Studi Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
Studi Pada Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
S KRIPS I
Di aj uk an S e b ag ai S al ah S at u S y ar at M e mp e ro l e h G e l ar S arj ana S os i al
De p ar t e me n I l mu A d mi ni s tr as i Neg ar a
Dis us un O leh
NOVIRA SARI
070903013
MEDAN
2011
1. Ayahanda & Ibunda tercinta Sugianto Nirmal dan Susila Waty yang telah
pelajaran hidup yang berharga. Setiap tetes keringat, pengabdian dan pengorbanannya
Insyaallah akan menjadi limpahan berkah & rahmat bagi kehidupan anak-anaknya
kelak. Amin..
2. Abangda Budi Wirataruna dan istrinya kak Fatimah, Kakanda Maya Safira &
Adinda Zulfikar Fattah yang selalu menjadi motivasi bagi penulis untuk menjadi
yang lebih baik lagi. Insyaallah kita jadi manusia yang banyak memberikan manfaat
4. Harun Nar Rasyid Nasution, semoga niat, rencana & harapan baik kita dapat
Bismillahirrohmanirohiim
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat yang telah diberikan
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul Peranan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar
Negeri.
Skripsi ini disusun dan diajukan guna memenuhi salah satu syarat akademis untuk
memperoleh gelar kesarjanaan pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas
Sumatera Utara.
Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
baik yang telah membantu dalam penyelesaian penulisan skripsi ini maupun semua pihak
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
2. Bapak Drs. H. M. Husni Thamrin Nasution, M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
3. Ibu Dra. Elita Dewi, M.Sp selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara
4. Kepada Kak Mega & Kak Dian selaku pegawai pendidikan FISIP USU yang telah
maupun skripsi.
Kabupaten Deli Serdang yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melakukan
penelitian.
6. Bapak Perdamen Tarigan, SPd selaku Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja,
Bapak Drs. Rustam Effendi Siregar selaku Kepala Sub Bagian Umum dan seluruh
7. Kawan-kawan angkatan 2007 AN dimulai dari awal penulis memulai kuliah : Lisva
Eliza kenalan pertama waktu pendaftaran ulang di gema (maaf ya waktu TR HMI tu
gak ada niat ninggalin, cuma pengen liat kw dapat banyak kenalan kawan selain aq),
next waktu martikulasi Nina & Hilda (aku gak lupa lo ma slogan NAVIDA), dan
berlanjut Ika (^_’^), Aisyaturridha (tobat dok,,jgn asek ngejek org aja..hihihi),
Muhammad Akbar Pribadi (jd ingat lagu nya sindentosca yg judulnya kepompong :
berjauh2an..kw jauhi diriku karna sesuatu,,’), next kawan2 yg brasal dr Tri Angels yg
kabarnya kini telah resmi dbubarkan oleh pak walikota Binje..wkwkwk, yaitu :Kiki
(btw abg qt yg d jogja tu pkbr? Aq cerita ttg dy kmaren tu ama mu ibarat aq curhat
knal?? Hehe,,), Dilia.. (kapan yach bsa ngeliat badan lia bohai?? Hehe..pisss), n smw
kawan2 AN Taufik (laen x skrg ko pik..kasian tu kiki asik d labrak lwat sms j ma
pacar ko..kawan kami tu ya..xixixie), Bobi ayah (abang awak yg skrg uda jd
ayah2..hehe), Ansor (kapan bhenti ajep2nya nsor??), Husein, Novi (jangan sundek j
la vi..hehehe..tapi sbnarnya baek kok), Siteh (bela2in tgh malam dtg kruma ma si
donk), Reina & Tiwi (salut deh..), en buat Lisa Eliza (aq mnyebutnya ‘sahabat akhir
semester’, kok gak dari dlu y qt deket nya..hehe..tengs yo uda bsedia nemenin aq pada
sebijik2..semoGa kelak kita semua sukses & berhasil yagh wuii. Amin..
Kristal..: Siti Maryam “ayak”(kesannya jgn mpe maksain khendak y..hehe..syg deh
ma ayak), Indra “kocik” (cepat besar ya..biar ntar bisa jd sekum dr salah 1 organisasi
islam ternama,.haghag), Sari “tems”, Firda & Afdal (nama kelen 1 paket j y woi),
Tri “si jangkung”, Miftah & Dika (kelen juga 1 paket j ya), Maurina Raffanda
(temen baru <akrab> yg sbnarnya stock lama: btw aq ne bukan ko jadiin saingan
skrg..hehe..btw apa ne rahasia diet mu ki?), Rholand “ketua”, Amir (temen cowo yg
feminim bawaan nya..hihi), Wirda (mga cita2 si emak anaknya jd dosen tkabul y”),
Aink, Amel kom (walopun style nya glamour, tpi ttp rendah hati n setia kawan),
Nenda, Feny “bg boiy” dll. Apapun yang terjadi semoga jalinan silaturahim bisa tetap
9. Buat 2 nama yang uda ikut menyumbangkan pelajaran hidup lewat pahitnya
dapat keluarga kecil d Lhouxemawe yaitu agam & keluarga) & Kakanda Roby
10. Buat para sahabat yang masih mempertahankan kebersamaannya hingga saat ini,
yakni sHbat SMA_q : Sri Astuti alias TutiK (kapan kawin?? Malu la ntar lagi d
d pohon..wkwkwk), si Jumiati alias CuMi (jd kapan ne cum si saskia dapat buapak
ya..^_^), Sri AyuNingsih (alias Ayu KereBo..hehehe..) sHbat SMP q : Indah Lestari
(Kawan beraNtam aWak maSa SMP..Tapi dy pulak yg paling awet bekawan mPe
skrg..) & Ade RahMa Diana (jgn d borong smW ya de gelar sarjana tu..hehehe). n
Situ): Zahera, CitRa, Asep, n seLanjutNya Mitra, FadLan, Dana, IcHa, dsB. &
Gak kalaH pentinG nya kawan2 SD CenDraMata : FanY, Ryan, Adi, Yuda, dll
Akhir kata penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat..
NOVIRA SARI
NIM : 070903013
HALAMAN JUDUL
ABSTRAK ............................................................................... vi
I.5.4.1 Tinjau an Umu m t ent ang Tenaga Ker ja dan Tenaga Ker ja
Indo nesia ......................................................... 13
III.2 Gambaran Umu m Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kabupat en Deli
Serdang .............................................................................. 38
III.2.1 Visi dan Mis i Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kabupat en Deli
Serdang ....................................................................... 39
V.1 Peranan Dinas Tenaga Ker ja d an Transmigrasi Kab. Deli Serdang dala m
Penempat an T KI ke Luar Neger i ............................................ 81
BAB VI PENUTUP
LAMPIRAN
Gamba r IV.1 Gambar Pro ses Penempat an TKI ke Luar Neger i ....... 77
DAFTAR TABEL
Tabel III.1 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasarkan Jen is Kela min ....................................... 51
Tabel III.2 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasarkan T ingkat Pendid ikan Fo r mal .................... 52
Tabel III.3 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
Berdasark an Kepangkat an/ Go longan .......................... 53
Tabel III.4 Pegawai Dinas Tenaga Ker ja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
pada Bid.Pelat ihan & Penempat an Tenaga Ker ja Berdasarkan
Masa Ker ja .............................................................. 54
PENDAHULUAN
Pekerjaan mempunyai makna yang sangat penting dalam kehidupan manusia sehingga
setiap orang membutuhkan pekerjaan. Pekerjaan dapat dimaknai sebagai sumber penghasilan
seseorang untuk memenuhi kebutuhan hidup bagi dirinya sendiri dan keluarganya. Pekerjaan
juga dapat dimaknai sebagai sarana untuk mengaktualisasikan kemampuan diri sehingga
seseorang merasa hidupnya menjadi lebih berharga bagi dirinya, keluarganya, dan
lingkungannya. Oleh karena itu hak atas pekerjaan merupakan hak azasi yang melekat pada
diri setiap manusia yang wajib dijunjung tinggi dan dihormati. Hal ini tercermin dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2) yang
menyatakan bahwa setiap Warga Negara Republik Indonesia berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Namun pada kenyataannya di Indonesia hal
tersebut masih menjadi permasalahan yang disebabkan oleh banyaknya jumlah tenaga kerja
Indonesia yang tidak terserap oleh lapangan kerja yang tersedia di Indonesia.
Indonesia merupakan salah satu Negara yang mempunyai jumlah penduduk terbesar
ke-3 di dunia setelah negara China dan India. Melimpahnya jumlah penduduk merupakan
aset penting yang menguntungkan bagi pembangunan suatu bangsa. Penduduk berperan
sebagai subjek pembangunan dan dengan jumlah penduduk yang besar berperan sebagai
tenaga kerja yang akan melakukan pembangunan. Hal tersebut akan menjadi suatu masalah
apabila jumlah penduduk yang besar tersebut tidak disesuaikan dengan jumlah lapangan kerja
yang memadai.
Sebagai akibat atas tingginya pertumbuhan angkatan kerja di satu sisi dan rendahnya
pertumbuhan lapangan kerja di sisi lain akan menimbulkan tingginya tingkat pengangguran.
dimana tenaga kerja keluar dari tempat kerjanya dengan harapan akan memperoleh
pendapatan dan status sosial serta fasilitas yang lebih baik di tempat lain. (2) Pengangguran
struktural sebagai akibat pemutusan hubungan kerja. (3) Pengangguran teknologi sebagai
akibat penggantian tenaga manusia dengan mesin-mesin yang lebih modern. (4)
Pengangguran siklikal timbul sebagai akibat penyusutan salah satu sektor pekerjaan. (5)
Pengangguran tidak kentara yaitu pengangguran musiman dan tenaga kerja yang setengah
menganggur.
Masih tingginya jumlah pengangguran dan masalah kesempatan kerja di dalam negeri
yang semakin penting dan mendesak untuk menjadi perhatian pemerintah. Masalah
ketenagakerjaan harus tetap menjadi prioritas. Bila melihat penduduk Indonesia yang
berjumlah lebih dari 210 juta orang, permasalahan yang mungkin muncul dari meledaknya
jumlah pengangguran adalah mulai dari masalah sandang, pangan, papan, bahkan mungkin
sangat tinggi. Agustus 2007, penganguran di Indonesia sebesar 9,11%, Agustus 2008 sebesar
8,39%, Agustus 2009 7,87 %, dan Agustus 2010 sebesar 7,14%. Sementara di Sumut, jumlah
pengangguran masih tergolong tinggi. Agustus 2007 sebesar 10,1%, Agustus 2008 9,1%,
Agustus 2009 8,45%, dan Agustus 2010 sebesar 7,43%. Jumlah tersebut paling banyak
terdapat di Medan, dan menyusul Kabupaten Deli Serdang. Menurut pengamat ekonomi,
Jhon Tafbu Ritonga, jumlah pengangguran di suatu Negara mencapai 5%, sudah
Berdasarkan statistik ketenagakerjaan, bahwa masalah krusial yang dihadapi oleh pasar kerja
Indonesia sampai saat ini adalah masalah pengangguran. Oleh karena itu dalam mengatasi
pengangguran ini dituntut adanya perhatian dan campur tangan pemerintah yang lebih jauh
demi kesejahteraan masyarakat. Peluang untuk memecahkan masalah ini hanya bisa
dilahirkan dengan pembangunan yang secara sadar, nyata dan efektif. Hal tersebut diarahkan
untuk menciptakan kesempatan kerja dan meningkatkan serta meratakan seluruh pendapatan
masyarakat. Perluasan kesempatan kerja dan penggunaan tenaga kerja yang produktif akan
memberikan imbalan dan penghargaan yang layak serta mempunyai peranan yang
Masalah sumber daya manusia merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapi
oleh bangsa Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang dalam rangka pembangunan.
Pembangunan suatu bangsa memerlukan aset pokok yang disebut dengan sumber daya
(resources), baik sumber daya alam (natural resources) maupun sumber daya manusia (human
resources). Sumber daya manusia merupakan potensi sumber daya yang sangat dibutuhkan
dalam proses pembangunan, karena jika hanya dengan sumber daya alam dan modal tanpa
ada sumber daya manusia yang memadai dan terarah, maka tidak akan menghasilkan output
dilaksanakan suatu pengembangan kesempatan kerja dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia. Dengan itu maka Pemerintah melakukan usaha untuk memperluas kesempatan kerja
salah satunya dengan program AKAN (Antar Kerja Antar Negara) yang melibatkan pihak
swasta yaitu PPTKIS (Pelaksanaan Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta). Program
AKAN memberikan banyak manfaat bagi Negara dan masyarakat terutama dalam hal
ekonomi. Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang bekerja di Luar Negeri bukan hanya penting
karena pendapatan yang mereka peroleh dari pekerjaan akan memberikan pemasukan Negara
dengan adanya devisa. Nantinya devisa tersebut akan digunakan sebagai modal peningkatan
kesejahteraan TKI. Memperluas kesempatan kerja ke luar negeri akan memberikan peluang
Banyak faktor yang menjadi penyebab terjadinya migrasi TKI ke luar negeri.
Disamping faktor penarik yang ada di luar negeri yang menjanjikan upah yang lebih tinggi
daripada di Indonesia, maka faktor yang paling berpengaruh adalah faktor pendorong yang
ada di dalam negeri, yaitu belum terpenuhinya salah satu hak dasar warga Negara yang paling
penting yaitu pekerjaan seperti yang telah disebutkan dalam UU 1945 pasal 27 ayat 2.
Bekerja di luar negeri menjadi pilihan masyarakat untuk mendapatkan kehidupan yang lebih
baik.
Mencermati minat masyarakat untuk bekerja di luar negeri, maka pengusaha pengerah
jasa tenaga kerja pun muncul di tengah masyarakat dalam bentuk badan usaha. Sepintas
kelihatannya untuk menjadi tenaga kerja di luar negeri tidaklah terlalu rumit, justru
pandangan dan pendapat seperti inilah yang menjadi problematikanya yaitu para calon tenaga
kerja Indonesia belum sepenuhnya memahami apa yang menjadi kewajiban dan haknya bila
bekerja di luar negeri. Besarnya jumlah TKI yang bekerja di luar negeri di satu sisi
mempunyai nilai positif, yaitu mengatasi sebagian masalah pengangguran di dalam negeri
namun di sisi lain mempunyai nilai negatif berupa resiko kemungkinan terjadinya perlakuan
yang tidak manusiawi terhadap TKI. Resiko tersebut dapat dialami oleh TKI baik selama
proses keberangkatan, selama bekerja di luar negeri maupun setelah pulang ke Indonesia.
Dalam hal ini peran pemerintah sangat penting melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
agar dalam proses penyaluran TKI ke luar negeri dapat berjalan dengan baik dan diharapkan
dilakukan PPTKIS.
Oleh karena itu, masyarakat harus jeli dalam memilih PPTKIS (Pelaksana
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta) yang akan membantu segala hal tentang
penempatannya di luar negeri. Setiap PPTKIS harus memiliki izin resmi dari yang
berwenang. Demikian pula halnya untuk daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu instansi pemerintah yang
bertanggung jawab dibidang penempatan TKI ke luar negeri secara aktif melaksanakan
kegiatan penyaluran TKI bersama-sama PPTKIS. Agar penempatan kerja ke luar negeri di
Kabupaten Deli Serdang tidak menjadi illegal diperlukan PPTKIS yang resmi bekerjasama
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Jumlah PPTKIS yang
telah resmi terdaftar dan bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang adalah sebanyak 78 PPTKIS yang tersebar di wilayah Sumatera
Utara.
PPTKIS sangat berperan penting dalam pelaksana proses penempatan TKI ke luar
negeri. PPTKIS bertanggung jawab kepada TKI yang ditempatkan sejak dari daerah asal
sampai kembali ke daerah asal. Untuk menjadi TKI harus melalui PPTKIS yang nantinya
juga berkewajiban melindungi dan menempatkan TKI mulai dari pemberangkatan sampai
Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri sebagai landasan pemerintah tingkat
kualitas TKI serta dapat menciptakan kepercayaan masyarakat dalam penempatan TKI ke
luar negeri. Demikian inilah yang menjadi tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja dan
dilakukan secara benar agar permasalahan yang merugikan TKI dapat dihindari. Berdasarkan
uraian latar belakang masalah tersebut, maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian
dan menuangkannya dalam bentuk skripsi dengan judul “Peranan Dinas Tenaga Kerja dan
Luar Negeri”.
Perumusan masalah sangat penting agar diketahui arah jalannya suatu penelitian dan
untuk lebih memudahkan penelitian. Hal ini sejalan dengan pendapat yang menguraikan
bahwa agar penelitian dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya, maka penulis harus
merumuskan masalahnya sehingga jelas dari mana harus memulai, kemana harus pergi dan
Berdasarkan dari uraian pada latar belakang tersebut, maka penulis dalam melakukan
“Bagaimana Peranan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Setiap penelitian yang dilakukan tentu mempunyai tujuan yang hendak dicapai dalam
proses penelitiannya. Adapun tujuan yang Penulis harapkan dapat dicapai melalui penelitian
ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri dan bagaimana pelaksanaannya di
lapangan.
1. Secara subjektif, penelitian ini merupakan wahana untuk melatih dan mengembangkan
pengetahuan dan wawasan dalam meningkatkan kemampuan berpikir melalui karya ilmiah
berdasarkan kajian-kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara.
2. Secara akademis, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dalam menambah kajian maupun referensi bagi
mahasiswa yang tertarik terhadap penelitian ini dengan objek yang sama.
3. Secara praktis, hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan bagi Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri.
dahulu teori-teori yang sesuai dengan penelitian yang dilaksanakan. Sebagai upaya untuk
Kerangka teori ini diperlukan sebagai alat untuk memudahkan penelitian, sebab ia
merupakan pedoman berpikir bagi peneliti. Oleh karena itu, seorang peneliti harus terlebih
dahulu menyusun suatu kerangka teori sebagai landasan berpikir untuk menggambarkan dari
sudut mana ia menyoroti masalah yang dipilihnya. Menurut Kerlinger (dalam Singarimbun,
1995:37) teori adalah serangkaian asumsi, konsep, konstruksi, defenisi, dan proposisi untuk
menerangkan suatu fenomena sosial secara sistematis dengan cara merumuskan hubungan
antara konsep dan kerangka teori disusun sebagai landasan berpikir untuk menunjukkan
penelitian. Oleh karena itu, untuk memudahkan penelitian diperlukan pedoman berpikir yaitu
kerangka teori.
Daerah Indonesia atas Daerah Besar dan Kecil dengan bentuk susunan Pemerintahannya
ditetapkan dengan Undang-undang”. Dari isi pasal tersebut beserta penjelasannya di atas,
maka jelaslah bahwa pemerintah diwajibkan untuk melaksanakan politik desentralisasi dan
disebut Daerah Otonom yang selanjutnya disebut “Daerah”. Sedangkan Wilayah yang
dibentuk berdasarkan azas dekonsentrasi disebut Wilayah Administratif yang disebut dengan
“Wilayah”, yaitu wilayah-wilayah yang disusun secara vertikal dan merupakan lingkungan
adalah Kepala Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Dalam menyelenggarakan
Berdasarkan hal tersebut diatas maka menjamin adanya kerjasama yang serasi antara
Kepala Daerah dengan DPRD dalam tugas-tugas Pemerintah Daerah. Dilihat dari mekanisme
pembentukan kebijakan daerah, DPRD dan kepala daerah secara bersama-sama adalah
pembuat kebijakan. Namun, pada tahap pelaksanaan kebijakan tersebut, kedua institusi
mempunyai fungsi yang berbeda yaitu kepala daerah melaksanakan kebijakan daerah,
2008 : 46).
Dinas daerah adalah unsur pelaksana pemerintah daerah. Daerah dapat berarti
Provinsi, Kabupaten, atau Kota. Dinas daerah menyelenggarakan fungsi sebagai perumusan
kebijakan teknis sesuai dengan lingkup tugasnya, pemberian perizinan dan pelaksanaan
pelayanan umum, serta pembinaan pelaksanaan tugas sesuai dengan lingkup tugasnya. Dinas
daerah provinsi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Provinsi dimpimpin oleh seorang
Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Gubernur melalui Sekretaris
dilimpahkan oleh Pemerintah Pusat kepada Gubernur selaku Wakil Pemerintah dalam rangka
dibentuk Unit Pelaksana Teknis Dinas Daerah (UPTD) provinsi yang wilayah kerjanya
meliputi satu atau beberapa daerah Kabupaten/Kota. UPTD tersebut merupakan bagian dari
Dinas Daerah Provinsi. Dinas Daerah Provinsi sebanyak-banyaknya terdiri atas 10 Dinas, dan
khusus untuk Provinsi DKI Jakarta sebanyak-banyaknya terdiri dari 14 Dinas. Dinas Daerah
Kabupaten/Kota dipimpin oleh seorang Kepala yang berada di bawah dan bertanggung jawab
Dalam Pasal 49 UU No. 5/1974 diatur mengenai Dinas-dinas Daerah sebagai berikut :
Peraturan Daerah sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh Menteri Dalam
Negeri.
berasal dari kata peran, yang artinya sesuatu yang menjadi bagian atau yang memegang
pimpinan terutama.
Pengertian peranan menurut Thoha (1990 : 10), dirumuskan sebagai suatu rangkaian
prilaku yang teratur yang ditimbulkan karena adanya suatu jabatan tertentu atau karena
Selain itu menurut Soekanto (1990 : 10) juga memberikan pengertian mengenai
peranan yaitu aspek dinamis kedudukan atau status. Apabila seseorang melaksanakan hak dan
kewajibannya sesuai dengan kedudukannya, maka dia telah melaksanakan suatu peranan. Jadi
peranan menentukan apa yang harus diperbuat oleh seseorang sehubungan dengan posisinya
dalam masyarakat.
Dari konsep pengertian di atas dapat penulis simpulkan pengertian peranan adalah
sesuatu yang sudah menjadi bagian dari suatu badan yang mana badan ini dapat menjadi
komando utama pada suatu kegiatan yang ada di dalam atau di luar organisasi.
Dan dalam penelitian ini, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kebupaten Deli
Transmigrasi yang dalam hal penelitian ini adalah berkenaan dengan Penempatan Tenaga
Dengan demikian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dapat merupakan suatu
badan atau organisasi pemerintah yang dapat menjadi komando utama dalam Penempatan
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Karena usaha penempatan TKI ke Luar Negeri
adalah merupakan kewenangan dari Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Maka keberadaan
membangun khususnya masyarakat kabupaten Deli Serdang memegang peranan yang amat
penting yang artinya efektifitas pelaksanaan ketentuan penempatan TKI ke Luar Negeri
dilapangan tidak terlepas dari besarnya peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
Tentang Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang bahwa Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi merupakan unsur pelaksana Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh
seorang Kepala Dinas yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui
kewenangan Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang dalam Bidang Ketenagakerjaan dan
Transmigrasi.
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan
I.5.4.1 Tinjauan Umum tentang Tenaga Kerja dan Tenaga Kerja Indonesia.
disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
Pengertian tenaga kerja dalam Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang ketentuan
“Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun
di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat.”
Dari pengertian tersebut tampak perbedaan yaitu dalam Undang-Undang No.13 Tahun
2003 tentang Ketenagakerjaan revisi dari Undang-Undang No.14 Tahun 1969 tentang
Ketenagakerjaan tidak lagi memuat kata-kata baik di dalam maupun di luar hubungan kerja
dan adanya penambahan kata sendiri pada kalimat memenuhi kebutuhan sendiri dan
masyarakat. Pengurangan kata di dalam maupun di luar hubungan kerja pada pengertian
tenaga kerja tersebut sangat beralasan karena dapat mengacaukan makna tenaga kerja itu
sendiri seakan-akan ada yang di dalam dan ada pula di luar hubungan kerja serta tidak sesuai
dengan konsep tenaga kerja dalam pengertian yang umum. Demikian halnya dengan
penambahan kata sendiri dan masyarakat karena barang atau jasa yang dihasilkan oleh tenaga
kerja tidak hanya untuk masyarakat tetapi juga untuk diri sendiri. Dengan demikian sekaligus
menghilangkan kesan bahwa selama ini tenaga kerja hanya bekerja untuk orang lain dan
Tenaga kerja merupakan istilah yang identik dengan istilah personalia, di dalamnya
meliputi buruh, karyawan, dan pegawai. Secara deskriptif perbedaan antara buruh, karyawan,
a. Buruh
Buruh adalah mereka yang bekerja pada usaha perorangan dan diberikan imbalan
kerja secara harian maupun borongan sesuai dengan kesepakatan.kedua belah pihak,
secara harian.
b. Karyawan
Karyawan adalah mereka yang bekerja pada suatu badan usaha atau perusahaan, baik
swasta maupun pemerintahan dan diberikan imbalan kerja sesuai dengan peraturan
Pegawai adalah mereka yang telah memenuhi syarat yang ditentukan dalam
diserahi tugas jabatan negeri atau tugas Negara yang ditetapkan berdasarkan peraturan
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan Tenaga Kerja Indonesia adalah buruh.
diganti dengan istilah pekerja, sebagaimana yang telah diusulkan oleh pemerintah
(Depnaker). Alasan pemerintah karena istilah buruh kurang sesuai dengan kepribadian
bangsa, buruh lebih cenderung merujuk pada golongan yang selalu ditekan dan berada di
Berangkat dari sejarah penyebutan istilah buruh seperti tersebut di atas, menurut
Husni (2005: 34) istilah buruh kurang sesuai dengan perkembangan sekarang, buruh sekarang
ini tidak lagi sama dengan buruh masa lalu yang hanya bekerja pada sektor non formal seperti
tukang, kuli, pembantu rumah tangga dan sejenisnya, tetapi juga sektor formal seperti Bank,
Hotel, dan lain-lain. Karena itu lebih tepat jika menyebutkannya dengan istilah pekerja.
saja, namun agar selaras dengan Undang-Undang yang lahir sebelumnya yakni Undang-
Undang No.21 Tahun 2000 yang menggunakan istilah serikat buruh/ pekerja, maka istilah
memberikan pengertian pekerja/ buruh adalah setiap orang yang bekerja dengan menerima
upah atau imbalan dalam bentuk apapun. Penegasan dalam bentuk imbalan apa pun ini perlu
karena selama ini diidentikkan dengan uang, padahal ada pula buruh atau pekerja yang
merupakan Undang-Undang pokok mengenai tenaga kerja yang mengatur hak-hak tenaga
kerja, yaitu:
a. Setiap tenaga kerja memiliki kesempatan yang sama tanpa diskriminatif untuk
memperoleh pekerjaan.
b. Setiap pekerja/ buruh memiliki berhak memperoleh perlakuan yang sama tanpa
f. Hubungan kerja terjadi karena adanya perjanjian kerja antara pengusaha dan
pekerja/ buruh.
• Perlakuan yang sesuai harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama.
i. Setiap pekerja/ buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh jaminan sosial
tenaga kerja
j. Setiap pekerja/ buruh berhak membentuk dan menjadi anggota serikat pekerja/
serikat buruh.
perundang-undangan ketenagakerjaan.
l. Mogok kerja sebagai dasar pekerja/ buruh dan serikat pekerja/ buruh dilakukan
Selain hak tenaga kerja, agar terselenggaranya hubungan yang baik antara tenaga
kerja dengan atasan (pengusaha, maka tenaga kerja harus melaksanakan kewajiban-kewajiban
diantaranya:
Tenaga kerja Indonesia yang selanjutnya disebut TKI adalah warga Negara Indonesia
baik laki-laki maupun perempuan yang bekerja di luar negeri dalam jangka waktu tertentu
“Tenaga Kerja Indonesia adalah setiap warga Negara Indonesia yang memenuhi
syarat untuk bekerja di luar negeri dalam hubungan kerja untuk jangka waktu tertentu dengan
menerima upah.”
Pemerintah dalam hal ini Dinas Tenaga Kerja memberi izin pengiriman TKI ke luar
b.Pengiriman TKI ke luar negeri ini pada dasarnya karena ada permintaan dari luar
negeri dan adanya pencari kerja yang berminat bekerja di luar negeri.
• Mempererat hubungan antar Negara (Negara pengirim tenaga kerja dan Negara
penempatan dan perlindungan calon TKI/TKI bertujuan untuk (Edison Nainggolan, 2007: 5)
b. Menjamin dan melindungi calon TKI/ TKI sejak di dalam negeri, di Negara tujuan,
a. Berusia sekurang-kurangnya 18 tahun kecuali bagi calon TKI yang akan dipekerjakan
Menurut Nainggolan (2007:55), setiap calon TKI mempunyai hak dan kesempatan yang sama
untuk:
b. Memperoleh informasi yang benar mengenai pasar kerja luar negeri dan prosedur
c. Memperoleh pelayanan dan perlakuan yang sama dalam penempatan di luar negeri.
e. Memperoleh upah sesuai dengan standart upah yang berlaku di Negara tujuan.
tujuan.
undangan atas tindakan yang dapat merendahkan harkat dan martabatnya serta
tempat asalnya.
tujuan.
c. Membayar biaya pelayanan penempatan TKI di luar negeri sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.
adalah rendahnya tingkat pendidikan dan keahlian pencari kerja, tidak seimbangnya
permintaan dan penawaran antara pencari kerja dengan lapangan pekerjaan yang tersedia,
efektif.
pendidikan dan relevansinya dengan kebutuhan lapangan pekerjaan tersebut. Hal ini senada
Dalam kaitannya dengan keteraturan empirik yang dapat diamati dari pola hubungan
pendidikan dan pertumbuhan ekonomi…diperkirakan bahwa penurunan jumlah tenaga kerja
yang berpendidikan sekolah dasar yang diikuti dengan kenaikan jumlah tenaga kerja yang
berpendidikan menengah dan tinggi akan terjadi pada tahap kedua, industrialisasi. Saat
tersebut dinamakan titik balik (turning point) dalam pengembangan tenaga kerja. Pada titik
balik tersebut berlangsung suatu relokasi tenaga kerja dari sektor pertanian ke sektor industri
yang menyebabkan kurva penawaran disektor industri berbalik ke atas. (www. Jurnal
ketenagakerjaan.co.id)
industrialisasi, maka tingkat pendidikan tenaga kerja akan semakin diperlukan. Jika hal ini
tidak diantisipasi, maka tingkat pengangguran akan semakin tinggi pula. Apalagi ditambah
dengan semakin berkurangnya lahan disektor pertanian sebagai akibat perkembangan dan
Selain tingkat pendidikan, masih terdapat faktor dari pihak swasta/penyedia lapangan
pekerjaan yang cenderung merekrut tenaga kerja yang mempunyai pengalaman kerja.
Kondisi ini sangat sulit bagi angkatan kerja yang baru menyelesaikan pendidikannya.
kerja, karena jumlahnya yang cukup banyak dan dari berbagai lapisan pendidikan.
Melihat fakta-fakta ini, masalah ketenagakerjaan dan pengangguran adalah tugas dari
seluruh masyarakat khususnya pencari kerja dan perusahaan segera memberikan informasi-
pemerintah yang dalam hal ini adalah pihak Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi melalui
Luar Negeri.
jalur kesempatan kerja yaitu melalui Bursa Tenaga Kerja. Bursa tenaga kerja adalah suatu
pengembangan Sistem Informasi Pasar Kerja (IPK) atau Bursa Kesempatan Kerja (BKK)
yang dapat memberikan informasi secara lengkap dan cepat untuk keperluan penyusunan
Bursa tenaga kerja atau bursa kesempatan kerja sangat diperlukan untuk mendukung
pola perencanaan tenaga kerja, meliputi penyusunan rencana perluasan kesempatan kerja,
mempertemukan TKI sesuai bakat, minat, dan kemampuannya dengan pemberi kerja di luar
negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan, pengurus dokumen, pendidikan dan
b. Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS) yaitu badan usaha yang berbentuk
Perseroan Terbatas yang mendapat izin dari Menteri untuk berusaha di bidang jasa
memperoleh Surat Ijin Pengerahan dan Penempatan TKI (SIPPTKI) pelaksana penempatan
perundang-undangan.
c. Memiliki modal disetor yang tercantum dalam akta pendirian perusahaan sekurang-
d. Menyetor uang kepada bank sebagai jaminan dalam bentuk deposito sebesar Rp
e. Memiliki rencana kerja penempatan dan perlindungan TKI di luar negeri sekurang-
Tanggung jawab PPTKIS yang berkaitan dengan perlindungan TKI (A. Edison
a. Bertanggungjawab kepada TKI yang ditempatkan sejak dari daerah asal sampai
b. Untuk melakukan rekrut TKI, harus mempunyai surat permintaan tenaga kerja dari
• Perjanjian kerja antara TKI dan pengguna untuk menetapkan hak dan
Provinsi dan atau/ di tempat Pemberangkatan Tenaga Kerja Indonesia yang dianggap perlu.
Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia adalah Unit
dilakukan bersama-sama dengan instansi pemerintah terkait, baik pemerintah pusat maupun
Penempatan TKI ke luar negeri hanya dapat dilakukan ke Negara tujuan yang
pemerintahnya telah membuat perjanjian tertulis dengan Pemerintah Republik Indonesia atau
kerja asing (Pasal 27). Ketentuan ini sangat penting untuk menghindari perlakuan yang tidak
manusiawi terhadap TKI seperti obyek perdagangan manusia, kekerasan, perbudakan, kerja
paksa, kesewenang-wenangan, kejahatan atas harkat dan martabat manusia, serta perlakuan
Kegiatan penempatan TKI ke luar negeri disebutkan dalam pasal 31, yaitu meliputi:
e. Pengurusan dokumen.
f. Uji kompetensi.
h. Pemberangkatan.
Konsep adalah istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan secara
abstrak sebuah kejadian, keadaan, kelompok, atau individu yang menjadi pusat perhatian
pemikirannya dengan menggunakan satu istilah untuk beberapa kejadian (events) yang
Oleh karena itu, untuk dapat menentukan batasan yang lebih jelas agar penulis dapat
menyederhanakan pemikiran atas masalah yang sedang penulis teliti, maka penulis
1. Peranan
Peran atau peranan adalah fungsi, wewenang, hak-hak, dan kewajiban yang
yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini adalah Peranan dari Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi.
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi adalah lembaga yang bertugas untuk
ketenagakerjaan yang dalam hal penelitian ini adalah berkenaan dengan Penempatan
Tenga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang berguna untuk mengatasi dan
mempertemukan TKI sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuannya dengan suatu
pekerjaan yang ada di luar negeri yang meliputi keseluruhan proses perekrutan,
4. Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan TKI ke Luar
Negeri
Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam penempatan TKI ke luar
negeri adalah bagaimana dinas tersebut melaksanakan tugas dan fungsinya yang
berhubungan dengan penempatan TKI ke luar negeri dan diatur berdasarkan Instruksi
Bupati Kepala Daerah Deli Serdang mengenai PERDA Kabupaten Deli Serdang
Nomor 5 Tahun 2007 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat
2. Siapa saja pihak yang terkait dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Bagaimana tata cara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang
4. Apa saja yang menjadi faktor pendukung dan faktor penghambat yang
dihadapi oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang dalam
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini memuat tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penulisan.
Bab ini memuat tentang objek penelitian, bentuk penelitian, lokasi penelitian,
Bab ini memuat tentang gambaran umum atau karakteristik lokasi penelitian
yang mencakup sejarah singkat, visi dan misi, tugas dan fungsi, serta struktur
organisasi.
Bab ini membahas tentang hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan
analisa.
Bab ini berisikan tentang kajian dan analisa data yang diperoleh dari lapangan
BAB VI PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran atas penelitian yang dilakukan untuk
METODE PENELITIAN
Yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah peranan yang dilakukan Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam hal Penempatan TKI ke Luar
Negeri bagi pencari kerja yang terdaftar di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian diskriptif
gambaran terhadap objek yang diteliti secara sistematis. Penelitian kualitatif menyajikan data
yang dikumpulkan terutama dalam bentuk kata-kata, kalimat, atau gambar yang memiliki arti
lebih daripada sekedar angka atau frekuensi. Jadi, penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian yang studi kasusnya mengarah pada pendeskripsian secara rinci dan mendalam
mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan
studinya (H.B Sutopo, 2002: 111). Dengan demikian metode ini memusatkan perhatian pada
masalah-masalah atau fenomena-fenomena yang ada pada saat penelitian dilakukan atau
masalah yang bersifat aktual, kemudian menggambarkan fakta-fakta tentang masalah yang
diselidiki diiringi dengan interpretasi rasional yang akurat. Dimana penelitian ini
Kabupaten Deli Serdang yang berlokasi di dalam Komplek Bupati, Lubuk Pakam dan pihak-
penelitiannya. Oleh karena itu, pada penelitian kualitatif tidak dikenal adanya populasi dan
sampel. Subjek penelitian yang telah tercermin dalam fokus penelitian tidak ditentukan secara
sengaja. Subjek penelitian menjadi informan yang akan memberikan berbagai informasi yang
diperlukan selama proses penelitian. Menurut Hendarsono dalam Suyanto (2005: 171-172),
1. Informan Kunci (key informan), yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam interaksi sosial
yang diteliti.
3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi walaupun tidak
purposive yaitu penentuan informan tidak didasarkan strata, pedoman atau wilayah tetapi
didasarkan adanya tujuan tertentu yang tetap berhubungan dengan permasalahan penelitian.
Mereka yang dijadikan sebagai informan pada penelitian ini adalah berdasarkan
pertimbangan bahwa mereka telah mewakili dan disesuaikan dengan bidang-bidang dalam
struktur organisasi pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang.
Maka peneliti dalam hal ini menggunakan informan yang terdiri dari:
Negeri.
Teknik pengumpulan data primer adalah pengumpulan data yang dilakukan secara
secara langsung dan terbuka kepada informan atau sejumlah pihak yang terkait
dan berhubungan dengan masalah yang diteliti untuk memperoleh data yang
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui studi bahan-bahan kepustakaan yang perlu untuk mendukung data primer.
a. Studi Kepustakaan, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-buku, karya
ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah yang diteliti.
Sesuai dengan metode penelitian, teknik analisis data yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini adalah menggunakan analisis data kualitatif. Analisis data kualitatif ini
adalah analisis terhadap data yang diperoleh berdasarkan kemampuan nalar peneliti dalam
Jadi teknik analisis data kualitatif yaitu dengan menyajikan hasil wawancara dan
melakukan analisis terhadap masalah yang ditemukan di lapangan sehingga akan diperoleh
gambaran yang jelas tentang objek yang diteliti dan kemudian akan ditarik kesimpulan.
Kabupaten Deli Serdang dikenal sebagai salah satu daerah dari 25 Kabupaten/Kota di
Provinsi Sumatera Utara. Kabupaten yang memiliki keanekaragaman sumber daya alamnya
yang besar sehingga merupakan daerah yang memiliki peluang investasi cukup menjanjikan.
Dulu wilayah ini disebut Kabupaten Deli dan Serdang, dan pemerintahannya berpusat di Kota
Medan. Memang dalam sejarahnya, sebelum kemerdekaan Republik Indonesia, wilayah ini
terdiri dari dua pemerintahan yang berbentuk kerajaan (kesultanan) yaitu Kesultanan Deli
Dulu daerah ini mengelilingi tiga “daerah kota madya” yaitu kota Medan yang menjadi
ibukota Provinsi Sumatera Utara, Kota Binjai dan kota Tebing Tinggi disamping berbatasan
dengan beberapa Kabupaten yaitu Langkat, Karo, dan Simalungun, dengan total luas daerah
Daerah ini, sejak terbentuk sebagai kabupaten sampai dengan tahun tujuh puluhan
mengalami beberapa kali perubahan luas wilayahnya, karena kota Medan, Tebing Tinggi dan
Binjai yang berada didaerah perbatasan pada beberapa waktu lalu meminta/mengadakan
dalam sejarahnya sebagian besar wilayah kota Medan adalah “tanah Deli” yang merupakan
daerah Kabupaten Deli Serdang. Sekitar tahun 1980-an, pemerintahan daerah ini pindah ke
Lubuk Pakam, sebuah kota kecil yang terletak di pinggir jalan lintas Sumatera lebih kurang 30
kilometer dari Kota Medan yang telah ditetapkan menjadi ibukota Kabupaten Deli Serdang.
Administrasi Pemerintahan, setelah adanya pemekaran daerah dengan lahirnya Kabupaten baru
Serdang Bedagai sesuai dengan UU No. 36 Tahun 2003, sehingga berbagai potensi daerah yang
Dengan terjadinya pemekaran daerah, maka luas wilayahnya sekarang menjadi 2.497,72
Km2 terdiri dari 22 Kecamatan dan 403 desa/kelurahan yang terhampar mencapai 3.34 persen
Kabupaten Deli Serdang dihuni penduduk yang terdiri dari berbagai suku bangsa seperti
Melayu, Karo, Simalungun, Jawa, Batak, Minang, Cina, Aceh dan pemeluk berbagai agama
seperti Islam, Kristen, Hindu dan Budha, dengan total jumlah penduduk berjumlah 1.686.366
jiwa dengan Laju Pertumbuhan Penduduknya (LPP) sebesar 2,74 persen dengan kepadatan
Dalam gerak pembangunannya, motto Kabupaten Deli Serdang yang tercantum dalam
Lambang Daerahnya adalah “Bhinneka Perkasa Jaya” yang memberi pengertian : dengan
masyarakatnya yang beraneka ragam suku, agama, ras, dan golongan bersatu dalam
menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusianya
Deli Serdang yang dikenal sekarang ini merupakan dua pemerintahan yang berbentuk Kerajaan
(Kesultanan) yaitu Kesultanan Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang
berpusat di Perbaungan (lebih kurang 38 Km dari Kota Medan menuju kota Tebing Tinggi).
mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat secara spontan menuntut agar NST (Negara
Sumatera Timur) yang dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan
wilayah Sumatera Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para pendukung NST
bergabung dengan NRI, sedangkan Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur
Akhirnya Pemerintah NRI meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk
mencari kata sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST dan NIT untuk bermusyawarah
dengan NRI tentang pembentukan Negara Kesatuan dengan hasil antara lain Undang-Undang
Dasar Sementara Kesatuan yang berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang
Dasar 1945.
Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang yang beribukota di Lubuk
Pakam.
Kabupaten Deli Serdang secara geografis terletak di antara 2057’ – 3016’ Lintang Utara
dan antara 98033’ – 9907’ Bujur Timur, merupakan bagian dari wilayah pada posisi silang di
kawasan Palung Pasifik Barat dengan luas wilayah 2.497,72 Km2 dari luas Provinsi Sumatera
Utara, dengan batas-batas Selat Sumatera di sebelah Utara, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kabupaten Karo, sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Serdang Bedagai, dan sebelah
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten Deli Serdang, Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan unsur Pelaksana
Pemerintah Daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi mempunyai tugas pokok dalam melaksanakan
III.2.1 Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
Visi
Visi adalah target yang harus dicapai dalam jangka panjang, memberi arah dan fokus
yang jelas untuk mencapai suatu tujuan dari pada sebuah Organisasi Pemerintah agar dapat
eksis, antisipatif dan inovatif sebagai perlindungan hukum terhadap Pelaku Proses Produksi
dalam Penempatan Tenaga Kerja dan Perlindungan Tenaga Kerja dengan tujuan yang
dimaksud yang didukung oleh Bupati Deli Serdang Bapak Amri Tambunan dalam rangka
mensukseskan :
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang mempunyai motto:
TERAMPIL”
Misi
Untuk memenuhi visi tersebut, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang menetapkan kerangka tujuan dan sasaran yang akan dicapai melalui beberapa misi
yaitu :
III.2.2 Uraian Tugas dan Fungsi Pokok Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
pemerintahan guna mengatur dan memenuhi kebutuhan masyarakat yang mencakup banyak
menyebutkan bahwa bidang ketenagakerjaan merupakan salah satu bidang yang wajib
dilaksanakan oleh pemerintah daerah sesuai asas otonomi daerah. Sebagai perwujudan hal
tersebut dalam struktur pemerintahan daerah Kabupaten Deli Serdang terdapat Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi sebagai salah satu unsur pelaksana teknis pemerintah daerah yang
memiliki tugas pokok yaitu membantu Bupati Deli Serdang dalam menyelenggarakan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang merupakan salah satu
dinas yang terdapat dalam struktur pemerintah daerah Kabupaten Deli Serdang yang
mengurusi masalah ketenagakerjaan dan transmigrasi. Adanya Dinas Tenaga Kerja dan
yang terdapat dalam Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang memberikan kewenangan
daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat setempat menurut
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dibentuk berdasarkan
Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang Nomor 5 Tahun 2007 tentang Organisasi
Penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
ketenagakerjaan dan Transmigrasi diperlukan pedoman yang mengatur tentang tugas dan
kelembagaan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Hal tersebut
diatur dalam keputusan berdasarkan peraturan daerah Kabupaten Deli Serdang. Untuk
menyelenggarakan tugas pokok, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
a. Pelaksanaan pendataan dan penyusunan data base tenaga kerja daerah tentang jumlah
undangan.
masyarakat pengangguran.
III.2.3 Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang
Susunan Organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi ( Perda Nomor 5 tahun
III.2.4 Uraian Tugas Jabatan Struktural Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang
1. Kepala Dinas
Kepala Dinas mempunyai tugas untuk memimpin pelaksanaan tugas pokok dan fungsi
c. Penyelenggaraan informasi, pelatihan dan penempatan tenaga kerja dalam dan luar
negeri.
pengupahan pekerja.
g. Penyelenggaraan sosialisasi.
2. Sekretaris
dan pelaksanaan dibidang perencanaan, evaluasi dan pelaporan, keuangan umum dan
keuangan.
dan kepegawaian.
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
pengelolaan administrasi, humas, organisasi dan tata laksana, ketatausahaan, rumah tangga
penempatan tenaga kerja dalam negeri dan luar negeri, pembinaan dan pelatihan tenaga kerja
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pelatihan tenaga kerja
yang meliputi : pembinaan, penyuluhan, pemberian ijin dan pemantauan lembaga pelatihan
swasta, perusahaan dan Balai Latihan Tenaga Kerja Luar Negeri (BLKLN) serta pengesahan
sertifikat Lembaga Pelatihan Non Pemerintah yang menyelenggarakan ujian dan pelatihan
produktifitas.
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksnaan di bidang penempatan tenaga kerja
dalam negeri dan luar negeri yang meliputi : penempatan tenga kerja dalam negeri dan luar
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang pendataan tenaga kerja
sosialisasi, evaluasi dan pengendalian penerapan standar pelaksanaan analisa tenaga kerja
asing dan jabatan tenaga kerja pendamping TKA serta pelaksanaan alih teknologi dari TKA
Industrial, pembinaan persyaratan kerja dan jamsostek, pembinaan serikat buruh dan serikat
kerja.
mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan organisasi pekerja dengan perusahaan dan
persyaratan kerja dan jamsostek yang meliputi: merumuskan pengupahan pekerja dan
menyusun program peningkatan kesejahteraan dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek),
penelitian dan pengesahan Peraturan Perusahaan (PP), penelitian dan pendaftaran Perjanjian
Seksi Pembinaan Serikat Buruh dan Serikat Kerja mempunyai tugas melakukan
pencatatan serikat kerja/serikat buruh, mengumpulkan dan mengelolah serta menyajikan data
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan pengawasan di bidang norma kerja,
perumusan kebijakan teknis, pembinaan dan pelaksanaan di bidang norma kerja dan jaminan
sosial tenaga kerja yang meliputi : pembinaan, perlindungan dan pengawasan pelaksanaan
6. Bidang Transmigrasi
pembinaan transmigrasi.
1. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional yang terbagi
3. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai dengan peraturan perudang-
Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang:
1. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi
2. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi
Kepala Subbagian, Kepala Seksi, dan Pejabat Fungsional wajib menerapkan prinsip
maupun antar satuan organisasi dalam lingkungan Pemerintah Daerah serta instansi
4. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi
masing.
5. Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi
wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk-petunjuk dan bertanggung jawab pada atasan
7. Setiap laporan yang diterima oleh Kepala Dinas, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala
Subbagian, Kepala Seksi dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
penyusunan laporan lebih lanjut dan dijadikan bahan untuk memberikan petunjuk
kepada bawahan.
laporan kepada Kepala Dinas dan berdasarkan hal tersebut sekretaris menyusun
III.2.5 Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
oleh Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang. Berikut ini
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang berdasarkan
Jenis Kelamin
1 Pegawai Laki-laki 50
2 Pegawai Perempuan 9
Jumlah 59
Sumber: Subbagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang 2010
kerja dengan cepat dan akurat, maka diperlukan pegawai yang memiliki keahlian dan
kemampuan yang cukup, sehingga mampu menjalankan tugasnya dengan baik. Keadaan ini
Berdasarkan tingkat pendidikan formal yang ditempuh, pegawai Kantor Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang terbagi ke dalam jenjang pendidikan seperti pada tabel
dibawah ini:
2 Sarjana (S1) 26
3 Sarjana Muda 1
4 Diploma 3 6
5 SMA 22
6 SMP 1
Jumlah 59
Sumber: Subbagian Kepegawaian Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
Serdang 2010
Dari tabel di atas, diketahui bahwa jenjang pendidikan tertinggi pegawai di Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang yaitu Pasca Sarjana berjumlah 3 orang,
mayoritas berpendidikan Sarjana dan yang kedua berpendidikan SMA. Diharapkan dengan
kualitas pegawai yang dimiliki Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Deli Serdang
saat ini akan mampu menyelesaikan tugas pekerjaannya, serta mengemban wewenang dan
pegawai yang cakap dan potensial agar dapat melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya.
Tabel III. 3
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan Kepangkatan / Golongan
No Pangkat Golongan Jumlah
1 Pembina Tingkat I (IV/b) 2
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa dari keseluruhan pegawai Disnakertrans,
pegawai yang memiliki jangkauan golongan tertinggi adalah IV/b, dan jangkauan golongan
yang paling rendah II/a. Jumlah pegawai paling banyak adalah pegawai dengan golongan
III/d, sedangkan pegawai paling sedikit adalah pegawai dengan golongan II/d dan II/b.
Dengan pangkat yang dimiliki oleh setiap pegawai dapat menunjukkan bahwa kemampuan
yang dimiliki oleh pegawai sesuai dengan pangkat yang telah dimiliki.
d. Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang pada
Tabel III.4
Pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang pada Bidang
Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Berdasarkan Masa Kerja
No Nama Jabatan Masa Kerja
(tahun)
1 Ir. Julkan Kabid. Lat. 17
Penempatan TK
2 Pardamen Tarigan, Kasi. Penempatan 23
SPd TK
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa semua pegawai Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang pada bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja,
semua pegawai telah memiliki masa kerja lebih dari 10 tahun, sehingga telah banyak
pengalaman yang mereka miliki khususnya dalam hal Pelatihan dan Penempatan Tenaga
Kerja. Pengalaman kerja sangat penting, hal ini menunjukkan makin lama pegawai bekerja,
makin banyak pengalaman yang dimiliki pegawai yang bersangkutan. Sebaliknya, makin
singkat masa kerja, makin sedikit pula pengalaman yang diperoleh. Pengalaman bekerja
PENYAJIAN DATA
Pada Bab ini penulis akan menyajikan data-data yang diperoleh melalui penelitian
untuk kemudian dianalisis berdasarkan teori yang telah ada. Data tersebut terdiri atas data
primer dan data sekunder. Data primer yaitu data yang diperoleh dari hasil wawancara
dengan para key infoman, sedangkan data sekunder ialah data yang diperoleh dari sumber-
Penelitian ini dilakukan pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menjawab
permasalahan secara mendalam, ada beberapa tahapan yang dilakukan penulis yaitu :
Kabupaten Deli Serdang seperti gambaran umum Deli Serdang, sejarah Deli Serdang, lokasi
Deli Serdang, Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007 tentang
gambaran umum Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang, dan
berbagai hal yang akan berkaitan dengan permasalahan yang ingin dijawab. Kedua, penulis
melakukan sejumlah wawancara dengan beberapa informan yang sudah ditetapkan untuk
penelitian.
Indonesia ke Luar Negeri. Sesuai dengan rancangan penelitian, telah ditetapkan jumlah key
informan sebanyak 3 orang pegawai Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang yang memiliki posisi atau jabatan tertentu karena dianggap dapat menjawab
segala sesuatu yang berhubungan dengan permasalahan dalam penelitian ini, yaitu yang
Ketiga orang pegawai Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli
Serdang yaitu terdiri dari Kepala Dinas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, Staf
pegawai Penempatan Tenaga Kerja yang mengetahui tentang permasalahan yang akan
diteliti. Wawancara dilakukan secara langsung dengan mendatangi ruangan mereka pada saat
jam kerja di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang.
Tipe wawancara yang dipilih oleh penulis yaitu tipe wawancara berstruktur, dimana
berhubungan dengan Penempatan TKI ke Luar Negeri. Namun didalam prosesnya sendiri,
penulis tidak menutup kemungkinan akan munculnya pertanyaan-pertanyaan baru yang dapat
Dalam wawancara ini ada beberapa pertanyaan pokok yang diajukan kepada informan
yang menyangkut pada persoalan Penempatan TKI ke Luar Negeri, yaitu tentang :
2. Siapa saja pihak yang terkait dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Bagaimana tata cara Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri yang
dirasakan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan TKI
ke Luar Negeri?
Keempat jenis pertanyaan di atas tidak diajukan kepada semua informan, penulis
hanya memilih beberapa jenis pertanyaan yang sesuai dengan bidang atau kedudukan mereka
Selanjutnya sebagai bahan perbandingan, penulis menggunakan informan utama yang berasal
dari Kantor PPTKIS yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam
hal Penempatan TKI ke Luar Negeri dan beberapa calon TKI yang akan diberangkatkan ke
Luar Negeri yang kebetulan berada di Kantor Dinas TK dan Transmigrasi. Dan terakhir
Pemaparan hasil wawancara ini dibuat secara berurutan menurut urutan key informan:
Yang diwawancarai yaitu Kepala Dinas, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja, dan Staf
pegawai Penempatan Tenaga Kerja. Dapat diketahui bahwa key informan telah benar-benar
mengetahui dan memahami apa yang sebenarnya menjadi bidang pekerjaannya. Key
informan mengetahui dan memahami tentang cara peraturan yang berhubungan dan
digunakan dalam pekerjaannya. Selanjutnya kepada para informan utama, yaitu Pegawai
PPTKIS dan calon TKI yang akan diberangkatkan untuk bekerja ke Luar Negeri. Informan
utama juga sudah mengetahui dan memahami tentang tata cara peraturan yang berhubungan
Berdasarkan hasil wawancara dengan key informan, diketahui bahwa peraturan yang
digunakan dan dipahami oleh key informan dalam pekerjaannya adalah Peraturan Daerah
Kerja dan Transmigrasi. Dan sebagai acuan peraturan yang berhubungan dengan Penempatan
TKI ke Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai key informan bersamaan
dengan PPTKIS sebagai informan utama dalam penelitian ini menjalankan peraturan UU RI
No.39 Tahun 2004 dalam menjalankan tugas dan fungsinya sebagai instansi yang
instansi yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri dengan masyarakat pengguna
layanan dapat berjalan dengan baik, karena apabila ada masyarakat yang menyampaikan
permasalahannya tentang penempatan TKI ke Luar Negeri, misalnya prosedur yang harus
dilalui, serta syarat-syarat apa saja yang harus dipenuhi, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut
IV.1.2.1 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga
Dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan
laporan berupa permintaan Tenaga Kerja dari perusahaan Luar Negeri yang
di seluruh provinsi Sumatera Utara, yang dalam hal ini BP3TKI menyampaikan
untuk selanjutnya agar ditindaklanjuti oleh Bidang Penempatan Tenaga Kerja yang
ada di Kantor Dinas Tenaga dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang. Kepada Bidang
masyarakat Deli Serdang melalui papan pengumuman yang terdapat di Kantor Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengenai lowongan kerja yang ada di Luar Negeri
disertai dengan kualifikasi/syarat yang diminta oleh perusahaan Luar Negeri tersebut.
dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri, penulis bertanya langsung kepada pegawai
yang ada di Kantor BP3TKI beralamatkan di Jalan Pendidikan daerah Marendal, dan
beliau menjawab :
Pendapat tersebut diperkuat oleh pegawai lain yang masih merupakan pegawai
Dari hasil wawancara dapat dilihat bahwa peranan Dinas Tenaga Kerja dan
lowongan kerja di Luar Negeri tapi dalam porsi dan wewenang yang berbeda.
Pelaksanaan penempatan TKI ke Luar Negeri sangat tergantung pada PPTKIS yaitu
berbagai pihak. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang sebagai
jalannya proses yang dilakukan oleh PPTKIS yang bekerja sama dengannya, sehingga
diharapkan penempatan TKI ke luar negeri dapat berjalan sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
PPTKIS merupakan mitra kerja yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang, hal ini dijelaskan oleh Bapak Drs. Josia
Gurusinga selaku Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yaitu sebagai berikut:
“PPTKIS adalah mitra kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang
menyelenggarakan penempatan TKI ke luar negeri. Ada koordinasi antara PPTKIS
dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi sebagai perencanaan penempatan TKI
ke luar negeri, dalam hal ini Dinas sebagai instansi yang mempunyai kewenangan
ketenagakerjaan dan selalu aktif melaksanakan koordinasi dengan aturan yang
berlaku.”
Hal serupa juga dikatakan oleh Bapak Ir. Julkan selaku Kepala Bidang
Antara Dinas dan PPTKIS mempunyai tugas dan wewenang yang berbeda
namun saling melengkapi. Maksudnya disini adalah PPTKIS mempunyai peranan
untuk melakukan semua proses penempatan yaitu sebagai penggerak, tapi dalam hal
ini masih dalam pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli
Serdang. Dinas berperan dalam memberikan jaminan pada masyarakat dengan
memastikan legalitas PPTKIS maupun legalitas dokumen untuk penempatan TKI ke
luar negeri. Sehingga koordinasi dari keduanya harus tetap terjaga guna memberikan
pelayanan yang baik pada masyarakat.”
Seperti yang diungkapkan oleh Bapak Drs. Harris Nainggolan, M.M selaku
Direktur Utama PPTKIS PT. Mutiara Karya Mitra yang beralamat di Jalan Kapten
Kemudian hal ini juga ditegaskan oleh pegawai PPTKIS, yaitu sebagai berikut
“Semua PPTKIS itu selalu bekerjasama dengan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi. Kami menyelenggarakan dan Dinas memberikan pengawasan dan
binaan.”
perusahaan yang melakukan proses penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri
berada dalam pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli
keberangkatan sampai pada kepulangan para TKI yang diharapkan dapat berjalan
luar negeri terhitung dari Januari tahun 2008 sampai September 2011, dapat dilihat
Tabel IV.1
Jumlah penempatan TKI ke Luar Negeri di Deli Serdang 2008-2011
Sumber : Subbagian Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Deli Serdang.
IV.1.2.2 Tata Cara dalam Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri
Adapun wawancara yang dilakukan pertama kali adalah pada bidang yang berkaitan
dan memahami tentang tata cara penempatan TKI ke Luar Negeri, yaitu Kepala Seksi
Penempatan Tenaga Kerja, Bapak Pardamen Tarigan sebagai salah satu key informan karena
beliau selaku orang yang lebih mengetahui kondisi dan tata cara proses penempatan TKI ke
luar negeri.
Pertanyaan pertama yang ditanyakan oleh penulis yaitu tentang bagaimana proses
Penempatan TKI di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang ini?
Beliau menjawab :
“ Berkaitan dengan proses penempatan TKI ke luar negeri, maka hal pertama yang
dilakukan Kantor Dinas ini adalah mempelajari Prosedur mengenai pedoman
penyelenggaraan penempatan tenaga kerja yang terdapat pada Peraturan Daerah (Perda)
Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007..”
Dari jawaban tersebut diketahui bahwa pelaksanaan penempatan TKI yang dilakukan
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang hanya mengacu kepada
peraturan pelaksanaan yang ditetapkan oleh Pemerintah Kabupaten Deli Serdang, serta
langkah-langkah proses penempatan tenaga kerja Indonesia ke Luar Negeri? Dan beliau
menjawab :
Dari hasil wawancara tersebut dapat dikatakan bahwa dalam proses penempatan TKI,
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang hanya mengacu pada peraturan yang
Untuk selanjutnya akan dijelaskan lebih lanjut mengenai kegiatan dan proses yang
dilakukan dalam hal penempatan TKI ke luar negeri, yaitu sebagai berikut :
Dalam memperoleh informasi tentang pekerjaan luar negeri yang benar dan terhindar
dari calo, maka masyarakat harus jeli dalam mencari lowongan pekerjaan yang diinginkan.
Untuk memastikan informasi tentang lowongan pekerjaan yang tersedia, maka masyarakat
harus datang langsung ke Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang untuk
menghindari adanya penipuan.. Karena itu dalam hal ini PPTKIS selalu berkoordinasi dengan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang untuk setiap lowongan pekerjaan ke
luar negeri yang tersedia. Bisa juga melalui media massa, internet, iklan, dan sebagainya,
namun harus tetap diperiksa mengenai kebenarannya ke Dinas Tenaga Kerja dan
Dinas Tenaga Kerja dan dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang memberikan informasi
kepada pencari kerja tentang adanya lowongan pekerjaan di luar negeri serta memberi
diungkapkan oleh Bapak Pardamen Tarigan selaku Kepala Seksi penempatan tenaga kerja
“Kami bertugas memberikan informasi pada pencari kerja tentang lowongan bekerja
di luar negeri, selain itu kami juga memberitahukan kepada pihak PPTKIS tentang adanya
pencari kerja. Jadi Dinas bertugas untuk menjembatani antara PPTKIS dengan para pencari
kerja.”
PPTKIS juga mempunyai tugas untuk memberikan informasi tentang lowongan yang
tersedia di luar negeri. PPTKIS memberitahukan pada masyarakat bisa melalui media massa
dan internet, akan tetapi disamping itu PPTKIS wajib melaporkan pada pihak Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang. Sehingga, pihak dinas juga memberikan informasi
tersebut pada masyarakat melalui papan pengumuman dan petugas pelayanan informasi.
Hal tersebut juga dijelaskan oleh salah satu pegawai seksi penempatan tenaga kerja
Hal senada juga diungkapkan oleh Bapak Ir. Julkan selaku Kepala Bidang
“Sosialisasi terus berusaha dilakukan oleh Dinas agar masyarakat ataupun pencari
kerja tahu tentang TKI agar mereka memperoleh informasi yang tepat. Masyarakat dapat
memperoleh informasi yang selengkap-lengkapnya disini.”
oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang dilakukan juga melalui
wilayah Kab.Deli Serdang. Hal tersebut dilakukan apabila ada permintaan dari masing-
ke luar negeri dilakukan, selanjutnya dilakukan pendataan bagi masyarakat sebagai pencari
kerja yang berminat untuk ditempatkan bekerja di luar negeri dan telah mendaftarkan diri
untuk menjadi TKI. Setelah itu dilakukan, pihak Dinas memanggil para pelamar untuk
diberikan penyuluhan kembali mengenai lowongan pekerjaan yang tersedia beserta uraian
tugas, gaji, jaminan sosial, waktu kerja, kondisi dan lingkungan kerja, peraturan perundang-
undangan, sosial budaya, situasi dan kondisi negara tujuan. Selain itu calon TKI harus
diberitahukan mengenai informasi tentang kualifikasi (persyaratan) yang harus dipenuhi oleh
2. Seleksi
mempertimbangkan faktor analisis pekerjaan. Suatu metode seleksi tenga kerja yang efektif
merupakan hal penting untuk menentukan dan memilih CTKI yang paling sesuai.
Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ir.Julkan selaku Kepala Bidang Penempatan Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang agar pada tahap seleksi CTKI dapat ditentukan
yang paling sesuai. Seleksi yang efektif akan menghasilkan TKI yang memenuhi kualifikasi
yang dilakukan PPTKIS atas pengawasan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli
kebiasaan, serta keterangan lain yang dianggap perlu untuk mendapatkan TKI yang berdaya
guna dan berhasil guna. Pada tahap seleksi ini Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab.Deli Serdang berwenang untuk memantau pelaksanaan dari kegiatan tersebut apakah
telah sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan dan apakah telah sesuai dengan
Hal tersebut juga dikemukakan oleh Pegawai PPTKIS PT. Mutiara Karya Mitra yaitu
sebagai berikut :
“Kami yang melakukan seleksi, Dinas mengawasi dan menjamin legalitas dokumen.
Jika diperlukan Dinas juga memberikan pengarahan. Perusahaan harus selalu melaporkan
kegiatan yang dilakukan pada Dinas.”
Kemudian hal itu ditegaskan juga oleh pegawai lain yang juga pegawai dari PPTKIS.
Dalam kegiatan seleksi ini, setiap calon TKI diwajibkan mengikutinya. Seleksi ini
dilakukan setelah melakukan pendaftaran. Hasil seleksi ini yang menjadi dasar apakah calon
TKI dapat meneruskan ke proses penempatan TKI pada tahap selanjutnya. Tes kesehatan
dilaksanakan di laboratorium yang berada di provinsi Sumatera Utara yang ditunjuk oleh
pengguna atau PPTKIS. Tes tersebut meliputi deteksi penyakit fisik maupun kejiwaan sesuai
permintaan dari pengguna. Dinas juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah
untuk melakukan tes kesehatan pada CTKI ke luar negeri. Hal tersebut seperti yang tertulis
yang telah ditentukan dan harus dipenuhi oleh para CTKI. Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab.Deli Serdang melihat legalitas dari surat-surat/ dokumen yang dimiliki
Agar seleksi CTKI mencapai sasaran yang diharapkan, maka Dinas mengontrol
pelaksanaan seleksi tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Bapak Ir.Julkan selaku Kepala Bidang
Seleksi itu harus dilakukan secara rasional dan obyektif agar mendapatkan tenaga
kerja yang tepat dan pencari kerja tersebut cocok dengan yang dikriteriakan..”
Setelah melakukan tahap seleksi, maka CTKI melakukan pelatihan di Balai Latihan
Kerja Luar Negeri yang berada di provinsi Sumatera Utara, yang telah diakreditasi oleh Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Tingkat Provinsi, dilaksanakan oleh PPTKIS yang terkait,
serta kerjasama dengan BBLKI (Balai Besar Latihan Kerja Industri) yang ada di Pakam.
“Dinas juga bekerjasama dengan BBLKI kota pakam yang terkait dengan fasilitas
yang dimiliki oleh Pemerintah. Pelatihan yang dilakukan sesuai dengan ketrampilan yang
diinginkan oleh Pengguna.”
Hal tersebut dipertegas oleh Ibu Yanti selaku pegawai Seksi Penyelenggara Pelatihan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang memantau jalannya
pelatihan tersebut agar dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang akan membantu para
Dengan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan CTKI mampu untuk melaksanakan
pekerjaannya dengan baik dan dapat menghindari permasalahan yang mungkin terjadi. Para
CTKI diberi ketrampilan agar menjadi tenaga yang professional, agar tidak disebut sebagai
buruh migrant. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh Bapak Pardamen Tarigan tentang
persepsinya mengenai kata buruh pada tenaga kerja Indonesia yaitu sebagai berikut :
“Dinas berusaha untuk menghilangkan kata buruh dalam penyebutan tenaga kerja
Indonesia karena TKI benar-benar dipersiapkan untuk menjadi tenaga yang professional
yang telah diberi pelatihan. Apabila dalam tes belum lulus, maka dilaksanakan pelatihan
ulang sampai para TKI benar-benar mampu, sehingga dalam penempatannya di luar negeri
dapat melaksanakan tugas dengan baik dan dapat mengatasi permasalahan-permasalahan
yang terjadi di luar negeri dengan professional, karena mereka mengerti apa yang harus
dilakukan. Mereka diberi tips agar dapat mengatasi permasalahan yang mungkin bisa
terjadi, juga mengenal negara yang akan mereka datangi..”
mendapatkan bekal yang cukup untuk bekerja di luar negeri. Dalam pembekalan ini,
diharapkan para TKI lebih mampu untuk melaksanakan pekerjaannya dengan baik, dapat
mengatasi masalah yang mungkin timbul, serta dapat menyesuaikan diri dengan keadaan di
luar negeri tempat mereka akan ditempatkan untuk bekerja. PAP ini menjadi tugas yang
Berikut ini adalah kurikulum PAP yang harus diketahui oleh para TKI.
c. ibadah di negara lain yang berbeda agama antara TKI dan Pengguna
a. Etos kerja
b. Penyesuaian diri
Lainnya :
kriminal lainnya.
bahaya).
perjanjian kerja
d. dll
Pembekalan ini dilakukan oleh PPTKIS sebagai perusahaan yang mempunyai job
order. Setelah PAP selesai dilaksanakan, maka para TKI diberi KTKLN atau Kartu Tenaga
Kerja Luar Negeri yaitu kartu identitas bagi TKI yang telah memenuhi persyaratan dan
prosedur untuk ditempatkan bekerja diluar negeri yang sekaligus merupakan rekomendasi
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang mempunyai wewenang
untuk mengawasi PPTKIS, agar diperoleh informasi tentang perkembangan PPTKIS. Hal
“Dinas setiap saat melakukan monitoring pada PPTKIS yang ada di Daerah
Kab.Deli Serdang agar kegiatan atau perkembangan dari PPTKIS itu dapat terpantau. Dinas
juga bekerja sama dengan kelurahan untuk mengantisipasi agar jika muncul oknum-oknum
yang tidak bertanggungjawab dapat langsung diketahui. Apabila ada kecurigaan, maka
pihak kelurahan langsung melaporkannya pada Dinas.”
Hal tersebut diungkapkan pula oleh Pegawai dari salah satu kantor kelurahan yang
“Kelurahan memantau semua hal yang terjadi di wilayah ini, ada petugas yang
menangani masalah ini, seperti petugas pada Bidang Keamanan dan Ketertiban, mereka
memantau situasi yang ada di masyarakat kelurahan sini. Sehingga, apabila muncul oknum-
Hal yang sama juga diungkapkan oleh pegawai lain yaitu sebagai berikut :
Kegiatan pengawasan dapat berjalan dengan lancar apabila juga ada partisipasi dari
masyarakat untuk menjaga keamanan di sekitar tempat tinggalnya. Seperti yang diungkapkan
oleh pak Wario warga setempat yang kebetulan sedang berada di kantor kelurahan untuk
“Kalau terjadi hal-hal yang merugikan masyarakat, tentu saja kami sebagai warga
langsung melaporkannya kepada pihak kelurahan agar segera dilakukan tindak lanjut.
Apalagi kalau ada PPTKIS yang illegal itu, kami sebagai masyarakat pasti lebih cepat tahu,
dan hal itu harus cepat-cepat diatasi. Tapi selama ini, tidak ada keluhan-keluhan tentang
PPTKIS illegal. Jadi daerah ini aman-aman saja tentang PPTKIS. Pokoknya jika ada oknum
yang tidak bertanggung jawab kami akan langsung melapor..”
Dari wawancara di atas, dapat diketahui bahwa Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
kabupaten Deli Serdang melakukan pengawasan terhadap PPTKIS tidak lepas dari kerjasama
dengan pihak Kelurahan dan Masyarakat. Sehingga monitoring atau pengawasan dapat
berjalan efektif.
Untuk lebih jelasnya hubungan kerjasama yang dilakukan antar pihak-pihak yang
terkait dalam tata cara penempatan TKI ke luar negeri dapat dilihat pada gambar IV.1 berikut
ini :
Negeri.
1. Faktor Pendukung
Dalam penempatan tenaga kerja Indonesia ke luar negeri dapat berjalan dengan baik
dan sesuai harapan dan ketentuan peraturan yang berlaku apabila didukung oleh beberapa
Hal ini penulis pertanyakan pada Bapak Josia Gurusinga selaku Kepala Dinas, dan
beliau menjawab :
“…dalam mencapai segala tujuan agar dapat berjalan dengan baik, maka hal
pertama yang menjadi faktor pendukung nya ialah kualitas dari sumber daya manusia yang
akan menjadi pelaku dari tujuan itu. Selanjutnya sarana dan fasilitas yang dimilki oleh
pelaku tujuan tersebut dalam menjalankan tujuannya tersebut. Selanjutnya yang tidak kalah
penting adalah budaya organisasi yang diterapkan, faktor politik dan faktor teknologi.
Dari wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam mencapai suatu tujuan yang
dalam hal ini adalah dalam mencapai tujuan mengenai penempatan TKI ke Luar negeri, maka
yang menjadi hal pendukungnya ialah kualitas SDM, sarana dan fasilitas yang dimiliki, dan
dengan sebaik-baiknya dengan berusaha memberikan pelayanan yang terbaik. Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang menempatkan masyarakat sebagai pihak yang
harus dilayani. Kedisiplinan pegawai juga terlihat cukup baik dengan datang ke kantor tepat
pada waktunya. Mekanisme pelayanan juga diupayakan untuk dilakukan sebaik mungkin.
Namun hal ini tidak senada dengan apa yang diungkapkan oleh Dika pencari kartu
“Saya hendak mengurus kartu kuning untuk keperluan mencari kerja, tapi di ruang
pelayanan tidak ada seorang pun yang menjaga, katanya pegawai sedang keluar ada
keperluan, sehingga pelayanan untuk saya jadi tertunda. Seharusnya, ada pegawai walaupun
hanya satu yang tetap menjaga ruang pelayanan agar masyarakat yang membutuhkan dapat
segera terlayani kebutuhannya.
“Saya senang mbak kalau mengurus surat-surat disini soalnya pelayanannya tidak
berbelit-belit, cepat, pegawainya ramah, setidaknya membuat saya nyaman saat berada di
kantor ini untuk mengurus keperluan saya.
Hal tersebut dapat menunjukkan bahwa budaya organisasi yang dimiliki Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang sudah cukup baik dengan adanya
pemberian pelayanan yang ramah dan tidak berbelit-belit, namun disisi lain masih perlu
adanya pengawasan yang lebih tentang kedisiplinan pegawai dalam melaksanakan tugasnya.
2. Faktor Pengambat
Faktor penghambat bisa membuat kegiatan yang sudah dilakukan tidak bisa berjalan
dengan baik. Faktor penghambat bisa datang dari pihak Dinas sendiri maupun dari
lingkungan eksternal. Faktor penghambat tersebut dinyatakan oleh Bapak Pardamen Tarigan
“..yang menjadi faktor penghambat pertama dalam penempatan TKI ini adalah
dikarenakan sebagian besar tugas penempatan TKI dilakukan oleh PPTKIS sehingga Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Deli Serdang peranannya sangat terbatas dalam
kegiatan penempatan TKI, faktor penghambat yang kedua faktor ekonomi, yaitu ekonomi
masyarakat mayoritas masih tergolong rendah mengakibatkan masyarakat enggan untuk
bekerja ke luar negeri karena biaya yang dikeluarkan sangat besar. Dinas hanya
memfasilitasi pencari kerja dengan PPTKIS, selanjutnya biaya ditanggung oleh pencari
kerja itu sendiri. Kemudian faktor penghambat ketiga yaitu faktor sosial, dimana masyarakat
deli serdang belum begitu berminat untuk bekerja di luar negeri, masyarakat cenderung
untuk mencari pekerjaan yang masih dalam lingkup nasional.
Dari hasil wawancara ini diketahui bahwa masyarakat masih rendah minatnya untuk
bekerja di luar negeri dikarenakan tingginya biaya hidup yang harus dipersiapkan untuk
bekerja di luar negeri, dan faktor sosial yang menjadikan masyarakat cenderung untuk
ANALISIS DATA
Dalam bab ini akan dibahas data yang diperoleh dari hasil penelitian seperti yang
telah disajikan pada bab terdahulu. Pembahasan yang dilakukan adalah dengan analisis data
kualitatif dengan tetap mengacu pada hasil interpretasi data dan informasi data tersebut
Dari seluruh informasi data yang telah dikumpulkan, baik melalui studi pustaka,
Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri di Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
V.1 Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam
Penempatan Tenaga Kerja Indonesia ke luar negeri merupakan upaya alternatif untuk
mengatasi masalah pengangguran dan kelangkaan kesempatan kerja di dalam negeri. Untuk
itu dalam hal pemasaran, penyediaan tenaga kerja yang berkualitas, perlindungan dan
kesejahteraan tenaga kerja perlu untuk selalu ditingkatkan yaitu dengan cara dikeluarkannya
Landasan hukum yang saat ini menjadi pedoman bagi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang dalam melakukan tugas tersebut adalah UU No.39 Tahun 2004
tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia ke Luar Negeri. Dalam UU
tersebut dijelaskan tentang hak dan kewajiban TKI, Pelaksanaan Penempatan TKI ke Luar
pihak lain yang terkait sebagai mitra yang bekerjasama untuk mencapai tujuan penempatan
TKI ke luar negeri yang sesuai dengan ketentuan aturan yang berlaku. Dalam hal ini, maka
pihak-pihak tersebut yang terlibat adalah Balai Pelayanan Penempatan dan Perlindungan
Tenaga Kerja Indonesia (BP3TKI) dan PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia Swasta) yang telah disebutkan pada bab sebelumnya. PPTKIS bertanggung jawab
sepenuhnya terhadap semua kegiatan, mulai dari proses recruitment sampai TKI kembali lagi
ke kampung halaman. Sementara itu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang
jalannya proses yang dilakukan oleh PPTKIS sehingga berjalan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku. Selain itu dalam melaksanakan penempatan TKI ke luar negeri yang dilakukan
PPTKIS, pihak Dinas harus memeriksa kelengkapan dokumen yang harus dimiliki oleh
PPTKIS, bila tidak melengkapinya maka PPTKIS dilarang untuk melaksanakan kegiatan
Yaitu perjanjian tertulis antara PPTKIS dengan Mitra Usaha atau Pengguna yang
memuat hak dan kewajiban masing-masing pihak dalam rangka penempatan TKI
ke luar negeri.
b. Perjanjian kerja
Adalah perjanjian tertulis antara TKI dan pengguna yang memuat hak dan
alamat pengguna, jenis dan uraian pekerjaan atau jabatan, kondisi dan syarat-
syarat kerja yang meliputi : jam kerja, upah dan cara pembayarannya, upah
memuat : jabatan atau pekerjaan calon TKI, batas waktu pemberangkatan CTKI,
biaya penempatan CTKI ke Negara tujuan, hak dan kewajiban PPTKIS dan CTKI.
d. Surat permintaan TKI (job order/ demand letter) atas nama PPTKIS yang
bersangkutan.
Job order adalah permintaan tenaga kerja Indonesia dari pengguna atau mitra
usaha di luar negeri yang dibuat sesuai dengan ketentuan yang berlaku di negara
jenis dan uraian pekerjaan atau jabatan, kualifikasi TKI, syarat-syarat kerja,
Sejak diberlakukannya Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No. 5 Tahun 2007,
maka peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi yang awalnya sebagai pelaksana
penempatan TKI ke luar negeri dialihkan sehingga yang melaksanakan kegiatan penempatan
TKI yaitu PPTKIS (Pelaksana Penempatan Tenaga Kerja Indonesia Swasta). Dengan begitu
maka sekarang peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam
penempatan tenaga kerja ke luar negeri hanya sebagai pengawas terhadap segala kegiatan
yang dilakukan PPTKIS dan memastikan bahwa kegiatan penempatan TKI sesuai dengan
aturan dan ketentuan yang berlaku yang harus dipatuhi oleh pihak PPTKIS.
Dalam menjalankan tugasnya ini, Seksi Penempatan Tenaga Kerja dalam struktur
organisasi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang ini melakukan berbagai
kegiatan, baik yang bersifat langsung membantu pencari kerja dan pencari tenaga kerja
maupun kegiatan administratif yang bersifat menunjang kegiatan langsung tersebut dan juga
dalam rangka melaksanakan tugasnya yang kedua, yaitu sebagai alat informasi pemerintah
Penempatan tenaga kerja ke luar negeri merupakan salah satu tugas yang menjadi
tanggungjawab Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam rangka mengurangi jumlah
tugas sekaligus merupakan kewenangan dari pemerintah daerah yang diwakili oleh Dinas
Hal tersebut sebagaimana telah diatur dalam Undang-Undang No. 32 Tahun 2004,
dalam seluruh bidang pemerintahan, kecuali kewenangan dalam bidang politik luar negeri,
pertahanan keamanan, peradilan, moneter, fiskal, agama serta kewenangan bidang lain.
Penempatan Tenaga Kerja itu sendiri pada hakikatnya adalah pemberian pelayanan
kepada masyarakat yang berminat untuk ditempatkan bekerja di luar negeri sebagai
penempatan tenaga kerja ke luar negeri belum sepenuhnya berjalan baik dan masih
negeri belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat luas. Pemberian informasi yang
dikatakan kepada masyarakat tentang penempatan TKI ke luar negeri tidak disosialisasikan
dinas secara langsung ke tengah-tengah masyarakat, namun informasi tentang tata cara dan
Setelah melakukan pendataan kepada pencari kerja yang telah mendaftarkan diri
untuk menjadi TKI setelah mendapatkan informasi tentang lowongan kerja ke luar negeri,
maka pihak Dinas memanggil para pelamar untuk diberikan penyuluhan kembali untuk
mendapatkan informasi lanjutan mengenai rincian dan kondisi pekerjaan dan lain sebagainya.
menyangkut tugas dan tanggung jawabnya, perlu juga diberitahukan tentang kualifikasi
(persyaratan) yang harus dipenuhi oleh CTKI yang akan memangku jabatan tertentu. Jadi,
kualifikasi pekerjaan adalah informasi mengenai syarat-syarat umum dan spesifik agar di
kemudian hari jika telah menjadi TKI di luar negeri dapat mempertanggungjawabkan tugas
Bagi calon TKI yang telah diberikan penyuluhan sebagaimana yang telah disebutkan
diatas, maka PPTKIS bersama dengan pihak Dinas melakukan seleksi administrasi yaitu
meneliti persyaratan-persyaratan yang telah ditentukan dan harus dipenuhi oleh para CTKI.
Pihak Dinas memeriksa legalitas dari surat-surat/ dokumen yang dimiliki oleh para CTKI.
telah diungkapkan oleh Bapak Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja saat diwawancarai
oleh Penulis. Yang dimaksud prinsip rasional adalah metode dan prosedur yang ditempuh
dalam seleksi tenaga kerja dapat diterima akal sehat dan tidak terkesan dibuat-buat dengan
maksud menyulitkan CTKI. Oleh karena itu, agar metode dan prosedur seleksi tenaga kerja
rasional perlu ditangani oleh yang benar-benar professional sehingga tahu lingkup seleksi
CTKI. Dan yang dimaksud dengan prinsip obyektif adalah seleksi tenaga kerja selalu
berpihak pada kenyataan yang ada. Pengaruh subyektif dalam membuat uraian/ deskripsi
kesimpulan yang diambil sebagai hasil penelaahan, minimum hasil observasi meskipun
sifatnya hanya sementara. Obyektif tidak bergantung pada faktor yang subyektif sifatnya
seperti agama, hubungan keluarga, suku, dan marga. Kriteria dasar seleksi CTKI diperlukan
Setelah para CTKI melewati seleksi, maka CTKI selanjutnya mengikuti pendidikan
dan pelatihan yang diselenggarakan untuk memperoleh nilai tambah tenaga kerja yang
bersangkutan. Dengan pendidikan dan pelatihan ini diharapkan CTKI mampu untuk
melaksanakan pekerjaannya dengan baik dan dapat menghindari permasalahan yang mungkin
terjadi.
Para cara TKI setelah melakukan pendidikan dan pelatihan, untuk selanjutnya para
diberangkatkan untuk bekerja di luar negeri. Setelah PAP selesai dilaksanakan, maka para
TKI diberi KTKLN (Kartu Tenaga Kerja Luar Negeri) yaitu kartu identitas bagi TKI yang
telah memenuhi persyaratan dan prosedur untuk ditempatkan bekerja di luar negeri yang
sekaligus merupakan rekomendasi Bebas Fiskal Luar Negeri (BFLN). KTKLN wajib diurus
oleh PPTKIS, dan untuk mendapatkannya PPTKIS harus melampirkan : paspor dan visa
kerja, bukti pembayaran biaya pembinaan TKI, bukti kepesertaan program asuransi TKI,
perjanjian kerja yang sudah ditandatangani para pihak, surat keterangan telah mengikuti PAP,
V.3 Faktor Yang Menjadi Pendukung dan Penghambat dalam Penempatan TKI ke
Luar Negeri.
1. Faktor Pendukung
menjadi faktor pendukung yang dapat membantu terselenggaranya penempatan tenaga kerja
a. Sumber daya manusia atau pegawai Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten
Deli Serdang.
Faktor sumber daya manusia sangat penting untuk keberhasilan pembangunan. Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang memerlukan sumber daya manusia/
jawabnya. Identifikasi dan analisis terhadap terhadap Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kab.Deli Serdang dapat dilakukan pada dua aspek yaitu kualitas yang
menyangkut kemampuan fisik dan non fisik, serta kuantitas yang menyangkut jumlah
Kualitas pegawai diukur dari tingkat pendidikan dan pengalaman kerja yang
jawabnya. Pengalaman kerja sangat penting, hal ini menunjukkan makin lama
dan ketrampilan kerja, begitu pula sebaliknya. Kuantitas pendidikan yang dimiliki
baik dengan jumlah pegawai yang paling banyak telah memiliki gelar sarjana
yaitu 26 orang. Masa kerja pegawai khususnya pada bidang penempatan tenaga
kerja cukup lama, sehingga telah banyak pengalaman yang dimiliki tentang
sikap serta prilaku pada anggota. Dengan adanya budaya yang kuat maka semua
konsisten, motivasi pegawai tinggi, dan adanya sistem kontrol yang dibutuhkan.
dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab.Deli Serdang sudah cukup
baik dengan adanya pemberian pelayanan yang ramah dan tidak berbelit-belit,
namun disisi lain masih perlu adanya pengawasan yang lebih tentang kedisiplinan
c. Faktor Politik
dari pemerintah di atasnya. Akibat atau implikasi dari penerapan kebijakan publik
merupakan suatu kondisi yang secara nyata memerlukan respon. Sebagai contoh
kerja dan perluasan lapangan pekerjaan. Dalam kewenangannya itu, Dinas Tenaga
Kerja Antar Daerah), AKL (Antar Kerja Lokal), dan AKAN (Antar Kerja Antar
d. Faktor Teknologi
peluang bagi Sumatera Utara terutama Deli Serdang untuk memperluas pasar
2. Faktor Penghambat
Faktor penghambat bisa membuat kegiatan yang sudah dilakukan tidak bisa
berjalan dengan baik. Faktor penghambat bisa datang dari pihak Dinas sendiri
a. Peran Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang yang
terbatas.
sangat terbatas dalam kegiatan penempatan TKI. Untuk mengatasi hal ini,
yang dikeluarkan untuk kebutuhan hidup di luar negeri sangat besar. Dinas
c. Faktor Sosial
penempatan tenaga kerja ke luar negeri masih kurang, sehingga tidak adanya
keinginan masyarakat untuk bekerja di luar negeri. Dinas Tenaga Kerja dan
PENUTUP
terdahulu, maka pada bagian ini penulis mencoba mengambil beberapa kesimpulan dan
VI.1 Kesimpulan
1. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang didalam penempatan TKI
ke luar negeri secara umum dikatakan berperan baik. Hal ini dapat dilihat dari peranan
yang dijalankannya yaitu sebagai pengawas terhadap pihak PPTKIS sebagai pelaksana
penempatan TKI ke Luar Negeri. Meskipun dalam perjalanan tugasnya, peran yang
dijalankan Dinas dalam Penempatan TKI ke Luar Negeri dikatakan terbatas karena
adanya pihak PPTKIS yang terlibat didalamnya, tetapi hal tersebut dapat diatasi dengan
kegiatan pengawasan terhadap semua kegiatan yang dilakukan PPTKIS. Dan selama
menjalankan tugas dan tanggungjawabnya dalam penempatan TKI ke Luar Negeri, Dinas
Tenaga Kerja dikatakan baik, karena belum pernah ada kejadian atau masalah yang
terjadi pada tenaga kerja yang berhasil ditempatkan bekerja diluar negeri seperti
kebanyakan kasus yang muncul di media massa. Hal tersebut dikarenakan koordinasi
yang dilakukan pihak Dinas dengan pihak-pihak lain yang terlibat dalam penempatan TKI
dilakukan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan aturan dan ketentuan yang berlaku
yaitu berpedoman pada UU No.39 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan
2. Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam menjalankan
tugasnya yaitu penempatan TKI ke Luar Negeri, Seksi Penempatan Tenaga Kerja
pencari tenaga kerja maupun kegiatan administratif yang bersifat menunjang kegiatan
langsung tersebut dan juga dalam rangka melaksanakan tugasnya yang kedua, yaitu
sebagai alat informasi pemerintah dalam mengamati dan menganalisa keadaan tenaga
kerja untuk selanjutnya menjadi pegangan dalam menentukan kebijakan lebih lanjut.
Kabupaten Deli Serdang dalam penempatan TKI ke luar negeri disebabkan tidak adanya
sanksi kepada pencari kerja yang memperoleh pekerjaan diluar negeri secara langsung
tanpa melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Ini yang sebenarnya menjadi
VI.2 Saran
1. Dalam penyampaian informasi kerja dan kegiatan yang berkaitan dengan itu, baik kepada
perusahaan maupun kepada pencari kerja hendaknya lebih ditingkatkan lagi, baik dari
2. Hendaknya diberikan sanksi yang jelas dan berat kepada pihak perusahaan/ pengguna
tenaga kerja yang mencari secara langsung tenaga kerja tanpa melalui Dinas Tenaga
Kerja dan Transmigrasi maupun Bursa Kerja Swasta, sedangkan kepada pencari kerja
Transmigrasi sebagai pencari kerja. Hal ini selain berguna untuk dapat memberikan
pekerjaan kepada masyarakat dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran, hal ini
juga dapat membantu pemerintah agar tidak terjadi kasus TKI bermasalah diluar negeri.
Karena sebenarnya penempatan TKI ke luar negeri dapat berjalan dengan baik dan sesuai
Kabupaten Deli Serdang harus lebih berperan aktif lagi dalam kegiatan penempatan TKI.
Arikunto, Suharsimi. 2001. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Husni, Lalu. 2005. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Nainggolan, A. Edison. 2007. Buku Saku Tenaga Kerja Indonesia. Tabloid Dunia Tenaga
Kerja Indonesia.
Poerwadarminta, WJS. 1976. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka
Singarimbun. Masri dan Sofian Effendy. 1995. Metode Penelitian Survey. Jakarta: LP3ES
Sutopo, H.B. 2002. Metodologi Penelitian Kualitatif: Dasar teori dan terapannya dalam
penelitian. Surakarta: Sebelas Maret University Press
Thoha, Miftah. 1990. Kepemimpinan dan Manajemen Suatu Pendekatan Perilaku, Bandung:
Sinar Baru
Sumber Undang-Undang
Republik Indonesia.
2. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 27 ayat (2)
6. Peraturan Daerah Kabupaten Deli Serdang No.5 Tahun 2007 tentang Pedoman Uraian
Tugas Dinas.
Sumber Website:
(www.jumlah pengangguran sumut.co.id) di akses pada tanggal 11 April 2011 pukul 15.30
WIB
(www.Jurnal ketenagakerjaan.co.id) di akses pada tanggal 11 April 2011 pukul 15.45 WIB
PEDOMAN WAWANCARA
Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dalam Penempatan Tenaga Kerja
Indonesia ke Luar Negeri (Studi Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Identitas Informan:
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Pendidikan Terakhir :
Jabatan :
Golongan Ruang :
Informan Kunci (Key Informan), yaitu yang terdiri dari 1 (satu) orang :
1. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi landasan peraturan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
3. Sejauh ini menurut Bapak/Ibu, adakah peraturan/kebijakan lain yang menghambat
terlaksananya penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Berdasarkan pengamatan Bapak/Ibu, adakah perubahan yang dilakukan dalam 5 tahun
terakhir ini dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau ada, perubahan yang seperti apa?
Dan apakah perubahan itu sudah dapat mengurangi/menekan sejumlah kasus (kesalahan)
yang terjadi dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
5. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri di Deli Serdang ?
Dalam struktur organisasinya di Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, bidang apa saja yang
berperan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
6. Bagaimana koordinasi yang dijalin oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan pihak
lain yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
7. Apakah ada benturan antara kewenangan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi dengan
kewenangan pihak lain yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
8. Menurut Bapak, apakah kewenangan yang dimiliki Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
dirasa sudah cukup kuat?
1. Menurut Bapak, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu, apa yang menjadi landasan peraturan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
3. Program-program/upaya-upaya apa saja yang dilakukan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi sebagai bentuk pelaksanaan tugasnya dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Siapa saja pihak yang terlibat dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Apakah ada
kesepakatan bersama mengenai kegiatan/tindakan yang harus dilakukan masing-masing pihak
yang terlibat termasuk target dan jadwal dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau ada,
seperti apa?
1. Menurut Bapak, apa yang menjadi latar belakang penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Bagaimana prosedur yang dilakukan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Siapa saja pihak yang terlibat dalam melaksanakan penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Seperti apa hubungan kerja sama yang terjalin dengan pihak-pihak yang terlibat dalam
penempatan TKI ke Luar Negeri?
5. Menurut Bapak, kesulitan-kesulitan apa yang bapak temukan dalam hal penempatan TKI ke
Luar Negeri?
6. Menurut Bapak, hal apa saja yang dibutuhkan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri agar
dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan yang diharapkan?
7. Sejauh ini menurut Bapak, bagaimana realisasi pelaksanaan dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri di Kabupaten Deli Serdang ini? Apakah sudah baik?
8. Apakah sudah pernah terjadi kasus dalam pelaksanaan penempatan TKI ke Luar Negeri di
Kabupaten Deli Serdang ini? Kalau sudah, seperti apa pihak Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi dalam mengatasinya?
9. Menurut Bapak, target yang seperti apa yang dikatakan baik dalam penempatan TKI ke Luar
Negeri?
10. Sejauh ini, ke Negara mana saja TKI berhasil ditempatkan untuk bekerja ke Luar Negeri? Di
Negara mana kebanyakan TKI berhasil ditempatkan? Kebanyakan disektor apa TKI
ditempatkan?
Pegawai PPTKIS (yang bekerja sama dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi) 2 orang
1. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi landasan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
3. Kegiatan/program apa saja yang Bapak/Ibu lakukan dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
4. Menurut Bapak/Ibu seperti apa peranan yang dijalankan Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Kabupaten Deli Serdang dalam hal penempatan TKI ke Luar Negeri?
Khususnya dalam hubungan kerjasama nya dengan PPTKIS?
5. Apakah hubungan kerjasama antara PPTKIS dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kabupaten Deli Serdang sudah berjalan sesuai dengan peraturan yang berlaku?
6. Menurut Bapak/Ibu, apakah ada hambatan/kendala yang dihadapi dalam penempatan TKI ke
Luar Negeri? Kalau ada, apa kendala nya?
7. Menurut Bapak/Ibu faktor apakah yang dapat memperlancar terlaksananya penempatan TKI
ke Luar Negeri agar berjalan dengan baik?
8. Apakah sudah pernah terjadi kasus/masalah dalam penempatan TKI ke Luar Negeri? Kalau
sudah, seperti apa mengatasinya?
1. Menurut Bapak/Ibu apa yang menjadi latar belakang dalam penempatan TKI ke Luar Negeri?
2. Apakah/Ibu pernah mengetahui informasi/sosialisasi mengenai penempatan TKI ke Luar
Negeri? Kalau pernah, seperti apa informasinya?
3. Apakah Bapak/Ibu berminat untuk bekerja ke Luar Negeri? Kalau iya, mengapa? Kalau tidak,
mengapa?