Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN KASUS

CASE BASED LEARNING OBSTENTRI


Untuk Memenuhi Tugas laporan pendahuluan Stase Gawat Darurat Profesi Ners
Dosen Pengampu: Neni Nuraeni,

Oleh:
Kelompok
Aprilia Handini J2114901025
Febby Firmansyah J2114901026
Linda Dara Hendarsah J2114901027
Khoerul Mukhlasin J2114901028
Maulana Ahmad M J2114901029
Utami Nurarini J2114901030
Abdul Gani FR J2114901031
Meli Dwi Rahayu J2114901032
Awal Febrian M J2114901033
Eva Sofhia J2114901034
Milna Puspitasari J2114901035
Mega Lesdiana J2114901036

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TASIKMALAYA
2021/ 2022
KASUS I

Seorang perempuan usia 35 tahun G4P3A0 hamil 28 minggu datang ke


PONEK dengan keluhan keluar darah dari vagina berwarna hitam dan disertai
nyeri pada abdomen. Hasil pengkajian didapatkan presentasi kepala belum masuk
PAP, DJJ 180x/m. tidak pembukaan serviks. Tanda-tanda vital tekanan darah
100/60 mmHg, frekuensi nadi 100 x/m, frekuensi nafas 28 x/m, akral dingin.

1. Problem
Ds:

- Klien mengatakan keluar darah dari vagina berwarna hitam


- Klien mengatakan nyeri pada abdomen

Do:

- Akral teraba dingin


- Presentasi kepala belum masuk PAP
- Tidak ada pembukaan servik
- TD: 100/60 mmHg
- N: 100x/ menit
- R: 28x/ menit
- DJJ 180x/m
 Anamnesa
Usia ibu 35 tahun, paritas banyak multigrafida karena ini
merupakan kehamilan ke 4, usia kehamilan 28 minggu, perdarahan
berwarna hitam. Tanyakan juga apakah ibu mempunyai riwayat
Hipertensidan ibu mempunyai kebiasaan merokok dan tanyakan
apakah ibu ada riwayat jatuh
 Klinis
Sulutsio plasenta
 Pemeriksaan penunjang
1. USG
2. Laboratorium
- Pemeriksaan hematologi
- Cek golongan darah
3. Pemeriksaan CTG

2. Hipotesis
- Hipovolemia
- Resiko cedera pada janin
- Nyeri akut
3. Mekanisem
Etiologi Masalah keperawatan
Pembentukan janin & Hipovolemia
plasenta setelah konsepsi di
uterus

Plasenta melekat pada
endometrium

Trauma abdomen

Benturan sampai mengenai
plasenta

Desidua basalis terlepas dari
tempat implantasinya

Solusio plasenta

Perdarahan

Hematoma

Mendesak jaringan plasenta

Seluruh plasenta terlepas

Darah keluar menuju vagina

Perdarahan pervagina

Volume darah dalam tubuh
menurun

hipovolemia

Pembentukan janin & Resiko cedera pada


plasenta setelah konsepsi di janin
uterus

Plasenta melekat pada
endometrium

Trauma abdomen

Benturan sampai mengenai
plasenta

Desidua basalis terlepas dari
tempat implantasinya

Solusio plasenta

Perdarahan

Hematoma

Mendesak jaringan plasenta

Seluruh plasenta terlepas

Perdarahan pervaginam

Hipoksia

Resiko cedera janin

Pembentukan janin & Nyeri akut


plasenta setelah konsepsi di
uterus

Plasenta melekat pada
endometrium

Trauma abdomen

Benturan sampai mengenai
plasenta

Desidua basalis terlepas dari
tempat implantasinya

Solusio plasenta

Perdarahan

Hematoma

Mendesak jaringan plasenta

Seluruh plasenta terlepas

Ekstravasi pada serabut otot
uterus

Terjadi terus menerus

Timbul bercak biru/ ungu

Uterus tegang

Nyeri akut
4. More info
- Pengkajian PQRST untuk nyeri
- Frekuensi darah yang keluar
- Conjungtiva
- HIS
- Turgor kulit
- Urine output
- Kontraksi uterus
- Pemeriksaan DJJ
- Pemeriksaan kontraksi uterus
- Pemeriksaan Leopold
5. Don’t Know
Menurut hasil diskusi mengenai kasus obsetri dan menurut data
DO DS apakah diagnose Pola napas tidak efektif dan resiko perdarahan
bisa diambil
6. Lerning issue
Menurut hasil diskusi mengenai kasus obsetri data diagnose yang prioritas
adalah :
- Hipovolemia
- Nyeri
- Resiko cedera pada janin
7. Problem solving
Data Etiologi Masalah
keperawatan
Ds: Pembentukan janin & Hipovolemia
- Klien plasenta setelah
mengatakan konsepsi di uterus
keluar ↓
darah dari Plasenta melekat pada
vagina endometrium
berwarna ↓
hitam Trauma abdomen
- Klien ↓
mengatakan Benturan sampai
nyeri pada mengenai plasenta
abdomen ↓
Do: Desidua basalis
- Akral terlepas dari tempat
teraba implantasinya
dingin ↓
- TD: 100/60 Solusio plasenta
mmHg ↓
- N: 100x/ Perdarahan
menit ↓
- R: 28x/ Hematoma
menit ↓
Mendesak jaringan
plasenta

Seluruh plasenta
terlepas

Darah keluar menuju
vagina

Perdarahan pervagina

Volume darah dalam
tubuh menurun

hipovolemia

Ds: Pembentukan janin & Resiko cedera pada


- Klien plasenta setelah janin
mengatakan konsepsi di uterus
keluar ↓
darah dari Plasenta melekat pada
vagina endometrium
berwarna ↓
hitam Trauma abdomen
- Klien ↓
mengatakan Benturan sampai
nyeri pada mengenai plasenta
abdomen ↓
Do: Desidua basalis
- TD: 100/60 terlepas dari tempat
mmHg implantasinya
- N: 100x/ ↓
menit Solusio plasenta
- R: 28x/ ↓
menit Perdarahan
- DJJ: 180x/ ↓
menit Hematoma
- Presentasi ↓
kepala Mendesak jaringan
belum plasenta
masuk PAP ↓
Seluruh plasenta
terlepas

Perdarahan
pervaginam

Hipoksia

Resiko cedera janin

Ds: Pembentukan janin & Nyeri akut


- Klien plasenta setelah
mengatakan konsepsi di uterus
keluar ↓
darah dari Plasenta melekat pada
vagina endometrium
berwarna ↓
hitam Trauma abdomen
- Klien ↓
mengatakan Benturan sampai
nyeri pada mengenai plasenta
abdomen ↓
Do: Desidua basalis
- TD: 100/60 terlepas dari tempat
mmHg implantasinya
- N: 100x/ ↓
menit Solusio plasenta
- R: 28x/ ↓
menit Perdarahan

Hematoma

Mendesak jaringan
plasenta

Seluruh plasenta
terlepas

Ekstravasi pada
serabut otot uterus

Terjadi terus menerus

Timbul bercak biru/
ungu

Uterus tegang

Nyeri akut

 Diagnose
1. Hipvolemia
2. Nyeri akut
3. Resiko cedera pada janin
 Perencanaan
Dx. Tujuan dan kriteria hasil Intervensi Keperawatan
Keperawatan
Hipovolemia Status cairan: (L.03028) Managemen hypovolemia: (L.03116)
Definisi: Observasi:
Penurunan volume cairan  Periksa tanda dan gejala
intravaskuler, intestisial dan hypovolemia
intraseluler  Monitor intake dan output
Ekspetasi: membaik cairan
Kriteria hasil: Terapeutik:
 Turgon kulit  Hitung kebutuhan cairan
meningkat  Berikan posisi modified
 Perasaan lemah trendelenbrg
menurun  Berikan asupan cairan oral
 Frekuensi nadi Edukasi:
membaik  Anjurkan memperbanyak
 Tekanan darah asupan cairan oral
membaik  Anjurkan menghindari
 Tekanan nadi perubahan posisi mendadak
membaik Kolaborasi:
 Intake cairan  Kolaborasi pemberian cairan
membaik IV isotonis
 Kolaborasi pemberian cairan
IV hipotonis
 Kolaborasi pemberian cairan
koloid
 Kolaborasi pemberian produk
darah

Manajemen perdarahan antepartum


dipertahankan (L.02042)
Observasi
- Identifikasi riwayat kehilangan
darah
- Identifikasi penyebab
kehilangan darah
- Identifikasi Riwayat yang
berhubungan dengan
perdarahan pada kehamilan
awal
- Identifikasi usia gestasi
menggunakan HPHT
- Identifikasi Riwayat obstetric
jika perlu
- Periksa vagina untuk menilai
warna,jumlah, konsistensi dan
bau perdarahan
- Periksa kontraksi uterus
- Monitor tanda tanda vital ibu
- Monior CTG terhadap
insufiensi uteroplacenta
- Monitor intake dan output
Terapeutik
- Posisikan ekstremitas bagian
bawah lebih tinggi
- Pasang IV line
- Berikan oksigen, jika perlu
- Lakukan resusitasi fetal jika
ditemukan anda insufisiensi
uteroplasenta
Edukasi
- Anjurkan menurunkan resiko
perdarahan (Misal, pembatasan
merokok, tirah baring,
manajemen konstipasi, tidak
berhubungan seksual)
- Ajarkan cara mengenali
perdarahan lama dan baru
Kolaborasi
- Kolaborasi pemberian cairan,
jika perlu
- Kolaborasi pemberian
transfuse darah, jika pperlu
Kolaborasi Tindakan kuret, jika perlu
Nyeri akut Tingkat nyeri: L.08066 Managemen nyeri: (I.08238)
Definisi: Observasi:
Pengalaman sensorik atau  Identifikasi lokasi,
emosional yang berkaitan karakteristik, durasi, frekuensi,
dengan kerusakan jaringan kualitas dan itensitas nyeri
actual atau fungsional,  Identifikasi skala nyeri
dengan onset mendadak atau  Identifikasi respon nyeri non
lambat dan berintensitas verbal
ringan hingga berat  Identifikasi faktor yang
berlangsung kurang dari 3 memperberat dan
bulan. memperingan nyeri
Ekspektasi: menurun  Identifikasi pengaruh budaya
 Keluhan nyeri terhadap respon nyeri
menurun  Identifikasi pengaruh nyeri
 Meringis menurun terhadap kualitas hidup
 Frekuensi nadi  Monitor keberhasilan terapi
membaik komplementer
 Pola nafas membaik  Monitor efek sampig
 Tekanan darah penggunaan analgetik
membaik Terapeutik:
 Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
 Control lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
 Fasilirasi istirahat tidur
Edukasi:
 Jelaskan penyebab, periode
dan pemicu nyeri
 Jelaskan stategi meredakaan
nyeri
 Anjurkan monitor nyeri secara
mandiri
 Anjurkan menggunakan
analgetik secara tepat
 Anjurkan teknik non
farmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Kolaborasi:
Kolaborasi pemberian analgetik
Resiko cedera Pencegahan cedera: I.14537
pada Janin Observasi:
 Identifikasi area lingkungan
yang berpotensi menyebarkan
cedera
 Identifikasi obat yang
berpotensi menyebabkan
cedera
 Identifikasi kesesuaian alas
kaki atau stoking pada
ekstremitas bawah
Terapetik:
 Sediakan pencahayaan yang
memadai
 Gunakan lampu tidur selama
jam tidur
 Sosialisasikan pada pasien,
kelurga dan lingkungan rawat
 Sediakan pispot atau urinal
untuk eliminasi di tempat tidur
 Pertahankan posisi tidur di
posisi terendah
 Tingkatkan frekuensi observasi
dan pengawasan pasien
Terapeutik:
 Jelaskan intervensi pencegahan
jatuh ke pasien dan keluarga
 Anjurkan berganti posisi secara
perlahan dan duduk selama
beberapa menit

Anda mungkin juga menyukai