TATA NASKAH
A. Latar Belakang
C. Asas
Tata Naskah Dinas di Lingkungan Puskesmas Cipelang mempunyai asas :
1. Efektif dan efisien (sederhana, spesifik, penggunaan Bahasa
Indonesia yang baik dan benar
2. Pembakuan dilakukan melalui tatacara dan bentuk yang sudah
dibakukan
3. Akuntabilitas (dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format,
prosedur, keabsahan, dan dokumentasi.
4. Keterkaitan dalam kesatuan sistem
5. Kecepatan dan ketepatan (tepat waktu dan tepat sasaran)
6. Keamanan (aman secara fisik dan substansi)
D. Prinsip Penyelenggaraan
Tata naskah Dinas di lingkungan Puskesmas Cipelang disusun dengan
prinsip :
1. Prinsip ketelitian, diselenggarakan secara cermat dan teliti dari bentuk,
susunan pengetikan, isi, kaidah Bahasa, dan penerapan kaidah ejaan
dalam pengetikan.
2. Prinsip kejelasan diselenggarakan dengan memperhatikan kejelasan
aspek fisik dan materi dengan menggunakan metode yang cepat dan
tepat.
3. Prinsip singkat dan padat diselenggarakan dengan menggunakan
Bahasa Indonesia yang baik dan benar.
4. Prinsip logis dan meyakinkan diselenggarakan secara runtut dan logis
dan meyakinkan serta struktur kalimat harus lengkap dan efektif.
E. Pengertian Umum
Dalam pedoman Tata Naskah ini, yang dimaksud dengan :
1. Tata naskah adalah pengelolaan informasi tertulis yang meliputi
pengaturan jenis, format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan,
penyimpanan, dan distribusi, serta media yang digunakan.
2. Format adalah naskah yang menggambarkan tata letak dan
redaksional, serta penggunaan lambing/logo, dan cap.
3. Stempel/cap adalah tanda identitas dari UPT atau Puskesmas
4. Unit Pelaksana Teknis, selanjutnya disebut UPT adalah unsur atau
bagian yang melaksanakan urusan operasional dari Dinas Kesehatan,
disebut juga Puskesmas.
5. Kop naskah adalah kop surat yang menunjukan nama Puskesmas
6. Penandatanganan naskah adalah hak, kewajiban, dan tanggungjawab,
yang ada pada seorang pejabat untuk menandatangani naskah sesuai
dengan tugas dan kewenangan jabatannya.
7. Kebijakan kepala UPT Puskesmas adalah Peraturan/Surat Keputusan
yang ditetapkan oleh kepala UPT Puskesmas yang bersifat mengikat
dan wajib dilaksanakan oleh penanggungjawab maupun pelaksana.
8. Dokumen induk di Puskesmas merupakan dokumen asli dan telah
disahkan oleh Kepala UPT Puskesmas.
9. Dokumen terkendali merupakan dokumen yang didistribusikan kepada
penanggungjawab atau pelaksana terdaftar dalam daftar dokumen dan
menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan dan dapat ditarik bila
ada perubahan (revisi). Dokumen ini harus di cap “TERKENDALI”.
10. Dokumen tidak terkendali adalah dokumen yang didistribusikan untuk
kebutuhan eksternal atau atas permintaan pihak luar Puskesmas,
digunakan untuk keperluan insidentil, tidak dapat digunakan sebagai
acuan melaksanakan pekerjaan, dan di cap “TIDAK TERKENDALI”
11. Dokumen kadaluarsa adalah dokumen yang dinyatakan sudah tidak
berlaku, oleh karena sudah mengalami perubahan/revisi sehingga tidak
dapat lagi menjadi acuan dalam melaksanakan pekerjaan. Dokumen ini
di cap “KADALUARSA”
12. Surat biasa adalah naskah yang berisi pemberitahuan, pertanyaan,
permintaan jawaban atau saran dan sebagainya.
13. Surat Tugas adalah naskah dinas dari Kepala UPT Puskesmas kepada
bawahan yang berisi perintah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan tugas dan fungsinya.
14. Surat Perintah Perjalanan Dinas adalah naskah dinas dari kepala UPT
Puskesmas kepada bawahan untuk melaksanakan perjalanan dinas.
15. Surat Kuasa adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang kepada
bawahan berisi pemberian wewenang dengan atas namanya untuk
melakukan suatu tindakan tertentu dalam rangka kedinasan.
16. Surat Undangan adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi undangan kepada pejabat/pegawai yang tersebut pada alamat
tujuan untuk menghadiri suatu acara kedinasan.
17. Lembar Disposisi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang
berisi petunjuk tertulis kepada bawahan.
18. Telaahan Staf adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan
antara lain berisi analisis pertimbangan, pendapat dan saran-saran
secara sistematis.
19. Laporan adalah naskah dinas dari bawahan kepada atasan yang berisi
informasi dan pertanggungjawaban tentang pelaksanaan tugas
kedinasan.
20. Notulen adalah naskah dinas yang memuat catatan proses sidang atau
rapat.
21. Daftar Hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi
keterangan atas kehadiran seseorang.
22. Manual Mutu adalah dokumen yang memberikan informasi yang
konsisten ke dalam maupun keluar tentang sistem manajemen mutu.
23. Pedoman adalah Kumpulan ketentuan dasar yang memberikan arah
langkahlangkah yang harus dilakukan.
24. Rencana Strategis UPT adalah dokumen perencanaan UPT Dinas
Kesehatan untuk periode Lima Tahunan yang disusun dengan
berpedoman pada Renstra Dinas Kesehatan sesuai tugas dan fungsi
UPT
25. Perencanaan Tingkat Puskesmas (PTP) adalah proses perencanaan
kegiata Puskesmas pada tahun yang akan dating, dilakukan secara
sistematis untuk menagatasi masalah atau sebagian masalah
kesehatan masyarakat diwilayah kerjanya .
26. Standar Operasional Prosedur atau SOP adalah serangkaian Instruksi
tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan
aktivitas.
27. Kerangka Acuan Program/Kegiatan adalah dokumen perencanaan
kegiatan atau program yang berisi penjelasan/keterangan mengenai
latar belakang, tujuan, ruang lingkup, masukan yang dibutuhkan, dan
hasil yang diharapkan dari suatu kegiatan.
28. Surat pengantar adalah naskah dinas berisi jenis dan jumlah barang
yang berfungsi sebagai tanda terima
29. Sertifikat adalah naskah dinas yang merupakan tanda bukti seseorang
telah mengikuti kegiatan tertentu;
30. Rekomendasi adalah naskah dinas dari pejabat yang berwenang berisi
keterangan atau catatan tentang sesuatu hal yang dapat dijadikan
bahan pertimbangan kedinasan;
BAB II
PENYUSUNAN TATA NASKAH DINAS
2.4.TATA PERSURATAN
Tata persuratan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Pengelolaan surat masuk
Pengelolaan surat masuk dilakukan melalui tahapan :
a. Unit tata usaha menindaklanjuti surat yang diterima, diagendakan
dan diklasifikasi sesuai sifat surat dan klasifikasi dokumen untuk
kemudian diberikan lembar disposisi yang dilanjutkakn kepada
unit/pihak terkait berdasarkan persetujuan Kepala UPT Puskesmas;
b. Unit/pihak terkait menindaklanjuti sesuai dengan klasifikasi surat
dan arahan pimpinan.
c. Surat masuk diarsipkan oleh unit tata usaha.
d. Copy surat jawaban yang mempunyai tembusan disampaikan
kepada yang berhak.
2. Pengelolaan surat keluar
Pengelolaan surat keluar dilakukan melalui tahapan :
a. Surat keluar yang telah ditandatangani oleh Kepala UPT Puskesmas
diberi nomor, tanggal dan stempel/cap oleh unit tata usaha dan
siarsipkan sebagai dokumen induk;
b. Surat keluar yang akan dibagikan dibubuhi cap TERKENDALI atau
TIDAK TERKENDALI untuk UPT sesuai peruntukannya,
Ditetapk : Sukabumi
an di
Pada : …………………
tanggal
KEPALA UPT PUSKESMAS CIPELANG
TRI BETAWIHANTA
TRI BETAWIHANTA
2. Standar Operasional Prosedur/SOP;
a. Pengertian Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian
instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses
penyelenggaraan aktivitas organisasi, bagaimana dan kapan harus
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan.
b. Format penulisan Kop heading. Kop heading hanya untuk halaman
pertama, untuk halaman selanjutnya tanpa menggunakan kop heading.
Kop heading menggunakan logo pemerintah kota dan logo/simbol UPT.
Contoh penulisan
kop heading adalah sebagai berikut :
c. Komponen SOP
1) Pengertian berisi definisi judul SOP, berisi penjelasan dan atau
definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau
menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi.
2) Tujuan Berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik, dengan
diawali dengan kalimat aktif dengan komposisi kalimat antara lain:
a) Menetapkan acuan/pedoman/langkah-langkah dan seterusnya.
b) Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dan seterusnya.
3) Kebijakan Berisi kebijakan (SK) Kepala Dinas Kesehatan atau
Kepala UPT yang memuat dasar dibuatnya SOP tersebut.
4) Referensi Berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan
SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundang-undangan,
ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka.
5) Prosedur/langkah-langkah Merupakan bagian utama yang
menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan
proses kerja tertentu.
6) Diagram Alir/bagan alir (Flow Chart)
a) Diagram alir/bagan alir digunakan untuk memudahkan dalam
pemahaman langkah-langkah dalam SOP.
b) Diagram alir dalam SOP wajib digunakan untuk kegiatan yang
sudah dibakukan dalam pedoman antara lain
penyelenggaraan program dan penyelenggaraan
pelayanan/tindakan klinis. sedangkan untuk tindakan yang
berkaitan dengan fungsi manajemen tidak wajib dibuat.
c) Diagram alir disusun dalam SOP berdasarkan urutan langkah-
langkah proses kegiatan dan tidak boleh diacak.
d) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatan-kegiatan
dari tiap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai
berikut:
Langkah Kegiatan Bentuk Simbol
Awal Kegiatan
Akhir Kegiatan
Simbol Keputusan
Penghubung
Dokumen
Arsip
JUDUL SOP
No. Dokumen : XXX/SOP/CPL/2019
No. Revisi : 00
SOP Tgl Terbit : 10 Januari 2019
Halaman : 1/3
UPT Tanda tangan Ka Pkm Cpl dan cap dr. Tri Betawihanta
PUSKESMAS NIP 198111152010011004
CIPELANG
1. Pengertian ……………………………………………………………………………….
………………………………………………………………………………..
3. Kebijakan Keputusan Kepala UPT Puskesmas Cipelang Nomor :….. Tahun 2019,
Tentang…………………………………………………………………………..
4. Referensi 1.
2.
3. dst
7. Unit
Terkait
3. Pedoman
Pedoman adalah kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Pedoman merupakan dasar untuk
menentukan dan melaksanakan kegiatan. Panduan adalah petunjuk dalam
melakukan kegiatan, sehingga dapat diarahkan pedoman mengatur
beberapa hal, sedangkan panduan hanya mengatur 1 (satu) kegiatan.
Pedoman/panduan dapat diterapkan dengan baik dan benar melalui
penerapan SOP. Mengingat sangat bervariasinya bentuk dan isi
pedoman/panduan maka UPT Puskesmas dapat menyusun/membuat
sistematika buku pedoman/panduan sesuai kebutuhan. Beberapa hal yang
perlu diperhatikkan untuk dokumen pedoman atau panduan yaitu :
a. Setiap pedoman atau panduan harus dilengkapi dengan peraturan atau
keputusan Kepala UPT Puskesmas untuk pemberlakuan
pedoman/panduan tersebut.
b. Peraturan Kepala UPT Puskesmas tetap berlaku meskipun terjadi
penggantian pimpinan
c. Setiap pedoman/panduan sebaiknya dilakukan evaluasi minimal setiap
2-3 tahun sekali.
d. Bila Kementerian Kesehatan telah menerbitkan Pedoman/Panduan
untuk suatu kegiatan/pelayanan tertentu, maka Dinas Kesehatan dan
UPT dalam membuat pedoman/panduan wajib mengacu pada
pedoman/panduan yang diterbitkan oleh Kementerian Kesehatan.
e. Format baku sistematika pedoman panduan yang lazim digunakan
sebagai berikut:
1). Format Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja
a. Kata Pengantar
b BAB I Pendahuluan
c. BAB II Gambaran Umum Organisasi
d. BAB III Visi, Misi, Falsafah, Nilai dan Tujuan Organisasi
(mengacu pada kebijakan pemerintah daerah setempat)
e BAB IV Struktur Organisasi Puskesmas
f BAB V Struktur Organisasi Unit Kerja
g. BAB VI Uraian Jabatan
h. BAB VII Tata Hubungan Kerja
i. BAB VIII Pola Ketenagaan dan Kualifikasi Personil
j. BAB IX Kegiatan Orientasi
k. BAB X Pertemuan/ Rapat
l. BAB XI Pelaporan
a). Pelaporan Harian
b). Pelaporan Bulanan
c). Pelaporan Tahunan
2). Pedoman Pelayanan Unit Kerja
a. Kata pengantar
b. BAB I PENDAHULUAN
a) Latar Belakang
b) Tujuan Pedoman
c) Sasaran Pedoman
d) Ruang Lingkup Pedoman
e) Batasan Operasional
c. BAB II STANDAR KETENAGAAN
a) Kualifikasi Sumber Daya Manusia
b) Distribusi Ketenagaan
c) Jadwal Kegiatan
d. BAB III STANDAR FASILITAS
a) Denah Ruang
b) Standar Fasilitas
e. BAB IV TATA LAKSANA PELAYANAN
a) Lingkup Kegiatan
b) Metode
c) Langkah Kegiatan
f. BAB V LOGISTIK
g. BAB VI KESELAMATAN SASARAN KEGIATAN/PROGRAM
h. BAB VII KESELAMATAN KERJA
i. BAB VIII PENGENDALIAN MUTU
j. BAB IX PENUTUP.
3). Format Panduan Pelayanan
a. BAB I DEFINISI
b. BAB II RUANG LINGKUP
c. BAB III TATA LAKSANA
d. BAB IV DOKUMENTASI
4. Kerangka Acuan;
Kerangka acuan disusun untuk program atau kegiatan yang akan
dilakukan oleh UPT Puskesmas . Program/kegiatan yang dibuat kerangka
acuan adalah sesuai dengan standar yang berlaku. Dalam menyusun
kegiatan harus jelas tujuan dan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
dalam mencapai tujuan umum dan tujuan khusus yang merupakan tujuan
dari tiap-tiap kegiatan yang akan dilakukan. Dalam kerangka acuan harus
dijelaskan bagaimana cara melaksanakan kegiatan agar tujuan tercapai
dengan dengan penjadwalan yang jelas dan evaluasi serta pelaporan.
Penulisan diawali dengan KOP Dinas Kesehatan atau UPT, dan judul
kerangka acuan yang lengkap dengan lokus.
Sistematika/format penulisan kerangka acuan sebagai berikut :
I. a. Pendahuluan
II. Latar Belakang
III. Tujuan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
IV. Kegiatan Pokok dan Rencana Kegiatan
V. Cara Melaksanakan Kegiatan
VI. Sasaran
VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan
VIII. Sumber Biaya
IX. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan
Jika kerangka acuan lebih dari satu halaman, maka halaman kedua tanpa
Kop Surat.
Mengetahui
Sukabumi,………….2019
Kepala UPT Puskesmas Cipelang
Pelaksana program
…………………….
Daftar tilik adalah daftar urutan kerja (actions) yang dikerjakan secara
konsisten, diikuti dalam pelaksanaan suatu rangkaian kegiatan, untuk
diingat, dikerjakan, dan diberi tanda (check-mark) dan digunakan untuk
SOP UPT Puskesmas. Daftar tilik digunakan untuk mengecek kepatuhan
terhadap SOP.
a. Komponen Daftar Tilik.
1) Kop Daftar Tilik Kotak heading hanya dibuat pada halaman pertama,
berisi judul, nomor dokumen, nomor revisi, tanggal terbit dan halaman
2) Identitas sasaran Identitas sasaran adalah nama petugas yang
Melaksanakan dan menerapkan SOP, terdiri dari nama petugas, jabatan
dan tanggal kegiatan pemantauan/evaluasi.
3) Penelusuran dilakukan dengan melakukan observasi petugas sesuai
dgnpertanyaan yang telah disusun dan menuangkan hasil pengamatan
dalam kolom ya atau tidak.
4) Cara menghitung Compliance Rate/CR.
Compliance Rate/CR adalah ukuran tingkat keaptuhan petugas dalam
melakukan kegiatan sesuai dgnSOP yang sudah dibuat.
Cara menghitung CR adalah sebagai berikut :
7. Manual Mutu;
a. Pengertian.
Manual mutu adalah dokumen yang memberi informasi secara konsisten
baik untuk eksternal maupun internal tentang sistem manajemen mutu.
Manual mutu disusun, ditetapkan dan dipelihara oleh organisasi yang
dalam hal ini berlaku untuk UPT Puskesmas.
b. Susunan penulisan manual mutu.
Kata pengantar
I. Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Ruang lingkup
C. Tujuan
D. Landasan Hukum dan acuan
E. Istilah dan definsi
II. Sistem Manajemen Mutu dan Sistem Penyelanggaraan Pelayanan.
A. Persyaratan Umum
B. Pengendalian dokumen
C. Pengendalian rekaman
III. Tanggung jawab manajemen
A. Komitmen manajemen
B. Fokus pada sasaran/pasien
C. Kebijakan Mutu
D. Perencanaan Sistem manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran
Kinerja/Mutu E. Tanggung jawab, wewenang dan komunikasi
F. Wakil manajemen mutu/Penanggung jawab Manajemen mutu.
G. Komunikasi Internal
IV. Tinjauan manajemen.
A. Tinjauan Umum
B. Masukan dan Tinjauan Manajemen
C. Luaran tinjauan manajemen
V. Manejemen Sumber Daya.
A. Penyediaan sumber daya
B. Manajemen sumber daya manusia
C. Infrastruktur
D. Lingkungan kerja
VI. Penyelenggaraan Pelayanan
A. Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
1. Perencanaan Upaya Kesehatan Masyarakat/UKM, akses dan
pengkuran Kinerja (Penilaian Kinerja Puskesmas/PKP).
2. Proses yang berhubungan dengan sasaran:
a. Penetapan persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran
c. Komunikasi dengan sasaran
3. Pembelian (jika ada)
4. Penyelenggaraan UKM
a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya
b. Validasi proses penyelenggaraan upaya
c. Identifikasi dan mampu telusur
d. Hak dan kewajiban sasaran
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan
f. Manajemen risiko dan keselamatan
5. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM
a. Tinjauan umum/pengantar.
b. Pemantauan dan pengukuran :
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Penilaian kinerja puskesmas
a) Pematauan dan pengukuran proses
b) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korekstif
g. Tindakan Preventif
B. Upaya Kesehatan Perorangan (Pelayanan Klinis):
1. Perencanaan pelayanan klinis
2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan
3. Pembelian/pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis:
a. Proses pembelian
b. Verifikasi barang yang dibeli
c. Kontrak dengan pihak ke tiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
a. Pengendalian proses pelayanan
b. Validasi proses pelayanan
c. Identifikasi dan observasi
d. Hak dan kewajiban pasien
e. Pemeliharaan barang milik pelanggan (specimen, rekam
medis)
f. Manajemen risiko dan keselamatan pasien.
5. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan Keselamatan Pasien:
a. Penilaian indikator kinerja klinis
b. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien
c. Pelaporan insiden keselamatan pasien
d. Analisis dan tindak lanjut
e. Penerapan manajemen risiko
6. Pengukuran, analisis dan penyempurnaan:
a. Tinjauan umum
b. Pemantauan dan pengukuran:
1) Kepuasan pelanggan
2) Audit internal
3) Pemantauan dan pengukuran proses, kinerja
4) Pemantauan dan pengukuran hasil layanan
c. Pengendalian jika ditemukan hasil yang tidak sesuai
d. Analisis data
e. Peningkatan berkelanjutan
f. Tindakan korektif
g. Tindakan preventif
VII. Penutup Lampiran (Jika ada)
BAB III Indikator dan Standar Kinerja untuk setiap kegiatan baik Upaya
Dan Jenis Pelayanan. UPT Puskesmas menetapkan indikator
kinerja capaian tiap program kegiatan/upaya
BAB IV Analisis Kinerja
A. Pencapaian kinerja untuk tiap jenis program/kegiatan/upaya
B. Analisis kinerja: menganalisis factor pendukung dan
penghambat pencapaian kinerja
BAB V Rencana Pencapaian Kinerja Lima Tahun.
A. Program kerja dan kegiatan, berisi program-program kerja
yang akan dilakukan meliputi:
1. Program kerja pengembangan sumber daya manusia
yang dijabarkan dalam kegiatan-kegiatan, misalnya
pelatihan,
pengusulan penambahan SDM, seminar, workshop dsb.
2. Program kerja pengembangan sarana yang dijabarkan
dalam kegiatan-kegiatan pemeliharaan sarana,
pengadaan alat-alat
kesehatan dsb.
3. Program kerja pengembangan manajemen
4. Program kerja pengembangan layanan /program/kegiatan
B. Rencana Anggaran Recana anggaran merupakan rencana
biaya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap program kerja dan
kegiatan-kegiatan yang direncanakan secara garis besar.
BAB VI. Pemantauan dan penilaian
BAB VII Penutup
I UKM
1 Promkes
12. Rencana Usulan Kegiatan (RUK);
a. Pengertian Rencana Usulan kegiatan (RUK) adalah rencana usulan
kegiatan yang akan dilaksanakan pada 1 (satu) tahun mendatang
berdasarkan analisis capaian program tahun sebelumnya. Rencana usulan
Kegiatan (RUK) disusun oleh tim perencanaan UPT Puskesmas secara
integrasi dari berbagai penanggung jawab program penyelenggaraan
pelayanan dan penyelenggaran program. Dalam penyusunannya, RUK
merupakan turunan dari rencana startegis/rencana lima tahunan yang
mengacu pada Rencana Lima Tahunan UPT Puskesmas.
Nomor : Kepada
Lampiran .:............................... Yth.,
………………………………………
Perihal :……………………. di
.............................
Tembusan: 1. ......................
2. ......................
Nomor : Kepada
Lampiran .:............................... Yth.,
………………………………………
Perihal : Undangan…………. di
.............................
(Alinea
Pembuka) ................................................................................ .................................
...................................................................................................................................
............................................................................
(Alinea
isi) .............................................................................................
Hari :
Tanggal :
Pukul :
Tempat: :....
(AlineaPenutup)................................................................................... ..
.........................................................................................................................
.........................................................................................................................
..................
REKOMENDASI
(NOMOR……………………….)
(Alinea Penutup)…………………………………………………..
Nama Jabatan,
SURAT TUGAS
(NOMOR……………………….)
Dasar :…………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………..
MEMERINTAHKAN
Kepada :
1. Nama :
NIP :
Pangkat/Gol :
Jabatan :
2. Dst
Untuk ……………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………
Nama Jabatan,
TELAAHAN STAF
Kepada :
Dari :
Tanggal :
Nomor :
Lampiran :
Hal :
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------
I. Personalia
II. Praanggapan
III. Fakta-fakta yang mempengaruhi
IV. Analisis
V. Kesimpulan
VI. Saran
Nama Jabatan,
SURAT PENGANTAR
NOMOR…………….
NO JENIS YANG DIKIRIM BANYAKNYA KETERANGAN
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIPELANG
Jl.KH. Ahmad Sanusi No. 21. Telp. (0266)225041
email : pkmcipelang@yahoo.co.id
Kota Sukabumi - 43143
Diterima tanggal : ……
Penerima Pengirim
SURAT KUASA
Yang Bertanda tangan di bawah ini :
Nama :
Jabatan :
MEMBERI KUASA
Kepada :
Nama :
NIP :
Jabatan :
Untuk…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
……………
Tempat,Tanggal,Bulan, Tahun
NOTULEN
Pukul : s/d
Hari/Tanggal :
selesai
3. Notulen
Sebelumnya
4. Pembahasan
5. Rekomendasi /
Kesimpulan
………………………
……………………….
16. Daftar Hadir
Daftar hadir adalah naskah dinas dari pejabat berwenang yang berisi keterangan
atas kehadiran seseorang. Daftar hadir dibuat tanpa mencantumkan terlebih
dahulu nama orang yang akan hadir. Susunan daftar hadir terdiri dari:
a. Kepala :
1) Kop;
2) Tulisan DAFTAR HADIR, diketik dengan huruf kapital dan ditebalkan.
Diletakan pada bagian tengah, dibawah kop.
b. Isi:
Terdiri dari kolom nomor, nama, tanda tangan diketik dengan huruf awal kapital
pada setiap unsurnya.
c. Kaki:
1) Tempat, tanggal, bulan dan tahun kegiatan, diletakan bagian bawah sebelah
kanan;
2) Notulis, diletakan dibawah kanan
3) Pimpinan pertemuan, diletakan dibagian bawah sebelah kiri dengan huruf
awal kapital pada setiap unsurnya, diakhiri dengan tanda koma.
PEMERINTAH KOTA SUKABUMI
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CIPELANG
Jl.KH. Ahmad Sanusi No. 21. Telp. (0266)225041
email : pkmcipelang@yahoo.co.id
Kota Sukabumi - 43143
DAFTAR HADIR
No Nama Tanda-tangan
1 1
2 2
3 3
4 4
5 5
6 6
7 7
8 8
9 9
10 10
11 11
12 Dst…. 12
Pertemuan :
NB : Dapat ditambahkan kolom sesuai kebutuhan
Sukabumi, ……………………
…………………………
……………………
PENUTUP
Pedoman tata naskah ini merupakan acuan bagi UPT Puskesmas Cipelang dalam
rangka menunjang kelancaran pelaksanaan tugas, kegiatan dan pelayanan.
TRI BETAWIHANTA