PERANCANGAN GENSET
Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi
listrik cadangan adalah terdiri dari 2 ( dua ) unit generating set yang memiliki tegangan
yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya yaitu sebagai berikut :
Cylinder Arr
sebagai berikut :
52
Cylinder Arr Bore x Stroke (mm) : 6 -130 x 150
sebagai berikut :
berikut :
a. Diesel generating set kapasitas : 210 KVA (S) ; 3 fasa - 220/380 Volt; 50 Hz,
b. Panel AMF / ATS set kapasitas 210 KVA 380 Volt : 1 Unit
a. Diesel generating set kapasitas : 230 KVA ( S ) ; 3 fasa - 100/200 Volt; 1500 Hz,
53
c. Baterai & Batteray Charger : 1 Set
54
Accu 60 AH 12 Volt : 2 set
MCB . 1P - 6A : 12 buah
55
V meter Selector switch 7 position : 1 buah
MCB 1P 2A : 3 buah
56
terhadap tersedianya ruangan kosong yang masih memungkinkan untuk
diperlukan untuk pembangunan ruang genset baru ( diluar / jauh ) dari ruang
bata dengan sloop dan kolom praktis sesuai dengan ukuran yang diperlukan.
c. Penyediaan dan pembuatan saluran kabel ( Cable Trench ) pada lantai rumah
genset , dari panel genset ke SDP ( Sub Distribution Panel ) di ruang panel
LVMDP. Dilengkapi tutup saluran kabel yang terbuat dari plat bordes tebal 5
mm ukuran saluran kabel adalah : lebar = 400 mm; dalam saluran = 600 mm
kering dan usia beton sudah cukup untuk di bebani oleh beban berat dan getaran. Diesel
generating set dipasang diatas pondasi yang telah disediakan anker baut dibeberapa
tempat sesuai dengan kebutuhan yang dipasang pada saat pengecoran pondasi.
Pengencangan anker baut disertai dengan penyetelan dan pengecekan level kelurusan
dudukan mesin serta kelurusan antara mesin diesel dengan genset ( aligment ) untuk
57
Setelah dudukan dan setelan mesin dengan genset dinyatakan baik dan laik
b. Pemasangan pipa knalpot dan saringan dari mesin sampai keluar atau samping
peredam suara yang dibuat dan disediakan diluar / disamping bangunan rumah genset.
c. Pemasangan asbes kain atau asbes tambang disepanjang pipa knalpot sebagai
3.3.3. Pemasangan Panel AMF / ATS dan Sub Distribution Panel / SDP
mesin diesel genset atau dapat juga dilaksanakan bersama-sama dengan pemasangan
mesin diesel genset. Penempatan panel AMF/ATS dipasang berdekatan dengan genset (
dalam R. Genset ) hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan pengawasan dalam
pelaksanaan pengoperasian genset dan sistem kerja panel AMF/ATS. Sedangkan SDP (
dengan sistem penyambungan antara beban keseluruhan yang dilayani dari sumber PLN
dan beban yang memerlukan energi cadangan dimana ketika catu daya PLN mati /
gangguan, beban ini tidak boleh berhenti terlalu lama dan diharapkan dapat beroperasi
secara kontinyu.
58
3.3.4. Pemasangan Kawat Penghantar / Kabel
Kawat penghantar / kabel dipasang dari panel genset ke panel SDP melalui sistem
Switch ), yang dalam hal ini kawat penghantar / kabel yang akan dipergunakan adalah
kabel type : NYY dengan ukuran luas penampang kabel disesuaikan dengan kebutuhan
melalui saluran kabel yang telah disediakan sesuai rencana, menuju ke panel SDP 1
melalui kontaktor Genset ( KG ) yang dipasang dalam panel AMF/ATS. Kemudian dari
KG ditarik ke SDP 1 dan disambung ke MCCB utama SDP 1. untuk suplai tegangan
220/380 volt. Dan kabel induk / Power dari Trafo PLN yang menuju ke LVMDP 1 tetap
tersambung seperti apa adanya. Dari busbar LVMDP 1 ditarik kabel menuju SDP 1
melalui MCCB kemudian disambung ke kontaktor trafo PLN ( KT ) dalam panel AMF /
MCCB utama SDP 1 interlock dengan MCCB yang ada di LVMDP 1 yang
Demikian juga halnya dengan sistem pemasangan kawat penghantar / kabel pada
genset 2 ke SDP 2 dan kabel dari LVMDP 2 ke SDP 2 adalah identik dengan sistem pada
genset 1 / LVMDP 1. Perbedaaan antara LVMDP 1 dengan LVMDP 2 adalah dari sisi
sumber tegangan dan Total beban yang dilayani oleh masing-masing LVMDP.
59
3.3.5 Pengujian / Pengetesan genset dan system instalasi genset
genset yang dipasang dapat beroperasi sebagaimana yang semestinya; memiliki tegangan
output / keluaran sesuai dengan yang dikehendaki ; mensuplai daya sesuai dengan yang
dimana beban yang ada pada tempat tersebut belum siap dioperasikan ( diberi
tegangan ) atau ditempat tersebut belum ada beban yang akan dilayani atau memang
genset diperuntukkan hanya sewaktu-waktu dengan beban yang belum jelas dan bisa
berubah-ubah atau operasional beban yang sudah ada tidak dapat diganggu.
sebagai berikut :
Kabel power, biasanya dipakai kabel NYY tipe tunggal ( Single Core ) sebanyak
buah
60
Drum kapasitas 200 ltr untuk penampungan air dan sirkulasi air sebanyak : 3
buah.
Pipa air untuk mengeluarkan air dari drum test ke bak penampung
Stop kran
Pipa GIP 11/2 dan alat-alat sambung ( knie , soket, dop ) untuk pipa sirkulasi
Pompa submersible untuk mengisap dan menekan air ke pipa sirkulasi air yang
Pipa / Selang Fleksible 11/2 untuk sambungan outlet pompa ke pipa sirkulasi
drum test yang bisa diatur turun naik dimana bagian ujung atas pipa dipasang
genset.
Garam pasar untuk campuran air dalam drum sebagai beban semu yang dapat
1. Setelah peralatan test selesai dipasang dengan baik dan dinyatakan aman, genset
di hidupkan
3. Elektroda test diturunkan kedalam air yang ada dalam drum test ( test dengan air
61
4. Elektroda test diangkat kembali, air dalam drum dicampur dengan air garam yang
telah dilarutkan.
5. Elektroda test diturunkan kembali secara perlahan ( sedikit demi sedikit ) disini
baru diperoleh pengukuran beban yang ditunjukkan oleh Ampere meter yang ada
pada panel genset, semakin dalam elektroda test masuk kedalam air beban terukur
semakin besar dan dibatasi sampai dengan beban maksimum yang ditentukan dan
6. Pengetesan sistem instalasi genset biasanya tidak dapat dilakukan dalam sistem
dummy load test ini karena sistem tidak dirangkai / disambung dengan beban
nyata.
terpasang dengan baik, sistem penyambungan kabel-kabel dengan papan bagi atau
panel AMF / ATS tersambung dan telah siap dioperasikan baik secara manual
Proses pengetesan genset dengan beban nyata / langsung adalah sebagai berikut :
1. Genset dihidupkan dalam keadaan tanpa beban selama lebih kurang antara 10 s/d
normal dan kondisi yang stabil, posisi penghubung / switch terhubung dengan
genset ( PLN diputus dulu ), posisi selector switch pada panel AMF / ATS pada
posisi M ( manual ), secara bertahap beban yang ada dalam pabrik / bangunan
62
dioperasikan. Dan tiap tahapan harus selalu diperiksa pengukuran bebannya,
frekuensi serta suara dari mesin diesel dan setiap tahapan dicatat dalam laporan
pada panel AMF / ATS dipindah ke posisi A ( Auto ) dan genset stop.
4. Sumber daya dari PLN dalam kondisi on ( masuk ) semua beban dioperasikan
5. Putuskan hubungan listrik PLN dengan cara melepaskan pembatas arus milik
PLN sehingga semua peralatan dan lampu-lampu padam / mati, dengan putusnya
aliran listrik PLN secara otomatis AMF memerintahkan diesel untuk start dan
switch genset masuk ( on ) dan dalam waktu yang bersamaan switch PLN ( off )
Untuk selanjutnya setelah percobaan suplai tegangan dari genset dianggap cukup,
maka dalam waktu 30 second AMF memerintahkan switch genset untuk lepas
( off ) dan dalam waktu yang bersamaan switch PLN terhubung ( on ) maka suplai
daya listrik kembali dilayani PLN, dalam waktu 120 second sumber PLN masuk
energi cadangan pada waktu yang akan datang secara optimal dan
berkesinambungan.
63