TESIS
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
Oleh
IE
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2018
ii
Tesis
at ha
untuk memenuhi sebagian persyaratan
mencapai derajat S-2
Program Studi Magister Manajemen
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
Oleh
T
161503275
Kepada
MAGISTER MANAJEMEN
STIE WIDYA WIWAHA YOGYAKARTA
2018
iii
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tesis ini tidak terdapat karya yang
at ha
dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang
pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu
gi a
dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.
la w
P Wi
an ya
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan berkat-Nya, dapat
diselesaikan tesis ini dengan lancar. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka
at ha
memenuhi syarat untuk mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Magister
Manajemen pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Widya Wiwaha (STIE WW).
gi a
Disadari bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
la w
perkuliahan sampai dengan penyusunan tesis ini, sangat sulit untuk diselesaikan
P Wi
tesis ini. Oleh karena itu, perkenankanlah diucapkan terima kasih kepada:
ini.
6. Suamiku M. Yuniarto dan anak anakku tercinta, Naya, Bima, dan Divi atas
8. Teman teman kelas 16.1 H yang telah bersama sama dalam melaksanakan
perkuliahan.
10. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu yang telah
at ha
memberikan bantuan dalam penyelesaian tesis ini.
gi a
Mudah-mudahan tesis ini dapat berguna dan bermanfaat bagi pembaca.
la w
P Wi Yoyakarta, September 2018
an ya
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ ii
at ha
HALAMAN PERNYATAAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................... iv
gi a
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
la w
DAFTAR TABEL .......................................................................................... ix
P Wi
DAFTAR GAMBAR .....................................................................................
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................
x
xi
INTISARI ...................................................................................................... xii
an ya
2.3`Hipotesis .................................................................................. 22
2.3.1 Pengaruh akuntabilitas terhadap efektivitas kerja
pegawai ......................................................................... 23
2.3.2 Pengaruh transparansi terhadap efektivitas kerja pegawai 24
2.3.3 Pengaruh partisipasi terhadap efektivitas kerja pegawai 25
2.3.4 Pengaruh supremasi hukum terhadap efektivitas kerja
pegawai ......................................................................... 25
vii
at ha
3.4.2. Teknik Pengujian ........................................................ 32
3.5. Pengumpulan Data.................................................................. 33
gi a
3.6. Metode Analisis Data ............................................................. 34
la w
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................................ 35
4.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian
P Wi Pangan dan Perikanan Kabupaten Purworejo......................... 35
4.1.1. Tugas........................................................................... 35
4.1.2. Fungsi ......................................................................... 35
an ya
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Berdasarkan
Tingkat Pendidikan ..................................................................... 5
Tabel 1.2 Pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Berdasarkan
at ha
Golongan ..................................................................................... 5
Tabel 1.3 Target dan Realisasi Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Tahun
gi a
2016 ............................................................................................. 7
la w
Tabel 1.4 Target dan Realisasi Kinerja Dinas Pertanian Peternakan Kelautan dan
P Wi Perikanan Tahun 2017 ................................................................. 8
Tabel 4.1 Komposisi Responen Berdasarkan Usia ..................................... 40
Tabel 4.2 Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 41
an ya
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Perikanan Kabupaten Purworejo ............................................ 39
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kuisioner ................................................................................ 64
Lampiran 2 Data Hasil Kuisioner Variabel Akuntabilitas ......................... 68
Lampiran 3 Data Hasil Kuisioner Varianel Transparansi .......................... 70
at ha
Lampiran 4 Data Hasil Kuisioner Variabel Partisipasi .............................. 72
Lampiran 5 Data Hasil Kuisioner Variabel Supremasi Hukum ................. 74
gi a
Lampiran 6 Data Hasil Kuisioner Variabel Efektivitas Kerja ................... 76
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
xii
INTISARI
at ha
tujuan/sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh penerapan
prinsip-prinsip good governance terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Purworejo. Prinsip-prinsip
gi a
good governance yang diukur dalam penelitian ini adalah akuntabilitas,
transparansi, partisipasi, dan supremasi hukum.
la w
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang berupa
jawaban kuisioner dan data sekunder yaitu data dari Dinas Pertanian Pangan
P Wi
Kelautan dan Perikanan berupa data kinerja, data pegawai, dan data mengenai
organisasi. Jumlah sampel yang digunakan sebanyak 60 orang dan teknik
pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu judgement
sampling dengan kriteria pejabat struktural dan pelaksana/staf yang terlibat dalam
an ya
PENDAHULUAN
at ha
mulai tahun 1980an, dan di Indonesia good governance mulai dikenal secara lebih
gi a
dalam kurang lebih tahun 1990 sebagai wacana penting yang muncul dalam
la w
berbagai pembahasan, diskusi, penelitian, dan seminar, baik dilingkungan
P Wi
pemerintah, dunia usaha swasta, dan masyarakat termasuk lingkungan para
dewasa ini, masyarakat menuntut agar sistem pengelolaan negara dan pengelolaan
IE
penyelenggaran pemerintah tidak sesuai lagi bagi tatanan masyarakat yang telah
berubah. Oleh karena itu tuntutan itu merupakan hal yang wajar dan sudah
(Sedarmayanti, 2012).
yang dianggap lamban, tidak efisien, dan berbelit-belit merupakan beberapa hal
at ha
organisasi pemerintah. Menurut Mahmudi (2010) tekanan terhadap organisasi
gi a
sektor publik, khususnya organisasi pemerintah baik pusat dan daerah serta
la w
perusahaan milik pemerintah, dan organisasi sektor publik lainnya untuk
P Wi
memperbaiki kinerjanya mendorong dibangunnya sistem manajemen organisasi
berbasis kinerja.
an ya
dan Kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
Ja W
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya kualitas pelayanan publik kepada
ini didasarkan atas paradigma good governance dan clean governance dengan
3
didukung oleh SDM aparatur yang berkualitas dan profesional demi mewujudkan
yang berhasil guna (efektif) dan berdayaguna (efisien) dengan didukung oleh
at ha
Dari segi fungsional, aspek governance dapat ditinjau dari apakah pemerintah
gi a
telah berfungsi secara efektif dan efisien dalam upaya mencapai tujuan yang telah
la w
digariskan, atau justru sebaliknya dimana pemerintahan tidak berfungsi secara
P Wi
efektif dan terjadi inefisiensi (Sedarmayanti, 2013).
demokratis.
S
dan perdagangan.
olahraga.
at ha
aparatur pemerintahan yang mampu melaksanakan tata kelola pemerintahan
gi a
yang baik, bersih, dan berpartisipatif yang berorientasi pada optimalisasi
la w
pelayanan publik.
7.
P Wi
Mewujudkan desa di Kabupaten Purworejo sebagai pusat pertumbuhan
kelautan dan perikanan, prasarana dan sarana, UPT serta kelompok jabatan
Purworejo pada bulan Juni tahun 2018 sebanyak 111 orang. Selain itu memiliki
S
Tabel 1.1
Pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan berdasarkan tingkat
pendidikan
at ha
4 SMA 35 31,5%
5 SMP 3 2,7%
Jumlah 111 100 %
Sumber: Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Tahun 2018
gi a
la w
Tabel 1.2
Pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan berdasarkan
P Wi golongan
2 III 77 69,4%
3 II 12 10,8%
4 I 1 0,9%
ng id
dan perdagangan.”
6
at ha
organisasi dalam rangka penerapan kinerja di lingkungan Dinas Pertanian
gi a
Pangan Kelautan dan Perikanan yang meliputi perencanaan strategis dan
la w
menejemen kinerja. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pengembangan dan
P Wi
penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas legitimate sehingga
berdaya guna, berhasil guna, bersih, bertanggungjawab dan bebas dari kolusi,
Berdasarkan data tahun 2016 dan 2017 masih terdapat beberapa target
Ja W
sasaran yang tidak tercapai, demikian juga dengan serapan anggaran yang
indikator tidak tercapai. Pada tahun 2016 serapan anggaran Dinas Pertanian
telah tercapai dan 5 indikator tidak tercapai. Pada tahun 2017 serapan
7
Tabel 1.3
Target dan Realisasi Kinerja Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten
Purworejo Tahun 2016
at ha
Kinerja Tahun 2016
Satu
No Urusan / Sasaran Indikator Kinerja
an Target Realisasi % Capaian
URUSAN PERTANIAN
gi a
1. Meningkatnya produksi dan 1. Pertumbuhan PDRB % 4,44 4,35 97,9%
produktivitass sektor pertanian sektor pertanian
la w
dalam arti luas
2. Meningkatnya usaha 1. Subsistem agroinput % 100 100 100%
agribisnis dalam pengelolaan dan agroonfarm
potensi/pertanian
P Wi
Program
1. Nilai Tukar Petani
Indikator Kinerja
% 102,95 103,58 100%
Program Peningkatan Produksi Jumlah luasan panen ha/ 117.980 88.702 75%
dan Produktivitas Pertanian komoditas pertanian tahu
an ya
(ha/tahun) n
Program Penerapan Teknologi Luas penerapan Ha 1.300 2000 100%
Pertanian teknologi intensifikasi
pertanian (ha)
Prosentase penerapan % 80 80 100%
ng id
teknologi IB (%)
Program pemberdayaan Prosentase cakupan % 100 100 100%
penyuluh dan peningkatan pelayanan penyuluhan
penyuluh pertanian (WIBI)
Ja W
Prosentase pengukuhan
kenaikan kelas
kelompok:
· Lanjut % 9 (8,8) 0%
IE
Tabel 1.4
Target dan Realisasi Kinerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan
Kabupaten Purworejo Tahun 2017
at ha
sektor pertanian
pertanian dalam arti luas
Meningkatnya
ketersediaan, distribusi dan
1. Skor Pola Pangan Harapan % 85.70 85.6 100
konsumsi serta keamanan
gi a
pangan daerah
Meningkatnya usaha 1. Subsistem agroinput dan
% 100.0 100 100
la w
agribisnis dalam agroonfarm
pengelolaan
potensi/pertanian 2. Nilai Tukar Petani (NTP) 103.68
Program Indikator program
P Wi
Program Peningkatan
Ketahanan Pangan
Desa rawan / rentan pangan
yang ditangani
Desa 6 11 100
127,744
Produktivitas Pertanian (ha/tahun)
Program Agribisnis
Produksi Padi (ton/th) ton/th 358,458 93
Komoditas Unggulan 333,119
Ja W
Prosentase penerapan
% 80 81 100
teknologi IB( % )
Program Pemberdayaan Prosentase cakupan
Penyuluh dan Peningkatan pelayanan Penyuluhan % 100 100 100
Penyuluhan Pertanian (WIBI)
Prosentase pengukuhan
kenaikan kelas kelompok
- Lanjut % 9 16.5 100
- Madya % 2 15.75 100
- Utama % 3 18.89 100
9
at ha
Cakupan layanan
pemotongan ternak pada % 100 100 100
RPH
gi a
Program Agribisnis
Cakupan wilayah
la w
Komoditas Unggulan TPI 6 5 83
pengembangan TPI
Perikanan
Kelompok perikanan
(pembenihan dan kelompo
P Wi pembesaran) yang memiliki
sertifikat CBIB
k
5 7 100
Program Peningkatan
perikanan budidaya (per % 3 3.29 100
Produksi Perikanan
tahun)
Prosentase kenaikan produksi
perikanan tangkap (per % 4 -39 0
ng id
tahun)
Prosentase Peningkatan
Program Peningkatan
Jumlah Kelompok Tani yang kelompo
Penerapan Teknologi 5 7 100
Menerapkan Teknologi k
Ja W
Perkebunan
Perkebunan (SLPHT)
Melihat dari laporan kinerja dua tahun terakhir (2016 dan 2017),
dan Perikanan yang menyebabkan tidak tercapainya target kinerja yang telah
at ha
Apabila dalam organisasi setiap individu bekerja dengan baik, berprestasi,
gi a
bersemangat, dan memberikan kontribusi terbaik mereka dalam organisasi, maka
la w
kinerja organisasi secara keseluruhan akan baik. Dengan demikian, kinerja
P Wi
organisasi merupakan cermin dari kinerja individu. Selain itu Mahmudi (2015)
hanya ketika organisasi tersebut menghasilkan laba, tetapi ada tujuan lain yang
11
lebih kompleks dari sekedar laba, seperti memajukan masyarakat sekitar, atau
Berdasar latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
at ha
Perikanan belum optimal.
gi a
1.3 Pertanyaan Penelitian
la w
Dari rumusan masalah tersebut diatas maka pertanyaan dalam proposal
P Wi
penelitian ini adalah:
Purworejo.
12
Purworejo.
at ha
Purworejo.
gi a
4. Untuk menguji adanya pengaruh supremasi hukum terhadap efektivitas kerja
la w
pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
P Wi
Purworejo.
hukum).
IE
selanjutnya, baik pada daerah yang sama maupun pada daerah lain.
S
13
BAB II
LANDASAN TEORI
at ha
Kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan isu sentral yang
gi a
paling mengemuka dalam pengelolaan administrasi publik. Tuntutan gencar yang
la w
dilakukan masyarakat kepada pemerintah untuk melaksanakan penyelenggaraan
P Wi
pemerintahan yang baik adalah sejalan dengan meningkatnya tingkat pengetahuan
masyarakat yang telah berubah. Oleh karena itu, tuntutan ini merupakan hal yang
ng id
(Sedarmayanti, 2012)
IE
Menurut Irianto (2016), istilah good governance saat ini sering digunakan
T
dalam berbagai literatur dan diskusi yang berkaitan dengan administrasi negara
S
penghindaran salah alokasi dana investasi yang langka, dan pencegahan korupsi
at ha
(2013) menyimpulkan bahwa wujud good governance sebagai penyelenggaraan
gi a
pemerintahan negara yang solid dan bertanggungjawab, serta efektif dan efisien,
la w
dengan menjaga “kesinergisan interaksiyang konstruktif di antara domain-domain
P Wi
negara, sektor swasta, dan masyarakat.
diartikan sebagai suatu proses tata kelola pemerintahan yang baik, dengan
ng id
politik, dan pemanfaatan beragam sumber daya seperti sumber daya alam,
akuntabilitas.
S
a. Partisipasi (participation)
c. Transparansi (transparancy)
15
f. Keadilan (equity)
h. Akuntabilitas (accountability)
at ha
i. Visi Strategik (strategic vision).
gi a
Prinsip good governance menurut Mustopadidjaja dalam Sedarmayanti
la w
(2013) meliputi:
P Wi
a. Demokrasi dan pemberdayaan
b. Pelayanan
an ya
d. Partisipasi
ng id
e. Kemitraan
Ja W
f. Desentralisasi
yang sehat. Dalam hubungannya dengan tata kelola Badan Usaha Milik Negara
at ha
pertanggungjawaban atas semua tindakan dalam mengelola perusahaan kepada
gi a
para pemangku kepentingan sebagai wujud kepercayaan yang diberikan
la w
kepadanya. (4) Independency (kemandirian), artinya suatu keadaan dimana para
P Wi
pengelola dalam mengambil suatu keputusan bersifat professional, mandiri, bebas
dari konflik kepentingan, dan bebas dari tekanan/pengaruh dari manapun yang
an ya
pengelolaan yang sehat. (5) Fairness (Kewajaran) merupakan prinsip agar para
ng id
lainnya).
T
a. Kepastian hukum
b. Keterbukaan
c. Akuntabilitas
d. Kepentingan Umum
e. Proporsionalitas
17
a. Akuntabilitas
b. Transparansi (keterbukaan)
c. Partisipasi
at ha
3. Efektivitas Kerja
gi a
Widjaja dalam Rahayu(2013) mengemukakan bahwa efektivitas adalah hasil
la w
membuat keputusan yang mengarahkan, melakukan sesuatu dengan benar, yang
P Wi
membantu memenuhi misi suatu perusahaan atau pencapaian tujuan. Menurut
pimpinan yang efektif adalah seorang yang mempunyai angka tertinggi apabila
program, atau kegiatannya dinilai efektif apabila output yang dihasilkan bisa
pekerjaan tepat waktu yang telah ditentukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan
18
dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut,
bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
Pada umumnya orang percaya bahwa makin rasional suatu organisasi, makin
besar upayanya pada kegiatan yang mengarah ketujuan. Bila makin besar
kemajuan yang diperoleh ke arah tujuan, organisasi makin efektif pula. Dengan
at ha
demikian efektivitas dipandang sebagai tujuan akhir oleh sebagian besar
gi a
organisasi. Dalam penelitian mengenai efektivitas organisasi, sumberdaya
la w
manusia dan perilaku manusia muncul sebagai fokus primer, dan usaha usaha
P Wi
untuk meningkatkan efektivitas harus selalu dimulai dengan meneliti perilaku di
1. Kesiagaan
Ja W
2. Kemangkiran
T
3. Semangat kerja
4. Motivasi
lebih merupakan perasaan sedia atau rela bekerja untuk mencapai tujuan
at ha
pekerjaan.
gi a
5. Kepuasan kerja
la w
Tingkat kesenangan yang dirasakan seseorang atas perasaan atau
P Wi
pekerjaannya dalam organisasi. Tingkat rasa puas individu bahwa mereka
good governance pada suatu pemerintah daerah provinsi merupakan faktor yang
S
realisasi belanja provinsi per kapita mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja
governance mempunyai pengaruh yang kuat atau tinggi dengan tingkat efektivitas
kerja pegawai Dinas Kebersihan dan Peratamanan Kota Surabaya. Hal ini
terbukti dengan menunjukkan adanya pengaruh yang kuat jika prinsip prinsip
at ha
efektivitas kerja pegawai.
gi a
Menurut Nasution (2015) ada pengaruh antara pelaksanaan prinsip-prinsip Good
la w
Governance terhadap efektivitas kerja pegawai di Unit Pelayanan Terpadu VI Dinas
P Wi
Pendapatan Daerah Kota Medan. Hal ini memberi gambaran bahwa apabila pelaksanaan
efektivitas kerja pegawai di Unit Pelayanan Terpadu VI Dinas Pendapatan Daerah Kota
ng id
berpengaruh terhadap kinerja pegawai. Penelitian ini menunjukkan bahwa inti dari
IE
secara teratur dan tepat waktu serta benar sehingga pihak manajemen dapat
S
memanajemen risiko untuk memastikan seluruh risiko dapat dikelola pada waktu
yang dapat ditolelir yang akan mempengaruhi kinerja perusahaan itu sendiri. (2)
komite audit untuk memperkuat fungsi pengawasan intern oleh komisaris. (3)
at ha
tentang bagaimana pegawai mampu menghindari terjadinya dominasi yang tidak
gi a
wajar oleh stakeholders. (5) Kewajaran berpengaruh terhadap kinerja pegawai.
la w
Penelitian ini menunjukkan kewajaran meliputi kejelasan hak-hak pemegang
P Wi
saham untuk melindungi kepentingan pemegang saham, termasuk perlindungan
akan stabil karena para pemegang saham mengetahui secara detail seluruh
informasi perusahaan.
ng id
governance terhadap Kinerja Pemerintah Daerah. Hal ini artinya dengan tingginya
22
penerapan good governance maka semakin baik Kinerja Pemerintah. (2) Terdapat
Pemerintah, maka Kinerja Pemerintah juga semakin baik. (3) Terdapat pengaruh
at ha
Kepemimpinan maka semakin tinggi Kinerja Pemerintah. (4) Berdasarkan
gi a
perhitungan nilai koefisien determinasi 0.138 atau 13,8%. Angka ini menjelaskan
la w
bahwa 13,8% kinerja pemerintah dipengaruhi oleh good governance, sistem
P Wi
pengendalian intern pemerintah dan gaya kepemimpinan. Sedangkan sisanya
86,2% akuntabilitas kinerja dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak dimasukkan
an ya
2.3 Hipotesis
Ja W
tersebut diperkuat melalui teori yang mendasari dan hasil dari penelitian
S
terdahulu.
dan kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka
mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah
at ha
periodik (Peraturan Presiden Republik Indonesia nomor 29 tahun 2014).
gi a
Menurut Mahmudi (2015) akuntabilitas publik adalah kewajiban agen untuk
la w
mengelola sumberdaya, melaporkan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan
P Wi
kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumberdaya publik kepada pihak
akan efektivitas kerja akan semakin baik. Hasil dari penelitian ini hampir sama
Ja W
hasil penelitian Kholidah dan Mildawati (2017) yang menyatakan bahwa variabel
oleh komisaris
Perikanan.
Transparansi dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu adanya kebijakan terbuka
menjangkau setiap segi kebijakan pemerintah, dan berlakunya prinsip check and
at ha
pemerintah karena dengan adanya transparansi maka seluruh masyarakat
gi a
diberikan kesempatan untuk mengetahui kebijakan atau keputusan yang telah
la w
ditetapkan oleh pemerintah. Jadi, pemerintah memberikan informasi yang
P Wi
dibutuhkan oleh masyarakat tentang kebijakan yang diambil oleh pemerintah.
dan terdapat hubungan yang positif antara penerapan prinsip good governance
ng id
terhadap tingkat efektifitas kerja pegawai Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan
Ja W
Pematusan Kota Surabaya. Maka dapat dikatakan pula bahwa kenaikan tingkat
dan Perikanan.
rencana yang dibuat pemerintah, juga dilihat pada keterlibatan masyarakat dalam
at ha
United Nation Development Program (UNDP) dalam Sedarmayanti (2013)
gi a
memberikan beberapa karakteristik dalam pelaksanaan good governance
la w
diantarnya adanya participation, yaitu keterlibatan masyarakat dalam pembuatan
P Wi
keputusan baik langsung maupun tidak langsung melalui lembaga perwakilan
berpengaruh terhadap efektivitas kerja manajerial. Hal ini ditunjukkan dari hasil
ng id
Perikanan.
Supremasi hukum yaitu setiap tindakan negara harus dilandasi hukum dan
setiap tindakan negara harus dilandasi hukum dan bukan didasarkan pada tindakan
26
sepihak dengan kekuasaan yang dimiliki dan ada jaminan bahwa masalah diatur
at ha
di BPKAD Kabupaten Deli Serdang.
gi a
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
la w
H4 = Terdapat pengaruh pengaruh positif dan signifikan supremasi hukum
P Wi terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan.
an ya
A. Model Penelitian
ng id
Akuntabilitas H1
Ja W
Transparansi H2
IE
Efektivitas Kerja
T
Partisipasi
H3
S
Supremasi
Keterangan:
hukum H4
27
BAB III
METODE PENELITIAN
at ha
analisis menggunakan statistik. Sugiyono (2011) mengatakan bahwa metode
gi a
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berdasarkan pada
la w
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti populasi dan sampel tertentu,
P Wi
pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data bersifat
Sesuai dengan perumusan masalah pada penelitian ini, maka jenis penelitian
hubungan kausal sebab akibat antara dua variabel atau lebih. Dalam penelitian ini
1. Akuntabilitas
untuk menjelaskan dan menjawab pertanyaan mengenai apa yang telah, sedang,
at ha
Diukur dengan menggunakan 5 skala likert.
gi a
2. Transparansi
la w
Transparansi dapat dilihat dari tiga aspek, yaitu adanya kebijakan terbuka
P Wi
terhadap pengawasan, adanya akses informasi sehingga masyarakat dapat
menjangkau setiap segi kebijakan pemerintah, dan berlakunya prinsip check and
an ya
3. Partisipasi
Ja W
rencana yang dibuat pemerintah, juga dilihat pada keterlibatan masyarakat dalam
T
pengawasan dan evaluasi. Dalam penelitian ini partisipasi yang diukur adalah
4. Supremasi Hukum
Supremasi hukum yaitu setiap tindakan negara harus dilandasi hukum dan
bukan didasarkan pada tindakan sepihak dengan kekuasaan yang dimiliki. Diukur
at ha
5. Efektivitas Kerja
gi a
pekerjaan tepat waktu yang telah direntukan, artinya pelaksanaan suatu pekerjaan
la w
dinilai baik atau tidak sangat tergantung pada penyelesaian tugas tersebut,
P Wi
bagaimana cara melaksanakan dan berapa biaya yang dikeluarkan untuk itu.
atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
Ja W
Adapun yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah Pegawai Dinas
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
sebagai representatif dari seluruh populasi, sehingga kesimpulan juga berlaku bagi
tersebut yang dianggap paling tahu tentang apa yang kita harapkan. Dalam
penelitian ini kriteria sampel adalah seluruh pejabat struktural Dinas Pertanian
at ha
Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sejumlah 60
gi a
orang. Roscoe dalam Sugiyono (2011) memberikan saran-saran tentang ukuran
la w
sampel untuk penelitian yaitu:
1.
P Wi
Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah antara 30 sampai dengan
500 orang.
an ya
swasta dan lain-lain) maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal
ng id
30.
Ja W
atau regresi ganda misalnya), maka jumlah anggota sampel minimal 10 kali
IE
variabel bebas dan 1 variabel terikat) sehingga jumlah minimal sampel adalah 50
orang.
31
3.4.1 Variabel
Menurut Sugiyono (2011) variabel penelitian adalah atribut atau sifat atau
nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang
at ha
Variabel yang akan diukur dalam penelitian ini adalah prinsip-prinsip good
gi a
governance (transparansi, akuntabilitas, partisipasi, dan kepastian hukum) sebagai
la w
variabel bebas (Independen) sedangkan efektivitas kerja pegawai sebagai variabel
P Wi
terikat (dependen).
No Dimensi Indikator
Ja W
at ha
gi a
2. Efektivitas Kerja
la w
Efektivitas kerja sebagai variabel terikat (Y1) akan diukur menggunakan teori
P Wi
campbel dalam steers (1984) sebagai berikut:
No Dimensi Indikator
1 Efektivitas Kerja Kesiagaan
an ya
Kemangkiran
Semangat kerja
Motivasi
ng id
Kepuasan kerja
Beban pekerjaan
Ja W
Uji instrumen penelitian ini menggunakan Uji Validitas dan Uji Relaibilitas.
T
Uji validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang
S
ingin diukur. Uji validitas bertujuan untuk menguji apakah setiap pertanyaan
didalam kuisioner telah valid. Suatu instrumen dikatakan valid berarti mempunyai
validitas yang tinggi atau sebaliknya instrumen dikatakan kurang valid berarti
mempunyai validitas yang rendah. Dalam hal ini koefisien korelasi yang
at ha
dalam hal ini digunakannilai alpha cronbach. Dikatakan reliabel apabila nilai
gi a
alpha cronbach >0,60
la w
3.5 Pengumpulan Data
P Wi
Metode pengumpulan data menggunakan metode pengisian kuesioner.
Kuisioner yaitu merupakan instrumen penelitian yang akan dijawab oleh respoden
an ya
kelas interval hasil penelitian. Kuesioner yang akan disebarkan dilengkapi dengan
IE
Dalam penyusunan hasil penelitian ini metode analisis data yang digunakan
digunakan alat analisis regresi linier berganda. Persamaan regresi linier berganda
at ha
dapat dilihat sebagai berikut :
gi a
Y = a + b1X1 + b 2X2 + b3X3 + b4X4
la w
Keterangan :
Y
P Wi = Efektivitas Kerja
a = konstanta
an ya
b1,b2,b3,b4 = Koefisien
X1 = Akuntabilitas
ng id
X2 = Transparansi
Ja W
X3 = Partisipasi
X4 = Supremasi Hukum
IE
BAB IV
4.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan
dan Perikanan Kabupaten Purworejo
at ha
4.1.1 Tugas
gi a
Dinas Pertanian, Pangan, Kelautan dan Perikanan dibentuk berdasarkan
la w
Peraturan Daerah Kabupaten Purworejo Nomor: 14 tahun 2016 tentang Pembentukan
P Wi
dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Purworejo. Menurut Peraturan Bupati
Purworejo Nomor 72 Tahun 2016 tentang Kedudukan susunan organisasi, Tugas dan
an ya
Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
kelautan dan perikanan, prasarana dan sarana, UPT serta kelompok jabatan
IE
fungsional.
4.1.2 Fungsi
T
sebagai berikut:
pangan, kelautan dan perikanan yang meliputi tanaman pangan dan hortikultura,
sarana ;
at ha
perikanan yang meliputi tanaman pangan dan hortikultura, pangan, perkebunan,
gi a
peternakan, kelautan dan perikanan serta prasarana dan sarana;
la w
4. Penyelenggaraan perizinan dan pelayanan umum bidang pertanian, pangan,
P Wi
kelautan dan perikanan yang meliputi tanaman pangan dan hortikultura, pangan,
5. Pelaksanaan koordinasi kegiatan dan kerjasama teknis dengan pihak lain di bidang
3 tanaman pangan dan hortikultura, pangan, perkebunan, peternakan, kelautan dan
ng id
9. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas pokok dan
fungsi.
37
daerah, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Bupati Nomor: 72 Tahun 2016 tentang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, Serta Tata Kerja . Berdasarkan
at ha
Perikanan Kabupaten Purworejo susunan organisasinya terdiri dari :
gi a
a. Kepala Dinas:
la w
b. Sekretariat, membawahkan :
· Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;
P Wi
· Subbagian Keuangan;
· Subbagian Umum dan Kepegawaian
an ya
Hortikultura
d. Bidang Pangan, membawahkan :
IE
at ha
Pangan;
· Seksi Prasarana dan Sarana Peternakan, Kelautan dan Perikanan
gi a
i. UPT
la w
j. Kelompok Jabatan Fungsional
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S
39
Gambar 4.1
Struktur organisasi Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten
Purworejo
A.
at ha
B.
C.
gi a
la w
D.
E.
F.
P Wi
G.
an ya
H.
ng id
I.
Ja W
J.
K.
IE
L.
T
M.
S
seseorang atau kematangan dan kedewasaan dalam bekerja. Penyajian data responden
at ha
Tabel 4.1.
gi a
Komposisi Responden Berdasarkan Usia
la w
Umur (Tahun) Jumlah Responden Persentase (%)
31—40 15 25
P Wi 41—50 20 33,33
51—60 25 41,67
an ya
Total 60 100
Sumber: Data primer yang diolah, 2018.
ng id
Dari tabel 4.1 dijelaskan bahwa jumlah responden terbanyak berada pada usia
Ja W
responden. Selanjutnya yaitu usia 41—50 tahun sebanyak 20 responden atau 33,33
IE
% dari total responden dan yang paling sedikit adalah usia 31—40 tahun yaitu
T
Rentang usia yang paling dominan yaitu 51—60 tahun yaitu sebanyak 41,67%
hal ini dapat menggambarkan tingkat kematangan dan kedewasaan pegawai yang
berpengaruh positif bagi organisasi, dimana dengan pengalaman yang dimiliki dapat
lebih bijaksana dalam pengambilan keputusan, namun disisi lain juga dapat
Tabel 4.2
Komposisi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
at ha
perempuan 24 40
Total 60 100
gi a
Sumber : Data primer yang diolah, 2018.
la w
Berdasarkan tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa dari penelitian terhadap 60
P Wi
responden, menunjukkan bahwa jumlah responden laki laki sejumlah 36 orang atau
intelektual dan jenis keterampilan yang dimiliki pegawai tersebut. Penyajian data
Ja W
Tabel 4.3
Komposisi Responden Berdasarkan Pendidikan
T
S
Berdasarkan Tabel 4.3 diatas dapat diketahui bahwa responden dengan tingkat
responden atau 51,67% diikuti dengan tingkat pendidikan pasca sarjana yaitu 21
responden atau 35% , dan tingkat pendidikan SMA sejumlah 5 responden atau 8,33%
serta yang paling rendah tingkat pendidikan diploma sebanyak 3 responden atau 5%.
at ha
Berdasarkan data tersebut diatas, menggambarkan sumberdaya manusia
gi a
organisasi yang cukup baik, dimana tingkat pendidikan terbanyak pada level sarjana
la w
dan diikuti dengan pasca sarjana, sementara tingkat pendidikan SMA dan Diploma
P Wi
hanya berjumlah sedikit. Melihat data tersebut diatas maka seharusnya organisasi
yang ada.
tersebut. Hal ini sangat penting untuk menentukan apakah alat pengukuran tersebut
IE
dapat digunakan atau tidak dalam mengumpulkan data yang diperlukan, sehingga
T
dapat diperoleh hasil pengujian hipotesis yang tepat sasaran. Oleh karena itu, sangat
S
diperlukan instrumen penelitian yang memiliki validitas dan reliabilitas yang tinggi.
Valid berarti instrumen yang digunakan dapat mengukur apa yang hendak
diukur. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk
2006:45). Perhitungan uji validitas dilakukan dengan program SPSS versi 23. Uji
43
degree of freedom (df) = n – 2, dalam hal ini n adalah jumlah sampel. Jika r hitung
lebih besar dari r tabel dan nilai positif, maka butir atau pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid (Ghozali 2006:46). Hasil uji validitas pada penelitian ini
at ha
Tabel 4.4
gi a
Tabel Uji Validitas Instrumen
la w
Variabel Item Pernyataan r hitung r tabel Keterangan
X1.1 0.765 0.361 Valid
P Wi
Akuntablitas
X1.2
X1.3
0.811
0.737
0.361
0.361
Valid
Valid
X1.4 0.715 0.361 Valid
X2.1 0.786 0.361 Valid
an ya
Berdasarkan hasil uji validitas instrumen pada Tabel 4.4 yang dilakukan
at ha
Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 23.0 for
Windows. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai cronbach alpha >
gi a
0,60 (Nunnally dalam Ghozali, 2011:48). Hasil uji reliabilitas instrumen dari 27
la w
responden pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut:
P Wi Tabel 4.5
Tabel Uji Reliabilitas Instrumen
an ya
Nilai
Variabel Cronbach Kriteria Nunnally Keterangan
ng id
Alpha
Akuntabibilitas 0,651 Cronbach Alpha > 0,60 Reliabel
Ja W
Berdasarkan hasil uji reliabilitas instrumen pada Tabel 4.5 menunjukkan bahwa
instrument penelitian memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih dari 0,60 sehingga dapat
disimpulkan bahwa kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini adalah reliabel.
Artinya jawaban terhadap pertanyaan dalam kuesioner adalah konsisten atau stabil
Kolmogorov-Smirnof. Suatu model regresi memiliki distribusi data normal jika nilai
at ha
Asymp. Sig (2-tailed) lebih besar dari 0,05 Hasil uji normalitas adalah sebagai
berikut:
gi a
Tabel 4.6
la w
Tabel Uji Normalitas Model Regresi
P Wi
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardiz
ed Residual
an ya
N 60
a,b
Normal Parameters Mean ,0000000
ng id
Std.
2,32148357
Deviation
Most Extreme
Ja W
Absolute ,085
Differences Positive ,058
Negative -,085
IE
Berdasarkan hasil uji normalitas diketahui nilai signifikasi 0,200> 0,05 maka dapat
dalam sebuah model regresi ada interkorelasi atau kolinearitas antar variabel
bebas. Interkorelasi adalah hubungan yang linear atau hubungan yang kuat antara
satu variabel bebas atau variabel prediktor dengan variabel prediktor lainnya di dalam
at ha
sebuah model regresi. Interkorelasi itu dapat dilihat dengan nilai koefisien korelasi
gi a
antara variabel bebas, nilai VIF dan Tolerance.
la w
Tabel 4.7
P Wi Tabel uji multikolinearitas
Coefficientsa
an ya
Tolerance VIF
1. (Constant) 28,567 7,437 ,000
Ja W
Supremasi
,205 ,903 ,371 ,750 1,333
hukum
T
masing variabel bebas < 10 dan nilai tolerance > 0,1 menunjukkan tidak terdapat
at ha
Uji linerariitas berfungsi untuk mengetahui bentuk hubungan antara variabel
bebas dengan variabel terikat. Jika nilai sig deviation from linearity > 0,05 maka
gi a
terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.
la w
Sebalikanya jika nilai sig deviation from linearity < 0,05 maka tidak terdapat
P Wi
hubungan yang linier antara variabel bebas dengan variabel terikat.
Tabel 4.8
an ya
Berdasarkan hasil uji linearitas diketahui nilai sig deviation from linearity
S
masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat >0,05 . Hal ini menunjukkan
4.4.4 Uji t
Tabel 4.9
Tabel Uji t
at ha
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Model t Sig
gi a
B
1
la w
(Constant) 28,567 7,437 ,000
Akuntabilitas
P Wi
Transparansi
,418
,639
2,060
2,730
,044
,008
Partisipasi
an ya
a. Variabel Akuntabilitas
IE
1) Hipotesa
Perikanan.
sebesar 0,044 < dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,060 > t tabel 1,684,
b. Variabel Transparansi
1) Hipotesa
Perikanan.
at ha
2) Pada output analisis regresi, diketahui koefisien regresi variabel transparansi
gi a
sebesar 0,008 < dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,730 > t tabel 1,684,
la w
sehingga dapat disimpulkan H2 diterima yang berarti terdapat pengaruh
P Wipositif dan signifikan transparansi terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas
c. Variabel Partisipasi
1) Hipotesa
ng id
Perikanan.
IE
sebesar 0,028 < dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 2,257 > t tabel 1,684,
1) Hipotesa
at ha
hukum sebesar 0,205 dengan nilai signifikansi pengaruh X4 terhadap Y
adalah sebesar 0,103 > dari 0,05 dan nilai t hitung sebesar 0,903 < t tabel
gi a
1,684, sehingga dapat disimpulkan H4 ditolak yang berarti tidak terdapat
la w
pengaruh supremasi hukum terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas
P Wi
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan.
Tabel 4.10
Koefisien Determinasi
ng id
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Ja W
Hasil analisis regresi diperoleh koefisien korelasi ganda sebesar 0,677 dengan
S
41,9% sedangkan sisanya 58,1% dipengaruhi faktor lain diluar model regresi.
51
4.5 Pembahasan
at ha
(Mahmudi, 2015). The Oxford Advance Learner’s Dictionary dalam Sedarmayanti
gi a
(2012) menyatakan bahwa akuntabilitas adalah required or expected to give an
la w
explanation for one’s action. Artinya adalah, dalam akuntabilitas terkandung
P Wi
kewajiban untuk menyajikan dan melaporkan segala tindak tanduk dan kegiatannya
disusun secara berkala dan tepat waktu dan dipublikasikan melalui website dinas,
S
kinerja sasaran organisasi sesuai dengan target yang telah diperjanjikan sebelumnya
dibuat secara bertahap pada setiap eselon, dan diperjanjikan kepada atasannya.
52
tahun 2017 yang dilakukan oleh Inspektorat Purworejo, dimana Dinas Pertanian
Akuntabilitas kinerjanya sudah baik, memiliki sistem yang dapat digunakan untuk
at ha
Salah satu upaya peningkatan akuntabilitas kinerja organisasi dapat dilakukan
gi a
dengan cara peningkatan kapasitas aparatur melalui pendidikan dan pelatihan. Pada
la w
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan kesempatan untuk mengikuti
P Wi
pendidikan dan pelatihan masih terbatas, dan tidak merata pada semua pegawai.
kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku kepentingan dalam rangka mencapai
misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan
IE
melalui laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik (Peraturan
T
merupakan salah satu program yang dilaksanakan dalam rangka reformasi birokrasi
untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih dan bebas dari KKN, meningkatnya
positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja, artinya semakin tinggi akuntabilitas
53
maka akan efektivitas kerja akan semakin baik. Hasil dari penelitian ini hampir
sama hasil penelitian Kholidah dan Mildawati (2017) yang menyatakan bahwa
at ha
Hasil penelitian ini membuktikan adanya pengaruh transparansi terhadap
efektivitas kerja pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan artinya
gi a
semakin tinggi transparansi pada organisasi maka efektivitas kerja pegawai akan
la w
semakin meningkat.
P Wi
Transparanssi memiliki peran yang penting dalam penyelengaraan pemerintah
untuk mengetahui kebijakan atau keputusan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
kebijakan yang diambil oleh pemerintah. Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
Ja W
kepada publik melalui website dinas terutama untuk laporan kinerja yang merupakan
IE
Pertanggungjawaban Kinerja Instansi Pemerintah (LkjIP) dan lain lain. Selain itu
Perikanan telah cukup baik, tetapi masih saja ada pegawai yang belum memahami
memahami tujuan akhir yang harus dicapai sesuai dengan dokumen Perjanian Kinerja
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan. Untuk itu perlu kiranya dilakukan
at ha
sosialisasi kepada pegawai terutama pejabat struktural mengenai target sasaran dan
gi a
program yang harus dicapai, tidak hanya sekedar melaksanakan kegiatan yang sebatas
la w
pada pencapaian output saja.
P Wi
Kinerja instansi pemerintah berkaitan erat dengan pengawasan, akuntabilitas
kinerja yang baik. Penerapan berbagai aturan perundang-undangan yang ada terkait
informasi yang memadai tentang penyusunan rencana kerja dan informasi laporan
S
daerah diberikan tepat waktu dan handal kalau transparansi atau keterbukaan
transparansi adalah adanya kebijakan terbuka bagi pengawasan. Dalam hal ini Dinas
Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan secara berkala direviu oleh inspektorat,
55
BPKP, maupun BPK. Sedangkan yang dimaksud dengan informasi adalah informasi
toleran, dan kebijakan dibuat beradasarkan preferensi publik. Makna dari transparansi
dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat dilihat dalam dua hal yaitu (1)
at ha
salah satu wujud pertanggungjawaban pemerintah kepada rakyat, dan (2) upaya
gi a
peningkatan manajemen pengelolaan dan penyelenggaraan pemerintahan yang baik
la w
dan mengurangi kesempatan praktek kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN).
3. P Wi
Pengaruh Partisipasi terhadap Efektivitas Kerja
terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas Perrtanian Pangan Kelautan dan Perikanan
yang artinya semakin tingi partisipasi maka efektivitas kerja pegawai juga semakin
ng id
meningkat .
Ja W
pengambilan keputusan bersama oleh dua bagian atau lebih dimana keputusan
IE
tersebut akan memiliki dampak masa depan. Adanya partisipasi mendorong setiap
T
manajer untuk meningkatkan prestasinya dan bekerja lebih keras dan menganggap
S
bekerja keras dan menganggap bahwa target organisasi adalah merupakan target
pribadinya juga.
56
(Renstra) , Rencana Kerja (Renja) dan penyusunan laporan capaian kinerja baik
Instansi Pemerintah). Selain itu koordinasi juga selalu dilakukan minimal satu kali
at ha
dalam sebulan membahas capaian kinerja dan berbagai rencana kegiatan serta
gi a
permasalahan yang dihadapi oleh organisasi. Selain itu setiap tahun dinas selalu
la w
menyelenggarakan Forum Perangkat Daerah, dimana dalam pertemuan tersebut
P Wi
dilakukan FGD yang melibatkan seluruh pejabat struktural dinas, OPD lain yang
terkait, Anggota DPRD, dan masyarakat guna membahas rencana kerja tahun
an ya
berikutnya. Prinsip partisipasi yang telah berjalan ini memberikan pengaruh yang
signifikan terhadap efektivitas kerja pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan
ng id
Perikanan.
Ja W
bisa didapat dari kegiatan yang bersifat kebersamaan seperti pengajian rutin, atau
T
dalam organisasi tersebut yang tercermin dari kinerja yang dihasilkan oleh seorang
karyawan tersebut. Kinerja dari karyawan dapat ditingkatkan melalui motivasi kerja
yang dimiliki oleh karyawan itu sendiri. Menurut Anoraga (2001) motivasi kerja
pekerjaan dengan berpartisipasi aktif baik waktu maupun biaya demi tercapainya
tujuan yang diinginkan. Motivasi kerja dapat memberikan energi yang menggerakkan
segala potensi yang ada, menciptakan keinginan yang tinggi dan luhur serta
meningkatkan kebersamaan masing masing pihak dalam bekerja menurut aturan yang
ditetapkan. Seseorang yang memiliki motivasi yang tinggi akan melakukan suatu
at ha
pekerjaan dengan giat dan gigih untuk mencapai hasil kerja yang optimal. Sebaliknya
gi a
jika orang itu memiliki motivasi yang rendah maka ia akan kurang bergairah dalam
la w
melakukan pekerjaannya, mereka tidak mau bekerja keras dengan mempergunakan
P Wi
kemampuan, kecakapan, dan keterampilan yang dimilikinya.
kinerja pegawai yang kurang produktif masih sering ditemukan di Dinas Pertanian
Ja W
Pangan Kelautan dan Perikanan tanpa mendapatkan punishment yang jelas. Upaya
Namun upaya penegakan disiplin harus diikuti dengan sanksi yang jelas, sehingga
S
ini sudah cukup lama dikenal dalam dunia kerja. Reward artinya ganjaran, hadiah,
penghargaan atau imbalan. Dalam konsep manajemen, reward merupakan salah satu
alat untuk peningkatan motivasi para pegawai. Metode ini bisa mengasosiasikan
58
perbuatan dan kelakuan seseorang dengan perasaan bahagia, senang, dan biasanya
akan membuat mereka melakukan suatu perbuatan yang baik secara berulang-ulang.
Selain motivasi, reward juga bertujuan agar seseorang menjadi giat lagi usahanya
at ha
merupakan bentuk reinforcement yang positif, maka punishment sebagai bentuk
gi a
reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara tepat dan bijak bisa menjadi
la w
alat motivasi Handoko dalam Setiawan dkk (2016).
P Wi
Dalam aspek supremasi hukum maka kedudukan hukum seorang Pegawai Negeri
satu faktor yang sangat menentukan. Pegawai Negeri Sipil sebagai aparat pemerintah,
abdi negara dan abdi masyarakat harus bisa menjadi teladan bagi masyarakat secara
IE
keseluruhan agar masyarakat dapat percaya terhadap peran Pegawai Negeri Sipil.
T
yang bersih dan berwibawa. Pembentukan disiplin dapat dilaksanakan melalui dua
cara, yaitu melalui pengembangan disiplin pribadi yaitu pengembangan disiplin yang
datang dari individu dan melalui penerapan tindakan disiplin yang ketat, artinya bagi
seorang pegawai yang melakukan tindakan indisipliner akan dikenai hukuman atau
BAB V
5.1 Simpulan
at ha
1. Akuntabilitas berpengaruh positif dan signifikan terhadap efektivitas kerja
gi a
pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan yang artinya semakin
la w
tinggi akuntabilitas maka efektivitas kerja pegawai semakin meningkat.
pegawai Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan yang artinya semakin
Ja W
5.2 Saran
S
upaya yang dapat dilakukan untuk peningkatan akuntabilitas kerja pegawai dapat
sosialisasi kepada pegawai terutama mengenai target sasaran dan program yang
at ha
pegawai seperti menyelenggarakan pengajian bulanan atau outbond dalam
gi a
rangka meningkatkan efektifitas kerja organisasi sehingga kinerja organisasi
la w
menjadi lebih baik guna mendukung visi dan misi Kepala Daerah.
2. P Wi
Bagi Peneliti Lain
sedangkan sisanya 58,1% dipengaruhi faktor lain diluar model regresi. Peneliti
ng id
prinsip good governance lainnya yang belum diteliti dalam dalam penelitian ini
at ha
Publik”,JPAP, Vol. 2 No.2, hal 479—494.
gi a
Intern Pemerintah, dan Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pemerintah
Daerah”,JOM Fekon, Vol.4 No.1.
la w
Hariadi, Bambang (2002), Akuntansi Manajemen Suatu Sudut Pandang.
P Wi
Yogyakarta: BPFE Yogyakarta.
Irianto, Jusuf. (2016). Kebijakan dan Manajemen Sumber Daya Manusia Sektor
Publik (KMSDM-SP), Yogyakarta:Indomedia Pustaka
Ja W
Volume 5, Nomor1.
Putri, Ni Putu Mia Sulistiari dan I Nyoman Wijana Asmara Putra (2015),
“Pengaruh Partisipasi Penganggaran pada Kinerja Manajerial”, E-Jurnal
Akuntansi Universitas Udayana, 12.2
at ha
Rahayu dan Idayanti (2013), “Penerapan Prinsip-Prinsip Good Governance
terhadap efektivitas kerja pegawai”, Akuntansi, Vol.2 No. 8.
gi a
Republik Indonesia (2014), Peraturan Presiden Republik Indonesia No 29 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah.
la w
Republik Indonesia (2015), Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara
P Wi
dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 12 tentang Pedoman
Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.
20 No 1.
at ha
gi a
la w
P Wi
an ya
ng id
Ja W
IE
T
S