Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM 1

INSTALASI TENAGA LISTRIK


INSTALASI MOTOR LISTRIK TIGA FASA DENGAN

KKB, STPST, STPDT

OLEH :

Rozi Yusmadi

97631.09

PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

2012
INSTALASI MOTOR LISTRIK TIGA FASA DENGAN

KKB, STPST, STPDT

A. Tujuan
Mahasiswa dapat memasang instalasi motor listrik tiga fasa dengan menggunakan
berbagai saklar, seperti KKB ( Kotak Kontak Bantu), STPST ( Saklar Three Pole Single
Throw), STPDT (Saklar Three Pole Double Throw). Serta dapat menemukan perbedaan
dari masing-masing saklar secara fungsional.

B. Teori Singkat
Saklar adalah salah satu alat yang berfungsi menghubung dan memutuskan arus
listrik. Salah satu jenis saklar adalah saklar manual atau disebut juga dengan saklar
mekanis yang mana pengoperasiannya harus dengan bantuan manusia. Untuk
pemasangan saklar ini harus menggunakan penghantar pentanahan yang mana telah
diatur di dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL 2000, pasal 3. 12. 2. 4) yang
berbunyi “ Pada penyambungan perlengkapan listrik dengan kabel fleksibel harus dipilih
kabel fleksibel yang berpenghantar proteksi. Contoh saklar ini adalah KKB, STPST, dan
STPDT yang dapat digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor listrik 3 fasa berdaya
kecil.

 Saklar TPST ( Saklar Three Pole Single Throw)

Adalah saklar 3 kutub dengan satu arah pelayanan. Digunakan untuk melayani
motor listrik 3 fasa atau sistem 3 fasa lainnya.

U
V
W

Gambar rangkaian Saklar TPST

Motor listrik tiga fasa dapat di kendalikan dengan menghidupkan dan mematikan
dalam keadaan berbebandengan saklar Tree Pole Single True (TPST)
 STPDT (Saklar Three Pole Double Throw)
Adalah saklar tiga kutup yang dapat bekerja ke dua arah putaran motor listrik.
Putaran motor listrik tiga fasa dapat dirobah (dibalik) dari putaran semula apabila dua
fasa yang masuk pada kumparan motor dipertukarkan dari sebelumnya (dibalik).
Saklar TPDT digunakan dalam pengoperasikan motor listrik tiga fasa secara
manual. Hubungan pada terminal motor dibuat hubungan bintang ( terminal hubungan U1
dihubungkan dengan terminal U motor, terminal V1 dihubungkan dengan terminal V
motor, terminal W1 dihubungkan dengan terminal W motor, dan terminal motor X, Y, Z
dikopel. Terminal-terminal saklar TPDT dikopel U1-U2, V1-W2, dan W1-V2, sehingga
putaran searah jarum jam untuk posisi 1 dan putaran sebaliknya untuk posisi 2.

1 0 2
U

C. Alat dan Bahan


a. Alat
 Tang Kombinasi  Obeng (+)
 Jara
 Tang Kupas
 Mistar Kayu
 Tang Potong  Multimeter
 Tang Lancip  Motor 3 fasa
 KKB
 Tang Pembulat
 STPST
 Obeng (-)
b. Bahan
 Klem  STPDT
 STPST
 Kontak Sambung
 KKB
 Elbow  Pipa
 Sekrup  MCB 3 Fasa
 Kabel NYA 2,5 mm2 ( Merah)
 Kabel NYA 2,5 mm2 ( Kuning)
 Kabel NYA 2,5 mm2 ( Biru)
 Kabel NYA 2,5 mm2 ( Hitam)
 Kwh 3 Fasa

D. Langkah Kerja
1. Gambarlah rangkaian dan letak komponen-komponen yang akan dipasang pada
dinding kerja
2. Buatlah kerangka rangkaian dengan memasang pipa, kotak sambung, klem, dan
saklar, MCB, dan Kwh yang digunakan sesuai dengan masing-masing posisinya.
3. Potonglah kabel NYM sesuai kebutuhan dan rangkai kabel tersebut sesuai dengan
posisinya masing – masing.
4. Setelah itu pastikan pasangan kabel yang akan disambung, sebelum kabel
disambung bentuk ekor babi.
5. Lakukanlah sambungan kabel secara ekor babi dan mata itik dengan benar dan
hati-hati.
6. Periksalah rangkaian kembali sebelum disambungkan dengan sumber listrik
7. Jika rangkaian sudah benar susunlah sambungan kabel di dalam kotak sambung
kemudian tutup dengan lasdop.
8. Sambungkan rangkaian dengan sumber Listrik dan saklar dengan motor listrik
9. Ujilah rangkaian anda
10. Setelah praktek selesai kembalikan alat alat dan bersihkan ruangan kerja anda
kembali.

E. Gambar Kerja

40 40 40

40
60 60 60
Kwh MCB
3Ø 3Ø

10 10

40 KKB STPST STPDT

*ukuran dalam cm.


F. Data
Adapun data yang dapat diambil dari kerja praktek ini adalah:
NO Jenis Saklar Keterangan
1. KKB Saat pengujian semua sambungan dari sumber ke saklar dalam
posisi benar. Sehingga kotak kontak dapat digunakan.
2. TPST Saat disambungkan dengan sumber dan saklar dalam posisi ON
(tuas arah keatas), mengakibatkan motor berputar kearah kanan.
3. TPDT Saat disambungkan dengan sumber Listrik dan saklar dalam posisi
(posisi OFF ON (tuas arah Keatas), mengakibatkan motor berputar kearah
saklar, Tuas kanan
berada di posisi Jika dibalikkan salah satu fasa dengan fasa yang lain, lalu
tengah) disambungkan dengan sumber Listrik, dan saklar dalam posisi ON
(tuas arah Kebawah), mengakibatkan motor berputar kearah kiri.

G. Analisa data
Dari pelaksanaan dan pengujian hasil kerja Praktek dapat menunjukkan bahwa :
a. Untuk masing-masing kabel terhitung panjangnya sebagai data berikut : ( sudah
termasuk toleransi sebesar 10% :
1. Fasa R (Merah) : 500 cm
2. Fasa S (Kuning) : 500 cm
3. Fasa T (Biru) : 500 cm
4. Netral ( Hitam) : 270 cm
5. PE (Kuning-Hijau) : 500 cm
b. Pada saat pengujian KKB 3 fasa, setiap titik fasa yang diujikan menunjukan adanya
flow arus. Berarti rangkain dapat disimpulkan benar.
c. Untuk saklar STPST yang hanya mempunyai satu arah putaran motor susunan fasanya
tetap seperti standarnya ( R S T )
d. Saklar TPDT adalah saklar dengan membentuk putaran motor dengan 2 arah berbeda.
Perbedaan tersebut dikarenakan adanya 2 fasa dari sumber ke saklar yang posisinya
dibalik, sebelum disambungkan ke motor 3 fasa. Dimana untuk arah pertama (kanan)
susunannya fasanya tersusun sebagaiman standarnya ( R S T), sedangkan untuk
putaran kedua (kiri) 2 buah susunan fasanya dibalik menjadi ( R T S ).
e. Jika ada salah satu sambungan fasa yang pemasangannya tidak pas atau longgar akan
mengakibatkan putaran motor yang dihasilkan lemah bahkan mungkin tidak berputar.
f. Rangkaian ini menggunakan MCB yang berfungsi sebagai pengaman apabila ada
gangguan seperti short circuit, sehingga wilayah gangguan dapat dibatasi, tidak
sampai ke Kwh.

H. Kesimpulan
 Untuk KKB harus mempunyai penghantar Netralnya sebagai proteksi
sebagaimana yang telah diatur dalam PUIL 2000.
 Saklar TPST adalah saklar yang dapat menjadi sebagai saklar asut bagi motor 3
fasa yang berdaya kecil dengan 1 arah putaran motor.
 Saklar TPDT adalah saklar yang dapat menjadi sebagai saklar asut bagi motor 3
fasa yang berdaya kecil dengan 2 arah putaran motor dengan cara membalik 2
fasanya.
 Setiap rangkaian harus mempunyai kabel PE sebagai pengaman alat yang
digunakan, hal ini sesuai dengan PUIL 2000.
 Sambungan kabel yang digunakan hanyalah sambungan ekor babi.
 Dalam praktikum penggunaan waktu harus seefisien mungkin
 Kita harus bisa memperhitungkan panjang kabel dan pipa agar tidak banyak
terbuang, untuk itu ketepatan pengukuran sangat di perlukan
 Sebelum menyambungkan rangkaian ke sumber harus di tes dulu antar fasa
dengan multitester agar tidak terjadi short pada rangkaian.

I. Saran
1. Sebelum melakukan penyambungan kabel, sebaiknya ditandai dulu masing-masing
kabel, tindakan ini akan mempermudah pengerjaan dalam hal penyambungan kabel
dan memperkecil resiko kesalahan.
2. Gunakanlah warna-warna kabel yang sesuai dengan standart nasional atau
internasional. Terlebih pada STPDT yang mempunyai banyak terminal, fungsi warna
kabel dapat menentukan masing-masing fasa yang akan disambungkan atau yang
harus dibalik.
3. Dalam penyusunan sambungan dalam kotak sambung, haruslah hati-hati. Jangan
sampai antar sambungan itu bersentuhan, karena akan mengakibatkan terjadinya short
circuit.

Anda mungkin juga menyukai