Anda di halaman 1dari 13

1

MODUL PERKULIAHAN

U001700010
Kewirausahaan
1
Kreativitas, Inovasi dan Kewirausahaan
Sebagai Kebutuhan Untuk Bertahan. Berfikir
Visioner, Kreatif dan Inovatif.
Mengembangkan Kreatifitas dan Proses
Kreatif Yang Dapat Disesuaikan. Menggali
Kemampuan Diri dan Preferences
Pemanfaatan Tool, Metode dan Sarana
Terkait (Design Thinking)

Dosen : Inggar Saputra, S.Pd., M.Si

Abstrak Sub-CPMK

Pertemuan keempat Mahasiswa mampu mengetahui


menjelaskan kemampuan urgensi dan peran kewirausahaan,
mengadopsi metode, konsep
dari gagasan, merangkum mengurai permasalahan dan
kisah sukses penggiat kebutuhan global yang disesuaikan.
wirausaha, keinginan menjadi
bagian dari sejarah baru dunia
Fakultas Program Studi
kewirausahaan. Tatap Muka Disusun Oleh

04
Tim Kewirausahaan UMB
Psikologi Psikologi
Mengembangkan Kreatifitas
1.1 Mengembangkan Kreatifitas

A. Mengenali hubungan

Banyak penemuan dan inovasi lahir dari cara pandang terhadap suatu
hubungan yang baru dan berbeda antar obyek, proses,bahan,teknologi dan orang.
Seperti mencampurkan aroma bunga melati dengan air teh kemudian dibotolkan
menjadi teh botol yang harum dan segar rasanya.

Untuk membantu meningkatkan kreatifitas, dapat dilakukan dengan


membuang cara pandang yang statis terhadap hubungan orang dan lingkungan.
Sebaliknya diperlukan cara pandang yang baru dan berbeda. Orang yang kreatif
akan memiliki hubungan intuisi tertentu untuk dapat mengembangkan dan
mengenali hubungan yang baru dan berbeda dari fenomena tersebut. Hubungan
ini nantinya dapat memperlihatkan ide produk dan jasa yang baru. Sebagai contoh
kita melakukan Latihan dengan melihat hubungan antara sembako dengan bulan
Ramadhan, kebutuhan konsumen dengan produk yang ada dipasaran, serta
hubungan antara manajer dengan buruh.

B. Mengembangkan perspektif fungsional

Jika dikembangkan lebih lanjut. Kita dapat melihat adanya suatu perspektif
yang fungsional dari benda dan orang. Seorang yang kreatif akan dapat melihat
orang lain sebagai alat untuk memenuhi keinginannya dan dapat membantu
menyelesaikan suatu pekerjaan. Misalnya sering secara tidak sadar kita
menggunakan ujung gunting untuk memasang baut karena obeng yang kita cari
tidak ditemukan. Cara lain kita harus memulainya dari cara pandang yang non
konvesional dan dari perspektif yang berbeda. Sebagai contoh: menggunakan lidi

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
yang biasa sebagai sapu, digunakan sebagai bahan pembuat piring atau nampan,
atau menggunakan akar sebagai pengganti rotan.

C. Gunakan akal

Penelitian terhadap pengguna fungsi otak pada bagian yang terpisah


antara kiri dan kanan telah dilakukan sejak tahun 1950-an dan tahun 1960-an.
Otak bagian kanan dipakai untuk hal seperti analogi, imajinasi dan lain-lain.
Sedangkan otak bagian kiri dipakai untuk kerja seperti analisis, melakukan
pendekatan yang rasional terhadap pemecahan masalah dan lain-lain. Meski
secara fungsi ia berbeda, tetapi dalam pekerjaannya ia harus saling berhubungan.
Proses kreativitas meliputi pemikiran logis dan analitis terhadap pengetahuan.
Evaluasi dan tahap implementasi. Jadi bila kita ingin lebih kreatif. Kita harus
melatih dan mengembangkan kemampuan kedua otak kita tersebut. Contoh
Latihan dapat kita buat sesuai dengan fungsi belahan otak.

D. Hapus perasaan ragu-ragu

Banyak kebiasaan mental yang membatasi dan menghambat pemikiran


kreatif. Sebuah studi menemukan bahwa orang dewasa hanya menggunakan 2-
10 persen potensi kreatifitas yang dimilikinya. Sehingga banyak orang memiliki
kecendrungan membuat penilaian yang cepat terhadap orang ataupun ide-ide[1].

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Kreatif, Inovatif dan Visioner
1.2 Mengembangkan sikap kreatif

1.2 Kreatif

Kreatifitas merupakan daya menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan


perhatian, kemauan, kerja keras dan ketekunan. Melalui proses berpikir kreatif untuk
menciptakan sesuatu yang menuntut pemusatan, perhatian, kemauan, kerja keras dan
ketekunan. Bertolak dari beberapa pendapat para ahli tentang wirausaha tersebut. Dapat
dikatakan bahwa wirausaha adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan
semangat dalam Mengembangkan ide atau gagasan dengan menggunakan sumber daya
yang dimiliki untuk menghasilkan suatu produk dengan memanfaatkan peluang usaha
yang ada serta visi ke depan di bidang usaha. Dengan kata lain seorang wirausaha
adalah orang yang memiliki kemampuan kreativitas dan inovasi untuk menghasilkan
suatu produk di bidang usaha misalnya pada industry kreatif guna mendatangkan
keuntungan.

Ciri ciri berpikir kreatif :

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Selalu bertanya “ Apa ada acara yang lebih baik?”
b) Selalu menantang kebiasaan, tradisi dan kebiasaan rutin
c) Berefleksi (Merenungkan) berfikir dalam
d) Berani bermain mental, mencoba untuk melihat masalah dan perspektif yang
berbeda.
e) Menyadari kemungkinan banyak dari pada satu jawaban yang benar
f) Melihat kegagalan dan kesalahan hanya sebagai jalan untuk mencapai sukses
g) Mengkorelasikan ide-ide yang masih samar terhadap masalah untuk
memecahkan masalah inovatif

1.3 Inovatif

Inovasi lebih dari sekedar ide yang baik suatu gagasan murni memegang peranan
penting, dan pikiran kreatif Mengembangkan menjadi gagasan berharga. Meskipun
demikian terdapat perbedaan yang signifikan antara sebuah ide yang timbul semata dari
spekulasi dan ide yang merupakan hasil pemikiran riset pengalaman dan kerja yang
sempurna hal yang lebih penting. Wirausahawan yang prospektif harus mempunyai
keberanian untuk memberikan sebuah ide melalui tahapan pengembangan.

Menurut Peter Drucker mengatakan inovasi memiliki fungsi yang khas bagi
wirausahawan. Dengan inovasi wirausahawan menciptakan baik sumber daya produksi
baru maupun pengelolaan sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai potensi untuk
menciptakan sesuatu yang tidak ada menjadi ada. Dengan demikian inovasi adalah suatu
kombinasi visi untuk menciptakan suatu gagasan yang lebih baik dan keteguhan serta
dedikasi untuk mempertahankan konsep melalui implementasi. Inovasi terdiri dari tiga
jenis penemuan, pengembangan dan duplikasi.

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Penemuan

Penemuan suatu produk jasa yang benar benar baru dibuat.

b) Pengembangan

Pengembangan suatu produk jasa atau proses yang sudah ada konsep seperti ini
menjadikan aplikasi ide yang telah ada dan berbeda.

c) Duplikasi

Peniruan suatu produk, jasa atau proses yang telah ada. Meskipun demikian
upaya duplikasi bukan semat meniru melainkan menambah sentuhan kreatif untuk
memperbaiki konsep agar lebih mampu memenangkan persaingan. Perpaduan konsep
dan faktor-faktor yang sudah ada menjadi formulasi yang baru. Proses ini meliputi
pengambilan sejumlah ide atau produk yang sudah ditemukan dan dibentuk sehingga
menjadi produk yang dapat diaplikasikan secara baru[2].

1.4 Visioner

Sebagai seorang visioner kamu akan mampu menyusun strategi untuk


merealisasikan bisnis impianmu. Tidak hanya itu, seorang visioner juga memiliki
semangat yang membuat dirinya bisa meyakinkan dunia bahwa apa yang
direncanakannya dapat terwujud.

Seorang visioner memiliki visi dan misi yang jelas dalam setiap tindakannya dan
hal ini sangatlah penting dalam mewujudkan sebuah bisnis. Wawasan seorang visioner
tentang masa depan membuatnya mampu mengambil langkah yang tepat untuk
mewujudkan mimpinya. Seorang visioner bukan terlahir sebagai visioner. Menjadi visioner
adalah sebuah proses yang bisa dipelajari dan dilatih oleh siapa saja.

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
a) Menjalin Hubungan

Langkah pertama menjadi visioner yang mewujudkan bisnis impianmu


adalah dengan menjalin hubungan baik dengan berbagai pihak terkait. Sebelum
orang-orang berbisnis denganmu tentunya kamu harus membuat mereka
menyukaimu dan percaya padamu.

Setelah kamu mendapatkan kepercayaan, kamu dapat menggali lebih


dalam apa yang sebenarnya orang-orang butuhkan apa yang akan membuat
hidup mereka lebih mudah. Kamu harus bisa mencari tahu apa yang mereka
impikan dan juga kesulitan yang mereka hadapi.

Setelah kamu mengetahui semua hal tersebut kamu bisa meyakinkan


mereka bahwa kamu dapat membuat hidup mereka lebih mudah. Dalam proses
kamu membuat bisnismu diterima ini kamu harus bisa menginspirasi orang lain
untuk bergabung denganmu, mempekerjakanmu, atau bahkan berinvestasi pada
bisnismu. Tanpa menjalin hubungan yang baik dan tanpa kepercayaan, kamu
tidak akan bisa mencapai hal-hal tersebut

b) Membangun nilai

Langkah selanjutnya mewujudkan mimpi sebagai seorang visioner adalah


dengan membangun sebuah nilai. Setelah menjalin hubungan dengan baik dan
dan mendapatkan kepercayaan, baru kamu bisa melangkah ke step ini.

Seorang visioner harus bisa meyakinkan bahwa kamu bisa memberikan


nilai lebih dari yang mereka keluarkan. Kamu harus bisa membuat mereka
percaya bahwa mereka mendapatkan keuntungan dari produk atau layananmu.
Cara untuk membangun nilai adalah dengan mengetahui apa yang pelanggan
inginkan.

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Bagaimana cara mengetahui apa yang diinginkan oleh pelanggan?
Seorang visioner tidak akan berasumsi tentang apa yang pelanggan butuhkan dan
tidak akan merasa bahwa ia mengetahui segalanya

Kamu bisa menanyakan apa yang pelanggan inginkan dengan


mengetahuinya secara langsung dari mereka. Kamu bisa melakukan survey di
media sosial, lalu berdiskusi dengan orang sebanyak-banyaknya, dan juga
menanyakan secara langsung pada pelanggan tentang apa yang mereka
butuhkan. Setelah mengetahui apa yang mereka inginkan, barulah kamu bisa
membangun nilai tersebut. Menyusun cara untuk memenuhi yang mereka inginkan
dan kemudian membuat mereka mendapatkan lebih.

c) Mengatasi hambatan

Langkah mewujudkan bisnis impian layaknya visioner selanjutnya adalah


dengan mengatasi berbagai hambatan yang ada. Dalam bisnis, kamu membantu
pelangganmu mewujudkan mimpinya. Membangun lebih banyak nilai dan
hubungan, merupakan cara untuk menyingkirkan berbagai hambatan atau
rintangan yang ada di antara kamu dan pelangganmu di masa depan

Kamu bisa berbagai ide dengan orang-orang agar membuat mereka lebih
mudah untuk setuju dan menerima penawaranmu. Di sisi lain, kamu juga harus
bisa memberanikan diri untuk bertanya alasan apa yang membuat mereka
menolak penawaranmu.

Dengan membicarakan semua hal tersebut, dapat tercipta obrolan


membangun hubungan yang lebih bermakna. Setiap apa yang kamu tanyakan,
tanyakanlah dengan jelas dan terperinci. Tapi ingat, pastikan kamu tidak bertanya
dan meminta terlalu banyak dalam waktu yang cukup singkat. Lakukan segalanya
dalam ukuran yang wajar, jangan menjadi terburu-buru dan berlebihan.

d) Pastikan tercapai sebuah persetujuan

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Seorang visioner tidak akan meninggalkan diskusi sebelum semua hal
jelas. Setelah mencapai sebuah persetujuan, kamu harus mengetahui dengan
jelas langkah apa yang selanjutnya harus dilakukan.

Apapun yang kamu sampaikan harus jelas dan kamu harus mampu
bertahan dengan nilai dari yang kamu tawarkan. Memang menjadi visioner
mengharuskan kamu untuk berpikir dinamis dan berpikir langkah apa yang
selanjutnya harus dilakukan.

Kamu tidak akan membiarkan sesuatu berhenti di tengah jalan. Bahkan


jika mimpimu sudah terwujud, itu bukan waktunya untuk berhenti, tapi merupakan
waktu untuk mengembangkan mimpi tersebut

Design Thinking
1.3 Design Thinking

Design Thinking adalah metode yang membantu cara berpikir untuk berpusat


pada manusia (human-centered) untuk menciptakan inovasi yang menarik dengan
mengintegrasikan kebutuhan masyarakat, kemungkinan teknologi, dan persyaratan untuk
keberhasilan bisnis.

Terdapat beberapa versi tahapan dalam Proses Design Thinking, namun pada
prinsipnya adalah sama yaitu memberikan gambaran melalui tahapan-tahapan
bagaimana menciptakan sebuah desain inovatif yang didasari dari permasalahan spesifik
kebutuhan manusia, serta menghasilkan solusi yang dapat diaplikasinya secara umum.
Ambrose mengadopsi metode Design Thinking menjadi 7 kerangka berpikir dalam
perancangan produk yang sistematis.

Tujuh Tahapan tersebut adalah :

1. Exploration

2. Identification

3. Ideation

4. Visualisation

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
5. Prototyping

6. Evaluation

7. Persuation.

Beverly Ingle membagi proses Design Thinking menjadi 4 phase kerangka


berpikir. Keempat pilar tersebut adalah :

 Phase I Understanding

 Phase II Define

 Phase III Ideate

 Phase IV Prototype dan Test

Sedangkan Tim Brown menekankan bahwa Design Thinking merupakan sebuah


interaksi yang berorientasi pada manusia (human oriented), yang didalamnya ada proses
berempati, integrative thinking, optimism (sebagai sebuah value), experimentalism (yang
lahir dari hati) dan colaboration (hubungan yang mendalam) yang semuanya itu
digambarkan/ dipetakan menjadi 3 pilar penting dari proses berpikir desain.

Ketiga bagian tersebut adalah: Inspiration, Ideation dan Implementation. Inspirasi


adalah bagian pertama dalam proses berpikir dalam kaidah Design Thinking menurut
Brown. Di dalam Inspirasi ada proses mengumpulkan dan menggali insight, sebagai
bagian dari upaya belajar dari orang lain (pelanggan), memperhatikan apa yang orang
lain lakukan. Termasuk juga berempati dengan ikut merasakan dan mencoba berganti
posisi ketika menjadi orang lain.

Didalam inspirasi juga terdapat aktivitas olah observasi sebagai bagian dari
mengenali secara mendalam untuk menangkap pola-pola atau pattern yang ada dan
mencoba memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi kemudian.
Memetakan bagian-bagian yang sama dari apa yang dilihat, dirasa adalah cara paling
mudah dalam observasi. Inti dari bagian pertama ini bertujuan untuk menangkap point of
view dari permasalahan spesifik yang muncul melalui pengamatan mendalam.

Dimana temuan ini akan menjadi bagian dari perencanaan awal sebuah proses
desain. Bagian kedua adalah proses Ideation. Tahapan ini diawali dari proses berpikir
divergen. Cara berpikir divergen ini adalah dengan membuat berbagai macam alternatif
dari ide-ide baru yang tak terbatas. Dari banyaknya pilihan ide-ide baru tersebut kemudian

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dilakukan proses penyaringan untuk mendapatkan hasil terbaik dari pilihan-pilihan yang
sudah di berikan melalui pikiran yang terbuka untuk bereksperimen dan bertukar pikiran
(brainstorming). Proses berpikir seperti ini disebut sebagai cara berpikir konvergen.

Oleh Brown, cara berpikir semacam ini di sebut sebagai Covergent and Divergent
Thinking di dalamnya ada poses analisis dan sintesis, mengumpulkan, mengolah dan
menyaring datadata. Proses analisis dan sintesis disampaikan melalui berbagai cara, bisa
melalui media visual, menulis atau mendiskripsikan temuan melaui cerita,
mendokumentasi gambar bahkan sampai dengan mewujudkan ide dengan membuat
model atau prototype.

Tujuan dari pembuatan protoype ini adalah untuk menemukan kelemahan dan
kelebihan dari sebuah ide dan menunjukkan arah perbaikan yang lebih baik. Tahapan
berikutnya adalah proses Implementasi. Proses ini adalah mewujudkan ide-ide inovatif
dalam bentuk prototype. Didalam pembuatan model (prototype), diperlukan proses iterasi,
yaitu evaluasi bersama mentor yang berpengalaman dan dilakukan berulang-ulang
sampai menghasilkan bentuk desain yang optimal. Di dalam proses implementasi ini juga
ada kegiatan evaluasi dan persuasi terhadap apa yang sudah dibuat serta memutuskan
bagaimana keberlangsungan produk tersebut.

Gambar SEQ Gambar \* ARABIC 1. Tiga pilar yang menjadi dasar


Design Thinking memberikan kerangka berpikir yang sistematis, didalam
perosesnya tidak hanya searah atau linear namun bersiklus, mengalami proses iterasi
(lateral) untuk hasil yang optimal sehingga mampu memberikan stimulus terhadap
lahirnya inovasi yang human oriented dan berdampak secara luas. Tiga pilar penting

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
dalam design thinking di jabarkan menjadi 6 tahapan proses yang saling terkait secara
linier dan lateral. Proses linier terjadi di semua tahapan secara sistematis, namun pada
tahapan ideasi sampai evaluasi terjadi proses lateral yang berulang (iterasi). Proses
iterasi dilakukan sebagai bentuk perbaikan, mencari kekurangan dan menyempurnakan di
tahapan berikutnya.

Berikut gambaran 6 tahapan dalam proses Design Thinking

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/
Daftar Pustaka

Udin Syaefudin Sa’ud, 2012. Inovasi Pendidikan (Bandung: Alfabeta, “53 Upaya
Gambar SEQ Gambar \* ARABIC 2. Proses penjabaran Tahapan
Mengembangkan Kreatifitas dan Inovasi dalam Wirausaha Untuk Menghadapi
Persaingan Pasar A’ang Yusril Musyafa’,” vol. 10, no. 1, p. 4.
K. D. A. N. Inovasi, “KUALITAS PRODUK BIG ART.”
T. N. P. Utomo, “Konsep Pembelajaran Design Thinking dan Business Model
Canvas Pada Perancangan Produk Furnitur,” Dimens. Inter., vol. 13, no. 1,
pp. 55–62, 2015, doi: 10.9744/interior.13.1.55-.
https://usahasosial.com/id/learn/mengembangkan-ide-usaha-sosial-dengan-design-thinking/

2021 Kewirausahaan 1
4 Inggar Saputra S.Pd., M.SI
Biro Bahan Ajar E-learning dan MKCU
http://pbael.mercubuana.ac.id/

Anda mungkin juga menyukai