STUDI DESKRIPTIF
STRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU
MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI
MASALAH
SKRIPSI
Disusun Oleh:
Nama : VINCENTIUS AWAN HANANTO
NIM : 019114005
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2009
i
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
STUDI DESKRIPTIF
STRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU
MINUMAN BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI
MASALAH
SKRIPSI
iii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa, skripsi yang telah saya susun ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan
dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
v
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
STUDI DESKRIPTIF
STRATEGI COPING MAHASISWA MANTAN PECANDU MINUMAN
BERALKOHOL DALAM MENGHADAPI
MASALAH
beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data,
mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain
untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun
memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis.
Dibuat di Yogyakarta
Yang menyatakan,
vi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
This research done based on phenomenon that student former liquor has strong
desire to take to alcohol when facing problem generating stress, and the situation will
make former the liquor does various business to master, assuages, or eliminates various
pressures experienced by its the which in this research conceived of coping strategy.
Basically coping strategy is behaviour or effort for individual to face problem and is
specific response to situation that full of pressure.
This research applies qualitative research with study diskriptif. Purpose of this
research is to know strategy coping applied by student former liquor, and how coping
strategy process. Responder in this research is 4 ( four) student former liquor which has
experienced minimum dependency during 3 year and having age between 24-27 years.
To explain behavior and identifies subject problem, this research applies interview
method. Data analysis done with (1) Does interview transcript, (2) Does coding data, that
is by using tables to facilitate comprehends data. (3) Makes conclusion from data which
has collected.
From data analysed obtained result that, strategy coping experienced by by
student former liquor can emerge in the form of strategy coping without consuming
alcohol, that is PFC (Problem Focused Coping) : actif coping, planning, seeking social
support instrumental for of reasons, suppresion of competing, restraint coping and EFC
(Emotion Focused Coping): positive reinterpretation and growth, acceptance, bounces
disengagement, alcohol drug disengagement, seeking social support for emotional
reasons and turning to religion
That student former liquor is not annoyed with problem generating stres especially faces
desire to return to beverage alcohol, hence student former liquor need support from area,
good of family and public
vii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur kuucapkan pada Jesus Kristus, atas berkat, perlindungan, dan
bimbinganNya yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan
baik. Banyak halangan dan hambatan untuk menyelesaikan skripsi ini, sehingga
dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua yang sangat berarti dalam penyelesaian skripsi ini.
1. Ibu Tanti Arini, S.Psi., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi yang telah
2. Ibu dan Bapakku tercinta yang telah dengan tulus dan sabar mendoakan, menjadi
3. Mas Rendra, mba Lusy, mas Yo dan keluarga besar yang telah banyak memberikan
4. myEve yang telah banyak memberikan dukungan berupa waktu, tenaga, dan pikiran
dalam proses penyelesaian skripsi ini. Terimakasih atas kepercayaan serta kesabaran
5. Management, staff, dan crew serta para mitra usaha Chicken and Shake. Let’s Shake
Totally.
6. Poncowati Group yang selalu member motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
7. Prof. Sugeng yang telah banyak member input materi dalam skripsi ini
8. Mas Gandung, Mbak Nanik, Pak Gik, Mas Muji dan semua Sadhar crews, Thanks
ix
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat
Penulis,
x
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL…………..………………………………………….................. i
HALAMAN PERSEMBAHAN…………………………………………................... iv
HALAMAN MOTTO…………………………...…………………………................ v
ABSTRAK...........………………………………………………………….................. viii
ABSTRACT…………………………..…………………………………...................... ix
KATA PENGANTAR……………………................................................................... ix
DAFTAR ISI………………………………………………………….......................... x
DAFTAR TABEL…………...……………………………………………................... xv
BAB I PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah……….........……………………………………................. 9
C. Tujuan Penelitian…...........…………………………………………................ 9
D. Manfaat Penelitian.........……………………………………………................ 9
A. Minuman Beralkohol..........…………………………………………............. 10
xi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4. Pecandu Alkohol....................................................................................... 12
Beralkohol.................................................................................................. 14
1. Stress.......................................................................................................... 18
a. Pengertian Stress.................................................................................. 18
b. Sumber Stress....................................................................................... 18
d. Pendekatan-Pendekatan Stress............................................................. 21
e. Gejala Stress......................................................................................... 22
2. Coping.…………………………………………………………………. . 24
a. Pengertian Coping................................................................................ 24
C. Mahasiswa........................................................................................................ 33
Alkohol............................................................................................................. 35
F. Pertanyaan Penelitian.................................................................................. 37
A. Jenis Penelitian........................................................................................... 38
B. Subjek Penelitian…................................................................................... 39
xii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1. Kredibilitas.......................................................................................... 42
2. Konfirmabilitas................................................................................... 44
A. Pelaksanaan Penelitian.............................................................................. 47
1. Persiapan Penelitian............................................................................ 47
3. Proses Penelitian.................................................................................. 48
B. Hasil Penelitian........................................................................................... 51
a. Subjek 1…………………………………………………………. 52
b. Subjek 2…………………………………………………………. 59
Strategi Copingnya…………………………………………… 62
c. Subjek 3…………………………………………………………. 67
d. Subjek 4…………………………………………………………. 72
xiii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Pembahasan………………………………………………………………… 83
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................................. 96
B. Saran............................................................................................................. 97
LAMPIRAN.............................................................................................................. 103
xiv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR TABEL
Tabel 10. Kategorisasi Penyebab Subjek Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu, dan
Tabel 11. Kategorisasi Bentuk EFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti- Setelah
Tabel 12. Kategorisasi Bentuk PFC Pada Subjek Awal Memutuskan Berhenti- Setelah
xv
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
Skema I. Kerangka Konseptual Penelitian Strategi Coping Pecandu Alkohol Sampai Menjadi
xvi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latin, Amerika Utara, Eropa, Asia, Australia maupun di mana saja manusia
Indonesia kecanduan alkohol telah menjadi salah satu persoalan hidup manusia
merusak tubuh, dan menjadi sebab utama dari segala macam perbuatan kriminal.
Sedikit sekali tempat di bumi ini yang terbebas dari pengaruh yang merusak ini
(Garry, 2000).
1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
besar dinilai banyak pihak sudah sampai pada tataran yang memprihatinkan,
karena gaya hidup seperti itu cenderung diimitasi kalangan generasi muda di
jalan pasti dijumpai orang-orang berbau ”naga”, istilah bagi orang yang
miras belakangan ini sudah dianggap hal biasa yang dapat dilakukan secara bebas
Hampir setiap orang dapat menjadi orang yang hidupnya bergantung (dependent)
alkohol memiliki beberapa tahap yaitu : tahap coba-coba, merupakan tahap awal
telah menjadi pemakai tetap obat-obatan dan alkohol, pada tahap ini telah ada
NAPZA sebagai berikut : (1) Tahap coba-coba atau perkenalan, di mana orang
sekedar ingin tahu dan merasakan barang tersebut tetapi juga ada yang terpaksa
atau setelah seseorang mencoba sekali atau dua kali, mungkin dia akan berhenti
atau semakin sering memakai karena merasakan adanya kenikmatan. (3) Tahap
reguler, seseorang menggunakan secara tetap, meskipun tidak ada acara yang
khusus. Tahap ini sudah ada perubahan fisik dan perilaku, gejala ketagihan mulai
tertentu tidak mendapat narkoba akan timbul gejala ketagihan dan yang paling
Seorang peminum alkohol yang telah sampai pada tahap kompulsif akan
seseorang yang telah sampai pada tahap kompulsif ini dengan sebutan pecandu
alkohol.
kelompok ini terdapat pada remaja karena dorongan ingin tahu, pengaruh
dimensi yang luas dan kompleks, baik dari sudut medis, psikiatrik, kesehatan
rehabilitasi.
1. Jangka pendek :
bercinta. Penurunan fungsi tubuh: sulit bernafas, tekanan darah dan jantung
Dosis yang tinggi menyebabkan mabuk dan muntah. Dosis yang berlebihan
2. Jangka panjang
syaraf tepi.
Efek lain dari pecandu alkohol adalah pecandu akan tergantung secara
fisik dan psikologis (kejiwaan) karena alkohol merupakan anti depresan yang
memperlambat kegiatan-kegiatan bagian otak dan sistem syaraf. Hal ini tidak
kesulitan untuk berhenti mengkonsumsi alkohol. Hal ini menjadi masalah bagi
merespon agar dampak yang ditimbulkan berkurang atau hilang. Tingkah laku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
spesifik terhadap situasi yang penuh tekanan. Menurut Parry (1992) berbagai
mengambil keputusan untuk tidak lagi melindungi peminum itu sampai orang
itu sendiri melihat akibat-akibat yang parah dari tingkah lakunya. Perubahan
mengakui bahwa dirinya tak dapat dikendalikan lagi. Apabila seseorang telah
sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara jujur
(Joyce,1999).
terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
strategi coping adalah tingkah laku yang mengarah pada pemecahan masalah
untuk membebaskan diri dari bahaya yang nyata atau tidak nyata. Tingkah
laku tersebut melibatkan pikiran yang secara sadar digunakan untuk mengatasi
adalah jika mereka mengalami stres atau tekanan maka ada keinginan untuk
lari ke alkohol. Menurut Heriadyi Willy (2005) salah satu problema terberat
telah berhenti, kemudian tidak dipercayai, maka ia merasa tidak kuat dan
peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh lagi bagaimana strategi coping para
yang lain adalah mengatur respon emosional terhadap stress. Pengaturan ini
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
kondisi yang penuh dengan stress maka individu yang bersangkutan akan
kebanggan, mahasiswa juga penuh dengan beban moral dan tanggung jawab
sosial (Bactiar, 2002 : 16). Adanya beban moral dan tanggung jawab sosial
stress.
permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Heriadi Willy (2005 : 48), yang
gelap dan penyalahgunaan alkohol. Selama ini yang menjadi sasaran para
pengedar dan bandar adalah pelajar dan mahasiswa. Jika hal ini tidak
akan lahir ratusan bahkan ribuan peminum alkohol baru dari kalangan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
mahasiswa, yang tentu saja akan membawa dampak dengan masa depan
Dari latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk melihat lebih jauh
menghadapi masalah.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
menghadapi masalah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
2. Manfaat praktis
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Minuman Beralkohol
minuman keras yang mengandung alkohol dan termasuk zat adiktif. Minuman
beralkohol (miras) menurut Ferko (1990) adalah obat tertua yang digunakan
oleh manusia dimasa lalu untuk pengobatan dan untuk kepentingan sosial,
umum adalah etanol, etil alkohol atau hidroksi etana, terdapat didalam
sejumlah minuman dan sediaan obat; alkohol adalah cairan tidak berwarna
dengan bau harum, rasanya pahit dan membakar; alkohol diperoleh melalui
fermentasi pati atau gula pada minuman keras, sedang alkohol untuk industri
dan pengobatan diperoleh melalui sintesis dari etilen dan asam sulfat atau
10
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
hidroksi etilen pada temperatur tinggi, membentuk azeotrop dengan air selama
adalah 94,9%.
semua jenis minuman beralkohol, tetapi bukan obat, yang meliputi : minuman
1–5 persen, yang antara lain : Bintang Baru Bir, Champindo Anggur Buas,
San Miquel, Jinro (Korean Gingseng Wine), Tigerlarger Beer, Anker Bir,
b. Golongan B adalah minuman keras etanol 5-20 persen, yang antara lain :
Anggur Malaga, Anggur Kolesom cap 39, Whisky, Anggur Beras Kencur,
persen hingga 55 persen, yang antara lain meliputi : Kuda Mas Brendi,
Mansion House, Mc. Donald Brandy, Orang Tua Arak, dan Kuda Pacu
berbahaya ini telah mempunyai sejarah yang panjang; Anggur, bir dan liqua
telah mulai dikonsumsi oleh manusia sejak tahun 8000 sebelum masehi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
berikut :
b. Alkohol akan merusak fungsi otak dan sistem saraf secara permanen.
alkohol dari darah. Organ vital ini akan mengalami radang hati (hepatitis),
timbul gastritis.
4. Pecandu Alkohol
zat tersebut diserap oleh lambung, masuk ke aliran darah dan tersebar ke
ada di dalam tubuh. Akibat alkohol tergantung pada berbagai faktor, antara
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
lain berat tubuh, usia, gender, dan sudah tentu frekuensi dan jumlah alkohol
merugikan Semua orang dari semua kelompok umur bisa terkena. Makin
keras itu harus ditambah, sampai suatu saat tubuh menjadi begitu bergantung
secara jasmani ataupun kimiawi, sehingga sulit sekali untuk dapat diubah
kembali.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
Minuman Beralkohol
pasti, namun penggunaan alkohol bukan satu satunya faktor penyebab. Dari
dibandingkan pecandu zat lainnya. Hal ini dikarenakan minuman keras sangat
mengalami keracunan, karena itu otak mereka kurang sensitif terhadap efek
menjadi pecandu. Pecandu sering berasal dari keluarga yang pecah dan dari
15
a. Faktor Individu/Perorangan
2) Harapan untuk dapat memperoleh kenikmatan dari efek obat yang ada.
didirasakan.
5) Sebagai pernyataan tidak puas terhadap sistem atau nilai sosial yang
berlaku.
7) Ingin coba-coba.
b. Faktor lingkungan
16
b) faktor khasiat narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya, di mana orang
sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara jujur
sehari-hari tidak bisa melepaskan diri dari alkohol), kemudian karena adanya
suatu sebab sehingga dalam kehidupannya sehari-hari bisa lepas dari alkohol.
Saat ini banyak sekali LSM yang bergerak di bidang narkoba, mulai
yang berasal dari masyarakat umum. Bidang kegiatan LSM pun bermacam-
pembinaan mantan pecandu, dan sebagainya. Selain LSM yang berasal dari
17
peduli terhadap korban narkoba, ada juga organisasi yang berasal dari mantan
pecandu sendiri.
alkohol yang lain agar bisa lepas dari alkohol. Organisasi mantan pecandu
alkohol yang telah sadar dan peduli terhadap para mantan pecandu yang lain
pada tahun 1937, dengan pesat berkembang. AA dijalankan oleh orang yang
begitu, mereka memutuskan untuk bertindak. Mereka, dengan bukti hidup diri
mereka sendiri, membuat keputusan bahwa alkohol adalah racun, dan secara
jujur berusaha membentuk gaya hidup bermutu tanpa alkohol dalam bentuk
apapun. Setelah menjalankan hidup bersih dari alkohol melalui program bantu
diri gratis ini, mereka berusaha membantu orang lain yang masih berjuang
dunia. Dua pertiga dari anggota AA telah membentuk landasan tetap gaya
hidup tanpa alkohol, dan lebih dari separo anggota tidak pernah minum lagi,
meski banyak orang mengatakan pecandu alkohol tidak akan pernah sembuh.
18
1. Stress
a. Pengertian Stress
b. Sumber Stress
1) Sumber stress dalam keluarga yaitu sumber stress yang berasal dari
19
teman senasib).
acuh tak acuh, beda tujuan, beda keinginan, tinggal di lingkungan yang
yang disayangi.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
diri.
yang sangat, mudah mengalami stress dan juga orang yang berkepribadian
tipe A lebih mudah mengalami gangguan akibat adanya stress dari pada
orang yang berkepribadian tipe B, umur yang lebih muda akan lebih
perubahan hidup; lingkungan atau situasi yaitu berada di daerah asing, dan
semua keadaan perubahan baik pada fisik, mental maupun sosial individu.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Selain kedua faktor di atas faktor kelelahan fisik yang sangat, kepribadian
d. Pendekatan-Pendekatan Stress
mengalami stress.
suatu respon akan muncul dalam dua bentuk yaitu: stress yang berupa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
stress yang muncul dapat berupa perilaku, pola pikir, emosi, perasaan
atau respon saja, tetapi juga adanya pengaruh yang berupaya untuk
e. Gejala Stress
Gejala stress ini dapat terlihat melalui reaksi terhadap stress dan
Menurut Mahfud (1999) bahwa gejala stress ditemukan dalam segala segi
23
beda pada setiap orang karena stress sifatnya sangat subyektif dan
stress.
1) Gejala fisikal dapat dilihat pada orang yang terkena stress antara lain
adalah sakit kepala, pusing, pening, tidak tidur teratur, susah tidur,
bangun terlalu awal, sakit punggung, susah buang air besar, sembelit,
ketegangan otot.
merana, mudah marah, dan panas, gelisah, cemas, rasa harga diri
semangat hidup.
24
kesalahan.
janji atau tidak memenuhi janji, suka mencari kesalahan orang lain
diri.
2. Coping
a. Pengertian Coping
1994). Reaksi ini akan diikuti dengan berbagai tindakan sebagai upaya
25
untuk mengatur jarak yang ada antara tuntutan-tuntutan, baik yang berasal
suatu proses akan didahului oleh peristiwa yang penuh dengan masalah
selanjutnya akan diikuti oleh respon coping dan strateginya yaitu faktor
realisasi dari fungsi tugas coping. Tahapan selanjutnya dari proses coping
individu untuk mengatasi masalah, respon tersebut sesuai dengan apa yang
permasalahan.
26
mengubah situasi.
emosinya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
itu.
salah satu taktik yang diarahkan langsung pada orang lain yang
28
sebagai berikut:
29
menyenangkan.
kehidupan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
simpati/pengertian.
perasaannya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
variasi dari tindakan pelarian, terjadi ketika kondisi pada saat itu
minum-minuman keras.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
internal antara lain jenis kelamin, sedangkan eksternal antara lain dukungan
sosial (dalam Yesamine, 2000). Dilihat dari faktor internal, hasil penelitian
sifat, minat dan orientasi antara laki-laki dan perempuan dalam membawakan
afeksinya (EFC).
Menurut Baron dan Bayrne, perbedaan sifat, minat dan orientasi seperti yang
minat dan orientasi antara laki-laki dan perempuan disebabkan masalah yang
seseorang.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Bayrne. 1991).
C. Mahasiswa
adalah orang yang belajar di perguruan tinggi, mahasiswa adalah siswa yang
dalam salah satu perguruan tinggi dan aktif dalam perguruan tinggi yang
Mohammad Ali, Minan Sukarnan dan Cece Rakmat, 1984 (Puspitasari, 2001 :
masyarakat yang tersekolahkan dari alumni SMU, SMK, atau MA. Disamping
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
sarat dengan prestise dan kebanggan, mahasiswa juga penuh dengan beban
moral dan tanggung jawab sosial (Bactiar, 2002 : 16). Adanya beban moral
dan tanggung jawab sosial ini menjadikan tekanan psikologis bagi mahasiswa,
permasalahan yang mereka hadapi. Menurut Heriadi Willy (2005 : 48), yang
gelap dan penyalahgunaan narkoba. Selama ini yang menjadi sasaran para
dalam tahap pencarian identitas diri sehingga membuat mereka memiliki rasa
ingin tahu yang sangat besar dan mudah dipengaruhi oleh lingkungan. Dapat
fase transisi (peralihan antara masa anak-anak dan masa dewasa) dengan
rentang usia masa remaja untuk masyarakat Indonesia adalah usia 11 tahun
sampai dengan 24 tahun dan pada masa remaja ini terjadi kegoncangan
35
adalah (1) dari dalam keluarga, misalnya: masalah keuangan, konflik dengan
orang tua atau saudara, kematian anggota keluarga, dan sebagainya; (2) dari
Soewadi (1996) yang menyatakan bahwa orang dengan kelelahan fisik yang
sangat dan umur yang lebih muda akan lebih mudah pula menderita stress,
minuman beralkohol yang sangat rentan terhadap stresor dapat menjadi faktor
36
terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut
Konsumsi
Alkohol
Konsumsi
Alkohol Masalah- PFC Mantan
masalah Stress Coping Pecandu
EFC Alkohol
Secara garis besar, terdapat dua strategi coping yang dapat dilakukan
menjadi pecandu alkohol, subjek didominasi oleh coping EFC. Hal ini
tujuan untuk mengurangi atau menghindari perasaan atau emosi yang tidak
Salah satu bentuk dari EFC tersebut adalah penyimpangan dalam penggunaan
alkohol (Carver & Scheier, 1989) merupakan upaya yang dilakukan seseorang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
masalah yang dihadapi. Strategi coping tersebut di atas tidak bersifat statis,
saat individu menggunakan strategi problem focused coping, namun saat yang
lain individu tersebut menggunakan strategi emotional focused coping. Hal ini
focused coping adalah mencari dan menghadapi hal-hal yang dianggap sebagai
keterampilan baru dengan tujuan mengurangi tingkat masalah yang dihadapi atau
F. Pertanyaan Penelitian
5 Apa yang dilakukan para mantan pecandu alkohol jika keinginan untuk
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
objek penelitian. Hal ini sesuai dengan pendapat Faisal (2000 : 20) yang
untuk eksplorasi dan klasifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan sosial,
Menurut Issac & Michael (dalam Rakhmat, 1984: 34), metode deskriptif
atau bidang tertentu secara faktual dan cermat. Sedangkan menurut Singarimbun
keterangan subjek, uraian kata-kata atau kalimat dan bukan pada data-data yang
38
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
terhadap suatu organisasi, lembaga atau gejala tertentu melalui metode kualitatif.
B. Subjek Penelitian
berdasarkan tujuan dan kriteria atau pertimbangan tertentu (Faisal, 2000 : 67).
permasalahan yang diteliti, sehingga dapat memberikan data dan informasi yang
yaitu mahasiswa yang pernah kecanduan alkohol dan setelah mengalami masalah
besar dalam hidupnya kemudian membuat keputusan untuk hidup tanpa alkohol
Adapun ciri-ciri atau kriteria subjek penelitian yang dipilih adalah sebagai
berikut:
40
alkohol dan tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali selama satu sampai dua
tahun.
suatu penelitian, teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik
mantan pecandu alkohol. Dalam penelitian ini pihak yang diwawancarai terdiri
strategi coping yang digunakan subjek dalam menghadapi situasi yang penuh
tekanan.
dalam wawancara ini peneliti membuat kerangka dan garis besar hal-hal yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
untuk membantu penelitian agar tetap fokus tentang persoalan yang akan
ditanyakan.
42
1. Kredibilitas
atau kompleksitas aspek-aspek yang terkait dan interaksi dari berbagai aspek
2001: 102).
43
cocok untuk pengambilan dan analisis data. Konsep yang dipakai antara lain
(Poerwandari, 2001):
a. Validitas komunikatif
data kepada subjek, apakah data yang diperoleh peneliti benar-benar sesuai
dengan keadaan subjek, dan mendapatkan data yang lengkap maka proses
b. Validitas ekologis
kondisi alamiah dari subjek yang diteliti, sehingga justru kondisi 'apa
c. Validitas Argumentatif
terkait dengan penelitian ini dengan beberapa orang yang peneliti anggap
44
Kode cross-check :
W : Wawancara
2. Konfirmabilitas
45
data yang digunakan untuk menarik kesimpulan dari beberapa peristiwa yang
sifatnya sulit diukur dengan angka (secara kuantitatif). Oleh karena sifat
penelitian kualitatif maka analisis penelitian ini akan berisi kutipan-kutipan data
penelitian ini adalah analisis isi atau content analysis, karena penelitian ini
(Poerwandari, 2001) :
Semua hasil wawancara dalam bentuk kata-kata apapun atau kalimat apapun
2. Pengkodean, setelah itu peneliti melakukan koding, artinya, dari transkip yang
telah dilakukan pada tahap pertama dibuat secara lebih terperinci lagi
sehingga jelas akan tampak masalah yang akan diteliti. Koding dilakukan
46
melakukan analisis tematik. Analisis ini digunakan untuk mencari pola dari
daftar tema, model tema atau indikator yang kompleks, kualifikasi yang
biasanya terlihat dengan itu, atau hal-hal di antara atau gabungan dari yang
BAB IV
A. Pelaksanaan Penelitian
sebagai berikut:
1. Persiapan Penelitian
itu dicari referensi atau dasar teori yang sesuai dengan aspek-aspek yang akan
diungkap dalam penelitian ini. Setelah dasar teori terbentuk, maka selanjutnya
akan diungkap dalam penelitian ini, dengan tujuan agar apa yang dihasilkan
dari penelitian ini sesuai dengan apa yang ingin diungkapkan atau sesuai
yang memenuhi kriteria dari penelitian ini. Penelitian ini dilakukan pada
47
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
3. Proses Penelitian
merasa lebih nyaman dan aman ketika dilakukan proses wawancara sehingga
akan diperoleh data yang alami yang sesuai dengan kondisi masing-masing
cukup dekat dengan calon subjek maka barulah peneliti melakukan proses
memastikan lokasi yang akan digunakan untuk penelitian, dan siapa saja
dan keluarga subjek. Hal ini untuk mempermudah peneliti saat melakukan
49
Subjek 1
Subjek 2
Subjek 3
50
Subjek 4
51
B. Hasil Penelitian
mantan pecandu yang telah berhenti mengkonsumsi alkohol lebih dari satu
Tabel 1
Data Demografi Subjek
tahun dan berhenti mengkonsumsi alkohol pada tahun 2005 – 2006. Rata-rata
subjek dalam penelitian ini telah menempuh kuliah selama lebih dari enam
tahun.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
a. Subjek 1
tentang alkohol. Rasa ingin tahu ini akhirnya dapat terwujud ketika
tanpa halangan karena kurangnya pengawasan dari orang tua dan guru.
awal makin kecanduan. Jika ada masalah ia minum, akhirnya ada atau
pada saat itu adalah masalah belajar, tugas, dan prestasi yang tidak
memuaskan.
53
baru minum, ia tidak mau mengalah, jika orang tua bicara banyak
motivasi.
syarat yang ditentukan kampus ia akan kena DO. Dari masalah itu ia
berargumen dan ia mulai belajar berfikir sendiri. Orang tua jika ada
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
sekitar tiga bulan lepas dari alkohol ia merasa lebih enak, tetapi belum
redam.
jika ada konflik dengan teman atau pacar sering ada keinginan lari dan
55
pada tabel 2.
Tabel 2.
Penyebab Subjek 1 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu
dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Fase Penyebab
mengkonsumsi
Internal Eksternal
alkohol
Keinginan untuk menge Ajakan teman dan kakak
Awal tahui seperti apa rasa kelas (W1S1 : 74)
Konsumsi minuman beralkohol/coba- Kurang pengawasan dari
Minuman coba (W1S1 : 75, 83) orangtua dan guru (W1S1 :
Beralkohol Ingin mendapatkan 111).
pengakuan dari orang lain / Teman-teman pergaulan
ingin diterima dalam adalah pengguna alkohol
kelompok (W1S1 : 89). (W1S1 : 142; CC1 W :
ayahnya)
56
Strategi Copingnya
oleh rasa ingin tahu dan ajakan teman juga karena ada beberapa
tugas sekolah, konflik dengan teman, hubungan dengan orang tua yang
kurang erat, merasa tidak diperhatikan orang tua, tidak nyaman dengan
selalu timbul.
57
tekanan yang ada jauh lebih berat, namun ia masih bisa mengatasinya
dan kerja, susah nyari referensi, tidak punya waktu banyak untuk
orang tua. Masalah pekerjaan : beban kerja banyak, capek dan merasa
lain, seperti orang tua, pacar, dan teman-teman yang non peminum.
kegiatan keagamaan.
58
Tabel 3.
Masalah yang Dihadapi Subjek 1 dan Strategi Copingnya
Fase Masalah Internal Masalah Eksternal Coping
59
support for
emotional reasons:
Sharing meminta
pengertian dan
perhatian dari orang
lain (W1S2 :451) .
EFC turning to
religion : doa, misa,
mengikuti rekoleksi
(W2S1:511).
Revisi skripsi tidak Teman seangkatan EFC Seeking social
mendapatkan Acc sudah banyak yang support for
dari dosen. lulus emotional reasons:
Sharing meminta
pengertian dari
orang lain.
(W2S1:738)
EFC Acceptance :
masalah harus
dihadapi dan
diselesaikan (W2S1
:734).
EFC turning to
religion :
mendekatkan diri
pada Tuhan (W2S1
:740)
b. Subjek 2
60
memiliki visi dan misi dalam hidupnya. Selama ini ia bisa menutupi
61
lagi, khususnya jika ia menyadari bahwa ia telah merasa tua dan kuliah
mengkonsumsi alkohol.
pada tabel 4.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
Tabel 4.
Penyebab Subjek 2 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu
dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Fase Penyebab
mengkonsumsi
Internal Eksternal
alkohol
Strategi Copingnya
63
Ia dapat menahan diri untuk tidak minum lagi karena frekuensi bergaul
64
kepada Tuhan melalui doa. Dulu untuk bisa diterima teman ia menjaga
berani menerima apa adanya. Saat ini ia telah sadar akan tujuan
Tabel 5.
Masalah yang Dihadapi Subjek 2 dan Strategi Copingnya
Internal Eksternal Coping
Awal Merasa tertekan PFC Planning :
Berhenti melihat kesuksesan Memikirkan bagaimana
konsumsi teman lain (W1S2 : cara mencapai masa
200). depan yang lebih baik
dan membenahi diri,
memotivasi diri untuk
menyelesaikan
perkuliahan (W1S2 :
207).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
66
EFC Positive
Adanya keinginan reinterpretation and
untuk minum growth : subjek
kembali menyadari alkohol
(W2S2 :412) akan mengacaukan
hidupnya, mengingat
hal-hal yang negatif
tentang
alkohol.(W2S2 :
415)
EFC Mental
disengagement :
membaca buku,
menonton televisi
(W2S2 :426).
EFC turning to
religion : berdoa,
ziarah ke Ganjuran.
(W2S2 :477)
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
c. Subjek 3
Ayahnya telah bercerai dengan ibunya sejak ia masih kecil. Saat ini
yang telah beristri dan mempunyai dua orang anak dari istri barunya.
ronda ayahnya pasti pulang pagi karena berjudi kartu. Bahkan tak
jarang ia berjudi sampai dua hari atau lebih tidak pulang. Ia merasa
68
dikenal di daerah lain karena sering diajak pemuda daerah lain jika ada
perkelahian. Pada setiap acara ia tidak bisa lepas dari minuman. Jika
69
Tabel 6.
Penyebab Subjek 3 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu
dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Penyebab
Internal Eksternal
Kecewa dengan orang tua : Ayah dan ibu subjek
Awal Konsumsi ayah subjek hoby berjudi bercerai (W1S3 : 37)
Minuman dan keluarga berantakan Adanya pandangan
Beralkohol (W1S3 : 43, 50, 59, 110) rendah dari tetangga
karena keluarga subjek
berantakan (W1S3 : 60)
Strategi Copingnya.
70
frekuensinya sudah jarang sekali, bisa sebulan atau lebih baru minum
sekali, misalnya pas ada acara yang tidak bisa ia hindari. Keinginan
Tabel 7.
Masalah yang Dihadapi Subjek 3 dan Strategi Copingnya
Internal Eksternal Coping
Awal Tidak adanya Lingkungan tidak EFC alcohol-drug
berhenti kepedulian dari menerima subjek disengagement:
berkonsumsi keluarga terhadap minum alkohol.
subjek, keluarga
subjek berantakan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
72
d. Subjek 4
tidak diterima di PTN, dan saat ini kuliah di PTS kecil yang kurang
73
berhenti. Orang tuanya tidak akan membiayai lagi jika tidak serius
74
Tabel 8.
Penyebab Subjek 4 Mengkonsumsi Alkohol, Menjadi Pecandu
dan Berhenti Mengkonsumsi Alkohol
Penyebab
Internal Eksternal
Ingin menentang orang tua Ajakan teman (W1S4 : 80)
Awal karena perlakuan tidak adil Tidak punya teman di
Konsumsi (W1S4 : 31) kampung (W1S4 : 43)
Minuman Persepsi orangtua tidak
Beralkohol memperhatikan subjek,
karena subjek merasa bodoh
di dalam keluarga (W1S4 :
41)
Persepsi bahwa orang tua Tidak disukai tetangga
Pecandu tidak adil dan tidak (W1S4 : 70)
Minuman memperhatikan subjek
Beralkohol (W1S4 : 127)
Subjek merasa telah Orang tua memarahi subjek
Berhenti menjadi beban bagi orang dan mengancam akan
Menkonsumsi lain (W2S4 : 182) membiayai kuliahan (W2S4
Alkohol : 167)
Strategi Copingnya
75
lagi. Ia juga merasa minder, merasa bodoh dan malu sama tetangga
dipercaya lagi.
76
Tabel 9.
Masalah yang Dihadapi Subjek 4 dan Strategi Copingnya
Internal Eksternal Coping
Awal Ajakan teman PFC restraint
Berhenti untuk minum lagi coping: secara
konsumsi (W1S4 : 229) perlahan-lahan dan
halus menolak ajakan
untuk minum.(W1S4
: 232)
77
78
pecandu dan berhenti mengkonsumsi alkohol dapat dilihat pada tabel 10.
79
subjek sebagai coping dari segala masalah yang dihadapinya. Pada saat
subjek melakukan coping atas segala masalah yang dihadapi diawali dengan
80
sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.
81
sampai menjadi mantan pecandu alkohol dapat dilihat pada tabel 11.
82
peminum
-Pilih teman yang bukan √
peminum
-Konsentrasi pada √
kuliah, tidak
memikirkan masalah
lain
83
C. Pembahasan
Dari hasil data wawancara dan koding dalam penelitian ini, dapat
dari tahap coba-coba sampai kecanduan alkohol. Sebagian besar dari subjek
teman dan teman pergaulan subjek adalah para pecandu alkohol. Hal ini
teman sebaya memberikan konstribusi yang besar dalam merubah remaja dari
seseorang yang bukan pecandu menjadi pecandu alkohol. Hal ini sependapat
dengan Brook, dkk (1983) yang menyatakan bahwa tekanan kelompok sebaya
tidak ada pengawasan dari orangtua dan pandangan yang rendah dari
lingkungan sekitar.
kurang adanya perhatian dari orangtua. Seperti yang ditegaskan oleh Afiatin
84
yang dialami sehari-hari, kurang kasih sayang, teman, sosial, masyarakat dan
dan usia SMA kelas 1. Usia subjek tersebut adalah usia para remaja, dimana
ingin tahu yang besar, mudah dipengaruhi oleh lingkungan dan anggapan
yang salah mengenai efek dari penggunaan alkohol. Hal ini sependapat
adalah sedang dalam tahap pencarian identitas diri sehingga membuat mereka
memiliki rasa ingin tahu yang sangat besar dan mudah dipengaruhi oleh
adalah individu yang sedang berkembang dalam fase transisi (peralihan antara
masa anak-anak dan masa dewasa) dengan rentang usia masa remaja untuk
masyarakat Indonesia adalah usia 11 tahun sampai dengan 24 tahun dan pada
penyesuaian negatif didalam diri subjek tersebut (Monks dkk, 1988). Hal ini
sependapat dengan Monks (1988) yang menyatakan bahwa ada dua macam
gerak perkembangan remaja yaitu memisahkan diri dari orangtua dan yang
lain menuju kearah teman sebaya, remaja saling mencari teman sebaya karena
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
mereka mengetahui bahwa mereka ada dalam nasib yang sama dan sama-sama
alkohol pada saat tertentu dan bila berada ditengah-tengah kelompok sebaya
agar mendapat penerimaan dan pengakuan dari mereka dan pada tahap ini
lama kelamaan menjadi kebiasaan. Tahap ini oleh Fuhrmann (1990) disebut
efek yang lebih besar sehingga subjek pengguna alkohol, mulai berbohong,
menginginkan efek yang lebih dari penggunaan sebelumnya. Pada fase ini
mendapatkan efek yang lebih lagi dari minuman tersebut. Subjek Oleh
86
sebagai penggunaan yang bersifat ketergantungan, pada tahap ini subjek mulai
menunjukkan gangguan yang berupa fisik dan psikologis seperti badan terasa
dicirikan dengan konflik dan stres, karena remaja mengalami peralihan dari
masa kanak-kanak menuju masa dewasa muda, dalam masa peralihan ini
dalam peran-peran baru mereka sering menimbulkan situasi yang penuh stres
dan untuk mengatasi hal tersebut banyak remaja yang “lari” atau
tanggapan yang ada pada seseorang ketika berhadapan dengan lingkungan dan
Para mantan pecandu alkohol jika mengalami stress atau tekanan maka
stress tersebut. Hal ini mendukung pendapat Rutter (dalam Folkman, 1984)
87
teman lain yang sudah lulus serta keinginan dan godaan yang kuat untuk
lingkungan yang terdekat dengan subjek yaitu keluarga. Hal ini dialami oleh
dengan subjek.
Pada saat subjek benar-benar lepas dari alkohol selama 1-2 tahun,
oleh perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan untuk minum, sementara
teman masih banyak yang mengajak minum, konflik dengan pacar, masalah
kuliah, dimana subjek tidak mendapatkan acc revisi skripsi dari dosen
pembimbing, perasaan malu karena kuliah tidak segera selesai, serta perasaan
88
karena teman-teman yang lain sudah selesai kuliah, sehingga merasa minder
kuliah, kerja dan mengurus keluarga, seperti yang dialami oleh subjek 1 dan
subjek tersebut, dimana subjek sudah berkeluarga dan yang sudah tidak
subjek. Hal ini membuat subjek 4 merasa tertekan. Sementara keinginan untuk
terjadi suatu proses penyesuaian terhadap situasi tersebut yang lazim disebut
diri. Hal itu dengan tujuan mengatur respon emosional dengan meniadakan
89
coping PFC maupun EFC secara seimbang dan kontekstual. Keefektifan dari
kedua strategi ini tergantung pada sumber masalah yang dihadapi. Strategi
coping tersebut di atas tidak bersifat statis, karena kedua strategi dapat saling
problem focused coping, namun saat yang lain individu tersebut menggunakan
strategi emotional focused coping. Hal ini tergantung pada kondisi yang
Berdasarkan Carver & Scheier (1989), strategi yang dilakukan ada dua
cara. Pertama : Strategi Problem Focused Coping atau PFC yang dapat
90
Pada awal berhenti minum, beberapa dari mantan pecandu masih ada
keinginan untuk lari ke alkohol dalam menghadapi masalah. Hal ini terkait
sebagai salah satu bentuk coping yang sudah melekat dalam dirinya. Namun
justru menjadi permasalahan baru atau tekanan baru. Subjek sudah merasakan
bahwa alkohol sebenarnya merupakan hal yang negatif. Ini terlihat ketika
subjek merasa bahwa alkohol merugikan bagi dirinya, dan merugikan orang
terdekatnya. Tetapi keinginan untuk minum lagi masih sering muncul dalam
diri subjek.
reinterpretation and growth (pada S1, S2, dan S3). Subjek dalam penelitian
ini pada fase awal berhenti mengkonsumsi alcohol subjek masih belum dapat
dari alkohol yang membuat ketergantungan. PFC yang digunakan pada saat
fase ini adalah PFC Planning (S1, S2, dan S3) dan PFC Suppresion of
Alkohol) subjek menggunakan serta EFC seeking social support for emotional
reason (S1, S2, S3 dan S4), EFC positive reinterpretation and growth (S2,S3,
dan S4), dan EFC turning to religion (S1, S2, dan S3), EFC mental
disengagment
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
91
alkohol yang dapat merusak hidup. Hal tersebut di atas dilakukan oleh subjek
buruk bagi subjek antara lain perkuliahan yang tidak selesai-selesai. Selain itu
dalam diri subjek juga muncul adanya perasaan bersalah sudah banyak
EFC seeking social support for emotional reason, yang dilakukan dengan cara
meminta pendapat / nasehat serta perhatian dan pengertian dari orang lain dan
keluarga. EFC seeking social support for emosional reason dilakukan dengan
menjalin hubungan yang baik dengan orangtua, kakak dan keluarga. EFC
92
cenderung ditolak secara halus oleh subjek. Subjek juga mulai selektif dengan
Selain itu subjek berkonsentrasi hanya pada satu kegiatan saja, yaitu kuliah,
PFC Planning ada pada hampir semua subjek. Subjek yang pada
diri, sudah mulai berpikir realistis dan mempunyai komitmen untuk mengatur
langkah hidup dan mengatasi segala permasalahan yang ada. Hal ini terlihat
memilih mata kuliah yang akan diambil, dan mengulang mata kuliah yang
nilainya buruk. Hal ini mendukung pendapat Gunarsa & Gunarsa (1991),
realistis, memiliki sikap pandang yang sudah baik, (3) lebih matang dalam
menguasai perasaan (5) sudah terbentuk identitas seksual yang tidak akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
93
kematangan.
dilakukan saat subjek sudah menjadi mantan pecandu tampak bahwa ada
dimana tidak adanya pengawasan dari orangtua terhadap subjek (S1). Hal ini
Hal ini merupakan penyebab internal subjek yang pada akhirnya mencari
pergaulan subjek yang adalah para pecandu alkohol menjadi awal subjek
Subjek mengkonsumsi minuman keras atau alkohol pada saat tertentu dan bila
94
mendapatkan respon yang baik dari teman dan lingkungan. Teman-teman dan
jengkel dan kecewa dengan keluarga yang selalu tidak memberikan perhatian
meningkat.
adalah orang yang menerima subjek. Ketika terjadi konflik dalam pertemanan
kelompoknya tersebut. Dalam hal ini subjek mencari dukungan di tempat lain.
95
EFC seeking social support for emotional reason yang dilakukan dengan cara
meminta pendapat / nasehat serta perhatian dan pengertian dari orang lain dan
keluarga. EFC seeking social support for emotional reason dilakukan dengan
menjalin hubungan yang baik dengan orangtua, kakak dan keluarga. Hal ini
merupakan indikasi bahwa adanya kebutuhan yang tinggi akan dukungan dan
perhatian dari orang lain baik keluarga maupun lingkungan. Hasil penelitian
pemikiran pecandu alcohol yang selalu diliputi oleh rasa kekosongan dan
96
BAB V
A. Kesimpulan
oleh mantan pecandu alkohol pada awal berhenti mengkonsumsi antara lain
alkohol lagi, serta masalah keluarga. Sementara masalah eksternal antara lain
Masalah internal yang dihadapi subjek pada saat benar-benar berhenti dari
alkohol antara lain keinginan untuk kembali mengkonsumsi alkohol. Tetapi pada
fase ini keinginan tersebut benar-benar bisa diredam oleh subjek. Masalah lain
adalah adanya perasaan bersalah jika tidak mengikuti ajakan teman untuk minum,
perkuliahan dimana muncul rasa tidak percaya diri karena teman-teman sebaya
subjek sudah banyak yang lulus, kurang percaya diri di lingkungan tempat
teman seangkatan subjek sudah banyak yang lulus, masalah keluarga terkait
96
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
97
dengan tekanan orangtua yang menghendaki subjek cepat lulus, serta masalah
coping PFC, yaitu dengan PFC actif coping, planning, suppresion of competing,
restraint coping dan seeking social support for instrumental reasons dan EFC
yang digunakan yaitu PFC actif coping, planning, seeking social support for
yang baik dengan mengacu pada strategi PFC (Problem Focused Coping) dan
dan teman subjek sangat sulit dilakukan, hal itu dikarenakan perwujudan coping
sangat kompleks, serta para orangtua dan teman yang tidak selalu mendampingi
B. Saran
98
pandangan orang lain, mencari informasi dari orang lain dan saling
emosi (EFC) bisa berupa: mengurangi beban yang dihadapi, menciptakan rasa
pertemuan yang bisa dimanfaatkan sebagai ruang sharing dan diskusi bersama
anak agar bisa benar-benar lepas dari minuman beralkohol, termasuk misalnya
subjek yang berbeda yaitu subjek berjenis kelamin perempuan dengan tingkat
pendidikan yang berbeda pula. Selain itu karena adanya indikasi tentang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
99
social support yang cukup tinggi pada mantan pecandu untuk itu diperlukan
100
DAFTAR PUSTAKA
Adger, H. Jr., 1992, “Alcohol and Other Drug Use and Abuse in
Adolescents”. Dalam Rogers, D.E dan Ginzberg, E. Adolescents at
Risk: Medical and SocialPerspectives. Oxford: Westview Press.
Aldwin,C.M., & Revenson,T. A., 1987, Does Coping Help Are Examination
Between Coping and Mental Health. Journal of Personality and Social
Psychology, 53
Bell, C.S., & Battjes, R.J., 2001, Overview of Drug Abuse Prevention
Research. dalam Monograph Series 63 National Institute on Drug
Abuse. http///www. Nida.nih.gov.
Cooper, M.L., & Wilson, T., 1992, Stress and Alcohol Use: Moderating
Effectsor Gender Coping and Alcohol Expectancies. Journal of
Abnormal Psychology,
101(1), 139-152.
100
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
101
Garry, D.R., 2000. Konseling Kristen yang efektif. Seminari Alkitab Asia
Tenggara, 177-181. Malang.
Joewana, S., 1989, Gangguan penggunaan Zat Narkotika, Alkohol dan Zat
Adiktif lain. Jakarta: PT. Gramedia.
102
Ronodikoro. S., Pudjono. M., dan Rustamto. (1992). Studi Kasus Daerah Rawan
Penyalahgunaan Narotika. Laporan Penelitian. Yogyakarta : UGM
Yogyakarta dan Kanwil Depsos RI Propinsi DIY.
Sadayanti 1995. Hubungan antara efikasi diri dengan strategi coping dalam
menghadapi stres kerja. Skripsi ( tidak diterbitkan ). Yogyakarta Fak.
UGM
Sarafino. E. P. (1990). Health Psychology. New York: John Wiley & Sons
103
Mengetahui,
Yogyakarta,……….2008
Yang menyatakan
_______________________
103
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
104
Mengetahui,
Yogyakarta,……….2008
Yang menyatakan
_______________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
105
Mengetahui,
Yogyakarta,……….2008
Yang menyatakan
_______________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
106
Mengetahui,
Yogyakarta,……….2008
Yang menyatakan
_______________________
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
107
107
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
108
109
110
kelompok.
T: Adakah ada tekanan kelompok saat
Subjek itu?
cerita masa 135 J: Tekanan dari kelompok tidak begitu
lalu secara kuat. Kelompok tersebut sebenarnya
datar, adalah kelompok bermain dari
kadang- teman-teman sekolah. Secara
kadang ada langsung tekanan tidak ada. Namun
jeda berfikir 140 saya merasa jika saya tidak
mengingat- bergabung dengan mereka saya
ingat takut dijauhi dan tidak punya Masalah internal :
peristiwa teman. Jadi tekanannya hanya pada takut dijauhi dan tidak
yang sudah masalah interaksi saja. Saya bisa punya teman
lama terjadi. 145 interaksi dengan mereka jika saya
juga mau bergabung minum bersama
mereka.
T: Apakah setelah mulai minum,
akhirnya frekuensi minum
150 bertambah?
J: Ya.... Dulu minum hanya sesekali, Frekuensi Mengkonsumsi
paling-paling seminggu sekali, pas Alkohol : Dulu seminggu
Subjek hari libur, namun lama-lama sekali, lama-lama
cerita menjadi lebih sering. Akhirnya menjadi lebih sering
tentang 155 hampir setiap hari minum. Minum
kecanduan menjadi kebiasaan. Setelah SMA
mulai ada dan awal-awal kuliah, saya
ekspresi menjadi sering sekali minum.
emosi … Apalagi saat kuliah, saya kost
seperti 160 sehingga lebih bebas untuk minum.
menyesali T: Kapan mulai kecanduan alkohol?
peristiwa J: Paling parah SMA dan semester- Fase Kecanduan:
tersebut semester awal kuliah. Tiap kali SMA dan semester-
minum adanya selalu kurang. semester awal kuliah
165 Kayaknya nambah-nambah dan
akhirnya menjadi ketergantungan. Penyebab Internal :
Saat banyak pikiran rasanya ingin Kebutuhan biologis:
minum. Agar rasa pusing hilang. Tiap kali minum adanya
Tiap hari minum, kalau ada masalah selalu kurang
170 nambah. Jika ada masalah rasanya
ingin minum, akhirnya biarpun tidak EFC : Alcohol-drug
ada masalah tetap minum. disengagement :
T: Masalah apa yang memicu Jika ada masalah rasanya
pemakaian alkohol? ingin minum
175 J: Masalah berat tidak ada, tetapi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
111
112
113
114
115
116
117
118
119
120
121
122
123
124
125