Anda di halaman 1dari 7

LEMBAR PENGAMATAN

PRAKTIKUM 3

1. Keadaan sebelum ada perbaikan tegangan Pengamatan


losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun tegangan (V) Input daya Losses
kW + kVAR (kW)
Line 1 (Transimisi) 59,69 Bus1-Bus2 988,4+j1071,1 46,45
150.000-149.063
=937
Transformator 1 59,69 Bus2-Bus3 983,8+j1186,1 16,695
149.063-19.125
=129.938
Line 2 (Distribusi) 320,9 Bus3-Bus4 973,4+j425,2 176
19.125-18.754
=371
Transformator 2 207 Bus3-Bus5 87,593+j6858 32,941
19.125-340,7
=18784,3
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:

a. Bus 4 status Critical (%Operating= 93,8; Operating= 18,754)


b. Bus 5 status Critical (%Operating= 89,65; Operating= 0,341)
c. Bus 3 status Marginal (%Operating= 95,6; Operating= 19,125)

2. Load Tap Changing 1 (Kumparan sekunder Transformator 1) Pengamatan


losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun tegangan (V) Input daya kW Losses (kW)

+ kVAR
Line 1 (Transimisi) 61,96 Bus1-Bus2 9913+j11448 50,086
150.000-149.063
=937
Transformator 1 61,96 Bus2-Bus3 9863+j12591 17,994
149.063-20.027
=128.994
Line 2 (Distribusi) 306,7 Bus3-Bus4 9749+j4261 161
20.027-19672,4
=354,6
Transformator 2 216,8 Bus3-Bus5 59,93+j7050 36,122
19.125-356,7
=18768,3
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal:
a. Bus 5 status Critical (%Operating= 93,9; Operating= 0,357)

1
3. Load Tap Changing 2 (Kumparan Primer Transformator 2)
Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun tegangan (V) Input daya kW Losses
+ kVAR (kW)
Line 1 (Transimisi) 64,57 Bus1-Bus2 9927+j12286 54,4
150.000-148.973,9
=1026,1
Transformator 1 64,57 Bus2-Bus3 9873+j13421 19,54
148.973,9-19965,3
=129.008,6
Line 2 (Distribusi) 307,6 Bus3-Bus4 9748+j4261 162
19965,3-19609,6
=355,7
Transformator 2 239,5 Bus3-Bus5 106+j8281 39,778
19965,3-374,4
=19590,9
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal: Tidak ada

4. Setelah Pemasangan Capacitor Bank


Pengamatan losses dan jatuh tegangan pada peralatan
Peralatan Arus (A) Turun tegangan Input daya kW Losses
(V) + kVAR (kW)
Line 1 (Transimisi) 64,55 Bus1-Bus2 9927+j12279 54,406
150.000-148.974,3
=1025,7
Transformator 1 64,55 Bus2-Bus3 9873+j13414 19,525
148.974,3-19965,8
=129008,5
Line 2 (Distribusi) 307,5 Bus3-Bus4 9747+j4254 162
19965,8-19610,3
=355,5
Transformator 2 239,5 Bus3-Bus5 106+j8281 39,78
19965,83-374,4
=19591,4
Komponen yang beroperasi pada keadaan tidak normal: Tidak ada

Tanggal : 27 Maret 2022 Acc. Ass./Spv.,


Nama mhs. : Nuraica Martha Septian Wahyuni
No. Mhs. : 1931120005/18 Bakti Indra Kurniawan, S.ST., M.T

2
• Bandingkan nilai turun tegangan yang terjadi pada ketiga kondisi di atas.
Pada kondisi 1, 2 dan 3 sebelum terpasang capasitor bank.
a. Line 1 (Transmisi) = terjadi kenaikan turun tegangan pada kondisi 3 sebesar
1026,1 V dibandingkan dengan kondisi 1, 2 = 937 V.
b. Transformator 1 = pada kondisi 1 terjadi kenaikan paling terbesar turun
tegangan sebesar 129.938 V, sedangkan kondisi 2 mengalami penurunan turun
tegangan sebesar 128.994 V tetapi kondisi 3 mengalami kenaikan turun
tegangan 129.008,6 V.
c. Line 2 (Distribusi) = di kondisi 1 terjadi turun tegangan sebesar 371 V, di
kondisi 2 terjadi penurunan turun tegangan 354,6 V sedangkan di kondisi 3
terjadi kenaikan turun tegangan 355,7 V
d. Transformator 2 = terjadi kenaikan yang terbesar turun tegangan di kondisi 3
sebesar 19590,9 V, di kondisi 1 sebesar 18784,3 V, sedangkan kondisi 2 mengalami
turun tegangan sebsar 18768,3
Dapat disimpulkan bahwa dilakukannya tap changing terhadap tranformator 1
(Sec. Tap) dan transformator 2 (Prim. Tap) sebelum dipasang capasitor bank
bisa memperbaiki tegangan dan semua bus berjalan secara normal tanpa adanya
under voltage dibandingkan pada kondisi 1 tanpa adanya perbaikan tegangan,
dan kondisi 2 hanya dilakukan tap changing 5% di sekunder Trafo 1 terjadi
adanya ketidakstabilan di tiap bus seperti bus 3, 4, dan 5.
*)Keterangan :
- kondisi 1 keadaan sebelum ada perbaikan tegangan
- kondisi 2 keadaan Load Tap Changing 1 sebesar 5% (Kumparan sekunder
Transformator 1)
- kondisi 3 keadaan Load Tap Changing 2 sebesar 5% (Kumparan
PrimerTransformator 2)
• Bus mana saja yang mengalami keadaan tidak normal pada tiap kondisi.
Pada kondisi 1 mengalami keadaan tidak normal pada bus 3, 4, dan 5
Pada kondisi 2 mengalami keadaan tidak normal pada bus 5
• Berikan komentar berkenaan dengan berubahnya jumlah bus yang mengalami
keadaan tidak normal setelah perbaikan tegangan.
Setelah terjadinya perbaikan tegangan pada kondisi 2, bus dengan keadaan tidak
normal hanya terjadi di bus 5. Jadi, seiringnya dilakukan setting perbaikan tegangan
pada transformator di sistem, akan didapatkan tegangan pada tiap bus bekerja
dengan baik atau normal
• Mengapa setting Tap trafo perlu dilakukan lebih dahulu, baru kemudian
pemasangan Bank Kapasitor?
Dilakukannya setting Tap trafo terlebih dahulu sebelum pemasangan bank
kapasitor, agar tegangan di tiap bus akan berjalan secara normal, sedangkan tidak
dilakukannya setting Tap trafo dan memasang bank kapasitor terlebih dahulu, di tiap
bus akan terjadi keadaan tidak normal seperti under voltage. Dan setelah setting tap
trafo bisa memasang kapasitor bank, agar mengurangi beban berlebih trafo,
3
mengurangi rugi – rugi lainnya pada instalasi listrik, dan mensuplai daya reaktif
sehingga mamaksimalkan penggunaan daya komplek (KVA).
Hasil Simulasi 1. Keadaan sebelum ada perbaikan tegangan

4
2. Load Tap Changing 1 (Kumparan sekunder Transformator 1)

5
3. Load Tap Changing 2 (Kumparan Primer Transformator 2)

4. Setelah Pemasangan Capacitor Bank

6
7

Anda mungkin juga menyukai