Anda di halaman 1dari 5

Nama : Abdul rozak arrifa’i

NIM : 14194900

KLS : E/KM/VI

Fishbone Analysis atau yang sering disebut juga Cause


Effect Diagram merupakan sebuah metode yang digunakan untuk membantu
memecahkan masalah yang ada dengan melakukan analisis sebab dan akibat
dari suatu keadaan dalam sebuah diagram yang terlihat seperti tulang ikan.

Tahapan dalam membuat fishbone diagram

1. Mengidentifikasi masalah.
2. Mengumpulkan ide untuk mencari faktor utama penyebab.
3. Mengidentifikasi kemungkinan penyebab dari masalah.
4. Menganalisis diagram yang sudah dibuat.

Root Cause Analysis (RCA) adalah metodologi untuk menemukan dan


memperbaiki alasan yang paling penting untuk masalah kinerja. Hal ini
berbeda dari pemecahan masalah dan pemecahan masalah sebagai disiplin
ilmu ini biasanya mencari solusi kesulitan tertentu, sedangkan RCA
diarahkan pada masalah mendasar.

Langkah langkahnya :

1. Langkah 1 – Definisikan Masalah.


2. Langkah 2 – Kumpulkan Data.
3. Langkah 3 – Identifikasi Penyebab yang Mungkin.
4. Langkah 4 – Identifikasi Akar Masalah (Root Causes)
5. Langkah 5 – Ajukan dan Implementasikan Solusi.

Pohon masalah (problem tree) merupakan sebuah pendekatan/ metode yang


digunakan untuk identifikasi penyebab suatu masalah. Analisis pohon
masalah dilakukan dengan membentuk pola pikir yang lebih terstruktur
mengenai komponen sebab akibat yang berkaitan dengan masalah yang telah
diprioritaskan.

Why-why analysis atau 5 Whys adalah metode untuk menggali akar


permasalahan untuk menemukan solusi. Why-Why Analysis adalah alat bantu
(tool) root cause analysis untuk problem solving. Tool ini membantu
mengidentifikasi akar masalah atau penyebab dari sebuah ketidaksesuaian
pada proses atau produk.

Contoh permasalahan yg ada di RS DKT

1. Fasilitas ruangan rekam medis kurang memadai seperti; kurangnya meja


sehingga membuat berkas rekam medis berserakan dilantai, kurangnya kursi
yang memadai dan beberapa kondisi kursi rusak, tangga yang ada tidak
mencukupi dan sesuai dengan kriteria K3 (A)
2. Rak filling kurang rapi sehingga kesulitan dalam pengambilan status, rak filling
terlalu sempit menyebabkan petugas kesulitan pengambilan Rekam Medis (B)
3. Kurangnya fasilitas ruang tunggu bagi petugas yang ingin mengambil berkas
Rekam Medis pasien (C)
4. Fasilitas di ruang pelayanan kurang memadai seperti; petugas tidak memakai
APD, rusaknya mesin foto copy (D)
5. Kurangnya protokol kesehatan seperti; tidak memberi jarak pada kursi, tidak
adanya kesadaran dari pasien tentang pentingnya hand higiene sebelum
memasuki rumah sakit (E)

A. Prioritas Masalah

Penentuan priotitas masalah menggunakan metode USG. Metode USG urgency,


seriousness, growth adalah salah satu cara menetapkan urutan prioritas masalah
dengan metode teknik scoring. Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan
memperhatikan urgensi dari masalah, keseriusan masalah yang dihadapi, serta
kemungkinan berkembangnya masalah tersebut semakin besar.
Analisis Masalah Metode USG
Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth

A:B=A A:B=A A:B=A

A:C=A A:C=A A:C=A

A:D=A A:D=A A:D=A

A:E=A A:E=A A:E=A

B:C=B B:C=B B:C=B

B:D=B B:D=B B:D=B

B:E=B B:E=B B:E=B

C:D=D C:D=D C:D=D

C:E=C C: E=C C:E=C

D:E=D D:E=D D:E=D

Hasil Analisis Dengan Metode USG


Aspek Urgency Aspek Seriousness Aspek Growth

A=4 A=4 A=4

B=3 B=3 B=3

C=1 C=1 C=1

D=2 D=2 D=2

E=0 E=0 E=0

Prioritas Masalah Dengan Metode USG


Masalah Urgency Seriousness Growth Total Prioritas

A 4 4 4 12 I

B 3 3 3 9 II
C 1 1 1 3 IV

D 2 2 2 6 III

E 0 0 0 0 V

Berdasarkan prioritas masalah di atas menggunakan metode USG diperoleh


priotitas masalah yaitu “Fasilitas ruangan rekam medis kurang memadai seperti;
kurangnya meja sehingga membuat berkas rekam medis berserakan dilantai,
kurangnya kursi yang memadai dan beberapa kondisi kursi rusak, tangga yang ada tidak
mencukupi dan sesuai dengan kriteria K3”.

B. Analisis Prioritas Masalah

Diagram Fishbone adalah sebuah diagram yang digunakan untuk mengidentifikasi


berbagai penyebab dari sebuah kejadian atau proses. Sering juga diagram ini disebut
dengan diagram sebab akibat atau cause effect diagram. Penemunya adalah Professor
Kaoru Ishikawa, seorang ilmuwan Jepang yang juga alumni teknik kimia Universitas
Tokyo, pada tahun 1943.
Sehingga sering juga disebut dengan diagram Ishikawa.
Fishbone Diagram atau Cause and Effect Diagram ini dipergunakan untuk :

1. Mengidentifikasi akar penyebab dari suatu permasalahan

2. Mendapatkan ide-ide yang dapat memberikan solusi untuk pemecahaan suatu


masalah
3. Membantu dalam pencarian dan penyelidikan fakta lebih lanjut.

Fungsi dasar diagram Fishbone (Tulang Ikan)/ Cause and Effect (Sebab dan Akibat)
Ishikawa adalah untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar penyebabnya.
Fishbone Diagram sendiri banyak digunakan untuk membantu mengidentifikasi akar
penyebab dari suatu masalah dan membantu menemukan ide-ide untuk solusi suatu
masalah.
Fishbone analisis masalah dibagian rekam medis RS DKT dr Soetarto
Sumber: pengamatan selama di praktek di rekam medis

RS DKT dr Soetarto

1. Man : Kurang kesadaran untuk memperbaiki fasilitas

2. Material : Meja tracer terlalu kecil


3. Money : Anggaran rekam medis untuk membeli kekurangan di bagian rekam
medis
4. Mechine : Sering terjadi kerusakan pada alat elektronik
5. Methode : Tata ruang yang kurang sesuai

6. How : 1) Pengajuan tata letak RM.


2) Waktu pelaksanaan dikondisikan sesuai dengan keadaan.

3) Dilakukan diskusi tentang bagaimana seharusnya tata letak RM yang


lebih baik dari sebelumnya.

4) Pelaksanaan perubahan.

5) Memperbaiki Fasilitas RS

Anda mungkin juga menyukai