Anda di halaman 1dari 99

PERANAN DINAS TENAG A K ERJA DAN TRANSMIGRASI DALAM

PENEM PATAN TENAGA K ERJA INDONES IA K E LUAR NEG ERI

(S t ud i Pad a D i nas T e nag a K er j a d an T r ans mi g r as i K ab up at e n D e l i


Serdang)

S KRIPS I

Di aj uk an S e b ag ai S al ah S at u S y ar at M e mp e ro l e h G e l ar S arj ana S os i al
De p ar t e me n I l mu A d mi ni s tr as i Neg ar a

Dis us un O leh

NOVIRA SARI
070903013

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

FAK ULTAS ILMU SOS IAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2011

Universitas Sumatera Utara


PERSEMBAHAN

Karya kecil ini penulis persembahkan untuk :

1. Ayahanda & Ibunda tercinta Sugianto Nirmal dan Susila Waty yang telah

melimpahkan kasih sayang dan perhatiannya, memberikan banyak hikmah dan

pelajaran hidup yang berharga. Setiap tetes keringat, pengabdian dan pengorbanannya

Insyaallah akan menjadi limpahan berkah & rahmat bagi kehidupan anak-anaknya

kelak. Amin..

2. Abangda Budi Wirataruna dan istrinya kak Fatimah, Kakanda Maya Safira &

Adinda Zulfikar Fattah yang selalu menjadi motivasi bagi penulis untuk menjadi

yang lebih baik lagi. Insyaallah kita jadi manusia yang banyak memberikan manfaat

baik bagi kehidupan. Amin..

3. Sang guru H. Syarifuddin Bakrie.

4. Harun Nar Rasyid Nasution, semoga niat, rencana & harapan baik kita dapat

keridhaan dari Allah swt untuk terlaksana. Amin..

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirohiim

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peranan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar

Negeri.

Skripsi ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat akademis untuk

memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak

baik yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini maupun semua pihak

yang telah mengisi dan menghiasi hari-hari penulis saat kuliah.

Untuk itu penulis ingin mengungkapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. H. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera

Utara sekaligus yang menjadi Dosen Pembimbing penulis.

3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Sp selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

4. Kepada Kak Mega & Kak Dian selaku pegawai pendidikan FISIP USU yang telah

membantu penulis dalam urusan administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan

maupun skripsi.

Universitas Sumatera Utara


5. Bapak Drs. Josia Gurusinga selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan

penelitian.

6. Bapak Perdamen Tarigan, SPd selaku Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja,

Bapak Drs. Rustam Effendi Siregar selaku Kepala Sub Bagian Umum dan seluruh

staf karyawan/ karyawati dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang yang telah membimbing dan membantu dalam

memperoleh data selama penulis melakukan penelitian.

7. Kawan-kawan angkatan 2007 AN dimulai dari awal penulis memulai kuliah : Lisva

Eliza kenalan pertama waktu pendaftaran ulang di gema (maaf ya waktu TR HMI tu

gak ada niat ninggalin, cuma pengen liat kw dapat banyak kenalan kawan selain aq),

next waktu martikulasi Nina & Hilda (aku gak lupa lo ma slogan NAVIDA), dan

berlanjut Ika (^_’^), Aisyaturridha (tobat dok,,jgn asek ngejek org aja..hihihi),

Muhammad Akbar Pribadi (jd ingat lagu nya sindentosca yg judulnya kepompong :

‘dulu qt sahabat bteman bagai ulat bharap jd kupu2,,kini qt melangkah

berjauh2an..kw jauhi diriku karna sesuatu,,’), next kawan2 yg brasal dr Tri Angels yg

kabarnya kini telah resmi dbubarkan oleh pak walikota Binje..wkwkwk, yaitu :Kiki

(btw abg qt yg d jogja tu pkbr? Aq cerita ttg dy kmaren tu ama mu ibarat aq curhat

tentang buaya dikandang buaya nya sendiri n dsaksikan ma “kawan2”nya buaya

yagh,,”sesuatu bgt”..fiuhh), Dina (mana ne semangad dr seorang dina yg perna q

knal?? Hehe,,), Dilia.. (kapan yach bsa ngeliat badan lia bohai?? Hehe..pisss), n smw

kawan2 AN Taufik (laen x skrg ko pik..kasian tu kiki asik d labrak lwat sms j ma

pacar ko..kawan kami tu ya..xixixie), Bobi ayah (abang awak yg skrg uda jd

ayah2..hehe), Ansor (kapan bhenti ajep2nya nsor??), Husein, Novi (jangan sundek j

la vi..hehehe..tapi sbnarnya baek kok), Siteh (bela2in tgh malam dtg kruma ma si

Universitas Sumatera Utara


lelek pacarnya karna mo nginstal printer q,,hahay..tengs yo), Mufliha (semangad

donk), Reina & Tiwi (salut deh..), en buat Lisa Eliza (aq mnyebutnya ‘sahabat akhir

semester’, kok gak dari dlu y qt deket nya..hehe..tengs yo uda bsedia nemenin aq pada

moment2 ‘penting’ yg blom tentu kwn2 yg laen mw ngelakuinya,,bTw beRani gaK ne

TaRuhan TtG si AmiR?? wkwkwk) n buat kawan2 AN laennya ya gk iso d sebutin

sebijik2..semoGa kelak kita semua sukses & berhasil yagh wuii. Amin..

8. Seluruh keluarga besar HMI Komisariat FISIP-USU khususnya kawan2 Batu

Kristal..: Siti Maryam “ayak”(kesannya jgn mpe maksain khendak y..hehe..syg deh

ma ayak), Indra “kocik” (cepat besar ya..biar ntar bisa jd sekum dr salah 1 organisasi

islam ternama,.haghag), Sari “tems”, Firda & Afdal (nama kelen 1 paket j y woi),

Tri “si jangkung”, Miftah & Dika (kelen juga 1 paket j ya), Maurina Raffanda

(temen baru <akrab> yg sbnarnya stock lama: btw aq ne bukan ko jadiin saingan

“terselubung” mu kan nda?? Intinya ne jgn “diam2” pengen ngerebut “perhatian” dr

org2 yg uda qt kenal bersama. Kw bahagia, aq pun bahagia..okeh? ^_^), Budi

“ustadz”, Rizky politik 07 (temen 1 asuhan kk asuh yg masih intens mpe

skrg..hehe..btw apa ne rahasia diet mu ki?), Rholand “ketua”, Amir (temen cowo yg

feminim bawaan nya..hihi), Wirda (mga cita2 si emak anaknya jd dosen tkabul y”),

Aink, Amel kom (walopun style nya glamour, tpi ttp rendah hati n setia kawan),

Ferdy (thengs ya awal kenal uda mw nemenin k kantor pos”,,hehehe), Acong,

Nenda, Feny “bg boiy” dll. Apapun yang terjadi semoga jalinan silaturahim bisa tetap

terjaga y woi,,bukan cuma silatlidah ja. ^_^

9. Buat 2 nama yang uda ikut menyumbangkan pelajaran hidup lewat pahitnya

kebersamaan yg perna tjalin..yakNi : Almarhum “Teman” (makasih akhirnya aq

dapat keluarga kecil d Lhouxemawe yaitu agam & keluarga) & Kakanda Roby

Universitas Sumatera Utara


Iskandar Pohan (kata-kata bijak tu emank indah..tapi gak slayaknya dijadikan

tempat psembunyian kelicikanmu). Insyaallah sudah ditemukan hikmah indahnya.

10. Buat para sahabat yang masih mempertahankan kebersamaannya hingga saat ini,

yakni sHbat SMA_q : Sri Astuti alias TutiK (kapan kawin?? Malu la ntar lagi d

panggil uwak ma anaknya neni..hahaha,..:p TinggaL piLih ja tu,,banyaK yg Gantung2

d pohon..wkwkwk), si Jumiati alias CuMi (jd kapan ne cum si saskia dapat buapak

baru?? Hihihi..), iRma PratiWi yg dr dulu d julukin si “Lengket” (makin menor j

skRg ko ya..sihieyy), WiwiD (Jangan Asik NguruS Doit nasabah j laGh

wid..hehehe..KangeN ne Ama Mu), AuLia Vita Rizky (jGn PeRnah berubah

ya..^_^), Sri AyuNingsih (alias Ayu KereBo..hehehe..) sHbat SMP q : Indah Lestari

(Kawan beraNtam aWak maSa SMP..Tapi dy pulak yg paling awet bekawan mPe

skrg..) & Ade RahMa Diana (jgn d borong smW ya de gelar sarjana tu..hehehe). n

kawan2 SD Muhammadiyah 31 yg Masi inGat ma Q (pdhaL Cuma setahun skuL d

Situ): Zahera, CitRa, Asep, n seLanjutNya Mitra, FadLan, Dana, IcHa, dsB. &

Gak kalaH pentinG nya kawan2 SD CenDraMata : FanY, Ryan, Adi, Yuda, dll

(KapaN ne Qt bSa buAt ReUni nYa??)

Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat..

Medan, November 2011


Penulis

NOVIRA SARI

NIM : 070903013

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri
(Studi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang)

Skripsi disusun oleh


Nama : Novira Sari
NIM : 070903013
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Bapak Drs. H. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si

Dalam rangka mengurangi pengangguran dilaksanakan suatu pengembangan


kesempatan kerja. Pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja salah satunya adalah
dengan program AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yang melibatkan pihak swasta yaitu
PPTKIS. Permasalahan yang muncul dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri
adalah banyaknya PPTKIS yang muncul, sehingga diperlukan perhatian yang besar dari
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri oleh PPTKIS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dan mengetahui faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian, observasi langsung, dan pencatatan dokumen.
Dari hasil analisis penelitian, dapat diketahui bahwa Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang menjalankan peranannya dalam Penempatan TKI ke
Luar Negeri sesuai dengan UU No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang melakukan kegiatan-kegiatan yaitu pemberian informasi pada pencari kerja dan
pada PPTKIS tentang adanya pencari kerja ke luar negeri, mengawasi/ memantau dan ikut
membantu dalam tahap proses penempatan yang dilakukan PPTKIS, meneliti dokumen-
dokumen yang diperlukan, serta memonitor keberadaan dan kinerja PPTKIS. Faktor yang
mendukung adalah SDM yang memadai, budaya organisasi, otonomi daerah serta teknologi.
Faktor yang menghambat adalah peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terbatas,
biaya yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri cukup besar serta kurangnya minat
masyarakat untuk bekerja di luar negeri.

Keywords : Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang,


Penempatan TKI ke Luar Negeri.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERS ETUJUAN

HALAMAN PENG ESAHAN

PERS EMBAHAN ..................................................................... i

K ATA PENG ANTAR ................................................................ ii

ABSTRAK ............................................................................... vi

DAFTAR ISI ............................................................................ vii

DAFTAR TABEL ..................................................................... x

DAFTAR GAMBAR ................................................................. x

BAB I PENDAH ULUAN

I.1.Lat ar Belakang Masalah ......................................................... 1

I.2 Peru musan Masalah .............................................................. 7

I.3 Tujuan Penelit ian ................................................................. 7

I.4 Manfaat Penelit ian ............................................................... 8

I.5 Kerang ka Teor i .................................................................... 8

I.5.1 Pemer int ah Daerah ....................................................... 9

I.5.2 Pengert ian Dinas-Dinas Daerah ..................................... 10

I.5.3 Peranan Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi ................ 11

I.5.4 Penemp at an T KI ke Luar Neger i .................................... 13

I.5.4.1 Tinjau an Umu m t ent ang Tenaga Ker ja dan Tenaga Ker ja
Indo nesia ......................................................... 13

I.5.4.2 Fakt or-fakt o r yang Mempengaruhi Ket enagaker jaan d an


Pengangg uran ................................................... 21

I.5.4.3 Penempat an T KI ke Luar Neger i .......................... 23

I.6 Definis i Ko nsep ................................................................... 26

I.7 Sist emat ika Penulisan ........................................................... 29

Universitas Sumatera Utara


BAB II METODE PENELITIAN

II.1 Objek Penelit ian ................................................................. 30

II.2 Bent uk Penelit ian ................................................................ 30

II.3 Lokasi Penelit ian ................................................................ 31

II.4 Info r man Penelit ian ............................................................. 31

II.5 Teknik Pengu mp u lan Dat a .................................................... 32

II.6 Teknik Analis is Dat a ........................................................... 34

BAB III DESK RIPSI LOK ASI PENELITIAN

III.1 Gambaran Umu m Kabup at en Deli S erdang ............................. 35

III.1.1 Sejar ah Kabu pat en Deli Serdang ................................... 37

III.1.2 Lo kasi Kabu pat en Deli Serdang .................................... 38

III.2 Gambaran Umu m Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kabupat en Deli
Serdang .............................................................................. 38

III.2.1 Visi dan Mis i Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kabupat en Deli
Serdang ....................................................................... 39

III.2.2 Uraian Tugas d an Fu ngsi Poko k Dinas Tenaga Ker ja dan


Transmigrasi Kabu pat en Deli Serdang ............................. 40

III.2.3 Susunan Org anisasi Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi


Kabupat en Deli Serdang ................................................ 42

III.2.4 Uraian Tugas Jabat an St rukt ural Dinas Tenaga Ker ja d an


Transmigrasi Kabu pat en Deli Serdang Serdang ................. 43

III.2.5 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja d an Transmigrasi Kabupat en Deli


Serdang ....................................................................... 51

BAB IV PENYAJIAN DATA

IV.1 Penya jian Dat a .................................................................. 56

Universitas Sumatera Utara


IV.1.1 Pelaksanaan Wawancara ............................................... 56

IV.1.2 Hasil Wawancara ........................................................ 59

IV.1.2.1 Peranan Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab. Deli


Serdang dala m P enempat an T KI ke Luar Neger i ... 60

IV.1.2.2 Tat a Cara dalam Penempat an TKI ke Luar Neger i 64

IV.1.2.3 Fakt o r Penduku ng dan Fakt or Penghambat dalam Penempat an


TKI ke Lu ar Neger i ........................................... 77

BAB V ANALISIS DATA

V.1 Peranan Dinas Tenaga Ker ja d an Transmigrasi Kab. Deli Serdang dala m
Penempat an T KI ke Luar Neger i ............................................ 81

V.2 Tat a Cara dalam P enemp at an T KI ke Luar Neger i ................... 84

V.3 Fakt o r Penduku ng dan Fakt or Penghambat dalam Penempat an T KI ke


Luar Neger i ........................................................................ 88

BAB VI PENUTUP

VI.1 Kesimpulan ...................................................................... 93

VI.2 Saran .............................................................................. 94

DAFTAR PUSTAK A ................................................................ 96

LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gamba r IV.1 Gambar Pro ses Penempat an TKI ke Luar Neger i ....... 77

DAFTAR TABEL

Tabel III.1 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasarkan Jen is Kela min ....................................... 51

Tabel III.2 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasarkan T ingkat Pendid ikan Fo r mal .................... 52

Tabel III.3 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasark an Kepangkat an/ Go longan .......................... 53

Tabel III.4 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
pada Bid.Pelat ihan & Penempat an Tenaga Ker ja Berdasarkan
Masa Ker ja .............................................................. 54

Tabel III.5 Jumlah Penempat an T KI ke Luar Neger i d i Deli Serdang Tahun


2008-2011 ............................................................... 64

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri
(Studi pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang)

Skripsi disusun oleh


Nama : Novira Sari
NIM : 070903013
Departemen : Ilmu Administrasi Negara
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Dosen Pembimbing : Bapak Drs. H. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si

Dalam rangka mengurangi pengangguran dilaksanakan suatu pengembangan


kesempatan kerja. Pemerintah dalam memperluas kesempatan kerja salah satunya adalah
dengan program AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yang melibatkan pihak swasta yaitu
PPTKIS. Permasalahan yang muncul dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri
adalah banyaknya PPTKIS yang muncul, sehingga diperlukan perhatian yang besar dari
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam pelaksanaan penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri oleh PPTKIS.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana peranan dari Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dan mengetahui faktor apa saja yang
mendukung dan menghambat dalam penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri.
Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan
data dilakukan dengan wawancara mendalam kepada pihak-pihak yang terkait dalam
penelitian, observasi langsung, dan pencatatan dokumen.
Dari hasil analisis penelitian, dapat diketahui bahwa Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang menjalankan peranannya dalam Penempatan TKI ke
Luar Negeri sesuai dengan UU No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang melakukan kegiatan-kegiatan yaitu pemberian informasi pada pencari kerja dan
pada PPTKIS tentang adanya pencari kerja ke luar negeri, mengawasi/ memantau dan ikut
membantu dalam tahap proses penempatan yang dilakukan PPTKIS, meneliti dokumen-
dokumen yang diperlukan, serta memonitor keberadaan dan kinerja PPTKIS. Faktor yang
mendukung adalah SDM yang memadai, budaya organisasi, otonomi daerah serta teknologi.
Faktor yang menghambat adalah peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang terbatas,
biaya yang diperlukan untuk bekerja di luar negeri cukup besar serta kurangnya minat
masyarakat untuk bekerja di luar negeri.

Keywords : Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang,


Penempatan TKI ke Luar Negeri.

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga

setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan

seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Pekerjaan

juga dapat dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan kemampuan diri sehingga

seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga bagi dirinya, keluarganya, dan

lingkungannya. Oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat pada

diri setiap manusia yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati. Hal ini tercermin dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang

menyatakan bahwa setiap Warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada kenyataannya di Indonesia hal

tersebut masih menjadi permasalahan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah tenaga kerja

Indonesia yang tidak terserap oleh lapangan kerja yang tersedia di Indonesia.

Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar

ke-3 di dunia setelah negara China dan India. Melimpahnya jumlah penduduk merupakan

aset penting yang menguntungkan bagi pembangunan suatu bangsa. Penduduk berperan

sebagai subjek pembangunan dan dengan jumlah penduduk yang besar berperan sebagai

tenaga kerja yang akan melakukan pembangunan. Hal tersebut akan menjadi suatu masalah

apabila jumlah penduduk yang besar tersebut tidak disesuaikan dengan jumlah lapangan kerja

yang memadai.

Sebagai akibat atas tingginya pertumbuhan angkatan kerja di satu sisi dan rendahnya

pertumbuhan lapangan kerja di sisi lain akan menimbulkan tingginya tingkat pengangguran.

Universitas Sumatera Utara


Sukirno (1981:170) memberikan penggolongan jenis-jenis pengangguran, yaitu : (1)

Pengangguran terbuka meliputi pengangguran friksional (pengangguran normal), yaitu

dimana tenaga kerja keluar dari tempat kerjanya dengan harapan akan memperoleh

pendapatan dan status sosial serta fasilitas yang lebih baik di tempat lain. (2) Pengangguran

struktural sebagai akibat pemutusan hubungan kerja. (3) Pengangguran teknologi sebagai

akibat penggantian tenaga manusia dengan mesin-mesin yang lebih modern. (4)

Pengangguran siklikal timbul sebagai akibat penyusutan salah satu sektor pekerjaan. (5)

Pengangguran tidak kentara yaitu pengangguran musiman dan tenaga kerja yang setengah

menganggur.

Masih tingginya jumlah pengangguran dan masalah kesempatan kerja di dalam negeri

yang semakin penting dan mendesak untuk menjadi perhatian pemerintah. Masalah

ketenagakerjaan harus tetap menjadi prioritas. Bila melihat penduduk Indonesia yang

berjumlah lebih dari 210 juta orang, permasalahan yang mungkin muncul dari meledaknya

jumlah pengangguran adalah mulai dari masalah sandang, pangan, papan, bahkan mungkin

naiknya angka urbanisasi, hingga kriminalitas.

Berdasarkan data statistik yang dikemukakan Departemen Ekonomi Pembangunan

Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, jumlah pengangguran di Indonesia masih

sangat tinggi. Agustus 2007, penganguran di Indonesia sebesar 9,11%, Agustus 2008 sebesar

8,39%, Agustus 2009 7,87 %, dan Agustus 2010 sebesar 7,14%. Sementara di Sumut, jumlah

pengangguran masih tergolong tinggi. Agustus 2007 sebesar 10,1%, Agustus 2008 9,1%,

Agustus 2009 8,45%, dan Agustus 2010 sebesar 7,43%. Jumlah tersebut paling banyak

terdapat di Medan, dan menyusul Kabupaten Deli Serdang. Menurut pengamat ekonomi,

Jhon Tafbu Ritonga, jumlah pengangguran di suatu Negara mencapai 5%, sudah

dikategorikan “gawat”.(www.jumlah pengangguran sumut.co.id).

Universitas Sumatera Utara


Pengangguran merupakan masalah utama yang sulit untuk mendapatkan titik temu.

Berdasarkan statistik ketenagakerjaan, bahwa masalah krusial yang dihadapi oleh pasar kerja

Indonesia sampai saat ini adalah masalah pengangguran. Oleh karena itu dalam mengatasi

pengangguran ini dituntut adanya perhatian dan campur tangan pemerintah yang lebih jauh

demi kesejahteraan masyarakat. Peluang untuk memecahkan masalah ini hanya bisa

dilahirkan dengan pembangunan yang secara sadar, nyata dan efektif. Hal tersebut diarahkan

untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan seluruh pendapatan

masyarakat. Perluasan kesempatan kerja dan penggunaan tenaga kerja yang produktif akan

memberikan imbalan dan penghargaan yang layak serta mempunyai peranan yang

menentukan pertumbuhan ekonomi dan sosial jangka panjang.

Masalah sumber daya manusia merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi

oleh bangsa Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang dalam rangka pembangunan.

Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut dengan sumber daya

(resources), baik sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human

resources). Sumber daya manusia merupakan potensi sumber daya yang sangat dibutuhkan

dalam proses pembangunan, karena jika hanya dengan sumber daya alam dan modal tanpa

ada sumber daya manusia yang memadai dan terarah, maka tidak akan menghasilkan output

sebagai wujud dari suatu proses pembangunan.

Melihat penjelasan tersebut, maka dalam rangka mengurangi pengangguran

dilaksanakan suatu pengembangan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas sumber daya

manusia. Dengan itu maka Pemerintah melakukan usaha untuk memperluas kesempatan kerja

salah satunya dengan program AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yang melibatkan pihak

swasta yaitu PPTKIS (Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta). Program

AKAN memberikan banyak manfaat bagi Negara dan masyarakat terutama dalam hal

ekonomi. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Luar Negeri bukan hanya penting

Universitas Sumatera Utara


sebagai subyek yang melakukan segala kegiatan pembangunan, akan tetapi juga penting

karena pendapatan yang mereka peroleh dari pekerjaan akan memberikan pemasukan Negara

dengan adanya devisa. Nantinya devisa tersebut akan digunakan sebagai modal peningkatan

kesejahteraan TKI. Memperluas kesempatan kerja ke luar negeri akan memberikan peluang

yang besar untuk perkembangan masyarakat serta mengurangi jumlah pengangguran.

Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya migrasi TKI ke luar negeri.

Disamping faktor penarik yang ada di luar negeri yang menjanjikan upah yang lebih tinggi

daripada di Indonesia, maka faktor yang paling berpengaruh adalah faktor pendorong yang

ada di dalam negeri, yaitu belum terpenuhinya salah satu hak dasar warga Negara yang paling

penting yaitu pekerjaan seperti yang telah disebutkan dalam UU 1945 pasal 27 ayat 2.

Bekerja di luar negeri menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih

baik.

Mencermati minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri, maka pengusaha pengerah

jasa tenaga kerja pun muncul di tengah masyarakat dalam bentuk badan usaha. Sepintas

kelihatannya untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri tidaklah terlalu rumit, justru

pandangan dan pendapat seperti inilah yang menjadi problematikanya yaitu para calon tenaga

kerja Indonesia belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi kewajiban dan haknya bila

bekerja di luar negeri. Besarnya jumlah TKI yang bekerja di luar negeri di satu sisi

mempunyai nilai positif, yaitu mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri

namun di sisi lain mempunyai nilai negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan

yang tidak manusiawi terhadap TKI. Resiko tersebut dapat dialami oleh TKI baik selama

proses keberangkatan, selama bekerja di luar negeri maupun setelah pulang ke Indonesia.

Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

agar dalam proses penyaluran TKI ke luar negeri dapat berjalan dengan baik dan diharapkan

Universitas Sumatera Utara


dapat menghindarkan permasalahan-permasalahan yang diantaranya calo, pelanggaran yang

dilakukan PPTKIS.

Oleh karena itu, masyarakat harus jeli dalam memilih PPTKIS (Pelaksana

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) yang akan membantu segala hal tentang

penempatannya di luar negeri. Setiap PPTKIS harus memiliki izin resmi dari yang

berwenang. Demikian pula halnya untuk daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu instansi pemerintah yang

bertanggung jawab dibidang penempatan TKI ke luar negeri secara aktif melaksanakan

kegiatan penyaluran TKI bersama-sama PPTKIS. Agar penempatan kerja ke luar negeri di

Kabupaten Deli Serdang tidak menjadi illegal diperlukan PPTKIS yang resmi bekerjasama

dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Jumlah PPTKIS yang

telah resmi terdaftar dan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang adalah sebanyak 78 PPTKIS yang tersebar di wilayah Sumatera

Utara.

PPTKIS sangat berperan penting dalam pelaksana proses penempatan TKI ke luar

negeri. PPTKIS bertanggung jawab kepada TKI yang ditempatkan sejak dari daerah asal

sampai kembali ke daerah asal. Untuk menjadi TKI harus melalui PPTKIS yang nantinya

juga berkewajiban melindungi dan menempatkan TKI mulai dari pemberangkatan sampai

dengan kepulangan ke daerah asal TKI.

Pemerintah mengeluarkan UU No. 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan

Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri sebagai landasan pemerintah tingkat

Provinsi/ Kabupaten untuk melaksanakan penempatan tenaga kerja ke luar negeri di

wilayahnya masing-masing. Peranan dari Pemerintah sangat penting untuk meningkatkan

kualitas TKI serta dapat menciptakan kepercayaan masyarakat dalam penempatan TKI ke

luar negeri. Demikian inilah yang menjadi tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja dan

Universitas Sumatera Utara


Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang agar dalam proses penempatan tenaga kerja Indonesia

dilakukan secara benar agar permasalahan yang merugikan TKI dapat dihindari. Berdasarkan

uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian

dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Peranan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke

Luar Negeri”.

I.2 Perumusan Masalah

Perumusan masalah sangat penting agar diketahui arah jalannya suatu penelitian dan

untuk lebih memudahkan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menguraikan

bahwa agar penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka penulis harus

merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi dan

dengan apa (Arikunto, 2001:17)

Berdasarkan dari uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis dalam melakukan

penelitian ini merumuskan masalah sebagai berikut:

“Bagaimana Peranan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?”

I.3 Tujuan Penelitian

Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam

proses penelitiannya. Adapun tujuan yang Penulis harapkan dapat dicapai melalui penelitian

ini adalah:

1. Untuk mengetahui bagaimana peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Deli Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri dan bagaimana pelaksanaannya di

lapangan.

Universitas Sumatera Utara


2. Untuk mengetahui masalah atau kendala yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri.

I.4 Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Secara subjektif, penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan

pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kemampuan berpikir melalui karya ilmiah

berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.

2. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam menambah kajian maupun referensi bagi

mahasiswa yang tertarik terhadap penelitian ini dengan objek yang sama.

3. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri.

I.5 Kerangka Teori

Sebelum melangkah pada operasionalisasi penelitian, akan dikemukakan terlebih

dahulu teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan. Sebagai upaya untuk

lebih mengarahkan dalam mencapai tujuan yang hendak dicapai.

Kerangka teori ini diperlukan sebagai alat untuk memudahkan penelitian, sebab ia

merupakan pedoman berpikir bagi peneliti. Oleh karena itu, seorang peneliti harus terlebih

dahulu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari

sudut mana ia menyoroti masalah yang dipilihnya. Menurut Kerlinger (dalam Singarimbun,

1995:37) teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi, dan proposisi untuk

menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan

antara konsep dan kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir untuk menunjukkan

Universitas Sumatera Utara


perspektif yang digunakan dalam memandang fenomena sosial yang menjadi objek

penelitian. Oleh karena itu, untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman berpikir yaitu

kerangka teori.

Dalam penelitian ini yang menjadi kerangka teorinya adalah:

I.5.1 Pemerintahan Daerah

Pada pasal 18 Undang-Undang Dasar 1945 menentukan tentang pembagian Wilayah

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pasal 18 tersebut menyebutkan bahwa “Pembagian

Daerah Indonesia atas Daerah Besar dan Kecil dengan bentuk susunan Pemerintahannya

ditetapkan dengan Undang-undang”. Dari isi pasal tersebut beserta penjelasannya di atas,

maka jelaslah bahwa pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan

dekonsentrasi dibidang ketatanegaraan. Daerah yang dibentuk berdasarkan azas desentralisasi

disebut Daerah Otonom yang selanjutnya disebut “Daerah”. Sedangkan Wilayah yang

dibentuk berdasarkan azas dekonsentrasi disebut Wilayah Administratif yang disebut dengan

“Wilayah”, yaitu wilayah-wilayah yang disusun secara vertikal dan merupakan lingkungan

kerja perangkat Pemerintah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan umum di daerah.

Pembentukan wilayah-wilayah dalam susunan vertikal adalah untuk meningkatkan

pengendalian dalam rangka menjamin kelancaran penyelenggaraan pemerintahan.

Dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 menyebutkan bahwa “Pemerintah Daerah

adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam menyelenggarakan

pemerintahan Daerah dibentuk Sekretariat Daerah dan Dinas-dinas Daerah.

Berdasarkan hal tersebut diatas maka menjamin adanya kerjasama yang serasi antara

Kepala Daerah dengan DPRD dalam tugas-tugas Pemerintah Daerah. Dilihat dari mekanisme

pembentukan kebijakan daerah, DPRD dan kepala daerah secara bersama-sama adalah

pembuat kebijakan. Namun, pada tahap pelaksanaan kebijakan tersebut, kedua institusi

mempunyai fungsi yang berbeda yaitu kepala daerah melaksanakan kebijakan daerah,

Universitas Sumatera Utara


sedangkan DPRD melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan daerah (Widjaja,

2008 : 46).

I.5.2 Pengertian Dinas-Dinas Daerah

Dinas daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Daerah dapat berarti

Provinsi, Kabupaten, atau Kota. Dinas daerah menyelenggarakan fungsi sebagai perumusan

kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan

pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. Dinas

daerah provinsi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi dimpimpin oleh seorang

Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris

Daerah Provinsi. Dinas Daerah Provinsi mempunyai tugas melaksanakan kewenangan

desentralisasi dan dapat ditugaskan untuk melaksanakan penyelenggaraan wewenang yang

dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka

dekonsentrasi. Untuk melaksanakan kewenangan Provinsi di Daerah Kabupaten/Kota, dapat

dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) provinsi yang wilayah kerjanya

meliputi satu atau beberapa daerah Kabupaten/Kota. UPTD tersebut merupakan bagian dari

Dinas Daerah Provinsi. Dinas Daerah Provinsi sebanyak-banyaknya terdiri atas 10 Dinas, dan

khusus untuk Provinsi DKI Jakarta sebanyak-banyaknya terdiri dari 14 Dinas. Dinas Daerah

Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab

kepada Bupati/Walikota melalui Sekretaris Daerah (www.dinasdaerah.go.id).

Dalam Pasal 49 UU No. 5/1974 diatur mengenai Dinas-dinas Daerah sebagai berikut :

1. Dinas Daerah adalah unsur pelaksana Pemerintah Daerah.

2. Pembentukan, susunan organisasi dan formasi Dinas Daerah ditetapkan dengan

Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam

Negeri.

Universitas Sumatera Utara


I.5.3 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (Poerwadarminta 1976 : 735), peranan

berasal dari kata peran, yang artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang

pimpinan terutama.

Pengertian peranan menurut Thoha (1990 : 10), dirumuskan sebagai suatu rangkaian

prilaku yang teratur yang ditimbulkan karena adanya suatu jabatan tertentu atau karena

adanya suatu kantor yang mudah dikenal.

Selain itu menurut Soekanto (1990 : 10) juga memberikan pengertian mengenai

peranan yaitu aspek dinamis kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan

kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah melaksanakan suatu peranan. Jadi

peranan menentukan apa yang harus diperbuat oleh seseorang sehubungan dengan posisinya

dalam masyarakat.

Dari konsep pengertian di atas dapat penulis simpulkan pengertian peranan adalah

sesuatu yang sudah menjadi bagian dari suatu badan yang mana badan ini dapat menjadi

komando utama pada suatu kegiatan yang ada di dalam atau di luar organisasi.

Dan dalam penelitian ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kebupaten Deli

Serdang sebagai perpanjangan tangan dari Pemerintah Pusat, berperan dalam

menyelenggarakan urusan pemerintahan yang berkenaan dengan Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi yang dalam hal penelitian ini adalah berkenaan dengan Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

Dengan demikian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat merupakan suatu

badan atau organisasi pemerintah yang dapat menjadi komando utama dalam Penempatan

Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Karena usaha penempatan TKI ke Luar Negeri

adalah merupakan kewenangan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Maka keberadaan

Universitas Sumatera Utara


Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi di tengah kehidupan bangsa Indonesia yang sedang

membangun khususnya masyarakat kabupaten Deli Serdang memegang peranan yang amat

penting yang artinya efektifitas pelaksanaan ketentuan penempatan TKI ke Luar Negeri

dilapangan tidak terlepas dari besarnya peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

melakukan tugasnya tersebut.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor : 5 Tahun 2007

Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang bahwa Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh

seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui

Sekretaris Daerah Kabupaten. Adapun tugas pokoknya adalah melaksanakan sebahagian

kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam Bidang Ketenagakerjaan dan

Transmigrasi.

Untuk menyelenggarakan tugas tersebut di atas, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang mempunyai fungsi sebagai berikut:

1. Perumusan Kebijakan Teknis di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

2. Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelayanan umum di bidang Tenaga

Kerja dan Transmigrasi

3. Pembinaan dan melaksanakan tugas di bidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi

4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan

fungsi dibidang Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

I.5.4 Penempatan TKI ke Luar Negeri

I.5.4.1 Tinjauan Umum tentang Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Indonesia.

Dalam pasal 1 angka 2 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan

disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna

Universitas Sumatera Utara


menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat

(Husni, 2005: 15).

Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang ketentuan

pokok ketenagakerjaan yang memberikan pengertian:

“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun

di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat.”

Dari pengertian tersebut tampak perbedaan yaitu dalam Undang-Undang No.13 Tahun

2003 tentang Ketenagakerjaan revisi dari Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang

Ketenagakerjaan tidak lagi memuat kata-kata baik di dalam maupun di luar hubungan kerja

dan adanya penambahan kata sendiri pada kalimat memenuhi kebutuhan sendiri dan

masyarakat. Pengurangan kata di dalam maupun di luar hubungan kerja pada pengertian

tenaga kerja tersebut sangat beralasan karena dapat mengacaukan makna tenaga kerja itu

sendiri seakan-akan ada yang di dalam dan ada pula di luar hubungan kerja serta tidak sesuai

dengan konsep tenaga kerja dalam pengertian yang umum. Demikian halnya dengan

penambahan kata sendiri dan masyarakat karena barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga

kerja tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk diri sendiri. Dengan demikian sekaligus

menghilangkan kesan bahwa selama ini tenaga kerja hanya bekerja untuk orang lain dan

melupakan dirinya sendiri.

Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia, di dalamnya

meliputi buruh, karyawan, dan pegawai. Secara deskriptif perbedaan antara buruh, karyawan,

dan pegawai adalah:

a. Buruh

Buruh adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan

kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan.kedua belah pihak,

Universitas Sumatera Utara


baik secara lisan maupun tertulis, yang biasanya imbalan kerja tersebut diberikan

secara harian.

b. Karyawan

Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan, baik

swasta maupun pemerintahan dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku, baik yang bersifat harian, mingguan, maupun

bulanan yang biasanya imbalan tersebut diberikan secara mingguan

c. Pegawai (Pegawai Negeri)

Pegawai adalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam

perundang-undangan yang berlaku, diangkat oleh pejabat yang berwenang dan

diserahi tugas jabatan negeri atau tugas Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan

perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang

berlaku. (Sastrohadiwiryo, 2003: 27)

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Indonesia adalah buruh.

Dalam perkembangan hukum perburuhan di Indonesia, istilah buruh diupayakan untuk

diganti dengan istilah pekerja, sebagaimana yang telah diusulkan oleh pemerintah

(Depnaker). Alasan pemerintah karena istilah buruh kurang sesuai dengan kepribadian

bangsa, buruh lebih cenderung merujuk pada golongan yang selalu ditekan dan berada di

bawah pihak lain yaitu majikan.

Berangkat dari sejarah penyebutan istilah buruh seperti tersebut di atas, menurut

Husni (2005: 34) istilah buruh kurang sesuai dengan perkembangan sekarang, buruh sekarang

ini tidak lagi sama dengan buruh masa lalu yang hanya bekerja pada sektor non formal seperti

tukang, kuli, pembantu rumah tangga dan sejenisnya, tetapi juga sektor formal seperti Bank,

Hotel, dan lain-lain. Karena itu lebih tepat jika menyebutkannya dengan istilah pekerja.

Universitas Sumatera Utara


Dalam RUU Ketenagakerjaan ini sebelumnya hanya menggunakan istilah pekerja

saja, namun agar selaras dengan Undang-Undang yang lahir sebelumnya yakni Undang-

Undang No.21 Tahun 2000 yang menggunakan istilah serikat buruh/ pekerja, maka istilah

yang digunakan adalah pekerja/ buruh.

Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan pasal 1 angka 4

memberikan pengertian pekerja/ buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima

upah atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan dalam bentuk imbalan apa pun ini perlu

karena selama ini diidentikkan dengan uang, padahal ada pula buruh atau pekerja yang

menerima imbalan dalam bentuk barang.

Tenaga Kerja merupakan modal utama dalam pelaksanaan masyarakat pancasila.

Tujuan terpenting dari pembangunan masyarakat tersebut adalah kesejahteraan rakyat

termasuk tenaga kerja sebagai pelaksana pembangunan yang dijamin haknya.

Berhubung dengan hal tersebut maka Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003

merupakan Undang-Undang pokok mengenai tenaga kerja yang mengatur hak-hak tenaga

kerja, yaitu:

a. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminatif untuk

memperoleh pekerjaan.

b. Setiap pekerja/ buruh memiliki berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa

diskriminasi dari pengusaha.

c. Setiap tenaga kerja berhak untuk memperoleh dan/atau meningkatkan dan/atau

mengembangkan kompetensi kerja sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan

melalui pelatihan kerja.

d. Tenaga kerja berhak memperoleh pengakuan kompetensi kerja setelah mengikuti

pelatihan kerja yang diselenggarakan lembaga pelatihan kerja pemerintah,

lembaga pelatihan kerja swasta, atau pelatihan ditempat kerja.

Universitas Sumatera Utara


e. Setiap tenaga kerja mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk memilih,

mendapatkan, atau pindah pekerjaan dan memperoleh penghasilan yang layak di

dalam dan di luar negeri.

f. Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan

pekerja/ buruh.

g. Setiap pekerja/ buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas:

• Keselamatan dan kesehatan kerja

• Moral dan kesusilaan dan

• Perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.

h. Setiap pekerja/ buruh berhak memperoleh penghasilan yang memenuhi

penghidupan yang layak bagi kemanusiaan.

i. Setiap pekerja/ buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial

tenaga kerja

j. Setiap pekerja/ buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/

serikat buruh.

k. Dalam mewujudkan pelaksanaan hak dan kewajiban pekerja/ buruh dan

pengusaha, pemerintah wajib melaksanakan pengawasan dan penegakan peraturan

perundang-undangan ketenagakerjaan.

l. Mogok kerja sebagai dasar pekerja/ buruh dan serikat pekerja/ buruh dilakukan

secara sah, tertib dan damai sebagai akibat gagalnya perundingan.

Selain hak tenaga kerja, agar terselenggaranya hubungan yang baik antara tenaga

kerja dengan atasan (pengusaha, maka tenaga kerja harus melaksanakan kewajiban-kewajiban

diantaranya:

a. Wajib melakukan prestasi atau pekerjaan bagi majikannya.

b. Wajib mematuhi peraturan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


c. Wajib mematuhi perjanjian kerja.

d. Wajib mematuhi perjanjian perburuhan.

e. Wajib mematuhi rahasia perusahaan.

f. Wajib memenuhi peraturan majikan.

Tenaga kerja Indonesia yang selanjutnya disebut TKI adalah warga Negara Indonesia

baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu

berdasarkan perjanjian kerja melalui prosedur penempatan TKI.

Dalam Undang-Undang Republik Indonesia nomor 39 tahun 2004 tentang

penempatan dan perlindungan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri yaitu

“Tenaga Kerja Indonesia adalah setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi

syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan

menerima upah.”

Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja memberi izin pengiriman TKI ke luar

negeri dengan pertimbangan : (Manullang, 1995: 35)

a. Mengurangi jumlah pengangguran yang semakin besar dibandingkan dengan

tersedianya lowongan pekerjaan di luar negeri.

b.Pengiriman TKI ke luar negeri ini pada dasarnya karena ada permintaan dari luar

negeri dan adanya pencari kerja yang berminat bekerja di luar negeri.

c. Hasil-hasil yang diperoleh dari pengiriman TKI ke luar negeri, yaitu:

• Mempererat hubungan antar Negara (Negara pengirim tenaga kerja dan Negara

penerima tenaga kerja)

• Mendorong terjadinya peningkatan pengalaman kerja dan ahli teknologi.

• Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja dan keluarganya.

• Meningkatkan pendapatan di dalam neraca pembayaran Negara atau devisa.

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan Undang-undang Republik Negara Indonesia nomor 39 tahun 2004

penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI bertujuan untuk (Edison Nainggolan, 2007: 5)

a. Memberdayakan dan mendayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi.

b. Menjamin dan melindungi calon TKI/ TKI sejak di dalam negeri, di Negara tujuan,

sampai kembali ke tempat asal di Indonesia.

c. Meningkatkan kesejahteraan TKI dan keluarganya.

Syarat-syarat calon TKI adalah:

a. Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun kecuali bagi calon TKI yang akan dipekerjakan

pada pengguna perseorangan sekurang-kurangnya berusia 21 tahun.

b. Sehat jasmani dan rohani.

c. Tidak dalam keadaan hamil bagi calon TKI perempuan.

d. Mempunyai tingkat pendidikan dan keterampilan tertentu.

e. Terdaftar di Dinas Ketenagakerjaan di daerah tempat tinggalnya.

f. Memiliki dokumen yang dipersyaratkan.

Menurut Nainggolan (2007:55), setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama

untuk:

a. Bekerja di luar negeri.

b. Memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedur

penempatan TKI di luar negeri.

c. Memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negeri.

d. Memperoleh kebebasan menganut agama dan keyakinannya serta kesempatan untuk

menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan keyakinan yang dianutnya.

e. Memperoleh upah sesuai dengan standart upah yang berlaku di Negara tujuan.

Universitas Sumatera Utara


f. Memperoleh hak, kesempatan, dan perlakuan yang sama yang diperoleh tenaga kerja

asing lainnya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara

tujuan.

g. Memperoleh jaminan perlindungan hukum sesuai dengan peraturan perundang-

undangan atas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya serta

pelanggaran atas hak-hak yang ditetapkan sesuai dengan peraturan perundang-

undangan selama penempatan di luar negeri.

h. Memperoleh jaminan perlidungan keselamatan dan keamanan kepulangan TKI ke

tempat asalnya.

i. Memperoleh naskah perjanjian kerja yang asli.

Setiap calon TKI mempunyai kewajiban untuk:

a. Mentaati peraturan perundang-undangan baik di dalam negeri maupun di Negara

tujuan.

b. Mentaati dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan perjanjian kerja.

c. Membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturan

perundang-undangan.

d. Memberitahukan atau melaporkan kedatangan, keberadaan dan kepulangan TKI

kepada Perwakilan Republik Indonesia di luar negeri. ((Nainggolan, 2007: 55-56)

I.5.4.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Ketenagakerjaan dan Pengangguran

Menurut Todaro (1998:5), yang menjadi faktor dalam mempengaruhi pengangguran

adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keahlian pencari kerja, tidak seimbangnya

permintaan dan penawaran antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia,

kurangnya mampunya pemerintah dalam membuat kebijaksanaan ketenagakerjaan yang

efektif.

Universitas Sumatera Utara


Sebenarnya permasalahan utama yang menyebabkan pengangguran adalah tingkat

pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan lapangan pekerjaan tersebut. Hal ini senada

dengan hasil penelitian Yudo Swasono dan Boediono yang menyimpulkan :

Dalam kaitannya dengan keteraturan empirik yang dapat diamati dari pola hubungan
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi…diperkirakan bahwa penurunan jumlah tenaga kerja
yang berpendidikan sekolah dasar yang diikuti dengan kenaikan jumlah tenaga kerja yang
berpendidikan menengah dan tinggi akan terjadi pada tahap kedua, industrialisasi. Saat
tersebut dinamakan titik balik (turning point) dalam pengembangan tenaga kerja. Pada titik
balik tersebut berlangsung suatu relokasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri
yang menyebabkan kurva penawaran disektor industri berbalik ke atas. (www. Jurnal
ketenagakerjaan.co.id)

Dengan demikian, apabila perekonomian suatu bangsa telah mengarah ke era

industrialisasi, maka tingkat pendidikan tenaga kerja akan semakin diperlukan. Jika hal ini

tidak diantisipasi, maka tingkat pengangguran akan semakin tinggi pula. Apalagi ditambah

dengan semakin berkurangnya lahan disektor pertanian sebagai akibat perkembangan dan

pertumbuhan sektor industri.

Selain tingkat pendidikan, masih terdapat faktor dari pihak swasta/penyedia lapangan

pekerjaan yang cenderung merekrut tenaga kerja yang mempunyai pengalaman kerja.

Kondisi ini sangat sulit bagi angkatan kerja yang baru menyelesaikan pendidikannya.

Permasalahan lainnya adalah ketidakmampuan pemerintah dalam mengelola para pencari

kerja, karena jumlahnya yang cukup banyak dan dari berbagai lapisan pendidikan.

Melihat fakta-fakta ini, masalah ketenagakerjaan dan pengangguran adalah tugas dari

seluruh masyarakat khususnya pencari kerja dan perusahaan segera memberikan informasi-

informasi tentang keahlian yang dibutuhkannya kepada masyarakat dan efektivitas

pemerintah yang dalam hal ini adalah pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui

kebijaksanaan yang berorientasi pada penempatan Tenaga Kerja Indonesia khususnya ke

Luar Negeri.

I.5.4.3 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri

Universitas Sumatera Utara


Husni (2005) menyatakan dalam program penempatan dapat dilakukan melalui jalur-

jalur kesempatan kerja yaitu melalui Bursa Tenaga Kerja. Bursa tenaga kerja adalah suatu

pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja (IPK) atau Bursa Kesempatan Kerja (BKK)

yang dapat memberikan informasi secara lengkap dan cepat untuk keperluan penyusunan

pelaksanaan dan penyesuaian perencanaan tenaga kerja.

Bursa tenaga kerja atau bursa kesempatan kerja sangat diperlukan untuk mendukung

pola perencanaan tenaga kerja, meliputi penyusunan rencana perluasan kesempatan kerja,

pendidikan dan latihan kerja, pengupahan, perlindungan, dan sebagainya.

Menurut Undang-Undang No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia,

“Penempatan Tenaga Kerja Indonesia adalah kegiatan pelayanan untuk

mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar

negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurus dokumen, pendidikan dan

pelatihan, penampungan, persiapan pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke Negara

tujuan, dan pemulangan dari Negara tujuan.”

Pelaksana penempatan TKI le luar negeri terdiri dari:

a. Instansi Pemerintah yang bertanggung jawab di bidang penempatan TKI ke luar

negeri, baik ditingkat Provinsi maupun Kabupaten atau Kota.

b. Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) yaitu badan usaha yang berbentuk

Perseroan Terbatas yang mendapat izin dari Menteri untuk berusaha di bidang jasa

penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri.

Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 2004 untuk dapat

memperoleh Surat Ijin Pengerahan dan Penempatan TKI (SIPPTKI) pelaksana penempatan

TKI swasta harus memenuhi syarat:

Universitas Sumatera Utara


b. Berbentuk badan hukum perseroan terbatas (PT) yang didirikan berdasarkan peraturan

perundang-undangan.

c. Memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurang-

kurangnya sebesar Rp. 3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah).

d. Menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp

500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah) pada bank pemerintah.

e. Memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-

kurangnya untuk kurun waktu tiga tahun berjalan.

f. Memiliki unit pelatihan kerja.

g. Memiliki sarana dan prasarana pelayanan penempatan TKI.

Tanggung jawab PPTKIS yang berkaitan dengan perlindungan TKI (A. Edison

Nainggolan, 2007: 21-22) :

a. Bertanggungjawab kepada TKI yang ditempatkan sejak dari daerah asal sampai

kembali ke daerah asal.

b. Untuk melakukan rekrut TKI, harus mempunyai surat permintaan tenaga kerja dari

pengguna di luar negeri (job order).

c. Calon yang direkrut oleh PPTKIS harus mempunyai:

• Perjanjian Penempatan antara TKI dan PPTKIS untuk menjamin kepastian

keberangkatan calon TKI serta hak dan kewajiban masing-masing pihak.

• Perjanjian kerja antara TKI dan pengguna untuk menetapkan hak dan

kewajiban TKI dan pengguna di luar negeri.

d. PPTKIS wajib memberangkatkan calon TKI selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan sejak

diterbitkannya Kartu Identitas Tenaga Kerja Indonesia (KITKI).

Universitas Sumatera Utara


Untuk kelancaran pelaksanaan penempatan tenaga kerja Indonesia, dibentuk Balai

Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) di Ibukota

Provinsi dan atau/ di tempat Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia yang dianggap perlu.

Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah Unit

Pelaksana Teknis di lingkungan BNP2TKI yang berada di bawah dan bertanggungjawab

kepada kepala BNP2TKI, mempunyai tugas memberikan kemudahan pelayanan pemprosesan

seluruh dokumen penempatan, perlindungan, dan penyelesaian masalah Tenaga Kerja

Indonesia secara terkoordinasi dan terintegrasi di wilayah kerja masing-masing.

Dalam melaksanakan tugas pemberian kemudahan pelayanan, pemprosesan dokumen

dilakukan bersama-sama dengan instansi pemerintah terkait, baik pemerintah pusat maupun

pemerintah daerah sesuai bidang tugas masing-masing.

Penempatan TKI ke luar negeri hanya dapat dilakukan ke Negara tujuan yang

pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau

ke Negara tujuan yang mempunyai peraturan perundang-undangan yang melindungi tenaga

kerja asing (Pasal 27). Ketentuan ini sangat penting untuk menghindari perlakuan yang tidak

manusiawi terhadap TKI seperti obyek perdagangan manusia, kekerasan, perbudakan, kerja

paksa, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan

lain yang tidak manusiawi (Husni, 2005: 89-90).

Kegiatan penempatan TKI ke luar negeri disebutkan dalam pasal 31, yaitu meliputi:

a. pengurusan Surat Izin Pengerahan.

b. Perekrutan dan Seleksi.

c. Pendidikan dan Pelatihan Kerja.

d. Pemeriksaan kesehatan dan psikologi.

e. Pengurusan dokumen.

f. Uji kompetensi.

Universitas Sumatera Utara


g. Pembekalan Akhir Pemberangkatan.

h. Pemberangkatan.

I.6 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara

abstrak sebuah kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian

ilmu sosial. Melalui konsep kemudian peneliti diharapkan dapat menyederhanakan

pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang

berkaitan satu dengan yang lainnya. (Singarimbun. 1995:33).

Oleh karena itu, untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas agar penulis dapat

menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penulis

mengemukakan konsep-konsep antara lain:

1. Peranan

Peran atau peranan adalah fungsi, wewenang, hak-hak, dan kewajiban yang

dilakukan oleh seseorang, kelompok, ataupun lembaga-lembaga sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini adalah Peranan dari Dinas Tenaga Kerja

dan Transmigrasi.

2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah lembaga yang bertugas untuk

membantu Kepala Daerah untuk menentukan kebijakan yang berkenaan dengan

ketenagakerjaan yang dalam hal penelitian ini adalah berkenaan dengan Penempatan

Tenga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang berguna untuk mengatasi dan

mengurangi jumlah pengangguran.

3. Penempatan TKI ke Luar Negeri.

Universitas Sumatera Utara


Penempatan TKI ke Luar Negeri adalah kegiatan pelayanan untuk

mempertemukan TKI sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dengan suatu

pekerjaan yang ada di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan,

pengurusan dokumen, pendidikan dan pelatihan, penampungan, persiapan

pemberangkatan, pemberangkatan sampai ke Negara tujuan, dan pemulangan TKI

dari Negara tujuan ke daerah asalnya.

4. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan TKI ke Luar

Negeri

Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam penempatan TKI ke luar

negeri adalah bagaimana dinas tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya yang

berhubungan dengan penempatan TKI ke luar negeri dan diatur berdasarkan Instruksi

Bupati Kepala Daerah Deli Serdang mengenai PERDA Kabupaten Deli Serdang

Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat

Daerah Kabupaten Deli Serdang.

Adapun yang dinilai adalah :

1. Bagaimana peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri?

2. Siapa saja pihak yang terkait dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri?

3. Bagaimana tata cara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang?

4. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat yang

dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang dalam

Penempatan TKI ke Luar Negeri?

Universitas Sumatera Utara


1.8 Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, definisi konsep, dan sistematika

penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Bab ini memuat tentang objek penelitian, bentuk penelitian, lokasi penelitian,

informan penelitian, teknik pengumpulan data, dan teknik analisa data.

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini memuat tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian

yang mencakup sejarah singkat, visi dan misi, tugas dan fungsi, serta struktur

organisasi.

BAB IV PENYAJIAN DATA

Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan

selama penelitian berlangsung dan juga dokumen-dokumen lain yang akan di

analisa.

BAB V ANALISA DATA

Bab ini berisikan tentang kajian dan analisa data yang diperoleh dari lapangan

saat penelitian dan memberikan interpretasi terhadap masalah yang diajukan.

BAB VI PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan untuk

kemajuan objek penelitian.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

METODE PENELITIAN

II.1 Objek Penelitian

Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peranan yang dilakukan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam hal Penempatan TKI ke Luar

Negeri bagi pencari kerja yang terdaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kab. Deli Serdang.

II.2 Bentuk Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif

dengan pendekatan kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan

gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis. Penelitian kualitatif menyajikan data

yang dikumpulkan terutama dalam bentuk kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti

lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah

penelitian yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam

mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan

studinya (H.B Sutopo, 2002: 111). Dengan demikian metode ini memusatkan perhatian pada

masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau

masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang

diselidiki diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini

menggambarkan fakta-fakta dan menjelaskan keadaan dari objek penelitian berdasarkan

fakta-fakta sebagaimana adanya, dan mencoba menganalisis untuk memberi kebenarannya

berdasarkan data yang diperoleh.

Universitas Sumatera Utara


II.3 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Pemerintah

Kabupaten Deli Serdang yang berlokasi di dalam Komplek Bupati, Lubuk Pakam dan pihak-

pihak lain yang terkait.

II.4 Informan Penelitian

Penelitian Kualitatif tidak dimaksudkan untuk membuat generalisasi dari hasil

penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan

sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak ditentukan secara

sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang

diperlukan selama proses penelitian. Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2005: 171-172),

informan penelitian ini meliputi tiga macam yaitu:

1. Informan Kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki

berbagai informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian.

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial

yang diteliti.

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak

langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.

Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti menentukan informan dengan teknik

purposive yaitu penentuan informan tidak didasarkan strata, pedoman atau wilayah tetapi

didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.

Mereka yang dijadikan sebagai informan pada penelitian ini adalah berdasarkan

pertimbangan bahwa mereka telah mewakili dan disesuaikan dengan bidang-bidang dalam

struktur organisasi pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang.

Maka peneliti dalam hal ini menggunakan informan yang terdiri dari:

Universitas Sumatera Utara


1. Informan kunci, berjumlah 3 (tiga) orang yaitu :

a. Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang

b. Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

c. Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja

2. Informan utama, berjumlah 6 (enam) orang, yaitu:

a. 4 pegawai PPTKIS yang bekerja sama

b. 2 masyarakat Kab. Deli Serdang yang akan ditempatkan bekerja di Luar

Negeri.

3. Informan tambahan, berjumlah 2 (dua) orang yaitu : masyarakat

II.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data atau informasi dan keterangan-keterangan yang diperlukan,

maka peneliti menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Teknik Pengumpulan Data Primer

Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara

langsung pada lokasi penelitian. Pengumpulan data primer dilakukan dengan

instrumen sebagai berikut:

a. Wawancara Mendalam, yaitu dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan

secara langsung dan terbuka kepada informan atau sejumlah pihak yang terkait

dan berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang

lengkap dan mendalam.

b. Observasi atau Pengamatan, yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

mengamati secara langsung terhadap objek penelitian kemudian mencatat gejala-

gejala yang ditemukan di lapangan untuk melengkapi data-data yang diperlukan

sebagai acuan yang berkaitan dengan permasalahan penelitian.

Universitas Sumatera Utara


2. Teknik Pengumpulan Data Sekunder

Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan

melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer.

Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan instrumen sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya

ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.

b. Studi Dokumentasi, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan

catatan-catatan tertulis yang ada di lokasi penelitian serta sumber-sumber lain

yang menyangkut masalah yang diteliti dengan instansi terkait.

II.6 Teknik Analisis Data

Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang digunakan oleh penulis

dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini

adalah analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam

menghubungkan fakta-fakta, data dan informasi.

Jadi teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan

melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di lapangan sehingga akan diperoleh

gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian akan ditarik kesimpulan.

Universitas Sumatera Utara


BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

III.1 Gambaran Umum Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di

Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya

yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan.

Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota

Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini

terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli

berpusat di Kota Medan, dan Kesultanan Serdang berpusat di Perbaungan.

Dulu daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan yang menjadi

ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan

dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah

6.400 Km2 terdiri dari 33 Kecamatan dan 902 Kampung.

Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan

mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena kota Medan, Tebing Tinggi dan

Binjai yang berada didaerah perbatasan pada beberapa waktu lalu meminta/mengadakan

perluasan daerah, sehingga luasnya berkurang menjadi 4.397,94 Km2

Diawal pemerintahannya Kota Medan menjadi pusat pemerintahannya, karena memang

dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “tanah Deli” yang merupakan

daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke

Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30

kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.

Universitas Sumatera Utara


Tahun 2004 Kabupaten ini kembali mengalami perubahan baik secara geografi maupun

Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru

Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang

dimiliki ikut berpengaruh.

Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.497,72

Km2 terdiri dari 22 Kecamatan dan 403 desa/kelurahan yang terhampar mencapai 3.34 persen

dari luas Sumatera Utara.

Kabupaten Deli Serdang dihuni penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti

Melayu, Karo, Simalungun, Jawa, Batak, Minang, Cina, Aceh dan pemeluk berbagai agama

seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha, dengan total jumlah penduduk berjumlah 1.686.366

jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduknya (LPP) sebesar 2,74 persen dengan kepadatan

rata-rata 616 jiwa perkilometer persegi.

Dalam gerak pembangunannya, motto Kabupaten Deli Serdang yang tercantum dalam

Lambang Daerahnya adalah “Bhinneka Perkasa Jaya” yang memberi pengertian : dengan

masyarakatnya yang beraneka ragam suku, agama, ras, dan golongan bersatu dalam

kebhinnekaan secara kekeluargaan dan gotong-royong membangun semangat kebersamaan,

menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya

sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan untuk mengantarkan masyarakat kepada

kesejahteraan dan kejayaan sepanjang masa.

III.1.1 Sejarah Kabupaten Deli Serdang

Sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945, Kabupaten

Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk Kerajaan

(Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang

berpusat di Perbaungan (lebih kurang 38 Km dari Kota Medan menuju kota Tebing Tinggi).

Universitas Sumatera Utara


Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS), keadaan Sumatera Timur

mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara

Sumatera Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan

wilayah Sumatera Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST

membentuk Permusyawaratan Rakyat se Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat

Sumatera Timur yang dibentuk oleh Front Nasional.

Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia kemudian

bergabung dengan NRI, sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur

(NST) tidak bersedia.

Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk

mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah

dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang

Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang

Dasar 1945.

Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang yang beribukota di Lubuk

Pakam.

III.1.2 Lokasi Kabupaten Deli Serdang

Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak di antara 2057’ – 3016’ Lintang Utara

dan antara 98033’ – 9907’ Bujur Timur, merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di

kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72 Km2 dari luas Provinsi Sumatera

Utara, dengan batas-batas Selat Sumatera di sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan

Kabupaten Karo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sebelah

Barat berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Langkat.

Universitas Sumatera Utara


III.2 Gambaran Umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang.

Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang

Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan unsur Pelaksana

Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah Kabupaten.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan

kewenangan Pemerintah Daerah dalam Bidang Ketenagakerjaan dan Transmigrasi.

III.2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang

Visi

Visi adalah target yang harus dicapai dalam jangka panjang, memberi arah dan fokus

yang jelas untuk mencapai suatu tujuan dari pada sebuah Organisasi Pemerintah agar dapat

eksis, antisipatif dan inovatif sebagai perlindungan hukum terhadap Pelaku Proses Produksi

dalam Penempatan Tenaga Kerja dan Perlindungan Tenaga Kerja dengan tujuan yang

dimaksud yang didukung oleh Bupati Deli Serdang Bapak Amri Tambunan dalam rangka

mensukseskan :

“GERAKAN DELI SERDANG MEMBANGUN (GDSM)”

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang mempunyai motto:

“AMAN BEKERJA, TENANG BERUSAHA, TERSEDIA TENAGA KERJA YANG

TERAMPIL”

Misi

Untuk memenuhi visi tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang menetapkan kerangka tujuan dan sasaran yang akan dicapai melalui beberapa misi

yaitu :

1. Mewujudkan Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja.

Universitas Sumatera Utara


2. Meningkatkan sumber daya aparatur yang berkualitas.

3. Meningkatkan sistem dan mekanisme pelayanan secara transparan.

4. Meningkatkan sarana dan Prasarana.

5. Menjalin kerjasama dengan instansi terkait.

III.2.2 Uraian Tugas dan Fungsi Pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang

Sebagai pemegang kekuasaan eksekutif pemerintah daerah menjalankan roda

pemerintahan guna mengatur dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencakup banyak

bidang. Di dalam Undang-undang tentang Pemerintahan Daerah pasal 11 ayat (2)

menyebutkan bahwa bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang wajib

dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai asas otonomi daerah. Sebagai perwujudan hal

tersebut dalam struktur pemerintahan daerah Kabupaten Deli Serdang terdapat Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu unsur pelaksana teknis pemerintah daerah yang

memiliki tugas pokok yaitu membantu Bupati Deli Serdang dalam menyelenggarakan

pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan transmigrasi.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu

dinas yang terdapat dalam struktur pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang yang

mengurusi masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi. Adanya Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi di setiap kabupaten/kota merupakan bentuk pelaksanaan asas otonomi daerah

yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang memberikan kewenangan

daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut

prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat sesuai dengan aturan perundang-undangan.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dibentuk berdasarkan

Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Organisasi

Universitas Sumatera Utara


Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, maka perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang

Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang.

Dalam menjalankan tugas dan fungsinya menyelenggarakan pemerintahan di bidang

ketenagakerjaan dan Transmigrasi diperlukan pedoman yang mengatur tentang tugas dan

kelembagaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut

diatur dalam keputusan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang. Untuk

menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang mempunyai fungsi :

a. Pelaksanaan pendataan dan penyusunan data base tenaga kerja daerah tentang jumlah

angkatan kerja yang bekerja dan pengangguran.

b. Pelaksanaan peningkatan pelatihan peningkatan kualitas dan produktivitas kerja

berbasis masyarakat dan keliling.

c. Pelaksanaan pembinaan umum dan tehnis dalam rangka peningkatan profesionalisme

tenaga kepelatihan dan instruktur BLK.

d. Pelaksanaan jejaring terhadap perusahaan dalam rangka penempatan.

e. Pelaksanaan penyusunan informasi bursa tenaga kerja.

f. Pelaksanaan peningkatan kelembagaan produktivitas dan pelatihan kewirausahaan.

g. Pelaksanaan dan pengendalian penyusunan kebijakan dan standarisasi terhadap

lembaga penyalur tenaga kerja.

h. Pelaksanaan penyelesaian prosedur perselisihan hubungan industrial.

i. Pelaksanaan peningkatan penyelesaian prosedur pemberian perlindungan hukum dan

jaminan sosial ketenagakerjaan.

j. Pelaksanaan peningkatan pengawasan, perlindungan dan penegakan hukum terhadap

keselamatan dan kesehatan kerja.

Universitas Sumatera Utara


k. Pelaksanaan monitoring dan pemetaan dalam rangka norma ketenagakerjaan.

l. Pelaksanaan sosialisasi undang-undang ketenagakerjaan terhadap pekerja, pengusaha

dan serikat pekerja/serikat buruh.

m. Pelaksanaan penyuluhan terhadap pekerja terburuk bagi anak dengan melibatkan

elemen masyarakat dan pengusaha berdasarkan kebijakan dan peraturan perundang-

undangan.

n. Pelaksanaan penyusunan rencana aksi bagi pekerja terburuk bagi anak.

o. Pelaksanaan kegiatan padat karya produktif melalui pemberian kerja kepada

masyarakat pengangguran.

III.2.3 Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang

Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Perda Nomor 5 tahun

2007) terdiri dari :

Kepala Dinas membawahkan :

1. Sektretariat terdiri dari :

a. Sub Bagian Umum

b. Sub Bagian Program

c. Sub Bagian Keuangan

2. Bidang Pelatihan dan Penempatan terdiri dari :

a. Seksi Pelatihan Tenaga Kerja

b. Seksi Penempatan Tenaga Kerja

c. Seksi Pendataan Tenaga Kerja Asing

3. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial terdiri dari :

a. Seksi Perselisihan Hubungan Industrial

Universitas Sumatera Utara


b. Seksi Pembinaan Persyaratan Kerja dan Jamsostek

c. Seksi Pembinaan Serikat Buruh/ Serikat Pekerja

4. Bidang Pengawasan dan Pengendalian terdiri dari :

a. Seksi Pengawasan Norma Kerja

b. Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja

c. Seksi Penindakan Hukum Ketenagakerjaan

5. Bidang Transmigrasi terdiri dari :

a. Seksi Pendataan Transmigrasi

b. Seksi Penempatan Transmigrasi

c. Seksi Pembinaan Transmigrasi

6. Unit Pelaksanaan Teknis (UPT)

7. Kelompok Jabatan Fungsional

III.2.4 Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Deli Serdang

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas untuk memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yaitu:

a. Penyelenggaraan kesekretariatan dinas.

b. Penyusunan rencana program, pengendalian, evaluasi dan pelaporan.

c. Penyelenggaraan informasi, pelatihan dan penempatan tenaga kerja dalam dan luar

negeri.

d. Pembinaan pengusaha dan organisasi pekerja, penyelesaian perselisihan dan

pengupahan pekerja.

e. Pengawasan norma kerja, kesehatan dan keselamatan kerja.

Universitas Sumatera Utara


f. Penyelenggaraan Ketransmigrasian.

g. Penyelenggaraan sosialisasi.

h. Pembinaan jabatan fungsional.

i. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan kebijakan teknis,

pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu, pelayanan administrasi,

dan pelaksanaan dibidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan umum dan

kepegawaian. Untuk melaksanakan tugasnya, sekretaris mempunyai fungsi:

a. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan tugas terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang

perencanaan, evaluasi dan pelaporan program kegiatan.

b. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan tugas terpadu, pelayanan administrasi, dan pelaksanaan dibidang

keuangan.

c. Penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian

penyelenggaraan tugas terpadu, pelayanan administrasi, pelaksanaan dibidang umum

dan kepegawaian.

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi

Subbagian Program mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu

dibidang program kegiatan.

Universitas Sumatera Utara


Subbagian Keuangan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu

dibidang keuangan yang meliputi pengelolaan keuangan, verifikasi, pembukuan dan

akuntansi di lingkungan Dinas.

Subbagian Umum mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan, pengkoordinasian penyelenggaraan tugas secara terpadu,

pelayanan administrasi, dan pelaksanaan di bidang umum dan kepegawaian, meliputi:

pengelolaan administrasi, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaan, rumah tangga

dan perlengkapan di lingkungan Dinas.

3. Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas pokok

melaksanakan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan dibidang

penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri, pembinaan dan pelatihan tenaga kerja

serta pendataan tenaga kerja asing.

Seksi Pelatihan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan tenaga kerja

yang meliputi : pembinaan, penyuluhan, pemberian ijin dan pemantauan lembaga pelatihan

swasta, perusahaan dan Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLKLN) serta pengesahan

sertifikat Lembaga Pelatihan Non Pemerintah yang menyelenggarakan ujian dan pelatihan

produktifitas.

Seksi Penempatan Tenaga Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksnaan di bidang penempatan tenaga kerja

dalam negeri dan luar negeri yang meliputi : penempatan tenga kerja dalam negeri dan luar

negeri serta pengelolaan dan pelayanan TKI.

Universitas Sumatera Utara


Seksi Pendataan Tenaga Kerja Asing mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendataan tenaga kerja

asing yang meliputi kegiatan penyelenggaraan pembinaan dan pemberdayaan serta

sosialisasi, evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan analisa tenaga kerja

asing dan jabatan tenaga kerja pendamping TKA serta pelaksanaan alih teknologi dari TKA

kepada TKI pendamping sesuai ketentuan yang berlaku.

4. Bidang Pembinaan Hubungan Industrial

Bidang Pembinaan Hubungan Industrial mempunyai tugas pokok melaksanakan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang perselisihan hubungan

Industrial, pembinaan persyaratan kerja dan jamsostek, pembinaan serikat buruh dan serikat

kerja.

Seksi Perselisihan Hubungan Industrial mempunyai tugas melakukan penyiapan

bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, dan pelaksanaan di bidang perselisihan

hubungan industrial yang meliputi : menampung masalah-masalah ketenagakerjaan,

mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan organisasi pekerja dengan perusahaan dan

atau pemberi kerja.

Seksi Pembinaan Persyaratan Kerja dan Jamsostek mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan di bidang pembinaan

persyaratan kerja dan jamsostek yang meliputi: merumuskan pengupahan pekerja dan

menyusun program peningkatan kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),

penelitian dan pengesahan Peraturan Perusahaan (PP), penelitian dan pendaftaran Perjanjian

Kerja Bersama (PKB).

Seksi Pembinaan Serikat Buruh dan Serikat Kerja mempunyai tugas melakukan

penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan, pelaksanaan di bidang pembinaan

Universitas Sumatera Utara


serikat buruh dan serikat kerja yang meliputi: pembinaan hubungan industrial, penelitian dan

pencatatan serikat kerja/serikat buruh, mengumpulkan dan mengelolah serta menyajikan data

untuk penyusunan dan pemberdayaan organisasi pekerja/buruh dan organisasi pengusaha.

5. Bidang Pengawasan dan Pengendalian

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan di bidang norma kerja,

norma keselamatan dan kesehatan kerja, serta penindakan hukum ketenagakerjaan.

Seksi Pengawasan Norma Kerja mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan

perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang norma kerja dan jaminan

sosial tenaga kerja yang meliputi : pembinaan, perlindungan dan pengawasan pelaksanaan

peraturan norma kerja yang berlaku bagi perusahaan.

Seksi Pengawasan Norma Keselamatan dan Kesehatan Kerja mempunyai tugas

melakukan penyiapan bahan perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di

bidang keselamatan dan kesehatan kerja yang meliputi : mengupayakan perlindungan

keselamatan dan kesehatan kerja, pemeriksaan kesehatan pekerja, serta mengawasi

pelaksanaan jaminan sosial.

6. Bidang Transmigrasi

Bidang Ketransmigrasian mempunyai tugas melaksanakan penyiapan perumusan

kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang transmigrasi yang meliputi :

perumusan kebijakan daerah dalam urusan penyelenggaraan transmigrasi, koordinasi,

integrasi dan sinkronisasi program transmigrasi, pelaksanaan kegiatan forum komunikasi,

informasi dan edukasi di bidang ketransmigrasian. Hal yang menyangkut bidang

Universitas Sumatera Utara


ketransmigrasian tersebut meliputi : pendataan transmigrasi, penempatan transmigrasi, dan

pembinaan transmigrasi.

7. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas sesuai dengan jabatan fungsional

masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku :

1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi

dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya.

2. Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.

3. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perudang-

undangan yang berlaku.

4. Pembinaan terhadap Pejabat Fungsional dilakukan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang:

1. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi

dalam melaksanakan tugasnya berdasarkan peraturan berdasarkan peraturan

perundang-undangan yang berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh Bupati.

2. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi

dalam melaksanakan tugasnya memperhatikan prinsip-prinsip manajemen yang

meliputi : perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, evaluasi, dan

pelaporan sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing.

3. Dalam melaksanakan tugasnya, Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang,

Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip

Universitas Sumatera Utara


koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal maupun horizontal baik ke dalam

maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi

lain sesuai dengan tugas pokoknya masing-masing.

4. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi

bertanggung jawab dalam memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan

bimbingan serta petunjuk-petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya masing-

masing.

5. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi

wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan

masing-masing serta menyampaikan laporan tepat pada waktu yang ditentukan.

6. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan dapat

disampaikan kepada satuan organisasi lain di lingkungan Dinas yang secara

fungsional mempunyai hubungan kerja.

7. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala

Subbagian, Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk

kepada bawahan.

8. Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala UPTD dan Pejabat Fungsional menyampaikan

laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut sekretaris menyusun

laporan berkala Kepala Dinas kepada Bupati melalui Sekda.

III.2.5 Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang

Identifikasi pegawai merupakan gambaran mengenai keadaan pegawai yang dimiliki

oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Berikut ini

Universitas Sumatera Utara


disajikan identifikasi pegawai berdasarkan jenis kelamin, tingkat pendidikan formal,

kepangkatan/golongan, dan berdasarkan diklat struktur kepemimpinan.

a. Struktur Kepegawaian Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel III. 1

Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang berdasarkan

Jenis Kelamin

No Berdasarkan jenis kelamin pegawai Jumlah

1 Pegawai Laki-laki 50

2 Pegawai Perempuan 9

Jumlah 59

Sumber: Subbagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang 2010

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah pegawai laki-laki

mendominasi dibandingkan jumlah pegawai perempuan yang hanya berjumlah 9 dari 59

jumlah pegawai secara keseluruhan.

b. Struktur Kepegawaian Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal

Untuk mendukung penyampaian informasi bursa kerja kepada masyarakat pencari

kerja dengan cepat dan akurat, maka diperlukan pegawai yang memiliki keahlian dan

kemampuan yang cukup, sehingga mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Keadaan ini

akan tercermin dari latar belakang pendidikan yang mereka miliki.

Berdasarkan tingkat pendidikan formal yang ditempuh, pegawai Kantor Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang terbagi ke dalam jenjang pendidikan seperti pada tabel

dibawah ini:

Universitas Sumatera Utara


Tabel III.2

Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang


Berdasarkan Tingkat Pendidikan Formal
No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Pasca Sarjana (S2) 3

2 Sarjana (S1) 26

3 Sarjana Muda 1

4 Diploma 3 6

5 SMA 22

6 SMP 1

Jumlah 59

Sumber: Subbagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang 2010

Dari tabel di atas, diketahui bahwa jenjang pendidikan tertinggi pegawai di Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang yaitu Pasca Sarjana berjumlah 3 orang,

mayoritas berpendidikan Sarjana dan yang kedua berpendidikan SMA. Diharapkan dengan

kualitas pegawai yang dimiliki Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang

saat ini akan mampu menyelesaikan tugas pekerjaannya, serta mengemban wewenang dan

tanggung jawab. Pendidikan merupakan bukti langsung kemampuan pegawai. Dalam

melaksanakan program penempatan tenaga kerja Indonesia ke Luar Negeri membutuhkan

pegawai yang cakap dan potensial agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

c. Struktur Kepegawaian Berdasarkan Kepangkatan / Golongan

Tabel III. 3
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan Kepangkatan / Golongan
No Pangkat Golongan Jumlah
1 Pembina Tingkat I (IV/b) 2

Universitas Sumatera Utara


2 Pembina (IV/a) 6
3 Penata Tingkat I (III/d) 26
4 Penata (III/c) 6
5 Penata Muda Tingkat I (III/b) 8
6 Penata Muda (III/a) 6
7 Pengatur Tingkat I (II/d) 1
8 Pengatur (II/c) -
9 Pengatur Muda Tingkat I (II/b) 1
10 Pengatur Muda (II/a) 3
Jumlah 59
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
2010

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan pegawai Disnakertrans,

pegawai yang memiliki jangkauan golongan tertinggi adalah IV/b, dan jangkauan golongan

yang paling rendah II/a. Jumlah pegawai paling banyak adalah pegawai dengan golongan

III/d, sedangkan pegawai paling sedikit adalah pegawai dengan golongan II/d dan II/b.

Dengan pangkat yang dimiliki oleh setiap pegawai dapat menunjukkan bahwa kemampuan

yang dimiliki oleh pegawai sesuai dengan pangkat yang telah dimiliki.

d. Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang pada

Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Berdasarkan Masa Kerja.

Tabel III.4
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang pada Bidang
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Berdasarkan Masa Kerja
No Nama Jabatan Masa Kerja
(tahun)
1 Ir. Julkan Kabid. Lat. 17
Penempatan TK
2 Pardamen Tarigan, Kasi. Penempatan 23
SPd TK

Universitas Sumatera Utara


3 Bintar Situmorang, SE Seksi Penempatan 15
TK
4 Antoni Sembiring, Seksi Penempatan 20
TK
5 Roslina Seksi Penempatan 17
TK
6 Ir. Muhammad Sagala Kasi Pelatihan TK 20
Sumber: Sub Bagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Deli Serdang 2010

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pegawai Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang pada bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja,

semua pegawai telah memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, sehingga telah banyak

pengalaman yang mereka miliki khususnya dalam hal Pelatihan dan Penempatan Tenaga

Kerja. Pengalaman kerja sangat penting, hal ini menunjukkan makin lama pegawai bekerja,

makin banyak pengalaman yang dimiliki pegawai yang bersangkutan. Sebaliknya, makin

singkat masa kerja, makin sedikit pula pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerja

banyak memberikan keahlian dan keterampilan kerja, begitu pula sebaliknya.

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

PENYAJIAN DATA

IV.1 Penyajian Data

Pada Bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh melalui penelitian

untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang telah ada. Data tersebut terdiri atas data

primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara

dengan para key infoman, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-

sumber tertulis yang memperkuat data primer.

IV.1.1 Pelaksanaan Wawancara

Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab

permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis yaitu :

Pertama, penelitian diawali dengan pengumpulan berbagai dokumen tertulis tentang

Kabupaten Deli Serdang seperti gambaran umum Deli Serdang, sejarah Deli Serdang, lokasi

Deli Serdang, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007 tentang

Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang yang menggambarkan tentang

gambaran umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang, dan

berbagai hal yang akan berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis

melakukan sejumlah wawancara dengan beberapa informan yang sudah ditetapkan untuk

mendapatkan informasi dan fakta-fakta yang lebih komprehensif menyangkut persoalan

penelitian.

Universitas Sumatera Utara


Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi dari para key

informan tentang hambatan-hambatan yang dihadapi dalam penempatan Tenaga Kerja

Indonesia ke Luar Negeri. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan jumlah key

informan sebanyak 3 orang pegawai Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Deli Serdang yang memiliki posisi atau jabatan tertentu karena dianggap dapat menjawab

segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu yang

berhubungan dengan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

Ketiga orang pegawai Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli

Serdang yaitu terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Staf

pegawai Penempatan Tenaga Kerja yang mengetahui tentang permasalahan yang akan

diteliti. Wawancara dilakukan secara langsung dengan mendatangi ruangan mereka pada saat

jam kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang.

Tipe wawancara yang dipilih oleh penulis yaitu tipe wawancara berstruktur, dimana

sebelum melakukan wawancara terlebih dahulu penulis menyusun pedoman wawancara,

pertanyaan-pertanyaan yang disajikan disusun sesuai dengan permasalahan yang

berhubungan dengan Penempatan TKI ke Luar Negeri. Namun didalam prosesnya sendiri,

penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat

menggali informasi lebih dalam dari para informan.

Dalam wawancara ini ada beberapa pertanyaan pokok yang diajukan kepada informan

yang menyangkut pada persoalan Penempatan TKI ke Luar Negeri, yaitu tentang :

1. Bagaimana peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri?

2. Siapa saja pihak yang terkait dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri?

3. Bagaimana tata cara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang

dilaksanakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang?

Universitas Sumatera Utara


4. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat yang

dirasakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan TKI

ke Luar Negeri?

Keempat jenis pertanyaan di atas tidak diajukan kepada semua informan, penulis

hanya memilih beberapa jenis pertanyaan yang sesuai dengan bidang atau kedudukan mereka

masing-masing di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang.

Selanjutnya sebagai bahan perbandingan, penulis menggunakan informan utama yang berasal

dari Kantor PPTKIS yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam

hal Penempatan TKI ke Luar Negeri dan beberapa calon TKI yang akan diberangkatkan ke

Luar Negeri yang kebetulan berada di Kantor Dinas TK dan Transmigrasi. Dan terakhir

sebagai tambahannya, penulis menggunakan beberapa masyarakat awam mengenai hal

penempatan TKI ke Luar Negeri.

IV.1.2 Hasil Wawancara

Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan key informan:

Yang diwawancarai yaitu Kepala Dinas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, dan Staf

pegawai Penempatan Tenaga Kerja. Dapat diketahui bahwa key informan telah benar-benar

mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya menjadi bidang pekerjaannya. Key

informan mengetahui dan memahami tentang cara peraturan yang berhubungan dan

digunakan dalam pekerjaannya. Selanjutnya kepada para informan utama, yaitu Pegawai

PPTKIS dan calon TKI yang akan diberangkatkan untuk bekerja ke Luar Negeri. Informan

utama juga sudah mengetahui dan memahami tentang tata cara peraturan yang berhubungan

dengan penempatan TKI ke Luar Negeri.

Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan, diketahui bahwa peraturan yang

digunakan dan dipahami oleh key informan dalam pekerjaannya adalah Peraturan Daerah

Universitas Sumatera Utara


Kab.Deli Serdang No.5 Tahun 2007 tentang susunan organisasi dan tata kerja Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi. Dan sebagai acuan peraturan yang berhubungan dengan Penempatan

TKI ke Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai key informan bersamaan

dengan PPTKIS sebagai informan utama dalam penelitian ini menjalankan peraturan UU RI

No.39 Tahun 2004 dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai instansi yang

bertanggungjawab dalam hal penempatan TKI ke Luar Negeri.

Dengan mengetahui dan memahami pekerjaannya, maka proses komunikasi antara

instansi yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri dengan masyarakat pengguna

layanan dapat berjalan dengan baik, karena apabila ada masyarakat yang menyampaikan

permasalahannya tentang penempatan TKI ke Luar Negeri, misalnya prosedur yang harus

dilalui, serta syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut

dapat dijelaskan dengan baik.

IV.1.2.1 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga

Kerja Indonesia ke Luar Negeri

Dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang bekerjasama dengan berbagai pihak/instansi yang

terkait, yaitu sebagai berikut:

1. Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI)

Awalnya Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

(BP3TKI) yang terdapat di Provinsi Sumatera Utara yaitu di Medan menerima

laporan berupa permintaan Tenaga Kerja dari perusahaan Luar Negeri yang

membutuhkan tenaga kerja Indonesia. Selanjutnya BP3TKI menyampaikan/

memberitahukan informasi tersebut kepada Dinas-Dinas Tenaga Kerja yang tersebar

di seluruh provinsi Sumatera Utara, yang dalam hal ini BP3TKI menyampaikan

Universitas Sumatera Utara


informasi tersebut kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang

untuk selanjutnya agar ditindaklanjuti oleh Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang

ada di Kantor Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang. Kepada Bidang

Penempatan Tenaga Kerja, mereka melakukan sosialisasi-informasi kepada

masyarakat Deli Serdang melalui papan pengumuman yang terdapat di Kantor Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai lowongan kerja yang ada di Luar Negeri

disertai dengan kualifikasi/syarat yang diminta oleh perusahaan Luar Negeri tersebut.

Mengenai peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang

dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri, penulis bertanya langsung kepada pegawai

yang ada di Kantor BP3TKI beralamatkan di Jalan Pendidikan daerah Marendal, dan

beliau menjawab :

“Dalam penempatan TKI, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi memiliki


tanggungjawab sebagai instansi Pemerintah dalam memberikan informasi tentang
lowongan kerja yang ada di Luar Negeri, dalam artian lowongan kerja tersebut
merupakan lowongan pekerjaan resmi yang sebelumnya sudah diproses oleh
BP3TKI…”

Pendapat tersebut diperkuat oleh pegawai lain yang masih merupakan pegawai

BP3TKI, beliau menjawab :

“Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang memperoleh


informasi dari BP3TKI terlebih dahulu tentang lowongan kerja di Luar Negeri, baru
selanjutnya mereka memberitahukan kepada masyarakat Deli Serdang yang berminat
untuk mengambil kesempatan tersebut...”

Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa peranan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi bersamaan dengan BP3TKI dalam memberikan informasi tentang

lowongan kerja di Luar Negeri tapi dalam porsi dan wewenang yang berbeda.

2. Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta (PPTKIS)

Pelaksanaan penempatan TKI ke Luar Negeri sangat tergantung pada PPTKIS yaitu

Pelaksana Penempatan TKI Swasta. PPTKIS bertanggung jawab sepenuhnya terhadap

Universitas Sumatera Utara


semua kegiatan mulai dari proses recruitment sampai TKI kembali lagi ke kampong

halaman. Kegiatan penempatan TKI ke luar negeri memerlukan dukungan dari

berbagai pihak. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang sebagai

instansi pemerintah mempunyai peranan yang sangat penting untuk mengawasi

jalannya proses yang dilakukan oleh PPTKIS yang bekerja sama dengannya, sehingga

diharapkan penempatan TKI ke luar negeri dapat berjalan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku.

PPTKIS merupakan mitra kerja yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang, hal ini dijelaskan oleh Bapak Drs. Josia

Gurusinga selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu sebagai berikut:

“PPTKIS adalah mitra kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
menyelenggarakan penempatan TKI ke luar negeri. Ada koordinasi antara PPTKIS
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai perencanaan penempatan TKI
ke luar negeri, dalam hal ini Dinas sebagai instansi yang mempunyai kewenangan
ketenagakerjaan dan selalu aktif melaksanakan koordinasi dengan aturan yang
berlaku.”

Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Ir. Julkan selaku Kepala Bidang

Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja, yaitu:

Antara Dinas dan PPTKIS mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda
namun saling melengkapi. Maksudnya disini adalah PPTKIS mempunyai peranan
untuk melakukan semua proses penempatan yaitu sebagai penggerak, tapi dalam hal
ini masih dalam pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli
Serdang. Dinas berperan dalam memberikan jaminan pada masyarakat dengan
memastikan legalitas PPTKIS maupun legalitas dokumen untuk penempatan TKI ke
luar negeri. Sehingga koordinasi dari keduanya harus tetap terjaga guna memberikan
pelayanan yang baik pada masyarakat.”
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Drs. Harris Nainggolan, M.M selaku

Direktur Utama PPTKIS PT. Mutiara Karya Mitra yang beralamat di Jalan Kapten

Muslim No.89-C Medan, yaitu sebagai berikut :

“Perusahaan tidak lepas dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi


Kab.Deli Serdang karena semua kegiatan harus dilaporkan kepada Dinas, serta
perusahaan mendapatkan pengawasan dari Dinas tersebut. Perusahaan kami

Universitas Sumatera Utara


melaksanakan prosedur penempatan TKI ke luar negeri sesuai dengan peraturan
yang ditentukan, dari tahap recruitment, keberangkatan, TKI bekerja di luar negeri,
sampai para TKI kembali ke daerah asal.”

Kemudian hal ini juga ditegaskan oleh pegawai PPTKIS, yaitu sebagai berikut

“Semua PPTKIS itu selalu bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi. Kami menyelenggarakan dan Dinas memberikan pengawasan dan
binaan.”

Dari hasil wawancara di atas dapat diketahui memang PPTKIS sebagai

perusahaan yang melakukan proses penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri

berada dalam pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli

Serdang. Kerjasama ini sangat diperlukan untuk menjamin legalitas serta

memperlancar proses penempatan mulai dari tahap pemberian informasi,

keberangkatan sampai pada kepulangan para TKI yang diharapkan dapat berjalan

lancar sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Selanjutnya untuk mengetahui jumlah TKI yang telah ditempatkan bekerja di

luar negeri terhitung dari Januari tahun 2008 sampai September 2011, dapat dilihat

pada tabel di bawah berikut ini :

Tabel IV.1
Jumlah penempatan TKI ke Luar Negeri di Deli Serdang 2008-2011

Tahun 2008 2009 2010 2011


Bulan

Januari 208 59 179 114

Februari 113 40 225 63

Maret 134 77 308 89

April 211 77 264 195

Universitas Sumatera Utara


Mei 112 130 247 189

Juni 215 193 314 208

Juli 192 81 385 157

Agustus 148 126 294 130

September 162 220 136 160

Oktober 170 268 124 -

November 104 197 140 -

Desember 36 134 209 -

Jumlah 1805 1602 2825 1305

Sumber : Subbagian Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Deli Serdang.

IV.1.2.2 Tata Cara dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri

Adapun wawancara yang dilakukan pertama kali adalah pada bidang yang berkaitan

dan memahami tentang tata cara penempatan TKI ke Luar Negeri, yaitu Kepala Seksi

Penempatan Tenaga Kerja, Bapak Pardamen Tarigan sebagai salah satu key informan karena

beliau selaku orang yang lebih mengetahui kondisi dan tata cara proses penempatan TKI ke

luar negeri.

Pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh penulis yaitu tentang bagaimana proses

Penempatan TKI di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang ini?

Beliau menjawab :

“ Berkaitan dengan proses penempatan TKI ke luar negeri, maka hal pertama yang
dilakukan Kantor Dinas ini adalah mempelajari Prosedur mengenai pedoman
penyelenggaraan penempatan tenaga kerja yang terdapat pada Peraturan Daerah (Perda)
Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007..”

Dari jawaban tersebut diketahui bahwa pelaksanaan penempatan TKI yang dilakukan

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang hanya mengacu kepada

peraturan pelaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta

Universitas Sumatera Utara


mempelajari peraturan daerahnya lalu mensosialisasikannya. Selain itu penulis juga

menanyakan, bagaimana caranya Dinas memberitahukan kepada masyarakat mengenai

langkah-langkah proses penempatan tenaga kerja Indonesia ke Luar Negeri? Dan beliau

menjawab :

“…masyarakat sekitar mengatakan bahwa informasi mengenai penempatan TKI ke


luar negeri sudah cukup memadai. Memang informasi yang disampaikan kepada masyarakat
tentang proses penempatan TKI tidak disosialisasikan oleh dinas secara langsung ketengah-
tengah masyarakat, namun informasi tentang cara dan proses penempatan TKI ke luar
negeri bisa didapat dikantor dinas ini melalui informasi yang ditempelkan di papan
pengumuman yang ada dikantor dinas ini..”

Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses penempatan TKI,

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang hanya mengacu pada peraturan yang

telah ditentukan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang.

Untuk selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan dan proses yang

dilakukan dalam hal penempatan TKI ke luar negeri, yaitu sebagai berikut :

1. Pemberian Informasi dan Penyuluhan

Dalam memperoleh informasi tentang pekerjaan luar negeri yang benar dan terhindar

dari calo, maka masyarakat harus jeli dalam mencari lowongan pekerjaan yang diinginkan.

Untuk memastikan informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia, maka masyarakat

harus datang langsung ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang untuk

menghindari adanya penipuan.. Karena itu dalam hal ini PPTKIS selalu berkoordinasi dengan

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang untuk setiap lowongan pekerjaan ke

luar negeri yang tersedia. Bisa juga melalui media massa, internet, iklan, dan sebagainya,

namun harus tetap diperiksa mengenai kebenarannya ke Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab.Deli Serdang.

Dinas Tenaga Kerja dan dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang memberikan informasi

kepada pencari kerja tentang adanya lowongan pekerjaan di luar negeri serta memberi

Universitas Sumatera Utara


informasi kepada PPTKIS tentang adanya pencari kerja di luar negeri. Hal ini seperti yang

diungkapkan oleh Bapak Pardamen Tarigan selaku Kepala Seksi penempatan tenaga kerja

program AKAN yaitu sebagai berikut :

“Kami bertugas memberikan informasi pada pencari kerja tentang lowongan bekerja
di luar negeri, selain itu kami juga memberitahukan kepada pihak PPTKIS tentang adanya
pencari kerja. Jadi Dinas bertugas untuk menjembatani antara PPTKIS dengan para pencari
kerja.”

PPTKIS juga mempunyai tugas untuk memberikan informasi tentang lowongan yang

tersedia di luar negeri. PPTKIS memberitahukan pada masyarakat bisa melalui media massa

dan internet, akan tetapi disamping itu PPTKIS wajib melaporkan pada pihak Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang. Sehingga, pihak dinas juga memberikan informasi

tersebut pada masyarakat melalui papan pengumuman dan petugas pelayanan informasi.

Hal tersebut juga dijelaskan oleh salah satu pegawai seksi penempatan tenaga kerja

yaitu sebagai berikut :

“Sosialisasi dilakukan dengan memberikan informasi. Kami selalu memberikan informasi


yang diperlukan untuk masyarakat mengenai apa saja tentang lowongan yang tersedia
termasuk lowongan kerja ke luar negeri. Kami akan menjelaskan mengenai berbagai hal
yang sekiranya dibutuhkan masyarakat.

Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Ir. Julkan selaku Kepala Bidang

Penempatan Tenaga Kerja, yaitu sebagai berikut :

“Sosialisasi terus berusaha dilakukan oleh Dinas agar masyarakat ataupun pencari
kerja tahu tentang TKI agar mereka memperoleh informasi yang tepat. Masyarakat dapat
memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya disini.”

Pemberian informasi mengenai lowongan pekerjaan ke luar negeri yang dilakukan

oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang dilakukan juga melalui

Kelurahan, Lembaga Masyarakat, ke sekolah-sekolah maupun Lembaga Pendidikan di

wilayah Kab.Deli Serdang. Hal tersebut dilakukan apabila ada permintaan dari masing-

masing tempat tersebut.

Universitas Sumatera Utara


Hal ini dijelaskan oleh Bapak Pardamen Tarigan selaku Kepala Seksi Penempatan

Tenaga Kerja, yaitu :

“..tidak menutup kemungkinan bahwa informasi mengenai lowongan pekerjaan ke


luar negeri kami adakan ke kelurahan-kelurahan, Lembaga masyarakat, maupun ke sekolah-
sekolah dan lembaga pendidikan yang memang membutuhkan informasi tersebut..”

Setelah melakukan sosialisasi dan pemberian informasi tentang lowongan pekerjaan

ke luar negeri dilakukan, selanjutnya dilakukan pendataan bagi masyarakat sebagai pencari

kerja yang berminat untuk ditempatkan bekerja di luar negeri dan telah mendaftarkan diri

untuk menjadi TKI. Setelah itu dilakukan, pihak Dinas memanggil para pelamar untuk

diberikan penyuluhan kembali mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia beserta uraian

tugas, gaji, jaminan sosial, waktu kerja, kondisi dan lingkungan kerja, peraturan perundang-

undangan, sosial budaya, situasi dan kondisi negara tujuan. Selain itu calon TKI harus

diberitahukan mengenai informasi tentang kualifikasi (persyaratan) yang harus dipenuhi oleh

CTKI yang akan memangku jabatan tertentu.

2. Seleksi

Untuk memperoleh TKI yang tepat, diperlukan metode seleksi yang

mempertimbangkan faktor analisis pekerjaan. Suatu metode seleksi tenga kerja yang efektif

merupakan hal penting untuk menentukan dan memilih CTKI yang paling sesuai.

Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ir.Julkan selaku Kepala Bidang Penempatan Tenaga

Kerja, yaitu sebagai berikut :

“kami selalu memberikan pengertian tentang pemahaman mengenai lowongan


pekerjaan yang tersedia beserta uraian tugas/ kewajiban agar dapat diperoleh tenaga kerja
yang sesuai dengan kualifikasi yang diinginkan pada masing-masing pekerjaan yang
nantinya juga akan melalui tahap seleksi..”
Pemahaman tentang lowongan pekerjaan tersebut merupakan cara Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang agar pada tahap seleksi CTKI dapat ditentukan

yang paling sesuai. Seleksi yang efektif akan menghasilkan TKI yang memenuhi kualifikasi

Universitas Sumatera Utara


sebagaimana yang menjadi harapan. Oleh karena itu pada garis besarnya, seleksi tenaga kerja

yang dilakukan PPTKIS atas pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli

Serdang dilakukan dengan maksud untuk mendapatkan ketegasan, kecakapan, kepribadian,

kebiasaan, serta keterangan lain yang dianggap perlu untuk mendapatkan TKI yang berdaya

guna dan berhasil guna. Pada tahap seleksi ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kab.Deli Serdang berwenang untuk memantau pelaksanaan dari kegiatan tersebut apakah

telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan apakah telah sesuai dengan

permintaan dari pengguna atau belum.

Hal tersebut juga dikemukakan oleh Pegawai PPTKIS PT. Mutiara Karya Mitra yaitu

sebagai berikut :

“Kami yang melakukan seleksi, Dinas mengawasi dan menjamin legalitas dokumen.
Jika diperlukan Dinas juga memberikan pengarahan. Perusahaan harus selalu melaporkan
kegiatan yang dilakukan pada Dinas.”

Kemudian hal itu ditegaskan juga oleh pegawai lain yang juga pegawai dari PPTKIS.

Mutiara Karya Mitra, yaitu sebagai berikut :

“Kami memberikan seleksi kesehatan, seleksi administrasi, dan seleksi ketrampilan


atas sepengetahuan dan bantuan dari Disnakertrans. Kami harus selalu memberikan laporan
pada Dinas tentang kegiatan yang kami lakukan. Seleksi ini kami memang bekerjasama
dengan Dinas karena Dinas yang akan meneliti legalitas dokumen yang dimiliki oleh TKI.”

Dalam kegiatan seleksi ini, setiap calon TKI diwajibkan mengikutinya. Seleksi ini

meliputi seleksi kesehatan, seleksi administrasi dan keterampilan. Seleksi kesehatan

dilakukan setelah melakukan pendaftaran. Hasil seleksi ini yang menjadi dasar apakah calon

TKI dapat meneruskan ke proses penempatan TKI pada tahap selanjutnya. Tes kesehatan

dilaksanakan di laboratorium yang berada di provinsi Sumatera Utara yang ditunjuk oleh

pengguna atau PPTKIS. Tes tersebut meliputi deteksi penyakit fisik maupun kejiwaan sesuai

permintaan dari pengguna. Dinas juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah

untuk melakukan tes kesehatan pada CTKI ke luar negeri. Hal tersebut seperti yang tertulis

Universitas Sumatera Utara


dalam brosur Medical Check Up (MCU) yaitu seperti pemeriksaan fisik, pemeriksaan Dokter

Specialis Penyakit Dalam, Dokter specialis Mata, dan Foto Thorax-EKG-Laboratorium.

Selanjutnya PPTKIS bersama-sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kab.Deli Serdang melakukan seleksi administrasi yaitu meneliti persyaratan-persyaratan

yang telah ditentukan dan harus dipenuhi oleh para CTKI. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab.Deli Serdang melihat legalitas dari surat-surat/ dokumen yang dimiliki

oleh para CTKI.

Agar seleksi CTKI mencapai sasaran yang diharapkan, maka Dinas mengontrol

pelaksanaan seleksi tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Ir.Julkan selaku Kepala Bidang

Penempatan Tenaga Kerja, yaitu sebagai berikut :

Seleksi itu harus dilakukan secara rasional dan obyektif agar mendapatkan tenaga
kerja yang tepat dan pencari kerja tersebut cocok dengan yang dikriteriakan..”

3. Pendidikan dan Pelatihan

Setelah melakukan tahap seleksi, maka CTKI melakukan pelatihan di Balai Latihan

Kerja Luar Negeri yang berada di provinsi Sumatera Utara, yang telah diakreditasi oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tingkat Provinsi, dilaksanakan oleh PPTKIS yang terkait,

serta kerjasama dengan BBLKI (Balai Besar Latihan Kerja Industri) yang ada di Pakam.

Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Julkan yaitu sebagai berikut

“Dinas juga bekerjasama dengan BBLKI kota pakam yang terkait dengan fasilitas
yang dimiliki oleh Pemerintah. Pelatihan yang dilakukan sesuai dengan ketrampilan yang
diinginkan oleh Pengguna.”

Hal tersebut dipertegas oleh Ibu Yanti selaku pegawai Seksi Penyelenggara Pelatihan

di BBLKI yaitu sebagai berikut :

“Kami memang selalu bekerjasama dengan Disnakertrans Kab.Deli Serdang untuk


tenaga kerja, sebagai sarana penunjang tenaga kerja. Untuk pelatihan TKI kami memberikan
pelatihan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh Pengguna, jadi kami memberikan
ketrampilan sesuai dengan pekerjaan yang akan dilakukan nanti di luar negeri. Sehingga

Universitas Sumatera Utara


tenaga kerja menjadi lebih terampil dan professional. Pelatihan dilakukan sampai bisa, jika
gagal dalam uji ketrampilan, maka harus melakukan pelatihan lagi sampai tenaga kerja itu
lulus dan benar-benar siap..”

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang memantau jalannya

pelatihan tersebut agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang akan membantu para

CTKI untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

Dengan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan CTKI mampu untuk melaksanakan

pekerjaannya dengan baik dan dapat menghindari permasalahan yang mungkin terjadi. Para

CTKI diberi ketrampilan agar menjadi tenaga yang professional, agar tidak disebut sebagai

buruh migrant. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Pardamen Tarigan tentang

persepsinya mengenai kata buruh pada tenaga kerja Indonesia yaitu sebagai berikut :

“Dinas berusaha untuk menghilangkan kata buruh dalam penyebutan tenaga kerja
Indonesia karena TKI benar-benar dipersiapkan untuk menjadi tenaga yang professional
yang telah diberi pelatihan. Apabila dalam tes belum lulus, maka dilaksanakan pelatihan
ulang sampai para TKI benar-benar mampu, sehingga dalam penempatannya di luar negeri
dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi di luar negeri dengan professional, karena mereka mengerti apa yang harus
dilakukan. Mereka diberi tips agar dapat mengatasi permasalahan yang mungkin bisa
terjadi, juga mengenal negara yang akan mereka datangi..”

4. Pembekalan Akhir Pemberangkatan (PAP)

Pembekalan Akhir Pemberangkatan diperlukan untuk memastikan para TKI

mendapatkan bekal yang cukup untuk bekerja di luar negeri. Dalam pembekalan ini,

diharapkan para TKI lebih mampu untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dapat

mengatasi masalah yang mungkin timbul, serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di

luar negeri tempat mereka akan ditempatkan untuk bekerja. PAP ini menjadi tugas yang

dilakukan oleh PPTKIS dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Berikut ini adalah kurikulum PAP yang harus diketahui oleh para TKI.

Materinya antara lain adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1 Pembinaan Mental Kerohanian :

a. Kerja sebagai ibadah

b. Iman dan Taqwa Pelaksanaan

c. ibadah di negara lain yang berbeda agama antara TKI dan Pengguna

2 Pembinaan Kesehatan Fisik :

a. Pola hidup sehat dan kesehatan reproduksi

b. HIV dan AIDS

c. Penyalahgunaan obat-obat terlarang

3 Pembinaan Mental dan Kepribadian :

a. Etos kerja

b. Penyesuaian diri

c. Mengatasi masalah pribadi

4 Bahaya Perdagangan Perempuan dan Anak :

a. Memahami bahaya perdagangan perempuan dan anak

b. Cara menghadapi dan menghindarinya.

5 Bahaya perdagangan Narkoba dan Obat Terlarang, dan tindak Kriminal

Lainnya :

a. Memahami bahaya perdagangan narkoba, obat terlarang, dan tindak

kriminal lainnya.

b. Memahami apa yang harus dilakukan kalau sudah mengalaminya.

6 Sosialisasi Budaya, adat-istiadat, dan kondisi negara tujuan :

a. Sosial budaya negara tujuan

b. Adat-istiadat masyarakat negara tujuan

c. Kondisi negara (geografis, iklim, etnis, lingkungan kerja, resiko,

bahaya).

Universitas Sumatera Utara


7 Peraturan Perundang-undangan Negara tujuan penempatan :

a. Peraturan keimigrasian negara tujuan

b. Peraturan mengenai ketenagakerjaan di negara tujuan penempatan

c. Hukum yang berlaku di negara tujuan penempatan

8 Tata cara keberangkatan dan kedatangan di bandara negara penempatan :

a. Prosedur keberangkatan/ kepulangan dibandara/ pelabuhan laut

b. Ketentuan bepergian dengan pesawat terbang

c. Tata cara pengisian surat-surat keimigrasian

d. Prosedur kedatangan di negara tujuan.

9 Tata cara kepulangan di tanah air :

a. Pulang karena cuti, perpanjangan perjanjian kerja dan selesai

perjanjian kerja

b. pulang karena bermasalah, PHK, sakit

c. Cara menghindari calo dan modus-modus penipuan.

d. dll

10 Peran Perwakilan Republik Indonesia dalam Pembinaan dan Perlindungan

WNI/TKI di Luar Negeri :

a. Pembinaan dan perlindungan WNI/TKI di Luar Negeri

b. Kewajiban TKI sebagai WNI di Luar Negeri

c. Penyelesaian permasalahan WNI/TKI di luar negeri.

11 Program Remittance Tabungan dan Asuransi perlindungan TKI:

a. Tata cara menabung dan mengambil uang

b. Tata cara mengirim uang

c. Bank Perwakilan di negara tujuan.

d. Tata cara klain asuransi.

Universitas Sumatera Utara


12 Perjanjian Penempatan TKI & Perjanjian Kerja :

a. Penjelasan hak dan kewajiban TKI dan Pengguna

b. Akibat hukum atas penyimpangan dan pelanggaran terhadap

perjanjian penempatan dan perjanjian kerja.

c. Jenis dan kegunaan dokumen TKI.

(Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia

Nomor PER. 04/MEN/II/2005)

Pembekalan ini dilakukan oleh PPTKIS sebagai perusahaan yang mempunyai job

order. Setelah PAP selesai dilaksanakan, maka para TKI diberi KTKLN atau Kartu Tenaga

Kerja Luar Negeri yaitu kartu identitas bagi TKI yang telah memenuhi persyaratan dan

prosedur untuk ditempatkan bekerja diluar negeri yang sekaligus merupakan rekomendasi

Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN).

5. Monitoring/ Pengawasan pada PPTKIS

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang mempunyai wewenang

untuk mengawasi PPTKIS, agar diperoleh informasi tentang perkembangan PPTKIS. Hal

tersebut diungkapkan oleh Bapak Pardamen Tarigan yaitu sebagai berikut :

“Dinas setiap saat melakukan monitoring pada PPTKIS yang ada di Daerah
Kab.Deli Serdang agar kegiatan atau perkembangan dari PPTKIS itu dapat terpantau. Dinas
juga bekerja sama dengan kelurahan untuk mengantisipasi agar jika muncul oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab dapat langsung diketahui. Apabila ada kecurigaan, maka
pihak kelurahan langsung melaporkannya pada Dinas.”

Hal tersebut diungkapkan pula oleh Pegawai dari salah satu kantor kelurahan yang

ada di Deli Serdang :

“Kelurahan memantau semua hal yang terjadi di wilayah ini, ada petugas yang
menangani masalah ini, seperti petugas pada Bidang Keamanan dan Ketertiban, mereka
memantau situasi yang ada di masyarakat kelurahan sini. Sehingga, apabila muncul oknum-

Universitas Sumatera Utara


oknum yang tidak bertanggung jawab pasti akan cepat dilaporkan. Untuk melakukan usaha
kan harus melapor dulu ke kelurahan sebagai rujukan untuk melanjutkan ke tingkat yang
lebih tinggi.”

Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai lain yaitu sebagai berikut :

“Tentu saja untuk meningkatkan keamanan, kami mengawasi lingkungan kelurahan


kami. Kalau ada PPTKIS yang illegal tentunya kelurahan akan segera menindaklanjuti.
Selain tindak lanjut tersebut, kami berkewajiban untuk melaporkannya pada pusat terutama
pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang jika terkait dengan masalah
ketenagakerjaan..”

Kegiatan pengawasan dapat berjalan dengan lancar apabila juga ada partisipasi dari

masyarakat untuk menjaga keamanan di sekitar tempat tinggalnya. Seperti yang diungkapkan

oleh pak Wario warga setempat yang kebetulan sedang berada di kantor kelurahan untuk

mengurus KTP baru, beliau mengatakan :

“Kalau terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat, tentu saja kami sebagai warga
langsung melaporkannya kepada pihak kelurahan agar segera dilakukan tindak lanjut.
Apalagi kalau ada PPTKIS yang illegal itu, kami sebagai masyarakat pasti lebih cepat tahu,
dan hal itu harus cepat-cepat diatasi. Tapi selama ini, tidak ada keluhan-keluhan tentang
PPTKIS illegal. Jadi daerah ini aman-aman saja tentang PPTKIS. Pokoknya jika ada oknum
yang tidak bertanggung jawab kami akan langsung melapor..”

Dari wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

kabupaten Deli Serdang melakukan pengawasan terhadap PPTKIS tidak lepas dari kerjasama

dengan pihak Kelurahan dan Masyarakat. Sehingga monitoring atau pengawasan dapat

berjalan efektif.

Untuk lebih jelasnya hubungan kerjasama yang dilakukan antar pihak-pihak yang

terkait dalam tata cara penempatan TKI ke luar negeri dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut

ini :

Universitas Sumatera Utara


IV.1.2.3 Faktor Pendukung dan Faktor Penghambat dalam Penempatan TKI ke Luar

Negeri.

1. Faktor Pendukung

Dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dapat berjalan dengan baik

dan sesuai harapan dan ketentuan peraturan yang berlaku apabila didukung oleh beberapa

faktor yang dapat mencapai tujuan tersebut.

Hal ini penulis pertanyakan pada Bapak Josia Gurusinga selaku Kepala Dinas, dan

beliau menjawab :

“…dalam mencapai segala tujuan agar dapat berjalan dengan baik, maka hal
pertama yang menjadi faktor pendukung nya ialah kualitas dari sumber daya manusia yang
akan menjadi pelaku dari tujuan itu. Selanjutnya sarana dan fasilitas yang dimilki oleh
pelaku tujuan tersebut dalam menjalankan tujuannya tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah
penting adalah budaya organisasi yang diterapkan, faktor politik dan faktor teknologi.

Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam mencapai suatu tujuan yang

dalam hal ini adalah dalam mencapai tujuan mengenai penempatan TKI ke Luar negeri, maka

yang menjadi hal pendukungnya ialah kualitas SDM, sarana dan fasilitas yang dimiliki, dan

budaya organisasi, keadaan politik dan faktor teknologi.

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang melakukan pekerjaannya

dengan sebaik-baiknya dengan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang menempatkan masyarakat sebagai pihak yang

harus dilayani. Kedisiplinan pegawai juga terlihat cukup baik dengan datang ke kantor tepat

pada waktunya. Mekanisme pelayanan juga diupayakan untuk dilakukan sebaik mungkin.

Namun hal ini tidak senada dengan apa yang diungkapkan oleh Dika pencari kartu

kuning asal kota pakam sebagai berikut :

“Saya hendak mengurus kartu kuning untuk keperluan mencari kerja, tapi di ruang
pelayanan tidak ada seorang pun yang menjaga, katanya pegawai sedang keluar ada
keperluan, sehingga pelayanan untuk saya jadi tertunda. Seharusnya, ada pegawai walaupun
hanya satu yang tetap menjaga ruang pelayanan agar masyarakat yang membutuhkan dapat
segera terlayani kebutuhannya.

Universitas Sumatera Utara


Namun asumsi lain diungkapkan oleh Surya selaku pengguna pelayanan, yaitu :

“Saya senang mbak kalau mengurus surat-surat disini soalnya pelayanannya tidak
berbelit-belit, cepat, pegawainya ramah, setidaknya membuat saya nyaman saat berada di
kantor ini untuk mengurus keperluan saya.

Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dimiliki Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang sudah cukup baik dengan adanya

pemberian pelayanan yang ramah dan tidak berbelit-belit, namun disisi lain masih perlu

adanya pengawasan yang lebih tentang kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

2. Faktor Pengambat

Faktor penghambat bisa membuat kegiatan yang sudah dilakukan tidak bisa berjalan

dengan baik. Faktor penghambat bisa datang dari pihak Dinas sendiri maupun dari

lingkungan eksternal. Faktor penghambat tersebut dinyatakan oleh Bapak Pardamen Tarigan

selaku Ketua Seksi Penempatan Tenaga Kerja, yaitu sebagai berikut :

“..yang menjadi faktor penghambat pertama dalam penempatan TKI ini adalah
dikarenakan sebagian besar tugas penempatan TKI dilakukan oleh PPTKIS sehingga Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang peranannya sangat terbatas dalam
kegiatan penempatan TKI, faktor penghambat yang kedua faktor ekonomi, yaitu ekonomi
masyarakat mayoritas masih tergolong rendah mengakibatkan masyarakat enggan untuk
bekerja ke luar negeri karena biaya yang dikeluarkan sangat besar. Dinas hanya
memfasilitasi pencari kerja dengan PPTKIS, selanjutnya biaya ditanggung oleh pencari
kerja itu sendiri. Kemudian faktor penghambat ketiga yaitu faktor sosial, dimana masyarakat
deli serdang belum begitu berminat untuk bekerja di luar negeri, masyarakat cenderung
untuk mencari pekerjaan yang masih dalam lingkup nasional.

Dari hasil wawancara ini diketahui bahwa masyarakat masih rendah minatnya untuk

bekerja di luar negeri dikarenakan tingginya biaya hidup yang harus dipersiapkan untuk

bekerja di luar negeri, dan faktor sosial yang menjadikan masyarakat cenderung untuk

memilih bekerja di lingkup nasional.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

ANALISIS DATA

Dalam bab ini akan dibahas data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang

telah disajikan pada bab terdahulu. Pembahasan yang dilakukan adalah dengan analisis data

kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi data tersebut

dengan fokus kegiatan penelitian.

Dari seluruh informasi data yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka,

wawancara mendalam (depth-interview) dengan informan terpilih, studi dokumentasi

maupun catatan-catatan penulis tentang faktor-faktor yang mempengaruhi penempatan

Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kab.Deli Serdang akan dibahas satu persatu pada bab ini.

V.1 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri merupakan upaya alternatif untuk

mengatasi masalah pengangguran dan kelangkaan kesempatan kerja di dalam negeri. Untuk

itu dalam hal pemasaran, penyediaan tenaga kerja yang berkualitas, perlindungan dan

kesejahteraan tenaga kerja perlu untuk selalu ditingkatkan yaitu dengan cara dikeluarkannya

peraturan perundang-undangan yang berhubungan dengan penempatan TKI ke luar negeri.

Landasan hukum yang saat ini menjadi pedoman bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas tersebut adalah UU No.39 Tahun 2004

tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Dalam UU

tersebut dijelaskan tentang hak dan kewajiban TKI, Pelaksanaan Penempatan TKI ke Luar

Negeri, Tata Cara Penempatan, Perlindungan TKI, dan lain-lain.

Universitas Sumatera Utara


Dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri, Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab.Deli Serdang tidak melakukannya sendiri, melainkan melibatkan pihak-

pihak lain yang terkait sebagai mitra yang bekerjasama untuk mencapai tujuan penempatan

TKI ke luar negeri yang sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, maka

pihak-pihak tersebut yang terlibat adalah Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia Swasta) yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. PPTKIS bertanggung jawab

sepenuhnya terhadap semua kegiatan, mulai dari proses recruitment sampai TKI kembali lagi

ke kampung halaman. Sementara itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang

sebagai instansi pemerintah mempunyai peranan dalam memberikan pengawasan terhadap

jalannya proses yang dilakukan oleh PPTKIS sehingga berjalan sesuai dengan ketentuan yang

berlaku. Selain itu dalam melaksanakan penempatan TKI ke luar negeri yang dilakukan

PPTKIS, pihak Dinas harus memeriksa kelengkapan dokumen yang harus dimiliki oleh

PPTKIS, bila tidak melengkapinya maka PPTKIS dilarang untuk melaksanakan kegiatan

penempatan. Dokumen tersebut adalah :

a. Perjanjian kerjasama penempatan

Yaitu perjanjian tertulis antara PPTKIS dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang

memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI

ke luar negeri.

b. Perjanjian kerja

Adalah perjanjian tertulis antara TKI dan pengguna yang memuat hak dan

kewajiban masing-masing pihak yang memuat sekurang-kurangnya : nama dan

alamat pengguna, jenis dan uraian pekerjaan atau jabatan, kondisi dan syarat-

syarat kerja yang meliputi : jam kerja, upah dan cara pembayarannya, upah

lembur,cuti dan waktu istirahat serta jaminan sosial.

Universitas Sumatera Utara


c. Perjanjian penempatan TKI

Adalah perjanjian tertulis antara PPTKIS dan CTKI yang sekurang-kurangnya

memuat : jabatan atau pekerjaan calon TKI, batas waktu pemberangkatan CTKI,

biaya penempatan CTKI ke Negara tujuan, hak dan kewajiban PPTKIS dan CTKI.

d. Surat permintaan TKI (job order/ demand letter) atas nama PPTKIS yang

bersangkutan.

Job order adalah permintaan tenaga kerja Indonesia dari pengguna atau mitra

usaha di luar negeri yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara

tujuan penempatan dan sekurang-kurangnya meliputi : jumlah TKI yang diminta,

jenis dan uraian pekerjaan atau jabatan, kualifikasi TKI, syarat-syarat kerja,

kondisi kerja, jaminan sosial, masa berlakunya surat permintaan TKI.

Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 5 Tahun 2007,

maka peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang awalnya sebagai pelaksana

penempatan TKI ke luar negeri dialihkan sehingga yang melaksanakan kegiatan penempatan

TKI yaitu PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta). Dengan begitu

maka sekarang peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam

penempatan tenaga kerja ke luar negeri hanya sebagai pengawas terhadap segala kegiatan

yang dilakukan PPTKIS dan memastikan bahwa kegiatan penempatan TKI sesuai dengan

aturan dan ketentuan yang berlaku yang harus dipatuhi oleh pihak PPTKIS.

Dalam menjalankan tugasnya ini, Seksi Penempatan Tenaga Kerja dalam struktur

organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang ini melakukan berbagai

kegiatan, baik yang bersifat langsung membantu pencari kerja dan pencari tenaga kerja

maupun kegiatan administratif yang bersifat menunjang kegiatan langsung tersebut dan juga

dalam rangka melaksanakan tugasnya yang kedua, yaitu sebagai alat informasi pemerintah

Universitas Sumatera Utara


dalam mengamati dan menganalisa keadaan tenaga kerja, untuk selanjutnya menjadi

pegangan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

V.2 Tata Cara Penempatan TKI

Penempatan tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu tugas yang menjadi

tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka mengurangi jumlah

pengangguran di Indonesia. Di daerah, tugas yang berkaitan dengan ketenagakerjaan menjadi

tugas sekaligus merupakan kewenangan dari pemerintah daerah yang diwakili oleh Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi.

Hal tersebut sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004,

tentang pemerintah daerah yang berisikan “kewenangan daerah mencakup kewenangan

dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,

pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, agama serta kewenangan bidang lain.

Penempatan Tenaga Kerja itu sendiri pada hakikatnya adalah pemberian pelayanan

kepada masyarakat yang berminat untuk ditempatkan bekerja di luar negeri sebagai

perwujudan kewajiban pemerintah sebagai abdi masyarakat dalam artian memberikan

fasilitas yang akan mempermudah masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya untuk

mendapatkan pekerjaan dan mendapatkan jaminan perlindungan dari pemerintah atas

pekerjaannya tersebut. Namun kondisi yang terjadi di masyarakat menunjukkan bahwa

penempatan tenaga kerja ke luar negeri belum sepenuhnya berjalan baik dan masih

ditemuinya hambatan-hambatan dalam pelaksanaannya.

Informasi tentang pengurusan dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar

negeri belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Pemberian informasi yang

dikatakan kepada masyarakat tentang penempatan TKI ke luar negeri tidak disosialisasikan

dinas secara langsung ke tengah-tengah masyarakat, namun informasi tentang tata cara dan

Universitas Sumatera Utara


prosedur pengurusan penempatan TKI ini bisa didapat di kantor Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi, atau pun melalui media massa.

Setelah melakukan pendataan kepada pencari kerja yang telah mendaftarkan diri

untuk menjadi TKI setelah mendapatkan informasi tentang lowongan kerja ke luar negeri,

maka pihak Dinas memanggil para pelamar untuk diberikan penyuluhan kembali untuk

mendapatkan informasi lanjutan mengenai rincian dan kondisi pekerjaan dan lain sebagainya.

Selanjutnya selain dijelaskan mengenai rincian pekerjaan masing-masing CTKI yang

menyangkut tugas dan tanggung jawabnya, perlu juga diberitahukan tentang kualifikasi

(persyaratan) yang harus dipenuhi oleh CTKI yang akan memangku jabatan tertentu. Jadi,

kualifikasi pekerjaan adalah informasi mengenai syarat-syarat umum dan spesifik agar di

kemudian hari jika telah menjadi TKI di luar negeri dapat mempertanggungjawabkan tugas

dan tanggung jawab yang telah diberikan.

Bagi calon TKI yang telah diberikan penyuluhan sebagaimana yang telah disebutkan

diatas, maka PPTKIS bersama dengan pihak Dinas melakukan seleksi administrasi yaitu

meneliti persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dan harus dipenuhi oleh para CTKI.

Pihak Dinas memeriksa legalitas dari surat-surat/ dokumen yang dimiliki oleh para CTKI.

Seleksi harus mempertimbangkan prinsip-prinsip rasional dan obyektif sebagaimana yang

telah diungkapkan oleh Bapak Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja saat diwawancarai

oleh Penulis. Yang dimaksud prinsip rasional adalah metode dan prosedur yang ditempuh

dalam seleksi tenaga kerja dapat diterima akal sehat dan tidak terkesan dibuat-buat dengan

maksud menyulitkan CTKI. Oleh karena itu, agar metode dan prosedur seleksi tenaga kerja

rasional perlu ditangani oleh yang benar-benar professional sehingga tahu lingkup seleksi

CTKI. Dan yang dimaksud dengan prinsip obyektif adalah seleksi tenaga kerja selalu

berpihak pada kenyataan yang ada. Pengaruh subyektif dalam membuat uraian/ deskripsi

pekerjaan dan analisis seharusnya dilepaskan, meskipun tidak mungkin mendapatkan

Universitas Sumatera Utara


obyektivitas yang absolut. Dengan kata lain, obyektivitas dalam seleksi tenaga kerja adalah

kesimpulan yang diambil sebagai hasil penelaahan, minimum hasil observasi meskipun

sifatnya hanya sementara. Obyektif tidak bergantung pada faktor yang subyektif sifatnya

seperti agama, hubungan keluarga, suku, dan marga. Kriteria dasar seleksi CTKI diperlukan

untuk memperoleh tenaga kerja yang berdaya guna serta professionalisme.

Setelah para CTKI melewati seleksi, maka CTKI selanjutnya mengikuti pendidikan

dan pelatihan yang diselenggarakan untuk memperoleh nilai tambah tenaga kerja yang

bersangkutan. Dengan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan CTKI mampu untuk

melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan dapat menghindari permasalahan yang mungkin

terjadi.

Para cara TKI setelah melakukan pendidikan dan pelatihan, untuk selanjutnya para

CTKI mengikuti PAP (Pembekalan Akhir Pemberangkatan) sebelum akhirnya

diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri. Setelah PAP selesai dilaksanakan, maka para

TKI diberi KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yaitu kartu identitas bagi TKI yang

telah memenuhi persyaratan dan prosedur untuk ditempatkan bekerja di luar negeri yang

sekaligus merupakan rekomendasi Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN). KTKLN wajib diurus

oleh PPTKIS, dan untuk mendapatkannya PPTKIS harus melampirkan : paspor dan visa

kerja, bukti pembayaran biaya pembinaan TKI, bukti kepesertaan program asuransi TKI,

perjanjian kerja yang sudah ditandatangani para pihak, surat keterangan telah mengikuti PAP,

bukti tabungan TKI dalam rangka program pengiriman uang.

V.3 Faktor Yang Menjadi Pendukung dan Penghambat dalam Penempatan TKI ke

Luar Negeri.

1. Faktor Pendukung

Universitas Sumatera Utara


Berdasarkan hasil wawancara yang telah disajikan pada bab sebelumya, maka yang

menjadi faktor pendukung yang dapat membantu terselenggaranya penempatan tenaga kerja

Indonesia ke luar negeri adalah sebagai berikut :

a. Sumber daya manusia atau pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Deli Serdang.

Faktor sumber daya manusia sangat penting untuk keberhasilan pembangunan. Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang memerlukan sumber daya manusia/

pegawai yang mampu dengan sebaik-baiknya melaksanakan tugas dan tanggung

jawabnya. Identifikasi dan analisis terhadap terhadap Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab.Deli Serdang dapat dilakukan pada dua aspek yaitu kualitas yang

menyangkut kemampuan fisik dan non fisik, serta kuantitas yang menyangkut jumlah

SDM yang dimiliki.

1. Segi kualitas pegawai

Kualitas pegawai diukur dari tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang

dimiliki oleh pegawai. Tingkat pendidikan sangat berpengaruh untuk

menyelesaikan tugas pekerjaan, serta mengemban wewenang dan tanggung

jawabnya. Pengalaman kerja sangat penting, hal ini menunjukkan makin lama

pegawai bekerja, makin banyak pengalaman yang dimiliki pegawai yang

bersangkutan. Sebaliknya, semakin singkat masa kerja, maka semakin sedikit

pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerja banyak memberikan keahlian

dan ketrampilan kerja, begitu pula sebaliknya. Kuantitas pendidikan yang dimiliki

baik dengan jumlah pegawai yang paling banyak telah memiliki gelar sarjana

yaitu 26 orang. Masa kerja pegawai khususnya pada bidang penempatan tenaga

kerja cukup lama, sehingga telah banyak pengalaman yang dimiliki tentang

penempatan tenaga kerja ke luar negeri.

Universitas Sumatera Utara


b. Budaya Organisasi

Budaya organisasi berfungsi untuk menetapkan batasan-batasan pada

organisasi, menumbuhkan rasa identitas, menumbuhkan komitmen bersama,

meningkatkan kemantapan sosial, dan kendali yang memandu dan membentuk

sikap serta prilaku pada anggota. Dengan adanya budaya yang kuat maka semua

pegawai menganut bersama seperangkat nilai-nilai dan metode kerja secara

konsisten, motivasi pegawai tinggi, dan adanya sistem kontrol yang dibutuhkan.

Berdasarkan hasil wawancara, dapat dilihat bahwa budaya organisasi yang

dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang sudah cukup

baik dengan adanya pemberian pelayanan yang ramah dan tidak berbelit-belit,

namun disisi lain masih perlu adanya pengawasan yang lebih tentang kedisiplinan

pegawai dalam melaksanakan tugasnya.

c. Faktor Politik

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang sebagai organisasi

public, secara hierarkis akan dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politik

dari pemerintah di atasnya. Akibat atau implikasi dari penerapan kebijakan publik

merupakan suatu kondisi yang secara nyata memerlukan respon. Sebagai contoh

penerapan status otonomi daerah yang berimplikasi pada adanya sistem

desentralisasi, yaitu penyerahan beberapa wewenang di dalam menyelenggarakan

pemerintahan daerah. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang

mempunyai kewenangan untuk menangani segala hal tentang penempatan tenaga

kerja dan perluasan lapangan pekerjaan. Dalam kewenangannya itu, Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang melaksanakan program AKAD (Antar

Kerja Antar Daerah), AKL (Antar Kerja Lokal), dan AKAN (Antar Kerja Antar

Negara). Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang berwenang

Universitas Sumatera Utara


dalam memantau dan membantu pelaksanaan penempatan TKI ke luar negeri

melalui program AKAN.

d. Faktor Teknologi

Era globalisasi yang dipacu oleh perubahan-perubahan teknologi terutama

dibidang informasi dan komunikasi ternyata membuat dunia semakin sempit

dalam artian semakin mudah dijangkau. Kemudahan-kemudahan informasi dan

komunikasi tersebut telah mengakibatkan semakin intensifnya transaksi-transaksi

para pelaku ekonomi antar negara. Kemudahan-kemudahan ini merupakan

peluang bagi Sumatera Utara terutama Deli Serdang untuk memperluas pasar

dalam melakukan kerjasama investasi, membangun jaringan kerjasama yang lebih

luas dengan masyarakat internasional sehingga akan meningkatkan kapasitas

Kabupaten Deli Serdang.

2. Faktor Penghambat

Faktor penghambat bisa membuat kegiatan yang sudah dilakukan tidak bisa

berjalan dengan baik. Faktor penghambat bisa datang dari pihak Dinas sendiri

maupun dari lingkungan eksternal. Faktor penghambat tersebut adalah :

a. Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang yang

terbatas.

Sebagian besar tugas penempatan TKI dilakukan oleh PPTKIS

sehingga Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi kab.Deli Serdang peranannya

sangat terbatas dalam kegiatan penempatan TKI. Untuk mengatasi hal ini,

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi selalu melakukan monitoring secara

berkesinambungan tentang segala hal yang berhubungan dengan penempatan

TKI ke luar negeri.

Universitas Sumatera Utara


b. Faktor Ekonomi

Ekonomi masyarakat masih tergolong rendah. Pengangguran dan

kemiskinan yang menimpa sebagian dari penduduk Deli Serdang

menyebabkan tingkat kesehatan, gizi dan pendidikan mereka relatif rendah.

Sebagian masyarakat yang mempunyai tingkat ekonomi rendah

mengakibatkan masyarakat enggan untuk bekerja ke luar negeri karena biaya

yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup di luar negeri sangat besar. Dinas

hanya memfasilitasi pencari kerja dengan PPTKIS. Biaya ditanggung oleh

pencari kerja itu sendiri.

c. Faktor Sosial

Masyarakat Kabupaten Deli Serdang masih belum begitu berminat untuk

bekerja di luar negeri. Masyarakat cenderung untuk mencari pekerjaan yang

masih dalam lingkup nasional. Sosialisasi tentang program AKAN/

penempatan tenaga kerja ke luar negeri masih kurang, sehingga tidak adanya

keinginan masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kab.Deli Serdang berusaha untuk memberikan wacana

masyarakat tentang penempatan TKI ke luar negeri.

Universitas Sumatera Utara


BAB VI

PENUTUP

Berdasarkan uraian-uraian di atas yang telah penulis kemukakan pada bab-bab

terdahulu, maka pada bagian ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan

memberikan saran sebagai langkah terakhir dalam penulisan hasil penelitian.

VI.1 Kesimpulan

1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang didalam penempatan TKI

ke luar negeri secara umum dikatakan berperan baik. Hal ini dapat dilihat dari peranan

yang dijalankannya yaitu sebagai pengawas terhadap pihak PPTKIS sebagai pelaksana

penempatan TKI ke Luar Negeri. Meskipun dalam perjalanan tugasnya, peran yang

dijalankan Dinas dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri dikatakan terbatas karena

adanya pihak PPTKIS yang terlibat didalamnya, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan

kegiatan pengawasan terhadap semua kegiatan yang dilakukan PPTKIS. Dan selama

menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam penempatan TKI ke Luar Negeri, Dinas

Tenaga Kerja dikatakan baik, karena belum pernah ada kejadian atau masalah yang

terjadi pada tenaga kerja yang berhasil ditempatkan bekerja diluar negeri seperti

kebanyakan kasus yang muncul di media massa. Hal tersebut dikarenakan koordinasi

yang dilakukan pihak Dinas dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penempatan TKI

dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku

yaitu berpedoman pada UU No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan

Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri.

2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan

tugasnya yaitu penempatan TKI ke Luar Negeri, Seksi Penempatan Tenaga Kerja

Universitas Sumatera Utara


melakukan berbagai kegiatan, baik yang bersifat langsung membantu pencari kerja dan

pencari tenaga kerja maupun kegiatan administratif yang bersifat menunjang kegiatan

langsung tersebut dan juga dalam rangka melaksanakan tugasnya yang kedua, yaitu

sebagai alat informasi pemerintah dalam mengamati dan menganalisa keadaan tenaga

kerja untuk selanjutnya menjadi pegangan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.

3. Hambatan-hambatan yang dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang dalam penempatan TKI ke luar negeri disebabkan tidak adanya

sanksi kepada pencari kerja yang memperoleh pekerjaan diluar negeri secara langsung

tanpa melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ini yang sebenarnya menjadi

penyebab banyaknya kasus TKI yang bermasalah diluar negeri.

VI.2 Saran

Adapun saran yang dapat diberikan penulis yaitu :

1. Dalam penyampaian informasi kerja dan kegiatan yang berkaitan dengan itu, baik kepada

perusahaan maupun kepada pencari kerja hendaknya lebih ditingkatkan lagi, baik dari

segi kuantitas maupun kualitasnya.

2. Hendaknya diberikan sanksi yang jelas dan berat kepada pihak perusahaan/ pengguna

tenaga kerja yang mencari secara langsung tenaga kerja tanpa melalui Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi maupun Bursa Kerja Swasta, sedangkan kepada pencari kerja

ditetapkan ketentuan untuk mendaftarkan dirinya ke Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi sebagai pencari kerja. Hal ini selain berguna untuk dapat memberikan

pekerjaan kepada masyarakat dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran, hal ini

juga dapat membantu pemerintah agar tidak terjadi kasus TKI bermasalah diluar negeri.

Karena sebenarnya penempatan TKI ke luar negeri dapat berjalan dengan baik dan sesuai

Universitas Sumatera Utara


ketentuan yang berlaku apabila mendapat dukungan dari segenap pihak dan masyarakat

Indonesia itu sendiri.

3. Dalam menjalankan peranannya, seharusnya Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang harus lebih berperan aktif lagi dalam kegiatan penempatan TKI.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.

Husni, Lalu. 2005. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.

Manullang, Sedjun 1995. Pokok-pokok Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: Rineka


Cipta

Nainggolan, A. Edison. 2007. Buku Saku Tenaga Kerja Indonesia. Tabloid Dunia Tenaga
Kerja Indonesia.

Prof. Drs. HAW. Widjaja. 2008. Penyelenggaraan Otonomi di Indonesia. Jakarta:


PT RajaGrafindo Persada

Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka

Sastrohadiwiryo, B. Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia: Pendekatan


Administratif dan Operasional. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Sukirno, Sadono. 1981. Pengantar Ekonomi Makro. Jakarta: LPFE-UI.

Singarimbun. Masri dan Sofian Effendy. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial. Jakarta: Kencana.

Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam
penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press

Soekanto, Soejono. 1990. Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: Rajawali Pers

Thoha, Miftah. 1990. Kepemimpinan dan Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, Bandung:
Sinar Baru

Sumber Undang-Undang

1. Undang-Undang Dasar 1945 pasal 18 tentang pembagian Wilayah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2)

3. Undang-Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah.

Universitas Sumatera Utara


4. Undang-Undang No.13 Tahun 2003 sebagai pengganti Undang-Undang No.14 Tahun

1969 tentang Ketenagakerjaan.

5. Undang-Undang No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga

Kerja Indonesia di Luar Negeri.

6. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007 tentang Pedoman Uraian

Tugas Dinas.

Sumber Website:

(www.setneg.go.id) di akses pada tanggal 5 April 2011 pukul 10.00 WIB

(www.jumlah pengangguran sumut.co.id) di akses pada tanggal 11 April 2011 pukul 15.30

WIB

(www.Jurnal ketenagakerjaan.co.id) di akses pada tanggal 11 April 2011 pukul 15.45 WIB

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

PEDOMAN WAWANCARA

Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja

Indonesia ke Luar Negeri (Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

Kabupaten Deli Serdang)

Pengantar Penelitian ini dilakukan dalam rangka tugas akhir penyusunan

skripsi pada Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara. Informan

dimohon untuk memberikan jawaban atas setiap pertanyaan yang

diajukan. Kesungguhan informan dalam memberikan jawaban akan

mempengaruhi kualitas hasil penelitian.

Identitas Informan:

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Golongan Ruang :

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PERTANYAAN

Informan Kunci (Key Informan), yaitu yang terdiri dari 1 (satu) orang :

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang

1. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi landasan peraturan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
3. Sejauh ini menurut Bapak/Ibu, adakah peraturan/kebijakan lain yang menghambat
terlaksananya penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu, adakah perubahan yang dilakukan dalam 5 tahun
terakhir ini dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau ada, perubahan yang seperti apa?
Dan apakah perubahan itu sudah dapat mengurangi/menekan sejumlah kasus (kesalahan)
yang terjadi dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
5. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri di Deli Serdang ?
Dalam struktur organisasinya di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bidang apa saja yang
berperan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
6. Bagaimana koordinasi yang dijalin oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pihak
lain yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
7. Apakah ada benturan antara kewenangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan
kewenangan pihak lain yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
8. Menurut Bapak, apakah kewenangan yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dirasa sudah cukup kuat?

Informan Utama, yaitu yang terdiri dari 3 (tiga) orang :

Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja

1. Menurut Bapak, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi landasan peraturan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
3. Program-program/upaya-upaya apa saja yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sebagai bentuk pelaksanaan tugasnya dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Apakah ada
kesepakatan bersama mengenai kegiatan/tindakan yang harus dilakukan masing-masing pihak
yang terlibat termasuk target dan jadwal dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau ada,
seperti apa?

Universitas Sumatera Utara


5. Apakah ada sosialisasi & informasi yang dilakukan oleh pihak Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi kepada masyarakat mengenai penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau ada,
sosialisasi & informasi yang bagaimana?
6. Bagaimana dengan saling tukar-menukar informasi dari masing-masing pihak yang bekerja
sama mengenai kegiatan & hasilnya dalam hal penempatan TKI ke Luar Negeri?
7. Sejauh ini bagaimana realisasi target dalam penempatan TKI ke Luar Negeri khususnya di
Deli Serdang ini? Apakah sudah baik?
8. Menurut Bapak, Apa yang menjadi kendala/ hambatan-hambatan internal dan eksternal dalam
penempatan TKI ke Luar Negeri?
9. Bagaimana pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam mengatasi hambatan-
hambatan tersebut?
10. Menurut Bapak, hal apa saja yang dibutuhkan agar tugas bapak dalam penempatan TKI ke
Luar Negeri dapat berjalan dengan baik?

Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja

1. Menurut Bapak, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Bagaimana prosedur yang dilakukan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Siapa saja pihak yang terlibat dalam melaksanakan penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Seperti apa hubungan kerja sama yang terjalin dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
penempatan TKI ke Luar Negeri?
5. Menurut Bapak, kesulitan-kesulitan apa yang bapak temukan dalam hal penempatan TKI ke
Luar Negeri?
6. Menurut Bapak, hal apa saja yang dibutuhkan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri agar
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan?
7. Sejauh ini menurut Bapak, bagaimana realisasi pelaksanaan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri di Kabupaten Deli Serdang ini? Apakah sudah baik?
8. Apakah sudah pernah terjadi kasus dalam pelaksanaan penempatan TKI ke Luar Negeri di
Kabupaten Deli Serdang ini? Kalau sudah, seperti apa pihak Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam mengatasinya?
9. Menurut Bapak, target yang seperti apa yang dikatakan baik dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
10. Sejauh ini, ke Negara mana saja TKI berhasil ditempatkan untuk bekerja ke Luar Negeri? Di
Negara mana kebanyakan TKI berhasil ditempatkan? Kebanyakan disektor apa TKI
ditempatkan?

Kepala Seksi Pelatihan Tenaga Kerja

Universitas Sumatera Utara


1. Menurut Bapak, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Kegiatan pelatihan apa saja yang dilakukan di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang ini, khususnya untuk tenaga kerja yang akan ditempatkan ke Luar
Negeri? Apakah kegiatan pelatihan tersebut berjalan dengan baik? Apakah menurut Bapak
kegiatan pelatihan tersebut dapat membantu TKI dalam menjalankan pekerjaannya di Luar
Negeri?
3. Menurut Bapak, pelatihan apa yang sebenarnya sangat diperlukan TKI agar dapat bekerja di
Luar Negeri dengan baik?
4. Hambatan/kesulitan apa saja yang bapak temui saat kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan?
5. Menurut Bapak, faktor apa saja yang dapat mendukung terlaksananya kegiatan pelatihan TKI
agar berjalan dengan baik?

Informan Tambahan, yaitu 4 orang yang terdiri dari :

Pegawai PPTKIS (yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) 2 orang

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi landasan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Kegiatan/program apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Menurut Bapak/Ibu seperti apa peranan yang dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam hal penempatan TKI ke Luar Negeri?
Khususnya dalam hubungan kerjasama nya dengan PPTKIS?
5. Apakah hubungan kerjasama antara PPTKIS dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku?
6. Menurut Bapak/Ibu, apakah ada hambatan/kendala yang dihadapi dalam penempatan TKI ke
Luar Negeri? Kalau ada, apa kendala nya?
7. Menurut Bapak/Ibu faktor apakah yang dapat memperlancar terlaksananya penempatan TKI
ke Luar Negeri agar berjalan dengan baik?
8. Apakah sudah pernah terjadi kasus/masalah dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau
sudah, seperti apa mengatasinya?

Masyarakat 2 (dua) orang

1. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Apakah/Ibu pernah mengetahui informasi/sosialisasi mengenai penempatan TKI ke Luar
Negeri? Kalau pernah, seperti apa informasinya?
3. Apakah Bapak/Ibu berminat untuk bekerja ke Luar Negeri? Kalau iya, mengapa? Kalau tidak,
mengapa?

Universitas Sumatera Utara


4. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana prosedur yang diterapkan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana sikap/komunikasi yang di lakukan oleh pegawai Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang dalam memberikan pelayanannya kepada
masyarakat?
6. Menurut Bapak/Ibu bagaimana peranan yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Apakah sudah baik?

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai