengelola
perusahaan adalah anak-anak dari pemiliki perusahaan, namun sumber daya
manusianya dikelola secara professional dan terdapat kriteria terutama dalam
pembudidayaan tanaman yang memiliki keahlian. Jika tanpa budaya seperti ini, maka
tidak mungkin untuk kabun anggrek di Tiga Dolok ini mampu berkembang dan
bertahan hingga sekarang.

7
2.3 Aspek Lingkungan Perusahaan
Kebun Anggrek Tiga Dolok ini sebagai perusahaan yang turut membuka
lapangan pekerjaan untuk di daerah sekitar perusahaan. Sehingga membantu
masyarakat untuk menemukan mata pencahariannya. Kemudian juga, dikarenakan
banyak pengunjung yang datang, sehingga dapat juga meningkatkan ekonomi yang
disekitar ketika pengunjung memerlukan kebutuhan dan didapatkan melalui pedagang
di daerah tida dolok tersebut. Sehingga kondisi lingkungan sekitar perusahaan dapat
tetap harmonis dan terjaga demia kepentingan bersama (David, 2009)

2.4. Konsep Manajemen Strategi


Strategi adalah sarana bersama dengan tujuan jangka panjang yang hendak
dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi geografis, diversifikasi, akuisisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi, likuidasi, dan usaha
patungan atau joint venture (David, 2009). Strategi merupakan rumusan perencanaan
komprehensif tentang bagaimana mencapai misi dan tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya dengan memaksimalkan keunggulan kompetitif dan memaksimalkan
keterbatasan (Wheelen dan Hunger, 2003).

Menurut David (2009), strategi adalah aksi potensial yang membutuhkan


keputusan manajemen puncak dan sumber daya perusahaan dalam jumlah yang besar.
Strategi mempunyai konsekuensi multifungsional atau multidivisional serta perlu
mempertimbangkan, baik faktor eksternal maupun internal yang dihadapi perusahaan.
Salah satunya adalah kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola
konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Strategi hampir selalu
dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

2.5 Konsep Pengembangan Bisnis


Pengembangan bisnis adalah tentang diskontinuitas membawa ke operasi normal
dari suatu organisasi. Ini tentang membawa, melakukan hal-hal baru atau
mengembangkan organisasi tidak melakukan sebelumnya. Pengembangan usaha
memiliki tingkat yang berbeda. Level tersebut menjadi produk, komersial dan
korporasi. Pada level produk pengembangan bisnis berarti mengembangkan produk

8
atau teknologi baru. Dalam pengembangan simpliest bentuk bisnis di tingkat
komersial berarti Prospeksi yang berarti berburu pelanggan baru di segmen baru atau
pasar baru. Dan tingkat yang terakhir adalah bila organisasi harus memutuskan
apakah untuk membuat atau untuk membeli kompetensi organisasi tertentu kita
memasuki bidang pengembangan bisnis perusahaan. Fokusnya bukanlah pada produk
maupun tingkat komersial tapi bisnis, tingkat keuangan dan hukum.

9
METODOLOGI FIELDTRIP

3.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan fieldtrip ini dilaksanakan pada 22 Desember 2022, jam 08:00 s/d
selesai. Kegiatan ini dilaksanakan di Kebun Anggrek, jalan Lintas Siantar, Jl. Parapat
No.Km. 20, Tiga Dolok, Dolok Panribuan.

3.2 Prosedur Pelaksanaan


3.2.1 Listening and Survey
Pelaksanaan field trip dilakukan dengan metode survey langsung ke lapangan.
Mahasiswa di tuntut untuk mendengarkan terlebih dahulu arahan dan penjelasan
mengenai pengenalan tanaman-tanaman anggrek terutama yang harga jual yang
tertinggi dan paling digemari konsumen, kemudian secara langsung untuk praktek
pemindahan bibit anggrek. Hasil yang ditemukan dilapangan di analisa dalam bentuk
laporan.

3.2.2 Kunjungan dan Pendamping

Kunjungan dilakukan di Kebun Anggrek, Tiga Dolok oleh mahasiswa fakultas


pertanian stambuk 2018 beserta beberapa dosen pendamping Peran dosen
pendamping nantinya mengarahkan mahasiswa selama kegiatan, memberikan
masukan dan memberi penilaian pada laporan field trip.

3.2.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan terbagi menjadi dua, yaitu kegiatan di kampus dan


kegiatan di kampus dan kegiatan selama di Kebun Anggrek, Tiga Dolok. kegiatan
dikampus meliputi presensi, pembagian dosen pendamping, penjelasan singkat dan
arahan oleh Dekan Fakultas Pertanian UMA. Setelah sampai di tempat kegiatan di
lanjutkan dengan arahan oleh perwakilan dari Kebun Anggrek. Pembagian kelompok
kedalam 3 bagian, peninjauan lokasi lansung serta Tanya jawab dan pembuatan

10
laporan. Pada pembuatan laporan setiap kelompok telah di bagikan sub topik yang
sama sehingga diminta kerjsama yang solid pada setiap individu kelompok dengan
topik yang sama.

3.2.3 Partisipasi Peserta Dan Pembimbing


Kegiatan field trip diikuti oleh kurang lebih 200 mahasiswa dengan 6 dosen
pendamping selaku juga sebagai dosen pembimbing, adapun dosen yang turut ikut
mendampingi mahasiswa adalah Ibu Indah Apiriliya, SP, M.Si, Bapak Apip Gunaldi
Dalimunthe, SP, M.Sc, Ibu Mitra Mustika Lubis, SP, M.Si, Ibu Prof. Dr. Ir. Retna
Astuti Kuswardani, MS, Dr, Ibu Nur Asyiah Dalimunthe dan Ibu Raudha Anggraini.
Keberangkatan terdiri dari 5 bus. Tiba dilokasi peserta di sambut oleh sekitar 10
orang petugas/ karyawan sebagai tour guide yang membagi mahasiswa kedalam
setaip 4 kelompok didampingi oleh 1 tour guide.

11
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Jenis-Jenis Tanaman Anggrek


Di Kebun Anggrek, Tiga Dolok memiliki berbagai macam jenis tanaman anggrek dan
dengan harga yang berbeda-beda, antara lain:

NO JENIS ANGGREK SIZE JENIS POT HARGA PERPOT


1 Denrobium Remaja ± 36 cm Soft Pot Rp. 45.000/Rp. 50.000
2 Denrobium Dewasa ± 68 cm Pot No 4 Rp. 70.000/ Rp. 75.000
3 Denrobium Jumbo ± 110 cm Pot No 5 Rp. 80.000/ Rp. 85.000
4 Anggrek Bulan Regular ± 25 cm Soft Pot Uk. 2,5 Rp. 125.000
5 Anggrek Bulan Premium ± 40 cm Soft Pot Uk. 3,5 Rp. 165.000
6 Cattleya Seedling ± 10 cm Pot No 2 Rp. 65.000
7 Catteya Dewasa ± 40 cm Pot No 4 Rp. 150.000
8 Vanda Seedling ± 30 cm Pot Gantung Rp. 65.000
9 Vanda Dewasa ± 43 cm Pot Gantung Rp. 150.000
10 Golden Shower Remaja ± 33 cm Pot No 2 Rp. 35.000
11 Golden Shower Dewasa 45 cm Pot No 4 Rp. 45.000
12 A7 (Sonia Bom) Remaja 36 cm Pot No 2 Rp. 45.000
13 A7 (Sonia Bom) Dewasa 86 cm Pot No 4 Rp. 70.000
14 A7 (Sonia Bom) Jumbo 120 cm Pot No 5 Rp. 150.000
15 RR Remaja 40 cm Pot No 2 Rp. 45.000
16 RR Dewasa 50 cm Pot No 4 Rp. 70.000
17 RR Jumbo 100 cm Pot No 5 Rp. 80.000
Sumber: Data dari Kebun Anggrek, Tiga Dolok

Pihak Manajemen Kebun anggrek melakukan pencatatan stok, pencatatan stok


ini merupakan kegiatan pendataan semua transaksi tanaman yang dilakukan sehari-
hari, baik tanaman yang ditanam berdasarkan identitasnya masing-masing, data
tanaman yang di repotting, input data stok di computer dari aplikasi kasir pintar, data
yang ditransfer ke anggrek medan dan lain-lain. Adapun jenis tanaman anggrek yang
paling digemari oleh konsumen adalah sebagai berikut :

12
a) Anggrek Bulan (Phalaenopsis)
Anggrek inilah yang paling banyak diminati oleh pengunjung, selain
dikarenakan keindahan bunganya, harga anggrek ini di pasaran cukup stabil.
Untuk pertumbuhan anggrek bulan memakan waktu 3-4 bulan untuk memasuki
fase berbunga setelah itu mulai dilakukan pemasangan fondasi kawat untuk
menyanggah spike bunga. Syarat tumbuh anggrek bulan umumnya memerlukan
suhu siang/malam sekitar 25/20°C. Intensitas cahaya juga sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan anggrek. Maka dari itu ada quality control seperti
pengecekan intensitas matahari menggunakan alat bernama lux meter.
Anggrek bulan memerlukan penyiraman dan pemupukan rutin dilakukan
sebanyak dua kali dalam seminggu. Pupuk utama yang digunakan yaitu pupuk
anorganik dengan kandungan NPK 20:20:20. Dikebun anggrek ini menggunakan
pupuk dengan kandungan NPK seimbang agar tanaman mendapatkan suplai hara
yang seimbang baik untuk N, PK, maupun K, Sehingga pertumbuhannya pun ikut
seimbang baik vegetative dan generatifnya.
b) Anggrek Dendrobium
Anggrek Dendrobium merupakan anggrek hibrida, dimana ini banyak
diminati dikarenakan pemeliharaannya relative mudah dan rajin berbunga.
Dendrobium di kebun dimulai dari pembelian bibit dari ukuran ± 7 cm yang dibeli
melalui importer dari Negara Thailand Bangkok. Untuk bibit yang baru datang,
dilakukan perawatan khusus dengan memberikan B1 Thailand untuk
menghilangkan stress pada tanaman. Pada pemupukan pupuk yang digunakan
yaitu yang memiliki nitrat tinggi serta diberikan dengan komposisi NPK
berimbang dan P tinggi.

4.2 Strategi Pengembangan Bisnis Tanaman Anggrek


Faktor-faktor strategi internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan di Kebun
Anggrek, Tiga Dolok antara lain:

A. Kekuatan Kebun Anggrek


1) Pembagian Jobdesk Yang Jelas

13
Kebun Anggrek telah diterapkannya pembagian jobdesk yang jelas pada
setiap pemegang tanggung jawab membuat kinerjanya menjadi lebih efektif.
Selain itu, para pemegang tanggung jawab tersebut juga terpacu untuk
mengexplore kemampuannya sesuai dengan kompetensi yang mereka milki
sehingga dapat menghasilkan output yang optimal pada setiap jobdesk yang
telah menjadi tanggung jawab mereka.
2) Tenaga Kerja yang Berpengalaman
Sumber daya manusia yang berkualitas merupakan salah satu kunci sukses
suatu usaha. Pengalaman yang dimiliki oleh setiap penanggung jawab akan
memberikan dampak positif terhadap kinerja dan proses pengembangan
usaha Maya Orchid, karena perusahaan akan mampu beradaptasi dengan
kondisi lingkungan usaha serta sanggup menghadapi ketatnya persaingan
dalam industri tanaman hias.
3) Pelayanan Terbaik Untuk Konsumen
Istilah “Pembeli adalah Raja” telah diterapkan oleh pihak Kebun Anggrek
sejak usaha ini berdiri. Perusahaan sangat mengutamakan kepuasan dan
kenyamanan konsumen. Oleh karena itu, Kebun Anggrek sangat
mengusahkan agar segala kebutuhan konsumen dapat terpenuhi seperti
tersedianya produk-produk yang memiliki standar kualitas sesuai dengan
kebutuhan konsumen dengan harga yang bersaing. Selain itu, Kebun
Anggrek ini juga mengedepankan kesabaran dan keramahan dalam melayani
konsumen serta mendesain green house dengan sedemikian rupa agar setiap
konsumen yang datang berkunjung merasa nyaman dan berkenan untuk
kembali lagi berbelanja tanaman anggrek di Kebun anggrek, Tiga Dolok.
B. Kelamahan Kebun Anggrek
1) Kebun Anggrek Belum Memiliki Visi Misi dan Tujuan yang Spesifik
Kebun Anggrek hingga saat ini belum memiliki pernyataan secara tertulis,
jelas, dan spesifik mengenai visi, misi, dan tujuan perusahaan. Kondisi tesebut
tidak terlalu mempengaruhi pemilik dan pengelola kebun anggrek untuk tetap
menjalankan dan mengembangkan usahanya. Namun, visi dan misi

14
merupakan nyawa dari hidupnya suatu perusahaan. Oleh karena itu, sangat
penting bagi perusahaan untuk memiliki visi dan misi yang jelas dan tertulis
agar perusahaan dapat berjalan sesuai dengan yang dicita-citakan dan seluruh
SDM perusahaan dapat mengerti dengan jelas seluruh bagian perusahaan.
Adanya pernyataan visi, misi, dan tujuan yang jelas, spesifik, dan tertulis juga
akan memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi usaha jangka pendek,
jangka menengah, dan jangka panjang sehingga perusahaan dapat bertahan
dalam ketatnya persaingan di industri tanaman hias terutama tanaman
anggrek.
2) Sistem Informasi Manajemen yang Masih Sederhana
Penyampaian informasi yang dilakukan antara penanggung jawab perusahaan
masih sangat sederhana, yaitu mengandalakan perbincangan yang dilakukan
secara informal dan pencatatan sederhana berupa informasi mengenai data
stock tanaman anggrek per bulan.

4.3 Ancaman Pendatang Baru


Intensitas persaingan dapat terus meningkat dan menjadi ancaman jika pendatang
baru dapat dengan mudah masuk ke dalam industri. Adanya ancaman pendatang baru
tergantung dari hambatan masuk dan kemampuan para pendatang baru tersebut
merespon hambatan masuk yang ada. Perusahaan perlu melakukan antisipasi dengan
mengenal perusahaan baru yang potensial memasuki pasar dan memonitor strategi
perusahaan baru yang menjadi pesaing, sehingga dapat menentukan langkah apa
yang dilakukan untuk menghadapi pesaing. Menurut Porter (1997), terdapat enam
faktor hambatan masuk bagi pendatang baru ke dalam suatu industri, yaitu skala
ekonomis, diferensiasi produk, kebutuhan modal, biaya peralihan pemasok, akses ke
saluran distribusi dan biaya tidak menguntungkan terlepas dari skala.

15
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Maka, dapat disimpulkan bahwa :

1) Bisnis Tanaman Anggrek ini berkembang dengan memiliki kekuatan dan


kelemahan yang telah dimiliki oleh Kebun Anggrek, Tiga Dolok
2) Kebun anggrek ini mempunyai 5 jenis koleksi anggrek yang dibudidayakan,
diantaranya yaitu Anggrek Dendroblum, Anggrek Bulan (Phalaenopsis),
Cattleya, Vanda, Oncidium.
3) Tanaman anggrek ini memiliki harga yang stabil, dimana tidak terlalu mahal
dan tidak murah.

5.2 Saran
Saran yang dapat diberikan adalah sebaiknya tanaman anggrek ini di setiap
penempatan anggreknya diberikan label nama agar memudahkan pengunjung dan
tidak selalu bertanya mengenai nama jenis anggreknya.

16
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Jenderal Bina Produksi Hortikultura. 2003. Vademekum Anggrek.


Direktorat Tanaman Hias. Jakarta.
David, Fred R. 2009. Manajemen Strategi Konsep. Dono Sunardi, penerjemah;
Jakarta: Salemba Empat. Terjemahan dari: Strategic Management.
Kotler. Philip. 2005. Manajemen pemasaran Edisi Kesebelas: Jakarta: PT. Indeks.
Lestari, S. S. (1985).Mengenal dan bertanam Anggrek. Aneka Ilmu: Semarang.
Parnata. Ayyub S. 2007. Panduan Budidaya dan Perawatan Anggrek. Jakarta:
Agromedia Pustaka.
Puslithorti, 2015. Analisis strategi pengembangan usaha tanaman hias pada PT
Kusuma Floracipta, Taman Anggrek, Ragunan, Jakarta. [skripsi]. Bogor:
Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.
Kotler Philip. 2005, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, PT. Indeks Kelompok Gramedia,
Jakarta.

17
DOKUMENTASI

Beberapa jenis tanaman anggrek di Kebun Anggrek

18
Praktek Memindahkan Bibit dan Mendengarkan Penjelasan Tour Guide

Foto Bersama dengan Tour Guide di Kebun Anggrek, Tiga Dolok

19

Anda mungkin juga menyukai