Anda di halaman 1dari 28

Prinsip Kuadrat Terkecil

Dari suatu pengukuran yang tidak saling bergantung


(independent): d1, d2, d3, d4, ...., dn. Dari pengukuran
tersebut dapat dicari nilai rata-rata (d) yang
merupakan nilai yang paling mungkin (Most Probable
Value)
Residual masing-masing pengukuran:
V1 = d1 – d
V2 = d2 - d
V3 = d3 - d

Vn = dn - d
Persamaan diatas dapat dituliskan sebagai berikut:

∑ v2 = v12 + v22 + v32 +....vn2 =


minimun............(1)

∑ v2 = (d1-d)2 + (d2-d)2 + (d3-d)2 +


...+ (dn-d)2 = minimun...........(2)
Hitung Kuadrat Terkecil Metode
Kondisi
Dalam Metode Kondisi dibuat satu set persamaan
independen yang merupakan fungsi dari besaran-
besaran pengukuran. Jumlah persamaan yang
dibentuk adalah jumlah pengamatan dikurangi syarat
minimal pengamatan

r=n–u

r = banyaknya persamaan kondisi


n = jumlah pengamatan
u = syarat minimal pengamatan
Contoh kasus
Pengukuran Jarak AB diukur 5 kali d1,d2,d3,d4,d5

Persamaan yang dapat dibentuk:


1) d1 – d2 = 0
2) d2 – d3 = 0
3) d3 – d4 = 0
4) d4 – d5 = 0
5) d1 – d3 = 0
6) d2 – d4 = 0
7) d3 – d5 = 0
8) d1 – d4 = 0
9) d2 – d5 = 0
10) d1 – d5 = 0
Penyelesaian step 1
Menghitung jumlah persamaan kondisi
1. Menghitung jumlah persamaan kondisinya
Dari 10 persamaan yang dapat dibentuk tersebut
dipilih sejumlah r persamaan yang independent.
n=5
u=1
Maka r = n – u = 5 – 1 = 4
Empat persamaan pertama merupakan sistem
persamaan yang independent (bukan merupakan
fungsi dari persamaan-persamaan yang lain)
Penyelesaian step 2
Membuat persamaan kondisi
1) d1 – d2 = 0
2) d2 – d3 = 0
3) d3 – d4 = 0
4) d4 – d5 = 0

Karena d1, d2, d3, d4 dan d5 merupakan hasil pengukuran, maka masing-
masing mempunyai kesalahan acak sehingga persamaan diatas dapat ditulis
1) (d1+v1) – (d2+v2) = 0 v1-v2 + (d1-d2) = 0
2) (d2+v2) – (d3+v3) = 0 v2-v3 + (d2-d3) = 0
3) (d3+v3) – (d4+v4) = 0 v3-v4 + (d3- d4) = 0
4) (d4+v4) – (d5+v5) = 0 v4-v5 + (d4-d5) = 0

v1, v2, v3, v4 dan v5 (nilai yang akan dicari) merupakan nilai koreksi
terhadap hasil pengukuran d1, d2, d3, d4 dan d5
Penyelesaian step 3
Konversi persamaan kondisi
ke matriks W + B. V = 0
Nilai v yang akan dicari adalah yang memenuhi sistem
persamaan dengan kondisi jumlah kuadrat v (∑v2)
harus minimum.
Jika persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks
d1-d2 1 -1 0 0 0 v1
d2-d3 0 1 -1 0 0 v2
d3- d4 + 0 0 1 -1 0 v3 = 0
d4-d5 0 0 0 1 -1 v4
v5

W + B . V =0
Penyelesaian step 3
Cari nilai K dan V dengan rumus dibawah ini
Untuk mencari matriks V (koreksi)
V = BTK, dalam hal ini : K = - (BBT)-1.W

Nilai V yang didapat kemudian dikoreksikan terhadap


besaran pengamatan (Lb), sehingga didapat nilai
estimasi besaran yang diamat (La)
Penyelesaian step 4
koreksikan data pengukuran (La) dengan
nilai residu (v) yang didapat
Jika persamaan diatas ditulis dalam bentuk matriks
La = Lb + v

d1 d1 v1
d2 d2 + v2
d3 = d3 v3
d4 d4 v4
d5 d5 v5

Pengamatan = Lb (mengandung kesalahan acak)


Koreksi =V
Pengamatan Terkoreksi = La
Contoh kasus Pengukuran Panjang

A B
D1 = 50,54
D2 = 50,56

Cari nilai Estimasi AB


Solusi pengukuran panjang
1. Persamaan Kondisi
n=2
u=1
r=n–u=2–1=1

(d1 +v1) – (d2+v2) = 0


d1-d2+v1-v2 = 0
v1-v2+ (d1-d2) =0

2. W+B.V=0
F (Lb) + ∂ F / ∂ Lb . V = 0
d1 – d2 + v1 – v2 = 0
(50,54 – 50,56) + v1 – v2 = 0, dibuat matriksnya menjadi :

-2 + 1 -1 v1 = 0
v2
Solusi pengukuran panjang
(lanjutan)
3. Mencari Nilai Matriks Koreksi (V)
V = BTK, dimana K = - (BBT)-1.W
K= - 1 -1 1 -1 -2
-1

=-2 -1 -2 = 1

V = BTK
V= 1 1 = 1
-1 -1
Solusi pengukuran panjang
(lanjutan)
Didapat harga pengukuran terkoreksi :
La = Lb + v

d1 50,54 0,001
= +
d2 50,56 -0,001

d1 = 50,55, d2 = 50,55 maka jarak AB terestimasi adalah


50,55
Pengukuran Beda Tinggi
Diketahui tinggi titik A
(HA) = 100,510 m
h1 B Dari pengukuran sipat datar
h2
diperoleh:
H1 = 2,343 m (beda tinggi AB)
H2 = 1,562 m (beda tinggi BC)
H3 = 3,902 m (beda tinggi AC)
Jarak AB = 1 km
Jarak BC = 2 km
A Jarak AC = 3 km
C
h3

Tentukan tinggi titik B (HB)


dan titik C (HC)
 Hitung Kuadrat Terkecil metode parameter
merupakan metode perataan kuadrat terkecil dengan
model matematik yang disusun berdasrkan parameter
yang dicari dan besaran ukuran merupakan fungsi
dari parameter
 Model matematik merupakan model persamaan linier
sehingga semua persamaan harus dilinearkan terlebih
dahulu menggunakan deret taylor
Model matematik
 La = F (Xa)
 La = nilai teoritis besaran ukuran
 Xa = nilai teoritis parameter

 La = F (Xa)
 Lb + v = F (Xo + X)
 La = besaran ukuran terkoreksi
 Xa = besaran parameter terkoreksi
 Lb = harga ukuran
 V = Residual (koreksi harga ukuran)
 Xo = nilai pendekatan parameter
 X = nilai koreksi parameter
 V = Ax + L
= Ax + (Xo)-Lb dengan X = Xa – Xo
Dapat dituliskan dalam bebtuk matriks
v1 a11 a12 ... a1u x1 L1
• V = Matriks residu dengan
v2 a21 a22.... a2u x2 L2 dimensi (nx1)
• A = Matriks koefisien
v3 = a31 a32.... a3u x3 + L3 dengan dimensi (nxu) yang
didapatkan dari proses
differensial parsial terhadap
parameter yang dicari
• X = Matriks Parameter
vn an1 an2.... anu xu Lu dengan dimensi (n x 1)
• L = Matriks sisa dengan
dimensi (nx1)

nV1 nAu uX1 nL1


Apabila Pengamatan dengan bobot:
P = σ02 ∑ Lb -1 = σ02/ σLb2
σ02 = Varian apriori
σLb2 = Varian ukuran

Untuk mencari besaran parameter terkoreksi:


V= Ax + L
X = -(AT PA)-1 ATPL
Xa = Xo + X
A B

D1 = 32,51 m
D2 = 32,48 m
D3 = 32, 52 m
D4 = 32, 53 m

Tentukan jarak AB dari hasil perataan


dengan metode parameter
Penyelesaian 1
Menyusun persamaan pengamatan:

n = 4 (Jumlah pengamatan)
n0 = 1 (Banyaknya variabel yang dibutuhkan)
u = 1 (Banyaknya parameter /(d))
r=n – n0 = 4 – 1 = 3 (banyaknya ukuran lebih)
Jumlah Persamaan:
r + u = 3+1 = 4 (banyaknya persamaan)
Penyelesaian 1
Menyusun persamaan pengamatan:

 La = F (Xa)
 Lb + V = F (Xo + X)
 L1 + V1 = Xo + X V1 = X + Xo – L1
 L2 + V2 = Xo + X V2 = X + Xo – L2
 L3 + V3 = Xo + X V3 = X + Xo – L3
 L4 + V4 = Xo + X V4 = X + Xo – L4
Penyelesaian 2
Linearisasi dengan deret taylor
V = AX + L
Matriks A diperoleh dari deferensiasi dari F (Persamaan
pengamatan)
A =∂F / ∂X, dalam hal ini
∂V1 / ∂X = 1 Persamaan pengamatan
dapat ditulis dalam
∂V2 / ∂X = 1
matriks
∂V3 / ∂X = 1 V1 1 L1
∂V4/ ∂X = 1 V2 1 L2
V3 = 1 x + L3
V4 1 L4
Penyelesaian 2
Linearisasi dengan deret taylor
 Persamaan pengamatan dapat ditulis dalam matriks
V1 1 Xo - L1 X0 = Rata-rata , L1 : data ukuran
V2 1 Xo - L2
V3 = 1 x + Xo - L3
V4 1 Xo - L4

V1 1 0
V2 1 0,03
V3 = 1 x + -0,01
V4 1 -0,02
Penyelesaian 3
Menghitung koreksi Parameter dan
Parameter Terkoreksi
Rumus:

X = -(AT PA)-1 ATPL


Didapat X = 0

Xa = Xo + X
Xa = 32, 51 + 0 = 32,51
Latihan: Pemotongan ke
mukaengukuran koordinat
C??

Hitung Koordinat C
pada pengukuran
pemotongan kemuka
D1 D2 tersebut dengan
metode parameter jika
diketahui:
A (1000; 1000)
B1 B ( 1072,64 ; 1012,1210
B2 S1 = 40 °38 ’30”
A S2 = 51 ° 55’ 21”
D1 = 58, 027 m
B D2 = 47, 9 m

Anda mungkin juga menyukai