BLEEDING
dr. Dini Sri Damayanti, M.Kes
ANTEPARTUM BLEEDING
• Merupakan perdarahan pada jalan lahir setelah usia kehamilan 20 minggu dan sebelum
bayi lahir
• Terjadi sekitar 3% dari semua persalinan
• Merupakan salah satu penyebab kematian ibu terutama di Indonesia
Perdarahan
Tidak
Hamil Persalinan Nifas
hamil
>20 mgg Normalnya Dini
<20 mgg Plasenta Pervaginam = Masalah pada
Abortus previa ½L 4T Lanjut
KET Solusio SC = 1 L Tissue, Tonus, Subinvolusi
Mola plasenta Trauma,
Ruptur uteri Trombin
Plasenta Previa
• Plasenta previa plasenta yang berimplantasi di atas atau
mendekati ostium serviks interna/Segmen bawah rahim,
seh-ingga menutupi sebagian atau seluruh ostium uteri
interna.
• Faktor Predisposisi :
• Kehamilan dengan ibu usia lanjut
• Multiparitas
• Riwayat SC sebelumnya
Diagnosis :
– Perdarahan segar tanpa nyeri
– Pemicu trauma atau pembukaan
– Tidak ada kontraksi uterus
– Bagian bawah janin (aterm) tidak masuk PAP
– Kondisi janin nornal, tidak ada gawat janin
– Diagnosis pasti USG terdapat jaringan plasenta di ostium uteri
eksternum yang membuka pada inspekulo
– Perdarahan anemia, perdarahan >> syok
Pemeriksaan Fisik :
– Janin masih hidup
– TFU sesuai usia kehamilan
– Kelainan presentasi
– Floating head
Pemeriksaan Penunjang :
– USG → untuk menentukan posisi plasenta, sehingga mampu
menentukan insisi operasi
Plasenta previa total A. Sonografi plasenta transabdominal (kepala panah putih) dibelakang
kandung kemih yang menutupi serviks (panah hitam). B. Gambaran sonografik plasenta
transvaginal (panah) yang sepenuhnya menutupi serviks yang berdekatan dengan kepala janin.
Penatalaksanaan:
Penatalaksanaan:
• Bed Rest
Perbaikan cairan • Tokolitik jika tdp Terminasi
dengan pemberian kontraksi
infus RL atau • Pematangan
NaCl paru
Ibu
Komplikasi
• Syok
• Plasenta Akreta
• Serviks dan segmen bawah rahim rapuh dan kaya PD → berpotensi mudah robek
disertai perdarahan banyak
• Resiko tinggi solusio plasenta
• Infeksi
• Ruptur Uteri
Janin
• Asfiksia
• IUFD
• Kelainan letk
• Premature
Solusio Plasenta
• Solusio Plasenta terlepasnya sebagian atau seluruh permukaan
maternal plasenta dari tempat implantasinya sebelum waktunya.
• Lebih berbahaya dari pada plasenta previa, karena bisa
menyebabkan hipoksia pada janin.
• Faktor Resiko :
• Riwayat Solusio plasenta sebelumnya
• Korioamnionitis
• Preeklampsi
• HT Kronis Populasi tertinggi : Usia Muda,
• Merokok primiparitas, single parents,
pendidikan rendah
01. Ruptur Sinus Marginalis
Pemeriksaan Penunjang :
Janin
• Kematian Janin/IUFD
• Kelainan premature
• Gawat janin o.k. Fungi plasenta yang tergnaggu akibat penuruan suplai darah ke
plasenta
Ruptur Uteri
02.
Ruptur uteri inkomplit
Hubungan kedua rongga dibatasi oleh peritoneum
viscerale → janin belum masuk dalam cavum
peritoneum
Berdasarkan Penyebabnya
Anomali uterus seudah ada sebelum kehamilan
• Pembedahan pada miometrium → ex : SC atau histerektomi
• Trauma uterus koinsidental → instrumentasi kuret/sonde pada penanganan abortus,
trauma tumpul/tajam
• Kelainan bawaan
Histerektomi → Histerophia/repair
fungsi reproduksi uterus (luka
Resusitasi dengan tidak diharapkan robekan bersih
infus cairan Antibiotik broad dan dan rapih, tidak
kristaloid dan spectrum membahayakan ada komplikasi
transfusi darah kondisi ibu dan pasien belum
memiliki
keturunan)
Plasenta Previa Solusio Plasenta Ruptur Uteri
Makrosomia, riwayat
Faktor resiko Riwayat SC Trauma, rokok
SC