Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN AKHIR

SEISMOLOGI TG3111

MODUL KE – IV

PENENTUAN HIPOSENTER

Oleh:
Rizal Dwi Febrianto 118120147

Asisten :

Remon 12117119
Lisa Safitri 118120011
Dea Dahlila 118120022
Rosmawati 118120044
Alexander Victoria 118120105
M Rafly Abdillah Noorie 118120168

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2021
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Yang bertanda tangan dibawah ini, asisten pembimbing mata kuliah Seismologi menerangkan
bahwa mahasiswa dibawah ini:

NAMA : RIZAL DWI FEBRIANTO


NIM : 118120147
JURUSAN : TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
PROGRAM STUDI : TEKNIK GEOFISIKA
JUDUL MODUL : PENENTUAN HIPOSENTER

Telah menyelesaikan Laporan Praktikum sebagai syarat kelulusan Praktikum Mata Kuliah
Seismologi dengan baik dan benar

Lampung Selatan, 26 November 2021


Disetujui oleh
Asisten Pembimbing

Alexander Victoria
NIM.118120105

i
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM ............................................................ i


DAFTAR ISI.................................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Pendahuluan ........................................................................................................................ 1
1.2 Tujuan Praktikum.............................................................................................................. 2
BAB II PENGOLAHAN DATA .................................................................................................. 3
2.1 Langkah Kerja..................................................................................................................... 3
2.2 Alat dan Bahan Praktikum ................................................................................................ 3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 4
3.1 Hasil Praktikum .................................................................................................................. 4
3.1.1. Tabel Pengolahan Kemenerusan ................................................................................... 4
3.1.2. Nilai Setiap Iterasi ......................................................................................................... 4
3.1.3. Proses Manual Geiger .................................................................................................... 4
3.2 Pembahasan ......................................................................................................................... 5
BAB IV PENUTUP ....................................................................................................................... 7
4.1 Kesimpulan ......................................................................................................................... 7
4.2 Saran .................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................... 8
LAMPIRAN................................................................................................................................... 9

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Pendahuluan
Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari
dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan adanya lapisan yang patah pada batuan
di kerak bumi. Bentuk energi yang dilepaskan saat terjadinya gempabumi antara lain adalah
energi deformasi dan gelombang. Energi deformasi dapat dilihat pada perubahan bentuk
volume sesudah terjadinya gempa bumi, seperti misalnya tanah naik, tanah turun,
pergeseran batuan, dan lain-lain. Selanjutnya, energi gelombang akan menggetarkan
medium elastis disekitarnya dan menjalar ke segala arah.1

Kecepatan gelombang P (Vp) dan kecepatan gelombang S (Vs), dapat dihitung


dari waktu tiba gelombang P (t,) dan waktu tiba gelombang S (t,). Perbandingan VdV,
dapat di hitung dengan metode Wadati (Subardjo, 199859). Perhitungan perbandingan
Vfls dengan metode Wadati adalah dengan memplot (t,) diplot sebagai absis dan beda
waktu tiba gelombang S dan P atau (s - p) sebagai ordinat.

Teknik sederhana untuk menentukan waktu terjadinya gempa yaitu dengan diagram
Wadati. Pada diagram Wadati ini beda waktu tiba antara gelombang P dan gelombang S
(ts-tp) diplot terhadap waktu tiba gelombang P. Dari hasil ploting bisa ditentukan origin
time gempa bumi dengan cara mendapatkan titik potong ts-tp dengan sumbu x (waktu tiba
gelombang P). Waktu gempa atau origin time (OT) ditentukan dengan menggunakan data
tp dan ts-tp dari sejumlah n stasiun.2

1
Nugroho.2007
2
Letmi D.2006

1
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:
1. Mahasiswa mampu menentukan lokasi gempa dengan menggunakan diagram wadati
untuk kasus tiga lingkaran
2. Mahasiswa dapat menetukan lokasi hiposenter dengan metode grafis dan metode
kalkulasi
3. Mahasiswa dapat menentukan lokasi hiposenter dengan menggunakan metode geiger
4. Mahasiswa dapat mengetahui parameter-parameter yang menyebabkan suatu gempa
dapat terjadi

2
BAB II PENGOLAHAN DATA

2.1 Langkah Kerja


1. Membuka data gempa yang didapat dalam modul tiga dengan menggunkan microsoft
Excell.
2. Memasukan nilai stasiun kedalam data
3. Melakukan perhitungan
4. Melakukan iterasi sebanyak tiga kali
5. Menganalisis nilai yang didapat.

2.2 Alat dan Bahan Praktikum


Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum adalah:
1. Data Gempa
2. Software SeisGram2K70
3. Notepad
4. Microsoft Excel
5. Microsoft Word
6. Java
7. Laptop
8. Pena
9. Kerta HVS

3
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Hasil Praktikum

3.1.1. Tabel Pengolahan Kemenerusan

3.1.2. Nilai Setiap Iterasi

3.1.3. Proses Manual Geiger

4
3.2 Pembahasan

Pada praktikum kali ini membahas tentang Modul 4 tentang penentuan hiposenter
yang bertujuan untuk mengetahui dalam penentuan lokasi gempa dengan diagram wadati
untuk kasus tiga lingkaran yang dimana untuk menentukan hiposenter dari kasus ini ialah
dengan cara menghubungkan 3 garis singgung lingkaran serta menarik garis antar singgung
tersebut, lalu titik perpotongan antara ke tiga garis lurus tersebut didapat nilai episenter,
untuk mendapatkan hiposenter yakni dengan cara menarik garis lurus dari titik perpotongan
tersebut ke arah setengah lingkaran. Didalam metode kalkulasi penentuan hiposenter
didapat dengan menggunakan cross-section raypath. Dalam metode geiger penetuan
hiposenter didapat dengan hasil picking waktu tiba serta melakukan beberapa iterasi
sehingga didapat koefisien parsial waktu tempuh terhadap nilai x dan y sehingga nilai
hiposenter dapat diketahui dengan meyelesaikan solusi dari persamaan nilai koefisien
parsial waktu tempuh x dan y. Adapun parameter yang menyebabkan gempa terjadi yakni
waktu kejadian (origin time) , lokasi episenter, kedalaman sumber gempa , serta nilai
magnitudo.

Nilai yang didapat dari hasil perhitungan yakni dengan stasiun PAL, NGL, BOG,
KARA dengan hasil nilai error setiap iterasi yang berbeda beda, pada iterasi pertama
didapat nilai error x sebesar 1,22; y sebesar 1,04; z sebesar 0,99; hal ini dipengaruhi oleh
nilai tp dan To dari nilai data yang didapat saat melakukan picking pada modul 3, lalu
untuk iterasi ke dua didapat nilai cukup signifikan yakni nilai error x sebesar 0,09; nilai
error y sebesar 4,11; dan nilai error z sebesar 0,03; besaranya nilai error pada y disebabkan
karena nilai pada iterasi pertama dari nilai y yang cukup besar yakni 182,907 hal ini
berbeda jauh dengan nilai x dan z yaktu -492,77 dan 421,35. Untuk iterasi ketiga pun sama
dengan nilai error y yang cukup besar dibanding dengan nilai x dan z.

Pengaruh dari nilai Tp, To dan Ti pada nilai x, y dan z sangatlah berpengaruh
semakin besar selisih nilai antara Tp dan To maka akan menyebabkan nilai nilai dari Dx,
Dy dan Dz serta nilai x, y, dan z cukup besar serta untuk nilai Ti pun akan besar jika nilai
selisih antara nilai Tp dan To cukup jauh.

Banyaknya iterasi yang dilakukan seharusnya akan memperkecil nilai error pada
iterasi yang dilakukan terakhir , sebagai contoh pada iterasi pertama didapat nilai error x
sebesar 1,22; y sebesar 1,04; z sebesar 0,99, sedangkan kedua yakni nilai error x sebesar
0,09; nilai error y sebesar 4,11; dan nilai error z sebesar 0,03, dan untuk iterasi ke tiga
didapat nilai error x 0,03; nilai error y 1,586 dan nilai error z 0,05, dapat dilihat hasil
tersebut merupakan hasil iterasi yang dimana iterasi kedua menyebabkan nilai error pada
nilai y yang cukup besar yang disebabkan karena nilai pada iterasi pertama dari nilai y yang
cukup besar yakni 182,907 hal ini berbeda jauh dengan nilai x dan z yaktu -492,77 dan
421,35.

5
Nilai (O-C) berfungsi untuk mengetahui nilai hiposenter dengan cara mengetahui
nilai dari waktu awal , serta nilai To yang didapat pada diagram wadati, lalu dapat dihitung
dengan waktu temput teroritis pada stasiun x dan z sehingga nanti perlu dilakukan iterasi
untuk mendapatkan nilai T (residual).

Kelebihan dari metode grafis dan kalkulasi ialah lebih akurant dan meyakinkan
dibanding dengan single stasion, serta tidak membutuhkan impuls pertama jelas/clear.
Namun metode ini memiliki kekurangan dalam sebaran stasiun yang baik dengan episenter
berada ditengah ( azimut gap kecil).

6
BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Dari praktikum kali ini dapat disimpulkan bahwa
1. Dimana metode geiger lebih baik dibandingkan dengan metode grafis dan kalkulasi
2. Nilai iterasi pertama akan berpengaruh ke iterasi selanjutnya
3. Semakin besar selisih nilai antara Tp dan To maka nilai nilai dari Dx, Dy dan Dz serta
nilai x, y, dan z cukup besar.
4. Banyaknya iterasi yang dilakukan seharusnya akan memperkecil nilai error

4.2 Saran
Saran dari praktikum kali ini yaitu praktikan diharapkan datang tepat waktu, serta lebih
teliti dalam melakukan picking gelombang.

7
DAFTAR PUSTAKA

Letmi D.2006.Analisis Parameter Elastisitas Batuan(Kerak Bumi) Daerah Sumatera Barat


Dengan Metoda Wadati Berdasarkan Data Gempa SPS-3 BMG Padang Panjang
Tahun 1995-2005.Universitas Negeri Padang.Padang

Nafisah.2013.Penentuan Lokasi Gempa Baru.Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam


Universitas Indonesia.Depok

Nugroho, H., Widiyantoro, S., & Ibrahim, G. 2007. Penentuan Posisi Hiposenter Gempabumi
dengan Menggunakan Metoda Guided Grid Search dan Model Struktur Kecepatan
Tiga Dimensi. Jurnal Meteorologi dan Geofisika

8
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai