Anda di halaman 1dari 13

CRITICAL JOURNAL REPORT

“Modeling the Path of Comets in the Solar System with


Variations in Mass and Position Compiled to fulfill structured
tasks in”

Dosen Pengampu : Dra. Adriana Y.D Lumban Gaol M. Kes


Mata Kuliah : Ilmu Alamiah Dasar

DISUSUN OLEH :

Nama : Rita Ramadhani


Nim : 7203510038
Kelas : Manajemen B 2020

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan Critical Journal report Mata Kuliah Ilmu Alamiah
Dasar ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Dra. Adriana Y.D Lumban Gaol M. Kes selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga critical Journal report ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Saudara/i demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.

Medan, 19 Maret 2022

Rita Ramadhani

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…………………………………………………………………..….....ii

Daftar Isi…………………………………………………………………………….....iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ……………………………………………………....…1

1.2 Tujuan ……………………………………………………………...…..1

BAB II IDENTITAS JURNAL

2.1 Identitas jurnal………………………………………………….….......2

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Pembahasan………………….……………………………………….…3

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..8

5.2 Saran……………………………………………………………………8

Daftar Pustaka…………………………………………………………………….…..9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan seimbang. Keadaan
kesetimbangan antar benda langit dapat terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda.
Hukum Gravitasi yang berbunyi: Setiap partikel di alam semesta menarik partikel lain
dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak partikel tersebut [1]. Studi tentang gerak partikel akan lebih
menarik jika ditampilkan dalam bentuk simulasi. Beberapa metode digunakan peneliti
sebelumnya untuk menampilkan simulasi dalam gerak dan meninjau pengaruh gaya gravitasi
newton terhadap beberapa benda.
Simulasi gerak bumi dengan mempertimbangkan pengaruh planet Jupiter dan Matahari
sebagai pusat orbit telah dilakukan. Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa planet Jupiter tidak berpengaruh terhadap orbit bumi. Ketidakstabilan lintasan orbit
bumi baru terasa jika massa Jupiter diperbesar [2]. Penelitian lain juga telah dilakukan untuk
meneliti model gerak delapan planet melalui solusi numerik.

B. Tujuan

1. Untuk mengetahui manfaat dari mempelajari jurnal penelitian tersebut

2. Untuk mengetahui Metode Leapfrog, Pemodelan Lintasan Komet, Potensial Gravitasi

1
BAB II

IDENTITAS JURNAL

Judul “Modeling the Path of Comets in the Solar System with


Variations in Mass and Position Compiled to fulfill
structured tasks in”
Jurnal Jurnal Pendidikan Fisika
Download https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpfu/article/view/23604
Volume dan Volume VI, Nomor 01, Halaman 57-61
Halaman
Tahun 2018
Penulis Ria Ananda, Joko Sampurno, Boni P, Lapanporo
Reviewer Rita Ramadhani (7203510038)
Tanggal 19 Maret 2022

2
BAB II

PEMBAHASAN

ABSTRAK PENELITIAN
Tujuan Penelitian Untuk mensimulasi lintasan komet menggunakan Metode
Leapfrog. Penelitian ini menggunakan data massa, posisi dan
kecepatan delapan planet serta komet. Data massa dan posisi
awal komet divariasikan untuk melihat variasi lintasan komet
yang dihasilkan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah data massa, posisi dan kecepatan
delapan planet serta komet.
Kata Kunci Metode Leapfrog, Pemodelan Lintasan Komet, Potensial
Gravitasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Teori Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan
seimbang. Keadaan kesetimbangan antar benda langit dapat
terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda. Hukum
Gravitasi yang berbunyi: Setiap partikel di alam semesta menarik
partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali
massa-massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak partikel tersebut [1]. Studi tentang gerak partikel akan lebih
menarik jika ditampilkan dalam bentuk simulasi. Beberapa
metode digunakan peneliti sebelumnya untuk menampilkan
simulasi dalam gerak dan meninjau pengaruh gaya gravitasi
newton terhadap beberapa benda.

Simulasi gerak bumi dengan mempertimbangkan pengaruh


planet Jupiter dan Matahari sebagai pusat orbit telah dilakukan.
Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa planet
Jupiter tidak berpengaruh terhadap orbit bumi. Ketidakstabilan
lintasan orbit bumi baru terasa jika massa Jupiter diperbesar [2].
3
Penelitian lain juga telah dilakukan untuk meneliti model gerak
delapan planet melalui solusi numerik.
METODE PENELITIAN
Metodologi 1. Persamaan Gerak Komet Sir Isaac Newton menyatakan
bahwa terdapat suatu gaya yang memungkinkan dua
benda atau lebih saling berinteraksi pada jarak tertentu.
Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan bahwa gaya
gravitasi atau gaya tarik-menarik sebanding oleh massa
setiap benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak
kedua benda [1]. Komponen gaya yang bekerja pada
komet bermassa 𝑚𝑘 oleh benda langit lain bermassa 𝑚𝑖 .

Hubungan antara besaran gaya, massa dan percepatan


dapat dituliskan dengan rumus Hukum II Newton.

2. Leapfrog Metode yang digunakan dalam simulasi ini


adalah Metode Leapfrog. Metode tersebut digambarkan
dengan persamaan sebagai berikut:
3. Potensial Gravitasi, Arah lintasan komet dapat ditentukan
oleh potensial gravitasi. Potensial gravitasi adalah besar
energi potensial tiap satuan massa benda yang terletak
disuatu titik.

Definisi Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan
seimbang. Keadaan kesetimbangan antar benda langit dapat
terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda. Fenomena ini
diungkapkan oleh Sir Issac Newton pada tahun 1687 dengan

4
mempublikasikan Hukum Gravitasi yang berbunyi: Setiap
partikel di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang
berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak partikel tersebut [1].
Studi tentang gerak partikel akan lebih menarik jika ditampilkan
dalam bentuk simulasi. Beberapa metode digunakan peneliti
sebelumnya untuk menampilkan simulasi dalam gerak dan
meninjau pengaruh gaya gravitasi newton terhadap beberapa
benda.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil running program yang ada, diperoleh gambar
dengan memvariasikan massa dan posisi awal komet. Adapun
tiga buah variasi massa komet tersebut berturut-turut adalah
1x109 kg, 1x1015 kg dan 2,2x1014 kg. Sedangkan posisi awal
komet pada sumbu x yaitu 2,25 AU dan 10,5 AU, serta pada
sumbu y, variasi posisi komet yaitu -8 AU dan -20 AU. Satuan
jarak yang digunakan dalam penelitian adalah satuan astronomi
atau AU (1 AU = 1,496 x 1011 m). Sedangkan satuan waktu
yang digunakan adalah tahun (1 tahun = 3,15 x 107 s). Hasil
simulasi program lintasan komet terhadap planet dengan Metode
Leapfrog dapat dilihat pada gambar 2. sebagai berikut : 2014, dan
5 Mei 2014.

Gambar 2 merupakan hasil simulasi lintasan gerak komet dengan


massa komet 1x109 kg. Posisi awal komet dibuat bervariasi
untuk melihat variasi lintasan. Lintasan garis warna merah pada
keempat gambar di atas merupakan lintasan komet. Warna hitam,
5
hijau, merah dan biru berbentuk elips dari yang terluar
merupakan lintasan planet dari planet neptunus, uranus, saturnus
dan jupiter, sedangkan lintasan yang berada di dalam lintasan
berwarna biru merupakan planet dalam yang terdiri dari
merkurius, venus, bumi dan mars.

Potensial Gravitasi Verifikasi solusi numerik dilakukan untuk


mengetahui kebenaran dari hasil penyelesaian model lintasan
gerak komet yang diselesaikan menggunakan Metode Leapfrog.
Verifikasi ini dilakukan dengan menggunakan rumus Potensial
Gravitasi dari persamaan (13) yang menampilkan hasil akhir
berupa kontur potensial gravitasi. Adapun hasil simulasi yang
diperoleh adalah

Sebagai berikut :

Gambar 5 merupakan kontur potensial gravitasi yang diperoleh


untuk mengetahui di daerah mana komet akan terbelokkan. Dari
hasil simulasi, didapat kontur yang konstan untuk ketiga variasi
massa komet. Kondisi ini terjadi karena plot yang diambil adalah
kondisi akhir dimana komet sudah berada cukup jauh dari
planetplanet sehingga kontribusi potensial gravitasi yang
dominan hanyalah matahari dan planet-planet di sekitarnya. Dari
gambar yang dihasilkan, terlihat bahwa komet akan terbelokkan
ketika memasuki daerah potensial gravitasi yang lebih kuat dari
potensial gravitasi posisi awalnya. Lingkaran merah
menunjukkan daerah potensial gravitasi yang sangat kuat berada
6
disekitar matahari, hal ini disebabkan karena massa matahari jauh
lebih besar dari massa planet-planet.

ANALISIS JURNAL
Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini adalah pada bagian pembahasan masih
kurang jelas dan untuk subjek penelitian juga kurang dijelaskan
secara rinci.
Kelebihan Kelebihan dari jurnal ini adalah walaupun singkat tetapi hamper
semua bagian dijelaskan dengan jelas.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Metode Leapfrog dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan gerak komet. Simulasi membuktikan bahwa massa
dan posisi komet menentukan lintasan komet, namun tidak
mempengaruhi lintasan planet. Pengaruh massa komet dapat
membuat lintasan planet tidak stabil jika massa komet
ditingkatkan menjadi 500 kali massa bumi. Lintasan gerak komet
berbelok ke arah potensial gravitasi yang lebih tinggi.
SARAN Tindak lanjut yang dilakukan guru dalam pembelajaran
hendaknya lebih menanamkan konsep fisika pada laboratorium
dan prosedur yang tepat dan memperhati-kan materi prasyarat
yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, kualitas pembel-
ajaran dapat meningkat.
REFERENSI [1] Young HD, Freedman RA. Fisika
Universitas Jakarta: Erlangga; 2002.
[2] Supardi , Darmawan D. Pendekatan Three
Body Problem Theory untuk Mensimulasikan Efek Jupiter
terhadap Gerakan Orbit Bumi. Laporan Penelitian. Yogyakarta:
UNY, FMIPA; 2011.
[3] Dehnen W, Read JI. N-Body Simulations of Gravitational
Dynamics. The European Physical Journal Plus. 2011; 126: p. 55.
[4] Sulthon MB. Analisis Solusi Numerik Model Gerak Planet
dengan Metode Runge-Kutta (Skripsi) Jember: Universitas

7
Jember; 2013.
[5] Suraina , Arman Y, Lapanporo BP. Simulasi Orbit Planet dalam
Tata Surya dengan Metode Euler, Leapfrog dan Runge-Kutta.
PRISMA Fisika. 2015; Vol. 3 No. 3.
[6] Hoffman KA, Chiang ST. Computational Fluid Dynamics USA:
Engineering
Education System; 2000.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap jurnal memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun


jurnaljurnal ini masih layak digunakan sebagai bahan referensi. Dalam jurnal ini memiliki
kelebihan yaitu menjelaskan secara menyeluruh. Serta menggunakan kalimat yang tidak
rumit sehingga memudahkan memahami hasil penelitian yang dilakukan. Dan
kekurangannya adalah tidak ada saran terhadap penelitian yang dilakukan, agar penelitian
untuk jurnal berikutnya menjadi lebih baik lagi. memiliki kelebihan yaitu menjelaskan
secara menyeluruh.

B. Saran

Tindak lanjut yang dilakukan guru dalam pembelajaran hendaknya lebih menanamkan
konsep fisika pada laboratorium dan prosedur yang tepat dan memperhati-kan materi
prasyarat yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, kualitas pembel-ajaran dapat
meningkat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Dehnen W, Read JI. N-Body Simulations of Gravitational Dynamics. The European Physical
Journal Plus. 2011; 126: p. 55.

Supardi , Darmawan D. Pendekatan Three Body Problem Theory untuk Mensimulasikan


Efek Jupiter terhadap Gerakan Orbit Bumi. Laporan Penelitian. Yogyakarta: UNY, FMIPA;
2011.

Young HD, Freedman RA. Fisika Universitas Jakarta: Erlangga; 2002.

10

Anda mungkin juga menyukai