وعن أبي مالك الحارث بن عاصم األشعري رضي هللا عنه قال قال رسول هللا صلى هللا عليه وسلم
الطهور شطر اإليمان والحمد هلل تمأل الميزان وسبحان هللا والحمد هلل تمآلن أو تمأل ما بين السموات
واألرض والصالة نور والصدقة برهان والصبر ضياء والقرآن حجة لك أو عليك كل الناس يغدو
فبائع نفسه فمعتقها أو موبقها رواه مسلم
ول هللاGGألوا رسGGار سGGا من األنصGG أن ناسGاGي هللا عنهمGGدري رضGGوعن أبي سعيد بن مالك بن سنان الخ
اGGصلى هللا عليه وسلم فأعطاهم ثم سألوه فأعطاهم حتى نفد ما عنده فقال لهم حين أنفق كل شيء بيده م
اGG هللا ومن يتصبر يصبره هللا ومG يعفه هللا ومن يستغن يغنهGيكن من خير فلن أدخره عنكم ومن يستعفف
أعطى أحد عطاء خيرا وأوسع من الصبر متفق عليه
ي هللاGGه رضGGه وابن حبGGلم وحبGه وسGGوعن أبي زيد أسامة بن زيد حارثة مولى رسول هللا صلى هللا علي
المGGرئ السGل يقGهدنا فأرسGGر فاشGGد احتضGني قGG وسلم إن ابG قال أرسلت بنت النبي صلى هللا عليهGعنهما
مGGه تقسGGلت إليGGويقول إن هلل ما أخذ وله ما أعطى وكل شيء عنده بأجل مسمى فلتصبر ولتحتسب فأرس
ي هللاGGال رضGGعليه ليأتينها فقام ومعه سعد بن عبادة ومعاذ ابن جبل وأبي بن كعب وزيد بن ثابت ورج
اهGت عينGع ففاضGه تقعقGره ونفسGده في حجGعنهم فرفع إلى رسول هللا صلى هللا عليه وسلم الصبي فأقع
فقال سعد يا رسول هللا ما هذا فقال هذه رحمة جعلها هللا تعلى في قلوب عباده وفي رواية في قلوب من
شاء من عباده وإنما يرحم هللا من عباده الرحماء متفق عليه
Artinya : Abu Zaid, Usamah bin Zaid bin Haritsah RA, berkata, “Putri
Rasulullah mengutus seseorang untuk menyampaikan pesan kepada
Nabi SAW., ‘Bahwa anakku sedang sekarat. Karena itu, jenguklah
ia.’Nabi hanya mengirim salam dan berkata, ‘(Katakan kepadanya),
“Sesungguhnya, Allah berhak mengambil dan memberi. Segala
sesuatu ada batasnya. Hendaknya ia bersabar dan mengharap
pahala dari Allah.” Sekali lagi, putri Rasulullah mengirim utusan,
memohon kepada Nabi untuk datang menjenguk. Lalu, Rasulullah
berangkat bersama Sa’d bin Ubadah RA, Muadz bin jabal RA, Ubay
bin Ka’b RA, Zaid bin Tsabit RA, dan sejumlah sahabat.
(Sesampainya di rumah Zainab) anak perempuan yang sedang
sakaratul-maut itu didudukkan di pangkuan Nabi SAW., dan napasnya
sudah tersengal-sengal. Melihat hal itu, Zainab menangis. Sa’d
bertanya, ‘Ya Rasulullah, apa ini?’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Ini
adalah kasih sayang yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-
Nya.’ Di dalam riwayat lain disebutkan, “Pada hati hamba yang
dikehendaki-Nya, Allah mengasihi hamba-hamba-Nya yang memiliki
kasih sayang.” (Muttafaq ‘alaih)
ةGGالت فاطمGGرب فقGGاه الكGGل يتغشGGلم جعGGه وسGGلى هللا عليGGوعن أنس رضي هللا عنه قال لما ثقل النبي ص
رضي هللا عنها واكرب أبتاه فقال ليس على أبيك كرب بعد اليوم فلما مات قالت يا أبتاه أجاب ربا دعاه
ابتGا أطGي هللا عنهGة رضGالت فاطمGا دفن قGاه فلمGل ننعGاه إلى جبريGا أبتGيا أبتاه جنة الفردوس مأواه ي
أنفسكم أن تحثوا على رسول هللا صلى هللا عليه وسلم التراب رواه البخاري
Akan tiba suatu masa pada manusia, siapa di antara mereka yang
bersikap sabar demi agamanya, ia ibarat menggenggam bara api.
Orang yang bahagia ialah yang dijauhkan dari fitnah-fitnah dan orang
yang bila terkena ujian dan cobaan, dia bersabar. (HR.Ahmad)
Tidak ada suatu rezeki yang Allah berikan pada seorang hamba yang
lebih luas baginya dari pada sabar. (HR.Al-Hakim)
Dari Usaid bin Hudhair bahwa seseorang dari kaum Anshar berkata
kepada Rasulullah SAW; 'Wahai Rasulullah, engkau mengangkat
(memberi kedudukan) si Fulan, namun tidak mengangkat (memberi
kedudukan kepadaku). Rasulullah SAW bersabda, Sesungguhnya
kalian akan melihat setelahku 'atsaratan' (yaitu setiap orang
menganggap lebih baik dari yang lainnya), maka bersabarlah kalian
hingga kalian menemuiku pada telagaku (kelak). (HR. Turmudzi).
Dari Anas bin Malik ra, bahwa suatu ketika Rasulullah SAW melewati
seorang wanita yang sedang menangis di dekat sebuah kuburan.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda, 'Bertakwalah kepada Allah, dan
bersabarlah.' Wanita tersebut menjawab, 'Menjauhlah dariku, karena
sesungguhnya engkau tidak mengetahui dan tidak bisa merasakan
musibah yang menimpaku.' Kemudian diberitahukan kepada wanita
tersebut, bahwa orang yang menegurnya tadi adalah Rasulullah
SAW. Lalu ia mendatangi pintu Rasulullah SAW dan ia tidak
mendapatkan penjaganya. Kemudian ia berkata kepada Rasulullah
SAW, '(maaf) aku tadi tidak mengetahui engkau wahai Rasulullah
SAW.' Rasulullah bersabda, 'Sesungguhnya sabar itu terdapat pada
hentakan pertama.' (HR. Bukhari Muslim)
Dari Ibnu Mas'ud r.a., katanya: Saya memasuki tempat Nabi s.a.w.
dan beliau sedang dihinggapi penyakit panas. Saya lalu berkata: "Ya
Rasulullah, sesungguhnya Tuan dihinggapi penyakit panas yang amat
sangat." Beliau kemudian bersabda: "Benar, sesungguhnya saya
terkena panas sebagaimana panas dua orang dari engkau semua
yang menjadi satu." Saya berkata lagi: "Kalau demikianTuan tentulah
mendapatkan dua kali pahala." Beliau bersabda: "Benar, demikianlah
memang keadaannya, tiada seorang Muslimpun yang terkena oleh
sesuatu kesakitan,baik itu berupa duri ataupun sesuatu yang lebih
dari itu, melainkan Allah pasti menutupi kesalahan-kesalahannya
dengan sebab mushibah yang mengenainya tadi dan diturunkanlah
dosa-dosanya sebagaimana sebuah pohon menurunkan daunnya -
dan ini jikalau disertai kesabaran." (Muttafaq 'alaih)
Dari Anas bin Malik ra, bahwa Rasulullah saw. bersabda, “Janganlah
salah seorang diantara kalian mengangan-angankan datangnya
kematian karena musibah yang menimpanya. Dan sekiranya ia
memang harus mengharapkannya, hendaklah ia berdoa, ‘Ya Allah,
teruskanlah hidupku ini sekiranya hidup itu lebih baik untukku. Dan
wafatkanlah aku, sekiranya itu lebih baik bagiku.” (HR. Bukhari
Muslim)