Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

SEISMOLOGI TG 3111

MODUL KE – VI
‘MEKANISME FOKUS GEMPA PENDAHULUAN’

Oleh:

Fitria Nur Khikmah 118120130

Asisten :
Rizki Wulandari 1999120420204178
M. Wahid Khoirun Nahar 12117113
Rafiqh Perdana Latif 12117118
Agnez Ridha Zatafatila 12117130
Novia Purnama Suci 12117035

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2020
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
Jalan Terusan Ryacudu, Desa Way Hui, Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan 35365 Telepon :
(0721) 8030188, Email: pusat@itera.ac ,Website: http://www.itera.ac.id

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM

Yang bertanda tangan di bawah ini, Asisten pembimbing mata kuliah Seismologi
menerangkan bahwa mahasiswa di bawah ini :

NAMA : FITRIA NUR KHIKMAH


NIM : 118120130
JURUSAN : TEKNIK MANUFAKTUR DAN KEBUMIAN
PROGRAM S TUDI : TEKNIK GEOFISIKA
JUDUL MODUL : MEKANISME FOKUS GEMPA PENDAHULUAN

Telah meny elesaikan Laporan Praktikum sebagai syarat k elulusan Praktikum Mata Kuliah
Seismologi den gan b aik d an benar.

Lampun g Selatan, 24 Desember 2020


1
Disetujui Oleh,
Asisten Pembimbing

Rizki Wulandari, S.T.


1999120420204178

ii
DAFTAR ISI

COVER
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PRAKTIKUM............................................................. ii
DAFTAR ISI........................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2. Tujuan ........................................................................................................................ 2
BAB 2 PENGOLAHAN DATA................................................................................................ 3
2.1. Langkah Kerja ............................................................................................................ 3
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................................... 5
3.1. Hasil .......................................................................................................................... 5
3.2 Pembahasan................................................................................................................ 6
BAB 4 PENUTUP.................................................................................................................... 8
4.1 Kesimpulan ................................................................................................................ 8
1.2 Saran .......................................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 9

iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Indonesia merupakan daerah yang rawan dari bencana alam yaitu salah satunya adalah
gempa bumi. Hal ini terjadi karena Indonesia secara geologis berada pada jalur rawan
kegempaan yaitu pertemuan 3 lempeng tektonik. Lempeng Samudra Indo -Australia dan
Lempeng Benua Eurasia yang memanjang dari pantai barat Sumatera hingga pantai selatan Jawa
terus ke timur sampai Nusa Tenggara. Adanya proses penunjaman ini Kepulauan Indonesia
terdapat deretan gunung api terutama dari Sumatera, Jawa hingga Nusa Tenggara. Jalur-jalur
penujaman lempeng di Indonesia ini menyebabkan terjadinya gempa tektonik yang bersifat
regional dan dapat mengakibatkan kerusakan yang sangat parah bahkan sampai menyebabkan
terjadinya Tsunami.
Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi dari dalam
bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan adanya lapisan yang patah pada batuan di kerak
bumi. Bentuk energi yang dilepaskan saat terjadinya gempabumi antara lain adalah energi
deformasi dan gelombang. Energi deformasi dapat dilihat pada perubahan bentuk volume
sesudah terjadinya gempa bumi, seperti misalnya tanah naik, tanah turun, pergeseran batuan,
dan lain-lain. Selanjutnya, energi gelombang akan menggetarkan medium. Parameter gempa
bumi adalah waktu kejadian, tempat/lokasi kejadian (lintang, bujur, dan kedalaman) serta
magnitudonya. Gempa bumi terjadi diawali dengan akumulasi stress di sekitar batas lempeng,
sehingga aktifitas gempa banyak terjadi disini. Akumulasi stress ini kemudian dilepaskan dalam
bentuk gempa. Mekanisme terjadinya suatu gempa sering dikaitkan dengan adanya kombinasi
gaya atau stress yang bekerja pada batuan. Kombinasi stress, kompresi, dan dilatasi yang
menyebabkan terjadinya suatu gempa dapat dimodelkan dengan mempelajari polarisasi
gelombang seismik yang terekam pada seismogram komponen vertikal. Me kanisme fokus
adalah suatu model yang menerangkan polarisasi gelombang seismik dan sistem stress yang
bekerja dalam konsep sesar. Dengan mempelajari mekanisme fokus dari sekumpulan gempa
yang terjadi dapat dianalisis system gaya-gaya tektonik yang bekerja di suatu daerah.

1
1.2. Tujuan

Adapun tujuan praktikum kali ini adalah:


1. Mahasiswa mampu mengetahui jenis sesar gempa berdasarkan besarnya magnitudo
dengan metode focal mechanism pada wilayah penelitian.Mahasiswa dapat menentukan
lokasi titik hiposenter dengan menggunakan metode grafis dan metode kalkulasi.
2. Mahasiswa dapat mengetahui nilai dip strike dari gempa bumi.
3. Mahasiswa dapat mengetahui parameter-parameter yang menyebabkan suatu gempa dapat
terjadi.

2
BAB 2 PENGOLAHAN DATA

2.1. Langkah Kerja


Langkah pengerjaan pada praktikum kali ini adalah antara lain:
1. Siapkan alat dan bahan.
2. Tentukan azimuth dan take-off, dengan cara plot azimuth dihitung arah utara searah jarum
jam dan take-off dari titik pusat lingkaran ke arah luar pada schmidt net. (Nilai azimuth
pada tabel dibawah ini angka terakhirnya diubah dengan angka digit terakhir pada NIM).

3. Pada saat memplot take-off tandai dengan membedakan titik antara polarisasi dilatasi bulat
kosong (○), dan kompresi bulat penuh (●).
4. Setelah semua titik azimuth dan take-off diplot, putar-putar schimdt net sehingga kompresi
dan dilatasi terpisah dengan baik.
5. Tariklah garis meridian yang memisahkan zona kompresi dan dilatasi tersebut untuk nodal
pertama dan nodal kedua.
6. Tentukan strike dengan menghitung sudut di titik temu dari N ke E.
7. Tentukan dip dari luar ke pusat lingkaran.
8. Tentukan slip dengan menarik garis dari titik pusat lingkaran ke titik kutub yang terdapat
pada bidang sesar atau nodal tersebut.
9. Tentukan jenis sesar dengan melihat dilatasi dan kompresinya. Jika titik pusat berada pada
daerah dilatasi maka jenis sesarnya adalah sesaru turun dan jika titik pusat berada pada
daerah kompresi maka jenis sesarnya adalah sesar naik.

3
2.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yag digunakan pada saat praktikum adalah:


1. Penggaris
2. Pensil
3. Jangka
4. Lembar Schmidt net
5. Kertas kalkir

4
BAB 3 HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Hasil

Gambar 1. Mekanisme Fokal Gempa

5
3.2 Pembahasan

Pada praktikum modul ini kita menentukan mekanisme sumber gempa dari suatu gempa
bumi menggunakan metode mekanisme fokal. Gempa bumi merupakan peristiwa bergetarnya
bumi akibat pelepasan energi dari dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan adanya
lapisan yang patah pada batuan di kerak bumi. Metode focal mechanism adalah istilah dari
mekanisme sumber gempa bumi yang menjelaskan tentang penjalaran energi gempa di dalam
bumi. Metode focal mechanism dapat memberikan informasi tentang bentuk bidang patahan
(sesar) serta arah slip (Michael, 1987: 357). Serta menggunakan konsep teori kopel ganda untuk
menentukan mekanisme sumber gempa. Sistem pada teori kopel ganda merupakan sistem gaya
yang berpasangan antara gaya regangan (dilatation) dan gaya tekanan (compression).
Focal mechanism dapat ditentukan dari gerak awal gelombang P yang dihasilkan sumber
gelombang dari suatu titik gempa bumi. Gerakan awal gelombang P sangat penting dalam
penentuan bentuk focal mechanism dari suatu titik gempa terhadap stasiunnya. Arah gerakan
pertama dari gelombang P inilah yang kemudian diamati untuk mengetahui focal mechanism,
Hal ini disebabkan karena gelombang P yang paling jelas pembacaanya.
Praktikum ini menggunakan metode proyeksi sama luas (equal area projection technique).
Proyeksi stereografi merupakan cara pendekatan deskripsi geometri yang efisien untuk
menggambarkan hubungan sudut antara garis dan bidang secara langsung, digambarkan dan
dibatasi didalam suatu permukaan bola (sphere). Beachball diagram SMF (Solusi Mekanisme
Fokus) adalah proyeksi stereografi yaitu proyeksi garis atau bidang yang berpotongan dengan
setengan bola bawah ke bidang horizontal. Bidang proyeksi yang digunakan sering juga disebut
sebagai Schmidt net yaitu jaring yang berbentuk lingkaran yang dibuat berdasarkan luas yang
mendekati kesamaan dari jaring yang dihasilkan oleh perpotongan keduanya, sehingga interval
tiap lingkaran akan merata pada setiap kedudukan.
Untuk membuat mekanisme fokal gempa dengan metode Schmidt net didasarkan pada
penentuan dua bidang nodal yang orthogonal (dua bidang sesar), yang memisahkan kuadran
kompresi dan dilatasi pada bola fokus. Titik pada bola fokus ditentukan oleh parameter radius
(r), azimuth (ϕ), dan sudut take-off penjalaran gelombang seismik dari hiposenter ke stasiun.
Ada sebanyak 16 azimuth dan sudut take-off yang diketahui dalam event gempa untuk praktikum
ini. Plotting data polarisasi dari semua stasiun dengan parameter azimuth dan sudut take-off.
Hasil dari plotting semua data tersebut akan menunjukkan dua kuadran hitam (kompresi) dan
dua kuadran putih (dilatasi). Kuadran ini dipisahkan oleh bidang.
6
Setelah dilakukan plotting nilai azimuth dan sudut take-off yang sesuai dengan polarisasi,
buatlah bidang nodal yang akan memberikan informasi bidang sesar, strike dan dip dari garis
nodal yang memisahkan kuadran kompresi dan dilatasi. Hasil yang di dapatkan dari praktikum
berupa beachball yang terbagi menjadi 3 kuadran yang dapat diamati dan menginformasikan
jenis sesar, strike, slip, rake, dip. Sesar yang menyebabkan gempa ini terjadi adalah mekanisme
sesar turun (normal fault). Jenis sesar dapat menginformasikan nilai strike (jurus) Φ, dan dip
(kemiringan) δ. Nilai strike yang didapatkan pada praktikum ini adalah sebesar N85°E yang
dihitung dari utara ke selatan. Dari strike tersebut didapatkan nilai kemiringan bidang sesarnya
atau dip sebesar 50° dan slip sebagai arah geraknya sebesar 40°. Rake (λ) sudut antara garis
horizontal yang sejajar dengan strike dan arah slip. Strike dari sesar ditunjukan pada garis yang
menghubungkan atau perpotongan antara dua great circle. Nilai strike yang didapatkan pada
praktikum ini adalah sebesar N85°E yang dihitung dari utara ke selatan. Serta dari nilai strike
akan didapatkan nilai kemiringan bidang sesarnya atau dip sebesar 50° dan slip sebagai arah
geraknya sebesar 40°. Kemudian didapatkan juga nilai rake (λ) yaitu -40°. Nilai minus pada
rake dikarenakan sudutnya berada pada bagian kuadran dilatasi. Untuk memastikan ketepatan
pembagian kuadran pada beachball dilakukan perhitungan error untuk masing-masing kuadran
yang mana semakin kecil error maka pembagian kuadran sudah benar dengan maksimum error
10%.

7
BAB 4 PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Setelah melakukan praktikum Modul 3 kita dapat menyimpulkan bahwa:

1. Metode focal mechanism adalah istilah dari mekanisme sumber gempa bumi yang
menjelaskan tentang penjalaran energi gempa di dalam bumi.
2. Metode focal mechanism dapat memberikan informasi tentang bentuk bidang patahan
(sesar) serta arah slipKedua metode perhitungan menghasilkan nilai yang berbeda.
3. Mekanisme fokus adalah suatu model yang menerangkan polarisasi gelombang
seismik dan sistem stress yang bekerja dalam konsep sesar.
4. Dengan mempelajari mekanisme fokus dari sekumpulan gempa yang terjadi dapat
dianalisis system gaya-gaya tektonik yang bekerja di suatu daerah.
1.2 Saran
1. Pelajari modul sebelum melakukan praktikum.
2. Siapkan alat dan bahan yang diperlukan saat praktikum agar praktikum dapat berjalan
lancar.
3. Diharapkan teliti saat melakukan plot azimuth dan Take-Off

8
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, S. 2014. Energi Potensial Gempabumi di Kawasan Segmen Mentawai-Sumatera


Barat (0,5 LS – 4,0 LS dan 100 BT – 104 BT). Physics Student Journal, 2 (1): 1-9.

Ozacar, A. A. & S. L. Beck. 2004. The 2002 Denali Fault and 2001 Kunlun Fault Earthquakes:
Complex Rupture Processes of Two Large Strike-Slipe Events. Bulletin of the
Seismological Society of America, 64 (6B): S278- S292.

Plummer, C. C. & D. H. Carlson. 2016. Geophysical Geology. New York: McGraw-Hill


Education.

Supriyadi, Khumaedi, & Fiandralekha. 2013. Studi Kasus Focal Mechanism Solution Gempa Di
Selat Sunda 26 Agustus 2008 Berdasarkan Gerak Awal Gelombang dan Bentuk Gelompang
P. Jurnal Sain dan Teknologi, 11 (1): 83-92

Anda mungkin juga menyukai