Anda di halaman 1dari 12

BAB III

PERANCANGAN GENSET

3.1 SPESIFIKASI GENSET

Genset yang akan dipasang di PT. Aichitex Indonesia sebagai sumber energi

listrik cadangan adalah terdiri dari 2 ( dua ) unit generating set yang memiliki tegangan

yang berbeda antara yang satu dengan yang lainnya yaitu sebagai berikut :

A. Genset 1 : Besarnya kapasitas daya ( output ) ( P ) = 210 KVA ; 3 phasa 220/380

Volt Frekuensi =50 Hz ; 1500 rpm, type : BMGS 130.

Engine specification : Type : Turbo ; Model : 6 D24

Cylinder Arr

Bore x Stroke ( mm ) : 6 130 x 140

Total Displ. ( ltr ) : 11,1

Digunakan sebagai sumber energi cadangan untuk melayani beban beban

sebagai berikut :

a. Penerangan kantor ( OFFICE )

b. Penerangan ruang produksi 1, 2, dan 3

c. Penerangan rumah jaga ( Guard House)

d. Daya untuk Pusat Kendali Motor Pompa ( Mcc Pump )

B. Genset 2 : Besarnya kapasitas daya genset ( output ) ( P ) = 230 KVA ; 3 phasa

220 Volt Frekuensi =50 Hz ; 1500 rpm, type : BMGS 210

Engine specification : Type : Turbo ; Model : 6 D24 - Tc

52
Cylinder Arr Bore x Stroke (mm) : 6 -130 x 150

Total Displ. ( ltr ) : 11,9

Digunakan sebagai sumber energi cadangan untuk melayani beban - beban

sebagai berikut :

a. Panel Tenaga ( PP PM5 )

b. Panel Tenaga untuk Boiler ( P- Mcc. Boiler )

c. Panel Tenaga Compressor 200 Volt ( P Mc, 3, 4, 5 )

3.2 KOMPONEN GENSET

3.2.1 Komponen yang dipergunakan untuk Genset 1

Komponen yang dipergunakan dalam studi perancangan genset 1 adalah sebagai

berikut :

a. Diesel generating set kapasitas : 210 KVA (S) ; 3 fasa - 220/380 Volt; 50 Hz,

1500 rpm lengkap panel genset sebanyak : 1 unit.

b. Panel AMF / ATS set kapasitas 210 KVA 380 Volt : 1 Unit

c. Baterai & Batteray Charger : 1 Set

d. Sub. Distribution Panel ( SDP 1 ) 220 / 380 V : 1 Unit

e. Kabel tenaga type Nyy . 4 x 185 mm2 : Lot

3.2.2 Komponen yang di pergunakan untuk Genset 2

a. Diesel generating set kapasitas : 230 KVA ( S ) ; 3 fasa - 100/200 Volt; 1500 Hz,

50 rpm lengkap panel genset sebanyak : 1 Unit.

b. Panel AMF / ATS kapasitas 230 KVA 200 Volt : 1 Unit

53
c. Baterai & Batteray Charger : 1 Set

d. Sub. Distribution Panel ( SDP 2 ) 220 Volt : 1 Unit

e. Kabel tenaga type Nyy . 2 x 4 x 300 mm2 : Lot

3.2.3 Uraian Masing masing Komponen

a. Panel Genset tediri dari :

Kotak hubung bagi ( Fuse Box ) : 1 buah

Sekering / Fuse 630 A / 1000 A : 3 buah

MCB / MCCB 3 fasa 630 / 1000 A : 1 buah

Ampere meter 0 1000 Ampere : 3 buah

Current Transformer / CT 100/5A : 3 buah

Volt meter 0 1000 Volt : 1 buah

Selector switch 7 posisi : 1 buah

Kombinasi Frekuensi dan rotary meter : 1 buah

Sekering untuk voltmeter & pilot lamp 2 A : 3 buah

Pilot lamp 5 W / 220 V : 3 buah

Kabel kabel control : 1 Lot

b. Panel AMF / ATS :

Kotak / lemari bagi ( Fuse Box ) : 2 buah

ATNS 400A/630 A trip unit STR 23 SE : 1 unit / 1 unit

AMF Genius, Circutor : 2 unit

Controller ATS / AMF : 2 lot

Battery Charger 5 A : 2 buah

54
Accu 60 AH 12 Volt : 2 set

Ampere meter 0 1000 A : 6 buah

Current Transf 600/5A 1000/5A : 6 buah

Volt meter 0 -1000 Volt : 2 buah

Frequency Meter : 2 buah

Power Factor meter : 2 buah

KW. Meter : 2 buah

Hour Counter : 2 buah

Horn 220 VAC / 100 VAC : 2 buah

Emergency Push Button : 2 buah

MCB . 1P - 6A : 12 buah

Pilot lamp : 12 buah

Busbar + Wiring material : 2 lot

c. Sub Distribution Panel 220 / 380 V ( SDP - 1 )

Kotak / lemari bagi ( Fuse Box ) : 1 unit

MCCB. 3 Fasa 630 A : 1 buah

MCCB. 3 Fasa 150 A : 1 buah

MCCB. 3 Fasa 100 A : 5 buah

Ampere meter 0 1000 A : 3 buah

Current Transf ( CT ) 1000 / 5A : 3 buah

Volt meter 0 1000 V : 1 buah

Kwh. Meter : 1 buah

Current Transf 630 / 5 A : 3 buah

55
V meter Selector switch 7 position : 1 buah

Contactor 3 Fase 630 A : 1 buah

MCB 1 Fasa - 2A : 3 buah

Busbar & Wiring material : 1 lot

d. Sub Distribution Panel 220 / 380 V ( SDP - 2 )

Kotak / lemari bagi ( Fuse Box ) : 1 unit

MCCB. 3 Fasa 630 A : 2 buah

MCCB. 3 Fasa 400 A : 1 buah

MCCB. 3 Fasa 1000 A : 1 buah

Ampere meter 0 1000 A : 3 buah

Current Transf ( CT ) 1000 / 5A : 3 buah

Volt meter 0 1000 V : 1 buah

Volt meter sector switch 7 position : 1 buah

Contactor 3 Fasa 500 A : 1 buah

Kwh. Meter = 3 Fase : 1 buah

Pilot lamp 5A / 127 Volt : 3 buah

MCB 1P 2A : 3 buah

Busbar & Wiring material : 1 lot

3.3 SISTEM INSTALASI GENSET

3.3.1. Rumah Genset ( Power House )

Rumah Genset direncanakan dibuat sedekat mungkin dengan ruangan khusus

listrik ( Electrical Room ), hal ini diambil berdasarkan pada pertimbangan

56
terhadap tersedianya ruangan kosong yang masih memungkinkan untuk

pemasangan genset disamping pertimbangan terhadap besarnya biaya yang

diperlukan untuk pembangunan ruang genset baru ( diluar / jauh ) dari ruang

listrik yang telah ada.

Dalam pelaksanaannya dengan memanfaatkan ruang yang tersedia di

ruang listrik adalah sebagai berikut :

a. Pembuatan ruangan genset cukup dengan membuat sekatan dengan pasangan

bata dengan sloop dan kolom praktis sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

b. Pembuatan pondasi genset dengan ukuran sesuai kebutuhan dan pemasangan

anker baut untuk mesin diesel genset..

c. Penyediaan dan pembuatan saluran kabel ( Cable Trench ) pada lantai rumah

genset , dari panel genset ke SDP ( Sub Distribution Panel ) di ruang panel

LVMDP. Dilengkapi tutup saluran kabel yang terbuat dari plat bordes tebal 5

mm ukuran saluran kabel adalah : lebar = 400 mm; dalam saluran = 600 mm

3.3.2. Pemasangan Genset

Pelaksanaan pemasangan genset dilakukan setelah pondasi genset betul-betul

kering dan usia beton sudah cukup untuk di bebani oleh beban berat dan getaran. Diesel

generating set dipasang diatas pondasi yang telah disediakan anker baut dibeberapa

tempat sesuai dengan kebutuhan yang dipasang pada saat pengecoran pondasi.

Pengencangan anker baut disertai dengan penyetelan dan pengecekan level kelurusan

dudukan mesin serta kelurusan antara mesin diesel dengan genset ( aligment ) untuk

mendapat kelurusan antara putaran mesin dengan genset.

57
Setelah dudukan dan setelan mesin dengan genset dinyatakan baik dan laik

operasi, dilanjutkan dengan pemasangan kelengkapan mesin diesel berupa :

a. Pemasangan dudukan / gantungan / support knalpot dan saringan ( silencer ).

b. Pemasangan pipa knalpot dan saringan dari mesin sampai keluar atau samping

bangunan / rumah genset, kemudian pipa knalpot diturunkan dan dimasukkan ke

peredam suara yang dibuat dan disediakan diluar / disamping bangunan rumah genset.

c. Pemasangan asbes kain atau asbes tambang disepanjang pipa knalpot sebagai

peredam / penahan panas.

3.3.3. Pemasangan Panel AMF / ATS dan Sub Distribution Panel / SDP

Pekerjaan pemasangan panel AMF/ATS dapat dilaksanakan setelah pemasangan

mesin diesel genset atau dapat juga dilaksanakan bersama-sama dengan pemasangan

mesin diesel genset. Penempatan panel AMF/ATS dipasang berdekatan dengan genset (

dalam R. Genset ) hal ini untuk memudahkan pemeriksaan dan pengawasan dalam

pelaksanaan pengoperasian genset dan sistem kerja panel AMF/ATS. Sedangkan SDP (

Sub Distribution Panel ) dipasang berdekatan / berdampingan dengan panel utama (

LVMDP ) karena pengambilan dan pengalihan tegangan didistribusi dari LVMDP

dengan sistem penyambungan antara beban keseluruhan yang dilayani dari sumber PLN

dan beban yang memerlukan energi cadangan dimana ketika catu daya PLN mati /

gangguan, beban ini tidak boleh berhenti terlalu lama dan diharapkan dapat beroperasi

secara kontinyu.

58
3.3.4. Pemasangan Kawat Penghantar / Kabel

Kawat penghantar / kabel dipasang dari panel genset ke panel SDP melalui sistem

pengaturan / kendali panel AMF/ATS ( Automatic Main Failure / Automatic Transfer

Switch ), yang dalam hal ini kawat penghantar / kabel yang akan dipergunakan adalah

kabel type : NYY dengan ukuran luas penampang kabel disesuaikan dengan kebutuhan

berdasarkan pada besarnya beban maksimum yang akan dilayani.

Pemasangan kawat penghantar / kabel dimulai dari panel genset 1 ditarik/digelar

melalui saluran kabel yang telah disediakan sesuai rencana, menuju ke panel SDP 1

melalui kontaktor Genset ( KG ) yang dipasang dalam panel AMF/ATS. Kemudian dari

KG ditarik ke SDP 1 dan disambung ke MCCB utama SDP 1. untuk suplai tegangan

220/380 volt. Dan kabel induk / Power dari Trafo PLN yang menuju ke LVMDP 1 tetap

tersambung seperti apa adanya. Dari busbar LVMDP 1 ditarik kabel menuju SDP 1

melalui MCCB kemudian disambung ke kontaktor trafo PLN ( KT ) dalam panel AMF /

ATS sebagai suplai tegangan utama.

MCCB utama SDP 1 interlock dengan MCCB yang ada di LVMDP 1 yang

menghubungkan suplai daya PLN ke SDP 1.

Demikian juga halnya dengan sistem pemasangan kawat penghantar / kabel pada

genset 2 ke SDP 2 dan kabel dari LVMDP 2 ke SDP 2 adalah identik dengan sistem pada

genset 1 / LVMDP 1. Perbedaaan antara LVMDP 1 dengan LVMDP 2 adalah dari sisi

sumber tegangan dan Total beban yang dilayani oleh masing-masing LVMDP.

59
3.3.5 Pengujian / Pengetesan genset dan system instalasi genset

Pengujian / pengetesan genset adalah dimaksudkan untuk mengetahui apakah

genset yang dipasang dapat beroperasi sebagaimana yang semestinya; memiliki tegangan

output / keluaran sesuai dengan yang dikehendaki ; mensuplai daya sesuai dengan yang

tertera pada name plat dan sebagainya.

Untuk mengetahui kemampuan sebuah genset dalam mensuplai daya listriknya

dapat dilakukan dengan 2 ( dua ) cara pengetesan yaitu antara lain :

1. Pengetesan dengan menggunakan beban semu ( Dummy Load Test )

2. Pengetesan dengan menggunakan beban nyata ( ke mesin-mesin listrik dan

lampu-lampu yang telah ada / terpasang )

a) Pengetesan dengan beban semu biasanya dilakukan pada tempat-tempat tertentu

dimana beban yang ada pada tempat tersebut belum siap dioperasikan ( diberi

tegangan ) atau ditempat tersebut belum ada beban yang akan dilayani atau memang

genset diperuntukkan hanya sewaktu-waktu dengan beban yang belum jelas dan bisa

berubah-ubah atau operasional beban yang sudah ada tidak dapat diganggu.

Dalam pelaksanaannya dummy load test ini menggunakan peralatan-peralatan test

sebagai berikut :

 Kabel power, biasanya dipakai kabel NYY tipe tunggal ( Single Core ) sebanyak

4 ( empat ) potongan untuk R, S, T & N. masing-masing 15 meter. luas

penampang kabel disesuaikan dengan beban maksimum test genset.

 Sepatu kabel tembaga / cu ukuran sesuai kabel yang digunakan sebanyak : 10

buah

60
 Drum kapasitas 200 ltr untuk penampungan air dan sirkulasi air sebanyak : 3

buah.

 Bak penampung air ukuran 2 mtr x 3 mtr x 0,30 mtr

 Pipa air untuk mengeluarkan air dari drum test ke bak penampung

 Stop kran

 Pipa GIP 11/2 dan alat-alat sambung ( knie , soket, dop ) untuk pipa sirkulasi

air panas dari bak penampung.

 Pompa submersible untuk mengisap dan menekan air ke pipa sirkulasi air yang

disemburkan diatas bak penampung

 Pipa / Selang Fleksible 11/2 untuk sambungan outlet pompa ke pipa sirkulasi

 Pipa Elektroda test sebanyak 3 ( tiga ) potong ( R, S, T ) yang dipasang diatas

drum test yang bisa diatur turun naik dimana bagian ujung atas pipa dipasang

kabel Fasa R S T yang dihubungkan ke terminal pengaman dalam panel

genset.

 Garam pasar untuk campuran air dalam drum sebagai beban semu yang dapat

menjadi beban test genset.

Proses pengetesan dengan dummy load test adalah sebagai berikut :

1. Setelah peralatan test selesai dipasang dengan baik dan dinyatakan aman, genset

di hidupkan

2. Beberapa menit kemudian switch pada panel genset dihubungkan ( on )

3. Elektroda test diturunkan kedalam air yang ada dalam drum test ( test dengan air

tawar tidak ada reaksi / pengukuran beban ).

61
4. Elektroda test diangkat kembali, air dalam drum dicampur dengan air garam yang

telah dilarutkan.

5. Elektroda test diturunkan kembali secara perlahan ( sedikit demi sedikit ) disini

baru diperoleh pengukuran beban yang ditunjukkan oleh Ampere meter yang ada

pada panel genset, semakin dalam elektroda test masuk kedalam air beban terukur

semakin besar dan dibatasi sampai dengan beban maksimum yang ditentukan dan

dalam waktu yang telah di tentukan juga.

6. Pengetesan sistem instalasi genset biasanya tidak dapat dilakukan dalam sistem

dummy load test ini karena sistem tidak dirangkai / disambung dengan beban

nyata.

b) Pengetesan dengan menggunakan beban nyata ( ke mesin-mesin listrik dan lampu

penerangan yang telah ada / terpasang )

Pengetesan dengan beban nyata / langsung biasa dilaksanakan setelah genset

terpasang dengan baik, sistem penyambungan kabel-kabel dengan papan bagi atau

panel AMF / ATS tersambung dan telah siap dioperasikan baik secara manual

maupun secara otomatis.

Proses pengetesan genset dengan beban nyata / langsung adalah sebagai berikut :

1. Genset dihidupkan dalam keadaan tanpa beban selama lebih kurang antara 10 s/d

20 menit ( dilakukan pengecekan tegangan output, Frekuensi 50 Hertz)

2. Pengetesan beban dilakukan dengan sistem manual, setelah genset berjalan

normal dan kondisi yang stabil, posisi penghubung / switch terhubung dengan

genset ( PLN diputus dulu ), posisi selector switch pada panel AMF / ATS pada

posisi M ( manual ), secara bertahap beban yang ada dalam pabrik / bangunan

62
dioperasikan. Dan tiap tahapan harus selalu diperiksa pengukuran bebannya,

frekuensi serta suara dari mesin diesel dan setiap tahapan dicatat dalam laporan

pengetesan genset tersebut sampai dengan pengetesan beban maksimum.

3. Pengetesan beban dilanjutkan dengan sistem otomatis dengan terlebih dahulu

memutuskan semua beban yang tersambung, kemudian posisi selector switch

pada panel AMF / ATS dipindah ke posisi A ( Auto ) dan genset stop.

4. Sumber daya dari PLN dalam kondisi on ( masuk ) semua beban dioperasikan

kembali genset dalam keadaan stop / mati.

5. Putuskan hubungan listrik PLN dengan cara melepaskan pembatas arus milik

PLN sehingga semua peralatan dan lampu-lampu padam / mati, dengan putusnya

aliran listrik PLN secara otomatis AMF memerintahkan diesel untuk start dan

dalam waktu 30 second generator mengeluarkan tegangan, secara otomatis pula

switch genset masuk ( on ) dan dalam waktu yang bersamaan switch PLN ( off )

dan sumber tegangan diambil alih oleh genset.

Untuk selanjutnya setelah percobaan suplai tegangan dari genset dianggap cukup,

untuk mengetes fungsi sistem, hubungkan kembali pembatas arus PLN ( on )

maka dalam waktu 30 second AMF memerintahkan switch genset untuk lepas

( off ) dan dalam waktu yang bersamaan switch PLN terhubung ( on ) maka suplai

daya listrik kembali dilayani PLN, dalam waktu 120 second sumber PLN masuk

baru genset / diesel berhenti ( stop ).

Demikian pengetesan genset tersebut dilaksanakan untuk keperluan pelayanan

energi cadangan pada waktu yang akan datang secara optimal dan

berkesinambungan.

63

Anda mungkin juga menyukai