Toaz - Info Laporan Reaktor Batch Kelompok 3docx PR
Toaz - Info Laporan Reaktor Batch Kelompok 3docx PR
DISUSUN OLEH :
Kelas : V A / S1 Terapan
1 Tujuan percobaan
1. Menentukan konstanta kecepatan reaksi dan orde reaksi pada reaktor Batch.
2. Menentukan pengaruh perolehan konversi.
2 Dasar Teori
1.2.1 Reaktor Kimia
Reaktor kimia adalah sebuah alat dalam industri kimia yang merupakan jantung
dari industri kimia, dimana terjadi reaski kimia untuk mengubah bahan mentah (bahan
baku) menjadi hasil (produk) yanh lebih berharga. Bahan-bahan yang diperlukan
dimasukkan dalam reaktor kemudian dicampur, dipanaskan dan didinginkan serta
perlakuan lain yang bertujuan untuk mendukung proses yang terjadi didalam reaktor.
Tujuan pemilihan reaktor:
1. Mendapat keuntungan yang besar
2. Biaya produksi rendah
3. Modal kecil/volume reaktor minimum
4. Operasinya sederhana dan murah
5. Keselamatan kerja terjamin
6. Polusi terhadap sekelilingnya
Pemilihan jenis reaktor dipengaruhi oleh :
Fase zat pereaksi dan hasil reaksi
Tipe reaksi dan persamaan kecepatan reaksi, serta ada tidaknya reaksi
samping
Kapasitas produksi
Harga alat (reaktor) dan biaya instalasinya
Kemampuan reaktor untuk menyediakan luas permukaan yang cukup untuk
perpindahan panas
1.2.2 Jenis-jenis Reaktor
A. Berdasarkan Bentuk
1. Reaktor Tangki
Dikatakan reaktor tangki ideal bila pengadukannya sempurna, sehingga
komposisi dan suhu didalam reaktor setiap saat selalu uniform. Dapat dipakai
untuk proses batch, semi batch, dan proses alir.
2. Reaktor Pipa
Biasanya digunakan tanpa pengaduk sehingga disebut Reaktor Alir Pipa.
Dikatakan ideal bila zat pereaksi yang berupa gas atau cairan, mengalir
didalam pipa dengan arah sejajar sumbu pipa.
B. Berdasarkan Proses
1. Reaktor Batch
Biasanya digunakan untuk reaksi fase cair
Digunakan pada kapasitas produksi yang kecil
Keuntungan:
Suhu dan komposisi campuran dalam reaktor
sama.
Volume reaktor besar, maka waktu tinggal juga
besar, berarti zat pereaksi lebih lama bereaksi di reaktor.
Kerugian:
Tidak efisien untuk reaksi fase gas dan reaksi yang bertekanan
tinggi.
Kecepatan perpindahan panas lebih rendah dibanding RAP
Untuk menghasilkan konversi yang sama, volume yang dibutuhkan
RATB lebih besar dari RAP.
b) RAP
Dikatakan ideal jika zat pereaksi dan hasil reaksi mengalir dengan
kecepatan yang sama diseluruh penampang pipa.
Gambar 3. Reaktor Alir Pipa
Keuntungan :
Memberikan volume yang lebih kecil daripada RATB, untuk
konversi yang sama
Kerugian :
Harga alat dan biaya instalasi tinggi.
Memerlukan waktu untuk mencapai kondisi steady state.
Untuk reaksi eksotermis kadang-kadang terjadi “Hot Spot” (bagian
yang suhunya sangat tinggi) pada tempat pemasukan. Dapat
menyebabkan kerusakan pada dinding reaktor.
3. Reaktor Semi Batch
Biasanya berbentuk tangki berpengaduk
Untuk reaksi homogen, yaitu reaksi yang melibatkan satu fase campuran reaksi,
jumlah tempat reaksi dapat dinyatakan sebagai volume campuran reaksi. secara
matematis kecepatan reaksi dapat dituliskan sebagai berikut:
Konstanta kecepatan reaksi disebut juga sebagai laju reaksi spesifik adalah
nilai laju reaksi pada konsentrasi reaktan sama dengan satu satuan konsentrasi. Satuan
besaran ini tergantung pada orde reaksi dan nilainya bergantung pada komponen yang
ditinjau.
Sebagai contoh :
A + BC Reaksi (1)
Persamaan kecepatan reaksinya adalah :
-rA = kA CA CB Pers. (3)
Dimana :
-rA = Laju reaksi pengurangan mol NaOH (mol/L.detik)
CA, CB = Konsentrasi NaOH dan CH3COOC2H5 (mol/L)
kA = Konstanta laju rekasi pengurangan mol NaOH (L/mol.detik)
Orde reaksi ditentukan dalam percobaan sehingga tidak perlu bilangan bulat.
Orde reaksi tidak perlu sama dengan koefisien stoikiometri reaksi, kecuali
dalam keadaan khusus, misalnya reaksi elementer
1. Reaksi dengan orde nol
Laju reaksi tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan. Ada dua
kemungkinan yang terjadi pada orde nol
a. Laju reaksi, tidak dipengaruhi oleh konsentrasi reaktan.
b. Reaksi dimiliki dengan reaktan yang sangat besar sehingga pengurangan
jumlahnya terhadap waktu dapat diabaikan.
−d C A
−r A= =k C A0
dt
−d C A
=k
dt
CA t
∫ d C A =−k ∫ dt
CA 0 0
C A −C A 0=−k t
−d C A
=k . dt
CA
CA t
dCA
∫ CA
=−k ∫ dt
CA 0 0
ln C A −ln C AO=−k t
C A0
ln =−k t
CA
CA Pers. (6)
ln =k t
C A0
A + B→ P ( A + A → P )
2 A→ P
−d C A
−r A= =k C A2
dt
CA t
−d C A
∫ CA
2
=k .∫ dt
CA 0 0
CA t
d CA
−∫ =k .∫ dt
C A0 C A2 0
CA
−∫ C A =k .t
−2
C A0
1 1
− =−k .t
C A0 CA
1 1
− =k . t Pers. (7)
C A CA 0
C A =C A 0 (1− X A )
1 1
− =k .t
C A (1−X A ) C A 0
1 (1−X A )
− =k .t
C A (1−X A ) C A 0 (1−X A )
XA
=k . t
C A 0 (1−X A )
X A =k . t C A 0 (1− X A )
XA Pers. (8)
=k .t .C A 0
(1− X A )
BAB II
METODOLOGI
BAB III
DATA PENGAMATAN DAN HASIL PERHITUNGAN
Waktu (menit) 40 50 60 70 80
1
C A0
50 -0,952 -0,019
60 -1,308 -0,022
70 -1,481 -0,021
80 -1,818 -0,023
50 -0,952 -0,019
60 -1,308 -0,022
70 -1,481 -0,021
80 -1,818 -0,023
1
C A0 2
40 0,051 0,038
50 0,0525 0,048
60 0,0535 0,057
70 0,054 0,065
80 0,055 0,074
3.3 Pembahasan
Tujuan dari percobaan ini adalah menentukan konstanta kecepatan reaksi beserta
orde reaksi pada reaktor batch, dan menetukan pengaruh perolehan konversi.
a. Konstanta kecepatan reaksi dan orde reaksi
Konstanta kecepatan reaksi adalah nilai laju reaksi pada konsentrasi reaktan sama
dengan satu satuan konsentrasi sedangkan orde reaksi adalah bilangan yang
menyatakan derajat ketergantungan. Pada percobaan ini reaktan yang digunakan adalah
NaOH dan CH3COOC2H5 dengan konsentrasi masing-masing 0,05 M. Reaksi yang
terjadi adalah sebagai berikut :
XA
CA 0
1−X A =k.t.
Dari persamaan tersebut maka dapat diperoleh nilai konversi. Dan hasil
perhitungan diperoleh konversi terbesar pada waktu reaksi 80 menit dengan nilai
konversi 0,074. Dengan melihat seluruh data perolehan konversi maka dapat diambil
kesimpulan bahwa semakin lama waktu reaksi maka semakin besar perolehan konversi.
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1. Orde reaksi yang diperoleh dari hasil percobaan adalah orde reaksi 2 dengan nilai
L
konstanta kecepatan reaksi 0,02 mol . menit .
2. Pengaruh perolehan konversi yaitu semakin lama waktu reaksi maka semakin besar
perolehan konversi. Perolehan konversi terbesar yang diperoleh yaitu 0,074.
DAFTAR PUSTAKA
Syahrir, Irmawati, ST. 2014. Modul Ajar Mata Kuliah Teknik Reaksi Kimia 1. Samarinda
Politeknik Negeri Samarinda.
-rA = f (CA)
dC A
- dt = k . CA
dC A
- CA = k . dt
CA t
dC A
- ∫ CA =k. ∫ dt
CA 0 t0
CA
- ln CA ∫ ¿ k . t
C A0
- l n (CA – CA0) = k . t
CA
- l n =k.t
CA 0
0,051
ln
- 0,05 = k . 40
k = -0,025/menit
Melakukan cara yang sama untuk data selanjutnya, sehingga diperoleh hasil
pada Tabel 3.2.2 Metode Integral Orde 1 Fungsi Konsentrasi
dC A
- dt = k . CA2
CA t
dC A
- ∫ 2 =k. ∫ dt
CA 0 CA t0
-
CA -2
d CA = k . t ∫.
t0
1 1
CA - C A0 =k.t
1 1
0,051 - 0,05 = k . 40
-0,392 = k . 40
dC A
- dt = k . CA3
CA t
dC A
- ∫ =k. ∫ dt
CA 0 C3A t0
-
CA -3
d CA = k . t ∫.
t0
CA
1
. 2
CA -2 ∫¿ k.t
CA 0
1 1
. 2 C 2A - 2
2 C A0 =k.t
1 1
1
. 2 ( 2
− 2
CA C A0 ) =k.t
1 1
. C 2A - 2
C A0 =2.k.t
1 1
(0,051)
2 - (0,05)
2 = 2 . k . 40
-15,532 = 80 . k
L2
k = -0,1942 mol2 .menit
Melakukan cara yang sama untuk data selanjutnya, sehingga diperoleh hasil
pada Tabel 3.2.4 Metode Integral Orde 3 Fungsi Konsentrasi
L
k = 0,02 mol . menit
Penyelesaian :
XA
1−X A = k . t . CA0
XA L mol
1−X A = 0,02 mol . min . 40 min . 0,05 L
XA
1−X A = 0,04
XA = 0,038