DISUSUN OLEH :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat
dan karunianya kami dapat menyelesaikan Critical Journal report Mata Kuliah Ilmu Alamiah
Dasar ini dengan baik meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima
kasih pada Ibu Dra. Adriana Y.D Lumban Gaol M. Kes selaku Dosen Pengampu mata kuliah
Ilmu Alamiah Dasar yang telah memberikan tugas ini kepada penulis.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan
dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan
demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada
sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga critical Journal report ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya.
Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis maupun orang yang
membacanya. Kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan
dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Saudara/i demi perbaikan
makalah ini di waktu yang akan datang.
Rita Ramadhani
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar…………………………………………………………………..….....ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………….....iii
BAB I PENDAHULUAN
3.1 Pembahasan………………….……………………………………….…3
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan……………………………………………………………..8
5.2 Saran……………………………………………………………………8
Daftar Pustaka…………………………………………………………………….…..9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan seimbang. Keadaan
kesetimbangan antar benda langit dapat terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda.
Hukum Gravitasi yang berbunyi: Setiap partikel di alam semesta menarik partikel lain
dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan berbanding
terbalik dengan kuadrat jarak partikel tersebut [1]. Studi tentang gerak partikel akan lebih
menarik jika ditampilkan dalam bentuk simulasi. Beberapa metode digunakan peneliti
sebelumnya untuk menampilkan simulasi dalam gerak dan meninjau pengaruh gaya gravitasi
newton terhadap beberapa benda.
Simulasi gerak bumi dengan mempertimbangkan pengaruh planet Jupiter dan Matahari
sebagai pusat orbit telah dilakukan. Adapun hasil dari penelitian tersebut menunjukkan
bahwa planet Jupiter tidak berpengaruh terhadap orbit bumi. Ketidakstabilan lintasan orbit
bumi baru terasa jika massa Jupiter diperbesar [2]. Penelitian lain juga telah dilakukan untuk
meneliti model gerak delapan planet melalui solusi numerik.
B. Tujuan
1
BAB II
IDENTITAS JURNAL
2
BAB II
PEMBAHASAN
ABSTRAK PENELITIAN
Tujuan Penelitian Untuk mensimulasi lintasan komet menggunakan Metode
Leapfrog. Penelitian ini menggunakan data massa, posisi dan
kecepatan delapan planet serta komet. Data massa dan posisi
awal komet divariasikan untuk melihat variasi lintasan komet
yang dihasilkan.
Subjek Penelitian Subjek penelitian ini adalah data massa, posisi dan kecepatan
delapan planet serta komet.
Kata Kunci Metode Leapfrog, Pemodelan Lintasan Komet, Potensial
Gravitasi
PENDAHULUAN
Latar Belakang dan Teori Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan
seimbang. Keadaan kesetimbangan antar benda langit dapat
terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda. Hukum
Gravitasi yang berbunyi: Setiap partikel di alam semesta menarik
partikel lain dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasil kali
massa-massa partikel dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jarak partikel tersebut [1]. Studi tentang gerak partikel akan lebih
menarik jika ditampilkan dalam bentuk simulasi. Beberapa
metode digunakan peneliti sebelumnya untuk menampilkan
simulasi dalam gerak dan meninjau pengaruh gaya gravitasi
newton terhadap beberapa benda.
Definisi Tata surya merupakan contoh sistem gerak yang teratur dan
seimbang. Keadaan kesetimbangan antar benda langit dapat
terjadi karena adanya tarik-menarik antar benda. Fenomena ini
diungkapkan oleh Sir Issac Newton pada tahun 1687 dengan
4
mempublikasikan Hukum Gravitasi yang berbunyi: Setiap
partikel di alam semesta menarik partikel lain dengan gaya yang
berbanding lurus dengan hasil kali massa-massa partikel dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jarak partikel tersebut [1].
Studi tentang gerak partikel akan lebih menarik jika ditampilkan
dalam bentuk simulasi. Beberapa metode digunakan peneliti
sebelumnya untuk menampilkan simulasi dalam gerak dan
meninjau pengaruh gaya gravitasi newton terhadap beberapa
benda.
Hasil Penelitian Berdasarkan hasil running program yang ada, diperoleh gambar
dengan memvariasikan massa dan posisi awal komet. Adapun
tiga buah variasi massa komet tersebut berturut-turut adalah
1x109 kg, 1x1015 kg dan 2,2x1014 kg. Sedangkan posisi awal
komet pada sumbu x yaitu 2,25 AU dan 10,5 AU, serta pada
sumbu y, variasi posisi komet yaitu -8 AU dan -20 AU. Satuan
jarak yang digunakan dalam penelitian adalah satuan astronomi
atau AU (1 AU = 1,496 x 1011 m). Sedangkan satuan waktu
yang digunakan adalah tahun (1 tahun = 3,15 x 107 s). Hasil
simulasi program lintasan komet terhadap planet dengan Metode
Leapfrog dapat dilihat pada gambar 2. sebagai berikut : 2014, dan
5 Mei 2014.
Sebagai berikut :
ANALISIS JURNAL
Kelemahan Kelemahan dari jurnal ini adalah pada bagian pembahasan masih
kurang jelas dan untuk subjek penelitian juga kurang dijelaskan
secara rinci.
Kelebihan Kelebihan dari jurnal ini adalah walaupun singkat tetapi hamper
semua bagian dijelaskan dengan jelas.
KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa
Metode Leapfrog dapat digunakan untuk menyelesaikan
persamaan gerak komet. Simulasi membuktikan bahwa massa
dan posisi komet menentukan lintasan komet, namun tidak
mempengaruhi lintasan planet. Pengaruh massa komet dapat
membuat lintasan planet tidak stabil jika massa komet
ditingkatkan menjadi 500 kali massa bumi. Lintasan gerak komet
berbelok ke arah potensial gravitasi yang lebih tinggi.
SARAN Tindak lanjut yang dilakukan guru dalam pembelajaran
hendaknya lebih menanamkan konsep fisika pada laboratorium
dan prosedur yang tepat dan memperhati-kan materi prasyarat
yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, kualitas pembel-
ajaran dapat meningkat.
REFERENSI [1] Young HD, Freedman RA. Fisika
Universitas Jakarta: Erlangga; 2002.
[2] Supardi , Darmawan D. Pendekatan Three
Body Problem Theory untuk Mensimulasikan Efek Jupiter
terhadap Gerakan Orbit Bumi. Laporan Penelitian. Yogyakarta:
UNY, FMIPA; 2011.
[3] Dehnen W, Read JI. N-Body Simulations of Gravitational
Dynamics. The European Physical Journal Plus. 2011; 126: p. 55.
[4] Sulthon MB. Analisis Solusi Numerik Model Gerak Planet
dengan Metode Runge-Kutta (Skripsi) Jember: Universitas
7
Jember; 2013.
[5] Suraina , Arman Y, Lapanporo BP. Simulasi Orbit Planet dalam
Tata Surya dengan Metode Euler, Leapfrog dan Runge-Kutta.
PRISMA Fisika. 2015; Vol. 3 No. 3.
[6] Hoffman KA, Chiang ST. Computational Fluid Dynamics USA:
Engineering
Education System; 2000.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Tindak lanjut yang dilakukan guru dalam pembelajaran hendaknya lebih menanamkan
konsep fisika pada laboratorium dan prosedur yang tepat dan memperhati-kan materi
prasyarat yang harus dikuasai siswa. Dengan demikian, kualitas pembel-ajaran dapat
meningkat.
9
DAFTAR PUSTAKA
Dehnen W, Read JI. N-Body Simulations of Gravitational Dynamics. The European Physical
Journal Plus. 2011; 126: p. 55.
10